DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
Received 03 November 2022; Received in revised form 06 February 2023; Accepted 04 March 2023
Abstrak
Pemahaman konsep matematika merupakan landasan berpikir dalam memecahkan masalah matematika.
Selain kemampuan memahami konsep, self-efficacy merupakan faktor penting dalam pembelajaran
matematika. Siswa dengan self-efficacy yang baik akan memiliki inisiasi yang baik untuk mempelajari
keyakinannya sendiri, sehingga lebih siap selama pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menghasilkan
perangkat pembelajaran peluang berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan
siswa (LKS) berbasis discovery learning berorientasi pada kemampuan pemahaman konsep matematis
dan self-efficacy. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan mengacu model ADDIE (analysis,
design, development, implementation, and evaluation). Subjek uji coba yaitu 30 siswa kelas VIII F SMP
ARNOLDUS Labuan Bajo. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan,
angket respon siswa, lembar observasi pembelajaran, soal tes kemampuan pemahaman konsep, dan
angket self-efficacy. Penelitian ini menghasilkan RPP dan LKS dengan karakteristik: (1) kegiatan
pembelajaran mengacu pada karakteristik discovery learning yakni pembelajaran aktif, (2) mengacu pada
langkah discovery learning, yaitu perumusan masalah, eksplorasi, pengajuan dugaan, verifikasi, dan
konfirmasi, dan (3) berorientasi pada kemampuan pemahaman konsep matematis dan self-efficacy.
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
Kata kunci: discovery learning; kemampuan pemahaman konsep; peluang; perangkat pembelajaran
matematika; self-efficacy.
Abstract
Understanding mathematical concepts are the foundation of thinking in solving mathematical problems.
In addition to the ability to understand the concept, self-efficacy is an important factor in learning
mathematics. A student with self-efficacy a good person will have a good initiation to learning his own
beliefs so that he is better prepared during the lesson. This study aims to produce opportunity learning
tools in the form of learning implementation plans (RPP) and student activity sheets (LKS) based on
discovery learning oriented to the ability to understand mathematical concepts and self-efficacy. This
type of research is development research referring to the ADDIE model (analysis, design, development,
implementation, and evaluation). The test subjects were 30 class VIII F SMP ARNOLDUS Labuan Bajo.
The research instruments included validation sheets, practicality assessment sheets, student response
questionnaires, learning observation sheets, concept comprehension ability test questions, and
questionnaire self-efficacy. This study produced lesson plans and worksheets with the following
characteristics: (1) learning activities refer to the characteristics of discovery learning namely active
learning, (2) refers to steps of discovery learning, namely problem formulation, exploration, submission
of conjectures, verification, and confirmation, and (3) oriented to the ability to understand mathematical
concepts and self-efficacy. The developed learning tools meet the valid, practical, and effective criteria.
Keywords: discovery learning; ability to understand concepts; mathematics learning tools, opportunities,
self-efficacy.
This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License
| 51
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
52|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
konsep matematika. Hal senada juga dan tuntunan untuk membimbing siswa
disampaikan Destiniar et al. (2019), (Prastowo, 2013: 204).
siswa dengan self-efficacy tinggi lebih Sebelumnya ada beberapa
baik dalam memahami konsep pengembangan perangkat pembelajaran,
matematika dibandingkan siswa dengan yaitu Yuliani & Saragih (2015) yang
tingkat self-efficacy sedang. mengembangkan RPP dan LKS
Berdasarkan laporan TIMSS (OECD, menggunakan model guided discovery.
2016), tingkat self-efficacy matematika Kamaluddin (2019) juga menggunakan
siswa Indonesia hanya . Persentase model discovery learning dalam
ini lebih rendah dari rata-rata self- mengembangkan RPP dan LKS.
efficacy matematika internasional yaitu Namun, kedua pengembangan tersebut
. Selain itu, Daud et al. (2020) tidak diorientasikan pada self-efficacy
menemukan siswa Indonesia siswa. Selain itu, terdapat penelitian
memiliki tingkat self-efficacy sedang. Megawati (2016) yang mengembangkan
Berdasarkan penelitian Simamora RPP dan LKS berbasis discovery
et al. (2019), ditemukan bahwa self- learning berorientasi self-efficacy dan
efficacy siswa meningkat setelah prestasi belajar siswa. Namun,
menggunakan model discovery perangkat pembelajaran tersebut tidak
learning. Hal serupa juga ditemukan berorientasi pada kemampuan
Syarafina & Mahmudi (2019), bahwa pemahaman konsep matematis.
self-efficacy siswa meningkat setelah Berdasarkan latar belakang
digunakannya model discovery learning tersebut, peneliti tertarik untuk
dalam kegiatan pembelajaran. Model mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran ini melatih siswa pembelajaran (RPP) dan lembar
membuat penilaian, keputusan, dan kegiatan siswa (LKS) materi peluang
tindakan, sehingga siswa dapat berbasis discovery learning yang
membangun keyakinan diri terhadap diorientasikan pada kemampuan
kemampuannya dalam memecahkan pemahaman konsep dan self-efficacy
masalah matematika. siswa.
Pemahaman konsep dan self-
efficacy siswa dapat dioptimalkan METODE PENELITIAN
dengan merencanakan dan menyusun Penelitian ini merupakan
dengan baik perangkat pembelajaran penelitian pengembangan yang
yang akan digunakan. Namun pada bertujuan untuk menghasilkan RPP dan
kenyataannya masih banyak guru yang LKS matematika materi peluang kelas
menggunakan perangkat pembelajaran VIII berbasis discovery learning, serta
yang diunduh dari internet. Hal ini juga untuk mengetahui kevalidan,
sesuai dengan temuan Yulianto & kepraktisan, dan keefektifan. Prosedur
Jailani (2014: 128), bahwa dari 12 guru pengembangan menggunakan model
diperoleh mengadaptasi RPP ADDIE yang terdiri dari tahap analysis
yang dikembangkan MGMP, (analisis), design (perancangan), deve-
mengunduh dari internet, dan lopment (pengembangan), implement-
tidak menanggapi. Selain itu, tation (implementasi), dan evaluation
berdasarkan pengamatan peneliti (evaluasi).
ditemukan bahwa LKS yang digunakan Analisis adalah tahap pertama
hanya berisi ringkasan materi dan soal dalam proses pengembangan, yang
saja. LKS seharusnya berupa panduan meliputi analisis kebutuhan, materi, dan
| 53
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
54|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
Tabel 3. Rekap skor minimum ideal, maksimum ideal, rerata ideal, dan simpangan baku
ideal kevalidan perangkat pembelajaran
Perangkat Pembelajaran Banyak Item ̅
RPP 36 180 72 126 18
LKS 32 160 64 112 16
Tabel 5. Rekap Skor Minimum Ideal, Maksimum Ideal, Rerata Ideal, dan Simpangan
Baku Ideal Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Penilaian Guru
Aspek Banyak Item ̅
RPP 8 40 16
LKS 11 55 22
Pelaksanaan
7 35 14
Pembelajaran
Keseluruhan 26 130 52
| 55
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
Tabel 7. Rekap skor minimum ideal, maksimum ideal, rerata ideal, dan simpangan baku
ideal kepraktisan perangkat pembelajaran berdasarkan penilaian siswa
Aspek Banyak Item ̅
Kepraktisan 15 75 30
56|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
| 57
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
Tabel 12. Rangkuman data hasil penilaian guru terhadap perangkat pembelajaran
Aspek Penilaian Skor Kategori
RPP 39 Sangat Baik
LKS 50 Sangat Baik
Pelaksanaan Pembelajaran 32 Sangat Baik
Total 121 Sangat Baik
58|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
| 59
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
Tabel 15. Rekapitulasi hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa saat
pretest dan posttest
Hasil Pretest Hasil Posttest
Kategori
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Siswa tidak mencapai KKM 24 5
Siswa mencapai KKM 6 25
Rata-rata Skor
Gain Ternormalisasi
Tabel 16. Rekapitulasi hasil angket self-efficacy siswa sebelum dan sesudah
menggunakan perangkat pembelajaran
Hasil Angket Self- Hasil Angket Self-
Skor (X) Kategori efficacy Sebelum efficacy Sesudah
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 0 2
Tinggi 0 22
Sedang 5 6
Kurang 10 0
Rendah 15 0
Rata-rata Skor
Gain Ternormalisasi
60|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
efficacy siswa yang lebih tinggi saat peneliti juga diperoleh dari hasil
setelah menggunakan perangkat penilaian siswa melalui angket respon
pembelajaran yang dikembangkan siswa terhadap LKS dengan rata-rata
peneliti jika dibandingkan dengan rata- skor penilaian yang diberikan siswa
rata skor angket self-efficacy sebelum terhadap LKS yaitu masuk ke
menggunakan perangkat pembelajaran kategori baik, sehingga perangkat
yang dikembangkan peneliti. Skor gain pembelajaran yang dikembangkan
ternormalisasi yang diperoleh adalah peneliti dapat dikatakan praktis. Selain
dan berada pada kategori sedang itu, kepraktisan perangkat pembelajaran
( ). Hasil ini menunjukkan peneliti juga diperoleh dari hasil
bahwa perangkat pembelajaran yang observasi keterlaksanaan kegiatan
dikembangkan peneliti efektif pembelajaran. Berdasarkan observasi
memfasilitasi self-efficacy siswa. keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil validasi ahli di setiap pertemuan, diperoleh bahwa
dan uji coba lapangan yang telah keterlaksanaan kegiatan pembelajaran-
dilakukan peneliti di SMP Arnoldus nya selalu , sehingga perangkat
Labuan Bajo, disimpulkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan dapat
perangkat pembelajaran yang dikatakan praktis. Perangkat
dikembangkan dalam penelitian ini pembelajaran yang telah memenuhi
layak digunakan karena telah memenuhi kriteria praktis, artinya guru dan siswa
kriteria valid, praktis, dan efektif. dapat dengan mudah menggunakannya.
Hasil validasi ahli menunjukkan Perangkat pembelajaran yang
bahwa RPP dan LKS berada pada dikembangkan peneliti memenuhi
kategori sangat baik. Hasil ini kriteria efektif. Hal ini didasarkan pada
menunjukkan bahwa perangkat hasil tes kemampuan pemahaman
pembelajaran matematika SMP berbasis konsep matematis dan hasil angket self-
discovery learning berorientasi pada efficacy siswa. Perangkat pembelajaran
kemampuan pemahaman konsep memenuhi kriteria efektif, artinya
matematis dan self-efficacy siswa kelas kegiatan pembelajaran dalam perangkat
VIII pada materi peluang yang pembelajaran tersebut diapresiasi siswa
dikembangkan peneliti memenuhi dan pembelajarannya tepat sasaran.
kriteria valid. Produk perangkat Keefektifan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan pembelajaran berdasarkan hasil tes
memenuhi kriteria valid, sehingga layak kemampuan pemahaman konsep
untuk digunakan pada proses matematis memenuhi tiga kriteria yang
pembelajaran materi peluang kelas VIII. ditetapkan, yaitu persentase siswa yang
Kepraktisan perangkat tuntas pada hasil posttest kemampuan
pembelajaran peneliti diperoleh dari pemahaman konsep matematis lebih
penilaian guru. Komponen yang dinilai dari , rata-rata skor kemampuan
dalam RPP meliputi tiga aspek, yaitu: pemahaman konsep matematis saat
penyajian RPP, penyajian LKS, dan posttest lebih tinggi jika dibandingkan
pelaksanaan pembelajaran. Total skor dengan rata-rata skor saat pretest, dan
penilaian guru yaitu 121 masuk ke klasifikasi peningkatan berdasarkan
kategori sangat baik, maka perangkat skor gain ternormalisasinya berada
pembelajaran yang dikembangkan pada kategori sedang ( ).
peneliti dapat dikatakan praktis.
Kepraktisan perangkat pembelajaran
| 61
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
Tabel 17. Analisis hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis per indikator
Skor Total
Banyak Skor Total
No Indikator Perolehan Siwa
Pertanyaan Maksimal
Pretest Posttest
1 Menyatakan ulang suatu
konsep matematis terkait
peluang
2 Memberikan contoh dan bukan
contoh dari suatu konsep
terkait peluang
3 Menggunakan konsep peluang
untuk menyelesaikan suatu
masalah kontekstual
Jumlah Skor
62|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
| 63
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
64|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
| 65
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 12, No. 1, 2023, 51-66 ISSN 2442-5419 (Online)
DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6370
66|