e-ISSN: 2548-5547
p-ISSN: 2503-0671
http://ojs.umrah.ac.id/index.php/gantang/index
1,2
Universitas Sriwijaya, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa saat
diterapkan pendekatan MEAs dan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran MEAs materi relasi dan
fungsi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Indralaya Utara yang berjumlah 32 orang
siswa. Data dikumpulkan menggunakan observasi dan tes dan di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan keterlaksanaan kegiatan belajar siswa pada penerapan pembelajaran dengan pendekatan MEAs
termasuk dalam kategori baik. Dari hasil pembelajaran didapat 29% siswa termasuk dalam kategori sangat aktif,
19% siswa termasuk dalam kategori aktif dan 26% siswa terkategori cukup aktif sedangkan hasil belajar siswa
dikategorikan cukup baik dimana 7% siswa tergolong sangat baik, 33% siswa tergolong ke dalam kategori baik dan
40% siswa tergolong cukup baik, dengan nilai rata-rata 66,1.
Abstract
This study is the descriptive research that aims to determine student learning activities when applied MEAs
approach and learning outcomes after applied MEAs with subject relation and function. The subjects were students
of class VIIID junior high school number 1 Indralaya Utara, amounting to 32 students. The data were collected
using observation dan test and analyzed descriptively. The research result to show implementation of student
learning on MEAs approach included in the good category. From result learning get 29% students included in the
very active category, 19% students included in active category and 26% students included in quite active category
while students learning outcomes included pretty good when 7% students included in very good category, 33%
students included in good category and 40% students included in pretty good category, with an average value is
66,1.
*Penulis Korespondensi
Email Address : kmelia807@gmail.com 161
Handphone : +62 812 7565 3218
JURNAL GANTANG. Oktober 2019; IV(2): 161 – 168
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa level 1 dan hanya tidak mencapai 25% siswa
kurikulum pendidikan dasar hingga menengah yang mencapai level 2 ke atas.
wajib memuat beberapa mata pelajaran salah Menurut Ruseffendi (2006) proses
satunya matematika. pembelajaran matematika di sekolah, pada
Sesuai tujuan pembelajaran matematika umumnya siswa mempelajari matematika hanya
yang dimuat di dalam Permendiknas Nomor 22 diberitahu oleh gurunya bukan melalui kegiatan
Tahun 2006 yaitu agar siswa mampu 1) eksplorasi. Sehingga pembelajaran matematika
Memahami konsep matematika, menjelaskan kurang melibatkan aktivitas siswa secara
keterkaitan antar konsep atau algoritma secara optimal. Karena siswa tidak dilibatkan secara
luwes,akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan optimal. Pembelajaran matematika yang
masalah 2) Menggunakan Penalaran pada pola disampaikan oleh guru dianggap siswa sebagai
dan sifat, melakukan manipulasi matematika suatu aturan sehingga siswa cenderung lebih
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti mahir mengerjakan soal rutin yang tidak
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan menuntut siswa untuk menarik kesimpulan
matematika 3) Memecahkan Masalah yang berdasarkan fakta dan prinsip yang sudah ada.
meliputi kemampuan memahami masalah, Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan
merancang model matematika, menyelesaikan tidak melibatkan siswa secara aktif dalam
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4) mendemonstrasikan sesuatu yang berhubungan
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, dengan konsep yang akan dipelajari
tabel, diagram, atau media lain untuk (Matematika, Materi, Ruang, & Datar, 2015)
memperjelas keadaan atau masalah 5) Memiliki Relasi dan fungsi adalah salah satu
sikap menghargai kegunaan matematika dalam materi pada pelajaran matematika yang ada di
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, tingkat Sekolah Menengah Pertama. Seperti
perhatian, dan minat dalam mempelajari yang dimuat di dalam buku fungsi merupakan
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri salah satu konsep penting dalam matematika.
dalam pemecahan masalah. Berdasarkan uraian Dengan mengenali fungsi atau hubungan
diatas dapat diketahui bahwa matematika fungsional antar unsur-unsur matematika, dapat
merupakan hal yang sangat penting dan sudah lebih mudah memahami suatu permasalahan dan
seharusnya mendapat perhatian lebih. menyelesaikannya (Kemendikbud, 2017). Serupa
Namun fakta yang terjadi, dalam dunia dengan permasalahan pembelajaran matematika
pendidikan Indonesia, matematika yang pada umumnya, yaitu siswa cenderung tidak bisa
dianggap penting belum menunjukkan kondisi mengaitkan konsep yang terkandung pada materi
yang memuaskan. Inti permasalahan dalam relasi dan fungsi yang dipelajarinya (Di, Man, &
pendidikan matematika di Indonesia yang Aceh, 2017). Padahal materi relasi dan fungsi
ditunjukkan oleh rendahnya prestasi siswa baik merupakan salah satu materi yang ada
dalam skala nasional maupun internasional yaitu terapannya di dalam situasi nyata. Sesuai dengan
rendahnya mutu pendidikan (Zulkardi, 2005). tujuan pembelajaran matematika menurut
Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil studi PISA Kurikulum 2013 adalah siswa dituntut untuk
tahun 2003 Indonesia pada posisi 38 dari 40 mampu dan terampil dalam memecahkan
negara, tahun 2006 pada posisi 50 dari 57 negara, masalah dan mengaitkan konsep-konsep
tahun 2009 pada posisi 61 dari 65 negara, tahun matematika dalam kehidupan sehari-hari
2012 pada posisi 64 dari 65 negara dan 2015 (Kemendikbud, 2013).
menempatkan Indonesia pada posisi 63 dari 70 Oleh sebab itu diperlukan suatu model
negara (OECD, 2016). Adapun menurut (OECD, pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
2013) hampir 80% siswa Indonesia berada pada sehingga siswa dituntut untuk memahami suatu
permasalahan sehingga capaian matematika
162
Kartika & Hiltrimartin: Penerapan Model Eliciting Activities…(18)
siswa lebih baik. Sejalan dengan tuntutan di kelas VIII D. Subjek dalam penelitian ini
kurikulum 2013 dimana siswa harus aktif adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 1
terutama dalam memecahkan persoalan nyata Indralaya Utara dengan kemampuan yang
dalam proses pembelajaran. heterogen. Variabel penelitian ini adalah
Salah satu pendekatan yang melibatkan aktivitas belajar siswa saat proses pembelajaran
siswa secara aktif yaitu Model Eliciting Activities matematika dengan menggunakan pendekatan
(MEAs). MEAs adalah kegiatan yantg MEAs dan hasil belajar siswa dalam
mengarahkan siswa pada situasi nyata melalui pembelajaran matematika setelah menggunakan
kelompok kecil tim kerja belajar yang pendekatan MEAs. Aktivitas belajar siswa
beranggotakan 3-5 orang untuk menyelesaikan didefinisikan secara operasional yaitu kegiatan
masalah dunia nyata (Hamilton, Lesh, Lester, & yang dilakukan siswa selama pembelajaran
Brilleslyper, 2008). Terdapat enam prinsip di matematika saat diterapkan MEAs. Hasil belajar
dalam MEAs (Hamilton et al., 2008) yang dapat siswa dalam pembelajaran matematika dlihat
mengarahkan siswa untuk menyelesaikan dari kemampuan siswa dalam mengerjakan atau
permasalahan terkait situasi nyata. MEAs menyelesaikan soal materi relasi dan fungsi
memberi peluang yang sangat besar kepada setelah diterapkan MEAs. Hasil belajar siswa
siswa untuk mengeksplorasi pengetahuannya dalam penelitian ini diukur dari satu kali tes
dalam belajar matematika, diharapkan dapat akhir setelah diterapkan MEAs
membuat siswa mengubah pandangannya bahwa Teknik pengumpulan data yang
matematika sebagai pelajaran yang tidak sulit digunakan adalah observasi dan tes. Observasi
dan siswa sebenarnya mampu mempelajari dilakukan untuk melihat aktivitas belajar siswa
matematika (Hanifah, 2016). Dengan pada saat berlangsungnya pembelajaran
menggunakan MEAs proses belajar siswa matematika saat diterapkan pendekatan MEAs.
menjadi lebih bermakna dengan menghubungkan Alat pengunpulan data yang digunakan adalah
konsep yang dipelajari dengan konsep yang lembar observasi. Pengumpulan data dilakukan
sudah dikenalnya serta menekankan siswa untuk oleh 3 orang sebagai observer. Observer mengisi
belajar secara aktif. lembar observasi berdasarkan pengamatan
Berdasarkan uraian diatas, tingkat langsung pada individu siswa masing-masing
keaktifan siswa masih sangat kurang dan kelompok selama proses pembelajaran. Lembar
rendahnya kemampuan siswa untuk mengaitkan observasi memuat 6 indikator yang masing-
konsep matematika yang berdampak pada hasil masing terbagi lagi menjadi beberapa deksriptor
belajar siswa pada materi khususnya relasi dan yang dikembangkan berdasarkan 6 prinsip
fungsi maka dilakukanlah penelitian dengan MEAs dan tahapannya yaitu 1) memahami
menerapkan MEAs yang menurut penelitian masalah dan mengkontruksi sendiri
terdahulu dapat mengeksplorasi pengetahuannya. pengetahuannya 2) mengungkapkan dan
Maka dari itu penelitian bertujuan untuk melihat mendokumentasikan proses berpikir dalam
aktivitas dan hasil belajar siswa setelah solusi 3) bekerja sama dalam kelompok 4)
diterapkannya. Dengan demikian tulisan ini menanggapi dan bertanya 5) berpartisipasi
memberikan informasi bagaimana model ini selama proses pembelajaran 6) membandingkan
diterapkan khususnya untuk materi relasi dan solusi antar kelompok. Tes bertujuan untuk
fungsi. mengukur hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika materi relasi dan
II. Metode Penelitian
fungsi. Tes terdiri dari dua soal pemodelan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
matematika bentuk uraian.
deskriptif yang bertujuan untuk melihat
Analisis data observasi dilakukan
penerapan pendekatan MEAs yang ditunjukkan
dengan cara memberikan skor pada data lembar
dari aktivitas siswa dan hasil belajar saat proses
observasi yang telah didapat. Adapun tahapan
pembelajaran menggunakan pendekatan MEAs
163
JURNAL GANTANG. Oktober 2019; IV(2): 161 – 168
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
Persentase (%)
No Indikator Deskriptor
A1 A2 ̅
𝐀
Siswa terlibat aktif dalam memahami masalah yang ada di
81 87
LKPD
Memahami masalah dan Siswa mengalami proses konstruksi pengetahuannya dengan
74 71
1 mengkonstruksi sendiri sendiri 80
pengetahuan Berusaha mencari informasi yang diperlukan untuk
87 90
memecahkan masalah yang ada di LKPD
Merancang permasalahan kedalam model matematika 71 77
Mengungkapkan dan
Siswa berusaha untuk menuliskan solusi permasalahan yang
mendokumentasikan
2 telah mereka rancang menggunakan model matematika 42 61 52
proses berpikir dalam
solusi
3 Bekerja sama dalam Siswa ikut serta dalam mendiskusikan LKPD 90 90 85
164
Kartika & Hiltrimartin: Penerapan Model Eliciting Activities…(18)
165
JURNAL GANTANG. Oktober 2019; IV(2): 161 – 168
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
masing-masing siswa berusaha merancang model masih banyak siswa yang malu untuk
matematika untuk memecahkan permasalahan mengemukakan pendapatnya sehingga
yang diberikan oleh guru/peneliti melalui LKPD. berdasarkan observasi hanya 56% saja siswa
Hingga pada akhirnya siswa akan menuliskan yang melakukan aktivitas ini. Prinsip MEAs
solusi permasalahan yang telah mereka rancang yang dikembangkan yaitu prinsip reusability dan
melalui model matematika. Namun dalam proses berbagi kemampuan.
pembelajaran MEAs yang sifatnya berkelompok e) Berpartisipasi selama proses pembelajaran
dengan kemampuan heterogen kebanyakan Sebelum menutup proses pembelajaran
aktivitas ini hanya di dominasi oleh siswa MEAs peneliti memberikan pertanyaan
tertentu saja. Hal ini disebabkan karena tidak tambahan/semacam tantangan untuk menjawab
setiap siswa terbiasa dan dapat merubah masalah yang dikembangkan dari LKPD, siswa
permasalahan kedalam model matematika. menarik kesimpulan lalu mendengarkan
Waktu pembelajaran menggunakan MEAs yang penjelasan dari guru terkait hal-hal yang penting
dilakukan penelitu pun terhitung singkat, selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
sedangkan tidak semua siswa memiliki daya observasi hanya 55% saja siswa yang melakukan
pikir yang cepat. Indikator ini masuk kedalam aktivitas ini karena tidak semua siswa
tahapan pembelajaran MEAs yaitu membangun memahami permasalahan yang ada pada LKPD
model matematis, mentransformasikan dan sehingga siswa agak kesulitan untuk menerima
menyelesaikan model matematika .Berdasarkan tantangan dan menarik kesimpulan. Dorongan
observasi hanya 52% siswa saja yang melakukan dan usaha dari peneliti kepada siswa agar siswa
aktivitas ini. Prinsip MEAs yang dikembangkan dapat lebih memahami masalah juga harus lebih
pada indikator ini yaitu prinsip self assessment ditingkatkan lagi.
dan dokumentasi. f) Membandingkan solusi antar kelompok
c) Bekerja sama dalam kelompok penulisan
Selama proses pembelajaran Pada akhir pembelajaran siswa dapat
berlangsung, siswa berdiskusi di dalam membandingkan solusi dari kelompok-kelompok
kelompoknya masing-masing, banyak kegiatan lainnya dalam bentuk model matematika serta
yang dilakukan siswa karena akan ada banyak menentukan model mana yang paling mudah
pendapat yang dikeluarkan masing-masing untuk mereka mengerti berdasarkan penjelasan
individu. Siswa membantu teman tambahan peneliti. Dalam aktivitas ini masih
sekelompoknya merancang model, banyak siswa yang bingung dengan model
memperhatikan teman satu kelompoknya matematika, kemampuan peneliti untuk
menjelaskan hingga mengemukakan pendapat. mengarahkan siswan pada saat proses
Berdasarkan observasi 85% siswa melakukan pembelajaran terjadi juga masih belum
aktivitas ini. maksimal, beberapa siswa juga belum bisa
d) Menanggapi dan bertanya menentukan model matematika sehingga
Dalam penelitian ini, tahapan berdasarkan observasi sebanyak 60% siswa yang
pembelajaran MEAs yang ada pada indikator ini melakukan aktivitas ini. Pada akhir pembelajaran
yaitu mengidentifikasi model dimana siswa ini prinsip MEAs yang di munculkan yaitu
mempresentasikan solusi dan model matematika prinsip prototipe efektif.
yang telah mereka temukan pada kelompok Tes dilakukan pada pertemuan ketiga.
masing-masing untuk menyelesaikan masalah. Hasil tes yang di peroleh siswa disajikan pada
Sementara kelompok lain mendengarkan tabel 5.
penjelasan kelompok yang presentasi dan
mengomentari jika ada solusi yang bebeda. Pada
indikator ini tidak semua siswa terlibat karena
166
Kartika & Hiltrimartin: Penerapan Model Eliciting Activities…(18)
Jumlah 30
Siswa
Rata- Cukup
66,1
rata baik
167
JURNAL GANTANG. Oktober 2019; IV(2): 161 – 168
p-ISSN. 2503-0671
e-ISSN. 2548-5547
dari itu dapat disimpulkan bahwa penerapan dalam pengajaran matematika untuk
MEAs pada kelas VIII D SMP Negeri 1 meningkatkan CBSA : perkembangan
Indralaya Utara termasuk dalam kategori baik. kompetensi guru. 1988.
Sutrisno. (2012). Efektifitas pembelajaran
Dari hasil pembelajaran didapatkan 29% siswa
dengan metode penemuan terbimbing
termasuk dalam kategori sangat aktif, 19% siswa terhadap pemahaman konsep matematis
termasuk dalam kategori aktif dan 26% siswa siswa. Jurnal Pendidikan Matematika
terkategori cukup aktif. FKIP Unila.
Hasil belajar siswa kelas VIII D SMP Syah, M. (2012). Psikologi Pembelajaran.
Negeri 1 Indralaya Utara dalam pembelajaran Jakarta: Rajawali Pers.
matematika setelah diterapkan pendekatan MEAs Zulkardi. (2005). Pendidikan matematika di
indonesia : beberapa permasalahan dan
dikategorikan cukup baik. Hal ini terlihat dari
upaya penyelesaiannya. Pidato
7% siswa tergolong sangat baik, 33% siswa Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap
tergolong ke dalam kategori baik dan 40% siswa Pada FKIP UNSRI. Palembang.
tergolong cukup baik, dengan nilai rata-rata 66,1.
Referensi
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Di, F., Man, K. X., & Aceh, B. (2017).
Penerapan pendekatan saintifik pada materi
relasi dan fungsi di kelas X MAN 3 Banda
Aceh. Jurnal Peluang, 4(2).
Eksploratif, M., Merangsang, U., & Belajar, S.
(2003). Mengurangi rasa cemas belajar
matematika dengan menampilkan
matematika eksploratif untuk merangsang
siswa belajar. 1–12.
Hamilton, E., Lesh, R., Lester, F., & Brilleslyper,
M. (2008). Model-eliciting activities
(MEAs) as a bridge between engineering
education research and mathematics
education research. Advances in
Engineering Education, 1, 1–25.
Hanifah, H. (2016). Penerapan pembelajaran
Model Eliciting Activities (MEA) dengan
pendekatan saintifik untuk meningkatkan
kemampuan representasi matematis siswa.
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-
Inovatif, 6(2), 191.
https://doi.org/10.15294/kreano.v6i2.4694
Kemendikbud. (2017). Matematika kelas VIII
Semester 1 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang.
Matematika, P., Materi, M., Ruang, B., & Datar,
S. (2015). Jurnal riset pendidikan
matematika (Vol. 2).
OECD. (2018). PISA 2015 Results in Focus.
Oecd. Retrieved from www.oecd.org/pisa
Ruseffendi. (1988). Pengantar kepada membantu
guru mengembangkan kompetensinya
168