Fitri Yanti Muchtar1, Fitri Aulia Nurdin2, Kasmawati3, Nurwahyuningsih4, Muhammad Yamin5,
Muhammad Ilham S6
1,2,3,4,5
Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No 259, Makassar, Indonesia
6
Sulawesi Barat, Jl. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H, Talumung, Majene, Indonesia
muhammadilhams@unsulbar.ac.id
Abstract
The goal of this research is to improve the mathematical learning outcomes of grade II students at State
Elementary School 32 Tumampua VI through the Contextual Teaching and Learning (CTL) model. This type
of research uses the Classroom Action Research method, consisting of two cycles, with procedures that include
planning, implementation, observation and reflection. The subjects of the research were 17 grade II students at
State Elementary School 32 Tumampua Pa'doang-doangang, consisting of 9 male and 8 female students. Based
on the results of the research, the discussion and data analysis shows that the average score of the learning
outcomes in cycle 1 was 67.52, and in cycle II it increased to 86.41. Thus, it can be concluded that the
implementation of the Contextual Teaching and Learning (CTL) model can improve the mathematical learning
outcomes of grade II students at State Elementary School 32 Tumampua VI.
Keywords: Learning Outcomes, Contextual Teaching And Learning (CTL) Models.
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta
didik kelas II Sekolah Dasar Negeri 32 Tumampua VI melalui model pembelajaran Contextual Teaching And
Learning (CTL). Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus, prosedur penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun yang menjadi
subjek penelitian adalah siswa kelas II di Sekolah Dasar Negeri 32 Tumampua Pa’doang – doangang sebanyak
17 orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Berdasarkan hasil penelitian
pembahasan dan analisis data menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar pada siklus 1 sebesar 67,52 dan
pada siklus II meningkat menjadi 86,41. Maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran
Contextual teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika peserta didik kelas II
Sekolah Dasar Negeri 32 Tumampua VI.
Kata kunci: Hasil Belajar, Model Contextual Teaching And Learning (CTL).
Copyright (c) 2023 Fitri Yanti Muchtar, Fitri Aulia Nurdin, Kasmawati, Nurwahyuningsih, Muhammad Yamin,
Muhammad Ilham S
Corresponding author: Fitri Yanti Muchtar
Email Address: Muhammad Ilham S (Jl. Sultan Alauddin No 259, Makassar, Indonesia)
Received 28 March 2023, Accepted 3 April 2023, Published 3 April 2023
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting dalam pendidikan sekolah
dasar. Namun, masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Hal
ini dapat diketahui dari hasil ujian nasional yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika
peserta didik sekolah dasar masih rendah. Menurut Sholekah (2017) menyatakan bahwa metematika
adalah salah satu mata pelajaran yang dalam proses pembelajarannya membutuhkan tingkat
pemahaman yang tinggi dan bukan hanya sekedar hafalan. Sedangkan menurut rumit (Dwidarti dkk,
2019). Mata pelajaran matematika sangat dibutuhkan siswa untuk memenuhi segala kebutuhannya
14616 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 14615-14624
METODE
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
matematika peserata didik kelas II SD Negeri 32 Tumampua VI melalui model pembelajaran
Contextual Teaching And Learning (CTL). Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas II di SD Negeri 32 Tumampua VI Pa’doang – doangang sebanyak 17
orang yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus sesuai dengan perubahan
yang ingin dicapai seperti yang telah diuraikan dalam faktor yang diselidiki diatas, dengan perincian
sebagai berikut:
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah sebagai
berikut:
Siklus I
Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan, meliputi:
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran melalui buku yang akan diajarkan.
2. Menyiapkan soal evaluasi siklus 1
Pelaksanaan
Bentuk–bentuk tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Pengajaran dengan pembahasan yang sesuai.
2. Mengamati aktivitas–aktivitas siswa dalam proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan
murid terhadap materi ajar
3. Pemberian tugas untuk mengetahui pencapaian indikator hasil belajar setelah proses
pembelajaran.
4. Tiap pertemuan guru mencatat semua kejadian yang dianggap penting seperti kehadiran murid
dan keaktifan murid mengikuti pelajaran.
Observasi
Peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
maupun kendala yang dihadapi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.Selain itu, peneliti
dapat mengetahui kreativitas peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan I
dan II siklus I
Refleksi
Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari kegiatan pembelajaran siklus I.
Peneliti melakukan evaluasi mengenai tingkat keberhasilan belajar dan kendala yang dihadapi selama
proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Apabila didalam refleksi terdapat beberapa aspek yang
belum tercapai, maka akan dilakukan perbaikan pada siklus II
Siklus II
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL), Fitri Yanti Muchtar, Fitri Aulia Nurdin, Kasmawati, Nurwahyuningsih, Muhammad Yamin,
Muhammad Ilham S 14619
Langkah–langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II ini merupakan hasil refleksi dari siklus
I. Oleh karena itu, langkah–langkah yang dilakukan relatif sama dengan siklus I.
Perencanaan
1. Merancang tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Membuat lembar observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran di kelas ketika pelaksanaan
tindakan berlangsung.
4. Perbaikan pengajaran sehingga indikator hasil belajar yang akan dicapai pada setiap pertemuan
dapat tuntas pada pertemuan itu.
Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah mengulangi kembali tahap-tahap
pada siklus I sambil mengadakan perbaikan atau penyempurnaan sesuai hasil yang diperoleh pada
siklus I.
Observasi
Proses observasi yang dilaksanakan pada putaran kedua mengikuti teknik observasi pada
putaran pertama.
Refleksi
Data yang diperoleh dari hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis.Dari hasil tersebut
peneliti merefleksi diri dengan melihat kegiatan–kegiatan yang dilakukan.
13 MI 55 Tidak Tuntas
14 NIR 68 Tidak Tuntas
15 STM 68 Tidak Tuntas
16 NAL 68 Tidak Tuntas
17 R 78 Tuntas
Rerata 66,17 Tidak Tuntas
Persentase Tuntas 41,17%
(5 siswa)
Persentase Tidak Tuntas 58,82%
(12 siswa)
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata kondisi awal hasil belajar siswa mendapat
skor rata-rata 67,52. Skor rata-rata tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih dibawah
nilai KKM dan tidak tuntas. Persentase siswa yang tuntas KKM sebesar 41,17% dengan jumlah 7
siswa dan persentase siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak 58,82% dengan jumlah 10 siswa.
Siklus II
Seperti halnya siklus I, tes belajar pada siklus II ini dilaksanakan dengan bentuk tes individu
berupa tes hasil belajar. Hasil analisis menunjukkan bahwa skor rata-rata yang dicapai oleh siswa
kelas IV UPTD SD Negeri32Tumampua VI yang diajar dengan menggunakan Model Problem Based
Learning (PBL) pada siklus II disajikan dalam table.
Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) (siklus II)
Siklus I Siklus II
No Nama Siswa
Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
1. ANA 68 Tidak Tuntas 90 Tuntas
2. AA 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
3. ASA 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
4. AM 60 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
5. AN 55 Tidak Tuntas 65 Tidak Tuntas
6. CGS 78 Tuntas 89 Tuntas
7. FAI 80 Tuntas 100 Tuntas
8. IA 78 Tuntas 89 Tuntas
9 IR 55 Tidak Tuntas 70 Tidak Tuntas
10. MA 55 Tidak Tuntas 90 Tuntas
11. MESP 80 Tuntas 100 Tuntas
12. MAR 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas
13. MI 55 Tidak Tuntas 90 Tuntas
14. NIR 68 Tidak Tuntas 85 Tuntas
15. STM 68 Tidak Tuntas 85 Tuntas
16. NAL 68 Tidak Tuntas 85 Tuntas
17. R 78 Tuntas 100 Tuntas
Jumlah 1.148 1.469
Rata-rata 67,52 86,41
Persentase Ketuntasan 41,17% 88,23%
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL), Fitri Yanti Muchtar, Fitri Aulia Nurdin, Kasmawati, Nurwahyuningsih, Muhammad Yamin,
Muhammad Ilham S 14621
Hasil menunjukkan bahwa kondisi belajar awal siswa memperoleh skor rata-rata 67,52. Skor
ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di bawah standar KKM dan tidak selesai. Persentase siswa
yang menyelesaikan KKM adalah 41,17% dengan 7 siswa dan persentase siswa yang tidak
menyelesaikan KKM adalah 58,82% dengan 10 siswa. Setelah pelaksanaan siklus belajar pertama,
skor rata-rata siswa adalah 67,52 yang berada di bawah standar KKM. Namun, pada siklus belajar
kedua, skor rata-rata siswa adalah 86,41 dan di atas standar KKM. Persentase siswa yang
menyelesaikan KKM pada siklus kedua adalah 88,23% dengan 15 siswa. Ini menunjukkan bahwa
model Contextual Teaching And Learning (CTL) efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Diskusi
Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dilakukan selama
dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Pada akhir pelaksanaan penelitian, peneliti melihat adanya
peningkatan hasil belajar pada peserta didik. Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil belajar
peserta didik mengalami peningkatan. Pada kondisi awal skor peserta didik sebesar 67,52 dengan
kategori tidak tuntas, mengalami peningkatan pada siklus II dengan skor 86,41 yang termasuk dalam
kategori tuntas.
Beberapa faktor yang menyebabkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik sekolah dasar antara lain:
1. Relevansi konteks: Dengan menempatkan konteks yang relevan dan menarik bagi peserta didik,
CTL dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar matematika.
2. Integrasi pengetahuan: CTL mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat memahami konsep matematika dengan lebih
baik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pembelajaran yang aktif: CTL menekankan pembelajaran yang aktif, seperti pembelajaran
berbasis masalah, proyek, dan kooperatif, sehingga peserta didik dapat belajar dengan cara yang
lebih efektif dan efisien.
4. Pembelajaran yang berorientasi pada kontek: Pembelajaran yang berorientasi pada kontek dapat
memberikan peserta didik kesempatan untuk menemukan dan mengaplikasikan konsep
matematika dalam lingkungan sekitar.
5. Penggunaan teknologi: Penggunaan teknologi sebagai alat bantu dalam pembelajaran dapat
memudahkan peserta didik untuk memahami konsep matematika dan dapat meningkatkan
keterampilan teknologi peserta didik.
Secara umum, dengan menggunakan model pembelajaran CTL, peserta didik dapat belajar
matematika dengan cara yang lebih menyenangkan dan menarik, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar matematika peserta didik sekolah dasar.
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan suatu model
pembelajaran yang menempatkan konteks dalam pembelajaran sebagai fokus utama. Dengan
menggunakan konteks yang relevan dan menarik bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan
14622 Journal on Education, Volume 05, No. 04, Mei-Agustus 2023, hal. 14615-14624
hasil belajar matematika peserta didik sekolah dasar. CTL mengintegrasikan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat memahami
konsep matematika dengan lebih baik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam CTL untuk meningkatkan hasil belajar
matematika peserta didik sekolah dasar antara lain:
1. Pembelajaran berbasis masalah: Peserta didik diberi masalah yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari sebagai dasar pembelajaran matematika.
2. Pembelajaran berbasis proyek: Peserta didik diberi kesempatan untuk menyelesaikan proyek yang
mengintegrasikan pengetahuan matematika dengan pengetahuan lainnya.
3. Pembelajaran kooperatif: Peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-
tugas matematika.
4. Pembelajaran berbasis lingkungan: Peserta didik menemukan dan mengaplikasikan konsep
matematika dalam lingkungan sekitar.
5. Pembelajaran berbasis teknologi: menggunakan teknologi sebagai alat bantu untuk memahami
konsep matematika.
Dengan menggunakan model pembelajaran CTL, diharapkan peserta didik dapat memahami
konsep matematika dengan lebih baik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
hasil belajar matematika peserta didik sekolah dasar dapat meningkat
KESIMPULAN
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil
belajar matematika peserta didik sekolah dasar. Penerapan model ini dilakukan selama dua siklus dan
hasilnya menunjukkan peningkatan skor peserta didik dari kondisi awal yang tidak tuntas menjadi
tuntas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar pada siklus 1 sebesar 67,52
dan pada siklus II meningkat menjadi 86,41. Beberapa faktor yang menyebabkan CTL efektif dalam
meningkatkan hasil belajar matematika antara lain relevansi konteks, integrasi pengetahuan,
pembelajaran yang aktif, berorientasi pada kontek, dan penggunaan teknologi. CTL juga
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam pembelajaran sehingga
peserta didik dapat memahami konsep matematika dengan lebih baik dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa metode yang dapat digunakan dalam CTL untuk meningkatkan hasil
belajar matematika peserta didik sekolah dasar antara lain pembelajaran berbasis masalah, proyek,
kooperatif, lingkungan, dan teknologi.
REFERENSI
Amalia, Y., & Rasiman, R. (2019). Pengaruh Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dengan
Media Pohon Hitung Terhadap Hasil Belajar Materi Operasi Hitung. International Journal Of
Elementary Education. Https://Doi.Org/10.23887/Ijee.V3i2.18525.
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL), Fitri Yanti Muchtar, Fitri Aulia Nurdin, Kasmawati, Nurwahyuningsih, Muhammad Yamin,
Muhammad Ilham S 14623
Dwidarti, U., Mampouw, H. L., & Setyadi, D. (2019). Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal cerita pada materi himpunan. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(2),
315-322. https://doi.org/10.31004/cendekia.v3i2.110.
Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Iskandar, Agung. (2015). Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana
Murni
Nuriyani, N. (2021). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sdn 38 Mataram (Doctoral dissertation,
Universitas_Muhammadiyah_Mataram).
Panjaitan, D. J. (2018). Peningkatan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Melalui Pendekatan
Contextual Teaching and Learning. Jurnal MathEducation Nusantara, 1(1), 52-59.
https://doi.org/10.54314/jmn.v1i1.8.
Putri, K. D., Suyanto, E., & Nyeneng, I. D. P. (2019). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kontekstual dalam Pembelajaran Fisika terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Energi
Terbarukan. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 11(2), 87–93.
https://doi.org/10.30599/jti.v11i2.474.
Rusman. (2018). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok:
Rajawali Pers.
Sholekah, L. M. A., & Waluyo, A. (2017). Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
matematika ditinjau dari koneksi matematis materi limit fungsi. WACANA AKADEMIKA:
Majalah Ilmiah Kependidikan, 1(2). https://doi.org/10.30738/wa.v1i2.1413.
Sholekah, L. M., Anggreini, D., & Waluyo, A. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau Dari Koneksi Matematis Materi Limit Fungsi.
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependid. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika), 5(1), 24.
Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Syupriyanti, L., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh Media Audio Visual Interaktif
Menggunakan Pendekatan Ctl Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Terhadap Hasil Belajar
Dan Motivasi Siswa Sd. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 237–243.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.54.
Widyaiswara, G. P., Parmiti, D. P., & Suarjana, I. M. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Contextual Teaching And Learning Terhadap Hasil Belajar Ipa. International Journal Of
Elementary Education, 3(4), 389. Https://Doi.Org/10.23887/Ijee.V3i4.21311