BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada jenjang
sekolah dasar memegang peranan yang sangat penting dalam upaya mempersiapkan siswa
sedini mungkin untuk menghadapi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Hal ini
sesuai dengan yang dijelaskan oleh BSNP (2006:147) bahwa matematika merupakan
ilmu
universal
yang
mendasari
penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya pikir manusia. Penguasaan
matematika yang kuat sejak dini diperlukan untuk dapat menguasai dan menciptakan
teknologi di masa depan. BSNP (2006:147) juga menjelaskan bahwa matematika perlu
diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan
agar peserta didik mampu memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Tujuan pendidikan matematika di atas merupakan alasan peneliti mengambil mata
pelajaran matematika dalam penelitian. Dalam pendidikan matematika terdapat tujuan yang
mengharapkan siswa menjadi manusia yang terampil dalam menghadapi perkembangan
teknologi modern. Penelitian ditetapkan di MI Miftahul Ulum 04 Mundurejo Umbulsari
dengan pertimbangan bahwa pembelajaran matematika di sekolah ini pada umumnya masih
menggunakan metode ceramah saja, akibatnya siswa kurang menunjukkan ketertarikan
pada pelajaran ini dan hasil belajarnya menjadi rendah. Hasil belajar yang rendah ini
juga disebabkan oleh adanya anggapan pada diri siswa bahwa matematika adalah salah satu
mata pelajaran yang sulit. Hal ini yang menyebabkan siswa kurang berminat dan sulit
dalam memahami materi dan soal yang diberikan oleh guru. Keterangan ini diperoleh
peneliti pada saat melakukan wawancara dengan guru kelas VI pada tanggal 28 September
2015. Beragam aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas
VI MI Miftahul Ulum 04 Mundurejo Umbulsari tidak nampak. Siswa cenderung pasif,
bahkan beberapa anak terlihat mengantuk, sehingga menjadikan kegiatan pembelajaran
tidak menarik untuk diikuti. Hal ini didapat peneliti pada saat melakukan observasi
selama pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada tanggal 28 September sampai
dengan 3 Oktober 2015, serta hasil ulangan harian siswa pada mata pelajaran matematika
yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2015. Hasil ulangan harian siswa pada
materi luas lingkaran menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai sesuai KKM
2
yaitu 50 sebanyak 9 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 20 siswa. Dalam
ulangan harian lain dengan materi volume prisma segitiga dan tabung juga menunjukkan
rendahnya siswa yang berhasil mencapai KKM yaitu sebanyak 13 siswa, sedangkan
16 siswa lainnya masih belum tuntas. Data tersebut menunjukkan rendahnya nilai siswa
pada mata pelajaran matematika.
mata pelajaran matematika serta keterangan yang didapat peneliti dari hasil wawancara dan
observasi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Peneliti manggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan dengan arahan
dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2011:3).
PTK mempunyai tiga prinsip pokok, yaitu inkuiri reflektif, kolaboratif, dan reflektif.
Inkuiri reflektif berarti bahwa PTK merupakan refleksi diri guru akan permasalahan
pembelajaran yang sehari-hari dihadapi oleh guru. PTK menggunakan metodologi yang
agak longgar, tetapi tetap menerapkan metodologi taat asas dalam hal pengumpulan data
yang menekankan pada objektivitas sehingga memungkinkan terselenggaranya peninjauan
ulang oleh teman sejawat. Selanjutnya, kolaboratif berarti bahwa PTK merupakan upaya
bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. Terakhir,
reflektif berarti PTK secara terus-menerus bertujuan untuk mendapatkan penjelasan dan
justifikasi tentang kemajuan, peningkatan, kemunduran, kekurangefektifan, dan sebagainya
dari pelaksanaan sebuah tindakan untuk dapat dimanfaatkan guna memperbaiki proses
tindakan pada siklus kegiatan berikutnya (Supardi, 2011:110). Berdasarkan prinsip-prinsip
tersebut, maka peneliti memilih PTK sebagai jenis penelitian.
Dalam pembelajaran matematika, sering kali materi diambil dari buku
pelajaran
yang
tidak
dihubungkan
dengan
realita
kehidupan
sehari-hari
anak
(Nasution, 1995:4). Akibatnya, anak menganggap matematika tidak lebih dari seperangkat
simbol dan aturan yang tidak bermakna dan tidak dapat diterapkan. Pembelajaran
matematika akan lebih bermakna dan menarik jika guru memberi kesempatan anak untuk
belajar dengan kegiatannya sendiri, sedangkan guru hanya bertugas membimbing. Segala
faktor dalam lingkungan, termasuk dirinya sendiri, buku-buku, alat-alat peraga, lingkungan,
sumber lain, dan sebagainya dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran (Nasution, 1995:5).
Padangan tersebut sesuai dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) yang
dikembangkan oleh Freudenthal. Menurut pendekatan ini, kelas matematika merupakan
tempat siswa menemukan kembali ide dan konsep matematika melalui eksplorasi masalah-
3
masalah nyata, bukan sekedar tempat memindahkan matematika dari guru kepada siswa
(Hartono, 2008:7-3). Zahra (2010:5) menjelaskan bahwa pendekatan matematika realistik
memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara
matematika dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat memahami bahwa proses
pembelajaran di mana siswa mengkonstruksi dan mengembangkan suatu bidang kajian
merupakan hal yang utama. Dengan kegiatan pembelajaran yang sesuai dan realistik,
siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman belajar yang optimal, sehingga hasil
belajarnya juga optimal.
Pengolahan data merupakan salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran
matematika yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan data bermanfaat
dalam
penyusunan
dan
pengendalian
program.
Dalam
pembelajaran materi
mengorganisasikan, dan menyimpulkan data yang disajikan dengan berbagai cara. Dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, diperlukan ketelitian dan kecermatan
siswa. Dalam kegiatan pembelajaran pengolahan
tercapai
dengan
melibatkan
Pemahaman konsep
berdasarkan pengetahuan informal yang telah dimilikinya. Setelah itu, barulah siswa
dibimbing pada formalisasi konsep matematika. Dengan demikian, konsep tersebut akan
tertanam kuat dalam benak siswa. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan suatu penelitian
dengan judul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan
Pengolahan Data Siswa Kelas VI MI Miftahul Ulum 04 Mundurejo Umbulsari melalui
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Tahun Pelajaran 2015/2016.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
a.
b.
4
matematika realistik pada pokok bahasan pengolahan data di kelas VI MI
Miftahul Ulum 04 Mundurejo Umbulsari Tahun Pelajaran 2015/2016?
1.3 Tujuan
Melalui penelitian ini, berikut ini beberapa tujuan yang ingin dicapai.
a.
melalui
menerapkan
Bagi
sekolah,
memberikan
sumbangan
untuk
meningkatkan
kualitas
pembelajaran matematika.
d. Bagi peneliti lain, sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Matematika di Madrasah Ibtidaiyah
Wijaya
beberapa dekade ke depan sebab semakin sedikit orang yang belajar matematika. Hal ini
secara perlahan berakibat pada hilangnya tradisi manusia dalam melakukan hal-hal
menakjubkan. Oleh sebab itu, sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya hal
tersebut, masyarakat khususnya anak-anak atau siswa harus didorong untuk belajar
matematika. Pandangan terhadap matematika yang negatif harus diubah agar siswa tertarik.
Madrasah Ibtidaiyah merupakan tempat siswa belajar ilmu pengetahuan dasar yang
akan menjadi bekal untuk belajar di jenjang selanjutnya. Akan tetapi, kebanyakan siswa MI
masih belum memiliki pandangan jauh ke depan. Mereka belum memahami bahwa
matematika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Marpaung (2001:4),
secara psikologis siswa MI masih dalam tahap pertumbuhan, di mana mereka senang
bermain dengan teman. Oleh sebab itu, untuk menumbuhkan minat belajar anak terhadap
matematika dapat dilakukan dengan melibatkan siswa secara langsung.
Berikut ini tujuan mata pelajaran matematika di MI dasar menurut BSNP (2006:148).
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Ruang lingkup bahan kajian matematika di MI secara umum meliputi tiga aspek,
yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Aspek-aspek tersebut
hampir selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun kebanyakan siswa masih
kesulitan untuk memahaminya karena konsep matematika yang abstrak. Piaget (dalam
Marpaung, 2001:8) menyatakan bahwa siswa MI usia tujuh sampai dua belas tahun baru
dapat memahami sesuatu yang abstrak bila dibantu dengan sesuatu yang konkrit, yaitu
manipulasi kerja tangan dan mata sehingga pikiran secara otomatis dapat melakukan
proses abstraksi.
2.2 Pendekatan Matematika Realistik
manusia.
Pembelajaran matematika di kelas bukan lagi sekedar transfer informasi dari guru ke
siswa, melainkan eksplorasi masalah-masalah nyata berdasarkan aktivitas manusia untuk
memperoleh pengetahuan matematika. Banyak pihak sering menyalahartikan kata
realistik sebagai dunia nyata dan menganggap bahwa
dalampendekatan
matematika
sebenarnya berasal dari bahasa Belanda zich realiseren yang berarti untuk
dibayangkan (Wijaya, 2012:20). Menurut Wijaya, penggunaan kata
realistik
lebih
mengacu dalam menempatkan penekanan penggunaan situasi yang bisa dibayangkan oleh
siswa.
Uraian di atas menunjukkan bahwa dalam pendekatan matematika realistik,
pembelajaran tidak dimulai dari definisi atau sifat-sifat kemudian dilanjutkan dengan
contoh-contoh soal seperti yang selama ini diterapkan di sekolah pada umumnya.
Sebaliknya, definisi atau sifat-sifat itu diharapkan seolah-olah ditemukan kembali oleh
siswa melalui penyelesaian masalah kontekstual yang diberikan guru (Djamali,
2005:172). Siswa harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide, konsep, dan
prinsip
matematika
dengan
bimbingan
guru.
Dengan
demikian,
siswa
akan
Hartono
(2008:7-6)
menyebutkan
konsepsi
pendekatan
memperkenalkan topik-topik
b. Penggunaan model
Model merupakan tahapan proses transisi level informal menuju level matematika
formal. Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan dari matematika tingkat
konkrit menuju matematika tingkat formal.
c. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah
sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Hasil kerja dan
konstruksi siswa selanjutnya digunakan untuk landasan pengembangan konsep
matematika.
d. Interaktivitas
Proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling
mengkomunikasikan hasil
kerja
dan
gagasan
mereka.
Interaksi dalam
BSNP
(2006:158)
disebutkan
bahwa
materi
pengolahan
data
di
Madrasah Ibtidaiyah meliputi mengumpulkan data, menyajikan data, dan mengolah data.
a. Mengumpulkan Data
Data adalah suatu keterangan atau bahan yang benar dan nyata tentang suatu hal atau
keadaan yang dapat dijadikan dasar kajian.
b. Menyajikan Data
Data yang telah diurutkan dapat disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang
untuk mempermudah siswa dalam menafsirkannya.
c. Mengolah Data
1) Menentukan Rata-rata (Mean)
Mean diperoleh dari jumlah seluruh nilai dibagi dengan banyaknya data.
2) Menentukan Median
Median adalah nilai tengah dari sekelompok data.
3) Menentukan Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul pada sekelompok data.
2.4 Penerapan Pendekatan Matematika Realistik pada Pokok
Pengolahan Data
Dalam
pendekatan
matematika
realistik,
Bahasan
siswa mempelajari
konsep-konsep
Aktivitas Guru
Meminta siswa untuk
mengamati teman
sekelasnya.
Bertanya siapakah siswa
yang paling tinggi dan
siswa yang paling berat
badannya di kelas tersebut.
Memberikan alat
pengukur tinggi badan dan
berat badan pada masingmasing kelompok.
Meminta siswa untuk
mengukur tinggi dan berat
badan.
Aktivitas Siswa
Mengamati teman
sekelasnya.
Menyebutkan siswa yang
paling tinggi dan paling
berat badannya.
Memberikan alat
pengukur tinggi badan dan
berat badan pada masingmasing kelompok.
Meminta siswa untuk
mengukur tinggi dan
berat badan.
10
Membagikan LKS pada
masing-masing
kelompok.
Berkeliling kelas untuk
mengamati aktivitas
masing- masing kelompok
dalam menyelesaikan
masalah menyajikan data
dalam tabel, menentukan
mean, menentukan modus,
dan menafsirkan data
badan.
Mengukur tinggi dan
berat badan.
Menulis hasil
pengukuran tinggi
dan berat badan, lalu
memahami soal.
Siswa berdiskusi dalam
kelompok untuk dapat
menemukan sendiri cara
Menyajikan tabel,
Meminta perwakilan
menentukan mean,
kelompok untuk
menentukan modus,
menjelaskan hasil kerjanya
serta menafsirkan
di papan tulis dalam diskusi
data.
kelas interaktif.
Memberi tanggapan
Perwakilan setiap
tentang presentasi yang
kelompok menjelaskan
dilakukan siswa.
hasil kerjanya di
Membimbing siswa
papan tulis secara
untuk menyimpulkan
bergantian.
materi.
Memperhatikan
penjelasan guru.
Memberi kesemapatan
pada siswa untuk
Berusaha
bertanya.
menyimpulkan
materi sesuai
dengan bimbingan
guru.
Menanyakan materi
yang belum
dipahami.
c. Diskusi
Aktivitas siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya, mengerjakan
LKS, dan bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dimengerti
dalam mengerjakan LKS.
d. Interaksi
Aktivitas siswa dalam konteks sosial dan interaksi di dalam proses
belajar mengajar yang meliputi kegiatan memperhatikan presentasi hasil
pekerjaan temannya, menjawab pertanyaan guru, dan beradu argumen.
2.6 Hasil Belajar Siswa
2.6.1 Pengertian Hasil Belajar
Sudjana (2011:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah kegiatan belajar, sedangkan menurut
Kurnia (2008:1-3) merumuskan
belajar
Umbulsari
untuk kelas VI
adalah sebagai
berikut.
a. Daya serap perorangan, siswa dikatakan tuntas belajarnya jika telah
mencapai skor 50 dari skor maksimal 100.
b. Daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas dalam pembelajaran
jika di kelas tersebut minimal 85% siswa telah mencapai skor 50.
Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas pada tanggal 2 8
September 2015, diperoleh keterangan bahwa kriteria ketuntasan minimal tersebut
ditentukan berdasarkan tiga komponen, yaitu intake (rata-rata kemampuan peserta
didik), kompleksitas (tingkat kesulitan SK dan KD), dan daya dukung (tingkat
ketercukupan dan kesesuain SDM dan sumber daya lainnya). Kemampuan siswa
kelas VI tergolong sangat rendah sehingga KKM yang digunakan juga rendah.
14
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VI
Ulum 04 Mundurejo
Umbulsari
selama pembelajaran
matematika dengan
15
pengamatan terhadap kegiatan belajar yang berupa suatu tindakan yang sengaja
dimunculkan dalam sebuah kelas. Tindakan tersebut dilakukan oleh siswa berdasarkan
arahan dari guru.
3.4 Rancangan dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Hopkins yang terdiri atas rangkaian empat
kegiatan yang dilakukan secara berulang. Penelitian tindakan ini diawali dengan
perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), observasi dan evaluasi
proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakuakn refleksi
(reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan yang diharapkan tercapai (Supardi,
2011:104).
a. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, setiap siklus mencakup empat tahapan yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Jika pada siklus pertama hasil belajar siswa secara
klasikal sudah tuntas, maka pelaksanaan siklus dihentikan, namun jika hasil belajar siswa
secara klasikal belum tuntas, maka dilanjutkan pada siklus 2. Spiral penelitian tindakan
kelas dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Plan
Reflective
Action /
Observation
Revised Plan
Reflective
Action /
Observation
Revised Plan
Reflective
Action /
Observation
Gambar 3.1 Spiral Model PTK Skema Hopkins (dalam Musclish, 2011:43)
16
b. Tindakan Pendahuluan
Tindakan pendahuluan dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi.
Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa di luar jam pelajaran, sedangkan observasi
dilakukan selama proses pembelajaran matematika. Tindakan pendahuluan ini berguna
untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran matematika dan kondisi siswa.
c. Pelaksanaan Siklus 1
1) Perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu menyusun perangkat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) pokok bahasan pengolahan data sesuai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pendekatan matematika
realistik.
2) Tindakan
Tindakan yang dilakukan adalah pelaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, maka dilaksanakan
tes siklus 1.
3) Observasi
Dalam penelitian ini, dilaksanakan observasi langsung. Kegiatan observasi
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Aktivitas siswa yang diamati
meliputi aktivitas menggunakan dunia nyata, membuat model, diskusi, dan
interaksi, sedangkan aktivitas guru meliputi penggunaan media pembelajaran,
pemberian kesempatan pada siswa untuk menuangkan idenya sendiri dalam
mengerjakan LKS, penciptaan situasi dan kondisi yang memungkinkan siswa
belajar dalam kelompok, pemberian kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan
refleksi di akhir pembelajaran. Penelitian dibantu 1 observer yaitu guru kelas V
MI Miftahul Ulum 04 Mundurejo
17
kekurangan yang terjadi dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun
perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pokok bahasan pengolahan
data sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pendekatan
matematika realistik.
2) Tindakan
Tindakan yang dilakukan adalah pelaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun. Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai, maka dilaksanakan
tes siklus 2.
3) Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal
yang diamati adalah aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Aktivitas siswa yang diamati meliputi aktivitas menggunakan dunia nyata,
membuat model, diskusi, dan interaksi, sedangkan aktivitas guru meliputi
penggunaan media pembelajaran, pemberian kesempatan pada siswa untuk
menuangkan idenya sendiri dalam mengerjakan LKS, penciptaan situasi dan
kondisi yang memungkinkan siswa belajar dalam kelompok, pemberian
kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan refleksi di akhir pembelajaran.
Penelitian dibantu 1 observer yaitu guru kelas V
MI Miftahul Ulum 04
18
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian mencakup hasil observasi yang memuat catatan tentang kegiatan
pembelajaran baik yang berhubungan dengan guru maupun dengan siswa, hasil pekerjaan
siswa dalam menyelesaikan soal, dan dokumentasi hasil belajar siswa.
Penilaian terhadap hasil
berbagai pihak, terutama yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Sumber data yang
diperlukan berasal dari guru dan siswa itu sendiri (Sudjana, 2011:63). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara,
observasi, tes, dan dokumentasi.
a. Metode Wawancara
Menurut Sudjana (2011:68), wawancara adalah sebuah tanya-jawab yang dilakukan
oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari siswa dengan beberapa
Ada
dua
jenis
wawancara,
yaitu
wawancara
berstruktur
cara.
untuk
mengetahui
pendapat
siswa
tentang
pembelajaran
matematika
19
akhir siklus II. Pada akhir siklus I, diberikan sebanyak 5 soal, sedangkan pada akhir siklus
II diberikan sebanyak 5 soal. Soal tes dibuat oleh peneliti dengan merujuk pada
beberapa buku paket yang
Kriteria
Sangat aktif
Aktif
Cukup
Kurang aktif
Sangat kurang aktif
20
Pg
Keterangan
Pg = persentase aktivitas guru
g
Kriteria
Sangat sesuai
Sesuai
Cukup sesuai
Kurang sesuai
Sangat kurang sesuai
Keterangan
P = persentase ketuntasan hasil belajar siswa
n = jumlah siswa yang mencapai KKM
N = jumlah seluruh siswa
Poerwanti dkk. (2008:6-18) menentukan kriteria hasil belajar siswa dalam
Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa
Tingkat Penguasaan (%)
80 ke atas
70 79
60 69
50 59
49 ke bawah
Nilai
A
B
C
D
E
H asil Penilaian
Kualifikasi
Sangat memuaskan
Memuaskan
Cukup
Kurang
Sangat kurang
21
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tindakan Pendahuluan
Observasi
pertama dilakukan
pada tanggal
28
September 2015.
Selama
Guru menerangkan
rumus yang akan digunakan dan contoh soal, kemudian siswa diminta untuk mengerjakan
beberapa latihan soal. Aktivitas siswa yang hanya terbatas pada mendengarkan penjelasan
guru dan mengerjakan latihan soal tersebut membuat siswa merasa bosan. Beberapa siswa
terlihat mengantuk dan sibuk dengan kegiatannya sendiri.
Setelah pembelajaran berakhir, dilakukan diskusi dengan wali kelas VI. Berikut ini
hasil dari diskusi tersebut.
a. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VI MI Miftahul
Ulum 04
22
Berikut ini dijelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan.
1) Menyusun RPP pokok untuk 2 kali pertemuan .
2) Menyusun LKS pokok bahasan pengolahan data.
3) Menyusun soal tes yang terdiri dari 5 soal uraian dan kunci jawabannya.
4) Menyusun pedoman observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
5) Menyusun daftar kelompok siswa berdasarkan kemampuan akademis dan jenis
kelamin. Kemampuan siswa dapat dilihat dari daftar nilai ulangan harian pokok
bahasan luas lingkaran dan volume prisma dan tabung.
b. Tindakan
Sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka dilaksanakan pembelajaran
matematika realistik pada siklus I pokok bahasan pengolahan data sebanyak 2 kali
pertemuan dengan rincian sebagai berikut.
1) Pertemuan 1 (Rabu, 7 Oktober 2015)
Pertemuan 1 dimulai pukul 07.15 dan berakhir pukul 09.00. Pada pertemuan ini,
siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manjawab pertanyaan berkaitan dengan manfaat
pengolahan data dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengamati
siapa teman sekelas yang paling berat badannya.
Memasuki kegiatan inti, siswa diarahkan untuk berkumpul dengan kelompok yang
telah ditentukan. Selanjutnya, siswa diminta untuk membaca petunjuk pengerjaan
LKS dan diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang kurang dipahami. Siswa
tidak diminta mengerjakan langsung semua soal yang terdapat pada LKS, melainkan
secara bertahap dengan arahan dari peneliti untuk menemukan konsep dari soal
tersebut. Untuk mengumpulkan data yang akan diolah, disediakan 2 buah timbangan badan
yang dapat digunakan secara bergantian. Data berat badan siswa dipilih agar siswa dapat
membayangkan dan memahami situasi nyata dari data yang diolah. Setelah kegiatan
pengukuran selesai, siswa dapat mulai memasukkan data ke dalam tabel. Siswa tidak
mengalami kesulitan untuk menentukan siapakah siswa yang paling paling berat, siswa
yang paling ringan, dan siswa yang memiliki berat badan yang sama. Untuk menentukan
nilai tengah dan rata-rata berat badan, setiap kelompok diminta untuk berjajar dengan
kelompok masing-masing. Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah menentukan
nilai tengah. Untuk menetukan rata-rata, setiap kelompok diberi pensil dengan jumlah
yang sama, namun masing- masing siswa mendapatkan jumlah yang berbeda. Selanjutnya,
siswa diminta untuk berdiskusi bagaimana agar pensil-pensil tersebut dapat terbagi rata.
Cara penyelesaian masalah tersebut dapat diterapkan pada penentuan nilai rata-rata berat
23
badan siswa. Setiap kelompok diamati oleh seorang observer berdasarkan pedoman
observasi yang telah dibuat. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan LKS, perwakilan
masing- masing kelompok diberi kesempatan untuk melakukan presentasi.
Di akhir pembelajaran, siswa diajak menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah
dilakukan.
Siswa
juga
diajak
melakukan
refleksi
terhadap
jalannya
kegiatan
pembelajaran dan diberi motivasi agar mempelajari kembali materi yang telah
dipelajari.
2) Pertemuan 2 (Jumat, 9 Oktober 2015)
Pertemuan 2 dimulai pukul 07.15 dan berakhir pukul 09.00. Pembelajaran diawali
dengan melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Banyak siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar sehingga peneliti
langsung menyampaikan tujuan pembelajaran selanjutnya.
Pada kegiatan inti, siswa kembali berkumpul bersama kelompok seperti pada
pertemuan sebelumnya. Siswa menerima LKS 2 dan alat-alat yang dibutuhkan untuk
membuat diagram batang, seperti lem, gunting, dan kertas lipat. Data yang akan disajikan
dalam diagram batang diperoleh dari hasil pengukuran berat badan pada pertemuan
sebelumnya. Pada kegiatan ini, banyak siswa yang terlihat bersemangat melakukan
kegiatan menggunting dan menempel kertas lipat, tetapi ada satu kesalahan fatal yang
dilakukan oleh siswa, yaitu siswa tidak memperhatikan jarak antar bilangan pada garis
horizontal. Setelah siswa menyelesaikan LKS 2, peneliti memberi kesempatan pada
perwakilan kelompok untuk melakukan presentasi. Seperti pada presentasi sebelumnya,
tidak ada siswa yang bertanya, sehingga peneliti mengajukan pertanyaan tentang kesalahan
yang telah dilakukan siswa. Dari 29 siswa, hanya 1 siswa yang pada akhirnya menyadari
bahwa jarak antar bilangan tidak sama.
Di akhir pembelajaran, ditarik kesimpulan dari hasil presentasi dan materi. Siswa juga
dihimbau untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan hari ini
dan sebelumnya karena setelah jam istirahat akan diadakan tes akhir siklus I. Setelah
jam istirahat berakhir, tes dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mempelajari materi selama 2 pertemuan. Tes dilaksanakan mulai pukul 09.30-10.30 dengan
5 soal uraian.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi dibantu oleh teman sejawat guru kelas V sebagai observer.
Observer bertugas mengamati aktivitas siswa dan peneliti selama proses pembelajaran.
1) Analisis data hasil observasi terhadap aktivitas siswa
24
Berdasarkan analisis hasil observasi terhadap aktivitas siswa seperti yang
tercantum pada Lampiran N, disajikan data pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Persentase Aktivitas Siswa pada Siklus I
1
(%)
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Rata-rata (%)
83
88
85
Indikator
2
3
(%)
(%)
77
70
73
59
62
63
Rata-rata
(%)
4
(%)
38
38
38
64
66
65
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Rata-rata (%)
1
(%)
100
75
87.5
2
(%)
75
75
75
Indikator
3
4
(%) (%)
100 100
100 100
100 100
5
(%)
75
75
75
6
(%)
50
75
62,5
Rata-rata
(%)
83
83
83
25
1 = mengaitkan materi dengan dunia nyata siswa
2 = menggunakan media pembelajaran
3 = memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan kembali konsep
4 = menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa belajar dalam kelompok
5 = memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan ide dan bertanya
6 = Memberikan refleksi di akhir pembelajaran
Berdasarkan Tabel 4.2, perbandingan aktivitas peneliti pada pertemuan 1 dan
pertemuan 2 dapat pula dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
tes
yang
dilakukan di akhir pertemuan I, peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
Gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I
Pada diagram batang tersebut, dapat dilihat ketuntasan belajar siswa sebelum dan
setelah diterapkannya PMR dalam pembelajaran matematika. Sebelum PMR diterapkan,
peneliti mengambil 2 nilai ulangan harian siswa untuk dirata-rata kemudian dicari
26
ketuntasan klasikal di kelas tersebut. Berdasarkan rata-rata 2 nilai tersebut, diperoleh
keterangan bahwa 41% atau 12 siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal,
sedangkan sisanya 59% atau 2 0 siswa belum. Nilai tertinggi yang berhasil dicapai
siswa yaitu 65 dan nilai terendah yaitu 25. Setelah PMR diterapkan, jumlah siswa yang
berhasil mencapai KKM meningkat menjadi 72% atau 21 siswa. Jadi, hanya 8 siswa
yang belum mencapai KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa yaitu 80 dan nilai
terendah yaitu 40.
Ketercapaian tiap soal pada siklus I dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini. Dari
diagram batang tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal nomor 2 dan 3 tentang menentukan rata-rata dan median masih tergolong sangat
rendah. Persentase ketercapaian tiap butir soal pada siklus I ini secara lebih rinci dapat
dilihat.
Gambar 4.4 Diagram Batang Ketercapaian Tiap Butir Soal pada Tes Siklus I
d. Refleksi
Berdasarkan observasi dan analisa hasil tes, diketahui bahwa untuk menentukan nilai
tertinggi, nilai terendah, dan nilai yang sering muncul, tidak ada kesulitan yang dihadapi
siswa. Siswa mulai merasa kesulitan saat akan menentukan mean dan median. Namun,
setelah siswa menggunakan model matematika dengan bimbingan dari guru, sebagian
besar siswa akhirnya memahami cara menentukan mean dan median.
Pada pertemuan 1, kerjasama dalam kelompok masih kurang tampak, beberapa siswa
terlihat bekerja sendiri. Selain itu, banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam
membuat tabel, seperti tidak menuliskan judul dan kepala tabel. Namun, pada pertemuan 2,
kerjasama dalam kelompok telah berjalan dengan lebih baik. Siswa tampak antusias dalam
membuat diagram batang dari data berat badan kelompok mereka. Siswa terlihat sibuk
menulis, menggunting, dan menempel kertas lipat. Akan tetapi ada satu kesalahan yang
27
dilakukan siswa, yaitu siswa tidak menuliskan jarak antar bilangan pada garis horizontal
dengan benar. Siswa hanya menuliskan dari bilangan terkecil sampai terbesar tanpa
memperhatikan jarak antar bilangan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, diketahui bahwa terjadi
peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran matematika dengan menerapkan
PMR. Dari hasil tes akhir pembelajaran siklus I yang dikerjakan siswa, terdapat 8 siswa
yang belum mencapai KKM. Kesalahan paling banyak terjadi pada soal nomor 2, yaitu
menentukan rata-rata. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa persentase jumlah siswa
yang hasil belajarnya sesuai KKM sebesar 72%, sedangkan kriteria ketuntasan belajar
secara klasikal minimal adalah 85%. Dengan demikian, pembelajaran matematika realistik
pada siklus I ini masih belum mencapai target dan akan dilanjutkan pada siklus II.
4.2.2 Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I,
dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa masih kesulitan dalam menentukan rata-rata
dan median. Meskipun sebagian siswa telah paham setelah menggunakan model yang
diperankan oleh mereka sendiri, kebanyakan siswa masih salah dalam melakukan
penghitungan. Hal ini disebabkan masih rendahnya kemampuan berhitung siswa, terutama
berkaitan dengan pembagian. Berikut ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti pada
tahap perencanaan.
1) Menyusun RPP pokok bahasan pengolahan data untuk 2 kali pertemuan.
2) Menyusun LKS pokok bahasan pengolahan data.
3) Menyusun soal tes yang terdiri dari 5 soal uraian beserta kunci jawabannya.
4) Menyusun pedoman observasi dan wawancara.
b. Tindakan
Sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka dilaksanakan pembelajaran
matematika realistik pada siklus II pokok bahasan pengolahan data sebanyak 2 kali
pertemuan dengan rincian sebagai berikut.
1) Pertemuan 3 (Rabu, 14 Oktober 2015)
Pertemuan 3 dimulai pukul 07.15 dan berakhir pukul 09.00. Pada pertemuan ini,
siswa diajak mengulas kembali apa yang telah dipelajari pada siklus I dan mengajukan
beberapa pertanyaan berkaitan dengan materi untuk menguji pemahaman siswa.
Selanjutnya, siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan dan siap
28
memulai kegiatan inti.
Setelah kegiatan awal pembelajaran selesai, siswa diarahkan untuk berkumpul dengan
kelompok yang telah ditentukan. Selanjutnya, siswa diminta untuk membaca petunjuk
pengerjaan LKS 3 dan diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang kurang dipahami.
Untuk mengumpulkan data yang akan diolah, disediakan 2 buah metelin untuk setiap
kelompok sehingga siswa tidak perlu berebut. Pada awalnya siswa mengalami kesulitan
dalam mengukur karena panjang metelin hanya 150 cm, namun setelah diberi pengarahan
siswa mampu melakukan pengukuran. Setelah kegiatan pengukuran selesai, siswa mulai
mengolah data untuk mencari siapakah siswa yang paling paling tinggi, siswa yang
paling pendek, siswa yang memiliki tinggi badan yang sama, nilai tengah tinggi badan,
dan rata-rata tinggi badan siswa dalam kelompok masing-masing. Tidak seperti pada
pertemuan I, cukup dengan menuliskan tinggi badan secara urut saja, siswa telah mampu
membayangkan situasi nyata dan menentukan cara menemukan mean dan median. Setiap
kelompok diamati oleh seorang observer berdasarkan pedoman observasi yang telah dibuat.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan
29
diadakan tes akhir siklus II. Tes dilaksanakan mulai pukul 09.30-10.30 dengan 5 soal uraian
untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mempelajari materi selama 2 pertemuan.
c. Observasi
1) Analisis data hasil observasi terhadap aktivitas siswa
Berdasarkan analisis hasil observasi terhadap aktivitas siswa, diperoleh data sebagai
berikut.
Tabel 4.3 Persentase Aktivitas Siswa pada Siklus II
1
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Rata-rata (%)
(%)
92
96
94
Indikator
2
3
(%)
89
93
91
(%)
86
90
88
(%)
43
53
48
Rata-rata
(%)
78
83
80
30
1 = dunia nyata (melakukan pengukuran langsung)
2 = model (mengerjakan LKS)
3 = diskusi (bekerja kelompok)
4 = interaksi (bertanya dan menanggapi)
Berdasarkan Tabel 4.3, perbandingan aktivitas siswa pada pertemuan 3 dan
pertemuan 4 dapat pula dilihat pada Gambar 4.5 berikut.
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Rata-rata (%)
1
(%)
75
100
87,5
2
(%)
75
75
75
Indikator
3
4
(%) (%)
100 100
100 100
100 100
5
(%)
100
75
87,5
6
(%)
75
100
87,5
Rata-rata
(%)
88
92
92
31
32
Gambar 4.8 Diagram Batang Ketercapaian Tiap Butir Soal pada Tes Siklus II
4) Analisis data hasil wawancara
Pada hari Jumat, 16 Oktober 2015, dilakukan wawancara dengan guru
kelas dan siswa VI yang memperoleh nilai tes tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil
wawancara, diperoleh keterangan sebagai berikut.
a) Kebanyakan kesalahan siswa yang terjadi masih sama seperti pada siklus I, yaitu
ketika siswa menjumlahkan semua nilai untuk mencari rata-rata karena
kemampuan berhitung siswa yang masih lemah. Akan tetapi jumlah siswa yang
telah mampu menentukan median dengan benar telah meningkat. Siswa telah
mampu membaca tabel yang disajikan dengan baik.
b) Mengukur dengan metelin lebih menyenangkan daripada hanya mengukur dengan
timbangan. Membuat diagram dengan menempel kertas lipat juga lebih
menyenangkan karena siswa telah mengerti bagaimana cara membuat diagram
yang benar.
c) Obsever sangat mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika dengan
menerapkan PMR karena siswa terlihat senang selama pembelajaran dan hasil
belajarnya juga meningkat.
d. Refleksi
Berdasarkan analisis hasil observasi, tes, dan wawancara, dilakukan refleksi terhadap
pelaksanaan siklus II. Pada pertemuan 3, siswa diajak kembali melakukan pengukuran
langsung dengan alat ukur yang berbeda, yaitu metelin. Sebagian besar siswa langsung
menandai tinggi badan di tembok tanpa menggunakan siku, akibatnya hasil pengukuran
kurang akurat. Berdasarkan pengalaman dalam mengerjakan LKS pada siklus I, banyak
kelompok yang langsung menuliskan data secara urut. Meskipun siswa telah memahami
33
apa yang harus dilakukan untuk mencari nilai rata- rata, median, dan modus, siswa masih
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghitung. Sebagian besar siswa masih
melakukan kesalahan dalam menentukan hasil akhir dari rata-rata.
Pada pertemuan 4, siswa telah paham bagaimana cara membuat diagram yang benar
sehingga mereka terlihat tenang dan yakin dalam mengerjakan. Namun demikian, masih
ada beberapa kelompok yang melakukan kesalahan karena kurang teliti dan terburu-buru
dalam mengerjakan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, diketahui bahwa terjadi
peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran matematika dengan menerapkan PMR.
Dari hasil tes akhir pembelajaran siklus II yang dikerjakan siswa, hanya tersisa 4 siswa
yang belum mencapai KKM. Kesalahan paling banyak masih terjadi pada soal nomor
3, yaitu menentukan rata-rata. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa persentase
ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87%. Dengan demikian, pembelajaran
matematika realistik pada siklus II ini telah mencapai kriteria ketuntasan belajar klasikal
dan siklus dapat dihentikan.
4.3 Pembahasan
Pada bagian ini dipaparkan tentang pembahasan aktivitas dan hasil belajar siswa yang
telah dilaksanakan pada siklus II. Pendekatan matematika realistik diterapkan dalam
pembelajaran matematika dengan menyajikan masalah realistik dalam kehidupan seharihari yang dapat dibayangkan oleh siswa sebagai langkah awal pembelajaran. Setelah
diterapkan pendekatan matematika realistik, hasil dan aktivitas belajar siswa pada pokok
bahasan pengolahan data mengalami peningkatan. Namun demikian, terdapat beberapa
kendala yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Berikut ini dijelaskan kendalakendala tersebut.
a. Pendekatan matematika realistik menghendaki siswa untuk menemukan kembali ide
atau konsep melalui pemecahan masalah kontekstual yang realistik, kemudian siswa
mendiskusikan cara yang digunakan untuk menyelesaikannya. Cara penyelesaian tersebut
kemudian direfleksikan untuk selanjutnya dikembangkan, diperluas, dan ditingkatkan agar
dapat ditemukan konsep atau prinsip matematika yang lebih rumit. Dengan menggunakan
model matematika, sebagian besar siswa telah mampu menemukan kembali konsep untuk
menentukan mean dan median dengan bimbingan guru. Akan tetapi, karena kemampuan
berhitung yang masih lemah, siswa memerlukan waktu yang cukup lama untuk menghitung
jumlah kemudian membaginya. Pada akhirnya, masih banyak siswa yang salah dalam
menghitung hasil akhir meskipun cara yang mereka gunakan telah benar.
34
b. Selama pembelajaran di siklus I, aktivitas siswa dalam aspek interaksi masih
sangat kurang. Hanya siswa-siswa tertentu yang berani menyampaikan pendapatnya. Hal
ini disebabkan oleh kondisi siswa VI yang sebagian besar siswanya memerlukan
bimbingan khusus dalam belajar. Oleh karena itu, selama pembelajaran peneliti selalu
mengamati kegiatan kelompok secara bergantian. Dengan demikian, siswa diharapkan mau
lebih terbuka untuk menyampaikan hal-hal
yang
kurang
diapahami.
Selain
itu,
presentasi juga tetap dilaksanakan meskipun respon dari siswa lain kurang aktif agar
siswa mendapat kesempatan untuk belajar menyampaikan pendapatnya di depan kelas.
Di samping kendala-kendala yang menghambat pembelajaran tersebut, penerapan
pendekatan matematika realistik ini masih memberikan hasil yang baik. Berikut ini
dijelaskan hasil-hasil tersebut.
a. Penerapan pendekatan matematika realistik dalam proses pembelajaran memberi
kesempatan pada siswa untuk terus terlibat secara aktif. Hal ini dapat dilihat dari persentase
aktivitas
siswa menggunakan
dunia
nyata dan
menggunakan
menunjukkan angka yang cukup tinggi sejak dilaksanakannya siklus I. Persentase aktivitas
siswa dalam menggunakan dunia nyata meningkat dari 85% pada siklus I menjadi 94%
pada siklus II, sedangkan aktivitas siswa dalam menggunakan model meningkat dari 73%
pada siklus I menjadi 91% pada siklus II. Dengan penggunaan dunia nyata dan model
ini, siswa tidak lagi sekedar menghafal rumus, melainkan benar-benar paham dengan apa
yang mereka pelajari sehingga apa yang telah dipelajari tersebut tidak akan mudah hilang
dari ingatan.
b. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan
35
4.4 Temuan Penelitian
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II, diperoleh temuan
penelitian bahwa sebagian besar siswa merasa kesulitan dalam menentukan rata-rata dan
median. Dengan menggunakan dunia nyata dan menggunakan model, banyak siswa yang
dapat memahami bagaimana cara menentukannya. Namun demikian,
hasil
akhir
pekerjaan
mereka
masih
salah
sebagian
besar
semua
kelompok
selesai,
perwakilan
siswa
diminta
untuk
tes meningkat dari 61,13 pada siklus I menjadi 70 pada siklus II., sedangkan
persentase ketuntasan hasil belajar siswa mengingkat dari 72% pada siklus I
menjadi 87% pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan
persentase hasil belajar siswa sebesar 15%.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, berikut ini beberapa saran yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan.
a. Untuk menerapkan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran, guru
harus mempertimbangkan dengan baik jenis materi dan aktivitas yang akan
digunakan agar jam pelajaran dapat dimanfaatkan dengan efisien. Selain itu, guru
juga hendaknya dapat membimbing siswa dalam menemukan kembali konsep
melalui eksplorasi masalah-masalah realistik.
b. Dengan pendekatan matematika realistik, penggunaan model dapat membantu
siswa dalam memahami cara menyelesaikan masalah. Akan tetapi, masih banyak
siswa yang salah dalam menentukan hasil akhir sehingga hasil belajarnya tidak
maksimal. Hal ini disebabkan oleh lemahnya kemampuan berhitung siswa. Oleh
karena itu, perlu diberikan bimbingan khusus untuk mengingkatkan kemampuan
berhitung siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Sovi. 2010. Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Perkalian. Jurnal. Jember.
Arikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S.. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S.. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asmin. 2003. Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) dan Kendala
yang Muncul di Lapangan. Jember.
BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Djamali, Fadil. 2005. Pembelajaran Matematika Realistik di Sekolah. Jurnal Sains
dan Edukasi. Universitas Islam Jember.
Hartono, Yusuf. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika MI. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Agama.
Kurnia, Ingridwati. 2008. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: P u s t a k a
Prima.
Marpaung, Y. 2001. Prospek RME untuk Pembelajaran Matematika di Indonesia.
Makalah Disampaikan dalam Seminar Nasional RME Tanggal 24 Februari
2001 di UNESA
Nasution, N.. 2002. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Poerwanti, E., dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Supardi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Syukri, M. 2008. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Zahra. 2010. Mengajar Matematika dengan Pendekatan Realistik. http://zahraabcde.blogspot.com/2010/04/mengajar-matematika-dengan-pendekatan.html.
Diakses pada 30 Desember 2013.
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lampiran
IN
ST
RU
ME
N
PE
NE
LI
TI
AN
No Jenis
Instrumen
1 Wawancara
Observasi
I
n proses
a. Pendapat siswa tentang
pembelajaran
b. Pendapat guru tentang proses
pembelajaran
Sumber
Data
Siswa kelas VI MI
Miftahul Ulum 4
Mundurejo Umbulsari
Guru kelas VI MI Miftahul Ulum 4
Mundurejo Umbulsari
Siswa kelas VI MI Miftahul Ulum 4
Mundurejo Umbulsari
50
Lampiran
DATA SISWA KELAS VI MI MIFTAHULUM
ULUM 4 MUNDUREJO UMBULSARI TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
No
Nama Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
KHOIRUDIN
MUH. ISRUR G
SALAMAN ALFARISI
ANDRE DWI F
AHMAD MAULIDI
AJENG KUNTI P
ALFIAN RIZQI
ARVINATA INDRA K
DESY KARINA P
M. FARHAN HAKIKI
FERDI ARDIANSYAH
HILMIA NILA F
IQLIMATUL LAILA
ISNAINI KOMALA SARI
LAILATUL M
M.MUHYIN YUNUS
MARIA AL F
MUH. RAFIE E
NASIHATUN K
NOVAL ABQORI
RISCA AMANDA A
RAUDATUL JANNAH
SINDY YULIA R
SILMA TRIA N SARI
SITI KHOTIMAH
SITI NUR FITRIA
SAIYIDATI HALIMA F T
WARDATUL M
KHOFIYATUN A
Jenis
Kelamin
L
L
L
L
L
P
L
P
P
L
L
P
P
P
P
L
P
L
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
51
Lampiran
Daftar Nilai Siswa sebelum PMR Diterapkan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Ulangan
Harian 1
30
KHOIRUDIN
30
MUH. ISRUR G
SALAMAN
30
ALFARISIDWI F
ANDRE
60
AHMAD MAULIDI
30
AJENG KUNTI P
40
ALFIAN RIZQI
20
20
ARVINATA INDRA
K
DESY
KARINA P
30
M. FARHAN
40
HAKIKI
FERDI
30
ARDIANSYAH
HILMIA
NILA F
30
IQLIMATUL LAILA
30
60
ISNAINI KOMALA
SARI
LAILATUL M
50
M.MUHYIN
50
YUNUS
MARIA AL F
40
MUH. RAFIE E
50
NASIHATUN K
40
NOVAL ABQORI
60
60
RISCA AMANDA A
RAUDATUL
40
JANNAHYULIA R
SINDY
30
SILMA TRIA N
40
SARI KHOTIMAH
SITI
60
SITI NUR FITRIA
40
40
SAIYIDATI
HALIMA F T M
WARDATUL
40
KHOFIYATUN A
30
39,69
Rata-rata
Nama
Ulangan
Harian 2
50
60
60
50
50
60
30
30
40
60
60
40
40
50
30
50
40
50
60
60
60
30
60
60
70
50
60
40
30
48,44
Rata-rata
40
45
45
55
40
50
25
25
35
50
45
35
35
55
40
50
40
50
50
60
60
35
45
50
65
45
50
40
30
41
52
Lampiran
LEMBAR HASIL OBSERVASI AWAL AKTIVITAS BELAJAR
SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL ULUM 4 MUNDUREJO
UMBULSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Jumlah siswa : 29
No.
1.
Aktivitas Siswa
Memperhatikan penjelasan
guru
2.
Mencatat
3.
Bertanya
5.
6.
Menyampaikan pendapat
4.
Keterangan
27 siswa yang memperhatikan
penjelasan guru
22 siswa yang mencatat setelah guru
selesai menerangkan
Tidak ada siswa yang bertanya pada
saat pembelajaran
Guru menunjuk 3 siswa untuk
mengerjakan di papan tulis
29 siswa yang mengerjakan tugas
Tidak ada siswa yang berani
menyampikan pendapatnya
Iin Indrawati
53
Lampiran
LEMBAR HASIL OBSERVASI AWAL AKTIVITAS BELAJAR
SISWA KELAS VI MI MIFTAHUL ULUM 4 MUNDUREJO
UMBULSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Jumlah siswa : 29
No.
1.
Aktivitas Siswa
Memperhatikan penjelasan
guru
2.
Mencatat
3.
Bertanya
5.
6.
Menyampaikan pendapat
4.
Keterangan
29 siswa yang memperhatikan
penjelasan guru
25 siswa yang mencatat setelah guru
selesai menerangkan
Tidak ada siswa yang bertanya pada
saat pembelajaran
Guru menunjuk 3 siswa untuk
mengerjakan di papan tulis
29 siswa yang mengerjakan tugas
Tidak ada siswa yang berani
menyampikan pendapatnya
Iin Indrawati
Lampiran F
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES
PEMBELAJARAN
54
55
Kelompok
Indikator
Petunjuk
Berikan skor kegiatan kelompok dalam kegiatan pembelajaran dengan cara memberikan tanda
centang (v)
pada salah satu skala!
No
Nama
Siswa
Aktivitas siswa
pada
saat
pengukuran
tinggi dan
beratSk
badan
or
1
2
3
Aktivitas
dalam
mengolah
data
(model)
S
1
2k
3
I
n
Aktivitas
siswa
dengan
berdiskusi dengan
kelompoknya dan
bertanya pada guru
(dS
1
2k
3
1
2
3
4
5
6
7 Dst.
Keterangan
-
Skor 3 = aktif
2015
Observer
..........................................
Aktivitas siswa
dalam beradu
argumen
(interaksi)
1
Skor
2
3
56
Lampiran G
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR
Petunjuk
Berikan skor skor kegiatan guru selama pembelajaran dengan memberikan tanda
centang (v) pada salah satu skala (1, 2, 3, atau 4).
No
Indikator
Skor
2
3
1
2
3
2015
Pengamat
.........................................
Lampiran
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Jember,
Peneliti
2015
..........................
61
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-1)
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/Ganjil
Pokok Bahasan
: Pengolahan Data
Alokasi Waktu
: 6 x 35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram batang
7.2 Menentukan rata-rata hitung, median, dan modus sekumpulan data
C. Indikator
1. Mampu mengumpulkan dan menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram
batang.
2. Mampu menentukan rata-rata hitung, median, dan modus sekumpulan data.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengumpulkan dan menyajikan data ke bentuk tabel dan
diagram batang setelah melakukan pengukuran langsung dengan benar.
2. Siswa mampu menentukan rata-rata hitung, median, dan modus sekumpulan
data setelah memperhatikan petunjuk yang diberikan guru dengan benar.
62
E. Materi
Pengolahan Data
1. Menyajikan data dalam bentuk tabel
Hari ini siswa Kelas VI akan dibagi rapor. Rika senang sekali dengan hasil rapornya.
Berikut ini nilai rapor Rika yang disajikan dalam bentuk tabel.
63
b. Median
Berapakah niali tengah dari nilai rapor Rika? Untuk mengetahuinya, mari
mengurutkan nilai-nilai tersebut terlebih dahulu!
7, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 8, 9, 9
Karena jumlah data genap, maka nilai mediannya dapat ditentukan dengan
rumus berikut.
x=
Median =
x=
=5
Median =
64
Pada sumbu mendatar, diletakkan nama dari anggota data, yaitu berat
badan. Dalam hal ini, berat badannya adalah 28 kg, 29 kg, 30 kg, 31 kg,
dan 32 kg.
Pada sumbu tegak, diletakkan skala atau banyaknya siswa. Buatlah skala
dari 0 sampai dengan 20. Jarak setiap skala data harus sama.
Langkah 3
Masukkan data pada diagram dengan membuat batangan atau persegi panjang
sesuai dengan data. Alas dari setiap persegipanjang tersebut sama panjang.
Adapun tingginya sesuai dengan banyak siswa. Tinggi persegi panjang untuk
berat badan siswa 28 kg adalah sejajar dengan skala 5 pada sumbu tegak.
Artinya, banyak siswa yang beratnya 28 kg adalah 5 orang. Tinggi persegi
panjang untuk berat badan 29 kg adalah sejajar dengan skala 15 pada sumbu
65
F. Metode
1. Pendekatan
2. Model
3. Metode
G. Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1
Fase
Pendahuluan
Waktu
Aktivitas Guru
(menit)
15
1. Membuka pelajaran
dengan salam dan doa.
2. Memberi contoh
pengolahan data dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Meminta siswa
menceritakan
pengalamannya tentang
pengolahan data.
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Menanyakan kesiapan
siswa untuk menerima
pelajaran.
Aktivitas Siswa
1. Menjawab salam dan
doa bersama.
2. Memperhatikan dengan
seksama.
3. Menceritakan
pengalaman tentang
pengolahan data.
4. Memperhatikan dengan
seksama.
5. Siap menerima
pelajaran.
66
Fase
Fase 1
(The use of
context)
Kegiatan Inti
Fase 2
(Bridging by
vertical
instruments)
Fase 3
(Pupil
contribution
and
interactivity)
Penutup
Waktu
Aktivitas Guru
(menit)
5
6. Apersepsi
- Mengajak siswa untuk
mengamati teman
sekelasnya.
- Menanyakan siapa
siswa yang paling
tinggi dan paling berat
badannya?
10
1. Membagi siswa ke
dalam kelompok
beranggota 8 orang.
2. Membagikan dan
menjelaskan LKS.
3. Menyediakan timbangan
berat badan.
4. Mengamati kelompok
secara bergantian untuk
mengetahui proses
pemecahan masalah.
30
40
Aktivitas Siswa
6. Apersepsi
- Mengamati teman
sekelasnya.
- Menyebutkan siswa
yang paling tinggi dan
paling berat badannya.
1. Berkumpul bersama
kelompok masingmasing.
2. Memperhatikan dengan
seksama.
3. Mengantri untuk
menimbang.
4. Bekerjasama
mengerjakan LKS sesuai
dengan perintah dan
waktu yang diberikan.
5. Perwakilan kelompok
maju mempresentasikan
hasil kerja kelompok,
sementara kelompok
lainnya memperhatikan.
1. Menjawab pertanyaan
guru.
67
Fase
Waktu
(menit)
Aktivitas Guru
2. Meminta siswa
mempelajari materi
selanjutnya.
3. Memotivasi siswa dan
memberi salam.
Aktivitas Siswa
2. Memperhatikan instruksi
guru.
3. Menjawab salam.
Pertemuan 2
Fase
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Fase 1
(The use of
context)
Fase 2
(Bridging by
vertical
instruments)
Fase 3
(Pupil
contribution
and
interactivity)
Waktu
Aktivitas Guru
(menit)
10
1. Membuka pelajaran
dengan salam dan doa.
2. Apersepsi: mengajak
siswa mengulas kembali
apa yang telah dipelajari
sebelumnya.
60
1. Membagikan hasil tes
individu siswa.
2. Meminta siswa kembali
berkumpul dengan
kelompok.
3. Membagikan LKS,
kertas lipat, dan lem.
4. Mengamati kelompok
secara bergantian untuk
mengetahui proses kerja
siswa.
5. Meminta kelompok yang
telah menyelesaikan
LKS untuk menyiapkan
wakilnya untuk
presentasi di depan
kelas.
6. Memberi kesempatan
pada kelompok lain
untuk memberikan
tanggapan.
7. Menanamkan konsep
tentang hasil presentasi
siswa.
Aktivitas Siswa
1. Menjawab salam dan
berdoa bersama.
2. Ikut aktif mengulas
kembali materi yang
telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
1. Memeriksa hasil
penilaian guru.
2. Siswa kembali
berkumpul dengan
kelompok.
3. Memperhatikan guru.
4. mengerjakan LKS sesuai
dengan perintah dan
waktu yang telah
diberikan.
5. Perwakilan kelompok
maju mempresentasikan
hasil kerja kelompok,
sementara kelompok
lainnya memperhatikan.
6. Siswa terlibat dalam
diskusi interaktif.
7. Memperhatikan dengan
seksama.
68
Penutup
25
15
1. Bersama siswa
merefleksi jalannya
proses pembelajaran.
2. Memberi motivasi dan
meminta siswa
mempelajari materi
selanjutnya.
3. Memberi salam.
H. Sumber Belajar
1. Tim Bina Karya Guru. 2007. Buku Terampil Berhitung Matematika untuk
M I / SD Kelas VI. Jakarta: Erlangga.
2. Khafid, M. dan Prasetyo, R.. 2010. Mandiri Matematika untuk SD/MI Kelas VI.
Jakarta: Erlangga
I. Media Pembelajaran
1. Alat ukur panjang (metelin)
2. Alat pengukur berat badan (timbangan)
3. LKS
J. Prosedur Penilaian
Tes
Non tes
: observasi
Iin Indrawati
69
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP-2)
Satuan Pendidikan
: Madrasah
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VI/Ganjil
Pokok Bahasan
: Pengolahan Data
Alokasi Waktu
: 6 x 35 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram batang
7.2 Menentukan rata-rata hitung, median, dan modus sekumpulan data
C. Indikator
1. Mampu mengumpulkan dan menyajikan data ke bentuk tabel dan diagram
batang.
2. Mampu menentukan rata-rata hitung, median, dan modus sekumpulan data.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengumpulkan dan menyajikan data ke bentuk tabel dan
diagram batang setelah melakukan pengukuran langsung dengan benar.
2. Siswa mampu menentukan rata-rata hitung, median, dan modus sekumpulan
data setelah memperhatikan petunjuk yang diberikan guru dengan benar.
E. Materi
Pengolahan Data
F. Metode
4. Pendekatan
5. Model
6. Metode
70
G. Skenario Pembelajaran
Pertemuan 3
Fase
Pendahuluan
Fase 1
(The use of
context)
Kegiatan Inti
Waktu
Aktivitas Guru
(menit)
15
1. Membuka pelajaran
dengan salam dan doa.
2. Menanyakan tentang
materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
4. Menanyakan kesiapan
siswa untuk menerima
pelajaran.
5
5. Apersepsi
- Mengajak siswa untuk
mengamati teman
sekelasnya.
- Menanyakan siapa
siswa yang paling
tinggi dan paling tinggi
badannya?
10
Aktivitas Siswa
1. Menjawab salam dan
doa bersama.
2. Menjawab pertanyaan.
3. Memperhatikan dengan
seksama.
4. Siap menerima
pelajaran.
5. Apersepsi
- Mengamati teman
sekelasnya.
- Menyebutkan siswa
yang paling tinggi dan
paling tinggi badannya.
1. Membagi siswa ke
1. Berkumpul bersama
dalam kelompok
kelompok masingberanggota 8 orang.
masing.
2. Membagikan dan
2. Memperhatikan dengan
menjelaskan LKS.
seksama.
3. Membagikankan metelin 3. Menerima metelin.
pada setiap kelompok.
71
Fase
Fase 2
(Bridging by
vertical
instruments)
Fase 3
(Pupil
contribution
and
interactivity)
Penutup
Waktu
(menit)
30
40
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
4. Mengamati kelompok
secara bergantian untuk
mengetahui proses
pemecahan masalah.
5. Meminta kelompok yang
telah menyelesaikan
LKS untuk menyiapkan
wakilnya untuk
presentasi di depan
kelas.
6. Memberi kesempatan
pada kelompok lain
untuk memberikan
tanggapan.
7. Menanamkan konsep
tentang hasil presentasi
siswa.
8. Memberikan kesempatan
pada siswa yang kurang
mengerti untuk bertanya.
1. Melalui tanya jawab
dengan siswa,
melakukan refleksi.
2. Meminta siswa
mempelajari materi
selanjutnya.
3. Memotivasi siswa dan
memberi salam.
4. Bekerjasama
mengerjakan LKS sesuai
dengan perintah dan
waktu yang diberikan.
5. Perwakilan kelompok
maju mempresentasikan
hasil kerja kelompok,
sementara kelompok
lainnya memperhatikan.
6. Siswa terlibat dalam
diskusi interaktif.
9. Memperhatikan dengan
seksama.
10.
Menanyakan hal
yang kurang dipahami
pada guru.
1. Menjawab pertanyaan
guru.
2. Memperhatikan instruksi
guru.
3. Menjawab salam.
Pertemuan 4
Fase
Pendahuluan
Waktu
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
(menit)
10
1. Membuka pelajaran
1. Menjawab salam dan
dengan salam dan doa.
berdoa bersama.
2. Apersepsi: mengajak
2. Ikut aktif mengulas
siswa mengulas kembali
kembali materi yang
apa yang telah dipelajari
telah dipelajari pada
sebelumnya.
pertemuan sebelumnya.
72
Fase
Kegiatan Inti
Fase 1
(The use of
context)
Fase 2
(Bridging by
vertical
instruments)
Fase 3
(Pupil
contribution
and
interactivity)
Penutup
Waktu
Aktivitas Guru
(menit)
60
1. Membagikan hasil tes
individu siswa.
2. Meminta siswa kembali
berkumpul dengan
kelompok.
3. Membagikan LKS,
kertas lipat, dan lem.
4. Mengamati kelompok
secara bergantian untuk
mengetahui proses kerja
siswa.
5. Meminta kelompok yang
telah menyelesaikan
LKS untuk menyiapkan
wakilnya untuk
presentasi di depan
kelas.
25
6. Memberi kesempatan
pada kelompok lain
untuk memberikan
tanggapan.
7. Menanamkan konsep
tentang hasil presentasi
siswa.
8. Memberikan kesempatan
pada siswa yang kurang
mengerti untuk bertanya.
15
1. Bersama siswa
merefleksi jalannya
proses pembelajaran.
2. Memberi motivasi dan
meminta siswa
mempelajari materi
selanjutnya.
3. Memberi salam.
Aktivitas Siswa
1. Memeriksa hasil
penilaian guru.
2. Siswa kembali
berkumpul dengan
kelompok.
3. Memperhatikan guru.
4. mengerjakan LKS sesuai
dengan perintah dan
waktu yang telah
diberikan.
5. Perwakilan kelompok
maju mempresentasikan
hasil kerja kelompok,
sementara kelompok
lainnya memperhatikan.
6. Siswa terlibat dalam
diskusi interaktif.
7. Memperhatikan dengan
seksama.
8. Menanyakan hal yang
kurang dipahami pada
guru.
1. Bersama guru merefleksi
jalannya proses
pembelajaran.
2. Memperhatikan dengan
seksama.
3. Menjawab salam
73
H. Sumber Belajar
1. Tim Bina Karya Guru. 2007. Buku Terampil Berhitung Matematika untuk
SD/MI Kelas VI. Jakarta: Erlangga.
2. Khafid, M. dan Prasetyo, R.. 2010. Mandiri Matematika untuk SD/MI Kelas VI.
Jakarta: Erlangga
I. Media Pembelajaran
1. Alat pengukur berat badan (timbangan)
2. LKS
J. Prosedur Penilaian
Tes
Non tes
: observasi
Iin Indrawati
74
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 1
Kelompok :
Nama Anggota
1.
2.
Bu Miyas ingin mengajak anak-anak yang beratnya lebih dari rata-rata untuk
pergi berenang bersama. Untuk mengetahui siapa saja yang akan diajak,
lakukanlah kegiatan berikut!
a. Ukur berat badan teman sekelompokmu dengan menggunakan timbangan dan
catat hasil ukur berat badan tersebut dalam tabel dengan rapi!
b. Adakah siswa yang memiliki ukuran berat badan yang sama? Jika ada, sebutkan
siapa dan berapa ukurannya!
c. Berapakah nilai tengah dari berat badan siswa dalam kelompokmu?
d. Berapakah rata-rata berat badan siswa dalam kelompokmu?
e. Jadi, siapa saja yang akan diajak berenang?
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 2
Kelompok :
Nama Anggota
1.
2.
Buatlah diagram batang berdasarkan hasil pengukuran berat badan yang telah
kalian lakukan!
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 3
Kelompok :
1.
2.
Selain mengajak anak-anak yang beratnya lebih dari rata-rata, Bu Miyas juga
ingin mengajak anak-anak yang tingginya kurang dari rata-rata untuk pergi
berenang. Untuk mengetahui siapa saja yang akan diajak, lakukanlah kegiatan
berikut!
a. Ukur tinggi badan teman sekelompokmu dengan menggunakan metelin dan catat
hasil pengukuran tinggi badan tersebut dalam tabel dengan rapi!
b. Adakah siswa yang memiliki ukuran tinggi badan yang sama? Jika ada, sebutkan
siapa dan berapa ukurannya!
c. Berapakah nilai tengah dari tinggi badan siswa dalam kelompokmu?
d. Berapakah rata-rata tinggi badan siswa dalam kelompokmu?
e. Jadi, siapa saja yang akan diajak berenang?
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 4
Kelompok :
1.
2.
Buatlah diagram batang berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan yang telah
kalian lakukan!
Lampiran
Tes Akhir Siklus I
Nama :
Nomor :
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan teliti!
1. Dora mengikuti ulangan matematika sebanyak 7 kali dengan nilai sebagai
berikut:
10
Lampiran
Tes Akhir Siklus II
Nama :
Nomor :
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan teliti!
Lampiran
Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I
1. Nilai ulangan Dora
a. 7
b. Nilai rata-rata =
c. Median = 8
d. Modus = 7
e.
10
=
=8
Lampiran
Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II
1. Jumlah siswa = 3 + 4 + 4 + 7 + 11 + 8 + 3 = 40
2. Ada 8 siswa yang mendapat nilai 9
3.
Nilai
Jumlah Siswa
4
3
5
4
6
4
7
7
8
11
9
8
10
3
Jumlah
40
40
82
Lampiran
No
Pengukuran
berat badan
(dunia nyata)
Nama Siswa
Mengolah
data
(mo
del)
S
S
1
2 k 3
Diskusi
Beradu
argumen
(inter
aksi)
S
dengan
kelompok dan
guru
S
4
2 k 3
56.25
5
0
81.25
MUH. ISRUR G
SALAMAN
ALFARISIDWI F
ANDRE
AHMAD MAULIDI
5
05
AJENG KUNTI P
ALFIAN RIZQI
ARVINATA INDRA
K
DESY KARINA P
HAKIKI
FERDI
12
ARDIANSYAH
HILMIA
NILA F
13
IQLIMATUL
14
LAILA
ISNAINI KOMALA
15
SARI
LAILATUL
M
16
M.MUHYIN
17
YUNUS AL F
MARIA
11
2 k 3
Ketercapaian
(%)
KHOIRUDIN
M. FARHAN
Skor
10
2 k 3
13
0
37.5
31.25
31.25
56.25
10
62.5
12
7
7
5
43.75
13
81.25
31.25
10
1
41
62.5
87.5
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
62.5
83
I
Pengukura
No
Mengol
ah data
(
m
o
n
berat
badan
Nama Siswa
S
1
3k
Diskusi n
3k 4
S
1
3k 4
Skor
Ketercapaian
(
%
)
3k 4
18
MUH. RAFIE E
19
NASIHATUN K
20
NOVAL ABQORI
21
RISCA AMANDA A
22
RAUDATUL JANNAH
23
SINDY YULIA R
12
75
24
12
75
25
SITI KHOTIMAH
12
75
26
50
27
SAIYIDATI HALIMA F T
12
75
28
WARDATUL M
10
62.5
29
KHOFIYATUN A
10
62.5
Beradu
argumen
(
i
n
dengan
kelompok dan
guru
v
v
v
v
v
v
v
37.5
11
68.75
10
62.5
11
68.75
56.25
v
v
v
v
Keterangan
-
Skor 3 = aktif
Guru kelas V
84
Lampiran
Mengo
lah
data
(
ran
tinggi
badan
S
Nama Siswa
Diskusi n
3k 4
Beradu
argumen
(
i
S
dengan
kelompok
dan guru
S
3k 4
3k 4
Ketercapaian
(%)
10
62.5
14
87.5
12
75
43.75
11
68.75
3k 4
KHOIRUDIN
MUH. ISRUR G
SALAMAN
ALFARISI
ANDRE DWI F
AHMAD
MAULIDI
AJENG
KUNTI P
37.5
ALFIAN RIZQI
37.5
ARVINATA
37.5
INDRA
K
DESY KARINA
P
10
M. FARHAN
11
HAKIKI
FERDI
12
ARDIANSYAH
HILMIA
NILA F
13
IQLIMATUL
14
LAILA
ISNAINI
15
KOMALA SARI
LAILATUL
M
16
M.MUHYIN
17
YUNUS AL F
MARIA
Skor
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
87.5
12
75
12
75
37.5
13
81.25
15
93.75
10
62.5
v
v
56.25
14
v
v
62.5
9
v
v
v
10
85
I
Penguku
No
Nama Siswa
Diskusi n
Mengo
lah
data
(
ran
tinggi
badan
S
3k 4
v
3k 4
3k 4
18
MUH. RAFIE E
19
NASIHATUN K
20
NOVAL ABQORI
21
RISCA AMANDA A
22
RAUDATUL
23
JANNAH
SINDY YULIA R
24
SILMA TRIA N
25
SARI
SITI KHOTIMAH
26
27
SAIYIDATI
28
HALIMA F T M
WARDATUL
29
KHOFIYATUN A
37.5
62.5
13
81.25
13
81.25
12
75
v
v
15
93.75
11
68.75
10
62.5
37.5
13
81.25
13
81.25
10
62.5
Ketercapaian
(%)
10
v
v
Skor
3k 4
v
v
v
v
Beradu
argumen
(
i
S
dengan
kelompok
dan guru
S
Keterangan
-
Skor 3 = aktif
Guru kelas V
86
Lampiran
No
Pengukuran
berat badan
(dunia nyata)
Nama Siswa
S
1
k3
n Diskusi
Mengolah
data
(
m
S
1
2 k3
Beradu
argumen
(int
era
S
dengan
kelompok dan
guru
S
4
k3
k3
Skor
Ketercapaian
(%)
KHOIRUDIN
15
93.75
MUH. ISRUR G
15
93.75
SALAMAN
15
93.75
ALFARISIDWI F
ANDRE
11
68.75
AHMAD
11
68.75
MAULIDI
AJENG
KUNTI
13
81.25
P
ALFIAN RIZQI
11
68.75
ARVINATA
10
62.5
INDRAKARINA
K
DESY
HAKIKI
11 FERDI
ARDIANSYAH
12 HILMIA
NILA
F
13 IQLIMATUL
14 LAILA
ISNAINI
v
v
v
P FARHAN
10 M.
16 M.MUHYIN
YUNUS AL F
17 MARIA
13
81.25
13
81.25
v
v
v
KOMALA SARI
15 LAILATUL
M
15
93.75
13
81.25
14
87.5
v
v
v
10
62.5
14
87.5
15
93.75
13
81.25
87
I
No
Pengukuran
berat badan
(dunia nyata)
Nama Siswa
S
1
k3
n Diskusi
Mengolah
data
(
m
S
1
2 k3
Beradu
argumen
(int
era
S
dengan
kelompok dan
guru
S
4
2 k 3
18
MUH. RAFIE E
19
NASIHATUN K
20
NOVAL
21
ABQORI
RISCA
22
AMANDA A
RAUDATUL
23
JANNAH
SINDY YULIA
24
R
SILMA
TRIA N
25
SARI
SITI
26
KHOTIMAH
SITI
NUR
27
FITRIA
SAIYIDATI
28
HALIMA F T M
WARDATUL
29
KHOFIYATUN
56.25
93.75
13
81.25
15
93.75
15
93.75
15
93.75
15
93.75
15
93.75
11
68.75
15
93.75
15
93.75
12
75
v
v
4
15
Ketercapaian
(%)
2 k3
Skor
v
v
A
Keterangan
Skor 3 = aktif
Guru Kelas V
88
Lampiran
No
Pengukuran
berat badan
(dunia nyata)
Nama Siswa
S
1
k3
n Diskusi
Mengolah
data
(
m
S
1
2 k3
Beradu
argumen
(int
era
S
dengan
kelompok dan
guru
S
4
3k
3k
KHOIRUDIN
MUH. ISRUR G
SALAMAN
ALFARISIDWI F
ANDRE
AHMAD MAULIDI
AJENG KUNTI P
ALFIAN RIZQI
ARVINATA INDRA
v
v
v
Ketercapaian
(%)
15
93.75
15
93.75
16
100
14
87.5
12
75
13
81.25
12
75
10
62.5
v
v
K
DESY
KARINA P
10
M. FARHAN
11
HAKIKI
FERDI
12
ARDIANSYAH
HILMIA
NILA F
13
IQLIMATUL LAILA
14
ISNAINI KOMALA
15
SARI
LAILATUL
M
16
M.MUHYIN
17
YUNUS AL F
MARIA
Skor
v
v
14
87.5
13
81.25
v
v
v
v
16
100
15
93.75
15
93.75
v
v
11
68.75
16
100
16
100
15
93.75
89
I
No
Pengukuran
berat badan
(dunia nyata)
Nama Siswa
S
1
18
MUH. RAFIE E
19
NASIHATUN K
3k
n Diskusi
Mengolah
data
(
m
S
1
3k
v
v
Beradu
argumen
(i
nt
S
dengan
kelompok dan
guru
S
1
3k
v
v
Skor
3k 4
11
v
v
20
NOVAL ABQORI
21
RISCA AMANDA
Ketercapaian
(%)
68.75
16
100
15
93.75
16
100
100
v
v
22
A
RAUDATUL
16
23
JANNAH
SINDY YULIA R
16
100
24
SILMA TRIA N
15
93.75
25
SARI
SITI KHOTIMAH
16
100
26
12
7
5
100
v
v
v
v
v
v
27
SAIYIDATI
16
28
HALIMA F T M
WARDATUL
16
100
14
87.5
29
KHOFIYATUN A
Keterangan
-
Skor 3 = aktif
Guru kelas V
94
Lampiran
ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR
PERTEMUAN 1
Petunjuk
Berikan skor skor kegiatan guru selama pembelajaran dengan memberikan tanda
centang (v) pada salah satu skala (1, 2, 3, atau 4).
No
Indikator
Skor
2
3
1
2
3
v
v
v
v
v
20
83,33 %
Guru Kelas V
4
v
Lampiran
ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR
PERTEMUAN 2
Petunjuk
Berikan skor skor kegiatan guru selama pembelajaran dengan memberikan tanda
centang (v) pada salah satu skala (1, 2, 3, atau 4).
No
Indikator
1
2
3
Skor
2
3
v
v
v
v
v
v
20
83,33 %
Guru kelas V
Lampiran
ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR
PERTEMUAN 3
Petunjuk
Berikan skor skor kegiatan guru selama pembelajaran dengan memberikan tanda
centang (v) pada salah satu skala (1, 2, 3, atau 4).
No
Indikator
1
2
3
Skor
2
3
v
v
v
v
v
v
21
87,5 %
Guru Kelas V
Lampiran
ANALISIS OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR
PERTEMUAN 4
Petunjuk
Berikan skor skor kegiatan guru selama pembelajaran dengan memberikan tanda
centang (v) pada salah satu skala (1, 2, 3, atau 4).
No
Indikator
1
2
3
Skor
2
3
v
v
v
v
v
22
91,7 %
Guru Kelas V
4
v
Lampiran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
LKS 2
80
60
80
70
50
50
50
50
80
80
60
40
80
70
80
80
70
60
60
70
70
70
80
70
70
60
40
80
50
66.56
Rata-rata
80
60
60
85
45
55
45
45
60
80
60
40
90
55
70
90
55
60
60
75
75
85
70
75
65
60
40
80
45
64.84
Lampiran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
LKS 4
90
80
100
90
70
70
70
70
100
100
80
60
90
90
100
90
80
80
80
90
90
90
100
90
90
80
60
100
70
84.69
Rata-rata
85
80
80
95
55
65
55
55
80
90
80
60
95
65
80
95
70
70
80
85
85
95
90
85
85
70
60
90
55
77.66
Lampiran
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
KHOIRUDIN
MUH. ISRUR G
SALAMAN
ALFARISI
ANDRE DWI F
AHMAD
MAULIDI
AJENG
KUNTI P
ALFIAN RIZQI
ARVINATA
INDRA
K
DESY KARINA
P
M. FARHAN
HAKIKI
FERDI
ARDIANSYAH
HILMIA NILA F
IQLIMATUL
LAILA
ISNAINI
KOMALA
LAILATULSARI
M
M.MUHYIN
YUNUS AL F
MARIA
MUH. RAFIE E
NASIHATUN K
NOVAL ABQORI
RISCA AMANDA
A
RAUDATUL
JANNAH
SINDY YULIA R
SILMA TRIA N
SARI
SITI KHOTIMAH
SITI NUR
FITRIA
SAIYIDATI
HALIMA F T M
WARDATUL
KHOFIYATUN A
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Lampiran
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
KHOIRUDIN
MUH. ISRUR G
SALAMAN
ALFARISI
ANDRE DWI F
AHMAD
MAULIDI
AJENG
KUNTI P
ALFIAN RIZQI
ARVINATA
INDRA
K
DESY KARINA
P
M. FARHAN
HAKIKI
FERDI
ARDIANSYAH
HILMIA NILA F
IQLIMATUL
LAILA
ISNAINI
KOMALA
LAILATULSARI
M
M.MUHYIN
YUNUS AL F
MARIA
MUH. RAFIE E
NASIHATUN K
NOVAL ABQORI
RISCA AMANDA
A
RAUDATUL
JANNAH
SINDY YULIA R
SILMA TRIA N
SARI
SITI KHOTIMAH
SITI NUR
FITRIA
SAIYIDATI
HALIMA F T M
WARDATUL
KHOFIYATUN A
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
Lampiran
Analisis Nilai Tes Akhir Siklus I dan Siklus II
No
Nama
Nilai Siklus I
Kriteria
Nilai Siklus II
1 KHOIRUDIN
60
tuntas
60
2 MUH. ISRUR G
100
tuntas
100
3 SALAMAN
60
tuntas
60
ANDRE DWI F
4 ALFARISI
80
tuntas
80
5 AHMAD
40
tidak tuntas
60
MAULIDI
6 AJENG KUNTI
40
tidak tuntas
60
P
7 ALFIAN RIZQI
40
tidak tuntas
40
8 ARVINATA
40
tidak tuntas
40
INDRA
K
9 DESY KARINA
60
tuntas
80
P
10 M. FARHAN
60
tuntas
80
HAKIKI
11 FERDI
80
tuntas
100
ARDIANSYAH
12 HILMIA NILA
80
tuntas
80
F
13 IQLIMATUL
80
tuntas
80
LAILA
14 ISNAINI
40
tidak tuntas
60
LAILATULSARI
M
15 KOMALA
80
tuntas
80
16 M.MUHYIN
100
tuntas
100
YUNUS
17 MARIA AL F
80
tuntas
80
18 MUH. RAFIE E
60
tuntas
40
19 NASIHATUN K
80
tuntas
80
20 NOVAL
60
tuntas
60
ABQORI
21 RISCA
40
tidak tuntas
60
AMANDA
A
22 RAUDATUL
60
tuntas
60
JANNAH
23 SINDY YULIA
80
tuntas
80
R
TRIA N
24 SILMA
60
tuntas
60
SARI
25 SITI
100
tuntas
100
SITI NUR
26 KHOTIMAH
40
tidak tuntas
40
FITRIA
27 SAIYIDATI
40
tidak tuntas
60
HALIMA
F
T
28 WARDATUL M
60
tuntas
80
29 KHOFIYATUN
40
tidak tuntas
60
A Rata-rata
63.125
70
Kriteria
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tidak tuntas
tidak tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tidak tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
tidak tuntas
tuntas
tuntas
tuntas
Lampiran
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Nama : Alfian (nilai rendah)
No
Pertanyaan
Bagaimanakah tanggapanmu tentang
1
pembelajaran matematika yang baru saja
dilakukan?
Apakah ada kesulitan yang kamu temui
2
selama pembelajaran?
3
Jawaban
Menyenangkan
Jember, 19 Oktober
2015
Peneliti
Iin Indrawati
Lampiran
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Nama : Siti Nur Fitria (nilai sedang)
No
Pertanyaan
Bagaimana tanggapanmu tentang
1
pembelajaran matematika yang baru saja
dilakukan?
Apakah ada kesulitan yang kamu temui
2
selama pembelajaran?
Bagaimana menurutmu soal tes yang kamu
kerjakan?
3
Jawaban
Seru. Tidak hanya menulis
saja.
Kalau mencari
rata-rata
hasilnya kadang salah.
Tidak sulit karena sudah tahu
caranya. Tapi saya tidak
yakin dengan hasil hitungan
rata-rata.
Jember, 19 Oktober
2015
Peneliti
Iin Indrawati
Lampiran
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Nama : Ahmad Maulidi (nilai tinggi)
No
Pertanyaan
Jawaban
Bagaimana tanggapanmu tentang
Menyenangkan.
pembelajaran matematika yang baru saja
1
dilakukan?
Apakah ada kesulitan yang kamu temui selama Tidak sulit, tapi
2
pembelajaran?
menghitungnya banyak
sekali, jadi lama.
Bagaimana menurutmu soal tes yang kamu
Mudah. Semua sudah
3
kerjakan?
pernah diajarkan.
Jember, 19 Oktober
2015
Peneliti
Iin Indrawati