Anda di halaman 1dari 11

OUTLINE PENELITIAN

A. Judul
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP
HASIL DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI
LINGKARAN KELAS XI SMAN 3 BATU AMPAR

B. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan potensi manusia
terus diperbaiki dan dikembangkan dari berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri
bahwa setiap tempat yang memiliki sejumlah populasi manusia pasti membutuhkan
pendidikan. Oleh karena itu pendidikan memegang peranan yang sangat penting
dalam perkembangan suatu Negara, sehingga pendidikan dianggap sebagai salah satu
tonggak penopang kokohnya suatu Negara. Dengan meningkatnya kualitas
pendidikan maka kualitas sumber daya manusia juga akan meningkat.
Telah dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pengertian tersebut menegaskan bahwa dalam pendidikan hendaknya tercipta sebuah
wadah di mana siswa bisa secara aktif mempertajam dan memunculkan ke permukaan
potensi-potensinya sehingga menjadi kemampuan-kemampuan yang dimilikinya
secara alamiah.
Salah satu pembelajaran yang ada di Indonesia adalah pembelajaran
matematika. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki kegunaan penting
bagi para siswa dalam dunia pendidikan. Akan tetapi, kebanyakan dari siswa
menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan.
Pembelajaran matematika menjadi terkesan kurang menyenangkan. Menurut
Soedjadi, pembelajaran matematika di sekolah selama ini pada umumnya
menggunakan sajian sebagai berikut: 1) diajarkan teori/definisi/teorema, 2) diberikan
contoh-contoh, 3) diberikan latihan atau soal. Pembelajaran semacam ini biasa disebut
dengan pembelajaran konvensional. Pola pembelajaran semacam itu menyebabkan
guru lebih mendominasi pembelajaran, sementara siswa hanya menjadi pendengar dan
pencatat yang baik. Hal ini tentunya menjadikan siswa lebih pasif dan kurang mampu
memahami bentuk nyata dari materi yang diberikan.
Melihat fenomena tersebut, maka perlu diterapkan suatu sistem pembelajaran
yang melibatkan peran siswa secara aktif dan mendekatkan pelajaran matematika
untuk kehidupansehari-hari, guna meningkatkan hasil belajar matematika disetiap
jenjang pendidikan. Demikian, akan membuat matematika yang bersifat abstrak
menjadi bisa dibayangkan oleh siswa. Sehingga muncul teori belajar yang
mengutamakan pendekatan lingkungan.
Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik adalah pembelajaran yang
bermakna, yaitu mengaitkan materi matematika dengan kehidupan sehari-hari siswa
yang bersifat realistik. Dalam Pembelajaran Matematika Realistik masalah-masalah
nyata dijadikan sebagai awal pembelajaran yang selanjutnya dimanfaatkan oleh siswa
dalam melakukan pengembangan model matematika. Dunia nyata diartikan sebagai
segala sesuatu yang berada di luar matematika, seperti kehidupan sehari-hari
lingkungan sekitar, bahkan mata pelajaran lain pun dapat dianggap sebagai dunia
nyata. Dunia nyata digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika.
Selain dengan pendekatan yang menerapkan dunia nyata, model pembelajaran
yang sesuai juga sangat dibutuhkan. Yaitu model pembelajaran yang menjadikan
siswa lebih aktif dan mampu memahami suatu permasalahan yang diberikan oleh
guru. Sehingga siswa mampu meningkatkan motivasi untuk belajar matematika.
Salah satu model yang sesuai adalah Model Discovery Learning. Discovery
merupakan model pengajaran di mana guru memberikan kebebasan siswa untuk
menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri siswa dapat lebih
mengerti secara dalam. Guru dapat menyajikan model Discovery Learning dengan
beberapa langkah berikut: 1) Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga
pelajaran terpusat pada masalah yang tepat untuk diselidiki oleh siswa, 2) menyajikan
materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi siswa untuk memecahkan
masalah, 3) memperhatikan cara penyajian yang enactive, iconic, dan simbolik, 4)
berperan sebagai pembimbing atau tutor, dan 5) Menilai hasil belajar. Secara garis
besar, tujuan belajar penemuan adalah mempelajari generalisasi-generalisasi dengan
menemukan generalisasi baru.
Dengan adanya pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model
discovery learning ini, setiap peserta didik diharapkan mampu mendalami materi
sesuai dengan keinginan siswa untuk mencari tahu lebih dalam mengenai materi yang
diberikan, siswa juga akan lebih aktif dan ingatan siswa akan bertahan lebih lama.
Sehingga mampu memperoleh hasil belajar yang baik dan bisa terus termotivasi untuk
belajar matematika.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Titik Widiawati yang berjudul
“Pengaruh pembelajaran matematika dengan Pendekatan realistik terhadap motivasi
dan Hasil belajar siswa kelas VIII MTs Negeri Ngantru pada materi kubus dan balok
Tahun ajaran 2014/2015”, menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan
pendekatan matematika realistik terhadap hasil dan motivasi belajar siswa kelas VIII
MTs Negeri Ngantru.
Oleh karena beberapa persoalan di atas, maka hal itulah yang mendorong
peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengimplementasikan pembelajaran
matematika dengan pendekatan realistik pada materi pokok lingkaran dikelas XI
SMAN 03 Batu Ampar.
Berdasarkan uraian diatas maka timbul gagasan penulis untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik
dengan Model Discovery Learning Terhadap Hasil dan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Pada Materi Lingkaran Kelas XI SMAN 03 Batu Ampar”.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah umum dalam penelitian ini
adalah “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan Model
Discovery Learning Terhadap Hasil dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Pada
Materi Lingkaran Kelas XI SMAN 03 Batu Ampar”. Adapun sub-sub masalah dari
masalah umum diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan
model discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi
lingkaran kelas XI SMAN 03 Batu Ampar?
2. Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan
model discovery learning terhadap motivasi belajar matematika siswa pada materi
lingkaran kelas XI SMAN 03 Batu Ampar?
3. Pengaruh yang lebih besar adalah pengaruh pendekatan pembelajaran matematika
realistik dengan model discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas XI SMAN 03 Batu Ampar?

D. Ruang Lingkup Penelitian


1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel Bebas (Independen Variable) merupakan variabel yang memengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat kontrol). Variabel bebas dari penelitian ini adalah Pendekatan
Pembelajaran Matematika Realistik dengan model discovery learning.
b. Variabel terikat (Dependen Variable) merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel yang menjadi akibat atau disebut variabel respon. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil dan motivasi belajar matematika siswa kelas
XI SMAN 03 Batu Ampar. Variabel terikat disini menggunakan skala
pengukuran rasiodan interval.
2. Definisi Operasional
Secara operasional penelitian ini meneliti pengaruh pendekatan pembelajaran
matematika realistik dengan model discovery learning terhadap hasil dan motivasi
belajar matematika siswa pada materi lingkaran kelas XI SMAN 03 Batu Ampar.
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran matematika
realistik, dimana pendekatan tersebut mengaitkan matematika dengan kehidupan
nyata yang sering dialami siswa. Suasana pembelajaran dibuat sedemikian nyata
untuk lebih menyenangkan bagi siswa.
Peneliti juga menggunakan model discovery learning dalam pembelajaran,
dimana dalam prosesnya akan didominasi dengan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu suasana pembelajaran di buat interaktif dimana
proses pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa dihadapkan pada situasi dimana
mereka bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan sedangkan guru mengarahkan
siswa untuk membuat terkaan, intuisi dan mencoba-coba.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar mata pelajaran
Matematika yang dimaksud adalah seberapa tinggi nilai yang didapat siswa kelas
XI SMAN 03 Batu Ampar setelah dilakukan proses pembelajaran oleh peneliti
dengan menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model
discovery learning. Nilai siswa diperoleh dengan melakukan post test yaitu
menggunakan soal-soal yang teruji validitasnya.
Sedangkan motivasi belajar matematika yang dimaksud adalah dorongan yang
dimiliki siswa untuk mencapai tujuannya dalam belajar matematika. Motivasi
belajar matematika siswa akan dilihat dari pemberian angket.

E. Metodologi Penelitian
1. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang pada
dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif, artinya pendekatan yang
berangkat dari suatu perangkat teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman
peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan beserta pemecahan yang diajukan untuk memperoleh
pembenaran (verifikasi).
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian kuantitatif ini
yaitu berbentuk eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah


seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang diteliti. Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI SMAN 03 Batu Ampar yang terdiri atas 180 orang siswa.
b. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari keseluruhan subyek yang diteliti dan
dianggap mewakili terhadap populasi yang diambil. Adapun sampel yang
digunakan dalam penelitian iniadalah siswa kelas XI MIA 2 yang berjumlah
30 siswa sebagai kelas eksperimen dan XI MIA 3 yang berjumlah 30 siswa
sebagai kelas kontrol, dimana kedua kelas tersebut mempunyai kemampuan
rata-rata yang sama. Sehingga pemilihan sampel tersebut dapat mencerminkan
karakteristik populasi yaitu siswa kelas XI SMAN 03 Batu Ampar.
3. Teknik dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melihat
atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia.
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
c. Angket
Angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan
karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan olehsistem yang sudah ada.
2. Alat pengumpul data
a. Instrumen Dokumentasi
Instrumen dokumentasi adalah alat bantu yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan data berupa profil sekolah, foto pelaksanaan selama
penelitian, dan data terkait siswa dan guru.
b. Instrumen tes
Instrumen tes adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi relasi dan fungsi.
c. Instrumen Angket
Instrumen angket digunakan untuk memperoleh data mengenai
motivasi belajar matematika siswa. Angket yang digunakan adalah jenis
angket tertutup dengan bentuk cheklist. Pernyataan angket terdiri dari 30
butir dengan 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode
ilmiah, karena dengan analisis data dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah. Analisis data bertujuan untuk menyampaikan dan
membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, tersusun
serta lebih berarti, seperti yang telah diketahui dalam pembahasan tentang data,
bahwa data yang penulis gunakanadalah analisis statistik untuk menghitung data-
data yang bersifat kuantitatif atau dapat diwujudkan dalam bentuk angka yang
didapat dari lapangan.
Adapun uji yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Uji Instrumen
Dalam uji instrumen terdapat dua uji yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi.
Menurut Arikunto, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan/kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen atau
alat ukur yang valid/sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memilik validitas rendah. Adapun
untuk meneliti instrumenyang akan diujikan, peneliti menggunakan
validitas isi dan validitas konstruk.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya (reliabel) akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas menunjukkanpada
keterandalan sesuatu. Suatu soal dikatakan reliabel jika soal itu
mempunyai skor yang relatif sama ketika diujikan berkali-kali. Maka
untuk menguji reliabilitas ini digunakan rumus berupa metode Alpa
Cronbach.
2. Uji Prasyarat
Didalam uji prasyarat terdapat dua uji yaitu uji homogenitas dan uji
normalitas.
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah data yang diuji
dalam sebuah penelitian itu merupakan data yang homogen atau tidak.
Apabila homogenitas tidak terpenuhi, maka harus ada pembetulan-
pembetulan metodologis. Uji homogenitas variansi sangat diperlukan
sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan
yang ada tidak disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar. Maka uji
yang digunakan adalah uji F yaitu varians terbesar dibandingkan dengan
varians terkecil.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah sebuah pengujian yang dilakukan untuk
mengecek apakah data yang sedang diteliti berasal dari populasi yang
mempunyai sebaran normal. Hal ini dilakukan untuk menentukan statistik
yang akan digunakan dalam mengolah data. Adapun metode statistik
untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan dengan bantuan
SPSS 16.0 for windows. Dengan kriteria pengujian yang memiliki Asym.
Sig. Nilai ini dibandingkan dengan 0,05 (menggunakan taraf
signifikasi 5%) untuk pengambilan keputusan dengan pedoman: 971) Jika
nilai Sig. < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal, dan2) Jika nilai Sig.
> 0,05, maka data berdistribusi normal.
3. Uji Hipotesis

Peneliti menguji hipotesis dengan beberapa uji berikut ini:

a. Uji T (T-Test)
Dalam uji Hipotesis yang digunakan adalah Uji T (T-Test). Teknik T-
test adalah metode yang digunakan untuk menilai perbedaan rata-rata
antara dua kelompok.
b. Besar Pengaruh (Effect Size)
Dalam penelitian ini akan dilihat manakah pengaruh yang lebih besar
antara 1) pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan
model discovery learning terhadap hasil belajar 2) pengaruh pendekatan
pembelajaran matematika realistik dengan model discovery learning
terhadap motivasi belajar matematika siswa pada materi lingkaran kelas XI
SMAN 03 Batu Ampar dengan menggunakan perhitungan effect size dan
membandingkan hasilnya. Effect size merupakan ukuran besarnya efek
suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan
yang bebas dari pengaruh besarnya sampel. Menghitung effect size pada
uji-t digunakan rumus Cohen’s.

F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan oleh
peneliti yang dijabarkan dari landasan teori dan tinjauan pustaka dan harus diuji
kebenarannya. Sesuai dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran Matematika Realistik dengan Model Discovery Learning Terhadap
Hasil dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Lingkaran Kelas XI
SMAN 03 Batu Ampar”, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model
discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi
lingkaran kelas XI SMAN 03 Batu Ampar.
2. Ada pengaruh pendekatan pembelajaran matematika realistik dengan model
discovery learning terhadap motivasi belajar matematika siswa pada kelas XI
SMAN 03 Batu Ampar.
3. Pengaruh yang lebih besar adalah pengaruh pendekatan pembelajaran
matematika realistik dengan model discovery learning terhadap hasil belajar
matematika siswa pada materi lingkaran kelas XI SMAN 03 Batu Ampar.
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metode PenelitianSosial: Format-format Kuantitatif dan kualitatif.


Surabaya: Airlangga University Press.

Hadi, Sutarto. 2017. Pendidikan Matematika Realistik: Teori, Pengembangan, dan


Implementasinya. Jakarta: Rajawali Pers.

Hafiz Abdul. 2010. Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik Terhadap Sikap Siswa
dalam Pembelajaran Matematika. Jakarta: Skripsi Tidak Diterbitkan.

Hobri. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jember: Center for Society Studies.

Hudoyo, Herman. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.

Jariswandana, Ladeniet. all “Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa dengan


Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write”. dalam Jurnal
Pendidikan Matematika.Vol. 1, No. 1, 2012.

Prasetyo, Sandhy T. K, et. all., “Eksperimentasi Model Pembelajaran Discovery Learning


(DL) dan Problem Based Learning (PBL) pada Materi Bangun Ruang Ditinjau dari
Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Banyumas Tahun
Pelajaran 2014/2015”. dalam Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika.Vol. 3,
No. 9, November 2015.

Santoso, Agung. 2010. Studi Deskriftif Effect Size Penelitian-Penelitian di Fakultas


Psikologi Universitas Sanata Dharma. dalam Jurnal Penelitian.Vol. 14, No. 1
November.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman, et. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Indonesia. Bandung:
JICA.

Wijaya, Ariyadi. 2011. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan


Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai