Oleh
H. AHMAD JAYANI , S.Pd.
SMA NEGERI 4 WATAMPONE
Tahun 2008
0
I . PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas belajar, tetapi yang utama adalah
guru. Hal ini memberikan asumsi bahwa guru harus mampu membuat program belajar
mengajar yang baik, melaksanakan proses pembelajaran yang efektif, menilai dan
melakukan kegiatan pengayaan dan remedial terhadap materi kurikulum yang
digariskan. Konsekuensi dari mengajar tidak selamanya menggembirakan tetapi juga
dapat mengecewakan
Meningkatkan hasil belajar matematika bukanlah hal yang mudah, jika proses
pembelajaran yang terjadi tidak diarahkan pada upaya membangkitkan pengalaman
belajar siswa itu sendiri. Pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai
pendengar dan penerima tanpa mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa hampir
dipastikan tidak memberikan hasil yang menggembirakan. Pembelajaran seperti itu
membuat peserta didik menjadi pasif dan tidak kreatif.
Sebagai contoh, belajar statistika sesungguhnya siswa telah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti menetukan rataan hitung (rata-rata), menentukan nilai
maksimum, nilai minum, simpangan rata-rata, simpangan baku, dll. Umumnya siswa
diajar oleh guru hanya dengan angka-angka maupun bilangan yang ada pada buku,
tanpa mencari solusi yang tepat atas angka-angka tersebut. Maka dengan penerapan
CTL, mereka menemukan sendiri angka-angka tersebut, misalkan dengan cara guru
menugaskan mereka untuk menuliskan nilai raport, mengukur tinggi teman
mereka atau mengukur berat teman (penilai sebenarnya), guru/siswa
menyiapkan meteran atau timbangan, guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok kecil 5-6 siswa (model dan masyarakat belajar), kemudian mereka
diarahkankan untuk menemukan sendiri nilai maksimum, nilai minimum, rataan
hitung, simpangan rata-rata, simpampangan baku, dll, nilai-nilai tersebut sebagai
bentuk belajar sendiri, sehingga konsep-konsep yang diajarkan akan lebih lama
mereka ingat, tentulah mereka akan (bertanya) tentang apa-apa yang harus mereka
hitung atas angka-angka itu?. Terjadilah diskusi antara individu dalam kelompok,
antara kelompok dengan kelompok lainnya maupun antara peserta dengan guru,
sebagai refleksi atas pembelajaran yang berlangsung pada mereka masing-masing.
Pembelajaran matematika diatas merupakan pembelajaran model CTL seperti,
memungkinkan siswa untuk belajar kreatif dan efektif serta memikirkan sebanyak
mungkin pertanyaan yang dapat menunjang meningkatnya rasa ingin tahu, menumbuh
2
kembangkan kemampuan intelektual dalam berpikir induktif, kemampuan meneliti,
kemampuan berargumentasi, serta kemampuan mengembangkan teori. Harapan untuk
dapat meningkatkan motivasi belajar, mutu proses dan hasil belajar siswa dapat
diwujudkan jika proses pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
kontekstual dengan menerapkan pilar-pilar Contextual Teaching and Learning atau
biasa disingkat CTL secara optimal. Karena itu untuk dapat menciptakan proses
pembelajaran yang kondusif dibutuhkan peran guru yang optimal dan memunculkan
kreatifitas siswa.
Walaupun mengajar konvensional masih dilakukan oleh sebagian besar guru
dalam pembelajaran matematika. Tidak mengherankan jika diadakan penilaian diakhir
setiap pembelajaran, para siswa pada umumnya memperoleh hasil baik, tetapi jika
sudah berselang beberapa waktu dan diberikan ulangan harian atau ulangan blok,
mereka gagal memperoleh hasil yang diinginkan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
matematika (statistika) siswa kelas XI-IA SMA Negeri 4 Watampone
Kabupaten Bone?
2. Apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran matematika (statistika) siswa
kelas XI-IA SMA Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone?
3. Apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dapat meningkatkan hasil belajar matematika (statistika) siswa kelas XI-IA
SMA Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penting yang diharapkan dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and
Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses
3
pembelajaran matematika (statistika) siswa kelas XI-IA SMA Negeri 4
Watampone Kabupaten Bone.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and
Learning dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran matematika
(statistika) siswa kelas XI-IA SMA Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone.
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and
Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika (statistika) siswa kelas
XI-IA SMA Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone.
E. METODE PENELITIAN
4
II. KAJIAN TEORI
Belajar dan mengajar adalah dua kata yang saling berkait. Istilah belajar
memiliki makna yang universal, yang menghasilkan berbagai definisi yang berbeda.
Petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar atau PBM ( 1994:7) menyatakan
bahwa,
Dalam setiap interaksi belajar mengajar ditandai sejumlah unsur yaitu : (1).
Tujuan yang hendak dicapai, (2). Siswa dan guru (3). Buku Pelajaran, (4).
Metode yang digunakan menciptakan situasi belajar mengajar, (5). Penilaian
yang fungsinya untuk menetapkan seberapa jauh ketercapaian tujuan. Istilah
belajar sendiri berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah
terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar itu dapat berupa
buku, lingkungan atau sesama teman, sedangkan istilah mengajar dalam
pengertian ini adalah menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa
untuk belajar.
Motivasi kelakuan manusia merupakan topik yang sangat luas dan universal.
Motivasi diakui sebagai hal yang sangat penting bagi pelajaran di sekolah. Setidak-
tidaknya seorang anak harus memiliki motivasi untuk belajar di sekolah. Misalkan
keinginan untuk berprestasi sebagai perbuatan normal yang selalu lahir dari dorongan,
baik asalnya dari luar maupun dalam diri orang yang bersangkutan. Dorongan inilah
6
yang kemudian populer dengan sebutan motivasi. Berbagai pengertian telah
dikemukakan oleh para ahli tentang motivasi yang satu dengan yang lainnya berbeda
dari segi redaksi, namun secara prinsip tidak ada perbedaan. S. Nasution (1997 : 182)
menyatakan bahwa,
Pelajar harus diberikan ganjaran (reward) berupa pujian, angka yang baik,
rasa keberhasilan atas hasil belajarnya, sehingga ia lebih tertarik oleh
pelajaran. Keberhasilan dalam interaksi dengan lingkungan belajar,
penguasaan tujuan program pendidikan memberikan rasa kepuasan dan karena
itu merupakan sumber motivasi yang terus menerus bagi pelajar, sehingga ia
sanggup belajar sendiri depanjang hidupnya, yang dapat dianggap sebagai
salah satu hasil pendidikan yang paling penting.
7
cenderung menurun, sehingga kegagalan yang satu akan diikuti oleh kegagalan
berikutnya.
Upaya untuk merubah paradigma pembelajaran dari kondisi guru aktif menjadi
siswa aktif memerlukan kecakapan dari pihak guru dalam memilih dan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada usaha merangsang seluruh potensi
siswa secara optimal melalui pengaitan materi dengan dunia nyata siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
i) Konstruktivisme (Constructivism)
Pembelajaran matematika harus dikemas menjadi proses
mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Melalui penggunaan konsep
konstruktivisme dalam pembelajaran matematika banyak memberikan kontribusi,
terutama pada siswa. Para siswa tidak lagi berangan-angan dan menghafal
8
sejumlah konsep-konsep tetapi mereka diarahkan membangun pengetahuan
melalui keterlibatan secara aktif dalam proses belajar mengajar.
v) Pemodelan (Modelling)
Peserta didik diarahkan untuk mencari, menganalisis dan menggunakan
informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru. Pembelajaran
matematika terutama dalam mengoperasikan atau penggunaan algoritma biasanya
diperlukan pemodelan sebagai contoh. Pemodelan bukan saja diarahkan pada cara
mengoperasikan sesuatu tetapi dapat pula mengkongkritkan sesuatu yang bersifat
9
abstrak. Kongkritisasi suatu konsep dapat memberi kesan dan makna yang sangat
berarti dalam meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa.
vi) Refleksi (Reflection)
Demonstrasi, siswa diminta menampilkan hasil penugasan kepada orang
lain mengenai kompetensi yang telah mereka kuasai. Teman yang lainnya dapat
memberikan evaluasi pertunjukkan siswa. Refleksi merupakan salah satu pilar
yang perlu dilaksanakan dalam setiap akhir kegiatan pembelajaran. Refleksi
adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang
tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. (Depdiknas, 2002:18).
E. Hipotesis Penelitian
10
III . HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PROSEDUR PENELITIAN
1. Setting Penelitian
2. Rencana Tindakan
Jumlah 17
Hasil belajar matematika siswa dijaring dengan menggunakan tes. Tes hasil
belajar yang digunakan adalah jenis uraian berstuktur dengan kata kunci jawaban
yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Materi yang
menjadi bahan tes adalah materi yang diajarkan pada siklus pertama dan siklus
kedua.
13
4. Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian ini melibatkan unsur guru dan siswa dengan dua faktor penting
yang diteliti. Oleh karena itu teknik yang digunakan adalah: (1) dokumentasi, (2)
kuesioner, dan (3) tes hasil belajar. Berdasarkan instrumen yang digunakan maka
jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang bersumber dari lembar observasi sedangkan data kuantitatif
adalah data yang dijaring dengan kuesioner dan tes. Teknik-teknik tersebut
digunakan dengan menggunakan prosedur-prosedur sebagai berikut:
1. Dokumentasi digunakan untuk menjaring data tentang kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran (dokumentasi photo), dan hasil tes pekerjaan
siswa pada siklus I dan siklus II yang menjadi sasaran penelitian
2. Tes digunakan juga untuk menjaring data tentang nilai hasil belajar siswa
pada akhir siklus I dan II.
3. Kuesioner digunakan untuk menjaring data tentang tingkat motivasi
belajar siswa pada akhir siklus I dan II.
4. Langkah berikutnya adalah pemberian skor atau nilai dari setiap instrumen
oleh siswa sebagai sasaran penelitian pada akhir siklus I dan II. Kegiatan
ini merupakan kegiatan penting dan menentukan kualitas hasil penelitian
yang dilakukan. Oleh karena itu dalam pemberian nilai atau skor terhadap
setiap instrumen dilaksanakan secara cermat dan hati-hati.
5. Teknik Analisis Data
14
kedua. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa terjadi
perubahan ke arah peningkatan secara signifikan atau tidak.
Pemberian kategori hasil belajar matematika menggunakan acuan baku
dengan lima kategori. Lima kategori yang dimaksud adalah: (1) sangat rendah, (2)
rendah, (3) sedang, (4) tinggi, dan (5) sangat tinggi. Interval nilai setiap kategori
menurut Depdikbud (1993:6) adalah sebagai berikut:
1. Kategori sangat rendah yaitu nilai 0 sampai dengan 34
2. Kategori rendah yaitu nilai 35 sampai dengan 54
3. Kategori sedang yaitu nilai 55 sampai dengan 64
4. Kategori tinggi yaitu nilai 65 sampai dengan 84
5. Kategori sangat tinggi yaitu nilai 85 sampai dengan 100
B. HASIL PENELITIAN
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
16
masing. Setelah masing-masing kelompok menyampaikan hasil kerja,
dilanjutkan dengan tanya jawab atau diskusi antar kelompok atau diskusi
kelas. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap kelompok.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
terhadap bahan ajar yang baru dipelajari.
6. Melaksanakan refleksi. mereka diberikan kesempatan untuk merevisi
pengetahuan mereka sendiri agar pengalaman belajar yang baru saja
dialami dapat memberi pengetahuan baru bagi mereka dan bermanfaat
untuk memecahkan masalah-masalah yang diahadapinya. Siswa yakni
diarahkan untuk merenungkan bahan ajar, apakah mereka sudah
memahaminya dengan baik atau belum. Penutup. Bagian ini siswa
diarahkan untuk membuat kesimpulan sebagai materi inti dari bahan ajar.
7. Mengadakan penilaian untuk mengukur keberhasilan siswa atau ketuntasan
indikator dari kompetensi dasar yang baru selesai dipelajari.
Berdasarkan langkah kegiatan tersebut terlihat adanya fase-fase strategi
kegiatan belajar yang terjadi, yaitu:
Fase I: Kegiatan pendahuluan.
Pada fase ini terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain: (1) pemberian
apersepsi, (2) pemberian motivasi, dan (3) membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil 5 orang.
Fase II: Kegiatan inti
Pada fase ini terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain: (1) pemodelan
tentang cara melaksanakan kegiatan terutama cara penggunaan alat
bantu, (2) siswa melaksanakan kegiatan berdasarkan soal yang ada di
buku paket, (3) Guru mengamati/mengontrol kegiatan siswa dan
memberikan bantuan/bimbingan jika diperlukan, (4) diakhir kegiatan,
setiap kelompok yang diwakili oleh salah seorang anggota kelompok
melakukan presentase hasil kegiatan, dan (5) tanya jawab atau diskusi
kelas,
Fase III: Kegiatan penutup.
Pada fase ini terdiri dari kegiatan-kegiatan antara lain: (1) refleksi
melalui kegiatan tanya jawab yang diberikan oleh guru untuk mengukur
17
kedalaman pemahaman yang diperoleh siswa, (2) refleksi dalam bentuk
menyuruh siswa untuk merenungi hasil-hasil yang telah diperoleh
selama proses pembelajaran dan melakukan revisi jika perlu, dan (3)
siswa membuat simpulan dibawa bimbingan guru, dan (4) pemberian
tugas.
Fase IV: Kegiatan penilaian
Pada fase ini siswa mengerjakan soal yang diberikan sebagai alat ukur
berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Soal yang
diberikan sebatas pada usaha mengukur ketercapaian indikator yang
telah ditetapkan.
Tampak jelas bahwa tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan mencerminkan adanya implementasi penggunaan pendekatan
kontekstual. Pilar-pilar CTL yang tampak yaitu terbentuknya masyarakat belajar
(learning community), yaitu siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil,
pemodelan (modelling) berupa penjelasan singkat tentang cara penggunaan alat
atau cara kerja, konstruktivisme melalui penggunaan alat dan upaya mengaitkan
materi pelajaran dengan dunia nyata siswa, menemukan (inquiry) dalam bentuk
menemukan konsep-konsep matematika melalui pembelajaran dengan
menggunakan alat bantu yang ada di sekeliling mereka, bertanya (questioning) atau
latihan inquiry melalui tanya jawab, diskusi kelompok/kelas atau pertanyaan yang
diberikan oleh guru, refleksi (reflection) dalam bentuk hasil kerja (karya) atau
diskusi, dan adanya penilaian (authentic assessment) yang dilaksanakan pada
setiap akhir pembelajaran selain dari pada penilaian pada setiap akhir siklus.
2. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I
Menganalisis data kuantitatif digunakan statistik deskriptif yaitu
mendeskripsikan karakteristik distribusi skor nilai hasil belajar matematika siswa
dan tingkat motivasi belajar, dan. Analisis meliputi penentuan skor tertinggi, skor
terendah, mean, median, modus, dan simpangan baku.
17 30 Sangat rendah 0
31 44 Rendah 5 11,11
45 58 Sedang 17 37,78
59 72 Tinggi 21 46,67
73 85 Sangat tinggi 2 4,44
Jumlah 45 100
Berdasar tabel 5 di atas, dari jumlah soal sebagai alat ukur tersebut
maka jumlah skor terendah yang kemungkinan diperoleh seorang siswa adalah
0, tertinggi adalah 33,5 dengan nilai ideal 100.
Hasil pengukuran diperoleh data hasil belajar siswa pada akhir siklus I
menunjukkan perolehan nilai hasil belajar siswa nilai minimum 33 dan nilai
tertinggi 90, rata-rata 62,0667; median sebesar 63,0000; modus sebesar 69,000;
standar deviasi sebesar 15,8436; dan varians sebesar 251,0182.
Median sebesar 63,0000 menunjukkan bahwa 50 persen para siswa
mempunyai tingkat hasil belajar 63,0000 ke atas atau 63,0000 ke bawah. Skor
20
rata-rata hasil belajar siswa 62,0667 dapat dikatakan bahwa hasil belajar
matematika siswa berada pada kategori sedang.. Ukuran dispersi yang relatif
kecil dengan standar deviasi 15,8436 dengan rentang skor 57,0000 memberikan
indikasi bahwa nilai hasil belajar matematika siswa cenderung menyebar secara
homogen dengan nilai minimum 33 dan nilai maksimum 90.
Jumlah 45 100
23
7. Adanya siswa yang tidak hadir karena alfa atau sakit/izin, berakibat
kelompoknya menjadi kurang dari 4 orang, sehingga tidak terjadi diskusi
pada kelompoknya dengan optimal.
24
a. Deskripsi tingkat motivasi belajar siswa pada siklus II
31 44 Rendah 1 2,22
45 58 Sedang 9 20,00
59 72 Tinggi 24 53,33
Jumlah 45 100,00
Masalah yang ditemukan pada siklus I telah dapat diatasi pada siklus II.
Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan skor rata-rata motivasi belajar siswa
dan peningkatan skor rata-rata hasil belajar matematika. Peningkatan tersebut
27
merupakan implikasi peningkatan mutu proses belajar mengajar. Pengaruh positif
yang muncul dari penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sudah
dianggap cukup sebagai bukti keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena
itu siklus pelaksanaan tindakan dapat dihentikan.
28
persen. Siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi pada siklus I sebanyak
4,44 persen (2 orang) pada siklus II menjadi 24,45 persen (11 orang), berarti
terjadi kenaikan sebanyak 20,01 persen.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil
analisis deskriptif ternyata terdapat peningkatan motivasi belajar dalam
pengajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini
dapat dilihat pada peningkatan rata-rata motivasi belajar pada siklus I dan II
yaitu dari 57,5111 menjadi 65,5111 dapat menjadi bukti pendukung yang
cukup berarti tentang kebermaknaan penggunaan pendekatan CTL dalam
pembelajaran matematika.
Untuk mengetahui signifikansi peningkatan motivasi belajar siswa
maka data dianalisis dengan statistik inferensial, dengan melihat seberapa
besar koefisien korelasi yang terjadi dan selanjutnya dilakukan dengan uji test
yaitu t-test.. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah peningkatan motivasi
belajar siswa tersebut signifikan berdasarkan taraf kepercayaan 95 persen.
Kriteria yang digunakan adalah jika t hitung > t tabel atau = 0,05 lebih
besar dari probabilitas maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Hasil olah data menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) antara
motivasi siklus I dengan motivasi siklus II sebesar r = 0,653 atau diperoleh
koefisien diterminasi r2=0,4264. Dengan demikian 42,64 persen motivasi siswa
dipengaruhi oleh penggunaan pendekatan CTL dalam pembelajaran, dengan
syarat variable lainnya diabaikan. Selanjutnya dilakukan uji-t maka diperoleh t
hitung = 6,285 pada derajat kebebasan df=44 dengan nilai probabilitas 0,000
dan nilai t tabel = 1,68. Dengan demikian maka nilai p = 0,000 lebih kecil dari
= 0,05 atau t hitung lebih besar dari t tabel 6,285 > 1,68.
Berdasar hasil tersebut di atas maka terdapat bukti yang cukup kuat
bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas XI-IA SMA Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone.
29
b. Hasil Belajar Siswa
Hubungan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I dan siklus II
dilakukan pula dengan menggunakan analisis deskriptif dengan
membandingkan skor perolehan siswa pada setiap kategori. Hasil-hasil yang
diperoleh pada setiap siklus pada faktor motivasi belajar siswa seperti tampak
pada Tabel 11 berikut ini.
Tabel 11. Distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar siswa siklus I dan II
Sangat
2 4,44 0 0 Naik 4,44
rendah
Rendah 12 26,67 8 17,78 Naik 8,89
30
matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini dapat
dilihat pada peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I dan II yaitu
dari 62,0667 menjadi 67,2000 menjadi bukti yang cukup berarti tentang
kebermaknaan penggunaan pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika.
Untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa maka
data dianalisis dengan statistik inferensial, dengan melihat seberapa besar
koefisien korelasi yang terjadi dan selanjutnya dilakukan dengan uji test yaitu
t-test. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar
siswa tersebut signifikan berdasarkan taraf kepercayaan 95 persen. Kriteria
yang digunakan adalah jika t hitung > t tabel atau = 0,05 lebih besar dari
probabilitas maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Hasil olah data menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) antara hasil
belajar siklus I dengan hasil belajar siklus II sebesar r=0,724 atau diperoleh
koefisien diterminasi r2=0,5242. Dengan demikian 52,42 persen mutu proses
dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan pendekatan CTL dalam
pembelajaran dengan syarat variable lainnya diabaikan . Selanjutnya dilakukan
uji-t maka diperoleh t hitung = 3,107 pada derajat kebebasan df=44 dengan
nilai probabilitas 0,000 dan nilai t tabel = 1,68. Dengan demikian maka nilai p
= 0,003 lebih kecil dari = 0,05 atau t hitung lebih besar dari t tabel 3,107 >
1,68.
Berdasar hasil tersebut di atas, maka terdapat bukti yang cukup kuat
bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan mutu proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas XI-IA SMA Negeri 4 Watampone
Kabupaten Bone.
31
C. PEMBAHASAN
32
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
3. Pada siklus I, dan siklus II tidak ada siswa yang memiliki motivasi
yang sangat rendah,.
33
b. Data hasil belajar siswa diperoleh informasi sbb :
2. Hasil pengukuran diperoleh data hasil belajar siswa pada akhir siklus II
menunjukkan perolehan nilai hasil belajar siswa nilai minimum 47 dan
nilai tertinggi 100, rata-rata 67,2000; median sebesar 65,0000; modus
sebesar 55,000; standar deviasi sebesar 13,3580; dan varians sebesar
178,4364.
3. Siswa yang memiliki hasil belajar sangat rendah pada siklus I sebanyak
4,44 persen (2 orang) pada siklus II menjadi tidak ada, berarti terjadi
kenaikan sebanyak 4,44 persen.
4. Siswa yang memiliki hasil belajar rendah pada siklus I sebanyak 26,67
persen (12 orang) pada siklus II menjadi 17,78 persen (8 orang),
berarti terjadi kenaikan sebanyak 8,89 persen.
5. Siswa yang memiliki hasil belajar sedang pada siklus I sebanyak 20,00
persen (9 orang) pada siklus II menjadi 31,11 persen (14 orang),
berarti terjadi kenaikan sebanyak 11,11 persen.
6. Siswa yang memiliki hasil belajar tinggi pada siklus I sebanyak 40,00
persen (18 orang) pada siklus II menjadi 42,22 persen (19 orang),
berarti terjadi kenaikan sebanyak 2,22 persen.
7. Siswa yang memiliki hasil belajar sangat tinggi pada siklus I pada
siklus II tetap atau tidak terjadi kenaikan
34
Koefisien diterminasi r2=0,4264. Berarti 42,64 persen motivasi siswa
dipengaruhi oleh penggunaan pendekatan CTL dalam pembelajaran,
dengan syarat variable lainnya diabaikan.
B. SARAN
35
untuk melakukan inovasi dan perubahan yang mendasar terhadap model
pembelajaran yang selama ini dilakukannya.
5. Pihak sekolah hendaknya menyediakan dana yang cukup untuk pengadaan alat
dan bahan yang diperlukan agar implementasi pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran berlangsung secara optimal, memenuhi standar pemenuhan
kebutuhan guru dan anak didik yang berorientasi pada perubahan secara
signifikan.
6. Pihak guru hendaknya meningkatkan kemampuannya sendiri secara profesional
yang diarahkan dalam merencanakan program pengajaran, menyajikan program
pengajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang efektif dan bermutu,
penilaian yang sebenarnya dan tindak lanjutnya, sehingga terjadi interaksi yang
optimal antara dirinya dengan peserta didik.
36
DAFTAR PUSTAKA
Maslow, Abraham, H. 1976. Motivation and Personality. New York: Paper and Row,
Publisher.
Sardiman, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
SMA Negeri 4 Watampone. 2007. Laporan Hasil Belajar Siswa. Watampone: Arsip
Kurikulum.
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta:
Balai Pustaka.
Suharsimi Arikunto, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas : Jakarta : Bumi Aksara.
Toharuddin. Uus, Senin 24 Oktober 2005. Kompetensi Guru Dalam Strategi Ajar.
Jakarta : Artikel Pikiran Rakyat
37
LAMPIRAN
38
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Rencana TindakanPertemuan 1
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Watampone
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Progr / Semt : XI-IA / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
1. STANDAR KOMPETENSI
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive
2.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive serta penafsirannya.
3 INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram lingkaran dan
diagram batang.
4. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa Dapat :
4.1 Memahami pengertian statistik dan statistika,
4.2 Mengidentifikasi data
4.3 Memahami pengertian populasi dan sample
5. MATERI
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang pengertian statistik dan statistika
6.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya mempelajari statistika
6.2 Kegiatan Inti
39
6.2.1 Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang,
6.2.2 Guru menjelaskan secara rinci tentang pengertian statistik dan
statistika
6.2.3 Setiap kelompok diberikan tugas yang telah dipersiapkan oleh guru
berupa lembar kegiatan siswa LKS untuk membedakan mana yang
termasuk data kualitatif, data kuantitatif, cacahan dan data kontinu.
6.2.4 Setiap kelompok diberikan tugas untuk membedakan mana yang
termasuk populasi dan mana yang termasuk sampel
6.2.5 Siswa menjelaskan hasil tugasnya.
6.2.6 Siswa membuat kesimpulan dari hasil yang diberikan.
6.2.7 Perwakilan kelompoknya mempersentasekan hasil diskusi dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
6.2.8 Dari hasil diskusi, siswa menyimpulkan tugas yang telah diberikan
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman tentang pengertian statistik dan statistika
6.3.2 Siswa membuat rangkuman tentang pengertian data kualitatif,
kuantitatif, data cacahan, data kontinu, populasi dan sampel.
7 SUMBER BELAJAR
7.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
7.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
8 PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Dari data berikut, tentukanlah populasi dan sampelnya
a. Seluruh siswa kelas XI yang ada di SMA Negeri 4 Watampone
b. Jenis binatang yang dipelihara oleh penduduk di Kabupaten Bone.
c. Seorang siswa membeli 2 kg jeruk.
d. Penjual/Pedagang di Pasar Sentral Watampone.
40
8.3.2 Dari pernyataan berikut tentukan yang termasuk data kualitatif dan
data kuantitatif
a. Jumlah penduduk kabupaten Bone
b. Jenis pekerjaan orang tua siswa SMA Negeri 4 Watampone tahun
pelajaran 2007/2008
c. Banyaknya siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone,
8.3.3 Buatlah masing-masing dua contoh yang termasuk data cacahan dan
data kontinu.
41
Rencana TindakanPertemuan 2
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Watampone
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Progr / Semt : XI-IA / Ganjil
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit
1. STANDAR KOMPETENSI
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive
2.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram lingkaran dan
diagram batang.
3.2 Mengidentifikasi nilai suatu data yang ditampilkan pada diagram
4. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa Dapat :
4.1 Menyajikan data dalam bentuk diagram batang.
4.2 Menyajikan data dalam bentuk diagram garis.
5. MATERI
5.1 Bentuk-bentuk diagram garis
5.2 Bentuk-bentuk diagram batang.
6 STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang berbagai macam penyajian data
dalam bentuk garis.
6.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya mempelajari bentuk-bentuk
penyajian data.
6.2 Kegiatan Inti
42
6.2.1 Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang,
6.2.2 Guru menjelaskan cara membuat diagram batang dan diagram garis.
6.2.3 Setiap kelompok diberikan tugas mengamati beberapa diagram yang
telah dipersiapkan oleh guru berupa GUNTINGAN KORAN
berbentuk diagram batang dan diagram garis,
6.2.4 Siswa menjelaskan hasil pengamatannya,
6.2.5 Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatannya,
6.2.6 Perwakilan kelompoknya mempersentasekan hasil diskusi dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
6.2.7 Dari hasil diskusi, siswa menyimpulkan maksud penyajian data dalam
bentuk diagram garis dan batang.
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman tentang penyajian data dalam bentuk garis.
6.3.2 Siswa membuat rangkuman tentang penyajian data dalam bentuk
batang,
6.3.3 Siswa diberikan tugas di rumah untuk mencari penyajian dalam
bentuk diagram garis dan diagram batang pada majalah, koran atau
sumber lainnya, kemudian di tempel di buku tugas dan membuat
kesimpulan dari diagram tersebut.
7 SUMBER BELAJAR
7.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
7.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
7.3 Guntingan koran, bentuk grafik garis dan batang.
8 PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Diketahui gambar seperti berikut ini:
43
( Fajar : 17 Mei 2007)
Dari Grafik tersebut di atas, buatlah 3 kesimpulan
8.3.2 Tabel Berikut menunjukkan banyaknya siswa SMA Negeri 4
Watampone yang lulus mulai tahun pelajaran 1999/2000 s.d tahun
pelajaran 2006/2007
Tahun Pelajaran Jumlah Lulusan
1999/2000 213
2000/2001 255
2001/2002 304
2002/2003 312
2003/2004 321
2004/2005 327
2005/2006 368
2006/2007 374
Buatlah diagram Batang dari tabel diatas.
Mengetahui, Watampone, 15 Juli 2007
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
44
Rencana TindakanPertemuan 3
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Watampone
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Progr / Semt : XI-IA / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
1. STANDAR KOMPETENSI
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive
2.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram lingkaran dan
diagram batang.
3.2 Mengidentifikasi nilai suatu data yang tampilkan pada diagram.
4. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa Dapat :
4.1 Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.
5. MATERI
4.1 Bentuk-bentuk diagram lingkaran
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
5.1 Pendahuluan
5.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang berbagai macam penyajian data
dalam bentuk lingkaran
5.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya penyajian mempelajari bentuk-
bentuk penyajian data.
5.2 Kegiatan Inti
5.2.1 Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang,
5.2.2 Guru menjelaskan cara membuat diagram lingkaran.
45
5.2.3 Setiap kelompok diberikan tugas mengamati beberapa diagram yang
telah dipersiapkan oleh guru berupa GUNTINGAN KORAN
berbentuk diagram lingkaran
5.2.4 Siswa menjelaskan hasil pengamatannya,
5.2.5 Siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatannya,
5.2.6 Perwakilan kelompoknya mempersentasekan hasil diskusi dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
5.2.7 Dari hasil diskusi, siswa menyimpulkan maksud penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran
5.3 Penutup
5.3.1 Siswa membuat rangkuman tentang penyajian data dalam bentuk
lingkaran
5.3.2 Siswa diberikan tugas di rumah untuk mencari penyajian data dalam
bentuk diagram lingkaran pada majalah, koran atau sumber lainnya,
kemudian di tempel di buku tugas dan membuat kesimpulan dari
diagram tersebut..
6 SUMBER BELAJAR
6.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
6.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
6.3 Guntingan koran, bentuk grafik lingkaran
7 PENILAIAN
7.1 Jenis :
7.1.1 Tugas individu
7.1.2 Tugas kelompok
7.2 Bentuk:
7.2.1 Uraian
7.3 Intrumen penilaian:
Soal:
7.3.1 Diketahui gambar seperti berikut ini:
46
(Fajar : Juli 2005)
Dari Grafik tersebut di atas, buatlah 3 kesimpulan
7.3.2 Tabel Berikut menunjukkan banyaknya siswa Kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone yang mengambil kegiatan ekstrakurikuler tahun
pelajaran 2007/2008
Kegiatan Ekstrakurikuler Banyaknya Siswa
Pramuka 5
PMR 7
Sispalaras / Pecinta Alam 2
Olah Raga 3
KIR 12
Rohis 6
SSB / Sanggar Seni Budaya 2
Lainnya 8
Buatlah diagram Lingkaran dari tabel diatas.
47
Rencana Tindakan Pertemuan 4
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Watampone
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Progr / Semt : XI-IA / Ganjil
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit
1. STANDAR KOMPETENSI
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive
2.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Membaca sajian data dalam bentuk tabel.
3.2 Menafsirkan data dalam bentuk tabel.
4. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa Dapat :
4.1 Menyajikan data dalam bentuk Tabel Distribusi frekuensi.
5. MATERI
5.1 Tabel Distribusi Frekuensi untuk Data Tunggal
5.2 Tabel Distribusi Frekuensi untuk Data Berkelompok
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang berbagai macam penyajian data
dalam bentuk tabel.
6.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya mempelajari penyajian data
dalam bentuk tabel.
6.2 Kegiatan Inti
6.2.1 Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang,
6.2.2 Guru menjelaskan cara membuat tabel distribusi frekuensi
48
6.2.3 Guru memberikan sebuah dadu kepada setiap kelompok, kemudian
setiap kelompok melemparkan sebuah dadu sebanyak 15 kali, dan
mencatat mata dadu yang muncul.
6.2.4 Siswa diukur tinggi badannya dengan menggunakan sebuah meteran
yang telah dipersiapkan oleh siswa.
6.2.5 Siswa membuat tabel distribusi frekuensi hasil pengukuran tinggi
badan tersebut
6.2.6 Perwakilan kelompoknya mempersentasekan hasil diskusi dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
6.2.7 Dari hasil diskusi, siswa menyimpulkan maksud penyajian data dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman tentang penyajian data dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
6.3.2 Siswa diberikan tugas di rumah untuk membuat tabel distribusi
frekuensi
7. SUMBER BELAJAR
7.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
7.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
7.3 Alat bantu belajar : dadu dan meteran.
8. PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk:
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Pada sebuah pelemparan dadu sebanyak 20 kali, mata dadu yang
muncul adalah sebagi berikut:
6, 3, 2, 5, 6, 1, 5, 4, 3, 6, 3, 4, 1, 4, 2, 4, 3, 1, 2, 6
Buatlah tabel distribusi frekuensi data di atas.
49
8.3.2 Berikut adalah hasil ulangan matematika 30 siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
60 55 61 72 59 49 57 65 78 66 40 52 42 47 50
65 74 68 88 68 90 63 79 56 87 65 85 98 81 69
Buatlah tabel distribusi frekuensi data di atas.
50
Rencana TindakanPertemuan 5
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Watampone
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Progr / Semt : XI-IA / Ganjil
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit
1. STANDAR KOMPETENSI
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive
2.2 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Membaca sajian data dalam bentuk tabel, histogram, poligon frekuensi dan
ogive
3.2 Menafsirkan data dalam bentuk tabel, histogram, poligon frekuensi dan ogive
4. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa Dapat :
4.1 Menyajikan data dalam bentuk diagram Distribusi frekuensi Relatif dan
Kumulatif
4.2 Menyajikan data dalam bentuk histogram, foligon frekwensi dan ogive.
5. MATERI
5.1 Tabel Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif
5.2 Histogram dan poligon frekuensi
5.3 Ogive
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
51
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang berbagai macam penyajian data
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relatif, tabel distribusi frekuensi
kumulatif, histogram, poligon frekuensi dan ogive.
6.2.2 Guru menjelaskan cara membuat tabel distribusi frekuensi relatif, tabel
distribusi frekuensi kumulatif, histogram, poligon frekuensi dan ogive.
6.2.5 Dari hasil diskusi, siswa menyimpulkan maksud penyajian data dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman tentang penyajian data dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi relatif, tabel distribusi frekuensi kumulatif,
histogram, poligon frekuensi dan ogive
7. SUMBER BELAJAR
7.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
7.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
7.3 Alat bantu belajar : dadu dan meteran.
52
8. PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk:
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Berikut adalah hasil ulangan matematika 30 siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
Nilai Frekuensi (f)
40 49 4
50 59 6
60 69 10
70 79 4
80 89 4
90 99 2
53
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1. STANDAR KOMPETENSI
1. Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data,
serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Menentukan ukuran pemusatan data : rataan hitung
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa Dapat
4.1 Menentukan rataan dari data tunggal.
4.2 Menentukan rataan dari data kelompok.
4.3 Menentukan rataan dari data dengan menggunakan rataan sementara.
5. MATERI
5.1 Rataan Hitung ( x )
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang rataan hitung (rata-rata)
6.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya mempelajari rataan hitung.
6.2 Kegiatan Inti
6.2.1 Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang,
54
6.2.2 Guru menjelaskan cara menentukan rataan hitung data tunggal, data
berkelompok, dan menentukan rataan hitung dengan menggunakan
rataan sementara.
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman rumus rataan hitung data tunggal, data
berkelompok, dan menggunakan rataan sementara.
6.3.2 Siswa diberikan tugas di rumah untuk menentukan rataan hitung hasil
pengukuran berat badan siswa setelah dibuat dalam daftar distribusi
frekuensi.
7. SUMBER BELAJAR
7.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
7.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
7.3 Alat bantu belajar : dadu, buku raport, timbangan.
8. PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk:
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Pada pelemparan sebuah dadu, diperoleh mata dadu yang muncul sbb:
5, 2, 3, 4, 5, 6, 1, 3, 5, 3, 6, 5, 4
Tentukan rataan hitung munculnya mata dada tersebut!
55
8.3.2 Berikut adalah hasil ulangan matematika 30 siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
Nilai Frekuensi (f)
40 49 4
50 59 6
60 69 10
70 79 4
80 89 4
90 99 2
Tentukan rataan hitung dari tabel di atas.
8.3.3 Berikut adalah hasil pengukuran berat badan siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
Nilai Frekuensi (f)
36 40 2
41 45 5
46 50 10
51 55 8
56 60 6
61 65 3
66 70 1
Tentukan rataan hitung dari tabel di atas dengan menggunakan rataan
sementara.
56
Rencana Tindakan Pertemuan 2
1. STANDAR KOMPETENSI
1.1 Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data,
serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Menentukan ukuran pemusatan data : Modus dan Median
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
4.1 Menentukan Modus dari data tunggal.
4.2 Menentukan Modus dari data kelompok.
4.3 Menentukan Media / Kuartil kedua dari data tunggal
4.4 Menentukan Media / Kuartil kedua dari data tunggal
5. MATERI
5.1 Modus (Mo)
5.2 Median /Kuartil Kedua (Me)
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang Modus, dan Median
6.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya mempelajari Modus, dan Median
6.2 Kegiatan Inti
6.2.1 Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang,
57
6.2.2 Guru menjelaskan cara menentukan Modus dan Median data tunggal,
data berkelompok.
6.2.3 Guru mengukur berat badan siswa dan termasuk guru (pengajar).
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman rumus Modus dan Median data tunggal
dan data Berkelompok.
8. PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk:
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Pada pelemparan sebuah dadu, diperoleh mata dadu yang muncul sbb:
58
5, 2, 3, 4, 5, 6, 1, 3, 5, 3, 6, 5, 4
Tentukan Modus dan Median mata dada yang muncul tersebut!
8.3.2 Berikut adalah hasil pengukuran berat badan siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
Nilai Frekuensi (f)
36 40 2
41 45 5
46 50 10
51 55 8
56 60 6
61 65 3
66 70 1
Tentukan Modus dan Median tabel di atas !
59
Rencana Tindakan Pertemuan 3
1. STANDAR KOMPETENSI
1.1 Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data,
serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Menentukan ukuran letak data : Kuartil (Qi) dan Desil (Di)
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
4.1 Menentukan Kuartil Pertama / Kuartil Bawah dari data tunggal dan
berkelompok (Q1)
4.2 Menentukan Median / Kuartil Kedua / Kuartil Tengah dari data tunggal dan
berkelompok (Q2)
4.3 Menentukan Kuartil Ketiga / Kuartil Atas dari data tunggal dan berkelompok
(Q3)
4.4 Menentukan Desil dari data tunggal dan berkelompok (Di)
5. MATERI
5.1 Kuartil (Qi)
5.2 Desil (Di)
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang Kuartil dan Desil.
6.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya mempelajari Kuartil dan Desil
6.2 Kegiatan Inti
60
6.2.1 Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang,
6.2.4 Siswa menentukan Kuartil bawah, Kuartil Atas dan Desil hasil
pengukuran berat badan siswa di kelasnya setelah dibuat dalam daftar
distribusi frekuensi
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman rumus Kuartil, dan Desil data tunggal dan
data Berkelompok.
6.3.2 Siswa diberikan tugas di rumah untuk menentukan Kuartil dan Desil
pengukuran tinggi badan siswa setelah dibuat dalam daftar distribusi
frekuensi.(Lihat pertemuan 1)
7. SUMBER BELAJAR
7.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
7.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
7.3 Alat bantu belajar : dadu, timbangan dan meteran.
8. PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk:
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
61
Soal:
8.3.1 Pada pelemparan sebuah dadu, diperoleh mata dadu yang muncul sbb:
5, 2, 3, 4, 5, 6, 1, 3, 5, 3, 6, 5, 4
Tentukan Q1, Q2, Q3 dan D2, D4, D7, D9 mata dada yang muncul
tersebut!
8.3.2 Berikut adalah hasil pengukuran berat badan siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
Nilai Frekuensi (f)
36 40 2
41 45 5
46 50 10
51 55 8
56 60 6
61 65 3
66 70 1
Tentukan Q1, Q2, Q3 dan D1, D3, D5, D8 tabel di atas !
62
Rencana Tindakan Pertemuan 4
1. STANDAR KOMPETENSI
1.1 Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data,
serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Menentukan ukuran penyebaran data : Jangkauan, Hamparan, Simpangan
Kuartil, Simpangan Rata-rata
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
4.1 Menentukan Jangkauan (J)
4.2 Menentukan Hamparan (H)
4.3 Menentukan Simpangan Kuartil (Qd)
4.4 Menentukan Simpangan rata-rata (SR)
5. MATERI
5.1 Jangkauan (J)
5.2 Hamparan (H)
5.3 Simpangan Kuartil (Qd)
5.4 Simpangan rata-rata (SR)
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang Jangkauan, Hamparan,
Simpangan Kuartil, Simpangan Rata-rata
63
6.1.2 Memotivasi siswa betapa pentingnya mempelajari Jangkauan,
Hamparan, Simpangan Kuartil, Simpangan Rata-rata
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman rumus Jangkauan, Hamparan, Simpangan
Kuartil, Simpangan Rata-rata data tunggal dan data Berkelompok.
8. PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk:
64
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Pada pelemparan sebuah dadu, diperoleh mata dadu yang muncul sbb:
5, 2, 3, 4, 5, 6, 1, 3, 5, 3, 6, 5, 4
Tentukan J, H, Qd dan SR dari mata dada yang muncul tersebut!
8.3.2 Berikut adalah hasil pengukuran berat badan siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
Nilai Frekuensi (f)
36 40 2
41 45 5
46 50 10
51 55 8
56 60 6
61 65 3
66 70 1
Tentukan J, H, Qd dan SR tabel di atas !
65
Rencana Tindakan Pertemuan 5
1. STANDAR KOMPETENSI
1.1 Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang
dalam pemecahan Masalah.
2. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data,
serta penafsirannya.
3. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.1 Menentukan ukuran penyebaran data : Ragam (Varians) dan Simpangan Baku
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
4.1 Menentukan Ragam (Varians) / S2
4.2 Menentukan Simpangan Baku / S
5. MATERI
5.1 Menentukan Ragam (Varians) / S2
5.2 Menentukan Simpangan Baku / S
6. STRATEGI PEMBELAJARAN
6.1 Pendahuluan
6.1.1 Menggali pengetahuan siswa tentang Ragam (S2) dan Simpangan
Baku(S).
6.3 Penutup
6.3.1 Siswa membuat rangkuman rumus Ragam (S2) dan Simpangan
Baku(S) dari data tunggal dan data Berkelompok.
6.3.2 Siswa diberikan tugas di rumah untuk menentukan Ragam (S2) dan
Simpangan Baku(S) dari data hasil pengukuran tinggi badan siswa
setelah dibuat dalam daftar distribusi frekuensi.(Lihat pertemuan 1)
7. SUMBER BELAJAR
7.1 Buku paket Matematika penerbit Bumi Aksara jilid 2
7.2 Buku Paket Matematika Interaktif penerbit Yudhistira jilid 2A
7.3 Alat bantu belajar : dadu, timbangan dan meteran.
8. PENILAIAN
8.1 Jenis :
8.1.1 Tugas individu
8.1.2 Tugas kelompok
8.2 Bentuk:
8.2.1 Uraian
8.3 Intrumen penilaian:
Soal:
8.3.1 Pada pelemparan sebuah dadu, diperoleh mata dadu yang muncul sbb:
5, 2, 3, 4, 5, 6, 1, 3, 5, 3, 6, 5, 4
Tentukan Ragam (S2) dan Simpangan Baku(S) dari mata dada yang
muncul tersebut!
67
8.3.2 Berikut adalah hasil pengukuran berat badan siswa kelas XI-IA.1 SMA
Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
Nilai Frekuensi (f)
36 40 2
41 45 5
46 50 10
51 55 8
56 60 6
61 65 3
66 70 1
Tentukan Ragam (S2) dan Simpangan Baku(S) tabel di atas !
68
Lampiran 3 : Evaluasi Siklus I
A. Petunjuk
1. Tulislah Nama , NIS dan Kelas pada lembaran jawaban
2. Jawablah dengan singkat
B. Soal
Pedagang
20%
Dari diagram lingkaran di atas berapa orang tua siswa yang pekerjaannya Petani ?
69
4. Berikut adalah Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif hasil ulangan matematika 45
siswa kelas XI.IA.1 SMA Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran 2007/2008:
70
Lampiran 4 : Evaluasi Siklus II
1. Test Matematika diberikan kepada tiga kelas dengan jumlah keseluruhan 100
siswa. Nilai rata-rata kelas pertama 7, rata-rata kelas kedua 8, dan rata-rata kelas
ketiga 6. Jika banyaknya siswa kelas pertama 25 siswa, dan kelas ketiga 5 orang
lebih banyak dari kelas kedua, maka nilai rata-rata seluruh siswa tersebut adalah...
NILAI FREKUENSI
5 3 Dari data disamping tentukan !
6 5 2. Rataan Hitung / Rata-rata
7 6 3. Simpangan Rata-rata
8 6 4. Ragam / Varians
9 1 5. Simpangan Baku
10 1
JUMLAH 22
71
Lampiran 5 : Kunci / Jawaban dan skor Evaluasi Siklus I
SKOR
1. Tuliskan populasi dan sampelnya, dari data berikut :
a. Siswa kelas XI-IPA yang ada di SMA Negeri 4 Watampone
Populasi : seluruh siswa kelas XI-IPA yang ada di SMA Negeri 4 Watampone 1
Sampel : siswa kelas XI-IPA.1 1
atau siswa kelas XI-IPA.4 dll
b. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 4 Watampone
Populasi : Seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di
SMA Negeri 4 Watampone 1
Sampel : siswa yang mengikuti Pramuka
atau siswa yang mengikuti Sispalaras, dll 1
Skor maksimal 4
2. Tuliskan masing-masing dua contoh yang termasuk data cacahan dan data kontinu.
a. Data cacahan : 1
1. Menghitung jumlah siswa
1
2. Menghitung jumlah buku, dll
b. Data ukuran :
1. Mengukur berat badan siswa 1
2. Mengukur tinggi siswa, dll 1
Skor maksimal 4
3. Diagram lingkaran disamping Lainnya
5%
Nelayan
12,5%
menunjukkan pekerjaan 40 orang tua
Polisi 15%
siswa kelas XI-IA.1 SMA Negeri 4
Watampone tahun pelajaran
Petani
2007/2008. 17,5%
Pedagang
20%
Dari diagram tersebut orang tua siswa yang bekerja sebagai Petani adalah
17,5%
40 orang 1
100%
700 1
=
100 1
= 7 Orang
Skor maksimal 3
72
4. Berikut adalah hasil lengkapi tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif hasil ulangan
matematika 45 siswa kelas XI.IA.1 SMA Negeri 4 Watampone tahun Pelajaran
2007/2008
Frekuensi Titik Tengah Tepi Tepi fk fk
Nilai (f) ( xi ) Bawah Atas Lebih Kurang
dari dari
40 49 6 44.5 39.5 49.5 45 6 1,25
50 59 10 54.5 49.5 59.5 39 16 1,25
60 69 15 64.5 59.5 69.5 29 31 1,25
70 79 6 74.5 69.5 79.5 14 37 1,25
1,25
80 89 5 84.5 79.5 89.5 8 42
1,25
90 99 3 94.5 89.5 99.5 3 43
JUMLAH 45 ========== ======= ====== ====== ======
a. Lengkapi tabel
Skor maksimal 7,5
f 15
15
i. Membuat skala grafik dengan 1
benar
10 ii. Membuat sumbu frekuensi 1
10
iii. Membuat sumbu nilai tb/ta 1
6 6 iv. Membuat 6 buah diagram batang 3
5 5
yang berimpit dengan benar
3
0 Nilai
39,5 49,5 59,5 69,5 79,5 89,5 99,5 (tb/ta)
Skor maksimal 6
73
ii. Membuat sumbu frekuensi 1
Ogive Hasil Ulangan Matematika
45 Siswa kls XI-IA.1 SMAN 4 Watampone kumulatif
45 45 45
iii. Membuat sumbu nilai tb/ta 1
42
40 39
37 iv. Membuat 12 titik dan saling 6
35
Frek. Kumulatif
31
30 29 dihubungkan dengan benar
Ogive Negatif
25
20 Ogive Positif
15 16
14
10
8
5 6
3 Nilai (tb/ta)
0 0 0
29.5 39.5 49.5 59.5 69.5 79.5 89.5 99.5
Skor maksimal 9
74
Lampiran 6 : Kunci / Jawaban dan skor Evaluasi Siklus II
SKOR
8.3.4 X1 = 25, 1
X3 = X2 + 5 1
Xn = 100 1
Xn = X1 + X2 + X3 1
100 = X1 + X2 + (X2 + 5) 1
100 = 25 + 2 X2 + 5 1
100 = 30 + 2 X2 1
2 X2 = 100 30 1
2 X2 = 70 1
X2 = 35 1
X3 = 40 1
x = (25. x 1 + 35 x 2 + 40 x 3 ) : 100 1
1
x = (25. 7 + 35.8 + 40.6 ) : 100
1
x = 696 : 100
1
x = 6,95
Skor maksimal 15
5.3 + 6.5 + 7.6 + 8.6 + 9.1 + 10.1 1
8.3.5 x=
22
15 + 30 + 42 + 48 + 9 + 10 1
x=
22
154
x= 1
22
x= 7 1
Skor maksimal 4
3. 5 7 + 5. 6 7 + 6. 7 7 + 6. 8 7 + 1. 9 7 + 1.10 7 1
8.3.6 SR =
22
3. 2 + 5. 1 + 6. 0 + 6.1 + 1. 2 + 1. 3 1
SR =
22
3.2 + 5.1 + 6.0 + 6.1 + 1.2 + 1.3 1
SR =
22
75
6+5+0+6+2+3 1
SR =
22
22 1
SR =
22
SR = 1 1
Skor maksimal 6
3.(5 7 ) + 5.(6 7) 2 + 6.(7 7) 2 + 6.(8 7) 2 + 1.(9 7) 2 + 1.(10 7) 2 1
2
2
8.3.7 S =
22
3.( 2 ) + 5.( 1) 2 + 6.(0) 2 + 6.(1) 2 + 1.(2) 2 + 1.(3) 2 1
2
2
S =
22
3.4 + 5.1 + 6.0 + 6.1 + 1.4 + 1.9 1
S2 =
22
36 1
S2 =
22 1
2
S = 1,68
Skor maksimal 5
8.3.8 karena S2 = 1,68
S = 1,68 1
1
S = 1,29
Skor maksimal 2
8.3.9 p = 5 1
tb = 35,5 1
d1 = 10 6 = 4 1
d2 = 10 5 = 5 1
d1 + d2 = 9 1
d1 1
Mo = tb + p
d1 + d 2
1
4
Mo = 35,5 + 5
9
Mo = 35,5 + 5 . 0,44 1
Mo = 35,5 + 2,2 1
Mo = 37,7 1
Skor maksimal 10
76
1
8.3.10 letak Q1 =
1
(30 + 1) = 7,75 (pada kelompok ke 3)
4
fk< = 7 1
F =6 1
tb1 = 30, 5 , dan p = 5 1
1.n
( fk < )
Q1 = tb1 + p 4 1
F
30
(7 ) 1
Q1 = 30,5 + 5 4
6
7,5 7 1
Q1 = 30,5 + 5
6
Q1 = 30,5 + 5 (0,5) 1
Q1 = 30,5 + 0,417 1
Q1 = 30,917 1
Skor maksimal 15
1
8.3.11 letak Q2 =
2
(30 + 1) = 15,5 (pada kelompok ke 4)
4
fk< = 13 1
F = 10 1
tb2 = 35, 5 dan p = 5 1
2.n
( fk < )
Q2 = tb2 + p 4 1
F
2.30
13 1
Q2 = 35,5 + 5 4
10
15 13 1
Q2 = 35,5 + 5
10
Q2 = 35,5 + 5 (0,2) 1
Q2 = 35,5 + 1
77
Q2 = 36,5 1
1
Skor maksimal 15
1
8.3.12 letak Q3 =
3
(30 + 1) = 23,25 (pada kelompok ke 5)
4
fk< = 23 1
F =5 1
Tb3 = 40,5 dan p = 5 1
3.n
( fk < )
Q3 = tb3 + p 4 1
F
3.30
23 1
Q3 = 40,5 + 5 4
5
0,5 1
Q3 = 40,5 + 5
5
Q3 = 40,5 + 5 (-0,10) 1
Q3 = 40,5 0,5 1
Q3 = 40 1
Skor maksimal 15
1
8.3.13 Qd = ( 40 30,917)
2 1
1 1
Qd = ( 9,083)
2
Qd = 4,5415 1
Skor maksimal 3
JUMLAH SKOR IDEAL 75
78
Lampiran 7 : Kuesioner motivasi belajar siswa
A. Identitas responden
1. N a m a :
2. N I S (No. Induk Siswa) : . . . . . . ..
3. Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan
4. Kelas : XI-IPA....
Petunjuk:
1. Berilah tanda silang ( X ) pada pilihan alternatif yang tersedia.
2. Kuesioner ini bukan untuk menguji kemampuan anda, untuk itu jawablah
sesuai dengan kondisi nyata dalam kehidupan anda.
2. Cenderung cara guru menerapkan materi pelajaran atau bahan ajar tidak
membangkitkan rasa ingin tahu
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
3. Setiap mengikuti kegiatan belajar mengajar timbul rasa berontak untuk tidak
mengikutinya
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
79
6. Cenderung menimbulkan perasaan puas jika dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan guru tepat waktu
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
7. Cenderung menjadi hal yang sangat menyenangkan jika guru memberikan tugas
untuk dikerjakan di rumah
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
8. Cenderung gembira jika guru dalam setiap selesai menyajikan pelajaran tidak
memberikan tugas sama sekali
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
10. Sebagian besar bahan ajar yang disajikan oleh guru meresap tahan lama dalam
ingatan saya
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
11. Tanpa dipelajari dengan serius, mata pelajaran matematika cenderung menarik
dan mudah dimengerti
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
12. Penggunaan alat bantu mengajar mengakibatkan keinginan untuk belajar dengan
giat menjadi berkurang
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
13. Cenderung timbul keinginan untuk berprestasi lebih baik dibanding dengan siswa
lainnya
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
80
14. Perhatian serius terhadap pelajaran tergantung pada bagaimana cara guru
menyajikan pelajaran tersebut
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
16. Disiplin guru dalam mengajar cenderung menimbulkan rasa bosan dalam proses
pembelajaran
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
17. Cenderung berkeinginan agar guru tidak selalu tepat waktu dalam menyajikan
bahan ajar yang menjadi tanggung jawabnya
a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Jarang
e. Tidak pernah
81
Lampiran 8 : Pembagian kelompok Siklus I dan Siklus II
PEMBAGIAN KELOMPOK
PERTEMUAN / KELOMPOK
L
NO NIS NAMA SISWA P Siklus-1 Siklus-2 NR
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 3652 A. RIKA FEBRIANI P 1 9 5 7 2 3 4 6 8 1
2 3653 AMRIANI P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 3654 ANDI EVIDAMAYANTI P 1 8 6 9 3 4 5 2 7 1
4 3569 ANDI FAIKA TAHIR P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
5 3571 ANDI NURFAHIRA SAFITRI P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 3572 ANDI TENRI PADAULENG TANGKABATARA P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3700 DESY ARISANDI P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 3701 DEWI DEBBY FEBRIANI P 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2
9 3576 ELVIRA ANWAR P 2 1 7 8 9 5 6 3 4 2
10 3702 ELVIRA SUSANTI P 3 4 1 5 7 8 9 2 6 3
11 3577 EVA PUSPITA HERMAN P 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3
12 3703 FITRIANI P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 3704 HARDIANTI P 4 5 2 6 8 9 1 3 7 4
14 3579 IKA HARDIYANTI HASBULLAH P 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
15 3707 JUMRIATI KISNA P 5 6 8 4 1 2 3 7 9 5
16 3711 NURAFIAH P 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
17 3583 NURJANNAH P 6 7 9 8 4 1 2 3 5 6
18 3584 RAHMA P 7 8 1 9 6 2 3 4 5 7
19 3585 RENI P 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4
20 3589 SALMAWATI P 6 9 2 1 3 4 7 5 8 6
21 3966 SATRIANA P 8 1 3 4 9 5 6 2 7 8
22 3591 SELFIKIANTY P 8 2 4 5 1 3 9 6 7 8
23 3715 SITTI RAHMAH P 7 3 8 6 2 1 9 4 5 7
24 3716 SRI ADRIANI P 8 4 6 7 5 9 1 2 3 8
25 3717 SRI WAHYU NENGSI P 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5
26 3592 STEVANA RURI EKA DAMAYANTI P 9 5 7 8 4 6 3 1 2 9
27 3718 YUSTIKA YUSUF P 9 6 8 2 7 1 5 4 3 9
28 3845 ANDI AZWAR MUHARRAM AKIB L 7 8 9 3 6 2 4 5 1 7
29 3847 ANDI RAHMADANI L 3 7 1 9 8 4 5 6 2 3
30 3595 ARFIANSYAH HAMID L 3 9 2 1 6 7 4 5 8 3
31 3849 ASBIRUANDI L 4 1 3 2 7 8 6 9 5 4
32 3882 A. GANDI L 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6
33 3851 DERY ASFAR PRATAMA L 9 2 4 3 5 6 1 7 8 9
34 3599 INDIRWAN L 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
35 3601 JULIANDRI L 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7
36 3728 MUH. NUHKMAL AMDAR L 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8
37 3858 MUH. SALMAN SYAM L 4 7 5 6 9 3 2 1 8 4
38 3603 MUHAMMAD AEDIL L 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
82
39 3729 SAMSU ALAM L 2 4 6 7 3 5 8 9 1 2
40 3730 SUGIANTO L 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
41 3860 SUPRIADY BAHAR L 5 3 7 1 4 8 2 6 9 5
42 3733 TAHANG L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
43 3817 TASLIM L 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2
44 3559 ANDI RUKMAN L 5 6 8 2 1 9 7 3 4 5
45 3556 ALFIAN L 6 5 9 3 2 7 8 1 4 6
83
Lampiran 9 : Daftar Nilai Motivasi Siklus I dan Siklus II
Evaluasi / Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
NILAI
L
NO NIS NAMA SISWA P MOTIV1 MOTIV2 HASBEL1 HASBEL2
KET
84
Lampiran 10 : Hasil Pengolahan Data
Case Summaries
MOTIVSI1 MOTIVSI2 HASBEL1 HASBEL2
1 A. RIKA FEBRIANI 50,00 65,00 69,00 63,00
2 AMRIANI 72,00 76,00 78,00 90,00
3 ANDI EVIDAMAYANTI 55,00 54,00 57,00 55,00
4 ANDI FAIKA TAHIR 60,00 72,00 63,00 59,00
5 ANDI NURFAHIRA SAFITRI 60,00 69,00 72,00 83,00
6 ANDI TENRI PADAULENG TANGKABATARA 68,00 69,00 87,00 76,00
7 DESY ARISANDI 71,00 68,00 75,00 84,00
8 DEWI DEBBY FEBRIANI 54,00 77,00 90,00 100,00
9 ELVIRA ANWAR 46,00 82,00 72,00 84,00
10 ELVIRA SUSANTI 60,00 62,00 73,00 77,00
11 EVA PUSPITA HERMAN 52,00 60,00 67,00 71,00
12 FITRIANI 70,00 66,00 70,00 53,00
13 HARDIANTI 71,00 80,00 81,00 73,00
14 IKA HARDIYANTI HASBULLAH 50,00 55,00 69,00 60,00
15 JUMRIATI KISNA 46,00 67,00 54,00 47,00
16 NURAFIAH 66,00 80,00 87,00 93,00
17 NURJANNAH 54,00 65,00 66,00 56,00
18 RAHMA 69,00 59,00 69,00 65,00
19 RENI 53,00 61,00 42,00 55,00
20 SALMAWATI 74,00 72,00 81,00 79,00
21 SATRIANA 70,00 69,00 66,00 70,00
22 SELFIKIANTY 61,00 64,00 69,00 68,00
23 SITTI RAHMAH 60,00 68,00 57,00 62,00
24 SRI ADRIANI 49,00 66,00 33,00 59,00
25 SRI WAHYU NENGSI 58,00 60,00 39,00 55,00
26 STEVANA RURI EKA DAMAYANTI 70,00 76,00 63,00 77,00
27 YUSTIKA YUSUF 36,00 45,00 33,00 52,00
28 ANDI AZWAR MUHARRAM AKIB 65,00 66,00 69,00 72,00
29 ANDI RAHMADANI 53,00 55,00 60,00 50,00
30 ARFIANSYAH HAMID 67,00 70,00 60,00 62,00
31 ASBIRUANDI 70,00 81,00 75,00 80,00
32 A. GANDI 42,00 50,00 39,00 60,00
33 DERY ASFAR PRATAMA 51,00 55,00 36,00 51,00
34 INDIRWAN 60,00 75,00 87,00 77,00
35 JULIANDRI 40,00 44,00 54,00 52,00
36 MUH. NUHKMAL AMDAR 44,00 50,00 53,00 57,00
37 MUH. SALMAN SYAM 59,00 67,00 63,00 68,00
38 MUHAMMAD AEDIL 74,00 83,00 81,00 87,00
39 SAMSU ALAM 62,00 74,00 57,00 72,00
40 SUGIANTO 46,00 54,00 39,00 55,00
41 SUPRIADY BAHAR 37,00 50,00 48,00 59,00
42 TAHANG 50,00 77,00 39,00 79,00
43 TASLIM 60,00 59,00 63,00 76,00
44 ANDI RUKMAN 46,00 65,00 42,00 51,00
45 ALFIAN 57,00 66,00 46,00 50,00
Total N 45 45 45 45
Mean 57,5111 65,5111 62,0667 67,2000
Median 59,0000 66,0000 63,0000 65,0000
Std. Error of Mean 1,5575 1,4950 2,3618 1,9913
Sum 2588,00 2948,00 2793,00 3024,00
Minimum 36,00 44,00 33,00 47,00
Maximum 74,00 83,00 90,00 100,00
Range 38,00 39,00 57,00 53,00
Std. Deviation 10,4482 10,0286 15,8436 13,3580
Variance 109,165 100,574 251,018 178,436
Kurtosis -,883 -,557 -,821 -,666
Std. Error of Kurtosis ,695 ,695 ,695 ,695
Skewness -,196 -,238 -,230 ,462
Std. Error of Skewness ,354 ,354 ,354 ,354
a Limited to first 100 cases.
85
Uji t Perbedaan antara Motivasi Siklus I
Dengan Motivasi Siklus II
dan
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair MOTIVSI1 57,5111 45 10,4482 1,5575
1 MOTIVSI2 65,5111 45 10,0286 1,4950
Pair HASBEL1 62,0667 45 15,8436 2,3618
2 HASBEL2 67,2000 45 13,3580 1,9913
N Correlation Sig.
Pair 1 MOTIVSI1 & MOTIVSI2 45 ,653 ,000
Pair 2 HASBEL1 & HASBEL2 45 ,724 ,000
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 MOTIVSI1 - MOTIVSI2 -8,0000 8,5387 1,2729 -10,5653 -5,4347 -6,285 44 ,000
Pair 2 HASBEL1 - HASBEL2 -5,1333 11,0836 1,6522 -8,4632 -1,8035 -3,107 44 ,003
86
Lampiran 11 : Beberapa Bahan / Alat yang mudah diperoleh siswa di
lingkungan sekolah
87
Lampiran 12 : Foto Dokumentasi Siklus I dan II Pelaksanaan Proses dan
Evaluasi Pembelajaran
88
Siswa dibagi dalam Siswa dibagi dalam
kelompok-kelompok kecil Kelompok-kelompok kecil
Evaluasi Evaluasi
89
Lampiran 13 : Dokumentasi Hasil Pekerjaan Siswa Siklus I dan siklus II
(a.n Dewi Debby Febriani)
Siklus I
Siklus II
90
(a.n Elvira Susanti)
Siklus I
Siklus II
91
(a.n Tahang)
Siklus I
Siklus II
92
(a.n Alfian)
Siklus I
Siklus II
93
Lampiran 14 : Tabel Uji-t
94