PENDAHULUAN
merupakan salah satu faktor yang sangat menunjang kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan juga usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai
dalam pendidikan lembaga formal. Hal ini terbukti bahwa dari tahun ke tahun
kesempurnaan. Selain itu metode, cara, strategi, model dan pendekatan dalam
efektif yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan peserta didik yang
satu mata pelajaran dalam teknik ukur tanah yang menuntut peserta didik terampil
untuk menerapkan konsep dan prinsip teknik ukur tanah yang diperoleh sehingga
menghasilkan peserta didik yang kualitas dibidang teknik itu sendiri. Peserta didik
dituntut untuk melakukan kegiatan praktis yang merupakan hasil dari pengetahuan
yang diperolehnya dari praktik dan teori dari sekolah. Hal ini dikarenakan guna
mencapai berbagai jenis tujuan pembelajaran dan untuk menarik perhatian peserta
suatu bidang yang kemudian kelak bekerja dalam bidang usaha atau dunia industri
dalam suatu bidang studi. Bidang studi yang dimaksud adalah salah satu jurusan
atau ilmu yang didalami yang kemudian digunakan dalam bekerja dibidang usaha
atau industri. Siswa merupakan adalah orang yang mendapat pengaruh dari
Siswa bukanlah binatang, tetapi ia adalah manusia yang mempunyai akal dan
pikiran serta perasaan. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah anak
didik atau siswa yang merupakan unsur manusiawi. Ia dijadikan sebagai pokok
Dengan peserta didik merasakan sendiri proses pembelajaran, maka hal tersebut
dapat menjadi dorongan atau motivasi pada diri peserta didik tersebut untuk
oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan
terstruktur dengan baik. Melalui proses belajar dari proses belajar dari teman ke
teman, maka proses penerimaan dan pemahaman peserta didik akan semakin
mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari. Keberhasilan belajar dalam
pemahaman, sehingga setiap peserta didik dapat saling membantu dalam proses
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah peserta didik beranggapan Ilmu Ukur
Tanah itu tidak penting karena setelah menyelesaikan pendidikannya peserta didik
Tanpa peserta didik sadari Ilmu Ukur Tanah selalu hadir dalam kehidupan sehari-
hari, inilah yang menjadi titik fokus peneliti. Salah satu contoh ilmu Ukur Tanah
yang sering ditemui dikehidupan sehari-hari adalah dalam jual beli lahan atau
pembangunan sebuah rumah, dimana peserta didik hanya memahami konsep ilmu
ukur tanah hanya sebatas “panjang” dan “lebar” sebuah tempat atau lahan.
Pengalaman peneliti saat melakukan praktek lapangan, hasil dari jawaban peserta
didik hanya mencapai kelulusan rata- rata 50 dari 100 untuk nilai persentase
jawaban, sedangkan nilai kelulusan 65. Peneliti beranggapan lebih baik membawa
peserta didik untuk membawa materi atau mengaitkan materi kedalam kehidupan
sehari-hari agar peserta didik dapat lebih memahami materi yang diberikan guru,
pada adanya aktivitas dan interaksi diantara peserta didik untuk saling membantu
Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata
Percut Sei Tuan”. Peneliti untuk selanjutnya akan menyebut “model Contextual
dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh metode CTL terhadap hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran Dasar – Dasar Pengukuran Tanah di
Untuk mengetahui pengaruh metode CTL hasil belajar peserta didik pada mata
proses belajar mengajar diberbagai tingkat sekolah umunya dan di tingkat SMK
khususnya.
1. Peneliti
2. Guru
guru dan sebagai masukan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam
Dasar – Dasar Pengukuran Tanah khususnya di SMK N 1 Percut Sei Tuan dengan
didik .
3.Peserta didik
Memberikan motivasi dan mendorong peserta didik untuk dapat hasil belajar yang
lebih baik dalam memahami setiap materi yang diajarkan melalui pengalaman
4. Sekolah
dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Dasar – dasar
Pengukuran Tanah.
E. Hipotesis Penelitian
melalui data yang diperoleh melalui penelitian, maka statusnya menjadi tesa
berarti dibawah kebenaran, kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu
benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang disertai
dalam penelitian ini yaitu pengaruh model CTL pada mata pelajaran dasar – dasar
F. Definisi Operasional
beberapa istilah yang terdapat pada judul, maka peneliti perlu menjelaskan istilah
sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
tua terhadap watak anaknya; terasa benar - uang pada zaman sekarang;. Perubahan
yang ditimbulkan dari solusi yang diberikan, dalam hal ini CTL yang dapat
pembelajaran yang sudah tercapai, yang dijadikan tolak ukur adalah tujuan yang
menggunakan pendekatan atau model yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
a. Pengertian
menjadi bermakna sesuai dengan kerangka berpikirnya karena proses belajar yang
kontekstual atau sesuai dengan keadaan yang terjadi, dalam arti kaitannya dengan
secara profesional. Dan Learning adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang
menunjukan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.2 Dengan kedua
definisi ini, dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini, guru berperan sebagai
fasiltator tanpa henti, yakni membantu siswa menemukan makna (pengetahuan).
Dalam pengertian yang lain disebutkan Contextual Teaching and Learning (CTL)
keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari
konteks siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajari dengan dunia
nyata, dalam hal ini pembelajaran kontekstual juga merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
kontekstual dapat mendorong peserta didik untuk memahami hakekat, makna dan
manfaat belajar, maka akan lebih memungkinkan peserta didik rajin dan
termotivasi untuk belajar, bahkan bisa kecanduan belajar. Kondisi tersebut dapat
terwujud apabila peserta didik dapat menyadari tentang apa yang mereka perlukan
untuk hidup, dan bagaimana cara menggapainya. Dalam upaya itu mereka
yang berupa hafalan tetapi juga bagaimana menjadikan peserta didik dapat belajar
dengan mudah dan guru mampu mengatur lingkungan lingkungan belajar, strategi
didik termotivasi untuk belajar. Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting
keseluruhan.
b. Komponen Pembelajaran Kontekstual /CTL
a. Konstruktivisme (Constructivism)
baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman nyata siswa, dalam
hal ini pembelajaran CTL pada dasarnya mendorong siswa agar dapat
b. Menemukan (Inquiry)
dari mengingat tetapi hasil dari proses menemukan sendiri, dengan demikian
diharapkan siswa memiliki sikap yang ilmiah, rasional, dan logis yang semuanya
bertanya adalah mengembangkan sifat ingin tahu siswa, sehingga melalui proses
bertanya siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri.10
untuk mampu mengembangkan ide yang lebih inovatif, bersosialisasi dan bertukar
hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain (Team Work),
kerjasama itu dilakukan dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar yang
dibentuk secara formal maupun dalam lingkungan secara alamiah, dimana siswa
digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam belajar yaitu prinsip sosial. Satu sama
lain saling membantu, bekerja sama dan berinteraksi untuk memecahkan suatu
luas karena banyak pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari berbagai
sumber.
e. Pemodelan (Modelling)
dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa,
dalam pembelajaran karena pemodelan tidak terbatas dari guru saja akan tetapi
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu
merupakan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterima.
benak siswa.
memberikan kepada peserta didik untuk mengingat kembali apa yang telah
data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa, dari gambaran
perkembangan belajar siswa tersebut perlu diketahui oleh guru agar bisa
belajar siswa membawa pengaruh positif atau negatif, karena gambaran tentang
proses pembelajaran.
bermakna.
siswa.
mengoreksi antarteman.
bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara
mendalam.
kerjasama.
7) Pembelajaran dilaksanakan dengan sistem yang menyenagkan.
merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan center for
berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan
eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal
Bagi CTL, program pembelajaran adalah rencana guru mengenai skenario (tahap-
tahap) pembelajaran yang akan dilaksanakannya dalam satu atau lebih pertemuan,
untuk itu dalam program tersebut guru biasa melihat apa saja yang perlu
dalam bertanya, melakukan refleksi dan penilaian yang sebenarnya karena kelas
yang hidup adalah kelas yang memberdayakan siswa, yaitu kelas yang produktif
dan menyenangkan.
1. Kelebihan
kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan
materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu
akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan
tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
a) Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru
tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas
sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan
ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang
kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar
menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan
dengan sadar menggunakan strategi– strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun
dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang
ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan
semula.
2. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Sejak manusia dilahirkan sampai dewasa, manusia selalu belajar. Hal tersebut
proses yang dinamakan belajar. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan
unsur yang sangat mendasar dari penyelenggaraan setiap jenis jenjang pedidikan.
belajar yang dialami siswa baik ketika berada di sekolah maupun lingkungan
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
terjadi seumur hidup, sejak dia bayi sampai ke liang lahat. Belajar sering dianggap
sebagai menghafal. Jika orang tua menyuruh anaknya untuk belajar, maka pada
diujikan. Dalam konteks ini, belajar adalah mengingat sejumlah fakta atau konsep
yang telah diajarkan. Dengan demikian, guru akan merasa puas ketika siswa
mampu untuk menyebutkan kembali fakta-fakta yang telah disampaikan dalam
a. Gagne
b. Travers
c. Cronbach
d. Harold Spears
tertentu).
e. Geoch
f. Morgan
pengetahuan dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi suatu perubahan yag
terjadi dalam diri seseorang, walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan
oleh pengalaman tersebut baru bisa disebut belajar jika mempengaruhi organisme,
yang artinya bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat
perubahan tingkah laku, baik dari apek pengetahuan maupun sikapnya, maka
1) Fakor internal
a) Fisiologis
lingkungan
3.Bakat, pada umumnya bakat atau aptitude adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
2) Faktor eksternal
kepala sekolah maupun wakil dan teman bermain di sekolah. Lingkungan sosial
kemungkinan untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang
dan sebelum melakukan penilaian ada beberapa unsur pokok dalam belajar
mengajar yang harus diperhatikan dalam penilaian, yaitu: proses belajar mengajar,
yang meliputi tujuan, bahan pembelajaran, metode dan alat serta penilaian.
Penilaian ini lah yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui roses dan hasil
belajar siswa.
identik dengan nilai yang berupa angka. Namun, pada dasarnya hasil belajar
adalah perubahan atau nilai yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah
belajar, yaitu :
a) Informasi verbal
b) Keterampilan intelektual,
c) Strategi ogitif,
d) Sikap
e) Keterampilan motoris.
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :
Istilah kata ukur tanah atau pengukuran tanah ini merupakan terjemahan
sebagai ilmu dan seni menentukan letak atau posisi relatif dari titik ataupun obyek
di permukaan bumi.
pengumpulan data dan pemrosesan data pengukuran tentang obyek yang ada di
Secara lengkap definisi Ilmu Ukur Tanah adalah suatu ilmu yang
bumi, baik dalam arah horisontal maupun vertikal dalam rangka menentukan
tersebut pada suatu bidang proyeksi/bidang datar dengan menggunakan skala dan
aturan tertentu.
yang ada pada permukaan bumi, di atas permukaan bumi maupun di bawah
permukaan bumi, termasuk di dasar laut yang dipilih sesuai dengan keperluannya.
Pengukuran untuk menentukan koordinat atau posisi horisontal titik di lapangan
tanah atau surveying yaitu untuk menentukan posisi titik-titik maupun obyek di
meliputi pengukuran jarak dan pengukuran sudut. Adapun aktifitas tersebut antara
seperti halnya:
4.Pembuatan terowongan.
5.Pembuatan sistem jaringan air bersih, jalur pipa, dan saluran pembuangan air.
(dua) katagori, yaitu Pengukuran Tanah Datar (Plane Surveying) atau Ukur Tanah
bumi, karena ruang lingkup hanya dalam batasan luas maksimal 55 km2.
kelengkungan bumi.
bagian atau cabang dari Ilmu Geodesi. Beberapa literatur menuliskan peranan
Tujuan ilmiah yaitu menentukan bentuk dan ukuran bumi atau dimensi
penting yang berkaitan dengan unsur data pengukuran, khususnya jarak dan sudut.
Selain itu juga sistem satuan atau unit untuk menyatakan besaran tersebut.
1. Pengertian Jarak
Ada beberapa istilah jarak dalam Ilmu Ukur Tanah yang perlu diketahui dan
dipahami, yaitu:
1.Jarak Miring (Slope Distance), yaitu jarak yang diukur sepanjang garis
terpendek antara 2(dua) titik yang posisinya telah diproyeksikan pada bidang
datar, atau dapat dikatakan jarak yang diukur pada sebuah peta.
3.Jarak Vertikal (Vertical Distance), yaitu jarak yang dihitung dari selisih antara
panjang 2 (dua) garis proyeksi yang melalui kedua titik di permukaan bumi, atau
dapat dikatakan sebagai jarak terpendek antara dua bidang datar (bidang nivo)
yang melalui kedua titik tersebut. Ketiga macam jarak tersebut dapat
AB = Jarak Miring
2. Pengertian Sudut
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan istilah sudut dalam Ilmu Ukur Tanah
1. Sudut Mendatar (Sudut Horisontal), adalah sudut yang dibentuk oleh dua
bidang normal yang melalui titik sudut tersebut. Besarnya sudut mendatar tersebut
dihitung dari selisih angka bacaan kedua arah/jurusan, menurut arah putaran
jarum jam (angka bacaan akhir dikurangi bacaan awal).Dalam hal ini, yang
dimaksud dengan jurusan atau arah adalah arah bidikan teropong theodolite (alat
pengukur sudut di lapangan) ke suatu target tertentu. Setelah target tepat pada
benang silang lensa okuler maka dilakukan pembacaan angka pada lingkaran
2. Sudut Jurusan adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik tertentu dengan
berpedoman pada sumbu Y positif salib sumbu Kartesian XOY. Dalam hal ini arah
sumbu Y positif sebagai penunjuk arah Utara peta dan perhitungan besarnya sudut
jurusan menurut arah putaran jarum jam, dimulai dari arah utara peta yang
3. Azimuth adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik dengan berpedoman
pada arah utara Geografi dan besarnya dihitung menurut arah putaran jarum jam,
dimulai dari arah utara Geografi sebagai titik nol sampai ke titik tertentu.
a.Sudut Miring (m) atau helling adalah sudut yang diukur pada lingkaran
vertikal dan besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah mendatar sebagai
b.Sudut Zenith (z) adalah sudut yang diukur pada lingkaran vertikal dan
besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah vertikal atas (titik Zenith)
dalam Ilmu Ukur Tanah yang perlu diketahui dan dipahami, yaitu:
1. Garis horisontal suatu titik adalah garis-garis yang tegak lurus terhadap garis
2. Garis vertikal suatu titik di permukaan bumi adalah suatu garis yang melalui
titik tersebut dan arahnya mengikuti arah gaya berat bumi.Setiap titik di
permukaan bumi hanya ada satu garis vertikal. Garis vertikal juga disebut sebagai
3. Bidang Horisontal suatu titik adalah bidang yang tegak lurus terhadap garis
4. Bidang Vertikal suatu titik adalah bidang yang memuat atau melalui garis
5. Bidang Nivo (A level survace) adalah suatu permukaan kontinu yang mana
Dalam Ilmu Ukur Tanah, unsur jarak dan sudut merupakan unsur yang penting
dan senantiasa diperlukan sebagai input atau data masukan yang akan diproses
bidang rekayasa/ketekniksipilan.
1. Satuan Panjang
Untuk pendataan jarak ukuran, ada dua sistem satuan yang lazim
digunakan, yaitu:
kilometer (km), meter (m), centimeter (cm), milimeter (mm) dan sejenisnya.
Beberapa contoh yang termasuk dalam satuan britis antara lain: miles
(ml), feet atau foot (ft), inche (inc), dan sejenisnya. Hubungan atau konversi
antara kedua sistem satuan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2. Satuan Sudut
Dalam Ilmu Ukur Tanah, ada 3 (tiga) sistem satuan yang lazim
digunakan, baik pencatatan maupun pengolahan data sudut hasil ukuran, yaitu:
1. Sistem Seksagesimal
lingkaran menjadi 360 bagian sebagai satuan dasar. Penamaan untuk satuan
Satuan derajad dapat dijadikan satuan yang lebih kecil yaitu menit dan detik.
2. Sistem Sentisimal
menjadi 400 bagian sebagai satuan dasar. Penamaan untuk satuan dasarnya
Satuan grade dapat dijadikan satuan yang lebih kecil yaitu centigrade
(cg) dan centi centigrade (ccg). Kesamaannya 1 grade (l gr.) = 100 centigrade
(100 cg) dan 1 centigrade (1 cg) = 100 centi centigrade (100 ccg).
Sistem ini menetapkan besaran sudut dengan membagi keliling lingkaran menjadi
beberapa bagian yang sama dengan jari-jari lingkaran tersebut sebagai satuan
dasar. Sebutan satuan dasarnya yaitu radian atau radial, disingkat rad. Simbol
berikut:
1 menit = 60 detik
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak yang tergambar pada
Skala dapat dinyatakan dalam beberapa cara/bentuk, yaitu: numerik (angka), skala
Skala numerik atau angka adalah skala peta yang menggunakan angka atau
bilangan pecahan sebagai pembanding jarak. Skala ini dapat berupa perbandingan
Di bawah ini, rumus standar yang digunakan dalam perhitungan skala numerik.
JS = JP x S
S = bilangan skala
b.Skala Grafis
Skala grafik (graphic scale) atau skala garis/tongkat (bar scale) adalah jenis skala
peta yang digambar dalam bentuk ruas garis bilangan dibagi dalam unit-unit yang
Contoh:
1km 8km
Arti dari skala grafik di atas yaitu setiap 1 cm di peta sama dengan 1 km
pada jarak sebenarnya (di lapangan). Apabila skala grafis di atas diubah menjadi
c.Skala Verbal
Skala verbal adalah jenis skala peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
dengan menyebut satuan jarak pada peta dan jarak sesungguhnya (di lapangan).
Contoh:
2. Satu inci berbanding 10 mil. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 10 mil pada
C. Kerangka Berpikir
Materi IPA merupakan materi yang selalu berhubungan dengan alam, dan
bersifat nyata, oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang mudah diserap
dan dipahami oleh setiap siswa dan membawa siswa ke dunia nyata. Rendahnya
hasil belajar siswa tidak terlepas dari penggunaan metode, model, pendekatan
Metode yang cocok untuk mata pelajaran IPA adalah dengan metode CTL
(Contextual Teaching and Learning). Karena metode ini sesuai dengan karakter
dengan menggunakan metode CTL pada mata pelajaran IPA diharapkan dapat
Masalah :
1. Mata pelajaran Dasar – dasar Teknik Pengukuran Tanah bukan mata pelajaran yang hanya perlu
konsep dan teori, tetapi dengan praktik secara langsung Kurangnya kesadaran guru dalam menggunakan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar Dasar – dasar Teknik Pengukuran Tanah.
2. Guru belum mampu menciptakan media pembelajaran yang konkrit dan nyata.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajran Dasar – dasar Teknik Pengukuran Tanah.
2. Siswa dapat mudah menyukai materi pelajaran Dasar – dasar Teknik Pengukuran
Tanah karena lebih mudah difahami dan dipraktekkan.
3. Para guru akan lebih berani mengeksplorasi kreativitasnya guna mencapai inovasi-
inovasi
Hasil Belajar :
belajar siswa.