Abstract: the purpose of this study is to determine whether the model of effective teaching quantum
teaching used in physics learning in SMA Negeri Jayaloka academic year 2017/2018. The methoud used is
quasi eksperiment or pseudo-expansion. The type of research is quasi-experimental research, with the
design used is one group pretest and posttest design. The population in this study is all students of class X
SMA Negeri Jayaloka academic year 2017/2018. Andasthesample isthe class X.I which amounted to32
student consisting of 17 male students and15 famale students taken at random. Data retrieval is done by
test and non test technique. The collected data were analyzed using t-test at significant level = 0,05
obtained by t value 4,69 > t table 1,69. So it can be concluded that “student learning outcomes by using the
modelof learning Quantum Teaching significant completion”. Student learning activites in the learning
process in the active category. While student response after following learning in good category.
Abstrak: tujuan dari penelitian ini yaitu bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran
Quantum Teaching efektif digunakan pada pembelajaran fisika di SMA Negeri Jayaloka Tahun Pelajaran
2017/2018. Metode yang digunakan adalah metode Quasi Eksperimen atau eksperimen semu, dengan
desain one pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri
Jayaloka Tahun Pelajaran 2017/2018 dan sebagai sampelnya adalah kelas X.1 yang berjumlah 32 orang
siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan diambil secara acak. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji-t
pada taraf signifikan = 0,05, diperoleh nilai thitung (4,69) > ttabel (1,69). Jadi dapat disimpulkan bahwa
”hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajarn Quantum Teaching signifikan tuntas”.
Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran dalam kategori aktif. Sedangkan respon siswa setelah
mengikuti pembelajaran dalam kategori baik.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu berlangsung secara efektif. Pendidikan
bagian terpenting dalam kehidupan juga merupakan proses pengubahan sikap
manusia, karena dengan pendidikan akan dan tingkah laku seseorang atau kelompok
menentukan peradaban manusia pada dalam usaha mendewasakan manusia.
masa yang akan datang. Pendidikan Dalam hal ini guru berperan untuk
mempunyai peranan yang sangat strategis membimbing dan mengarahkan potensi
dalam meningkatkan kualitas sumber daya yang dimiliki siswa agar menjadi lebih
manusia dan upaya untuk mencerdaskan baik dalam menyalurkan potensi yang
kehidupan bangsa. Pendidikan juga dimiliki.
merupakan suatu proses pengembangan Berdasarkan hasil wawancara yang
daya nalar, keterampilan, dan moralitas dilakukan peneliti dengan salah satu guru
kehidupan terhadap potensi yang dimiliki mata pelajaran Fisika di SMA Negeri
oleh setiap manusia. Pendidikan dikatakan Jayaloka pada tanggal 14 Februari 2017
bermutu apabila proses pendidikan diperoleh informasi bahwa hasil belajar
103
2018. SPEJ (Science and Physics Education Journal) 1 (2): 103-110
pembelajaran yang digunakan masih yang tepat, sehingga siswa dapat belajar
menggunakan metode ceramah dan secara mudah dan juga guru dan siswa
penugasan latihan soal-soal. yang terlibat dalam proses pembelajaran
Dalam pembelajaran, guru lebih sama-sama merasa senang dan saling
aktif dibandingkan siswa, siswa di dalam bekerja sama untuk mencapai hasil yang
kelas hanya mendengar, mencatat, dan maksimal
menghafal, sangat sedikit siswa yang Berdasarkan permasalahan pada
berani menjawab pertanyaan dari guru uraian di atas, agar pengajaran dapat
maupun yang mengajukan pertanyaan mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan
kepada guru, banyak siswa yang tidak yang direncanakan, maka guru perlu
menampilkan hasil pekerjaannya. mempertimbangkan strategi belajar
Berdasarkan hasil belajar diketahui mengajar yang tepat.
juga bahwa rata-rata nilai ulangan harian
fisika siswa pada beberapa kompetensi LANDASAN TEORI
dasar belum mencapai tingkat Kriteria Pengajaran dianggap setara dan
Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang identik dengan pembelajaran dengan siswa
ditetapkan yaitu sebesar 75. Adapun Rata- yang aktif. Pengajaran didefinisikan
rata hasil ulangan harian siswa yang belum sebagai transformasi dari pengetahuan
mencapai KKM Sebanyak 70 siswa atau sains. Selain itu pengajaran dipandang
35,89%, sedangkan yang mencapai KKM sebagai suatu sistem yang terdiri dari
yaitu 125 siswa atau 64,10% dengan komponen-komponen yang bergantung
jumlah siswa kelas X secara keseluruhan satu sama lain, dan terorganisir antara
yaitu 195 siswa. kompetensi yang harus diraih siswa,
Salah satu alternatif untuk mengatasi materi pelajaran, pokok bahasan, metode
permasalahan tersebut yaitu dengan dan pendekatan pengajaran.
menggunakan model pembelajaran Trianto (2009) efektivitas
partisipatif, aktif, dan menarik sehingga pembelajaran adalah hasil yang diperoleh
dapat menarik minat siswa dalam belajar. siswa setelah melaksanakan proses belajar
Penggunaan model pembelajaran aktif dan mengajar. Untuk mengetahui keefektifan
menarik yang tepat merupakan upaya yang
mengajar dapat dilakukan dengan
perlu dilakukan oleh seorang guru guna
memberikan tes, karena hasil tes dapat
tercapainya tujuan pembelajaran.
dipakai untuk evaluasi berbagai aspek
Adapun model pembelajaran yang
proses pengajaran.
dapat digunakan untuk mengatasi masalah
Menurut Muhli (2014) terdapat
tersebut salah satunya yaitu model
Quantum Teaching. Model Quantum beberapa indikator efektivitas
Teaching merupakan pengubahan belajar pemberlajaran yaitu:
yang meriah, dengan segala nuansanya 1. Ketuntasan belajar, pembelajaran dapat
dan Quantum Teaching juga menyertakan dikatakan tuntas apabila sekurang-
segala kaitan, interaksi, dan perbedaan kurangnya 75 persen dari jumlah siswa
yang memaksimalkan momen belajar telah memperoleh nilai sesuatu dengan
(DePorter et. al, 2010). Pada proses KKM yang diterapkan.
pembelajaran kuantum mampu 2. Ketuntasan belajar ditunjukan untuk
menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, mengetahui seberapa banyak tujuan
sehingga kemampuan, bakat, dan potensi pembelajaran yang dicapai oleh siswa .
siswa dapat berkembang, yang pada 3. Model pembelajaran dikatakan efektif
akhirnya mampu meningkatkan prestasi meningkatkan hasil belajar siswa
belajar dengan menyingkirkan hambatan apabila secara statistik hasil belajar
belajar melalui penggunaan cara dan alat siswa menunjukkan perbedaan yang
104
2018. SPEJ (Science and Physics Education Journal) 1 (2): 103-110
106
2018. SPEJ (Science and Physics Education Journal) 1 (2): 103-110
107
2018. SPEJ (Science and Physics Education Journal) 1 (2): 103-110
108
2018. SPEJ (Science and Physics Education Journal) 1 (2): 103-110
109
2018. SPEJ (Science and Physics Education Journal) 1 (2): 103-110
DAFTAR PUSTAKA
Muhli. (2014). Inovasi Pembelajaran.
Bandung: Alphabeta
Porter, D. (2010). Quantum Teaching :
Mempraktikkan Quantum Learning
di Ruang-ruang Kelas. Bandung:
Kaifa.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika.
Bandung: Tarsinto.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alpabeta
Sugiyono. (2015). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif :
Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana.
110