63
Juara SD: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan gram garis, f) diagram lingkaran (Salsabila
sua- sana belajar dan proses pembelajaran & Ariani, 2021).
agar peserta didik secara aktif mengem- Berdasarkan hasil observasi peneliti
bangkan potensi dirinya untuk memiliki pada tanggal 10, 11, dan 12 Januari 2022 di
kekuatan spir- itual keagamaan, pengendalian kelas V UPTD SD Negeri 51 Parepare
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dengan jumlah siswa 20 orang, penyebab
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan
masyarakat, bangsa dan negara. oleh 2 aspek yaitu aspek guru dan aspek
Susanto (2013) Pembelajaran ma- siswa. Adapun dari aspek guu yaitu: 1) Guru
tematika adalah proses belajar mengajar yang kurang melibatkan siswa dalam aktivitas
dibangun oleh guru untuk mengembangkan mengembangkan ke- mampuan siswa, 2)
kreatifitas berpikir siswa yang dapat mening- Guru kurang menciptakan suasana belajar
katkan kemampuan berfikir siswa serta dapat yang menarik dan mengesankan bagi siswa,
meningkatkan kemampuan mengkontruksi 3), Guru kurang memberikan contoh yang
pengetahuan baru sebagai upaya meningkat- berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
kan penguasaan yang baik terhadap materi siswa. Sedangkan dari aspek siswa yaitu : 1)
matematika. (Jazimah, 2020). Daya serap siswa dalam menerima materi
Adapun inti dari tujuan pembelajaran kurang sehingga siswa ku- rang aktif dalam
matematika yang tercantum pada Kurikulum proses pembelajaran, 2) Ku- rangnya moti-
2013 menurut Kemendikbud (2014) yaitu vasi belajar siswa sehingga tim- bul rasa
agar siswa dapat: 1) memahami konsep ma- bosan dan malas mengikuti pembela- jaran,
tematik; 3) Tingkat kreativitas dan imajinasi siswa
2) menerapkan pola sebagai dugaan dalam masih cenderung kurang karena belum be-
penyelesaian masalah dan mampu meng- gitu terasah. Selain itu matematika masih
generalisasikannyaberdasarkan fenomena dipandang sebagai pelajaran yang sulit dan
atau data yang ada; 3) menggunakan pen- menakutkan. Berdasarkan hal tersebut maka
alaran; 4) mengkomunikasikan gagasan; 5) sudut pandang menakutkan mengenai ma-
memiliki sikap menghargai kegunaan ma- tematika haruslah diubah dengan menerap-
tematika dalam kehidupan; 6) memiliki sikap kan model pembelajaran yang menarik yang
dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai menurut peneliti yaitu dengan menerapkan
matematika; 7) melakukan kegiatan-kegiatan model pembelajaran cooperative tipe con-
motorik yang menggunakan pengetahuan textual teaching and learning. Sehingga
matematika; 8) menggunakan alat peraga siswa akan selalu merasa tertarik dan ter-
sederhana maupun hasil teknologi untuk tantang dalam belajar matematika.
melakukan kegiatan matematik. (Syahril et Blanchard (dalam Trianto, 2008) contextual
al.,2021) teching and learning adalah sebuah konsep
Matematika merupakan mata pelaja- pembelajaran yang membantu guru dalam
ran wajib yang diajarkan pada semua jenjang menghubungkan materi ajar dengan keadaan
pendidikan di Indonesia mulai dari SD, dunia nyata sehingga mampu memotivasi
SMP, hingga SMA. Siswa-siswi dari tiap siswa dalam membuat hubungan antara
jenjang akan mempelajari mata pelajaran pengetahuan dan penerapannya ke dalam
matematika yang disesuaikan dengan materi kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,
pada jenjang mereka. Namun sampai saat warga negara, dan tenaga kerja. (Rahmawati,
ini, matematika masih menjadi momok 2018)
menakutkan bagi banyak siswa karena di- Lebih lanjut menurut Rahayu et al (2019)
anggap sebagai mata pelajaran yang sulit contextual teaching and learning adalah
padahal matematika tidak sedemikian sulit proses pendidikan yang holistik yang
jika dipahami dengan baik. dirancang untuk memotivasi siswa dalam
Salah satu materi matematika yang di- memahami materi pelajaran dengan
ajarkan pada siswa Sekolah Dasar yaitu mengaitkan materi dengan situasi kehidupan
penyajian data, yang penyajian materinya mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial,
dikemas dalam bentuk a) daftar, b) tabel, c) dan kultural) se-
diagram gambar, d) diagram batang, e) dia-
64
Vol, 2. No, 1. Tahun 2023
65
Juara SD: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar
66
Vol, 2. No, 1. Tahun 2023
langkah-langkah model pembelajaran co- pada pra penelitian hasil belajar siswa ter-
operative tipe contextual teaching and dapat pada kategori cukup (C), siklus I pada
learning dalam proses pembelajaran. Taraf kategori cukup (C), dan pada siklus II yaitu
keberhasilan 76% sesuai tabel tingkat pada kategori baik (B).
keberhasilan dikualifikasikanbaik (B).
b. Indikator keberhasilan hasil: peneta-
pan keberhasilan hasil belajar siswa setelah SIMPULAN DAN SARAN
mengikuti pembelajaran dapat dilihat apa- Berdasarkan rumusan masalah me-
bila ≥ 76% siswa memperoleh nilai SKBM lalui pelaksanaan penelitian pada pemaparan
75. data dan pembahasan hasil penelitian maka
dapat simpulkan bahwa :
1. Proses pembelajaran siswa meningkat
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menerapkan model pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 si- cooperative tipe contextual teaching and
klus yaitu siklus I dan siklus II untuk learning tentang penyajian data pada mata
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pelajaran matematika di kelas V UPTD SD
pada materi penyajian data mata pelajaran Negeri 51 Parepare
matematika dengan menerapkan model 2. Hasil belajar siswa meningkat dengan
pembelajaran cooperative tipe contextual menerapkan model pembelajaran coopera-
teaching and learning di kelas V UPTD SD tive tipe contextual teaching and learning
Negeri 51 Parepare. Adapun yang menjadi tentang penyajian data pada mata pelajaran
subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas V matematika di kelas V UPTD SD Negeri
UPTD SD Negeri 51 Parepare dengan jumlah 51 Parepare.
20 siswa yang terdiri dari 13 siswa per- Berdasarkan penelitian yang telah dil-
empuan dan 7 siswa lak-laki. akukan oleh peneliti, adapun saran-saran
Hasil observasi dan tes evaluasi pada yang dianggap perlu dipertimbangkan se-
siklus I menunjukkan bahwa penerapan bagai berikut :
model pembelajaran cooperative tipe con- 1. Bagi guru, diharapkan mampu men-
textual teaching and learning dikategorikan erapkan model pembelajaran yang sesuai
belum berhasil karena belum memenuhi taraf dengan materi yang diajarkan agar proses
keberhasilan proses dan hasil tes. Hal ini dan hasil pembelajaran dapat mencapai hasil
dapat dilihat pada hasil observasi guru dan yang maksimal salah satunya dengan men-
siswa yang diberikan oleh wali kelas V se- erapkan model pembelajaran cooperative
bagai observer. Pada siklus I berdasarkan tipecontextual teaching and learning.
aktivitas guru, peneliti memperoleh kategori 2. Bagi siswa, diharapkan dengan dit-
baik (B) dan aktivitas siswa memperoleh erap- kannya model pembelajan yang sesuai
kategori cukup (C) sedangkan pada siklus II dan bervariasi seperti model pembelajaran
berdasarkan aktivitas guru peneliti mem- coop- erative tipe contextual teaching and
peroleh kategori baik (B) dan aktivitas siswa learning mampu mengembangkan kreativi-
memperoleh kategori baik (B). tas dan imajinasi siswa serta lebih fokus dan
Pada siklus I terdapat 13 siswa yang telah seman- gat dalam mengikuti proses pem-
memperoleh nilai sesuai SKBM ≥75 dan belajaran.
termasuk kategori cukup (C) sedangkan pada Bagi peneliti berikutnya, diharapkan dengan
siklus II terdapat 16 siswa yang mem- penelitian ini dapat menjadi sebuah rujukan
peroleh nilai sesuai SKBM ≥75 dan terma- baru serta masukan dalam pengem- bangan
suk kategori baik (B). Meskipun pada siklus dalam penerapan model pembelaja- ran co-
2 terdapat 4 siswa yang belum memperoleh operative tipe contextual teaching and
nilai sesuai SKBM ≥75, dengan penerapan learning.
model pembelajaran cooperative tipe con-
textual teaching and learning dapat mening-
katkan hasil belajar siswa pada materi pen-
yajian data mata pelajaran matematika yang
67
Juara SD: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar
68