Anda di halaman 1dari 6

JUARA SD: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar

Volume 2 Nomor 1 Maret Tahun 2023

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Contextual Teaching and


Learning pada Mata Pelajaran Matematika dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas V UPTD SD Negeri 51 Parepare

Musfirah1, St Maryam M2, Kresensia Somi Blikon3


1,2,3
Universitas Negeri Makassar, Indonesia
Email: 1musfirah@unm.ac.id
2
st.maryam.m@unm.ac.id
3
kresensiasb17@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan dengan


menerapkan model pembelajaran Cooperative tipe Contextual Teaching and
Learning pada mata pelajaran matematika tentang penyajian data dalam mening-
katkan hasil belajar siswa di kelas V UPTD SD Negeri 51 Parepare dan hasil
belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative tipe Contex-
tualTeaching and Learning pada mata pelajaran matematika tentang penyajian data
di kelas V UPTD SD Negeri 51 Parepare. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitin ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitan yaitu penelitian
tindakan kelas (PTK) Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2021/2022 dengan subjek penelitian adalah guru (peneliti) dan 20 siswa-siswi kelas
V yang terdiri dari 13 orang siswa perempuan dan 7 orang siswa laki-laki di UPTD
SD Negeri 51 Parepare. Fokus pada penelitian ini yaitu fokus proses dan fokus
hasil. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan pada setiap siklus dil-
aksanakan 1 kali pertemuan. Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan
data yang digunakan pada penelitian ini berupa observasi, tes, dan dokumentasi.
Instrumen yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu berupa lembar obsevasi,
tes, dan dokumentasi. Pada siklus I hasil penelitian pada proses pembelajaran be-
rada pada kualifikasi cukup (C) dan pada siklus II hasil penelitian pada proses
pembelajaran berada pada kualifikasi baik (B) sedangkan hasil tes evaluasi siklus I
berada pada kualifikasi cukup (C) dan hasil tes evaluasi siklus II berada pada
kualifikasi baik (B). Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan penerapan model pembelajaran cooperative tipe contextual teaching
and learning dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa pada mata pelaja-
ran matematika di kelas V UPTD SD Negeri 51 Parepare.

Kata kunci: model pembelajaran cooperative tipe contextual teaching and


learning, proses pembelajaran, hasil belajar, dan matematika.

PENDAHULUAN jadi. Manusia sebagai pelaku utama dalam


Pendidikan adalah proses transfer kegiatan pembangunan memerlukan pendidi-
pengetahuan yang sadar dan terencana yang kan yang baik sehingga dapat menjadi
bertujuan untuk mengubah perilaku manusia pribadi yang berkualitas dan memiliki po-
dan memungkinkannya mengembangkan po- tensi dalam meningkatkan mutu pendidikan
tensi yang ada pada dirinya melalui dan kemajuansuatu bangsa.
tahap-tahap pengajaran sehingga mampu UU RI No 12 Tahun 2012 pasal 1 ten-
menghadapi perkembangan zaman yang ter- tang pendidikan tinggi: Pendidikan adalah

63
Juara SD: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan gram garis, f) diagram lingkaran (Salsabila
sua- sana belajar dan proses pembelajaran & Ariani, 2021).
agar peserta didik secara aktif mengem- Berdasarkan hasil observasi peneliti
bangkan potensi dirinya untuk memiliki pada tanggal 10, 11, dan 12 Januari 2022 di
kekuatan spir- itual keagamaan, pengendalian kelas V UPTD SD Negeri 51 Parepare
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dengan jumlah siswa 20 orang, penyebab
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan
masyarakat, bangsa dan negara. oleh 2 aspek yaitu aspek guru dan aspek
Susanto (2013) Pembelajaran ma- siswa. Adapun dari aspek guu yaitu: 1) Guru
tematika adalah proses belajar mengajar yang kurang melibatkan siswa dalam aktivitas
dibangun oleh guru untuk mengembangkan mengembangkan ke- mampuan siswa, 2)
kreatifitas berpikir siswa yang dapat mening- Guru kurang menciptakan suasana belajar
katkan kemampuan berfikir siswa serta dapat yang menarik dan mengesankan bagi siswa,
meningkatkan kemampuan mengkontruksi 3), Guru kurang memberikan contoh yang
pengetahuan baru sebagai upaya meningkat- berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
kan penguasaan yang baik terhadap materi siswa. Sedangkan dari aspek siswa yaitu : 1)
matematika. (Jazimah, 2020). Daya serap siswa dalam menerima materi
Adapun inti dari tujuan pembelajaran kurang sehingga siswa ku- rang aktif dalam
matematika yang tercantum pada Kurikulum proses pembelajaran, 2) Ku- rangnya moti-
2013 menurut Kemendikbud (2014) yaitu vasi belajar siswa sehingga tim- bul rasa
agar siswa dapat: 1) memahami konsep ma- bosan dan malas mengikuti pembela- jaran,
tematik; 3) Tingkat kreativitas dan imajinasi siswa
2) menerapkan pola sebagai dugaan dalam masih cenderung kurang karena belum be-
penyelesaian masalah dan mampu meng- gitu terasah. Selain itu matematika masih
generalisasikannyaberdasarkan fenomena dipandang sebagai pelajaran yang sulit dan
atau data yang ada; 3) menggunakan pen- menakutkan. Berdasarkan hal tersebut maka
alaran; 4) mengkomunikasikan gagasan; 5) sudut pandang menakutkan mengenai ma-
memiliki sikap menghargai kegunaan ma- tematika haruslah diubah dengan menerap-
tematika dalam kehidupan; 6) memiliki sikap kan model pembelajaran yang menarik yang
dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai menurut peneliti yaitu dengan menerapkan
matematika; 7) melakukan kegiatan-kegiatan model pembelajaran cooperative tipe con-
motorik yang menggunakan pengetahuan textual teaching and learning. Sehingga
matematika; 8) menggunakan alat peraga siswa akan selalu merasa tertarik dan ter-
sederhana maupun hasil teknologi untuk tantang dalam belajar matematika.
melakukan kegiatan matematik. (Syahril et Blanchard (dalam Trianto, 2008) contextual
al.,2021) teching and learning adalah sebuah konsep
Matematika merupakan mata pelaja- pembelajaran yang membantu guru dalam
ran wajib yang diajarkan pada semua jenjang menghubungkan materi ajar dengan keadaan
pendidikan di Indonesia mulai dari SD, dunia nyata sehingga mampu memotivasi
SMP, hingga SMA. Siswa-siswi dari tiap siswa dalam membuat hubungan antara
jenjang akan mempelajari mata pelajaran pengetahuan dan penerapannya ke dalam
matematika yang disesuaikan dengan materi kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,
pada jenjang mereka. Namun sampai saat warga negara, dan tenaga kerja. (Rahmawati,
ini, matematika masih menjadi momok 2018)
menakutkan bagi banyak siswa karena di- Lebih lanjut menurut Rahayu et al (2019)
anggap sebagai mata pelajaran yang sulit contextual teaching and learning adalah
padahal matematika tidak sedemikian sulit proses pendidikan yang holistik yang
jika dipahami dengan baik. dirancang untuk memotivasi siswa dalam
Salah satu materi matematika yang di- memahami materi pelajaran dengan
ajarkan pada siswa Sekolah Dasar yaitu mengaitkan materi dengan situasi kehidupan
penyajian data, yang penyajian materinya mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial,
dikemas dalam bentuk a) daftar, b) tabel, c) dan kultural) se-
diagram gambar, d) diagram batang, e) dia-

64
Vol, 2. No, 1. Tahun 2023

hingga pengetahuan/keterampilan siswa dengan cara siswa dikelompokkan agar saling


terasah. (Muslihah & Suryaningrat, 2021). membantu mengkontruksi konsep, me-
Berbagai penelitian sebelumnya yang nyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut
telah dilakukan terbukti berhasil dalam men- teori dan pengalaman sehingga kelompok ko-
erapkan model pembelajaran contextual hesif (kompak-partisipatif), tiap anggota ke-
teaching and learning seperti penelitian yang lompok terdiri dari 4-5 siswa, heterogen (ke-
dilakukan oleh Jamalia (2018) untuk mampuan, gender, karakter yang berbeda),
meningkatkan hasil belajar matematika siswa ada kontrol dan fasilitasi, dan siswa akan
kelas V SDN 104/IX Kedemangan kecama- mempertanggungjawabkan hasil kelompok
tan Jambi Luar Kota kabupaten Muara Jambi, berupa presentasi. (Noviana & Huda 2022).
terbukti bahwa terdapat peningkatan yang Johnson (2014), contextual teaching
signifikan pada hasil belajar siswa dari siklus and learning adalah sebuah sistem belajar
I ke siklus II. Selanjutnya penelitian yang yang didasari pada filosofi bahwa siswa
dilakukan oleh Hartini (2018) di MI mampu menyerap pelajaran jika siswa me-
Al-Ma’Arif kota Sorong dengan menerapkan nangkap makna pada materi akademis yang
model contextual teaching and learning diterimanya, dan mereka juga menangkap arti
pada kegiatan mengajar mata pelajaran ma- dari tugas-tugas sekolah apabila mereka
tematika pada kelas III disimpulkan bahwa mampu mengaitkan informasi terbaru dengan
model pembelajaran contextual teaching and pengetahuan serta pengalaman yang pernah
learning dapat meningkatkan aktivitas siswa dimiliki sebelumnya. (Dewi & Afriansyah,
dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II. 2018).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari et Nurdyansyah & Fahyuni (2016)
al (2020) dengan menerapkan model pem- menyatakan langkah-langkah model pem-
belajaran contextual teaching and learning belajaran contextual teaching and learning
berbasis masalah terbuka memiliki pengaruh yaitu :
pada hasil belajar matematika siswa kelas IV 1. Mengembangkan pemikiran siswa untuk
SD Gugus VII di kecamatan Sukasada, hasil melakukan kegiatan belajar lebih bermakna,
belajar siswa meningkat. apakah dengan bekerja sendiri, menemukan
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian di sendiri, dan mengkontruksi pengetahuan dan
atas membuktikan bahwa denganmenerapkan keterampilan baru siswa.
model pembelajaran cooperative tipe con- 2. Melaksanakan kegiatan inkuiri untuk
textual teaching and learning dapat semua topik yang diajarkan.
meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingg 3. Mengembangkan sikap ingin tahu me-
salah satu solusi yang dapat membantu guru lalui pertanyaan-pertanyaan.
maupun siswa dalam meningkatkan proses 4. Menciptakan masyarakat belajar, seperti
dan hasil belajar matematika yaitu dengan melalui kegiatan kelompok berdiskusi tanya
menerapkan model pembelajaran cooperative jawab dan sebagainya.
tipe contextual teaching and learning karena 5. Menghadirkan contoh pembelajaran me-
dengan penerapan model ini, guru mampu lalui ilustrasi, model bahkan media yang
menghubungkan materi yang diajarkan sebenarnya.
dengan kehidupan nyata maupun sehari hari 6. Membiasakan siswa untuk melakukan
siswa. relfeksi setiap kegiatan pembelajaran yang
Berdasarkan hal tersebut, maka telah dilakukan.
peneliti melakukan penelitian dengan judul 7. Melakukan penilaian secara objektif,
“Penerapan Model Pembelajaran cooperative yaitu melalui kemampuan yang sebenarnya
tipe contextual teaching and learning pada pada setiap siswa.
mata pelajaran matematika tentang penyajian Maryam M et al (2021) : Hasil belajar
data dalam meningkatkan proses dan hasil adalah sesuatu yang diakibatkan oleh proses
belajar siswa kelas V UPTD SD Negeri 51 belajar seseorang. Hasil belajar terkait
Parepare”. dengan perubahan diri seseorang yang bela-
Ngalimun (2012) model pembelajaran jar. Bentuk yang merupakan hasil dari peru-
kooperatif adalah kegiatan pembelajaran bahan itu dapat berupa pengetahuan, pema-
haman, sikap dan tingkah laku, keterampilan

65
Juara SD: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar

dan kecaka- pan. bahkan tidak sama sekali. (Nurgiansah et al.,


Pasinggi & Tuken (2019) Matematika 2021).
merupakan mata pelajaran yang dapat Waktu penelitian dilaksanakan pada
digunakan untuk membentuk kepribadian semester genap tahun ajaran 2021/2022 pada
siswa, sebab matematika merupakan mata bulan Juni 2022. Adapun tempat penelitian
pelajaran yang bernalar, serta melalui pen- yaitu dilaksanakan di kelas V UPTD SD
alaran dapat mengembangkan keterampilan Negeri 51 Parepare beralamat di Jl. Padi no
siswa, belajar matematika dapat membentuk 43, Lemoe, Kecamatan Bacukiki, Kota
pola piker yang logis serta mempunyai Parepare.
peranan penting untuk meningkatkan kualitas Subjek pada penelitian kali ini yaitu 1
sumber daya manusia. orang guru wali kelas V dan siswa siswi kelas
Ada beberapa cara dalam penyajian V UPTD SD Negeri 51 Parepare yang ber-
data yaitu daftar, tabel, diagram gambar jumlah 20 orang siswa, terdiri dari 13 per-
(piktogram), diagram batang, dan diagram empuan dan 7 laki-laki.
garis. Purnomosidi, Wiyanto, Safiroh (2018). Adapun yang menjadi fokus dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
1. Proses pembelajaran, dengan
METODE PENELITIAN mengamati kegiatan guru dan kegiatan
Pendekatan yang digunakan dalam siswa dalam pelaksanaan pembelajaran ma-
penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. tematika.
Rukajat (2018) pendekatan kualitatif meru- 2. Hasil belajar, hasil belajar siswa ter-
pakan prosedur penelitian yang hadap materi penyajian data pada mata
menghasilkan data deskriptif berupa ka- pelajaran matematika setelah diterapkan
ta-kata tertulis maupun lisan dariorang-orang model pem- belajaran cooperative tipe
dan perilaku yang diamati atau pendekatan contextual teachingand learning.
ini lebih menekankan pada ba- hasa atau Prosedur penelitiannya yaitu secara
linguistik sebagai sarana pada penelitiannya. bersiklus yang dilaksanakan sebanyak 2 si-
(Herninda et al., 2021). Yusuf (2017) klus dan pada setiap siklus terdapat tahapan
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dimulai dari pra tindakan, tahap
yang mencari makna, pemahaman,pengertian perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
mengenai suatu fenomena yangdimuat dalam pengamatan dan tahap rekfleksi.
settingan penelitian yang diteliti.(Djabba & Teknik dan prosedur pengumpulan
Ilmi, 2022). datayang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
observasi tes, , dan dokumentasi.
Jenis penelitian yang digunakan pada Dalam melaksanakan proses penelitian
penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan beberapa instrumen
(PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) ada- penelitian yaitu lembar observasi guru dan
lah penelitian yang dilakukan di dalam kelas siswa, tes, dan dokumentasi.
dengan menggunakan sebuah tindakan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar Terdapat tiga teknik pengumpulan data yang
mengajar sehingga mampu memperoleh hasil digunakan pada penelitian ini menurut Miles
yang lebih baik dari sebelumnya. Novianadan & Huberman (dalam Sarosa, 2021) yai tu
Huda (2018) Penelitian tindakan kelas yang kondensasi data, penyajian data, dan penari-
disingkat PTK adalah aktivitas menc- ermati kan kesimpulan.
sebuah objek dengan memakai aturan-aturan Sesuai dengan teknik analisis data dan
tertentu dalam memperoleh informasi yang fokus penelitian, maka harus ditentukan in-
bermanfaat dan bertujuan untuk memperbaiki dikator untuk mengukur keberhasilan
atau meningkatkan mutu praktek pembelaja- penelitian, yaitu indikator keberhasilan
ran. Peningkatan mutu belajar dapat dil- proses dan indikator keberhasilan hasil, ada-
akukan jika guru melaksanakan evaluasi ter- lah se-bagai berikut
hadap dirinya sendiri tentang materi yang a. Indikator keberhasilan proses:
disampaikan apakah sudah mampu dicerna penelitian dikatakan berhasil jika guru dan
siswa se- luruhnya atau justru sebagian siswa melaksanakan ≥ 76%

66
Vol, 2. No, 1. Tahun 2023

langkah-langkah model pembelajaran co- pada pra penelitian hasil belajar siswa ter-
operative tipe contextual teaching and dapat pada kategori cukup (C), siklus I pada
learning dalam proses pembelajaran. Taraf kategori cukup (C), dan pada siklus II yaitu
keberhasilan 76% sesuai tabel tingkat pada kategori baik (B).
keberhasilan dikualifikasikanbaik (B).
b. Indikator keberhasilan hasil: peneta-
pan keberhasilan hasil belajar siswa setelah SIMPULAN DAN SARAN
mengikuti pembelajaran dapat dilihat apa- Berdasarkan rumusan masalah me-
bila ≥ 76% siswa memperoleh nilai SKBM lalui pelaksanaan penelitian pada pemaparan
75. data dan pembahasan hasil penelitian maka
dapat simpulkan bahwa :
1. Proses pembelajaran siswa meningkat
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menerapkan model pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 si- cooperative tipe contextual teaching and
klus yaitu siklus I dan siklus II untuk learning tentang penyajian data pada mata
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pelajaran matematika di kelas V UPTD SD
pada materi penyajian data mata pelajaran Negeri 51 Parepare
matematika dengan menerapkan model 2. Hasil belajar siswa meningkat dengan
pembelajaran cooperative tipe contextual menerapkan model pembelajaran coopera-
teaching and learning di kelas V UPTD SD tive tipe contextual teaching and learning
Negeri 51 Parepare. Adapun yang menjadi tentang penyajian data pada mata pelajaran
subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas V matematika di kelas V UPTD SD Negeri
UPTD SD Negeri 51 Parepare dengan jumlah 51 Parepare.
20 siswa yang terdiri dari 13 siswa per- Berdasarkan penelitian yang telah dil-
empuan dan 7 siswa lak-laki. akukan oleh peneliti, adapun saran-saran
Hasil observasi dan tes evaluasi pada yang dianggap perlu dipertimbangkan se-
siklus I menunjukkan bahwa penerapan bagai berikut :
model pembelajaran cooperative tipe con- 1. Bagi guru, diharapkan mampu men-
textual teaching and learning dikategorikan erapkan model pembelajaran yang sesuai
belum berhasil karena belum memenuhi taraf dengan materi yang diajarkan agar proses
keberhasilan proses dan hasil tes. Hal ini dan hasil pembelajaran dapat mencapai hasil
dapat dilihat pada hasil observasi guru dan yang maksimal salah satunya dengan men-
siswa yang diberikan oleh wali kelas V se- erapkan model pembelajaran cooperative
bagai observer. Pada siklus I berdasarkan tipecontextual teaching and learning.
aktivitas guru, peneliti memperoleh kategori 2. Bagi siswa, diharapkan dengan dit-
baik (B) dan aktivitas siswa memperoleh erap- kannya model pembelajan yang sesuai
kategori cukup (C) sedangkan pada siklus II dan bervariasi seperti model pembelajaran
berdasarkan aktivitas guru peneliti mem- coop- erative tipe contextual teaching and
peroleh kategori baik (B) dan aktivitas siswa learning mampu mengembangkan kreativi-
memperoleh kategori baik (B). tas dan imajinasi siswa serta lebih fokus dan
Pada siklus I terdapat 13 siswa yang telah seman- gat dalam mengikuti proses pem-
memperoleh nilai sesuai SKBM ≥75 dan belajaran.
termasuk kategori cukup (C) sedangkan pada Bagi peneliti berikutnya, diharapkan dengan
siklus II terdapat 16 siswa yang mem- penelitian ini dapat menjadi sebuah rujukan
peroleh nilai sesuai SKBM ≥75 dan terma- baru serta masukan dalam pengem- bangan
suk kategori baik (B). Meskipun pada siklus dalam penerapan model pembelaja- ran co-
2 terdapat 4 siswa yang belum memperoleh operative tipe contextual teaching and
nilai sesuai SKBM ≥75, dengan penerapan learning.
model pembelajaran cooperative tipe con-
textual teaching and learning dapat mening-
katkan hasil belajar siswa pada materi pen-
yajian data mata pelajaran matematika yang

67
Juara SD: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar

DAFTAR RUJUKAN Pasinggi, Y. S., & Thuken, R. (2019). Pen-


Djabba, R., & Ilmi, N. (2022). Penerapan erapan Pembelajaran Matematika Re-
Model Learning Cycle Dalam alistik Pada Penjumlahan Pecahan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD. Siswa Kelas V SDN 28 Kota Parepare.
2(2). Publikasi Pendidikan, 9(1), 72.
Eddy Noviana, M. N. H. (2022). Penerapan Purnomosidi, Wiyanto, Safiroh, I. G. (2018).
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Senang Belajar Matematika SD/MI
STAD untuk Meningkatkan Hasil
kelas V (S. R. dan T. Arindah. (ed.)). :
Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran
IPS. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pen- Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
didikan, 5(2),533–540. Balitbang, Kemendikbud.
Hartini, H. (2018). Meningkatkan Hasil Bela- Rahmawati, T. (2018). Penerapan Model
jar Matematika Melalui Pendekatan Pembelajaran Ctl Untuk Meningkatkan
Contextual Teaching Learning (CTL) Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar
Materi Pecahan Kelas III MI AL Pada Mata Pelajaran Ipa. Elementeris :
MA’ARIF Kota Sorong. Jurnal Pen- Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam,
didikan, 5(2), 10–16. 2(1), 20
Herninda, Yulia, Musfirah. (2021). Penerapan Sari, P. M. N., Parmiti, D. P., & Sukmana, A.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe I. W. I. Y. (2020). Hasil Belajar Ma-
Course Review Horay untuk Mening- tematika Melalui Model CTL Berbasis
katkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Masalah Terbuka Di SD. Jurnal Ilmiah
Dasar Kelas Empat di Kabupaten Sekolah Dasar, 4(2),248.
Pinrang. Pinisi Journal of Education, Sarosa, S. (2021). Analisis Data Penelitian
1(1), 1–14. Kualitatif (F. Maharani (ed.)). PT.
Jamalia, J. (2018). Model Ctl Untuk Kanisus.
Meningkatkan Hasil Belajar Ma- Shinta Sangalia Sukmana Dewi, & Afrian-
tematika Kelas V Sdn 104/Ix syah, E. A. (2018). Kemampuan
Kedemangan. Refleksi Edukatika : Komunikasi Matematis Siswa Melalui
Jurnal Ilmiah Kependidikan, 9(1). Pembelajaran CTL. JPMI (Jurnal
Jazimah, J. (2020). Penerapan Model Pem- Pembelajaran Matematika Inovatif),
belajaran Inkuiri untuk Meningkatkan 1(1), 53.
KemampuanMatematis pada Materi Siti Maryam M., Suci Ardiani, Yulia. (2021).
Pengolahan Data Siswa Kelas V A Penerapan Model Pembelajaran
SDN 61/X Talang Babat. Jurnal Gen- Kooperatif Tipe Course Review Horay
talaPendidikan Dasar, 5(1), 91–109. Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Muslihah & Suryaningrat. (2021). Model Siswa Sekolah Dasar Kelas Lima Di
Pembelajaran Ctl (Contextual Teach- Kabupaten Soppeng. Pinisi Journal Of
ing and Learning) Terhadap Kemam- Education, 1(1), 231–237.
puan Pemecahan Masalah Matema- Syahril, R. F., Saragih, S., & Heleni, S.
tis …. PYTHAGORAS: Jurnal Pro- (2021). Pengembangan Perangkat
gram Studi Pendidikan …, Pembelajaran Matematika
1(September), 553–564. Menggunakan Model Problem Based
Learning Pada Materi Barisan Dan
Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Ino- Deret Untuk Kelas Xi Sma/Ma.
vasi Model. In Nizmania Learning 3(November 2020).
Center.
Nurgiansah, T. H., Pratama, F. F., & Iman
Nurchotimah, A. S. (2021). Penelitian
Tindakan Kelas Dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan
PKN (Pancasila dan Kewarganega-
raan), 2(1), 10.

68

Anda mungkin juga menyukai