Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran

p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

LKS PEMBELAJARAN STEM BERDASARKAN KEMAMPUAN 4C


DENGAN MEDIA LIGHTNING TAMIYA CAR
Nirawati Dewi1, Ghullam Hamdu2
1,2
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Email : nirawatidewi@student.upi.edu1, ghullamh 2012@upi.edu2

ABSTRAK

Bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) di Sekolah Dasar umumya lebih kepada soal-soal
evaluasi dan dijadikan sebagai alat penilaian kognitif bagi siswa. Sedangkan, makna
LKS yang sebenarnya adalah sebagai gambaran proses tahapan belajar siswa untuk
mendapatkan konsep/ pengetahuan. Hadirnya kurikulum 2013 mengharuskan guru
untuk mendidik siswa melalui sejumlah aktivitas agar memiliki keterampilan abad 21
atau sering disebut 4C ( commication, collaboration, critical thinking dan creativity).
Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 bersifat tematik dengan harapan siswa
mampu menemukan maupun menerapkan konsep secara langsung pada saat
pembelajaran. Hadirnya pembelajaran berbasis STEM ( Science, Technology,
Engineering, and Mathematic) dengan tujuan sebagai upaya mengembangkan paket
pembelajaran terpadu untuk kurikulum 2013. Penerapan pembelajaran STEM dengan
menggunakan LKS akan menjembatani paket pembelajaran terpadu (tematik) yang
berfokus pada pembelajaran sains/IPA dan matematika, kemudian akan menghasilkan
produk dengan kemampuan 4C pada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data Diskusi Kelompok Terarah
(FGD). FGD dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpulan data pra-
research yang bertujuan untuk mendapatkan data dan gambaran awal tentang LKS
pembelajaran STEM. Subjek data diperoleh dari 25 orang siswa Sekolah Dasar kelas
6 di SDIT Al- Idrisiyyah. Seluruh siswa berjumlah 25 siswa dengan guru menerapkan
pembelajaran STEM dengan media Lightning Tamiya Car, siswa dibagai menjad 5
kelompok besar untuk membuat media Lightning Tamiya Car dengan menggunakan
konsep STEM. Dengan demikian kesimpulannya LKS Pembelajaran STEM
berdasarkan Kemampuan 4C di SD layak digunakan.

Kata kunci: LKS; Pembelajaran STEM; FGD

ABSTRACT

The form of Student Worksheets (LKS) in Elementary Schools is generally more


about evaluation questions and is used as a cognitive assessment tool for students.
Meanwhile, the real meaning of worksheets is as a description of the stages of student
learning to get concepts / knowledge. The presence of the 2013 curriculum requires
teachers to educate students through a number of activities in order to have 21st
century skills or often called 4C (commication, collaboration, critical thinking and
creativity). The 2013 curriculum learning is thematic in the hope that students will be
able to find and apply concepts directly during learning. The presence of STEM-
based learning (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) with the aim as
an effort to develop integrated learning packages for the 2013 curriculum. The
application of STEM learning using LKS will bridge integrated learning packages
(thematic) that focus on learning science / science and mathematics, then will produce

JIPP, Volume 4 Nomor 2 Juli 2020 _____________________________________________________________ 369


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

products with 4C ability in students. The research method used is a qualitative


method with Focus Group Discussion (FGD) data collection techniques. The FGD in
this study was used as a pre-research data collection tool aimed at obtaining data and
an initial overview of STEM learning worksheets. Data subjects were obtained from
25 elementary school 6th grade students at SDIT Al-Idrisiyyah. All students totaling
25 students with the teacher applying STEM learning with the Lightning Tamiya Car
media, students are divided into 5 large groups to make the Lightning Tamiya Car
media using the STEM concept. Thus the conclusion STEM Learning Worksheet on
4C capability in Elementary School is proper to use.

Keywords: LKS; STEM Learning; FGD

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan proses untuk pemerintah melalui kementrian pendidikan
membantu peserta didik agar dapat belajar dan kebudayaan terus menerus berusaha
dengan baik. Proses pembelajaran bukan menyempurnakan kurikulum demi
hanya di dominasi oleh guru saja, tetapi tercapainya tujuan pendidikan. Undang-
adanya aktifitas siswa secara aktif dan kreatif Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dalam mengembangkan pembelajarannya Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
secara mandiri. Sedangkan Kosasih (2018, “kurikulum adalah seperangkat rencana dan
hlm. 11) mengatakan bahwa pembelajaran pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
dan menggunakan pengetahuan profesional pedoman penyelengara kegiatan pembelajaran
yang dimiliki pendidik untuk menjadikan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
seseorang bisa mencapai tujuan kurikulum. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang
Menurut Pane (2017) kegiatan pembelajaran telah diterapkan diberbagai sekolah untuk
dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru penunjang segala proses pembelajaran, salah
dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan satunya dalam mengembangkan proses
perilaku siswa adalah belajar. Perilaku pembelajaran.
mengajar dan perilaku belajar tersebut tidak Kemendikbud (2017, hlm.6),
terlepas dari bahan pelajaran. Dengan menyatakan bahwa perbaikan atau revisi
demikian, pembelajaran pada dasarnya adalah kurikulum 2013 revisi 2017 adalah : 1)
kegiatan terencana yang mengkondisikan atau Mengintegrasikan penguatan pendidikan
merangsang seseorang agar dapat belajar karakter (PPK) di dalam pembelajaran.
dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran Karakter yang diperkuat yaitu religius,
ini bermuara pada dua kegiatan pokok, yaitu nasionalis, mandiri, gotong royong dan
bagaimana orang melakukan tindakan integritas; 2) Mengintegrasikan literasi; 3)
perubahan tingkah laku melalui kegiatan Keterampilan abad 21 atau diistilahkan 4C
belajar dan bagaimana orang melakukan (Creative, Critical Thinking, Communicative
tindakan penyempaian ilmu pengetahuan dan Collaborative); 4) Mengintegrasikan
melalui kegiatan mengajar. Oleh karena itu, HOTS (Higher Order Thinking Skill).
makna pembelajaran merupakan tindakan Berdasarkan uraian diatas, untuk
eksternal dari belajar, sedangkan belajar menunjang agar proses pembelajaran berhasil
adalah tindakan internal dari pembelajaran. harus ada komponen pembelajaran terutama
Pada proses pembelajaran di sekolah pada pihak guru dan siswa. Pada kurikulum
dasar biasanya merujuk pada pedoman 2013 pelaksanaan pembelajaran menggunakan
kurikulum agar sistem pendidikan sekolah pendekatan tematik terutama pada jenjang
selalu relevan dan kompetitif dengan Sekolah Dasar. Pembelajaran tematik sebagai
perkembangan zaman. Tahun ke tahun salah satu pendekatan integritas secara alami

JIPP, Volume 4 Nomor 2 Juli 2020 _____________________________________________________________ 370


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

menghubungkan fakta-fakta dan ide-ide dalam dalam menggunakan alat dan bahan. (hlm.
upaya untuk memahami dunia. melalui 173)
jaringan tema, siswa dapat menghubungkan Berdasarkan hal di atas, terdapat
ide-ide dengan pengalaman dan lingkungan kemajuan dan perkembangan dari penelitian
tempat tinggal siswa. Davies (2011, hlm.12), yang dilakukan oleh Nursyaripah F., dkk
menjelaskan bahwa “ menyadari pentingnya (2016) pada penelitian yang dilakukan oleh
terintegritas dalam menyongsong kebutuhan Septiawiyati A.C., dkk (2018) yang sudah
belajar siswa pada abad ke-21 dan merujuk pada tuntutan kurikulum 2013 yaitu
mempersiapkan mereka untuk pembelajaran dilakukan secara tematik yang
mengembangkan keterampilan berpikir dikemas dalam dua pembelajaran. Selan itu,
tingkat tinggi yang diperlukan di era pada saat cukup jelas bahwa pada pelaksanaan
ini.” pembelajaran dalam penggunaan LKS belum
Untuk mewujudkan keaktifan siswa melibatkan keterampilan proses. Sehingga,
dalam pembelajaran diperlukan suatu tidak semua siswa ikut berpartisipasi aktif
perangkat pembelajaran yang mendukung, dalam kegiatan pembelajaran. Artinya,
salah satunya adalah melalui Lembar Kerja penelitian tersebut belum muncul mengenai
Siswa (LKS) yang dibuat oleh guru. LKS pengembangan keterampilan yang merujuk
merupakan salah satu bahan ajar yang sering pada pembelajaran tematik dengan
digunakan namun penggunaannya kurang memfokuskan tuntutan kurikulum 2013
optimal dan kurang dikembangkan. Menurut tentang keterampilan Abad 21.
Trianto (2016, hlm. 111) “ lembar kerja Maka dari itu peneliti ingin mencoba
siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk mengembangkan LKS berbasis
untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pembelajaran STEM berdasarkan kemampuan
pemecahan masalah”. LKS digunakan untuk 4C di SD. Penelitian ini dilakukan pada kelas
membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran VI. LKS pembelajaran STEM dilakukan
agar dapat menggali informasi, menemukan dengan membuat produk Lighting Tamiya
informasi, menerapkan konsep maupun Car. Media di rakit untuk menanamkan
mengembangkan konsep yang telah dipelajari. keterampilan 4C siswa dalam memahami
Sejalan dengan itu, LKS dapat digunakan rangkaian listrik yang kurang diminati oleh
pada pembelajaran tematik sebagai upaya siswa. Maka dari itu diharapkan LKS
siswa berdasarkan kemampuan 4C. pembelajaran STEM dengan Media Lightning
Hasil studi literatur peneliti pada Tamiya Car berdasarkan 4C di SD bisa
penelitian Nursyaripah F, dkk. (2016, hlm. membuat siswa untuk meningkatkan
231) mengungkapkan bahwa: “Pengembangan kemampuan 4C dan memberikan inovasi
LKS yang dilakukan hanya dalam lingkup dalam pembelajaran yang efektif. Berdasarkan
materi lmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, uraian diatas, peneliti bermaksud untuk
sedangkan dalam kurikulum 2013 dituntut mengembangkan Lembar Kerja Siswa sebagai
adanya pembelajaran secara tematik”. acuan guru dalam pendekatan tematik yang
Sedangkan, pada penelitian serupa yang berfokus pada STEM. Dengan demikian,
dilakukan oleh Septiawiyati A.C., dkk (2018) penelitian yang diajukan berjudul “LKS
dijelaskan bahwa: Pembelajaran STEM Berdasarkan
Dalam pelaksanaan, setiap kelompok Kemampuan 4C Dengan Media Lightning
masih mengandalkan satu orang siswa untuk Tamiya Car di SD”.
mengerjakan LKS dan mengakibatkan
pemahaman setiap kelompok pada LKS ada METODE PENELITIAN
beberapa siswa yang kurang paham pada
tugas masing-masing. Selain itu, dibuktikan Penelitian ini adalah penelitian
dalam kegiatan pembelajaran bahwa setiap kualitatif, yang bermaksud untuk memahami
kelompok masih kurang aktif bertanya pada fenomena tentang apa yang dialami subjek
saat praktik, maka pembelajaran keteteran penelitian secara holistik dalam suatu konteks
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 371


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

metode alamiah ( Moleong, 2017). Analisis findings/data and preparation of report”.


data diungkapkan secara deskriptif dengan Berikut adalah proses penelitian FGD yang di
maksud menggambarkan hasil dan bentuk lakukan :
desain LKS pembelajaran STEM secara
menyeluruh.
Subjek data diperoleh dari 25 orang
siswa Sekolah Dasar kelas 6 di SDIT Al-
Idrisiyyah. Seluruh siswa berjumlah 25 siswa
dengan guru menerapkan pembelajaran STEM
dengan media Lightning Tamiya Car, siswa
dibagai menjad 5 kelompok besar untuk
membuat media Lightning Tamiya Car
dengan menggunakan konsep STEM dan
mereka sambil mengerjakan LKS. Siswa
mengerjakan LKS dengan teknik dan rekayasa
yang dikembangkan pembelajaran agar sesuai
dengan keterampilan abad 21. Teknik
pengumpulan datanya adalah Diskusi
Kelompok Terarah (FGD). Data diambil dari
FGD yang dilakukan satu tim yang terdiri dari
7 orang focus mendiskusikan tentang
pembelajaran STEM. Focus Group
Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan
data yang umumnya dilakukan pada penelitian Gambar 1. Proses FGD
kualitatif dengan tujuan menemukan makna
sebuah tema menurut pemahaman sebuah 1. Identify goal/ objectives
kelompok. FGD dimaksudkan untuk Tujuan sasaran dalam metode ini adalah
menghindari pemaknaan yang salah dari sekelompok tim pengamatan STEM.
seorang peneliti terhadap focus masalah yang Syarat peserta adalah orang yang memiliki
sedang diteliti. FGD adalah kelompok diskusi kredibilitas (pendidikan dan pengalaman)
bukan wawancara atau obrolan. Ciri khas dalam topik yang akan didiskusikan.
metode FGD yang tidak dimiliki oleh metode
riset kualitatif lainnya adalah interaksi 2. Identify question
(Purnama, 2015). Peneliti mengembangkan instrumen
Pendekatan dalam penelitian ini pertanyaan atau pokok dari persoalan
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan yang akan di ajukan dalam diskusi
cara melakukan wawancara kelompok karena mengenai LKS pada pelaksanaan
FGD dapat didefinisikan sebagai suatu pembelajaran di sekolah dasar untuk
metode dan teknik dalam mengumpulkan data didiskusikan. Pada jumlah pertanyaan
kualitatif di mana sekelompok orang hanya 10 pertanyaan dan tidak terstruktur.
berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau
topik tertentu dipandu oleh seorang fasilitator 3. Identify people (participants &
atau moderator (Indrizal, Edi. ___, hlm. 76). Moderator)
FGD dalam penelitian ini LKS pembelajaran Pada tahap selanjutnya yaitu memilih
STEM yang telah dibuat oleh peneliti dan partisipan minimal dari partisipan yaitu 7
sudah di diskusikan oleh 7 orang. Menurut sampai 10 orang tidak terlalu banyak agar
Gylnn, dkk. (dalam Omar, et al., 2018, hlm. 1- semua dapat berpartisipasi dan tidak
9).“the process of FGD is as shown in Figure terlalu sedikit sehingga gagal
1. It involves identification of goal/objectives, mendapatkan pendapat umum. Pastisipan
identify questions, identify people, select time, yang bersedia siap berjumlah 7 orang dari
place/environment, conduct research evaluate sekelompok tim yang pengamatan

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 372


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

pembelajaran STEM dan terdiri dari Group Discussion (FGD) bertujuan untuk
moderator. mempresentasikan produk yang akan
dikembangkan dan mendiskusikan hal-hal
4. Select time, Place/environment yang berhubungan dengan pengembangan
Tahap ini melakukan kegiatan FGD ini produk yang dirancang peneliti. Pada
hanya berjalan sekitar ± 1 jam. Waktu penelitian ini dilakukan melalui studi literatur
ideal dalam gurp diskusi hanya 1 jam pada teori-teori pendukung serta hasil
melebihi itu konsentrasi menjadi penelitian yang relevan. Lembar Kerja Siswa
menurun. Pada pelaksanaan penempatan merupakan salah satu perangkat pembelajaran
online di Google Room. yang bersisi lembaran langkah-langkah
kegiatan siswa mencakup petunjuk belajar dan
5. Conduct research berperan sebagai alat untuk membantu siswa
Tahap selanjutnya, setelah semua untuk memahami maupun menemukan
partisipan sudah siap dan melakukan konsep.
diskusi menggunakan aplikasi Google Hasil studi literatur peneliti pada
Room terkait mengenai LKS penelitian Nursyaripah F, dkk. (2016, hlm.
pembelajaran STEM dilaksanakan 1 jam 231) mengungkapkan bahwa: “Pengembangan
dengan pertanyaan oleh moderator. LKS yang dilakukan hanya dalam lingkup
materi lmu Pengetahuan Alam (IPA) saja,
6. Evaluate finding/data sedangkan dalam kurikulum 2013 dituntut
Setelah diskusi berakhir peneliti adanya pembelajaran secara tematik”.
melakukan pengevaluasi dari pertemuan Sedangkan, pada penelitian serupa yang
atau diskusi yang telah dilaksanakan. Dari dilakukan oleh Septiawiyati A.C., dkk (2018)
pertanyaan yang di lontarkan dan jawaban dijelaskan bahwa:
dari perta dapat di jadikan sebagai data Dalam pelaksanaan, setiap kelompok
dalam penelitian ini. masih mengandalkan satu orang siswa untuk
mengerjakan LKS dan mengakibatkan
7. Report pemahaman setiap kelompok pada LKS ada
Setelah data di ambil selanjutnya beberapa siswa yang kurang paham pada
melakukan laporan lebih terhadap tugas masing-masing. Selain itu, dibuktikan
penelitian ini untuk menjadi saran dan dalam kegiatan pembelajaran bahwa setiap
acuan dan perubahan dalam produk yang kelompok masih kurang aktif bertanya pada
akan di buat seletah FGD di berlakukan. saat praktik, maka pembelajaran keteteran
dalam menggunakan alat dan bahan. (hlm.
HASIL DAN PEMBAHASAN 173)
Bersumber dari studi literatur diatas,
Penelitian ini bertujuan untuk dipahami oleh peneliti bahwa terdapat
mengembangkan Lembar Kerja Siswa pada perbedaan hasil penelitian pada
pembelajaran berbasis STEM berdasarkan pengembangan Lembar Kerja Siswa. Apabila
kemampuan 4C di SD yang dikhususkan pada berpandangan pada karakteristik kurikulum
siswa kelas VI semester 2 sebagai pengguna 2013 dalam lampiran peraturan Pendidikan
kurikulum 2013 dengan tema “ Tokoh dan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013
Penemuan”. Penelitian ini merupakan tentang Kerangka Dasar dan Struktur Sekolah
kolaboratif untuk mengembangkan perangkat Dasar/ MI menyatakan bahwa “Pelaksanaan
pembelajaran, meliputi desain pembelajaran kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), media dilakukan melalui pembelajaran dengan
pembelajaran, istrumen penilaian kinerja, soal pendekatan tematik-terpadu dari kelas I
HOTS, buku pengayaan siswa dan video sampai kelas VI”, maka seharusnya baik dari
pembelajaran. segi materi maupun bahan ajar yang diberikan
Peneliti melakukan FGD bersama tim pada siswa di sekolah bersifat tematik dan
yang terdiri dari 7 orang. Pelaksanaan Focus mengusahakan siswa untuk berpartisipasi aktif

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 373


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

secara langsung dalam pembelajaran (student 2) Menyusun peta kebutuhan LKS.


center). Hal ini, sangat memungkinkan sekali Penyusunan peta kebutuhan LKS
bagi guru untuk mengembangkan Lembar bertujuan untuk mengetahui jumlah LKS
Kerja Siswa sesuai dengan kebutuhan siswa yang harus ditulis;
sebagai bentuk pelayanan dan melatih 3) Menentukan judul-judul. Penentuan judul-
kemampuan siswa dalam berpikir dan judul dapat mengacu pada kompetensi
menciptakan suatu konsep secara langsung dasar, materi pokok, atau pengalaman
salah satunya dengan menggunakan belajar yang terdapat dalam kurikulum.
pembelajaran STEM (Science, Technology, 4) Penulisan LKS. Meliputi langkah-langkah
Engineering, and Mathematics). Hal ini yang harus ditempuh diantaranya: a)
sejalan dengan penelitian Fatimah, S. (2019) Merumuskan kompetensi dasar; b)
yang menyatakan bahwa “Pembelajaran Menentukan alat penilaian; c) Menyusun
STEM memfasilitasi terlaksananya salah satu materi LKS yakni dapat berupa informasi
aspek yang dituntut dalam kurikulum 2013 pendukung yaitu gambaran umum atau
revisi 2017 yakni pengembangan ruang lingkup materi yang akan dipelajari;
keterampilan abad-21, maka dari itu d) Memperhatikan struktur LKS yang
pembelajaran STEM perlu dikembangkan di terdiri atas judul, petunjuk belajar,
Sekolah Dasar”. Maka dari itu peneliti kompetensi yang akan dicapai, informasi
menggunakan media Lightning Tamiya Car pendukung, tugas-tugas dan langkah-
karena bisa digunakan dalam pembelajaran langkah kerja serta penilaian.
STEM dan bisa membuat siswa berpikir Kurikulum yang digunakan di kelas
keterampilan abad-21. VI SDIT Al-Idrisiyyah yaitu kurikulum 2013
yang mengharuskan pembelajaran tematik.
A. Deskripsi Tahapan Membentuk Peneliti menentukan Kompetensi Inti (KI) dan
Rancangan Lembar Kerja Siswa Kompetensi Dasar yang terdapat pada tema
Langkah-langkah dalam Tokoh dan Penemuan. Penetuan Kompetensi
mengembangkan solusi yang ditawarkan oleh Dasar (KD) akan menjadi acuan peneliti
peneliti mengacu pada Depdiknas (2008, hlm. dalam merumuskan indikator dan tujuan
23) mengenai penyusunan LKS, yaitu: pembelajaran.
1) Melakukan analisis kurikulum bertujuan Materi pembelajaran dalam penelitian
untuk menentukan materi-materi mana ini mencakup pelajaran IPA, Matematika dan
yang membutuhkan LKS. Penentuan Bahasa Indonesia. Adapun Kompetensi Dasar
materi dapat dilakukan dengan melihat (KD) dengan tema Tokoh dan Penemuan ialah
materi pokok, pengalaman belajar serta
materi yang akan diajarkan;
:
Tabel 1. Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam

No. Kompetensi Dasar


Mengidentifikasi komponen-komponen listrik dan fungsinya dalam rangkaian listrik
1.
sederhana
2. Melakukan percobaan rangkaian listrik sederhana secara seri dan paralel

Tabel 2. Kompetensi Dasar Matematika

No. Kompetensi Dasar


1. Menjelaskan titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, dan juring
2. Mengidentifikasi titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur, tembereng, dan juring

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 374


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Tabel 3. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

No. Kompetensi Dasar


1. Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca
Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah secara
2.
lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

Alat penilaian yang digunakan ketika Kerja Siswa menurut Hamdu, G. akan
pelaksanaan pembelajaran berupa penilaian dijadikan sebagai bahan yang akan
kinerja dan penilaian soal test tertulis. Hal ini, dikolaborasikan oleh peneliti dalam
dikolaborasikan dengan rekan tim penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa pada
bahwa penilaian kinerja menilai proses pembelajaran berbasis STEM untuk mencapai
pembelajaran berlangsung hingga produk kemampuan 4C di SD.
akhir yang dibuat oleh siswa. Sedangkan
untuk penilaian soal tes tertulis berupa soal B. Deskripsi Tahapan Validasi Produk
HOTS yang diberikan setelah pembelajaran Lembar Kerja Siswa
selesai. Hal ini untuk mengukur ketercapaian Validasi produk Lembar Kerja Siswa
siswa dalam konteks penilaian kognitif dilaksanakan setelah adanya kesepakatan
sebagai bentuk evaluasi siswa. FGD. Hal ini bertujuan agar bentuk yang
Pembelajaran dilakukan dalam 1 kali dikembangkan berupa Lembar Kerja Siswa
pertemuan, mata pelajaran IPA, matematika pembelajaran STEM berdasarkan kemampuan
dan bahasa Indonesia. Materi ajar yang akan 4C dapat memenuhi kriteria kevalidan,
diajarkan kepada siswa adalah komponen kepraktisan, dan keterpakaian. Pada tahap
listrik, menyelesaikan masalah yang berkaitan validasi ini, dilakukan oleh validasi ahli
dengan keliling lingkaran dan menggali teks berdasarkan keahlian sesuai dengan produk
eksplanasi. yang kan dikembangkan. Validator bertugas
Struktur Lembar Kerja Siswa terdiri untuk memvalidasi produk yang
atas judul, petunjuk belajar, kompetensi yang dikembangkan oleh peneliti dan memberikan
akan dicapai, informasi pendukung, tugas- revisi apabila terdapat komponen LKS yang
tugas dan langkah-langkah kerja serta kurang tepat.
penilaian. Adapun komponen-komponen Berdasarkan hasil validasi dari
pengembangan LKS yang digunakan peneliti validator ahli menyatakan bahwa Lembar
mangacu pada Hamdu, G. (2018) yang Siswa pada pembelajaran STEM berdasarkan
menyatakan bahwa bahwa terdapat komponen kemampuan 4C sudah valid, namun terdapat
pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk beberapa point yang menjadi catatan bagi
meningkatkan kualitas produk yang lebih peneliti yaitu berkaitan dengan penggunaan
baik, yaitu : petunjuk belajar yang harus menggunakan
1) Pengembangan LKS merupakan bahasa anak, memperbaiki pertanyaan di
gambaran proses tahapan belajar siswa untuk aktivitas 2 menjadi pertanyaan HOTS,
mendapatkan konsep/pengetahuan. 2) Isian Kalimat dalam LKS harus jelas dan tidak
siswa dalam LKS sebenarnya tidak menimbulkan pemahaman yang membuat
bermaksud untuk menilai, namun lebih siswa kebingungan. Misalnya : Diskusikan
kepada tahapan belajar yang ditempuh siswa. karya yang akan dibuat bersama teman
3) Setiap isian siswa dalam LKS alangkah kelompokmu!  Diskusikan bentuk mobil
baiknya diberi semacam refleksi atau Tamiya yang akan dibuat oleh kelompokmu!.
kesimpulan. 4) penulisan kesimpulan tidak
harus dituliskan “kesimpulan”, namun C. Deskripsi Tahapan Revisi Produk
bermakna pernyataan tersirat. (hlm. 159) Lembar Kerja Siswa
Bersumber pada uraian di atas, syarat Setelah validasi produk Lembar Kerja
penulisan Lembar Kerja Siswa menurut Siswa pada Pembelajaran STEM berdasarkan
Surachman dan aspek pengembangan Lembar Kemampuan 4C dilakukan oleh validator,

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 375


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

maka peneliti melakukan perbaikan Siswa sebelum divalidasi dan Setelah hasil
berdasarkan hasil validasi yang diperoleh. validasi dapat dideskripsikan dalam Tabel
Adapun revisi rangcangan Lembar Kerja berikut.

Tabel 4. Revisi Hasil Validasi Ahli Lembar Kerja Siswa

Bagian LKS Revisi


No Keterangan
Sebelum Sesudah
(a) (b) (c) (d)

Warna cover dalam LKS diganti karena


warnanya terlalu gelap buat tingkat SD dan
1
penambahan papan skor supaya lebih
mudah untuk menuliskan skor.

Penggunaan bahasa untuk LKS tingkat SD


harus diperhatikan agar siswa lebih mudah
memahami.
Misalnya : Ayo baca dulu petunjuk
belajarnya! Mari kita baca tahapan
belajarnya!

Lanjutan
(a) (b) (c) (d)

Penggunaan kalimat petunjuk yang terlalu


singkat akan menimbulkan pemahaman
3 ganda dan soal pada LKS masih LOTS dan
setelah perbaikan soal menjadi HOTS dan
sesuai dengan pembelajaran abad- 21.

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 376


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Kalimat dalam LKS harus jelas dan tidak


menimbulkan pemahaman yang membuat
siswa kebingungan. Misalnya : Diskusikan
4 karya yang akan dibuat bersama teman
kelompokmu!  Diskusikan bentuk mobil
Tamiya yang akan dibuat oleh
kelompokmu!.

Berdasarkan hasil validasi dan Bmhs, H. (2015). Worksheet for Ethics


revisi/perbaikan pada Tabel 4 pada produk Instruction and Exercises in Reason.
Lembar Kerja Siswa pada Pembelajaran
STEM bedasarkan Kemampuan 4C (sebelum Davies, B. (2011). Developing Successul
validasi) diperoleh produk Lembar Kerja Leadhership. New York: Springer
Siswa pada Pembelajaran STEM berdasarkan Dordrecht Heidelberg London.
Kemampuan 4C yang siap digunakan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
PENUTUP Panduan Pengembangan Bahan Ajar.
Jakarta: Depdiknas.
Bentuk Lembar Kerja Siswa pada
kelas VI di Sekolah Dasar pada umumnya G hamdu, A. y. (2018). The Ability of
masih memanfaatkan buku paket siswa yang Prospective Elementary School
tersedia dari pemerintah. Pemahaman guru Teachers to Develop Student
terhadap Lembar Kerja Siswa adalah sebagai Whorsheet on Context-Based Science
alat evaluasi, bukan sebagai alat untuk Learning. Mimbar Sekolah Dasar,
membantu siswa dalam memahami dan 5(3), 155-161, DOI:
menerapkan konsep materi yang diberikan 10.17509/mimbar-sd.v5i3.14503.
oleh guru.
Bentuk rancangan produk awal Hamdu, G. &. (2018). Debriefing Program
Lembar Kerja Siswa yang dirancang oleh for Prospective Elementary School
peneliti sebagai solusi dari permasalahan yang Teachers in Developing Learning
didapat yaitu Lembar Kerja Siswa pada Aids. international Journal of Learning
Pembelajaran STEM berdasarkan Teaching and Educational Research,
Kemampuan 4C di SD sesuai dengan 17(6).
pendekatan pembelajaran STEM. Pada tahap
ini dihasilkan rancangan Lembar Kerja Siswa Hamdu, G. (2016). Perangkat Pembelajaran
pada pembelajaran STEM berdasarkan Berbasis Masalah Secara Tematik di
kemampuan 4C di SD yang kemudian di Sekolah Dasar . Bandung: Pelangi
valiadasi oleh validator ahli untuk mengetahui Press.
kelayakan terhadap produk.
Indrizal, E. (2016). DISKUSI KELOMPOK
DAFTAR PUSTAKA TERARAH Focus Group Discussion
(FGD) (Prinsip-Prinsip dan Langkah
Aksan, D. C. (2012). The Effect Of The Use Pelaksanaan Lapangan). FISIP
Of Worksheet About Aqueous Solution Universitas Andalas, Padang, 75–82.
Reaction on Pre-service Elementary
Science Teacher. Social and Kemendikbud. (2017). Panduan Implementasi
Behavioral Sciences 46, 4611-4614. Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013
di Sekolah Menengah Atas.

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 377


Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran
p-ISSN : 1858-4543 e-ISSN : 2615-6091

Kosasih, E. (2018). Strategi Belajar dan Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 03 No. 2


Pembelajaran Implementasi Hal. 333-352. Tersedia Pada:
Kurikulum 2013. Bandung: Yrama http://jurnal.iain-
Widya. padangsidimpuan.ac.id/index.php/F/ar
ticle/view/945/0.
Lampiran Peraturan Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Purnama, S. (2015). Panduan Focus Group
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Discussion ( FGD ) dan
Sekolah Dasar/MI. Penerapannya Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas
Moleong, L. (2017). Metodologi Penelitian Udayana Kata Pengantar. 1-15.
Kualitatif ( Edisi Revisi ). In PT.
Remaja Rosdaya Karya. Septiawiyati A.C., S. &. (2018).
Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Nursyarifah F, K. H. (2016). Pengembangan pada Pembelajaran Tematik Berbasis
Lembar Kerja Siswa berbasis Outdor Learning di Sekolah Dasar.
Pendekatan Saintifik pada Subtema Pedadidaktika Jurnal Ilmiah
Macam-macam Sumber Energi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2),
Pedadidaktika : Jurnal Ilmiah 172-181.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 228-
237. Trianto. (2016). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Omar, D. (2018). Focus group discussion in Jakarta: Kencana.
built environment qualitative research
practice. IOP Conference Series: Earth Yaden, Z. (2017). A development of Students'
and Environmental Science, 117(1). Worsheet Based on Contextual
https://doi.org/10.1088/1755- Teaching and Learning . International
1315/117/1/012050. Journal of Learning Teaching and
Educational Research, 16(6).
Pane, Aprida. 2017. Belajar Dan
Pembelajaran. Fitrah Jurnal Kajian

JIPP, Volume 4 Nomor 1 Juli 2020 _____________________________________________________________ 378

Anda mungkin juga menyukai