Abstrak; Masalah dalam penelitian ini yaitu masih banyak guru yang belum mampu
untuk merancang pembelajaran tematik yang sesuai dengan ketentuan Kurikulum
2013 terutama merancang RPP, bahan ajar, dan LKPD. Penelitian ini adalah
penelitian deksriptif kualitatif. Bertujuan untuk mengetahui kesulitan guru dalam
merancang RPP, bahan ajar, dan LKPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
merancang RPP guru kesulitan dalam menggabungkan tema, kesulitan dalam
merumuskan indikator, dan kesulitan dalam pemilihan model pembelajaran. Pada
LKPD guru kesulitan dalam pemilihan jenis materi dan penyajian gambar yang
menarik. Pada bahan ajar guru kesulitan dalam memasukkan materi. Kesimpulannya
dalam penerapan Kurikulum 2013 di sekolah SDN 71 Maccini sudah baik akan tetapi
guru masih kesulitan dalam menggabungkan tema, merumuskan indikator
pembelajaran, pemilihan model pembelajaran, pemilihan jenis materi ke dalam
LKPD, memasukkan gambar yang menarik ke dalam LKPD, dan kesulitan dalam
memasukkan materi dalam bahan ajar.
Abstract; The problem in this study is that there are still many teachers who have
not been able to design thematic learning in accordance with the provisions of the
2013 curriculum, especially designing lesson plans, teaching materials, and LKPD.
This research is a qualitative descriptive research. Aims to find out difficulties of
teachers designing lesson plans, teaching materials, and LKPD. The results showed
that in designing lesson plans, teachers had difficulty in combining themes,
difficulties formulating indicators, and difficulties in choosing learning models. In
LKPD the teacher has difficulty in choosing type of material and presenting
interesting images. In teaching materials teacher has difficulty in entering material.
In conclusion, the implementation of 2013 Curriculum at SDN 71 Maccini schools
is good, but teachers still have difficulty in combining themes, formulating learning
indicators, selecting learning models, selecting types of material into the LKPD,
inserting interesting pictures into LKPD, and difficulties in inserting material in
teaching materials.
407
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
408
Vol, 5. No, 3. Tahun 2021
409
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
410
Vol, 5. No, 3. Tahun 2021
membuat guru sulit untuk merancangnya. masing subjek, berikut hasil wawancaranya,
SI mengatakan bahwa:
2) Hasil wawancara
“Ya dalam merancang sebuah RPP yang
Pertanyaan yang diajukan melalui
menjadi sangat sulit bagi saya di merancang
wawancara kepada subjek penelitian yaitu
model pembelajaran, karena dalam
kesulitan yang dialami guru dalam merancang
merancang model pembelajaran itu harus
indikator pembelajaran. Sebagaimana hasil
yang menarik dan guru juga harus akitf, akan
petikan wawancara berikut ini:
tetapi saya hanya sering melakukan model
“kalau di bagian indikator cukup sulit karena
ceramah saja jika mengajar,itu yang menjadi
harus sesuai dengan KD” (SI 18 Mei 2021)
sulit bagi saya” ( SI 18 Mei 2021)
Sejalan dengan pendapat SI dalam
Pada wawancara SII juga mengatakan
wawancara kesulitan dalam merancang
bahwa sangat sulit merancang model
indikator. SII mengemukakan hal yang sama
pembelajaran. Sebagaimana hasil petikan
dengan SI mengatakan bahwa:
wawancara SII mengatakan bahwa:
“Iya sulit karena menyusun indikator bukan
“ Iya saya sulit, apalagi di Kurikulum 2013
hanya sekedar menyususn kata yang singkat
guru dituntut untuk membuat model
dan jelas akan tetapi kita tetap harus
pembelajaran yang menarik, tetapi saya
memperhatikan KD, kadang jika sulit kami
terkendala karena umur saya juga sudah tua
hanya melihat pada contoh RPP di internet”
jadi susah untuk menciptakan model
(SII 19 Mei 2021)
pembelajaran yang menarik” (SII 19 Mei
Sedangkan SIII pada wawancara juga
2021)
mengatakan hal yang serupa dengan SI dan
Hal yang sama juga diungkapkan oleh
SII bahwa pada bagian merancang indikator
SIII dengan subjek sebelumnya mengenai
menemukan kesulitan. SIII mengatakan
kesulitan dalam merancang model
bahwa:
pembelajaran. SIII mengatakan bahwa:
“iya bagi saya sulit karena diindikator itu
“Kalau merancang model pembelajaran
menjadikan kata kerja yang ada dalam KD
menurut saya sulit dalam pemilihan model
menjadi kata kerja oprasional sesuai dengan
pembelajaran karena apalagi jika mau
jenis kompetensi yang diharapkan dan harus
menyesuaikan dengan karakter peserta didik”
sesuai dengan taksonomi bloom, jadi itu juga
( SIII 24 Mei 2022)
sulit bagi guru” (SIII 24 Mei 2021)
2. Kesulitan Guru dalam Merancang
c. Kesulitan dalam merancang model LKPD
pembelajara Berdasarkan hasil penelitian
1) Hasil angket mengenai kesulitan guru dalam merancang
Pertanyaan yang diajukan melalui LKPD diantaranya guru kesulitan dalam
angket kepada subjek penelitian mengenai pemilihan jenis materi dan kesulitan dalam
kesulitan guru dalam merancang RPP yaitu penyajian dari segi tampilan, adapun hasil
kesulitan dalam merancang model penelitian sebagai berikut:
pembelajaran, sebagaimana hasil angket guru a. Kesulitan yang dialami guru dari segi
kelas IV, V, dan VI semua subjek menjawab pemilihan jenis materi
ya, yaitu dari hasil angket terbukti bahwa guru 1) Hasil angket
kesulitan dalam merancang model Pertanyaan yang diajukan melalui
pembelajaran. Dalam pemilihan model angket kepada subjek penelitian yaitu
pembelajaran guru masih belum terbiasa kesulitan guru dalam merancang LKPD,
dengan pemilihan model yang sesuai dengan sebagaimana hasil angket guru kelas IV, V,
peserta didik karena masih terbiasa dengan dan VI diperoleh dalam merancang sebuah
model ceramah. LKPD semua subjek menjawab ya yaitu
2) Hasil wawancara ditemukan guru kesulitan pada saat pemilihan
Berdasarkan pertanyaan yang diajukan materi ke dalam LKPD.
melalui wawancara mengenai kesulitan dalam
merancang model pembelajaran masing-
411
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
412
Vol, 5. No, 3. Tahun 2021
kesulitan dalam merancang bahan ajar dari guru dan dari hasil pembagian angket bahwa
segi memasukkan materi, hal tersebut kesulitan dalam merancang indikator. Faktor
didukung oleh hasil petikan wawancara yang menyebabkan guru kesulitan dalam
berikut ini. SI mengatakan bahwa: merancang indikator karena menyusun
“iya saya memang sering terkendala indikator bukan hanya menyusun kata yang
dalam memasukkan materi jika merancang singkat dan jelas akan tetapi sebagai guru
bahan akan tetapi tergantung dari materinya harus mampu menjadikan kata kerja yang ada
saja karena kadang ada materi di internet tapi dalam kompetensi dasar menjadi kata kerja
susah dipahami oleh siswa” ( SI18 Mei 2020) oprasional yang sesuai dengan kompetensi
Selanjutnya hal yang sama juga yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan
diungkapkan oleh SII dalam memasukkan Prastowo (2019) bahwa indikator
jenis materi yang akan di masukkan ke dalam dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
bahan ajar sulit. SII mengatakan bahwa: oprasional mencakup dua hal yaitu tingkat
“ Kalau saya memang sering terkendala kompetensi dan materi yang menjadi
diwilayah memasukkan materi karena jika pencapaian kompetensi.
materinya ingin dikembangkan terkadang Dalam merancang RPP yaitu
tidak ada di buku jadi harus menggunakan kesulitan dalam merancang model
internet,nah saya terkendala di wilayah pembelajaran, hal yang menjadi sulit bagi
tersebut” (SII 19 Mei 2021) guru karena masih ada guru yang belum
Hal yang sama diungkapkan oleh SIII menguasai pemilihan model pembelajaran
jika memasukkan materi ke dalam bahan ajar yang tepat untuk menyesuaikan dengan
sedikit terkendala. Subjek ketiga karakter siswa. Guru masih terbiasa dengan
mengungkapkan bahwa: metode ceramah sehingga kebiasaan
“Seperti yang tadi saya katakan di merancang menerapkan metode ceramah dan sulit
LKPD bahwa tidak semua memasukkan menciptakan model pembelajaran yang
materi itu susah akan tetapi tergantung lagi variatif. Padahal dalam pemilihan model
dari materinya,kadang ada materi memang pembelajaran akan membuat siswa menarik
yang mudah untuk dicari ada juga susah mengikuti pembelajaran. Dalam Kurikulum
untuk dicari begitupun juga yang ada dibahan 2013 penggunaan model pembelajaran
ajar” (SIII 24 Mei 2021). sangatlah penting karena didalam model
Berdasarkan temuan peneliti di SDN pembelajaran tersebut sudah ada urutan-
71 Maccini Kecamatan Liliriaja Kabupaten urutan pembelajaran, sehingga guru tinggal
Soppeng menunjukkan dari hasil deksripsi mengisi urutan pembelajaran dengan kegiatan
dan analisis wawancara secara langsung dan yang sesuai dengan materi dan tujuan
hasil pembagian angket yang dilakukan pembelajaran.
dengan SI, SII dan SIII, maka ada beberapa Kemampuan guru dalam menentukan
kesulitan guru yang dialami dalam merancang model pembelajaran sangatlah penting dalam
RPP diantaranya yaitu kesulitan dalam proses pembelajaran karena dengan
menggabungkan tema. Faktor yang menjadi menggunakan model pembelajaran dapat
sulit bagi guru dalam menggabungkan tema membantu peserta didik dalam memahami
disebabkan karena materi yang terdapat di suatu materi yang disampaikan oleh guru.
kelas tinggi sudah meluas artinya cukup sulit Sudah seharusnya guru mampu melakukan
untuk digabungkan menjadi sebuah tema. Hal sebuah inovasi pembelajaran supaya peserta
ini didukung oleh pendapat Prastowo (2015) didik tertarik dan merasa senang ketika
yang mengatakan bahwa penerapan pembelajaran berlangsung. Seperti yang
pembelajaran tematik di kelas tinggi berbeda disampaikan oleh Rahman (Kinasih, 2017: 61)
dengan kelas rendah karena kedalaman materi “bahwa inovasi pembelajaran menjadi hal
di kelas tinggi lebih kompleks sehingga sulit yang penting agar susasana pembelajaran di
mengaitkan materi dengan tema. kelas berlangsung tidak monoton dan
Kesulitan yang dialami oleh guru membosankan”.
pada saat merancang RPP yaitu kesulitan Berdasarkan hasil wawancara dan
dalam merancang indikator pembelajaran pembagian angket permasalahan yang
berdasarkan informasi dari wawancara guru- ditemukan selanjutnya adalah terdapat
413
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan
keluhan bagi guru mengenai kesulitan dalam ajar disebabkan karena materi yang susah
membuat LKPD. Secara umum kendala yang dicari yang sesuai dengan peserta didik karena
ditemukan sehingga membuat guru sulit di internet terkadang banyak materi tetapi sulit
membuat di antaranya kesulitan dalam dipahami oleh peserta didik.
pemilihan jenis materi yang tepat untuk Faktor yang membuat guru kesulitan
dimasukkan ke dalam LKPD karena dalam dalam memasukkan materi ke dalam bahan
membuat sebuah LKPD tidak semua materi ajar karena guru biasanya hanya
dibuatkan LKPD jadi guru harus mempu menggunakan buku sebagai sumber informasi
untuk menyesuaikan materi yang cocok untuk dan kurangnya jaringan internet di sekolah
dibuatkan LKPD. tersebut dan masih ada subjek yang masih
Faktor yang membuat guru sulit belum bisa memanfaatkan teknologi sehingga
dalam merancang LKPD dari segi pemilihan menghambat guru dalam mencari materi.
jenis materi disebabkan karena kekurangan Peran seorang guru dalam merancang
pemahaman guru terhadap LKPD, ataupun menyusun bahan ajar sangatlah
ketersediaan pemilihan jenis materi mengenai menentukan keberhasilan proses belajar dan
LKPD yang sulit ditemukan guru sehingga pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Dari
guru kurang termotivasi untuk membuat hasil wawancara guru bahwa tidak semua
LKPD yang dapat digunakan dalam proses materi sulit dimasukkan kedalam bahan ajar
pembelajaran . akan tetapi tergantung dari materi, kadang ada
Kesulitan selanjutnya dalam materi susah ada materi yang mudah. Karena
merancang LKPD yaitu dari segi tampilan menurut Akbar (2016) materi yang ada di
artinya guru terhambat dalam memilih dalam bahan ajar harus seluruh materi
gambar-gambar yang menarik yang sesaui pelajaran dari satu unit kompetensi yang di
dengan materi. Hal ini akan membuat siswa pelajari terdapat di dalam satu bahan ajar
jenuh, hal ini terbukti pada dokumentasi foto secara utuh. Jadi sebuah bahan ajar haruslah
LKPD guru bahwa tidak ada gambar yang memuat seluruh bagian-bagiannya dalam satu
dimasukkan dalam LKPD-nya hanya berupa buku secara utuh untuk memudahkan
soal-soal. Padahal Menurut Khotimah pembaca mempelajari bahan ajar tersebut.
(2017) gambar yang baik untuk LKPD
adalah gambar yang dapat menyampaikan SIMPULAN DAN SARAN
pesan/isi dari gambar tersebut.
Dalam merancang pembelajaran
Upaya yang dilakukan guru dalam
tematik masih ada beberapa guru yang
mengatasi kesulitan pada LKPD yaitu
mengalami kesulitan dalam merancang
bertanya dan saling bertukar informasi antar
pembelajaran tematik hal ini menyebabkan
rekan-rekan guru, bertukar ide sehingga
karena kurangnya minat dan kemauan guru
antara satu guru dengan guru yang lainnya
dalam mengetahui dan memahami konsep
dapat saling membantu. Hal tersebut selaras
pembelajaran tematik hal ini disebabkan
dengan yang disampaikan oleh Wuryani &
karena mereka cenderung tidak perduli
Yamtinah, (2018) menyampaikan bahwa
terhadap perkembangan kurikulum di sekolah
sebagai seorang guru sudah seharusnya untuk
dasar yang menggunakan pembelajaran
selalu belajar, guru juga dapat menjadikan
tematik sehingga masih ditemukannya
organisasi keguruan seperti KKG (Kelompok
kesulitan-kesulitan dalam merancang
Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru
pembelajaran tematik.
Mata Pelajaran) sebagai media bagi mereka
Disarankan kepada guru kelas agar
untuk saling bertukar pengetahuan melalui
meningkatkan minat dan kemauannya dalam
kegiatan diskusi
memahami pembelajaran tematik dan lebih
Berdasarkan hasil wawancara dan
meningkatkan perkembangan kurikulum
hasil pembagian angeket bahwa
tentang pembelajaran tematik agar tidak
ditemukannya kesulitan guru dalam
terjadi lagi kesulitan-kesulitan dalam
merancang bahan ajar hanya terdapat dalam
merancang pembelajaran tematik.
memasukkan materi. Dari hasil peneltian
ditemukan informasi bahwa guru kesulitan
dalam memasukkan materi ke dalam bahan
414
Vol, 5. No, 3. Tahun 2021
415