Anda di halaman 1dari 9

Vol 7 (3) Juni 2023, Hal 429 - 437

p-ISSN: 2548-8856 │ e-ISSN: 2549-127X

ANALISIS PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PADA


TEMA KEWIRAUSAHAAN

Rizky Aulia Rahmani1, Choirul Huda 2, Siti Patonah 3, Paryuni 4


1,2,3
PPG Prajabatan PGSD, Universitas PGRI Semarang
4
Sekolah Dasar Negeri Gajahmungkur 04, Semarang
Surel: rzkyaulia0@gmail.com

Abstract: This study aims to describe the implementation of a project to strengthen


Pancasila student profiles on the theme of entrepreneurship at SDN Gajahmungkur 04.
This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Sources of data from
this study were school principals, class teachers and grade IV students, totaling 28 people.
The collection technique is interviews, and uses observations that are directly involved with
P5 activities on the observed objects. The results of the study show that the application of
the independent curriculum can encourage an entrepreneurial spirit through P5 with the
theme of Entrepreneurship. This results in increased innovation, motivation to contribute
actively and creatively to present students' ideas through actions that can have a good
impact on students.

Keyword: Pancasila Student Profile Strengthening Project, Entrepreneurship, Freedom


Curriculum

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan projek penguatan


profil pelajar pancasila tema kewirusahaan di SDN Gajahmungkur 04. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dari penelitian
ini adalah kepala sekolah, guru kelas dan siswa kelas IV yang berjumlah 28 orang. Teknik
pengumpulannya adalah wawancara, dan menggunakan observasi yang terlibat langsung
dengan kegiatan P5 pada objek yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaplikasian kurikulum merdeka dapat mendorong jiwa kewirusahaan melalui P5
dengan tema Kewirausahaan. Hal ini mengakibatkan peningkatan inovasi, motivasi untuk
berkontribusi aktif dan kreatif untuk menghadirkan ide-ide siswa melalui tindakan yang
bisa memberikan dampak baik bagi siswa.

Kata Kunci: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kewirausahaan, Kurikulum


Merdeka

PENDAHULUAN yang pernah dilaksanakan di Indonesia


Pendidikan merupakan fondasi yaitu: kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968,
bangsa, pendidikan yang maju akan 1975, 1984, 1994, 2004 (kompetensi),
melahirkan para penerus bangsa. Konsep 2006 (KTSP), Kurikulum 2013
pendidikan di Indonesia yang digunakan (Hardiansyah & Pradana, 2019). Setelah
saat ini adalah hasil pemikiran dari Ki adanya kurikulum 2013 beralih menjadi
Hajar Dewantara (Marwah & Syafe'i, Kurikulum Merdeka, dimana yang
2018). Kemudian juga tujuan dari menggunakan kurikulum merdeka ini
pendidikan di Indonesia telah tercantum adalah kelas rendah dan kelas tinggi yaitu
pada pembukaan UUD 1945 yaitu kelas 1 dan kelas 4 yang berperan sebagai
mencerdaskan kehidupan bangsa. uji coba kurikulum baru ini. Kurikulum
Kurikulum di Indonesia dari tahun ke merdeka ini sepadan atau sesuai dengan
tahun akan selalu berganti, kurikulum pemikiran Ki Hajar Dewantara. Karena

429
pada kurikulum ini pembelajaran profil yang lulusannya diharapkan dapat
berpusat pada siswa, dan guru sebagai mencapai tujuan yaitu menunjukkan
fasilitator. Selain itu pada kurikulum karakter dan kompetensi yang
merdeka ini siswa diberikan kebebasan diharapkan dapat diraih oleh peserta
dalam belajar. Berlakunya kurikulum didik. Sesuai dengan Kemendikbudristek
baru yaitu kurikulum merdeka ini N0.56/M/2022 bahwa kompetensi dan
digagas oleh Menteri Pendidikan yaitu karakter yang diuraikan dalam kurikulum
Nadiem Makarim. Menurut merdeka pada profil pelajar pancasila
Kemendikbud (2022) kurikulum diantaranya adalah dengan diwujudkan
merdeka adalah kurikumlum yang pada keseharian peserta didik melalui
pembelajaran intrakurikulernya beragam budaya sekolah, pembelajaran
dimana konten akan lebih cukup waktu intrakurikuler, projek penguatan profil
untuk mendalami konsep dan pelajar pancasila maupun kegiatan
menguatkan kompetensi. Pada kurikulum ekstrakurikuler (Halidjah & Hartoyo,
merdeka terdapat karakteristik yang 2022). P5 sendiri merupakan bagian dari
digunakan yaitu seperti: kurikulum merdeka, dimana pada P5 ini
menampung berbagai proyek, maka dari
1. Pembelajaran berbasis proyek untuk itu setiap sekolah harus merancang sesuai
mengembangkan soft skill dan dengan tema yang dipilih. Pada
karakter sesuai profil pelajar pelaksanaan P5 ini dilakukan tanpa
pancasila memotong mata pelajaran umum, atau
2. Fokus pada materi esensial sehingga dapat dikatakan P5 ini bisa dilaksanakan
ada waktu untuk pembelajaran yang satu hari penuh dalam satu minggu hanya
mendalam bagi kompetensi dasar sekali.
diantaranya yaitu literasi dan Pembelajaran projek adalah
numerasi metode pembelajaran yang
3. Fleksibilitas guru untuk melakukan menggunakan proyek atau kegiatan
pembelajaran yang terdiferensiasi sebagai media dilakukan dengan
sesuai kemampuan peserta didik. menyisipkan konsep inovatif dan
kreatifitas tinggi. Tema proyek
Profil pelajar pancasila penguatan profil pelajar pancasila telah
merupakan perwujudan dari kompetensi ditentukan oleh Kemendikbudristek yang
global dan perilaku yang sesuai dengan disesuaikan pada tiap-tiap kelas ataupun
nilai-nilai pancasila. Profil peserta didik fase. Untuk sekolah dasar fase yang
pancasila merupakan tujuan penting yang digunakan adalah fase A sampai dengan
diterapkan oleh Tim Pengembang fase C, maka dari itu setiap tahun jenjang
Kurikulum KEMENDIKBUD dalam sekolah harus memilih 2 tema yang akan
Surat Keputusan Nomor 20 Tahun 2020 digunakan dalam proyek penguatan
Konsep Pendidikan Kebudayaan 2020- profil pelajar pancasila, dimana sekolah
2024. Profil Pelajar Pancasika meliputi dapat memilih tema yang menurutnya
kompetensi wajib sebagai berikut: 1) sesuai dengan kompetensi siswa dan
beriman, bertqwa dan berakhlak mulia; lingkungan sekitarnya. Adapun tema
2) mandiri; 3) berpikir kritis; 4) kraetfi; yang digunakan untuk jenjang anak
5) gotong royong; 6) berkebhinekaan sekolah dasar diantaranya adalah 1) gaya
global. Menurut Kemendikbud (2022) hidup berkelanjutan; 2) kearifan lokal; 3)
bahwa profil pelajar pancasila merpakan berekayasa dan berteknologi untuk

430
membangun NKRI; 4) kewirausahaan. blended learning, selain itu peserta didik
Pembelajaran pada P5 ini adalah dapat menerapkan dimensi profil pelajar
menggunakan model Project Based pancasila.
Learning, karena model ini sangat cocok Berdasarkan uraian tersebut,
digunakan pada proyek penguatan profil penulis mengangkat tema “Analisi Projek
pelajar pancasila, dimana pada proyek ini Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada
bisa diajarkan baik di dalam kelas Tema Kewirausahaan Kelas IV Di SDN
maupun di luar kelas. Selain itu pada Gajahmungkur 04”. Maka dari itu
pembelajaran P5 ini dapat dimulai dari peneliti ingin meneliti apakah projek
pengenalan, pembelajaran materi, terjun penguatan profil pelajar pancasila dapat
langsung ke lingkungan, hingga dilakukan dengan baik di SDN
presentasi atau perayaan yang dilakukan Gajahmungkur 04. Karena penelitian ini
dengan praktik (Ilmiah & Marzuki, bertujuan untuk mengetahui atau
2023). Selain itu dengan adanya mendiskripsikan pelaksanaan projek
pembelajaran projek ini siswa tidak penguatan profil pelajar pancasila tema
hanya sekedar memahami konsep kewirusahaan di SDN Gajahmungkur 04.
melainkan juga dapat menjelaskan
pentingnya pembelajaran dan juga dapat METODE
mengaplikasikannya dalam proses Pada kegiatan penelitian ini,
pembelajaran. penulis menggunakan pendekatan
Proyek penguatan profil pelajar kualitatif dengan metode deskriptif.
pancasila di SDN Gajahmungkur 04 pada Metode deskriptif bertujuan untuk
kelas IV menggunakan tema mendeskripsikan berbagai kondisi secar
Kewirausahaan di semester I yaitu real di dalam penelitian. Menurut
dengan membuat Jasuke. Dimana nanti Suharsaputra (2014) Pendekatan
pada projek dengan tema kewirusahaan kualitatif adalah penelitian yang
ini akan dipromosikan atau di jual ke bermaksud untuk memahami fenomena-
warga sekolah saat gelar karya di akhir fenomena sosial dari sudut atau
semester. Penelitian ini selaras dengan perspektif partisipan. Partisipan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Ilmiah & orang-orang yang diajak berwawancara,
Marzuki (2023) menyatakan bahwa diobservasi, diminta memberikan data,
dalam menerapkan projek penguatan pendapat, pemikiran, persepsinya
profil pelajar pancasila dengan tema (Sugiyono, 2019).
kewirusahaan ini dapat mewujudkan atau Sumber data dari penelitian ini
meningkatkan inovasi dan motivasi adalah kepala sekolah, guru kelas dan
untuk berkontribusi aktif pada siswa fase B atau bisa dikatakan siswa
pembelajaran tatap muka, dan kreativitas kelas IV yang berjumlah sebanyka 28
dalam menghadirkan ide-ide melalui orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan
tindakan yang bisa memberikan dampak pada bulan Oktober-Desember 2022 di
baik siswa maupun lingkungan Gajahmungkur, Kec. Gajah Mungkur,
sekitarnya. Selain itu juga dalam Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Vanisha, metode penelitian kualitatif ini penulis
2022) menyatakan bahwa Projek mengumpulkan data menggunakan
Penguatan Profil Pelajar Pancasila observasi yang terlibat langsung dengan
berjalan dengan lancar yang meskipun kegiatan Penguatan Profil Pelajar
dilakukan dengan menggunakan metode Pancasila pada objek yang diamati.

431
Kemudian juga penulis melakukan V. Pada kurikulum merdeka ini terdapat
wawancara yang tidak berstruktur atau P5 dimana pada semester I, tema yang
semi berstruktur. Wawancara ini digunakan pada kelas IV adalah
dilaksanakan bersama guru kelas dan “Kewirausahaan”. Dengan
siswa kelas IV di SDN Gajahmungkur pelaksanaannya adalah setiap hari Jumat
04. sebelum kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Maka dari itu penulis bermaksud
Hasil
ikut andil dalam pelaksanaan tersebut,
Berdasarkan hasil wawancara
utamanya pada semester I, yaitu pada
yang telah saya lakukan kepada Kepala
tema Kewirausahaan. Siswa diajak untuk
Sekolah dan juga guru kelas IV. Di SDN
berperan aktif dalam kegiatan projek
Gajahmungkur 04 sudah menerapkan
penguatan pancasila dengan tema
Kurikulum Merdeka secara parsial, yakni
kewirusahaan dari pembuatan usaha yang
pada kelas I dan IV. Sementara untuk
akan diperjual belikan saat gelar karya
kelas II, III, V, dan VI, masih diterapkan
yang diadakan di akhir semester I.
kurikulum 2013. Sedangkan untuk
Berikut spesifikasi kegiatan P5 atau alur
berikutnya yang akan menerapkan
kegiatan proyek pada tema
kurikulum merdeka adalah kelas II dan
kewirausahaan.

Tabel 1. Spesifikasi Kegiatan Proyek/Alur Kegiatan Proyek

No Tahap Indikator Jenis


1. Pengenalan Tahap pengenalan, 1. Asesmen diagnostik
mengenal hal-hal 2. Sosialisasi materi
yang ada di 3. Mengadakan formatif
lingkungan siswa
2. Kontekstual Mengkontekstualkan 1. Menganalisis video pembelajaran
masalah di sekitar
3. Aksi Melaksanakan 1. Pembuatan produk
proyek dan 2. Perayaan hasil belajar/Gelar Karya
menjawab 3. Mengadakan bazar olahan siswa
permasalahan, serta
evaluasi belajar

Berdasarkan tabel 1, dimana murid dan juga dihadiri oleh Ketua


pelaksanaan Projek Penguatan Profil Komite dimana membahas mengenai
Pancasila tema Kewirausahaan di SDN sosialisasi mengenai projek penguatan
Gajahmungkur 04 menggunakan alur profil pelajar pancasila dengan tema yang
kegiatan proyek, yang dimulai dari tahap telah disepakati yaitu tema
pengenalan atau sosialisasi proyek kewirausahaan mengenai pembuatan
kepada siswa. Tetapi sebelumnya kepala “Jasuke”.
sekolah bersama guru kelas IV
mengadakan rapat yaitu bersama wali

432
pengolahan jagung. Sedangkan pada soal
formatif 2 mengenai siswa menggambar
sebuah poster yang berkaitan dengan
tanaman jagung sesuai dengan kreasi
para siswa. Dalam membuat pengolahan
jagung selain jasuke bisa diolah menjadi
Gambar 1. Rapat Komite dan Wali Murid makanan yang lain. Maka pada tahap
proyek ini juga bisa ditambahkan
Pada gambar 1 diatas mengenai mendatangkan orang yang sudah ahli
diadakannya rapat yang membahas dalam pengelolaan berbgai macam
mengenai projek penguatan profil pelajar makanan yang terbuat dari Jagung.
pancasila yaitu mengenai tema yang Dalam pembelajaran proyek yang
dipilih yaitu kewirausahaan dengan dilaksanakan, masih kuang melibatkan
membuat Jasuke. pihak luar (Hartoyo & A, 2022)
Setelah mengadakan rapat Pada tahap selanjutnya adalah
tersebut, hal yang dilakukan selanjutnya tahap praktik atau proyek pertama siswa,
adalah tahap pengenalan awal dimana dimana siswa akan mencoba membuat
pada tahap ini merupakan sosialisasi produk oalahan jagung sendiri yang
tentang pelaksanaan Projek Penguatan dilaksanakan secara berkelompok. Sesuai
Profil Pelajar Pancasila, dimana guru dengan yang telah disepakati oleh wali
melakukan asesmen diagnostik yang murid kelas IV yaitu membuat olahan
merupakan penilaian kurikulum merdeka jagung menjadi Jasuke. Bahan-bahan
dilakukan secara spesifik dengan tujuan yang digunakan terdiri dari jagung manis,
untuk mengidentifikasi atau mengetahui susu kental manis, keju, seres. Seorang
karakteristik siswa, mengetahui kekuatan guru kreatif harus melibatkan siswa di
ataupun kelemahan siswa ketika setiap rancangan dan praktik dari proyek
mempelajari sesuatu hingga dan pembelajarannya (Faisal Fahri &
mendapatkan hasilnya yang nantinya Darwin, 2022). Selain membuat proyek
digunakan sebagai dasar tindak lanjut oalaha jagung menjadi Jasuke, siswa
dan pembelajaran yang bisa dirancang kelas IV juga mempersiapkan poster
sesuai dengan kompetensi dan kondisi yang telah dibuat secara berkelompok
siswa. Selanjutnya siswa kelas IV juga. Poster yang sudah jadi akan
diberikan teori yang bertujuan sebagai dipamerkan dalam gelar karya yang
bekal untuk siswa seperti, memberikan diadakan di akhir semester I. Selain kelas
materi tentang tanaman jagung, jenis- IV gelar karya ini juga akan dimeriahkan
jenis tanaman jagung, manfaat keju dan oleh siswa-siswa kelas I, II, III, V, dan
susu, cara membuat makanan yang sehat, VI, meskipun belum menerapkan
pengenal aneka makanan yang terbuat kurikulum merdeka tetapi tetap
dari jagung. Pada tahap ini adalah tahap memeriahkan gelar karya yang diadakan.
pemberian materi pembekalan bagi Untuk mempersiapkan gelar karya
siswa. Kemudian setelah siswa diberikan tersebut seluruh siswa-siswa dari kelas I
materi, selanjutnya siswa diberikan soal sampai dengan kelas VI diwajibkan
formatif 1 hingga formatif 2 untuk bahan membuat stand bazar yang akan diperjual
evaluasi. Pada soal formatif 1 siswa belikan pada saat gelar karya.
membuat daftar mengenai jenis-jenis
tanaman jagung, macam-macam

433
kehidupannya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam kelima
asas Pancasila menjadi landasan
masyarakat dalam bersosialisasi,
kehidupan beragama, hak asasi manusia,
dan bekerja sama. Maka dari itu dalam
penguatan pendidikan karakter bisa
dilakukan di sekolahan dimana dapat
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
Gambar 2. Proses Percobaan Pembuatan (Kholidah, Winaryo, & Inriyani, 2022).
Olahan Jagung Menjadi Jasuke Dalam P5 ini atau disebut dengan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pada gambar 2, dimana siswa memberikan kesempatan kepada peserta
kelas IV secara berkelompok membuat didik untuk “mengalami pengetahuan”
jasuke yaitu dari kegiatan mengupas, sebagai proses pembentukkan karakter
memipil jagung, mencuci jagung, dan dan juga memberikan kesempatan untuk
juga memasak jagung, serta juga tahap belajar.
pemberian bahan tambahan yaitu susu, Implementasi ini dapat
keju dan seres. dilakukan dengan menggunakan profil
pelajar pancasila, selain itu juga dalam
penerapan P5 ini pada setiap sekolah
berbeda-beda. Pada kelas IV di SDN
Gajahmungkur 04 yang merupakan fase
B sudah mulai menerapkan 1 tema pada
semester 1 yaitu tema “Kewirausahaan”
dengan tujuan agar siswa-siswa kelas IV
dapat mempersiapkan atau menjalankan
usaha secara mandiri, mencapai
kesuksesan finansial atau hidup
Gambar 3. Siswa Kelas IV Berlatih Menari sejahtera, sampai mendorong untuk
Profil Pelajar Pancasila melakukan perubahan sosial atau
menginisiasi kewirausahaan sosial.
Pada gambar 3, siswa kelas Keberhasilan suatu proyek
mempersiapkan dengan berlatih menari bergantung pada perencanaan atau
yaitu menari Profil Pelajar Pancasila, komitmen secara matang dari pihak-
Manuk Dadali, Menthok-menthok yang pihak terkait seperti contoh komitmen
akan ditampilkan saat gelar karya. sluruh stakeholder sekolah, jka tidak
terdapat komitmen maka proyek tidak
Pembahasan akan berjalan dengan lancar (Ismail,
Pancasila adalah dasar Negara Suhana, & Zakiah, 2021). Saat ini SDN
Indonesia, atau dapat dikatakan bahwa Gajahmungkur 04 mulai menerapkan
Pancasila merupakan identitas dari kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka
bangsa Indonesia. Pancasila sebagai secara tahap dari kelas I dan IV. Dalam
ideologi negara berarti Pancasila menerapakan kurikulum baru ini yaitu
dijadikan pedoman oleh masyarakat pada P5 masih kurang terpenuhi yaitu
Indonesia dalam menjalankan terdapat pelatih dari luar atau narasumber

434
ahli, padahal pada tema kewirausahaan tidak bisa memantau saat kegiatan
ini seharusnya dapat mendatangkan berlangsung.
narasumber yang sudah berpengalaman
untuk bisa menyampaikan tentang
usahanya kepada peserta didik.
Kurikulum merdeka
memberikan warna dan variasi di SDN
Gajahmungkur 04. Meskipun
implementasinya masih parsial, tapi
mampu menunjukkan antusias untuk
mengenal. Hal ini dapat dilihat dari
antusias siswa kelas IV dalam belajar
tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Gambar 4. Siswa Kelas IV Pada Saat Gelar
Pancasila (P5) sangat senang, jiwa Karya
kewirausahaan muncul seperti kreatif,
inovasi, atau munculnya ide-ide baru. Dengan beragam kegiatan yang
Mulai dari pengenalan P5 hingga pada sudah dilakukan siswa menjadi lebih
gelar karya siswa kelas IV sangat berkembang dan antusias belajar lebih
antusias dan sangat semangat, siswa semangat. Pada P5 ini dapat melatih
kelas IV juga mengetahui jenis-jenis siswa untuk memiliki kemampuan dan
tanaman jangung yang bisa dijadikan kreativitas dan juga dapat menerapkan
berbagai macam olahan sperti membuat nilai wirausaha seperti ambisi, inovasi,
Jasuke, kemudian Jasuke ini dijual ke dan disiplin yang dapat membuat siswa
warga sekolah atau warga di lingkungan berkembang serta bagaimana cara
SDN Gajahmungkur 04. Projek menangani atau mengambil risiko dan
penguatan Profil Pancasila sangat siswa juga mampu menghadapi dunia
bermanfaat bagi siswa karena mereka usaha yang nyata yaitu pada saat Gelar
dapat belajar proyek secara nyata. Hal ini Karya yang diselenggarakan di sekolah
sejalan dengan penelitian yang dilakukan SDN Gajahmungkur 04 bersama warga
oleh (Yuliastuti, 2022) yang sekolah. Projek Penguatan Profil Pelajar
menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek Pancasila ternyata efektif untuk
penguatan profil pelajar pancasila mendorong siswa memiliki jiwa
dilaksanakan dengan baik dan kewirausahaan dan penguatan
memperoleh antusias yang tinggi dari keterampilan. Melalui kegiatan projek
siswa dan juga pelaksanaan P5 ini dapat yang dilakukan di sekolah dapat
meningkatkan jiwa wirausaha dan membantu siswa untuk mendapatkan
kerjasama antar siswa. Selain itu dalam pengalaman baru dimana dapat
kegaiatan ini diharapkan peserta didik menonjolkan minat dan kemampuannya.
mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila Selain mendorong perkembangan hard
dalam kegiatan apapun. Terdapat kendala skill, maka juga dapat membangun soft
dalam pelaksanaan P5 yaitu dalam skill yang sama pentingnya duni modern
penggunaan metode yang kurang tepat seperti sekarang (Ombili & dkk, 2022).
sehingga tidak berjalan sesuai dengan Projek Penguatan Profil Pelajar
apa yang telah direncanakan dan juga Pancasila memiliki banyak tujuan
terdapat beberapa kegiatan dimana guru diantaranya untuk mengetahui
kepercayaan diri pada siswa (Rizal,

435
Deovany, & Andini, 2022). Hal tersebut menambah pengalaman langsung. Selain
merupakan penelitian dimana itu jika projek penguatan dalam
menunjukkan bahawa seorang peserta pengolahan jagung bisa ditambahkan
didik dapat meningkatkan kepercayaan produk satu lagi dan tidak hanya Jasuke
diri dalam membuat produk yang bernilai yang dibuat. Kemudian dalam
atau bisa dikatakan dapat diperjual pelaksanaan P5 perlu ditingkatkan terkait
belikan. Selain itu juga strategi seorang waktu pelaksanaannya agar lebih lama
guru juga memiliki pengaruh terhadap sehingga siswa bisa merasakan kegiatan
implementasi P5 diantaranya yaitu berwirausaah lebih bermakna.
pembelajaran berdiferensiasi,
pembelajaran dengan projek dan UCAPAN TERIMA KASIH
pembiasaan (Lubaba & Alfiansyah, Ucapan terima kasih ditujukan
2022). Dalam kurikulum merdeka kepada Ibu Kepala SDN Gajahmungkur
terdapat 6 karakter diantaranya: 1) 04 yang telah memberikan izin dan
beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, kesempatan bagi penulis untuk
2) berkebhinekaan global, 3) gotong melaksanakan penelitian, dan juga pihak-
royong, 4) mandiri, 5) kreatif, 6) berpikir pihak yang telah membantu jalannya
kritis. Pada projek dengan tema penelitian dengan baik.
keirausahaan di kelas IV SDN
Gajahmungkur 04 telah menerapkan 6 DAFTAR RUJUKAN
karakter profil pelajar pancasila pada P5
tersebut, meskipun belum berjalan secara Faisal Fahri, M., & Darwin. (2022). Gaya
maksimal. Kepemimpinan Demokratis Guru
pada Motivasi Belajar Siswa.
KESIMPULAN Jurnal Basicedu 6, 3364-3372.
Dari hasil pemaparan dapat
disimpulkan bahwa SDN Gajahmungkur Halidjah, S., & Hartoyo, A. (2022).
04 yang mengaplikasikan kurikulum Sinergi Peserta Didik dalam
merdeka dapat mendorong jiwa Proyek Penguatan Profil Pelajar
kewirusahaan melalui Projek Penguatan Pancasila. Jurnal Pendidikan 6
Profil Pelajar Pancasila dengan tema (5), 7840-7849.
Kewirausahaan. Hal ini terjadi karena
guru berperan sebagai fasilitator, Hardiansyah, R. R., & Pradana, R. Y.
sedangkan siswa berperan aktif dalam (2019). Dinamika Perubahan
kegiatan projek. Hal ini mengakibatkan Kurikulum di Indonesia. Seminar
peningkatan inovasi, motivasi untuk Nasional-Jurusan Administrasi
berkontribusi aktif, kreativitas, dan Pendidikan Fakultas Ilmu
ekspresi untuk menghadirkan ide-ide Pendidikan Universitas Negeri
siswa melalui tindakan yang bisa Malang, 259-264.
memberikan dampak baik bagi siswa.
Hartoyo, D., & A. (2022). Potret
Untuk kedepannya agar projek Kurikulum Merdeka, Wujud
penguatan profil pelajar pancasila Merdeka Belajar Di Sekolah
menjadi lebih maksimal lagi yaitu Dasar. Jurnal Basicedu 5(4),
dengan melibatkan pihak luar atau 2247-2255.
mendatangkan narasumber untuk

436
Ilmiah, N., & Marzuki, I. (2023). Analisis Ombili, H., & dkk. (2022). Projek
Projek Penguatan Profil Pelajar Program Sekolah Untuk
Pancasila Dalam Meningkatkan Mewujudkan Profil Pelajar
Jiwa Wirausahawan Pada Peserta Pancasila Melalui Literasi
Didikk Fase B UPT SD Negeri 40 Kewirausahaan di SDN 29 Kota
Gresik. Jurnal Pendidikan, Sosial, Selatan. Jurnal Sosial Humaniora
dan Keagamaan, 20(3), 684-693. dan Pendidikan 1(3), 75-79.

Ismail, S., Suhana, S., & Zakiah, Q. Rizal, Y., Deovany, M., & Andini, A.
(2021). Analisis Kebijakan (2022). Kepercayaan Diri Siswa
Penguatan Pendidikan Karakter Pada Pelaksanaan Projek
dalam Mewujudkan Pelajar Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pancasila di Sekolah. Jurnal Jurnal Pendidikan Sosial 9(1), 46-
Manajemen Pendidikan 2(1), 76- 57.
84.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Kemendikbud. (2022). Buku Panduan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D .
Pengembangan Projek Penguatan Bandung: Alfabeta.
Profil Pancasila. Jakarta: Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Suharsaputra, U. (2014). Metode
Kementerian Pendidikan, Penelitian Pendekatan Kuantitatif,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kualitatif, dan Tindakan.
Republik Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Kholidah, L. N., Winaryo, I., & Inriyani, Vanisha, D. A. (2022). Analisis


Y. (2022). Evaluasi Program Keterlaksanaan Projek Penguatan
Kegiatan P5 Kearifan Lokal Fase Profil Pelajar Pancasila Pada Tema
D di Sekolah Menengah Pertama. (Kearifan Lokal) Kelas IV Di SD
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah 4 Batu. Program
4(6), 7570-7577. Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar: Fakultas Keguruan dan
Lubaba, M., & Alfiansyah, I. (2022). Ilmu Pendidikan Universitas
Analisis Penerapan Profil Pelajar Muhammadiyah Malang.
Pancasila dalam Pembentukan
Karakter Peserta Didik di Sekolah Yuliastuti, S. (2022). Pelaksanaan Projek
Dasar. Sains dan Teknologi 9(3), Penguatan Profil Pelajar Pancasila
2022-2687. (P5) Tema Kewirausahaan Kelas 4
SD Labschool UNNES Kota
Marwah, S. S., & Syafe'i, M. &. (2018). Semarang. Lembaran Ilmu
Relevansi Konsep Ki Hajar Pendidikan 51 (2).
Pendidikan Menurut Ki Hadjar
Dewantara Dengan Pendidikan
Islam. TARBAWY: Indonesian
Journal of Islamic Education 5 (1),
14.

437

Anda mungkin juga menyukai