Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mira Utami

Npm : 4021033
Prodi : P.Matematika
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum & Teks MTK
Dosen Pengampu : Dr. Viktor Pandra, M.Pd

“ Pembelajaran Intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “

A. Pembelajaran Intrakurikuler
Tujuan Pembelajaran Intrakurikuler di Struktur Kurikulum Merdeka telah dijelaskan di
buku Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional. Pembelajaran Intrakurikuler
merupakan satu dari dua kegiatan utama pembelajaran di kurikulum merdeka.
Pembelajaran intrakurikuler adalah pembelajaran yang secara resmi ditetapkan oleh
sekolah baik waktu dan materi belajar untuk diikuti siswa selama proses kegiatan belajar.
a. Tujuan Pembelajaran Intrakurikuler
Tujuan pembelajaran intrakurikuler adalah sebagai berikut:
• Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar
anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran.
• Berdasarkan Permendikbud No.50 Tahun 2020, PKL (SMK) atau magang
(SMALB) bertujuan menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang
profesional, meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan
kebutuhan kerja, serta menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja
dan/atau berwirausaha.
• Untuk SPK, Capaian Pembelajaran yang dimaksud adalah capaian pembelajaran
untuk tiga (3) mata pelajaran wajib (Agama, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan
Pancasila) dengan mengikuti alokasi waktu struktur Kurikulum Merdeka.

b. Metode Pembelajaran Intrakurikuler


Berikut penjelasan pembelajaran intrakurikuler terkait metode menurut buku panduan.
• Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai wujud
'Merdeka Belajar, Merdeka Bermain'.
• Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai progress
dan capaian peserta didik.
• Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen.
• Dalam konteks PAUD, satuan bebas memilih ragam pendekatan yang sesuai
sepanjang mengusung pengalaman yang menyenangkan dan mampu mencapai
tujuan pembelajaran. Dalam program intrakurikuler, tema tidak ditetapkan. Satuan
PAUD bebas mengembangkan tema yang kontekstual sesuai dengan
karakteristiknya.
• Untuk PKL/magang, metode meliputi pemetaan kompetensi, penetapan lokasi,
jangka waktu, pemetaan penempatan, pembimbing, serta pembekalan. Selain itu,
PKL/magang dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra
dunia kerja yang melibatkan pendidik sebagai pembimbing dan instruktur pada
lokasi PKL.

c. Hasil dari Pembelajaran Intrakurikuler


Pembelajaran Intrakurikuler terkait hasilnya dijelaskan sebagai berikut:
• Bukti pencapaian capaian pembelajaran berupa portofolio/kumpulan hasil
• Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD.
• Untuk PKL, bukti berupa umpan balik yang komprehensif meliputi perkembangan
peserta didik dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan dapat berupa
lembar sertifikat.

B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di dalam
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan. dalam hal
penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia:
(a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada
alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi
dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Bergotong-royong.
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong
royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi
4. Mandiri,
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab
atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran
akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis.
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen
dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir
dalam mengambilan keputusan.
6. Kreatif.
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan
yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.

Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya


fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai
bangsa Indonesia sekaligus warga dunia. Penguatan projek profil pelajar Pancasila
diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta didik menjadi
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin
ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar
untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran berbasis projek di intrakurikuler bertujuan mencapai Capaian
Pembelajaran (CP), sementara projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan mencapai
kompetensi profil pelajar Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai