Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik. Dengan
paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan standar kompetensi,
perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki embelajaran sehingga peserta
didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran paradigma baru memberikan keleluasaan bagi
pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik.
Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu
segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.
1
dimaksud. Selaras dengan tahap perkembangan peserta didik serta sebagai acuan bagi pembelajaran dan asesmen,
indikator kinerja pada setiap elemen dipetakan dalam setiap fase.
Secara umum 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila beserta elemen di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang
berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan
kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima
elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak
pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2) Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka
dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3) Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan
ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4) Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil
belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.
5) Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif,
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
keputusan.
6) Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat,
dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta
menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip pembelajaran sebagai berikut: Pembelajaran
dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil
(kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?” “Pelajar Indonesia merupakan
pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta didik Indonesia
diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi
berbagai tantangan. Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci.
Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh
membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Dimensi-dimensi tersebut
menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan
perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
2
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami
pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dalam kegiatan projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti
perubahan iklim, antiradikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi
sehingga peserta didik bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar
dan kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan
dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Tujuan pembelajaran
Asesmen
Pemahaman bermakna
Komponen Inti Pertanyaan pemantik
Kegiatan pembelajaran
Refleksi peserta didik dan pendidik
E. PRINSIP ASESMEN
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan
informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu
mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan
fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi
yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya.
Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
1)
2) Teknik Asesmen
Observasi Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan
maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas
rutin/harian.
Tes Tertulis/ Lisan Bentuk tes tertulis/lisan dan kuis adalah bentuk yang paling dikenal dari
teknik asesmen ini.
3
3) Instrumen Asesmen
Rubrik Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian
kinerja peserta didik, sehingga pendidik dapat menyediakan bantuan yang
diperlukan peserta didik untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat
digunakan oleh pendidik untuk memusatkan perhatian pada kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat
dari kurang sampai terbaik.
Eksemplar Contoh hasil karya yang dijadikan sebagai standar pencapaian dan
pembanding. Pendidik dapat menggunakan contoh hasil karya peserta
didik sebagai acuan indikator penilaian.
Ceklis Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju.
Catatan Anekdotal Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Catatan difokuskan
pada performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar
belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan.
Grafik Perkembangan Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar
Peserta Didik peserta didik.
(Kontinum)
4
G. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi
dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi
Menyimak
lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami
dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari,
teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu
membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan
Membaca dan
fasih. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks
Memirsa
informatif. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita
pada teks narasi. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang
santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan,
Berbicara dan
penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif. Peserta didik mampu
Presentasi
mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi
tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur,
dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan
Menulis
akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik terampil menulis tegak
bersambung.
Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta
menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari- hari sesuai
Pancasila
dengan perkembangan dan konteks peserta didik. Peserta didik mampu menerapkan
nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan
sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan
Undang-undang 1945
kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah. Peserta didik
melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga
sekolah.
Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya
sesuai budaya, minat, dan perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan
menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya.
Bhineka Tunggal Ika Peserta didik mampu menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh
: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di
lingkungan sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan suku bangsa,
sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
5
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan berbagai bentuk keberagaman
suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memahami
lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak
NKRI
terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik mampu menampilkan sikap kerja sama
dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dan kesatuan.
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca,
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan
nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga
dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai
satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan
pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar
Bilangan
dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan
dengan kelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan
pembilang satu. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan
gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan
desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal
perseratusan dengan konsep persen.
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + …= 19, 19 - …= 10 )
Aljabar
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau
obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda
menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku
Pengukuran
panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume
menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun
datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan
Geometri
mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
memungkinkan.
Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan,
Analisis Data
menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar,
dan Peluang
piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).
6
percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan, mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut
dari proses inkuiri yang sudah dilakukannya.
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada
manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan
bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik dapat
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di
lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan
bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan
gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan berbagai jenis
gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik
mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga
Pemahaman IPAS
ketersediaan air.
(sains dan sosial)
Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab
sebagai warga sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang
terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam
bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta didik mampu
menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta
konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati,
keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik mengenal
keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di
provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat
ini. Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal
nilai mata uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk
mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
1) Mengamati Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa
secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil
pengamatannya.
2) Mempertanyakan dan memprediksi Dengan menggunakan panduan, peserta
didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan
membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
3) Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik
membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
Keterampilan proses mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
4) Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam
bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi
pola. Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi
dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
5) Mengevaluasi dan refleksi engevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan
teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.
6) Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan
tertulis dalam berbagai format.
7
By the end of Phase B, students use English to interact in a range of predictable
social and classroom situations using certain patterns of sentences. They
change/substitute some sentence elements to participate in classroom routines and
learning activities, such as expressing feelings, expressing needs and requesting
help. They identify key points of information in visually supported oral presentations
containing familiar vocabulary. Using visual cues, they follow a series of simple
instructions related to classroom procedures and learning activities
Pada akhir fase B, peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan
sehari-hari dengan bantuan gambar/ilustrasi. Mereka membaca dan memberikan
respon terhadap teks pendek sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau
digital, termasuk teks visual, multimodal atau interaktif.
Membaca - Memirsa
By the end of Phase B, students understand everyday vocabulary with support from
pictures/illustration. They read and respond to a range of short, simple, familiar texts
in the form of print or digital texts, including visual, multimodal or interactive texts.
Pada akhir fase B, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya
melalui gambar dan salinan tulisan. Dengan bantuan guru, mereka menghasilkan
teks deskripsi dan prosedur sederhana menggunakan kata/frasa sederhana dan
gambar. Mereka menulis kosakata sederhana yang berkaitan dengan lingkungan
kelas dan rumah dalam bahasa Inggris menggunakan ejaan yang diciptakan sendiri
Menulis - oleh anak.
Mempresentasikan
By the end of Phase B, students communicate their ideas and experience through
drawings and copied writing. With teachers’ support, they produce simple
descriptions and procedures using simple words/phrases and pictures. They use
invented spelling in writing simple vocabulary related to their class and home
environments.
8
(Thinking and Working Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten mengutamakan faktor
Artistically) keselamatan dalam bekerja
Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan mengeksplorasi dan menggunakan
(Creating) elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna.
Berdampak (Impacting) Siswa mampu menciptakan karya sendiri yang sesuai dengan
bagi diri sendiri dan perasaan,minat atau konteks lingkungannya
orang lain
Menciptakan Melalui cerita fabel, peserta didik mampu membedakan gerak kebiasaan
(Creating)
keseharian manusia dengan gerakan dalam pemeranan sesuai cerita dengan
benar.
Berdampak (Impacting) Melalui kolaborasi, peserta didik mampu menyebutkan atau menceritakan
bagi diri sendiri dan pengalaman dari kisah seniman daerah dengan baik
orang lain
9
10
H. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Alur Pembelajaran (AP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di
dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara
linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP.
Alur Pembelajaran disusun untuk menjadi rangkaian tujuan pembelajaran sejak awal hingga akhir setiap fase dari
suatu Capaian Pembelajaran.
Alur ini menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai CP di akhir fase tersebut.
Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Guru berhak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan
pembelajaran. Pemerintah menyediakan beberapa set alur untuk digunakan sebagai contoh pengembangan
kurikulum yang siap digunakan satuan pendidikan, dan panduan untuk penyusunan perangkat ajar
Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat 3 aspek berikut ini:
1. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa atau diaktualisasikan dalam bentuk
produk atau kinerja (abstrak dan konkret) yang menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran. Gunakan Kata Kerja Operasional dapat diamati, mengacu pada Taksonomi Bloom yang direvisi.
2. Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh siswa melalui pemahaman selama proses
pembelajaran di akhir satu unit pembelajaran. Apa ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa setelah mempelajari
unit tersebut ?\
3. Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi,
menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya. Keterampilan berpikir apa saja yg perlu dikuasai
siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran? Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama
HOTS.
11
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
KELAS 4
11 4.11 Pelajar dapat menanggapi lawan bicaranya dengan aktif dan relevan menanggapi lawan bicara dengan aktif dan relevan Relevan Gotong royong 5 jp
12 4.12 Pelajar dapat menggunakan kalimat yang lebih kompleks (majemuk menggunakan kalimat majemuk setara atau bertingkat Teks Narasi Mandiri 5 jp
setara atau bertingkat) dalam teks narasi untuk menggambarkan dalam teks narasi
pengalaman dan pengamatannya terkait topik pembagian peran
dalam pekerjaan di rumah
13 4.13 Pelajar dapat merevisi dan menyunting tulisannya sendiri terkait Merevisi atau menyunting tulisannya sendiri Ejaan Mandiri 5 jp
dengan alur cerita, penggunaan ejaan dan tanda baca dengan
12
bimbingan dari guru
14
pelemparan 1 dadu, kejadian yang mungkin terjadi adalah munculnya mata dadu 1,2,3,4,5,6,
sehingga ruang sampel nya ada 6.
4.41. Menghitung kemungkinan terjadi nya suatu kejadian. contoh: kemungkinan muncul nya mata dadu
kurang dari 3 adalah dua, yaitu mata dadu 1 dan 2
4.42. Menentukan besarnya peluang suatu kejadian dengan menyebutkan besarnya kemungkinan kejadian
tsb terjadi dibagi ruang sampel nya
MATA PELAJARAN : IPAS
Capaian Pembelajaran : Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya. Dengan
menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
Peserta didik juga membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan berdasarkan panduan tertentu. Peserta didik
menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan serta menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. Peserta didik
mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik juga membandingkan antara hasil pengamatan
dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah serta mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Peserta didik mampu menunjukkan
kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan. Selanjutnya peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan secara verbal dan tertulis dalam berbagai format.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan bentuk energi
serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan
dalam kehidupan sehari-hari dan mendemonstrasikan bagaimana beragam jenis gaya memengaruhi gerak benda.
8 4.8. Siswa mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam ● Profesi Masyarakat Ekonomi Dimensi:
kehidupan sehari-hari. ● Perbedaan Keinginan dan kebutuhan Beriman, Bertakwa
● Nilai mata uang dan kegiatan yang berhubungan dalam kepada Tuhan YME, dan
15
kehidupan sehari-hari Berakhlak Mulia
2 4.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi nada & ritmis yang Bermain alat musik yang tersedia secara Simbol ritme, Bernalar Kritis - Mengajukan
didengar secara tepat serta membuat bentuk musik terstruktur (tidak bebas) & bernyanyi lagu Mengeksplorasi, ritme, Pertanyaan: Mengajukan
sederhana sederhana secara ekspresif dalam suatu melodi tempo pertanyaan untuk menjawab
pagelaran musik keingintahuannya dan
3 4.3 Peserta didik dapat memiliki kemampuan memainkan Menyadari & memahami hubungan antara karya Alat musik melodis, tinggi Mandiri - Mengembangkan Refleksi
musik secara indah, ekspresif dan tangkas musik & bentuk tulisan / simbol musik rendah nada Diri: Melakukan refleksi terhadap
apa yang telah dipeserta didik
4 4.4 Peserta didik dapat bermain instrumen melodik dan Memilih & Memainkan karya musik yang Bermain Ansambel musik "Mandiri - Memahami strategi dan
perkusif sederhana dengan baik bermakna bagi diri sendiri rencana pengembangan diri:
Mengidentifikasi beberapa strategi
dan cara belajar dengan
5 4.5 Peserta didik dapat memilih dan memainkan karya Memainkan karya musik mandiri dan Mengapresiasi Karya Seni Kreatif - Menghasilkan gagasan
musik berdasarkan kemauan & kemampuan bermusik berkelompok dalam bentuk sajian pertunju Musik yang orisinal: Menggabungkan
secara mandiri dan berkelompok beberapa gagasan
16
Nusantara
6 4.6 Siswa merangkai desain pola lantai sebagai bentuk
ekspresi gerak tari kelompok
KELAS 4 SD
Mata Pelajaran
Intra
Proyek P5 Total
kurikuler
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 108 36 144
8 Bahasa Inggris 72 72
9 Muatan Lokal 72 72
2 Pendidikan Pancasila 4 1 5
3 Bahasa Indonesia 6 1 7
4 Matematika 5 1 6
5 IPAS 5 1 6
6 PJOK 3 1 4
8 Bahasa Inggris 2 0 2
9 Muatan Lokal 2 0 2
Total Jam 33 7 40
20
PERHITUNGAN MINGGU EFEKTIF
Juli 2023 4 2
Agustus 2023 5 4
September 2023 4 4
Oktober 2023 5 4
Nopember 2023 4 4
Desember 2023 4 2
JUMLAH 26 19
Januari 2024 5 4
Pebruari 2024 4 4
Maret 2024 4 3
April 2024 5 2
Mei 2024 4 3
Juni 2024 5 1
JUMLAH 27 17
21
SEMESTER 1
No Mata Pelajaran Bab/ Pokok Bahasan JP
1 Pendidikan Pancasila Bab 1 – 3 72
1. Pancasila sebagai Nilai Kehidupan
2. Konstitusi dan Norma dalam Masyarakat
3. Membangun Jati Diri dalam Kebinekaan
2 Bahasa Indonesia Bab 1 – 4 108
1. Sudah Besar
2. Dibawah Atap
3. Lihat Sekitar
4. Meliuk dan menerjang
3 Matematika Bab 1 – 2 90
1. Bilangan dalam perhitungan
2. Pengukuran
4 IPAS Bab 1 – 4 90
1. Tumbuhan Sumber Kehidupan di Bumi
2. Wujud Zat dan Perubahannya
3. Gaya di sekitar Kita
4. Mengubah Bentuk Energi
5 Bahasa Inggris
Bab 1 – 6 36
22
SEMESTER 2
No Mata Pelajaran Bab/ Pokok Bahasan JP
1 Pendidikan Pancasila Bab 4 – 5 72
4. Negaraku Indonesia
5. Pola Hidupbergotong Royong
2 Bahasa Indonesia Bab 5 – 8 108
5. Bertukar atau Membayar
6. Satu Titik
7. Asal usul
8. Sehatlah Ragaku
3 Matematika Bab 3 – 4 90
3. Bentuk dan Gambar
4. Data dan Realis
4 IPAS Bab 5 – 8 90
5. Cerita tentang daerahku
6. Indonesia kaya Buday
7. Bagaimana mendapatkan semua kebutuhan kita ?
8. Membangun Masyarakat yang Beradab
5 Bahasa Inggris Bab 7 – 12 36
7. I can make fried Egg in the Kitchen
8. Be On Time
9. I Go to School after Having Breakfeast
10. He Always gets Up at 5 O’clock
11. How do you go to School ?
12. He goes to School by Bike
6 Seni Tari Bab 3 54
3. Mengenal Tari melalui Cerita Rakyat
7 Seni Musik Bab 3 – 4 54
3. Dinamika dan ragam lagu
4. Musik Kreatif
8 Seni Teater Bab 3 54
3. Bermain peran dari Fabel dan Legenda
9 Seni Rupa Bab 7 – 12 54
9. Komik sederhana tentang sahabat dan Keluarga
10. Menabung pada celengan indah buatan sendiri
11. Membuat dan menghias layang-layang
12. Membuat Shadow Puppet (wayang) yang menakjubkan
13. Menghias Jadwal Pelajaran
14. Kelas Apresiasi
10 Muatan Lokal 36
23
PROGRAM SEMESTER
BAHASA INDONESIA
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1 Pelajar dapat membuat infografis sederhana untuk menjelaskan instruksi yang lebih kompleks,
misalnya terkait tugas Pelajar di rumah.
4.2 Pelajar menganalisis informasi dengan bantuan diagram pada beberapa kalimat dalam teks sesuai
topik pekerjaan di rumah dan sekitar rumah yang sesuai dengan jenjangnya
4.3 Pelajar menjelaskan arti kata – kata baru terkait topik pekerjaan di sekitar kita dan menyusun kartu
kata dalam kamus saku buatan sendiri.
4.4 Pelajar dapat membaca teks dengan fasih dan membedakan ide pokok dan ide pendukung dari teks
sesuai jenjangnya
4.5 Pelajar dapat mengamati sebuah artikel dari media cetak atau media elektronik dan menguraikan
makna ide pokok yang sesuai topik serta sesuai dengan jenjangnya
4.6 Pelajar dapat menceritakan hasil pengamatan terkait data pekerjaan orang tua teman sekelas dengan
bahasa yang lebih formal dan terstruktur
MATEMATIKA
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1 Menghitung bilangan dengan menggunakan benda konkret hingga bilangan 20
4.2 Menunjukkan simbol bilangan yang sesuai dengan jumlah dan sebaliknya hingga bilangan 20
4.3 Memahami urutan bilangan pada garis bilangan hingga bilangan 20
4.4 Mengidentifikasi jumlah bilangan yang lebih banyak, sama atau lebih sedikit dengan menggunakan
benda konkret dan simbol
4.5 Menunjukkan pasangan bilangan untuk mendapatkan bilangan tertentu hingga 10. Contoh : Untuk
membentuk bilangan 5 adalah 1 dan 4, 2 dan 3. Untuk membentuk bilangan 10 adalah 3 dan 7, 4 & 6.
4.6 Menghitung bilangan dengan menggunakan benda konkret hingga bilangan 100
4.7 Memahami urutan bilangan pada garis bilangan hingga bilangan 100
4.8 Memahami makna lambang matematika seperti + untuk menjumlah, - untuk mengurang, dan = adalah
keseimbangan antara sisi kiri dan kanan
4.9 Mengidentifikasi pola dengan menggunakan benda konkret. Misal
pensil,buku,penghapus,pensil.......,penghapus,pensil,buku,penghapus. Siswa akan tahu benda apa
yang harusnya ada di titik titik tersebut diatas adalah buku, sesuai dengan pola
4.10 Mengidentifikasi pola dalam kehidupan sehari-hari dan membuat prediksi. Misal: biasanya jika awan
terlihat gelap lalu angin bertiup kencang setelah itu akan turun hujan
4.11 Mempunyai kemampuan untuk membandingkan 2 obyek benda (lebih panjang dan lebih pendek).
4.12 Mempunyai kemampuan untuk membandingkan 2 obyek benda (lebih tinggi dan lebih rendah).
4.13 Mempunyai kemampuan untuk membandingkan 2 obyek benda (lebih berat dan lebih ringan).
4.14 Membandingkan dan mengurutkan 3 benda nyata atau lebih seperti paling panjang dan paling
4.15 Mengukur benda dengan menggunakan benda lain dan menjelaskan maknanya. Misal: buku itu
panjangnya sama dengan 10 klip kertas pendek, paling tinggi dan paling rendah, paling berat dan
paling ringan
24
PENDIDIKAN PANCASILA
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1 Peserta didik menyusun urutan sila-sila Pancasila dan menguraikan makna setiap sila Pancasila serta
menunjukkan penerapannya dalam kegiatan hidup sehari-hari.
4.2 Peserta didik menguraikan dan meyakinkan pentingnya kebersamaan dalam suatu kerja kelompok
serta menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari sebagai wujud pengamalan Pancasila.
4.3 peserta didik mengidentifikasi dan menguraikan aturan-aturan di rumah, di sekolah, di lingkungan
sekitar, serta mematuhi dan melaksanakan aturan-aturan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
4.4 Peserta didik mengidentifikasi dan menguraikan hak dan kewajiban di rumah, sekolah, dan
lingkungan sekitar, mematuhi dan melaksanakan hak dan kewajiban tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5 Peserta didik mengidentifikasi dan menguraikan perbedaan karakteristik fisik dan non fisik, sosial,
budaya, dan adat istiadat masyarakat di Indonesia, serta menunjukkan dukungan terhadap
kebhinekaan
4.6 Peserta didik memahami dan mendukung bahwa lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan
masyarakat sekitar yang terdekat (RT/RW/Desa/ kelurahan dan kecamatan) merupakan bagian dari
wilayah NKRI, serta mampu menguraikan urutannya secara tepat.
4.7 Peserta didik mengetahui dan menjelaskan susunan dan fungsi desa/kelurahan dan kecamatan
secara umum serta menyadari manfaat adanya desa/kelurahan sebagai bagian dari NKRI.
IPAS
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1. Siswa menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh manusia (panca indera)
4.2. Siswa menjelaskan peran dan tanggung jawab manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
4.3. Siswa mengidentifikasi wujud zat
4.4. Siswa menganalisis perubahan wujud zat.
BAHASA INGGRIS
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1 Siswa menunjukkan respon terhadap teks visual sederhana bahasa Inggris yang dibacakan oleh guru
4.2 Siswa menemukan beberapa informasi dari sebuah percakapan pendek atau teks visual sederhana
yang dibacakan oleh guru.
4.3 Siswa menggunakan bahasa Inggris verbal sederhana dalam sebuah percakapan ataupun interaksi
sederhana dalam lingkup sosial ruang kelas dan keluarga
4.4 Siswa menunjukkan pemahaman akan teks atau percakapan pendek yang dibacakan oleh guru
25
SENI TARI
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1 Siswa mengenal gerak tari Nusantara
4.2 Siswa mengidentifikasi tari Nusantara
4.3 Siswa mengidentifikasi jenis tari kelompok Nusantara
4.4 Siswa memperagakan gerak tari Nusantara secara berkelompok sesuai level dan iringan tari
4.5 Siswa mengekpresikan perubahan arah hadap tari Nusantara
4.6 Siswa merangkai desain pola lantai sebagai bentuk ekspresi gerak tari kelompok
SENI MUSIK
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1 Peserta didik terlibat dan aktif dalam kegiatan bermusik, bernyanyi mandiri dan berkelompok secara
ekspresif
4.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi nada & ritmis yang didengar secara tepat serta membuat bentuk
musik sederhana
4.3 Peserta didik dapat memiliki kemampuan memainkan musik secara indah, ekspresif dan tangkas
SENI RUPA
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
4.1 Mengidentifika si fokus utama/ kontras/ penekanan (emphasis) dalam sebuah karya
4.2 Menerapkan keseimbangan simetris/ asimetris/ radial dalam komposisi karya 2 atau 3 dimensi
4.3 Menerapkan garis pijak dan kesan ruang (jauh dekat) dalam gambar
SENI TEATER
N Juli Agusts September Oktober Nopember Des
Tujuan Pembelajaran JP
O 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Melalui kegiatan permainan, peserta didik mampu mengenal gerak tubuh mengikuti Irama musik
dengan kreatif.
2. Melalui alunan musik, peserta didik mampu meniru ekspresi wajah sesuai irama dengan baik.
3. Melalui diskusi, peserta didik menggali secara tertulis cara melakukan ekspresi, gerak dalam diri
26
dengan teman sebayanya dengan disiplin.
4. Melalui pengamatan video operet sederhana, peserta didik mampu mengkreasikan penokohan dan
bentuk mimik sesuai
5. Melalui media gambar, peserta didik mampu menirukan gerakan kebiasaan yang dilakukan berbagai
tokoh profesi dengan baik.
6. Melalui kegiatan bercerita, peserta didik mampu mendemonstrasikan gerakan dari sikap tokoh profesi
dengan kreatif.
7. Melalui tanya jawabi, peserta didik mampu mengingat kembali setiap tokoh profesi dengan benar.
8. Melalui gambar berbagai profesi, peserta didik menggali informasi dari berbagai profesi mengenai
properti yang digunakan, berikut kostum/pakaian yang digunakan dengan baik
27
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).
Pemilihan kurikulum merdeka disesuaikan dengan karakteristik siswa, kekhasan, serta kesiapan tingkat satuan pendidikan.
Yang menjadi pembeda dari Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
tidak lagi digunakan dan berganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.
Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum
tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu ditunjukkan/didemonstrasikan peserta
didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai
kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan
untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran
dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:
1. Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum
mencapai tujuan pembelajaran,
2. Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
3. Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik
dalam mengembangkannya. Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang dimaksud. Contoh salah satu tujuan
pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan
dan wawancara”
28
PENDEKATAN 2: MENGGUNAKAN RUBRIK
Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan
dan penulisan.
Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir. Dalam setiap tahapan ada
deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik.
Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh peserta didik.
Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu remedial.
29
PEMBAGIAN WAKTU PEMBELAJARAN SD/ MI
@35 Menit / JP KELAS 4
Senin Selasa - Kamis Jumat SABTU
Jam Ke Waktu Kegiatan Jam Ke Waktu Kegiatan Jam Ke Waktu Kegiatan Jam Ke Waktu Kegiatan
0 7:00 - 7:15 Upacara 0 7:00 - 7:15 Pembiasaan 0 7:00 - 7:15 Imtaq 0 7:00 - 7:15 Pembiasaan
1 7:15 - 7:50 Upacara 1 7:15 - 7:50 KBM 1 7:15 - 7:50 Imtaq 1 7:15 - 7:50 KBM
2 8:00 - 8:25 KBM 2 8:00 - 8:25 KBM 2 8:00 - 8:25 KBM 2 8:00 - 8:25 KBM
3 8:25 - 9:00 KBM 3 8:25 - 9:00 KBM 3 8:25 - 9:00 KBM 3 8:25 - 9:00 KBM
9:00 - 9:15 Istirahat 9:00 - 9:15 Istirahat 9:00 - 9:15 Istirahat 9:00 - 9:15 Istirahat
4 9:15 - 9:50 KBM 4 9:15 - 9:50 KBM 4 9:15 - 9:50 KBM 4 9:15 - 9:50 Proyek
5 9:50 - 10:25 KBM 5 9:50 - 10:25 KBM 5 9:50 - 10:25 Proyek 5 9:50 - 10:25 Proyek
6 10:25 - 11.00 KBM 6 10:25 - 11.00 KBM 6 10:25 - 11.00 Proyek 6 10:25 - 11.00 Proyek
7 11.00 - 11.35 KBM 7 11.00 - 11.35 KBM 7 11.00 - 11.35 Proyek 7 11.00 - 11.35 Proyek
CATATAN 6 21 6 7
1. Jam proyek bisa setiap hari Total Proyek : 7 jam
2. Jam proyek bisa dipadatkan 1 hari setiap minggunya
3. atau di padatkan 2-4 minggu dalam 1 semester (misal di 1 bulan di Oktober)
30
STRUKTUR SEBARAN JAM MENGAJAR
MATA PELAJARAN PERTAHUN
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DES JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JML Intra Proyek / Total
NO MATA PEAJARAN
kurikuler P5 JP/Tahun
1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 1 2 3 1
31
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN 2022/2023
32
33
34