Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG

ELIPS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Geometri Analitik Bidang
Dosen Pengampu : Lucy Asri Purwasi, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Octa Lilis Susanti (4021028)
2. Wayan Sri Jayantari (4021029)
3. Zubaidah (4021030)
4. Ahmad Ridho Maulana (4021031)
5. Mira Utami (4021033)
6. Ade Nindya Revita (4021036)

KELAS III A
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI LUBUKLINGGAU
TAHUN PELAJARAN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-NYA berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa diselesaikan tepat waktu. Kami berharap agar
makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan rekan-rekan
mahasiswa sekalian.

Adapun maksud dan tujuan kami untuk Menyusun makalah tentang


elips ini, yaitu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Geometri Analitik
Bidang. Tidak lupa, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada ibu
Lucy Asri Purwasi.M.Pd. yang dengan sabar membantu kami. Serta kepada
semua pihak yang mendukung dalam semua proses terciptanya makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa dengan mudah dipahami oleh


siapapun yang membacanya. Kami menyadari masih banyak kekurangan yang
ditemukan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharap adanya kritik
serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dan dapat diperbaiki
dalam makalah yang dibuat ini.

Lubuk Linggau, 13 oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... III


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 4
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 6
A. DEFINISI ELIPS .......................................................................................... 6
B. UNSUR-UNSUR ELIPS ................................................................................. 7
C. PERSAMAAN ELIPS .................................................................................... 8
1. Persamaan elips dengan pusat di O (0,0) .............................................. 8
2. Persamaan elips yang berpusat di P(α,β) .............................................. 9
D. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG ELIPS....................................................... 11
1. Garis Singgung dengan gradien m pada pusat O (0,0) ........................ 11
2. Persamaan garis singgung dengan gradient m dengan pusat P(α,β) ... 12
3. Persamaan Garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan
pusat O (0,0) .............................................................................................. 12
4. Persamaan garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan pusat
P (α,β) ........................................................................................................ 12
5. Menentukan Persamaan Garis Singgung Pada Elips dari Suatu Titik di
Luar Elips. ................................................................................................... 13
E. SOAL DAN PEMBAHASAN MATERI ELIPS .................................................. 14
BAB III PENUTUP................................................................................................ 21
A. KESIMPULAN ......................................................................................... 21
B. SARAN .................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada


sebuah bidang, sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut ke sebuah titik
tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio yang konstan terhadap jarak titik-
titik tersebut ke sebuah garis tetap L(disebut direktriks) yang tidak
mengandung F.
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-
dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang.
Salah satu jenis irisan kerucut yang dapat terjadi adalah elips. Irisan yang
terbentuk berupa elips terjadi jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak,
tidak memotong lingkaran alas, tidak sejajar sumbu simetri maupun garis
pelukis kerucut, bidang pengiris tidak tegak lurus pada kerucut dan sudutnya
membentuk kurang dari 90°.
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap
dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik
fokus / titik api.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips.
Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang
sama disebut sumbu minor.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan elips?


2. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0)?
3. Bagaimana bentuk persamaan elips dengan pusat di P (α, β)?
4. Bagaimana bentuk persamaan garis singgung elips?

4
C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui arti dan unsur-unsur dari elips.


2. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di O (0,0).
3. Mengetahui bentuk persamaan elips dengan pusat di P (α, β).
4. Mengetahui bentuk persamaan garis singgung elips.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Elips

Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap


dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik
focus / titik api.
Elips juga didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik yang
perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis yang diketahui
besarnya tetap. ( e < 1 ). Titik itu disebut fokus dan garis tertentu itu disebut
direktriks. Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut
sumbu mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik
puncak elips. Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi
2 bagian yang sama disebut sumbu minor.

6
B. Unsur-unsur Elips

Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya


terhadap dua titik tertentu adalah tetap. Kedua titik tertentu itu disebut titik
focus.

Gambar diatas menunjukkan sebuah elips dengan :


1. Titik P(x,y) adalah titik sembarang pada elips sehingga berlaku
|𝐹1 𝑃| + |𝐹𝟐 𝑃| = 2a
2. Titik pusat elips : M (0,0)
3. Titik fokus elips : 𝐹1 (-c,0) dan 𝐹2 (c,0)
4. Sumbu mayor dan sumbu minor :
- Sumbu mayor (garis AB) adalah sumbu yang melalui titik fokus 𝐹1
dan 𝐹2 . Panjang sumbu mayor = 2a
- Sumbu minor (garis CD) adalah sumbu yang melalui titik pusat dan
tegak lurus sumbu mayor. Panjang sumbu minor = 2b
5. Sumbu utama atau transvers axis adalah sumbu simetris kurva elips
yang melalui titik folus 𝐹1 dan 𝐹2 , ditunjukkan oleh sumbu X.
6. Sumbu sekawan atau conjugate axis adalah sumbu simetri Kurva elips
yang melalui titik pusat dan tegak lurus dengan sumbu utama,
ditunjukkan oleh sumbu Y.
7. Titik puncak elips :

7
- Titik A (-a.0) dan B(a,0) adalah titik potongan elips dengan sumbu
mayor.
- Titik C(0,-b) dan D(0,b) adalah titik potongan elips dengan sumbu
minor.
8. Latus rectum adalah garis melalui titik fokus 𝐹1 dan 𝐹2 yang tegak
lurus dengan sumbu mayor. Pada gambar, garis latus rectumnya adalah
garis KL dan MN, dimana masing_masing memtong elips di titik K, L,
2𝑏2
M dan N. Panjang latus rectum = |𝐾𝐿| = |𝑀𝑁| = dengan koordinat
𝑎
𝑏2 −𝑏2 𝑏2 −𝑏2
titik K (−c, 𝑎 ) , L (−𝑐, ) , M (𝑐, 𝑎 ), dan N (𝑐, ).
𝑎 𝑎

9. Hubungan a,b, dan c adalah berlaku Pythagoras yaitu 𝑎2 = 𝑏2 + 𝑐 2


pada segitiga 𝐷𝑀𝐹2 .
10. Eksentrisitas (ℯ) adalah perbandingan jarak dua titik fokus dan
𝑐
Panjang sumbu mayornya, sehingga dapat kita tulis rumusnya : ℯ = 𝑎

11. Direktis adalah sebuah garis yang tegak lurus dengan sumbu mayor dan
berada diluar elips yang ditunjukkan oleh garis 𝑔 dan garis ℎ adalah
𝑎2
𝒳= .
𝑐

12. Adapun persamaan elips yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah
𝑥2 𝑦2
+ 𝑏2 = 1 .
𝑎2

C. Persamaan Elips

1. Persamaan elips dengan pusat di O (0,0)


Berikut ini akan diberikan persamaan elips berdasarkan letak titik pusat
elips.
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya adalah

𝑏2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑦 2 = 𝑎2 𝑏2 𝑥2 𝑦2
Atau + 𝑏2 = 1, 𝑎 > 𝑏
𝑎2

Dengan :
- Pusat (0,0)

8
- Fokus F1 (-c, 0) dan F2 (c,0)
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu y, persamaan elipsnya adalah :

𝑥2 𝑦2
𝑎2 𝑥 2 + 𝑏2 𝑦 2 = 𝑎2 𝑏2 atau 𝑏2 + = 1, a > b
𝑎2

Dengan :
- Pusat (0,0)
- Fokus F1 (0,-c) dan F2 (0,c)
Catatan : 𝒸 = √𝑎2 − 𝑏2

Contoh
Tentukan persamaan elips yang berpusat di O(0,0), fokus (-4,0) dan
(4,0) dengan sumbu mayor 10 satuan.
Jawab :

Fokus di F1 (-4,0) dan F2 (4,0) maka c = 4 ( fokus pada sumbu x )


Panjang sumbu mayor = 10, maka 2a = 10. Sehingga a = 5

𝑏 = √𝑎2 − 𝑐 2 = √25 − 16 = √9 = 3
Persamaan elipsnya :

𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2 𝑥2 𝑦2
2
+ 2
=1  + =1 + =1
𝑦 𝑏 52 32 25 9

𝑥2 𝑦2
Jadi persamaan elipsnya adalah + =1
25 9

2. Persamaan elips yang berpusat di P(α,β)


a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu x, persamaan elipsnya adalah.

(𝑥− 𝛼)2 (𝑦− 𝛽)2


+ =1
𝑎2 𝑏2

9
Dengan :

- Pusat (α,β)
- Titik fokus di 𝐹1 (𝛼 − 𝐶, 𝛽 ) & 𝐹2 (𝛼 + 𝑐, 𝛽)
- Titik puncak (𝛼 − 𝑎, 𝛽) & 𝐹2 ( 𝛼 + 𝑎, 𝛽)
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
𝑎2
- Persamaan direktriks 𝑦 = 𝛼 ± 𝑐

b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu y, persamaan elipsnya adalah.

(𝑥 − 𝛼)2 (𝑦 − 𝛽)2
+ =1
𝑏2 𝑎2

Dengan :
- Pusat (α,β)
- Titik fokus di F1 (α, β - c) & F2 (α, β + c)
- Titik puncak (α, β - a) & (α, β + a)
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
𝑎2
- Persamaan direktriks 𝑦 = 𝛽 ± 𝑐

Contoh
Tentukan persamaan ellips yang berpusat di (5,3) dengan sumbu
mayor dan sumbu pendek berturut-turut 6 dan 4.
Jawab :
Sumbu panjang = 6, berarti a = 3 Sumbu pendek = 4, berarti b = 2
Jadi persamaan ellipsnya adalah :

(𝑥 − 𝛼)2 (𝑦 − 𝛽)2
+ =1
𝑎2 𝑏2

10
2
(𝑥 − 5)2 (𝑦 − (−3))
+ =1
32 22

(𝑥 − 5)2 (𝑦 + 3)2
+ =1
9 4

D. Persamaan Garis Singgung Elips

1. Garis Singgung dengan gradien m pada pusat O (0,0)


𝑥2 𝑦2
Misalkan gradien garis singgung pada elips 𝑎2 + 𝑏2 = 1 adalah m (m

tertentu atau diketahui). Persamaan garis dengan gradien m adalah 𝑦 =


𝑚𝑥 + 𝑛 dan elips diatas adalah D = −4𝑎2 𝑏2 (𝑛2 − 𝑏2 − 𝑎2 𝑚2 ). Syarat
agar garis menyinggung kurva adalah diskriminan D = 0, didapat
−4𝑎2 𝑏2 (𝑛2 − 𝑏2 − 𝑎2 𝑚2 ) = 0
𝑛2 = 𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
±
𝑛 = √𝑎2 + 𝑏2
±
Subtitusi nilai n ke persamaan gari y = 𝑚𝑥 √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2 jadi persamaan
𝑥2 𝑦2
garis singgung pada elips + =1 dengan gradien m dapat
𝑎2 𝑏2

ditentukan rumus :

±
𝑦 = 𝑚𝑥 √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2

Contoh
𝑥2 𝑦2
1. Tentukan nilai m sehingga garis y = -x + m menyinggung elips 20 + =1!
5

Penyelesaian:
Gradien garis y = -x + m adalah -1

11
Persamaan garis singgung dengan gradien -1 adalah

𝑦 = −𝑥 ± √20(−1)2 ± 5 , 𝑦 = −𝑥 ± 5
Jadi, haruslah m = ± 5

2. Persamaan garis singgung dengan gradient m dengan pusat P(α,β)

Dengan cara yang serupa dengan di atas dapat ditemukan persamaan


garis singgung ellips yang tidak berpusat di (0,0)misal di P (α,β) yaitu:

(𝑦 − 𝛽 ) = 𝑚 (𝑥 − 𝛼 ) ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2

3. Persamaan Garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan


pusat O (0,0)

𝑥2 𝑦2
+
𝑎2 𝑏2

Perhatikan gambar diatas yang memeperlihatkan sebuah garis h yang


𝑥2 𝑦2
menyinggung elips + = 1 di titik P (x1, y1).
𝑎2 𝑏2
𝑥2 𝑦2
Persamaan garis singgung elips 𝑎2 + = 1 di titik P (x1, y1) didefinisikan
𝑏2

dengan persamaan.
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
2
+ 2 =1
𝑎 𝑏

4. Persamaan garis singgung melalui sebuah titik pada elips dengan


pusat P (α,β)

12
(𝑥− 𝛼) (𝑥1− 𝛼) (𝑦 − 𝛽) (𝑦1 −𝛽)
+ =1
𝑎2 𝑏2

Contoh :
𝑥2 𝑦2
Persamaan garis singgung pada elips + = 1 dengan gradien m = 3
42 162

tentukan ppersamaan garis singgung tersebut !

Jawab:
𝑥2 𝑦2
+ = 1 , diperoleh
42 162

a2 = 4 ⟶ a = 2
b2 = 16 ⟶ b = 4
Persamaan garis singgungnya adalah:

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑏2 + 𝑎2 𝑚2

= 3𝑥 ± √𝑏2 + 𝑎2 𝑚2

= 3𝑥 ± √16 + 4(9)
= 3𝑥 ± √16 + 36
= 3𝑥 ± √52

Jadi persamaan garis singgungnya adalah 𝑦 = 3𝑥 ± √36 + 16

5. Menentukan Persamaan Garis Singgung Pada Elips dari Suatu


Titik di Luar Elips.

Untuk menentukan garis singgung elips melalui titik di luar elips,


tidak terdapat rumus yang baku, untuk menentukannya dapat digunakan
rumus pada butir a dan b sebagai dasar pertolongan perhitungan.
Contoh :
𝑥2 𝑦2
Tentukan persamaan garis singgung pada elips + = 1 melaui titik
100 25

P (2,7) tentukan titik singgungnya ?


Jawab

13
𝑥𝑥1 𝑦𝑦1 𝑥.2 𝑦.7 1 25
+ = 1  100 + = 1  𝑦 = −4𝑥 +
𝑎2 𝑏2 25 7
1 25
𝑥2 𝑦2 𝑥2 (− 𝑥 + )2
+ 25 =1 100 + 4 7
=1
100 25

x2 - 2x - 48 = 0
(x–8)(x+6)=0
x = 8 dan x = -6
1 25
untuk x = 8 maka y = - 14.8 + =3
7
1 25
untuk x = -6 maka y = -14 (-6) + =4
7

titik singgungnya adalah ( 8,3 ) dan ( -6,4 )


Persamaan garis singgung melalui titik ( 8,3 ) dan titik ( -6,4 ) adalah

𝑥𝑥1 𝑦𝑦1
+ =1
𝑎2 𝑏2
𝑥.8 𝑦.3
100 + =1
25

2𝑥 + 3𝑦 − 25 = 0
𝑥𝑥1 𝑦𝑦1
+ =1
𝑎2 𝑏2
𝑥 (−6) 𝑦.4
 + =1
100 25

3x – 8y + 50 = 0

E. Soal dan Pembahasan Materi Elips

𝑥2 𝑦2
1. Sebuah elips mempunyai persamaan 25 + 16 = 1 . Tentukanlah:

a. Koordinat pusat, fokus, dan puncak dari elips


b. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor
c. Gambarkan elips tersebut!
Jawab:
𝑥2 𝑦2
a. Gunakan + 𝑏2 = 1
𝑎2
𝑥2 𝑦2
+ 16 = 1
25

a = 5, b = 4 dan c = √a2 − b 2 = √52 − 42 = √9 = 3


Koordinat titik pusat di O(0,0)

14
Koordinat focus di F1(-3,0) dan F2(3,0)
Koordinat titik puncak di A(-5,0) dan B(5,0)
Titik potong dengan sumbu y di C(0,-4) dan D (0,4)
b. Panjang sumbu mayor 2a = 2 . 5 = 10
Panjang sumbu minor 2b = 2 . 4 = 8
c. Gambar elips y
4 D (0,4)

B (-5,0) F1 0 F2 A (5,0) X

C (0,-4)

2. Carilah persamaan elips dengan fokus (0, 2) dan direktris = 4 ...?


Penyelesaian:
Fokus F1 (0, 2) dan F2 (0, -2) dan sumbu 𝑦 sebagai sumbu panjang
(𝑎 < 𝑏) dalam hal ini 𝑐 = 2.
𝑏
Direktris : d1 : 𝑦 = = 4 → 𝑏 = 4𝑒 … … … … … . (𝑖 )
𝑒
2
𝑐 = 𝑏𝑒 = 2 → 𝑏𝑒 = 2 → 𝑒 = … … . (𝑖𝑖 )
𝑏

Dari persamaan ....(i) dan (ii) diperoleh :


2
𝑏 = 4𝑒 ↔ 𝑏 = 4 ↔ 𝑏2 = 8
𝑏
Maka :
𝑎2 = 𝑏2 = − 𝑐 2
𝑎2 = 8 − 4
𝑎2 = 4

15
𝑥2 𝑦2
Jadi persamaan elips adalah : + =1
4 8
(𝑥−4)2 (𝑦−3)2
3. Diketahui elips dengan persamaan 25 + =1 , tentukan :
4
4

a. Koordinat titik pusat, koordinat titik puncak, koordinat titik ujung


sumbu minor dan koordinat focus.
b. Persamaan sumbu utama, persamaan sumbu sekawan, panjang sumbu
mayor dan panjang sumbu minor.
c. Nilai eksentrisitas dan persamaan direkstriks.
d. Panjang latus rectum
Jawab:
(𝑥−4)2 (𝑦−3)2
25 + =1 , merupakan elips horizontal dengan
4
4

25 5
a2 = a = 2 dan 𝑏2 = 4,
4

b = 2, dari hubungan 𝑐 2 = 𝑎2 − 𝑏2 , didapat


25 9 3
𝑐2 = −4=4  𝑐 =2
4

a. Koordinat titik pusat di M (4,3)


5 1
Koordinat titik puncak 𝐴1 (p – a,q) = (4 − 2 , 3) = (1 2 , 3)
5 1
𝐴2 (𝑝 + 𝑎, 𝑞 ) = (4 + 2 , 3) = (6 2 , 3)

Koordinat titik ujung sumbu minor B1 (p, q-b) = (4, 3-2) = (4,1)
B2 (p, q+b) = (4,3 + 2) = (4,5)
3 1
Koordinat focus 𝐹1 (𝑝 − 𝑐, 𝑞 ) = (4 − , 3) = (2 , 3)
2 2
3 1
𝐹2 (𝑝 + 𝑐, 𝑞 ) = 4 + 2 , 3) = (5 2 , 3)

b. Persamaan sumbu utama adalah y=3 dan persamaan sumbu sekawan


adalah x = 4
5
Panjang sumbu mayor = 2a = 2 (2) = 5

panjang sumbu minor = 2b= 2(2) = 4


3
𝑐 2 3
b. Nilai eksentrisitas 𝑒 = 𝑎 = 5 = 5 = 0,6
2

16
𝑎 5⁄ 1 𝑎
c. Persamaan direktrik 𝑔1 = 𝑝 −𝑒 = 4 −32 = −6 𝑔2 = 𝑥 = 𝑝 + 𝑒 =
⁄5

5⁄ 1
4+ 3 2 = 86
⁄5

2𝑏2 2(4) 16
d. Panjang latus rectum = = 5⁄ =
𝑎 2 5

4. Selidiki apakah garis 𝑥 − √3 𝑦 − 8 = 0 memotong,


𝑥2 𝑦2
menyinggung/tidak memotong sama sekali elips + =1
16 4
Penyelesaian:
Garis 𝑥 − 2√3 𝑦 − 8 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2√3 𝑦 + 8 = 0 … … … (1)
𝑥2 𝑦2
Elips + = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 2 +4𝑦 2 − 16 = 0 .........................(2 )
16 4
Substitusi ( 1) ke ( 2) sehingga di peroleh :
(2√3 𝑦 + 8)2 + 4𝑦 2 − 16 = 0
12𝑦 2 + 32√3 𝑦 + 64 + 4𝑦 2 − 16 = 0
16𝑦 2 + 32√3 𝑦 + 48 = 0
𝑦 2 + 2√3 𝑦 + 3 = 0
𝐷 = (2√3 )2 − 4.3
𝐷 = 12 − 12 = 0, karena D = 0, maka garis tersebut menyinggung
elips.
Titik singgungnya dapat di cari sebagai berikut :
(𝑦 + √3)2 = 0 → 𝑦 = −√3
𝑥 = 2√3 𝑦 + 8
= 2√3. (−√3) + 8 = −6 + 8 = 2
Di dapat titik singgung (2, −√3)

𝑥2 𝑦2
5. Persamaan garis singgung pada elips 42 + 162 = 1 , dengan gradient m
= 3. Tentukan persamaan garis singgung tersebut!
Jawab:
𝑥2 𝑦2
+ 162 = 1 , diperoleh 𝑎2 = 4 , 𝑎 = 2
42

𝑏2 = 16 , 𝑏 = 4 Persamaan garis singgunngnya adalah:

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑏2 − 𝑎2 𝑚2

𝑦 = 3𝑥 ± √42 − 22 32
𝑦 = 3𝑥 ± √4 × 9 + 16
𝑦 = 3𝑥 ± √36 + 16

17
𝑦 = 3𝑥 ± √52
Jadi persamaan garis singgungnya adalah 𝑦 = 3𝑥 ± √36 + 16
𝑥2 𝑦2
6. Tentukan persamaan kedua garis singgung pada elips 25 + =1
16

Disuatu titik pada elips yang ordinatnya 2.


Penyelesaian:
Titik – titik pada elips yang ordinatnya 2, abisnya didapat dari :
𝑥2 22 𝑥2 3 75 5
+ =1 → = → 𝑥2 = → ± √3
25 16 25 4 4 2
5 5
Titik – titik itu adalah M (2 √3, 2) dan N (− 2 √3, 2)
5
Persamaan garis singgung di M ( √3, 2) adalah :
2
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
+ = 1 atau
𝑎2 𝑏2
𝑏2 x1x + 𝑎2 y1 y - 𝑎2 𝑏2 = 0
5
16 √3 𝑥 + 25.2𝑦 − 25.16 = 9
2
40√3 𝑥 + 50𝑦 − 400 = 0
4√3 𝑥 + 5𝑦 − 40 = 0
5
Persamaan garis singgung di M (− 2 √3, 2) adalah
5
16.(− 2 √3 ) 𝑥 + 25.2𝑦 − 25.16 = 0
−4√3𝑥 + 5𝑦 − 40 = 0
4√3𝑥 − 5𝑦 + 40 = 0
(𝑥 − 1)2 (0 −2) 2
7. Tentukan persamaan garis singgung pada elips, + =1
12 16
dititik potong nya dengan sumbu x.

Penyelesaian:
Dicari dahulu titik – titik potongnya dengan sumbu 𝑋 → 𝑌 = 0
(𝑥 − 1)2 (0 − 2)2
+ =1
12 16
(𝑥 − 1)2 1 (𝑥 − 1)2 3
+ =1 → = (𝑥 − 1) = 9
12 4 12 4
𝑥 − 1 = ±3 → x1 = 4. Didapat M (4, 0)
𝑥 − 1 = −3 → x2 = -2 . Didapat N (-2, 0)
Garis singgung di M (4, 0)
( 𝑋1−1) (𝑋−1) (𝑦1−2) (𝑦 – 2)
+ =1
12 16
(4−1)(𝑥−1) (0−2)( 𝑦−2)
+ =1
12 16

18
(𝑥 − 1) ( 𝑦 − 2)
+ = 2(𝑥 − 1) − (𝑦 − 2) = 8
4 8
2𝑥 − 2 − 𝑦 + 2 = 8
2𝑥 − 𝑦 − 8 = 0
Garis singung di N (-2, 0)
(𝑥1 − 1 )(𝑥 − 1) (𝑦1 − 2)( 𝑦 − 2)
+ =1
12 16
(−2 − 1) (𝑥 − 1) (0 − 2) (𝑦 − 2)
+ =1
12 12
(𝑥 − 1) (𝑦 − 2)
+ = 2 (𝑥 − 1) − ( 𝑦 − 2) = 8
4 8
2𝑥 − 2 − 𝑦 + 2 = 8
2𝑥 − 𝑦 − 8 = 0
8. Tentukan persamaan garis singgung pada elips𝑥 2 + 2𝑦 2 − 16 = 0
dititik 𝑃(2√2, 2) ?
Jawab:
𝑥 2 + 2𝑦 2 − 16 = 0
𝑥 2 + 2𝑦 2 = 16
𝑥2 𝑦2
+ =1
16 8
Di titik 𝑃(2√2, 2)
2
𝑥2 𝑦2 (2√2) (2)2 16
+ =1 ↔ + = 1 𝑗𝑎𝑑𝑖 =1
16 8 16 8 16
𝑥2 𝑦2
ini artinya 𝑃(2√2, 2)terletak pada elips16 + = 1,jadi persamaan
8

garis singgungnya:
𝑥𝑥1 𝑦𝑦1 (2√2)2 (2)2
+ 2 =1 ↔ + =1
𝑎2 𝑏 16 8
2√2𝑥 + 4𝑦 = 16
1
√2, x + 2y = 8 2𝑦 = 8 − √2 𝑦 = 4 − 2 √2,

9. Jarak maksimum bumi dari matahari adalah 94,56 juta mil,dan jarak
minimum nya adalah 91,45 juta mil,bagaimana eksentrisitas dari
orbitnya dan bagaimanakah diameter mayor dan diameter minornya?
Penyelesaian:

19
Matahari
a c
A c

Dengan melihat rotasi pada gambar kita dapat melihat bahwa 𝑎 + 𝑐 =


94,56 𝑎 − 𝑐 = 91,45
Dalam menyelesaikan persamaan-persamaan untuk a dan c maka di
peroleh a = 93,01 dan c = 1,56
𝑐 1,56
Maka 𝑒 = 𝑎 = 93,01 = 0,017 dan diameter mayor dan diameter

minornya dalam juta mil adalah

2𝑎 = 186,02 2𝑏 = 2√𝑎2 − √𝑐 2 = 185,99

𝑥2 𝑦2
10. Tentukan persamaan garis singgung pada elips 30 + 24 = 1 yang

sejajar dengan garis 4x – 2𝑦 + 23 = 0


Penyelesaian :
Garis yang sejajar dengan garis 4x-2y + 23 = 0 mempunyai gradien
2.
Persamaan garis singgung pada elips dengan gradien 2 adalah :
y = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
y = 2𝑥 ± √30. 22 + 24
2x − 𝑦 + 12 = 0 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 − 𝑦 − 12 = 0.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap


dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tersebut adalah titik
focus / titik api.

Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips.
Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang
sama disebut sumbu minor.

1. Persamaan elips dengan pusat di O (0,0)


a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu x.

x2 y2
b x  a y a b
2 2 2 2 2 2
atau 2  2  1, a  b
a b
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu y.

x2 y 2
a 2 x2  b2 y 2  a 2 b2 atau  1, a  b
b2 a 2
2. Persamaan elips yang berpusat di P(α,β)
a. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu x, persamaan elipsnya adalah

 x   y
2 2

 1
a2 b2
b. Untuk elips yang berfokus pada sumbu utama yang terletak pada /
sejajar sumbu y, persamaan elipsnya adalah

 x     y   
2 2

1
b2 a2

21
3. Persamaan garis singgung elips.
a. Persamaan garis singgung elips dengan pusat O (0,0) dengan gradient m
𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
b. Persamaan garis singgung elips dengan pusat 𝛼, 𝛽 dengan gradient m
(𝑦 − 𝛽) = 𝑚(𝑥 − 𝛼) ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak
keliruan dan kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh
dalam kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menantikan saran dan kritikan
yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya. Dan
kami juga mengharapkan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.

22
DAFTAR PUSTAKA

Erdawati Nurdin, M.Pd. 2018 Modul Geometri Analitik ELLIPS. Pekanbaru

Tim Penyusun Mipa. 2013. Matematika Peminatan SMA Kelas XI. Klaten: Viva
Pakarindo
https://idschool.net/sma/garis-singgung-parabola/
https://www.academia.edu/9720853/Makalah_Parabola_dan_Soal_Aplikasinya

23

Anda mungkin juga menyukai