Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ELIPS STANDAR

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :
1. Sela Nur Amelia Sandi (2084202032)
2. Nadiya Oktariaza (2084202022)

DOSEN PENGAMPUH : Endah Dwi Permata, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


STIKP MUHAMMADIYAH PAGARALAM
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang telah
memberikan petunjuk menuju agama yang lurus kepada hambanya dan
menyariatkan berbagai hukum bagi mereka. Salawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasulullah saw.yang membimbing umatnya dengan suri
tauladan yang sangat baik.
Makalah ini kami buat sesuai dengan anjuran guru matematika untuk
membuat tugas matematika tentang elips
Melalui makalah ini kami menyampaikan terima kasih kepada guru
pembimbing matematika yang telah memberikan kami tugas membuat makalah
ini. Karena dengan makalah ini kami mengerti lebih dalam tentang elips.
Mudah-mudahan makalah ini dapat membantu teman-teman memahami apa
yang kami bahas dalam makalah ini dan lebiih memiliki rasa bersyukur kepada
Allah swt atas apa yang telah Allah berikan kepada kita.
Kami pun menyadari bahwa karya tulis kami jauh dari kesempurnaan maka
dari itu kami meminta kritik, saran maupun pendapat dari teman – teman dan guru
pembimbing yang sifatnya membangun agar karya tulis kami bisa lebih baik
dalam kedepannya.

PagarAlam, Desember 2021

(penulis)

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... I      
KATA PENGANTAR.................................................................................. II      
DAFTAR ISI................................................................................................. III      
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 4      
1. Latar Belakang.................................................................................. 4      
2. Tujuan............................................................................................... 4      
3. Rumusan Masalah............................................................................ 4      
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5      
A. Pengertian Elips..................................................................................5
B. Bentuk Standar Dari Persamaan Elips................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................9       
A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran...................................................................................................9

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Elips adalah tempat keduduka titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap


dua titik tertentu adalah tetap. Kedua titik tertentu itu disebut titik focus.Untuk
suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut mayor, dengan titik
– titik ujung sumbu mayor disebut titik – titik puncak  elips.
Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi dua
bagian yang sama disebut sumbu minor Untuk menentukan persamaan elips
dalam bentuk P dan q, kita dapat mengkombinasikan definisi elips yang baru
saja diberikan dengan rumus jarak.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud elips, definisi elips contoh soal
tentang elips
2. Memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu yang dimaksud dengan elips?
2. Bentuk standard dari elips?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ELIPS
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang bergerak dalam bidang
sehingga rasio antara jarak dari titik fokus dan jarak dari garis direktrik selalu
konstan, yaitu e < 1.

Perhatikan Gambar 5.1. Misalkan S adalah titik fokus, ZM garis direktrik


elips, dan P adalah sebarang titik pada elips sedemikian sehingga PM tegak
lurus
pada direktrik, maka│SP│
│PM│= e < 1. Lalu gambarlah SZ ? pada direktrik ZM
dan bagilah segmen garis SZ dengan rasio e : 1(e < 1). Misalkan A dan A0
masing masing adalah titik internal dan titik eksternal. Maka

5
Jelas bahwa A dan A’akan terletak pada kurva elips. Misalkan panjang
segmen AA’ adalah 2a, lalu ambil titik C sebagai titik tengahnya,

Misalkan titik P(x; y) adalah sebarang titik pada elips dengan sumbu
koordinat CA dan CB. Kemudian, ketika Persamaan 5.1 dan Persamaan 5.2
dijumlahkan maka diperoleh

Oleh karena itu, direktrik ZM adalah garis x = │CZ│ = a/e atau a/e - x = 0.
Dengan
melakukan pengurangan Persamaan 5.1 dari Persamaan 5.2, diperoleh

Oleh karena itu, titik fokusnya adalah (ae; 0).

Lalu gambarlah PM ? MZ. Berdasarkan definisi bahwa │SP│/│PM│ = e,


diperoleh

Jika b² = a²(1 – e²) = │OB│², maka Persamaan 5.3 menjadi

6
Sumbu mayor untuk Gambar 5.1 adalah AA′ dengan panjang 2a.
Sedangkan sumbu minornya adalah BB′ dengan panjang 2b. Titik pusat elips
adalah titik potong antara sumbu mayor dan sumbu minor. Dalam kasus elips
standar, titik pusatnya adalah titik asal O(0; 0). Titik potong kurva elips dengan
sumbu mayornya disebut titik puncak.

Perhatikan kembali Gambar 5.1. Ada titik fokus ke dua dan garis direktrik
kedua. Pada sisi negatif sumbu mayor, ambil titik S′ sehingga │SC│= │S′C│=
ae dan ambil titik Z′ sedemikian sehingga │ZC│= │ZC′│= a=e. Dalam hal ini,
kedudukan titik fokus ke dua adalah (-a/e; 0) dan garis direktrik ke dua adalah
x = -a/e

Elips standar jenis kedua adalah elips yang sumbu mayornya sepanjang
sumbu y dan sumbu minornya sepanjang sumbu x, seperti pada Gambar 5.2.
Dengan persamaan kurvanya adalah

Baik elips standar jenis pertama maupun elips standar jenis kedua, bahwa
selalu dimisalkan a > b. Sehingga selalu

Berdasarkan Teorema Pythagoras, diperolehlah hubungan dari panjang


titik asal O(0; 0) ke titik ujung sumbu mayor (a), ke titik ujung sumbu minor
(b) dan ke titik fokus (ae), yaitu

(ae)² + b² = a²

7
Nilai e untuk sebuah elips selalu 0 < e < 1, maka

Jika nilai e = 0, maka b² = a²(1-0) = a², lalu persamaan elips x²/a² + y²/b² = 1
menjadi persamaan lingkaran x² + y² = a². Oleh karena itu, e ≠ 0. Karena x²/a² +
y²/b² = 1,

B. Bentuk Standar Dari Persamaan Elips


Jika p ≠ q persamaan tersebut merepresentasikan grafik dari suatu elips
dengen titik pusat (a,b) nilai │p│ merupakan jarak horizonal titik pusat dengan
grafik, sedangkan │q│ merupakan jarak vertikal titik pusat dengan grafik.
Definisi  dari suatu elips Diberikan dua titik tertentu f1 dan f2 pada suatu
bidang, elips adalah himpunan semua titik (x,y) yang jaraknya terhadap titik
f1 ditambah jaraknya terhadap titik f2 selalu konstan d1 + d2 = k dua titik f1 dan
f2 disebut sebagai fokus dari suatu elips, dan titik – titik P(x,y) adalah titik –
titik

8
Sebelum membahas mengenai persamaan elips, mari kita ingat-ingat
kembali persamaan dari suatu lingkaran. Lingkaran yang memiliki titik pusat di
titik (a, b) dan berjari-jari r memiliki persamaan (x – a)2 + (y – b)2 = r2. Dengan
membagi kedua ruas persamaan tersebut dengan r2, kita akan memperoleh

Pada persamaan yang terakhir, nilai r pada masing-masing penyebut


secara berturut-turut merupakan jarak vertikal dan horizontal dari titik pusat ke
grafik. Lalu mungkin kita akan bertanya, bagaimana jika nilai dari penyebut-
penyebut tersebut berbeda? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan
persamaan berikut.

Pusat dari grafik persamaan di atas tetaplah (3, –2), karena a = 3 dan b = –
2. Dengan mensubtitusi y = –2, kita dapat menentukan titik-titik yang
memenuhi persamaan tersebut.

9
Hasil di atas, menunjukkan bahwa jarak horizontal titik pusat terhadap
grafik adalah 4 satuan, yaitu jarak titik pusat (3, –2) terhadap titik-titik (–1, –2)
dan (7, –2). Dengan cara yang serupa, untuk x = 3 kita akan mendapatkan (y +
2)2 = 9, sehingga diperoleh y = –5 dan y = 1. Hal ini menunjukkan bahwa jarak
vertikal titik pusat terhadap grafik adalah 3, yaitu jarak titik (3, –2) terhadap
titik-titik (3, –5) dan (3, 1). Sehingga, dengan mengganti penyebut-penyebut
yang tidak sama pada suatu persamaan lingkaran, kita akan mendapatkan suatu
grafik memanjang dari lingkaran. Grafik seperti ini merupakan grafik dari
suatu elips.

Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu
mayor, dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips.
Ruas garis yang tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang
sama disebut sumbu minor.
 Jika p > q, sumbu mayornya horizontal (sejajar dengan sumbu-x)
dengan panjang 2p, dan sumbu minornya vertikal dengan panjang 2q.
 Jika p < q, sumbu mayornya vertikal (sejajar dengan sumbu-y) dengan
panjang 2q, dan sumbu minornya horizontal dengan panjang 2p.
Dari pengamatan kita di atas, kita dapat menarik kesimpulan mengenai
persamaan elips sebagai berikut.

10
Bentuk Standar dari Persamaan Elips
Diberikan persamaan,

Jika p ≠ q persamaan tersebut merepresentasikan grafik dari suatu elips


dengan titik pusat (a, b). Nilai |p| merupakan jarak horizontal titik pusat dengan
grafik, sedangkan |q| merupakan jarak vertikal titik pusat dengan grafik.

Contoh 1: Menggambar Grafik Elips Horizontal


Sketsalah grafik dari persamaan:

Pembahasan 
Dengan p ≠ q, persamaan di atas merupakan persamaan elips yang memiliki
titik pusat di (2, –1). Jarak horizontal dari titik pusat ke grafik adalah p = 5 dan
jarak vertikal dari titik pusat ke grafik adalah q = 3. Setelah memplot titik-titik
yang bersangkutan dan menghubungkannya dengan kurva halus, kita dapat
mensketsa grafik dari persamaan tersebut sebagai berikut.

11
Seperti persamaan lingkaran, persamaan elips juga dapat dinyatakan ke
dalam bentuk polinomial. Untuk persamaan 25x2 + 4y2 = 100, kita tahu bahwa
persamaan ini bukan merupakan persamaan lingkaran karena koefisien-
koefisien dari x2 dan y2 tidak sama, dan titik pusat dari grafiknya merupakan
titik (0,0) karena a = b = 0. Untuk menggambar grafik dari persamaan seperti
itu, kita dapat mengubah persamaan tersebut menjadi bentuk standar.

Contoh 2: Menggambar Grafik Elips Vertikal


Untuk 25x2 + 4y2 = 100, (a) tulislah persamaan tersebut ke dalam bentuk
standar dan tentukan titik pusat, nilai p, dan q-nya, (b) identifikasi sumbu
mayor dan minornya dan labelilah titik-titik puncaknya, serta (c) gambarkan
grafiknya.
Pembahasan Koefisien-koefisien dari x2 dan y2 tidak sama, dan 25, 4, dan 100
memiliki tanda yang sama (positif). Sehingga, persamaan tersebut merupakan
persamaan elips dengan pusat di (0, 0). Selanjutnya kita ubah persamaan
tersebut ke dalam bentuk standar.

Hasil di atas menunjukkan bahwa p = 2 dan q = 5, yang mengindikasikan


bahwa sumbu mayornya vertikal dan sumbu minornya horizontal. Dengan (0,
0) sebagai titik pusat, maka perpotongan grafik terhadap sumbu-x ada di titik-
titik (–2, 0) dan (2, 0), sedangkan titik-titik puncaknya (dan perpotongan grafik
dengan sumbu-y) ada di titik-titik (0, –5) dan (0, 5). Sehingga grafik dari elips
tersebut dapat ditunjukkan oleh gambar berikut.

12
Jika titik pusat dari elips tidak pada titik asal (0, 0), dalam persamaan bentuk
polinomialnya terdapat suku-suku linear sehingga kita harus melengkapkan
kuadrat dalam x dan y, kemudian menuliskannya ke dalam bentuk standar
untuk menggambar grafiknya. Gambar di bawah ini mengilustrasikan
bagaimana elips yang berpusat di titik (0, 0) digeser untuk menjadi elips
tertentu

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang bergerak dalam bidang
sehingga rasio antara jarak dari titik fokus dan jarak dari garis direktrik selalu
konstan, yaitu e < 1.
Bentuk Standar Dari Persamaan Elips Jika p ≠ q persamaan tersebut
merepresentasikan grafik dari suatu elips dengen titik pusat (a,b) nilai │p│
merupakan jarak horizonal titik pusat dengan grafik, sedangkan │q│
merupakan jarak vertikal titik pusat dengan grafik.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang telah kami buat, kritik dan saran sangat kami
harapkan, demi perbaikan makalah kami. Jika ada kesalahan harap dimaklumi
dan diberi saran, karena kesempurnaan hanya milik Allah.

14

Anda mungkin juga menyukai