PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan kepada banyak
masalah yang berhubungan dengan geometri. Yang berhubungan dengan titik,
garis dan bidang-bidang. Sangat diperlukan pemahaman terhadap hal hal yang
berhubungan dengan geometri agar dengan itu kita dapat menghadapi berbagai
persoalan yang kita hadapi.
Irisan kerucut adalah fokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-
dimensi, yang terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Salah
satu jenis irisan kerucut yang dapat terjadi adalah elips. Irisan yang terbentuk
berupa elips terjadi jika bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak
memotong lingkaran alas, tidak sejajar sumbu simetri maupun garis pelukis
kerucut, bidang pengiris tidak tegak lurus pada kerucut dan sudutnya membentuk
kurang dari 90°.
Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa materi yang
berhubungan dengan geometri. Materi yang kami bahas adalah irisan kerucut
elips
1
4. Mengetahui persamaan garis singgung elips
5. Mengetahui kedudukan garis terhadap elips
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2.1
3
6. Titik puncak elips.
- Titik 𝐴(−𝑎. 0) dan 𝐵(𝑎, 0) adalah titik potong elips dengan sumbu
mayor.
- Titik 𝐶(0, −𝑏) dan 𝐷(0, 𝑏) adalah titik potong elips dengan sumbu
minor.
7. Latus rectum adalah garis melalui titik fokus F1 dan F2 yang tegak lurus
dengan sumbu mayor. Pada gambar, garis latus rectumnya adalah garis KL
dan MN, dimana masing-masing memotong elips di titik K, L, M, dan N.
2𝑏 2
Panjang latus rectum = |𝐾𝐿| = |𝑀𝑁| = dengan koordinat titik
𝑎
𝑏2 𝑏2 𝑏2 𝑏2
𝐾 (−𝑐, ) , 𝐿 (−𝑐, − ) , 𝑀 (𝑐, ) , 𝑑𝑎𝑛 𝑁 (𝑐, − ).
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
10. Direktris adalah sebuah garis yang tegak lurus dengan sumbu mayor dan
berada diluar elips yang ditunjukkan oleh garis g dan gris h. Persamaan
𝑎2
direktris masing-masing : garis ℎ adalah 𝑥 = − dan garis h adalah 𝑥 =
𝑐
𝑎2
.
𝑐
Gambar 2.2
4
Keterangan :
Pusat O(0,0)
2𝑏 2
LR = 𝑎
𝑎 𝑎2
Direktris: 𝑥 = ± 𝑒 atau 𝑥 = ± 𝑐
c a2 b2
Catatan :
𝒙 𝟐 𝒚𝟐
𝒃𝟐 𝒙𝟐 + 𝒂𝟐 𝒚𝟐 = 𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒂𝒕𝒂𝒖 + = 𝟏 ,𝒂 > 𝒃
𝒂𝟐 𝒃𝟐
Contoh:
Diketahui elips dengan persamaan 3𝑥 2 + 5𝑦 2 = 15, tentukanlah unsur-
unsurnya.
Penyelesaian:
𝑥2 𝑦2
+ 𝑏2 = 1, maka
𝑎2
9𝑥 2 + 25𝑦 2 = 225
5
9𝑥 2 +25𝑦 2 225
↔ = 225
225
𝒙𝟐 𝒚𝟐 𝒙𝟐 𝒚𝟐
↔ 𝟐𝟓 + = 𝟏 ↔ 𝟓𝟐 + 𝟑𝟐 = 𝟏
𝟗
g. Persamaan direktris
𝑎 5
𝑥 = ±𝑒 = ± 4 = 6,25
5
Gambar 2.3
Keterangan :
- Pusat (0,0)
- Titik puncak A1 (0,a), A2 (0,-a), B1(b, 0) dan B2(-b, 0)
6
- Fokus F1 (0,c) dan F2 (0,-c)
- Sumbu simetri: sumbu X dan sumbu Y
- Sumbu simetri yang melalui titik fokus F1 dan F2 disebut sumbu
utama / sumbu transversal
- Sumbu simetri yang tegak lurus sumbu utama disebut sumbu sekawan
2𝑏 2
- LR = 𝑎
c a2 b2
Catatan :
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐
𝒙 𝟐 𝒚𝟐 𝟐 𝟐
𝒂 𝒙 + 𝒃 𝒚 = 𝒂 𝒃 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝟐 + 𝟐 = 𝟏, 𝒂 > 𝒃
𝒃 𝒂
Contoh:
x2 y2
Tentukan unsur-unsur dari persamaan elips 16 + 25 = 1.
Penyelesaian:
a = 5, b = 4, 𝑐 = √𝑎2 − 𝑏 2 = 3
7
2.2.2 Persamaan Elips yang Berpusat di P(𝒑, 𝒒)
Untuk elips yang berfokus pada sumbu x, persamaan elipsnya adalah
Gambar 2.4
Dengan :
o Pusat (p, q)
o Titik fokus di F1 (p-c, q) & F2 (p+c,q)
o Titik puncak A1 (p-a, q), A2 (p+a, q), B1(p, q-b), dan B2(p, q+b)
o Panjang sumbu mayor = 2a
o Panjang sumbu minor = 2b
2b2
o LR = a
𝑐
o Eksentrisitas : 𝑒 = 𝑎
𝑎
o Persamaan direktris: 𝑥 = ± 𝑒 + 𝑝
c a2 b2
Catatan:
(𝑥 − 𝑝)2 (𝑦 − 𝑞)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
Contoh:
(𝑥−2)2 (𝑦+1)2
Tentukan unsur-unsur dari persamaan elips + =1
100 36
Penyelesaian
a = 10, b = 6, 𝑐 = √𝑎2 − 𝑏 2 = 8
8
1. Pusat (2,-1)
2. Puncak A1(-8,-1), A2(12,-1), B1(2,-7), B2(2,5)
3. Fokus F1(-6,-1) dan F2(10,-1)
4. Panjang sumbu mayor 2a = 2(10) = 20
5. Panjang sumbu minor 2b = 2(6) = 12
𝑐 8
6. 𝑒 = = 10 = 0,8
𝑎
𝑎 10
7. Direktris 𝑥 = ± + 𝑝 = ± + 2 = ±14,5
𝑒 0,8
2𝑏 2 2(6)2 72
8. LR= = = 10 = 7,2
𝑎 10
Gambar 2.5
Dengan :
- Pusat (p, q)
- Titik fokus di F1 (p, q - c) & F2 (p, q + c)
- Titik puncak A1(p, q - a) , A2(p, q + a), B1(p-b, q), dan B2(p+b, q)
9
- Panjang sumbu mayor = 2a
- Panjang sumbu minor = 2b
2b2
- LR = a
𝑐
- Eksentrinitas: 𝑒 = 𝑎
𝑎
- Persamaan direktris: 𝑦 = ± 𝑒 + 𝑞
Catatan: 𝑐 = √𝑎2 − 𝑏 2
(𝑥−𝑝)2 (𝑦−𝑞)2
+ =1
𝑏2 𝑎2
Contoh:
(𝑥+2)2 (𝑦−1)2
Jika diketahui persamaan elips + = 1, tentukanlah unsur-
9 25
unsurnya
Penyelesaian:
a = 5, b = 3, 𝑐 = √𝑎2 − 𝑏 2 = 4
a) Pusat (-2, 1)
b) Puncak A1(-2, -4), A2(-2,6), B1(-5,1), B2(4,1)
c) Fokus F1(-2,-3) dan F2(-2,5)
d) Panjang sumbu mayor 2a = 2(5) =10
e) Panjang sumbu minor 2b = 2(3) = 6
𝑐 4
f) 𝑒 = 𝑎 = 5 = 0,8
𝑎
g) Direktris 𝑦 = ± 𝑒 + 𝑞 = ±7,25
2b2
h) LR = = 3.6
a
10
(𝑥−𝑝)2 (𝑦−𝑞)2
+ = 1 diuraikan, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
𝑎2 𝑏2
↔ 𝑏 2 (𝑥 − 𝑝)2 + 𝑎2 (𝑦 − 𝑞)2 = 𝑎2 𝑏 2
↔ 𝑏 2 (𝑥 2 − 2𝑝𝑥 + 𝑝2 ) + 𝑎2 (𝑦 2 − 2𝑞𝑦 + 𝑞 2 ) = 𝑎2 𝑏 2
↔ 𝑏 2 𝑥 2 − 2𝑏 2 𝑝𝑥 + 𝑏 2 𝑝2 + 𝑎2 𝑦 2 − 2𝑎2 𝑞𝑦 + 𝑎2 𝑞 2 = 𝑎2 𝑏 2
↔ 𝑏 2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑦 2 − 2𝑏 2 𝑝𝑥 − 2𝑎2 𝑞𝑦 + (𝑏 2 𝑝2 + 𝑎2 𝑞 2 − 𝑎2 𝑏 2 ) = 0
Dari persamaan terakhir, bentuk umum persamaan elips dapat dituliskan
dalam bentuk 𝐴𝑥 2 + 𝐵𝑦 2 + 𝐶𝑥 + 𝐷𝑦 + 𝐸 = 0, dengan:
𝐴 = 𝑏2
𝐵 = 𝑎2
𝐶 = −2𝑏 2 𝑝
𝐷 = −2𝑎2 𝑞
𝐸 = 𝑏 2 𝑝2 + 𝑎2 𝑞 2 − 𝑎2 𝑏 2
Contoh:
Tentukan koordinat titik pusat elips yang memiliki persamaan
2𝑥 2 + 3𝑦 2 + 4𝑥 − 24𝑦 + 44 = 0.
Penyelesaian:
Dari persamaan diketahui bahwa A=2, B=3, C=4, D=-24, dan E=44,
sehingga didapat bahwa 𝑏 2 = 2 dan 𝑎2 = 3
* −2𝑏 2 𝑝 = 𝐶 *−2𝑎2 𝑞 = 𝐷
−2(2)𝑝 = 4 −2(3)𝑞 = −24
−4𝑝 = 4 −6𝑞 = −24
𝑝 = −1 𝑞=4
Titik pusat elips adalah P(p,q) sehingga koordinat titik pusat elips dengan
persamaan 2𝑥 2 + 3𝑦 2 + 4𝑥 − 24𝑦 + 44 = 0 adalah P(-1,4)
11
2.3 Posisi Titik Terhadap Elips
2.3.1 Posisi Titik Terhadap Elips yang Berpusat di P(0,0)
Contoh:
𝑥2 𝑦2
Tentukan kedudukan titik (1,1) pada elips dengan persamaan + = 1.
25 9
Penyelesaian:
𝑥2 𝑦2
Substitusi titik (1,1) ke dalam persamaan + =1
25 9
12 12
↔ 25 + = 𝑜, 15
9
12
Contoh:
𝑥2
Tentukan kedudukan titik (2,0) terhadap elips dengan persamaan +
4
𝑦2
=1
16
Penyelesaian:
𝑥2 𝑦2
Substitusi titik (2,0) ke dalam persamaan + 16 = 1
4
22 02 4
↔ + = +0=1
4 16 4
Hasil dari substitusi titik ke persamaan ialah 1, maka titik berada pada
elips
Contoh:
Contoh:
𝑥2 𝑦2
Tentukan kedudukan titik (3,4) elips dengan persamaan + 25 = 1
4
Penyelesaian:
𝑥2 𝑦2
Substitusi titik (3,4) ke dalam persamaan + 25 = 1
4
32 42
↔ + 25 = 2,89
4
Setelah titik disubstitusi didapat hasilnya ialah 2,89, maka titik berada
diluar elips
13
b) Titik Berada pada Elips
Kedudukan titik pada elips akan terletak di dalam elips jika hasil hitung
dari substitusi nilai titik ke persamaan elips menghasilkan nilai sama
dengan satu.
14
2.4 Persamaan Garis Singgung Elips
2.4.1 Persamaan Garis Singgung Elips dengan Gradien yang Berpusat di
P(0,0)
2.4.3 Persamaan Garis Singgung Elips Melalui Titik (𝒙𝟏 , 𝒚𝟏 ) yang Berpusat
di P(0,0)
2.4.4 Persamaan Garis Singgung Elips Melalui Titik (𝒙𝟏 , 𝒚𝟏 ) yang Berpusat
di P(𝒑, 𝒒)
15
(x − p)2 (y − q)2
+ =1
a2 𝑏2
Dari persamaan diatas didapat persamaan garis singgung elipsnya adalah :
(x1 − p)(x − p) (y1 − q)(y − q)
+ =1
𝑎2 b2
Persamaan elipsnya untuk sumbu y:
(x − p)2 (y − q)2
+ =1
𝑏2 𝑎2
Dari persamaan diatas didapat persamaan garis singgung elipsnya adalah :
(x1 − p)(x − p) (y1 − q)(y − q)
+ =1
𝑏2 a2
Gambar di atas menunjukkan sebuah elips yang berpusat di titik (0, 0). Dengan
titik fokus F1 (c, 0) dan F2 (– c, 0).
AP dan BP adalah garis singgung yang ditarik melalui titik P yang berada di luar
elips. Karena tidak ada rumus khusus dalam masalah ini, langkah-langkah
menentukan persamaan garis singgung dapat dilakukan dengan:
16
1. Menentukan persamaan garis kutub AB dalam y = mx + c.
𝑥𝐴 𝑥 𝑦𝐴 𝑦
𝐺𝑆𝐴 melalui titik pada elips, maka + =1
𝑎2 𝑏2
𝑥𝐴 𝑥1 𝑦𝐴 𝑦1
𝐺𝑆𝐴 melalui titik , sehingga + =1 𝑏 2 𝑥𝐴 𝑥1 + 𝑎2 𝑦𝐴 𝑦1 = 𝑎2 𝑏 2 ..
𝑎2 𝑏2
(1)
𝑥𝐵 𝑥 𝑦𝐵 𝑦
𝐺𝑆𝐵 melalui titik B pada elips, maka + =1
𝑎2 𝑏2
𝑥𝐵 𝑥1 𝑦𝐵 𝑦1
𝐺𝑆𝐵 melalui titik , sehingga + =1 𝑏 2 𝑥𝐵 𝑥1 + 𝑎2 𝑦𝐵 𝑦1 = 𝑎2 𝑏 2 …...
𝑎2 𝑏2
(2)
(𝑦𝐴 −𝑦𝐵 ) 𝑏 2 𝑥1
𝑏 2 𝑥1 (𝑥𝐴 − 𝑥𝐵 ) + 𝑎2 𝑦1 (𝑦𝐴 − 𝑦𝐵 ) = 0 = ‒ , adalah gradien garis
(𝑥𝐴 −𝑥𝐵 ) 𝑎2 𝑦1
17
𝑏 2 𝑥1
y ‒ 𝑦𝐴 = m (x ‒ 𝑥𝐴 ) y ‒ 𝑦𝐴 = ‒ (x ‒ 𝑥𝐴 )
𝑎2 𝑦1
𝑎2 𝑦1 𝑦 ‒ 𝑎2 𝑦1 𝑦𝐴 = ‒ 𝑏 2 𝑥1 x + 𝑏 2 𝑥1 𝑥𝐴
𝑎2 𝑦1 𝑦 + 𝑏 2 𝑥1 x = 𝑏 2 𝑥1 𝑥𝐴 + 𝑎2 𝑦1 𝑦𝐴
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦 𝑥1 𝑥𝐴 𝑦1 𝑦𝐴
+ = + ( dibagi 𝑎2 𝑏 2 )
𝑎2 𝑏2 𝑎2 𝑏2
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
+ =1 ( persamaan (1) )
𝑎2 𝑏2
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
Jadi, persamaan garis kutub AB adalah: + =1
𝑎2 𝑏2
Demikian juga:
Persamaan garis kutub dari titik P pada elips yang berpusat di titik (0, 0) dengan
titik fokus pada sumbu Y, F1 (0, 𝑐) dan F2 (0, – 𝑐) adalah:
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
+ =1
𝑏2 𝑎2
Persamaan garis kutub dari titik P pada elips yang berpusat di titik (h, k) dengan
titik fokus pada sumbu mayor yang sejajar dengan sumbu X, F1 (h + c, k) dan F2
(h – c, k) adalah:
Persamaan garis kutub dari titik P pada elips yang berpusat di titik (h, k) dengan
titik fokus pada sumbu mayor yang sejajar dengan sumbu Y, F1 (h, k + c) dan F2
(h, k – c) adalah:
18
memtong elips di satu titik (menyinggung elips), dan garis memotong elips di dua
titik.
Sebuah garis dikatakan tidak memotong elips jika garis dan elips tidak
memiliki titik potong, keduanya saling lepas. Jika nilai diskriminan elips
kurang dari nol (D < 0 ) maka garis dan elips saling lepas.
Sebuah garis dikatakan menyinggung elips jika hanya memiliki satu titik
potong. Garis memotong elips di satu titik dapat dilihat jika nilai
dikriminannya sama dengan nol, D = 0.
19
3. Garis Memotong Elips di Dua Titik
Garis yang memotong elips di dua titik, artinya memiliki dua buah titik
yang sama-sama dilalui, baik oleh garis atau elips. Kriteria garis
memotong elips di dua titik dapat dilihat dari nilai diskriminannya yang
lebih besar dari nol, D > 0.
Berikut ini adalah rangkuman ketiga rumus kriteria kedudukan garis terhadap
elips.
20
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik pada geometri dimensi 2
yang memiliki jumlah jarak yang tetap terhadap dua titik tertentu. Secara
geometri, elips didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik dalam
bidang yang jumlah jarak dari dua titiknya konstan. Suatu elips punya dua
sumbu simetri, yaitu sumbu sumbu utama (sumbu panjang) dan sumbu
minor (sumbu pendek). Titik potong sumbu-sumbu tersebut disebut titik
pusat elips.
Bentuk umum persamaan elips, adalah :
ax2 + by2 + cx +dy + e = 0
3.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc
https://www.slideshare.net/rasyidyelsi
nurhasanahai22.blogspot.com/2015/10
https://matematikaab1.files.wordpress.com
23