Anda di halaman 1dari 6

Geometri analitis Secara geometri analitis, irisan kerucut dapat didefinisikan sebagai: tempat kedudukan titik-titik pada sebuah

h bidang, sedemikian, sehingga jarak titik-titik tersebut ke sebuah titik tetap F (yang disebut fokus) memiliki rasio yang konstan terhadap jarak titik-titik tersebut ke sebuah garis tetap L (disebut direktriks) yang tidak mengandung F[1].

Eksentrisitas adalah rasio antara FM dan M'M. Elips (e=1/2), parabola (e=1) dan hiperbola (e=2) dengan fokus (F) dan direktriks yang tetap. Rasio yang konstan tersebut disebut eksentrisitas, dilambangkan dengan e, dan merupakan bilangan non-negatif. Untuk e = 0, irisan kerucut tersebut adalah lingkaran, e < 1 sebuah elips, e = 1 sebuah parabola, dan e > 1 sebuah hiperbola. Koordinat Kartesius Dalam koordinat kartesius, grafik dari persamaan kuadrat dengan dua variabel selalu menghasilkan irisan kerucut, dan semua irisan kerucut dapat dihasilkan dengan cara ini. Jika terdapat persamaan dengan bentuk:

maka:

Jika h2 = ab, persamaan ini menghasilkan parabola. Jika h2 < ab, persamaan ini menghasilkan elips. Jika h2 > ab, persamaan ini menghasilkan hiperbola. Jika a = b and h = 0, persamaan ini menghasilkan lingkaran. Jika a + b = 0, persamaan ini menghasilkan hiperbola persegi.

Terdapat 4 macam irisan kerucut: lingkaran, parabola,elips, hiperbola

Definisi Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran Jarak yang sama itu disebut jari-jari/radius (r) Luas lingkaran = .r2 (r = jari-jari) Contoh gambar: Lingkaran dengan pusat (0, 0) dan jari-jari 2

Parabola Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik dan sebuah garis tertentu. Titik itu disebut fokus/titik api (F) Garis tertentu itu disebut garis direktris/garis arah Garis yang melalui F dan tegak lurus dengan garis arah disebut sumbu simetri parabola Titik potong parabola dengan sumbu simetri disebut puncak parabola Tali busur terpendek yang melalui F disebut Latus Rectum tegak lurus dengan sumbu simetri Contoh gambar: Parabola horisontal dengan puncak (0,0), fokus (1, 0), dan garis arah x = 1

Parabola vertikal dengan puncak (0,0), fokus (0, 1), dan garis arah y = 1

Elips (1) Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap 2 titik tertentu tetap. Jumlah jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk elips vertikal) Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) jarak antara F1 dan F2 adalah 2c (2) Elips adalah tempat kedudukan semua titik yang perbandingan jaraknya terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e (eksentrisitet), dimana 0 < e < 1

Titik itu adalah fokus (F), dan garis itu adalah garis arah. Ruas garis yang melalui kedua fokus dan memotong elips disebut sumbu mayor Pusat elips adalah titik tengah F1 dan F2 Ruas garis yang melalui pusat, tegak lurus sumbu mayor dan memotong elips disebut sumbu minor Luas Elips = .a.b (a = panjang horisontal; b = panjang vertikal) Contoh gambar: Elips horisontal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (5, 0), (5, 0), (0, 4), (0, 4), fokus (3, 0), (3, 0), dan garis arah x = 25/3

Elips vertikal dengan pusat (0, 0), puncak-puncak (2, 0), (2, 0), (0, 2), (0, 2), fokus (0,2), (0, 2), dan garis arah y = 22/3

Hiperbola (1) Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap 2 titik tertentu tetap Selisih jarak itu = 2a (untuk elips horisontal) atau 2b (untuk elips vertikal) Kedua titik tetap itu disebut fokus (F) jarak antara F1 dan F2 adalah 2c (2) Hiperbola adalah tempat kedudukan semua titik yang perbandingan jaraknya terhadap sebuah titik dan sebuah garis tetap = e , dimana e > 1 Titik-titik tertentu itu disebut fokus (F1 dan F2) Garis yang melalui titik-titik F1 dan F2 disebut sumbu transvers (sumbu utama)/ sumbu nyata Titik tengah F1 dan F2 disebut pusat hiperbola (P) Garis yang melalui P dan tegak lurus sumbu transvers disebut sumbu konjugasi (sumbu sekawan)/ sumbu imajiner Titik-titik potong hiperbola dan sumbu transvers disebut puncak hiperbola Garis yang melalui fokus dan tegak lurus pada sumbu nya ta dan memotong hiperbola di 2 titik ruas garis penghubung kedua titik tersebut = Latus Rectum Contoh gambar: Hiperbola horisontal dengan pusat (0, 0), puncak (2, 0), ( 2, 0), fokus (6, 0), (6, 0), dan asimtot y = 2 x

Hiperbola vertikal dengan pusat (0, 0), puncak (2, 0), (2, 0), fokus (0, 6), (0, 6), dan asimtot y = 2 x

Persamaan

Tips! Cara membedakan persamaan-persamaan irisan kerucut: Pada persamaan Lingkaran: koefisien x2 dan y2 sama Pada persamaan Parabola: hanya salah satu yang bentuknya kuadrat (x2 saja atau y2 saja) Pada persamaan Elips: koefisien x2 dan y2 bertanda sama (sama-sama positif atau sama-sama negatif) Pada persamaan Hiperbola: koefisien x2 dan y2 berbeda tanda (salah satu positif, yang lain negatif) Contoh: 3x2 + 3y2 + 6x + y = 5 Persamaan Lingkaran

3x2 + 3y + 6x = 5 Persamaan Parabola 3x2 + y2 + 6x + y = 5 Persamaan Elips 3x2 3y2 + 6x + y = 5 Persamaan Hiperbola

Kedudukan Titik terhadap Irisan Kerucut Cara mencari kedudukan titik terhadap kerucut: 1. Jadikan ruas kanan pada persamaan irisan kerucut = 0 2. Masukkan koordinat titik pada persamaan: Jika hasil ruas kiri < 0 titik berada di dalam irisan kerucut Jika hasil ruas kiri = 0 titik berada tepat pada irisan kerucut tersebut Jika hasil ruas kanan > 0 titik berada di luar irisan kerucut Contoh: Tentukan kedudukan titik (5, 1) terhadap elips dengan persamaan 3x2 + y2 + 6x + y = 5 Cara: 3x2 + y2 + 6x + y 5 = 0 Ruas kiri: 3.52 + (1)2 + 6.5 + (1) 5 = 75 + 1 + 30 1 5 =100 100 > 0, jadi titik (5, 1) berada di luar elips tersebut Kedudukan Garis terhadap Irisan Kerucut Cara mencari kedudukan garis terhadap irisan kerucut: 1. Persamaan garis dijadikan persamaan x = atau y = 2. Substitusikan persamaan garis itu pada persamaan irisan kerucut, sehingga menghasilkan suatu persamaan kuadrat. 3. Hitung nilai Diskriminan (D) dari persamaan kuadrat tersebut (Ingat! D = b 2 4.a.c) Jika D < 0 garis berada di luar irisan kerucut Jika D = 0 garis menyinggung irisan kerucut di 1 titik Jika D > 0 garis memotong irisan kerucut di 2 titik Contoh: Tentukan kedudukan garis x + 2y = 4 terhadap parabola dengan persamaan 3x2 + 3y + 6x = 5 Cara: Garis: x = 4 2y 3(4 2y)2 + 3y + 6(4 2y) 5 = 0 3(16 16y + 4y2) + 3y + 24 12y 5 = 0 48 48y + 12y2 + 3y + 24 12y 5 = 0 12y2 57y + 67 = 0 D = b2 4.a.c = (57)2 4.12.67 = 33 Karena D > 0 maka garis x + 2y = 4 memotong parabola tersebut

Persamaan Garis Singgung Persamaan garis singgung dengan gradien m

Persamaan garis singgung pada titik (x1, y1) selalu gunakan sistem bagi adil: ()2 menjadi ().() () menjadi () + () Pada salah satu () akan dimasukkan koordinat titik yang diketahui masukkan titik ke persamaan hasil bagi adil 1. Jika titik terletak pada irisan kerucut, akan menghasilkan persamaan garis singgung 2. Jika titik terletak di luar irisan kerucut, akan menghasilkan persamaan garis polar Potongkan garis polar dengan irisan kerucut untuk mendapatkan 2 titik potong

Masukkan kedua titik potong itu ke dalam persamaan hasil bagi adil untuk mendapatkan 2 buah persamaan garis singgung Contoh 1: Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 + 4x = 13 pada titik (2, 1) Cara: (2, 1) terletak pada lingkaran (22 + 12 + 4.2 = 13) Persamaan bagi adil: x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9 Masukkan (2, 1) sebagai x1 dan y1: 2.x + 1.y + 2.2 + 2.x = 9 4x + y 5 = 0 persamaan garis singgung Contoh 2: Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 + 4x = 13 pada titik (4, 1) Cara: (4, 1) terletak di luar lingkaran (42 + 12 + 4.4 = 33 > 16) Persamaan bagi adil: x1.x + y1.y + 2.x1 + 2.x = 9 Masukkan (4, 1) sebagai x1 dan y1: 4.x + 1.y + 2.4 + 2.x = 9 6x + y 1 = 0 persamaan garis polar y = 1 6x Substitusikan persamaan garis polar ke dalam persamaan lingkaran: x2 + (1 6x)2 + 4x 13 = 0 x2 + 1 12x + 36x2 + 4x 13 = 0 37x2 8x 12 = 0 Gunakan rumus abc:

Masukkan (x1, y1) dan (x2, y2) ke dalam persamaan hasil bagi adil

Anda mungkin juga menyukai