DISUSUN OLEH :
ANISA LARASATI (201915018)
ANSELMUS CLAUDIO MOTE (201925019)
NOVIANA WIDYANINGRUM (201915025)
FUNGSI KUADRAT
Fungsi adalah hubungan matematis antara satu variabel dengan
variabel lainnya. Fungsi Non Linier adalah hubungan matematis
antara satu variabel dengan variabel lainnya, yang membentuk
garis lengkung. Bentuk persamaan fungsi non linier merupakan
pangkat lebih dari 1.
c d e
i= ; j= ;r = i + j −
2 2
- 2a - 2a a
i = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu Y
j = jarak pusat lingkaran terhadap sumbu X
r = jari-jari lingkaran
Lingkaran bisa digambarkan jika nilai r 2 > 0
Titik potong lingkaran pada sumbu koordinat dapat dicari
dengan memisalkan masing-masing X = 0 dan Y = 0
secara bergantian.
Jika i > r lingkaran tidak memotong sumbu Y
j > r lingkaran tidak memotong sumbu X
Contoh soal
Buatlah persamaan 2x2 +2y2 + 16x - 4y + 17 = 0 menjadi bentuk
baku persamaan lingkaran, Gambarkan bentuk kurvanya!
Jawab :
Bentuk kurva baku lingkaran : ( x - h )2 + ( y - k )2 = r2
2x2 +2y2 + 16x - 4y + 17 = 0
2x2 + 16x + 2y2 - 4y = -17
2 ( x2 + 8x + 16 ) + 2( y2 - 2y + 1 ) = -17 + 32 + 2
(x + 4 )2 + ( y - 1 )2 = 17
2
Lingkaran : pusat ( -4,1 ), jari-jari √17
2
ELLIPS
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua
fokus selalu konstan. Elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak
lurus. Sumbu yang panjang disebut Sumbu Mayor. Dan yang pendek disebut
Sumbu Minor. Titik potong antara kedua sumbu elips tersebut merupakan
pusat elips.
Bentuk Umum Persamaan Elips :
a X 2 + c Y2 + d X + e Y + f = 0
Dimana a + c, a dan c mempunyai tanda yang sama. Seperti dapat dilihat
dalam catatan, setiap persamaan yang mewakili suatu elips dapat ditulis
dalam bentuk sebagai berikut
(x - h)2 + (y - k)2 = 1
a2 b2
Dimana (h , k) merupakan pusat elips, sumbu mayor sejajar (paralel) dengan
sumbu x kalau a > b dan dengan sumbu y kalau a < b.
CONTOH SOAL
Buatlah persamaan 9x2 + 2y2 + 36x + 4y + 20 = 0 menjadi bentuk baku suatu elips, dan buat
kurvanya!
JAWAB :
9x2 + 36x + 2y2 + 4y = -20
9(x2 + 4x +4) + 2(y2 +2y + 1) = -20 +36 + 2
9 (x + 2)2 + 2(y + 1)2 = 18
(x+2)2 + (y+1)2 = 1
2 9
(x+2)2 + (y+1)2 = 1
(√2)2 32
Elips : Pusat (-2 , -1), a = √2 , b = 3
Sumbu Mayor 6
Sumbu Minor 2√2
sumbu mayor sejajar sumbu y
HIPERBOLA
Hiperbola merupakan lokus titik - titik dalam bidang datar,
dimana selisih atas perbedaan jarak 2 titik tetap (foci)
merupakan bilangan tetap. Suatu parabola mempunyai 2
sumbu simetris, sumbu yang memotong hiperbola disebut
sumbu potong atau transverse axis. Titik dimana sumbu -
sumbu berpotongan disebut pusat hiperbola.
2
− 2 =1 2
− 2
=1
m n n m
dimana ( i , j ) adalah koordinat titik pusat hiperbola
Jika nilai m = n maka asimtotnya akan saling tegak lurus, dan sumbu lintangnya
tidak lagi sejajar salah satu sumbu koordinat, dan hiperbolanya disebut hiperbola
sama sisi.
CONTOH SOAL
Buatlah persamaan y2 - 3x2 = 27 menjadi bentuk baku yang tepat bagi suatu
hiperbola. Dan buat kurvanya!
Jawab :
y2 - 3x2 = 27
y2 - 3(x2) = 27
(y - 0)2 - 3(x - 0)2 = 27
(y - 0)2 - 3(x - 0)2 = 1
(3√3)2 32
Pusat : (0 , 0)
Asimtot x = √3x dan y = - √3x
Sumbu potong sejajar dengan sumbu y
FUNGSI EKSPONEN
Bilangan Eksponen ialah bentuk suau bilangan perkalian dengan
bilangan yang sama kemudian di ulang-ulang atau pengertian
singkatnya adalah perkalian yang diulang-ulang.
Sifat eksponen
Dimana :
a dan b = bilangan bulat positif dan pecahan
m dan n = bilangan bulat
Fungsi eksponen ialah pemetaan bilangan real x ke bilangan ax dengan a >
0 dan a ≠ 1. apabila
a > dan a ≠ 1, x∈R maka f:(x) = ax kemudian disebut sebagai fungsi
eksponen.
Fungsi eksnponen, y = f(x) = ax : a > 0 dan a ≠ 1 mempunyai beberapa
sifat-sifat sebagai berikut:
1. Kurva terletak di atas sumbu x (definit positif)
2. Memotong sumbu y di titik ( 0,1 )
3.Mempunyai asimtot datar y = 0 (sumbu x). Arti asimtot adalah garis yang
tersebut sejajar dengan sumbu x.
4.Grafik monoton naik untuk bilangan x > 1
5.Grafik monoton turun untuk bilangan 0 < x < 1
FUNGSI UMUM EKSPONEN
CONTOH SOAL
Gambarkanlah grafik y = 3(2x + 1)
JAWAB :
x -3 -2 -1 0 1 2 3 4
y 1 1 1 3 27 243 2187 19683
243 27 3
FUNGSI LOGARITMA
Fungsi Logaritma adalah suatu fungsi invers (balikan) dari fungsi
eksponen. Bila fungsi eksponen dinyatakan dengan f(x) = ax, a > 0, a
≠ 1, maka invers dari f(x0 ditulis dengan f-1(x) = alog x atau f(x) =
alog x, a > 0, a ≠ 1.
Secara umum bila y = ax, maka x = a log y.
Rumus Logaritma
B ac = b → ª log b = c
Keterangan:
a = basis
b = bilangan dilogaritma
c = hasil logaritma
Sifat Logaritma
ª log a = 1
ª log 1 = 0
ª log aⁿ = n
ª log bⁿ = n • ª log b
ª log b • c = ª log b + ª log c
ª log b/c = ª log b – ª log c
ªˆⁿ log b m = m/n • ª log b
ª log b = 1 ÷ b log a
ª log b • b log c • c log d = ª log d
ª log b = c log b ÷ c log a
Bila f(x) = a log x, dengan a > 1, x > 0 , x e R, maka f(x)
dikatakan fungsi
Bila f(x) = a log x, dengan 0 < a < 1, x > 0 , x e R, maka
f(x) dikatakan fungsi naik.
Grafik fungsi logaritma selalu melalui titik (1,0) dan selalu
berada di sebelah kanan sumbu Y. Perhatikan gambar di
bawah ini:
Contoh soal
Gambarkanlah grafik log y = 5 log x
Jawab
Fungsi dapat digambarkan dengan menggunakan tabel x dan y sebagai
berikut
x 1 2 3 4 5 6