DOSEN PEMBIMBING
NISHBAH FADHELINA M. Pd.
Pembahasan
01
Persamaan Garis Singgung Parabola Melalui Suatu
Titik
02
Persamaan Garis Singgung Parabola Melalui Gradien
m
03
Persamaan Garis Singgung di luar Titik Parabola
04
Persamaan Elips dan Unsur – Unsur nya
05
Persamaan Garis Singgung Elips Melalui Suatu Titik
06
Persamaan Garis Singgung Elips Melalui Gradien m
07
Persamaan Garis Singgung di luar Titik Elips
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA
( PGSP ) MELALUI SUATU TITIK
2. Ellips Vertikal dengan Pusat O(0, 0) 1.Tentukan titik puncak, panjang sumbu mayor, sumbu minor, titik
Bentuk Umum: Panjang Latus rectum: focus, persamaan garis direktriks, eksentrisitas elips, dan
panjang Latus Rectum dari elips 16x 2 + 25y2 = 400
Jawab:
dimana a < b
a = 5, b = 4.
Karena a > b, maka elips berbentuk Horizontal dengan Pusat O(0, 0)
c2 =a2-b2
c2 = 52- 42
c2 = 25 - 16 = 9
c=3
Maka
Unsur-unsurnya: •Koordinat titik puncaknya di A1 (4,0),A2 (-4,0), B1 (0,5), dan B2 (0,-
Koordinat titik puncaknya di A1(a, 0), A2(–a, 0), B1(0, b), dan 5).
B2(0, –b) •Panjang sumbu mayor = 10 dan Panjang sumbu minor = 8
Panjang sumbu mayor = 2b dan Panjang sumbu minor = 2a •Titik focus di F1 (3,0), dan F2 (-3,0).
Titik fokus di F1(0, c) dan F2(0, –c) dimana c 2 = b2 – a2 •Persamaan garis direktriks dirumuskan x = 25/3 dan x = -25/3
Nilai eksentrisitasnya •Nilai eksentrisitas elips dinyatakan dengan e=3/5
•Panjang Latus Rectum adalah (2(4)2 )/5 sehingga latus rektumnya
32/5
Persamaan garis direktriks dirumuskan:
4. Ellips Vertikal dengan Pusat M(p, q)
3. Ellips Horizontal dengan Pusat M(p, q)
Bentuk Umum:
Bentuk Umum:
dimana a < b
Dimana a > b.
Unsur-unsurnya :
Koordinat titik puncaknya di A1(a + p, q), A2(–a + p, q), B1(p, b +
q), dan B2(p, –b +q) Unsur-unsurnya:
Panjang sumbu mayor = 2a dan Panjang sumbu minor = 2b Koordinat titik puncaknya di A1(a + p, q), A2(–a + p, q),
Titik fokus di F1(c + p, q) dan F2(–c + p, q) dimana c 2 = a2 – b2 B1(p, b + q), dan B2(p, –b +q)
Nilai eksentrisitasnya Panjang sumbu mayor = 2b dan Panjang sumbu minor = 2a
Titik fokus di F1(p, c + q) dan F2(p, –c + q) dimana c 2 = b2 –
a2
Persamaan garis direktriks dirumuskan: Nilai eksentrisitasnya
a = 4, b = 5. Karena a < b, maka elips berbentuk Vertikal dengan Pusat M(2, -3)
Add Text 2 Add Text
c2 = b – a2
Simple PowerPoint Simple PowerPoint
c2 = 25 - 16 =
Presentation
9 Presentation
c=3
Maka
•Koordinat titik puncaknya di A1 (6,-3),A2 (-2,-3), B1 (2,2), dan B2 (2,8).
•Panjang sumbu mayor = 10 dan Panjang sumbu minor = 8
•Titik focus di F1 (2,0), dan F2 (2,-6).
•Persamaan garis direktriks dirumuskan
•Nilai eksentrisitas elips dinyatakan dengan e=3/5
•Panjang Latus Rectum adalah (2(4)2 )/5 sehingga latus rektumnya 32/5
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG ELIPS MELALUI SUATU
TITIK
Garis singgung pada elips, artinya garis dan elips sama-sama melalui satu titik koordinat
yang sama. Dalam kata lain, dapat juga diartikan dengan garis memotong elips pada
satu titik.
Cara mencari persamaan garis singgung pada elips yang melalui suatu titik dibedakan
kedalam lima persamaan.Cara menggunakan persamaan garis singgung tersebut
tergantung dari bentuk persamaan elips yang diberikan pada soal.
Kumpulan rumus yang digunakan untuk mencari persamaan garis singgung elips yang
melalui titik ( x1 , y1 ) dapat dilihat pada tabel di bawah.
Contoh soal :
Persamaan garis singgung elips dengan persamaan
dan melalui titik (9, 4) adalah ….
Jawab
Persamaan garis singgung dengan pusat (p, q) dan melalui
titik (x1, y1) adalah:
Melalui titik ( 9 , 4 )
80% 60%
Di peroleh persamaan garis singgung adalah x + y = 13
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG ELIPS
MELALUI GRADIEN
Cara mencari garis singgung pada elips dengan gradien m bergantung
persamaan elips nya. Cara mencari garis singgung elips untuk persamaan elips
dengan pusat O(0,0) tentu akan berbeda dengan persamaan elips dengan pusat
(p, q). Meskipun demikian, konsep yang digunakan untuk mencari garis singgung
elips tersebut adalah sama.
01 03
04
Contoh soal :
1. Persamaan garis singgung elips dengan persamaan x2 + 4y2 = 4 dan sejajar dengan garis y = x + 3
adalah ...
jawab
persamaan elips x2 + 4y2 = 4 dapat juga ditulis seperti persamaan di bawah
(bagi kedua ruas dengan 4).
Selanjutnya akan dicari persamaan garis singgung elips dengan persamaan di atas yang sejajar dengan garis x2
+ 4y2 = 4 Gradien garis
y = x + 3 adalah m = 1
a2 = 4
a=2
b2 = 1
b=1
PERSAMAAN GARIS SINGGUNG DI
LUAR TITIK ELIPS
Salah satu cara menyelesaikan persamaan garis singgung diluar titik elips adalah D = 0
Adapun langkah – langkah cara Diskriminan
1. Misalkan garis singgung nya adalah y= mx + c, substitusi titik ( x1 , y1 ) ke garis singgung tersebut
sehingga kita peroleh bentuk y = mx + y1 - m x1
2. Substitusi bentuk y = mx + y1 - m x1 ke persamaan parabola, dan kita ubah menjadi bentuk
persamaan kuadrat.
3. Menentukan m dengan syarat D = 0, ( nilai D = b2 – 4ac )
4. Substitusi nilai m ke persamaan y = mx + y1 - m x1 yang merupakan persamaan garis singgung
parabolanya.
Contoh soal : •langkah 3
•Tentukan persamaan garis singgung pada elips di bawah ini syarat bersinggungan : D = 0
( x – 1 )2 +Dy=2
0= 1 di titik ( 2,2 )
6 3
Jawab : b2- 4ac =0
•langkah 1 ( 8 ( 1 – m )m – 2)2 – 4 (1+ 2 m2 ) . (2( 2- 2m )2 – 5 ) = 0
misalkan persamaan garis singgung nya adalah y = mx + c Sehingga menghasilkan m = -1 atau m =
substitusi titik ( x,y ) = ( 2,2 ) ke garis singgung :
y = mx + c
2 = m.2 + c
C = 2 – 2m
Sehinnga persamaan garis singgung y = mx + c → y = mx + 2 - 2m
•langlah 2
substitusi y = mx + 2 - 2m ke persamaan elipsnya : •langkah 4
( x – 1 )2 + y2 = 1 di titik ( 2,2 ) substitusikan nilai m ke persamaan y = mx + 2 - 2m
6 3 m = -1 → y = mx + 2 - 2m
( x – 1 ) 2 + ( mx + 2 - 2m )2 = 1 ( kali 6 ) y = -1x + 2 – 2 ( -1 )
6 3 y = -x + 2 + 2
( x – 1 ) 2 + 2 (mx + 2 - 2m )2 = 6 y + -x + 4
( x2 - 2x + 1 ) + 2 ( m2x2 + 4 ( 1- m ) mx + ( 2- 2m )2 ) = 6 m = = → y = mx + 2 - 2m
x2 - 2x + 1 + 2 m2x2 + 8 ( 1- m ) mx + 2 ( 2- 2m ) 2 = 6 y = 1/5 x + 2 – 2 (1/5)
( 1 + 2 m2 ) x2 + ( 8 ( 1 – m )m – 2 )x + ( 2( 2- 2m )2 – 5 ) = 0 y = 1/5 x +8/5
a= 1+ 2 m2 , b = 8 ( 1 – m )m – 2 , c = 2( 2- 2m )2 – 5
KESIMPULAN
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang
membentuk kurva dua dimensi, yang terbentuk oleh irisan
sebuah kerucut dengan sebuah bidang, empat jenis yang dapat
terjadi yang dua diantarnya adalah parabola dan elips.
Jika sebuah sebuah bidang menggiris kerucut sejajar
dengan satu dan hanya satu generator, maka irisannya adalah
parabola. Sebuah elips terjadi jika bidang penggiris tidak
sejajar dengan generator manapun.
KELOMPOK 7
•MIRZA LUFFITA SARI (190406002)
•ROBI NATAMA SITUMORANG (190406014)
•PUTRI YOLANDA (190406025)
Thank You