Anda di halaman 1dari 43

MATEMATIKA

EKONOMI

BAB IV
FUNGSI DAN
KURVA
NONLINIER
By Bambang Suprayitno

1
FUNGSI NONLINIER
DENGAN SATU
VARIABEL
INDEPENDENT
Fungsi nonlinier adalah fungsi
yang dibentuk dari persamaan
yang membentuk selain garis
lurus.
Beberapa jenis fungsi nonlinier dari
Y=f(x):
1.Polynomial Function
2.Rational Function
3.Exponential Function
4.Logarithmic Function
2
Polynomial Function
Yang dimaksudkan dengan
Polynomial di sini adalah
multiterm dimana setiap
“term” terdiri atas koefisien
eksponen bilangan bulat
nonnegatif.
Fungsi yang mempunyai bentuk
umum:
y=f(x)=a0+ a1x1+ a2x2
+a3x3+…+ anxn

3
Yang dimaksud dengan fungsi
nonlinier dalam hal ini adalah
fungsi polinomial yang
mempunyai pangkat tertinggi
lebih dari 1, yaitu:
y=f(x)=a0+ a1x1+ a2x2
(fungsi kuadrat)
y=f(x)=a0+ a1x1+ a2x2 +a3x3
(fungsi kubik)
y=f(x)=a0+ a1x1+ a2x2 +a3x3+
a4x4
y=f(x)=a0+ a1x1+ a2x2 +a3x3+
a4x4+ a5x5
4
Rational Function

Fungsi rasional adalah


fungsi yang diperoleh dari
hasil rasio dari fungsi
polinomial x.
Contoh:

a
y
x

5
Exponential Function

Fungsi eksponensial yang


dimaksud adalah fungsi
dimana variabel x atau fungsi
polinomial x menjadi
eksponennya.
Contoh:

y=a x

6
Logarithmic Function

Contoh:

y=logax

7
FUNGSI NONLINIER
DENGAN LEBIH DARI SATU
VARIABEL INDEPENDENT

Secara sederhana, fungsi yang


mempunyai lebih dari satu
variabel independent adalah
sebagai berikut:
Z=g(x,y) jika variabel bebasnya
x dan y

Z=g(x,y,….) jika variabel bebasnya


x,y, dan seterusnya

8
Penerapan
Fungsi dan
Kurva
NonLinier
dalam
Ekonomi dan
Bisnis

9
Kurva Parabola
Fungsi Parabola mempunyai bentuk
persamaan umum:
Ax2+Dx+Ey+F=0 (untuk y=f(x))
Ay2+Dy+Ex+F=0 (untuk x=f(y))
Jika y=f(x) maka parabola mempunyai
garis simetri (disebut axis) yang parallel
atau sejajar dengan sumbu y (y-axis)
Jika x=f(y) maka parabola mempunyai
garis simetri (disebut axis) yang parallel
atau sejajar dengan sumbu x (x-axis)

10
Bentuk Umum
Persamaan Kurva
Parabola
2
Persamaan Ax +Dx+Ey+F=0
dapat diubah menjadi bentuk:
(x-h)2=4p(y-k)
Dimana (h,k) adalah poin
perpotongan antara sumbu
simetri parabola dengan kurva
parabola itu sendiri.
Jika p<0 maka parabola
membuka ke bawah
Jika p>0 maka parabola
membuka ke atas

11
y=f(x)

(h,k)
Y-Axis

X-Axis Y-Axis
X-Axis

(h,k)

(x-h)2=4p(y-k), p<0 (x-h)2=4p(y-k), p>0

12
Bentuk Umum Kurva
Parabola (simetri x)
Persamaan Ay2+Dy+Ex+F=0
dapat diubah menjadi bentuk
standar:
(y-h)2=4p(x-k)
Dimana (k,h) adalah poin
perpotongan antara sumbu
simetri parabola dengan kuva
parabola itu sendiri.
Jika p<0 maka parabola
membuka ke kiri
Jika p>0 maka parabola
membuka ke kanan
13
X=f(y)

(h,k) Y-Axis

X-Axis

(y-k)2=4p(x-h), p>0

(h,k)
Y-Axis

X-Axis

(y-k)2=4p(x-h), p<0
14
Dari kedua gambar di atas
terlihat bahwa (h,k) adalah
poin maksimal maupun
minimal dari fungsi tersebut.
Dengan demikian maka poin
(h,k) bisa digunakan untuk
mencari poin minimal
ataupun maksimal dengan
cara membentuk persamaan
standar yang di dalamnya ada
substansi h dan k.

15
Kurva Circle
(Lingkaran)
Circle adalah kurva yang
dibentuk oleh titik-titik
yang semuanya mempunyai
jarak yang sama pada satu
titik tertentu yang disebut
center (pusat lingkaran).
Jarak yang sama tersebut
disebut radius.

16
Kurva Circle
(Lingkaran)
Kurva Circle mempunyai
bentuk persamaan umum:
Ax2+Ay2+Dx+Ey+F=0
Di mana A≠0, untuk
selanjutnya maka
persamaan circle bisa
diubah menjadi persamaan
standar sebagai berikut:
(x-h)2+(y-k)2=r2
Dari persamaan tersebut
maka dapat dengan mudah
didapatkan radius sebesar r
dan pusat lingkaran pada
titik (h,k). 17
10

5 (h,k)

r
Y-Axis

X-Axis

18
Kurva Ellipse
Ellipse adalah kurva yang dibentuk
oleh titik-titik seperti lingkaran
yang hanya mempunyai 2 sumbu
simetri. Kedua sumbu simetri
tersebut berpotongan pada titik
yang disebut center (pusat dari
ellipse). Sumbu simetri yang
pajang disebut sumbu mayor
sedangkan yang pendek disebut
minor.
Kurva Ellipse mempunyai bentuk
persamaan umum:
Ax2+Cy2+Dx+Ey+F=0
Di mana A≠C, dan A,C mempunyai
tanda yang sama. Selanjutnya
maka persamaan Ellipse bisa
diubah menjadi persamaan
standar sebagai berikut:
(x-h)2+(y-k)2=12
a2 b2
19
Kurva Ellipse
(lanjutan)
Dari persamaan tersebut maka
dapat dengan mudah didapatkan
sumbu simetri yang sejajar
dengan sumbu x sebesar 2a,
sumbu simetri yang sejajar
dengan sumbu y sebesar 2b, dan
pusat ellipse pada titik (h,k).
Sekali lagi kita lihat persamaan
standar dari ellipse:
(x-h)2+(y-k)2=12
a2 b2
Jika a=b=r, maka persamaan ellipse
berubah menjadi persamaan
lingkaran dengan demikian
lingkaran bisa disebut bentuk
khusus dari ellipse.

20
10

(h,k) a
5

b
Y-Axis

X-Axis
10
(x-h)2+(y-k)2=1
a2 b2
(x-10)2+(y-5)2=1
82 52

21
Kurva Hyperbola
Hyperbola adalah kurva yang secara
sederhana dibentuk 2 parabola
yang saling berkebalikan vertex-
nya. 2 parabola (yang membentuk
hyperbola) tersebut mempunyai
pusat yang tepat berada pada
perpotongan garis asymptote yang
berada di luar kedua parabola
tersebut.
Kurva Hyperbola mempunyai bentuk
persamaan umum:
Ax2+Cy2+Dx+Ey+F=0
Di mana A,C mempunyai tanda yang
berlawanan. Selanjutnya maka
persamaan Hyperbola bisa diubah
menjadi persamaan standar
sebagai berikut:
(x-h)2-(y-k)2=12 atau (y-k)2-(x-h)2=12
a2 b2 b2 a2 22
Kurva Hyperbola
(x-h)2-(y-k)2=12 atau (y-k)2-(x-h)2=12
a2 b2 b2 a2
Di mana (h,k) adalah pusat dari
hyperbola. Pusat ini diindikasikan
menjadi titik perpotongan antara 2
asymptote.
Asymptote dapat diperoleh:
1. Buat 1 menjadi 0
2. Cari akar dari persamaan
tersebut
3. Hasilnya ada 2 maka keduanya
adalah asymptote dari hyperbola
tersebut

23
Contoh Hyperbola
lihat Webe r hal 87
6 x 2  12 x  4 y 2  16 y  34  0
6 x 2  12 x  4 y 2  16 y  34
6( x 2  2 x)  4( y 2  4 y )  34
6( x 2  2 x  1)  4( y 2  4 y  4)  34  6  16
6( x  1) 2  4( y  2) 2  24
( x  1) 2 ( y  2) 2
 1
4 6
( x  1) 2 ( y  2) 2
2
 2
1
2 ( 6)
karena (-) ada di depan kuadrat y maka
posisi parabola2nya membentuk transverse axis
yang sejajar dengan sumbu x
sebaliknya
jika (-) ada di depan kuadrat x maka
posisi parabola2nya membentuk transverse axis
24

yang sejajar dengan sumbu y


Contoh Hyperbola
M encari asymptote:
( x  1) 2 ( y  2) 2
2
 2
1
2 ( 6)
Jadikan 1 menjadi 0
( x  1) 2 ( y  2) 2
2

2 ( 6)2
( y  2) ( x  1)

( 6) 2
( y  2) 6 ( x  1)

2
6 ( x  1)
y  2  maka asymptote- nya
2
6 ( x  1) 6 ( x  1)
y  2  dan y  2 
2 2
25
(-5,2) Y-Axis

X-Axis

(x-h)2-(y-k)2=1
a2 b2
(x+5)2-(y-2)2=1
82 32

26
Karena pusatnya (-5,2) dan
mempunyai transvers axis
yang sejajar dengan x maka
cari lah ujungnya pada saat
y=2

27
X-Axis
Y-Axis

(2,-5)

(y-k)2-(x-h)2=1
b2 a2
(y+5)2 -(x-5)2=1
82 32

28
Karena pusatnya (2,-5) dan
mempunyai transvers axis
yang sejajar dengan y maka
cari lah ujungnya pada saat
x=2

29
Bentuk-Bentuk Khusus
Hyperbola
Bentuk umum Hyperbola:
(x-h)2-(y-k)2=12
a2 b2
Jika a=b maka akan diperoleh
berbagai bentuk khusus dari
Hyperbola yang mempunyai
asymptote yang sejajar dengan
sumbu koordinat (x dan y).
Asymptote-nya adalah x=h dan
y=k.

30
Bentuk-Bentuk Khusus
Hyperbola (lanjutan)
1. (x-h)(y-k)=c
Ciri-ciri kurvanya:
-mempunyai pusat di (h,k)
-Jika c>0 maka kedua parabola
berada di kuadran I dan III
dari garis asymptote
-Jika c<0 maka kedua parabola
berada di kuadran II dan IV
dari garis asymptote
2. xy=c
Ciri-ciri kurvanya:
-mempunyai pusat di titik origin
(0,0)
-Jika c>0 maka kedua parabola
berada di kuadran I dan III
-Jika c<0 maka kedua parabola
berada di kuadran II dan IV
31
Bentuk-Bentuk Khusus
Hyperbola (lanjutan)
3. xny=c atau xym=c
Ciri-ciri kurvanya:
-mempunyai pusat di titik
origin (0,0)
Jika n, m bilangan ganjil dan:
• c>0 maka kedua parabola
berada di kuadran I dan
III
• c<0 maka kedua parabola
berada di kuadran II dan
IV

32
Bentuk-Bentuk Khusus
Hyperbola (lanjutan)
3. xny=c atau xym=c
Ciri-ciri kurvanya:
-mempunyai pusat di titik
origin (0,0)
Jika n bilangan genap dan:
• c>0 maka kedua
parabola berada di
kuadran I dan IV
• c<0 maka kedua
parabola berada di
kuadran III dan II

33
Bentuk-Bentuk Khusus
Hyperbola (lanjutan)
3. xny=c atau xym=c
Ciri-ciri kurvanya:
-mempunyai pusat di titik
origin (0,0)
Jika m bilangan genap dan:
• c>0 maka kedua
parabola berada di
kuadran I dan II
• c<0 maka kedua
parabola berada di
kuadran III dan IV

34
Application of Nonlinear Curve in
Business and Economic (1)
KURVA PARABOLA
Q=40-5P adalah fungsi permintaan dari suatu
barang maka hitunglah P dan Q yang
memaksimumkan penerimaan?
Jawab:
Diketahui Q=40-5P
Ditanyakan P dan Q agar TR maksimal.
TR=P.Q=P.(40-5P)=40P-5P2
TR=f(P)
Bentuk umum (P-h)2=4p(TR-k) adalah sebagai
berikut:
TR=40P-5P2
40P-5P2=TR
P2-8P=-1/5(TR)
P2-8P+16=-1/5(TR)+16
(P-4)2=-1/5(TR-80)
Didapatkan bahwa (h,k) adalah (4,80), artinya TR
akan maksimal (p bernilai -) jika P adalah 4.
Jika P=4 maka Q yang diminta adalah 20.

35
Application of Nonlinear Curve in
Business and Economic (2)
KURVA ELLIPSE
Kurva kemungkinan produksi dari suatu
negara dengan jumlah sumber daya
tertentu dinotasikan dalam suatu
persamaan sebagai berikut:
8x2+2y2=72
Dimana x adalah mobil dan y adalah
beras.
Berapakah maksimal beras atau mobil
yang dapat diproduksi dari sejumlah
sumber daya yang dimiliki tersebut?
Jawab:
Jika x=0 maka 2y2=72, 2y2=72, y=6
Jika y=0 maka 8x2=72, x2=9, x=3
Jadi banyaknya masimal beras yang
dapat diproduksi adalah 6 dan
maksimal mobil yang dapat diproduksi
adalah 3.

36
Application of Nonlinear Curve in
Business and Economic (2)

Untuk mendapatkannya juga bisa diperoleh


dengan cara :
8x 2  2y 2  72
x2 y 2
 1
9 36
Ingat persamaan tersebut dapat diubah menjadi
persamaan standar kurva ellipse:
x2 y 2
2
 2 1
3 6
artinya persamaan tersebut berbentuk kurva ellipse
dengan pusat (0,0) dengan titik terjauh (3,0) dan (0,6)
dengan kata lain x maksimal 3 dan y maksimal adalah 6.
Dengan demikian mobil bisa diproduksi maksimal 3 dan
beras bisa diproduksi maksimal 6.

37
Application of Nonlinear Curve in
Business and Economic (3)
KURVA HYPERBOLA
Kemungkinan produksi dari suatu
perusahaan yang memproduksi
sepatu (x) dan sandal (y) adalah
(x-10)(y-25)=100.
Berapakah sandal dan sepatu
maksimal yang dapat diproduksi
(dengan catatan x<10)? Berapakah
sandal dan sepatu yang dapat
diproduksi jika rasio sandal terhadap
sepatu adalah 2:1?

38
Jawab:
(x-10)(y-25)=100, x=sepatu dan y=sandal
Jika x=0 maka:
-10.(y-25)=100
y-25=-10 sehingga y=15
Jika y=0 maka:
(x-10).-25=100
x-10=-4 sehingga x=6
Jadi sepatu bisa diproduksi maksimal
sebesar 6 dan sandal maksimal sebesar 15.

Jika y/x=2
Sehingga 2x=y maka:
(x-10)(y-25)=100
(x-10)(2x-25)=100
2x2-45x+250=100
2x2-45x+150=0
Ingat rumus ABC
X12=(-bb2-4ac)2a
X12=(45(-45)2-4.2.150)2.2
X12=(45825)4
X12=(4528,7)4
X1=(45+28,7)4=18,425 39
X2=(45-28,7)4=4,075
X1=(45+28,7)4=18,425
X2=(45-28,7)4=4,075
Karena X1 melebihi dari batas yang
disyaratkan maka yang dipakai
adalah x=4,075
Jika x=4,075 maka
y=2.x=2.4,075=8,15
Jadi sandal yang bisa diproduksi
adalah 8 dan sepatu yang
diproduksi adalah 4.

40
41
Fungsi Parabola
y=Ax2 + Bx + C
Ciri2:
Jika A<0 maka kurva maksimal
Jika A>0 maka kurva minimal

Kurva akan menghasilkan y=0


jika B2>4AC. Jika B2<4AC
maka kurva tidak bisa
menghasilkan y=0 atau tidak
mempunyai akar 0.

42
43

Anda mungkin juga menyukai