Anda di halaman 1dari 18

FUNGSI

OLEH ROUDHOTUL HANANA


21401072103
Pengertian dan unsur-unsur fungsi

Fungsi ialah suatu bentuk hubungan matematis yang


menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional)
antara satu variabel dan variabel lain. Unsur-unsur pembentuk
fungsi adalah variabel, koefisien dan konstanta.

Variabel adalah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan


atau mewakili faktor tertentu, dilambangkan (berdasarkan
kesepakatan umum) dengan huruf-huruf latin. Koefisien adalah
bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak didepan suatu
variabel dalam sebuah fungsi. Sedangkan konstanta adalah bilangan
atau angka yang (kadang-kadang) turut membentuk sebuah fungsi
tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan dan tidak terkait pada suatu
variabel tertentu.

Notasi sebuah fungsi secara umum :y = f (x)


Contoh kongkret :y = 5 + 0,8 x
Atau ,karena y = f (x) : f (x) = 5 + 0,8 x
Jenis-jenis fungsi

Secara garis besar fungsi dikelompokkan atas


kelompok fungsi aljabar dan kelompok fungsi non-aljabar.
Selain pembagian jenis fungsi sebagaimana yang
sudah diuraikan, berdasarkan letak ruas variabel-variabelnya
fungsi dibedakan menjadi dua jenis yaitu fungsi eksplisit dan
fungsi implisit.

secara operasional, bentuk umum persamaaan fungsi


yang eksplisit dan implisit dapat dilihat sebagai berikut :

Fungsi Bentuk Eksplisit Bentuk Implisit


Umum 𝑦 = 𝑓(𝑥) 𝑓 𝑥, 𝑦 = 0
Linear 𝑦 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 − 𝑦 = 0
Kuadrat 𝑦 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 − y = 0
Kubik 𝑦 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎3 𝑥 3 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎3 𝑥 3 − 𝑦 = 0
Penggambaran fungsi linear
Setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus (boleh
juga disebut kurva linear) jika digambarkan

Contoh : 1. y = 3 + 2x 2. y = 8 -2x

X 0 1 2 3 4 X 0 1 2 3 4
(b > 0) (b < 0)
y 3 5 7 9 11 y 8 6 4 2 0
Penggambaran fungsi non-linear

Penggambaran fungsi non-lineartidak semudah


fungsi linear. Untuk penggambaran fungsi non-linear
kurvanya tidak akan linear, sehingga relatif sulit untuk
dilukiskan. Masing-masing fungsi non-linear mempunyai
bentuk khas mengenai kurvanya, sehingga harus diamati
kasus demi kasus.

Dibawah ini diperlihatkan beberapa bentuk gambar


dan fungsi non-linear, berdasarkan penggambaran melalui
koordinat demi koordinat.
Contoh penggambaran Fungsi non-linear
1. Fungsi kuadrat parabolik

X 0 1 2 3 4
𝑦 = 8 − 4𝑥 + 𝑥 2
y 8 5 4 5 8
2. Fungsi kuadrat parabolik

𝑥 = 8 − 2𝑦 + 𝑦 2

y X
-4 0
-3 5
-2 8
-1 9
0 8
1 5
2 0
3. Fungsi kubik

𝑦 = −2 + 4𝑥 2 + 𝑥 3

Y X
-1 3
0 -2
1 1
2 6
3 7
4 -2
Penggal
penggal sebuah kurva adalah titik-tik potong kurva
tersebut pada sumbu-sumbu koordinat. Penggal pada sumbu x
dapat dicari dengan memisalkan y = 0 dalam persamaan yang
bersangkutan, sehingga nilai x dapat dihitung.

Contoh:

𝑦 = 16 − 8𝑥 + 𝑥 2

Penggal sumbu x : y =0→x =4


Penggal sumbu y : x = 0 → y = 16
Simetri

(a) (b) (c)

Berdasarkan pembuktian-pembuktian grafis ini, dapat disimpulkan


bahwa titik (x,y) adalah simetrik terhadap titik:
(x,-y) sehubungan dengan sumbu x
(-x,y) sehubungan dengan sumbu y
(-x,-y) sehubungan dengan titik pangkal
Bertolak dari kesimpulan di atas, dapat pula ditarik
kesimpulan mengenai simetri sebuah kurva terhadap sumbu
horizontal x, terhadap sumbu vertikal y, atau terhadap titik
pangkal

• Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu x jika


untuk setiap titik (x,y) pada kurva itu titik simetri (x,-y)
juga terdapat kurvaku tersebut, yakni penggantian y oleh
–y dalam persamaannya menghasilkan persamaan yang
ekuivalen.
• Sebuah kurva akan simetrik terhadap sumbu y jika
untuk setiap titik (x,y) pada kurva itu titik simetri (-x,y)
juga terdapat pada kuva tersebut, yakni jika penggantian
x oleh –x dalam persamaannya menghasilkan persamaan
yang ekuivalen.y
• Sebuah kurva akan simetrik terhadap titik pangkal jika
untuk setiap titik (x,y) pada kurva itu titik simetri (-x,-y)
juga terdapat pada kurva tersebut, yakni jika
penggantian x oleh –x dan y oleh –y dalam persamaannya
akan menghasilkan persamaan yang ekuivalen.
Contoh :
 Kurva dari persamaan x2 + y2 -5 = 0 adalah simetrik
terhadap sumbu x, sumbu y dan titik pangkal.

f(x,-y) = X2 + (-y)2 -5 = X2 + y2 -5 ; ternyata f(x,-y) = 0


ekuivalen dengan f(x,y) = 0 berarti f(x,y)= 0 simetrik
terhadap sumbu x.

f(-x,y) = (-X)2 + y2 -5 = X2 + y2 -5 ; ternyata f(-x,y) = 0


ekuivalen dengan f(x,y) = 0 berarti f(x,y)= 0 simetrik
terhadap sumbu y.

f(-x,-y) = (-X)2 +(- y)2 -5 = X2 + y2 -5 ; ternyata f(-x,-y) = 0


ekuivalen dengan f(x,y) = 0 berarti f(x,y)= 0 simetrik
terhadap titik pangkal.
Perpanjangan

Dalam menggambarkan kurva dari suatu


persamaan f(x,y) = 0,pada umumnya kita membatasi diri
hanya sampai nilai x dan y tertentu. Konsep
perpanjangan dalam seksi ini akan menjelaskan apakah
ujung-ujung sebuah kurva dapat terus menerus
diperpanjang sampai tak hingga ataukah dapat
diperpanjang sampai nilai x dan y tertentu.
Titik-titik (x,y) pada bidang sepasang sistem
koordinat sesungguhnya hanyalah mencerminkan
koordinat –koordinat yang terdiri atas bilangan –
bilangan nyata. Sistem koordinat tersebut tidak berlaku
bagi titik – titik yang mengandung bilangan khayal. Jadi,
nilai x untuk y yang berupa bilangan khayal dan nilai –
nilai y untuk x yang berupa bilangan khayal tak dapat
ditempatkan disitu, sehingga harus dikeluarkan dari
bidang sepasang sumbu silang tersebut.
Contoh
1. Selidiki apakah terdapat batas perpanjangan bagi
kurva yang dicerminkan oleh persamaan x2 - y2 -5 = 0

penyelesaian untuk x: x=
berapapun nilai y, bilangan dibawah tanda akar akan
selalu positif sehingga x akan selalu berupa bilangan
nyata. Berarti perpanjangan kurva searah sumbu y
tidak terbatas

penyelesaian untuk y: y=
jika x < 5 atau x > 5, bilangan dibawah tanda akar
akan negatif dan y akan menadi bilangan khayal
atau maya. Berarti perpanjangan kurva searah
sumbu x terbatas hanya sampai x = ± 5.

Jadi, dalam kasus ini tidak terdapat batas perpanjangan


bagi kurva untuk variabel x (searah sumbu y), tetapi
terdapat batas perpanjangan untuk variabel y (serah
sumbu x).
Asimtot

Asimtot suatu kurva adalah sebuah garis lurus yang


jaraknya semakin dan semakin dekat dengan salah satu ujung
kurva tersebut. Jarak itu sendiri tidak akan menjadi nol, atau garis
lurus dan kurva tadi tidak sampai berpotongan. Suatu kurva
dikatakan asimtotik terhadap sebuah garis lurus tertentu apabila
salah satu ujung kurva semakin dan semakin mendekati garis yang
bersangkutan.
secara umum, garis y = a + bx merupakan asimtot kurva
y= f (x) jika f (x) senantiasa lebih kecil atau senantiasa lebih besar
dari a + bx dan semakin mendekati a + bx apabila x dan y
diperpanjang tanpa batas. Dengan notasi limit, hal ini dituliskan
sebagai f (x) a + bx apabila x,y ~
Asimtot- asimtot yang sejajar atau berimpit dengan sumbu-
sumbu koordinat biasanya mendapat perhatian lebih khusus.
Asimtot-asimtot horizontal dan vertikal ini didefinisikan sebagai
berikut :
• Garis x = k (k adalah konstanta) merupakan asimtot vertikal
dari kurva y = f (x) jika karena y ~ maka x k dan x < k
atau x > k untuk setiap nilai x
• Garis y = k ( k adalah konstanta ) merupakan asimtot
horizontal dari kurva y = f (x) jika karena x ~ maka y k
dan y < k atau y > k untuk setiap nilai y.
Faktorisasi
Yaitu menguraikan ruas utama fungsi tersebut menjadi
bentuk perkalian ruas-ruas utama dari dua fungsi yang lebih
kecil. Sebagai contoh, faktorisasi sebuah fungsi yang
memiliki persamaan f(x,y) =0 berarti membentuk
sedemikian rupa sehingga diperoleh f(x,y) = g(x,y) . h(x,y)
contoh :
Gambarlah kurva dari persamaan 2x2 - xy - y2 = 0
Faktorisasi di atas menghasilkan :
(x – y)(2x + y) = 0 sehingga gambar dari 2x2 - xy - y2 = 0
terdiri atas garis-garis lurus x – y = 0 dan 2x + y = 0

Anda mungkin juga menyukai