Week 5: Fungsi
Variabel adalah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan atau mewakili faktor tertentu, dilambangkan
(berdasarkan kesepakatan umum) dengan huruf-huruf latin. Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait
pada dan terletak didepan suatu variabel dalam sebuah fungsi. Sedangkan konstanta adalah bilangan atau angka
yang (kadang-kadang) turut membentuk sebuah fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai bilangan dan tidak terkait
pada suatu variabel tertentu.
Penggambaran fungsi non-linear tidak semudah fungsi linear. Untuk penggambaran fungsi
non-linear kurvanya tidak akan linear, sehingga relatif sulit untuk dilukiskan. Masing-masing
fungsi non-linear mempunyai bentuk khas mengenai kurvanya, sehingga harus diamati kasus demi
kasus.
𝑦 = 8 − 4𝑥 + 𝑥 #
X 0 1 2 3 4
y 8 5 4 5 8
𝑥 = 8 − 2𝑦 + 𝑦 #
y X
-4 0
-3 5
-2 8
-1 9
0 8
1 5
2 0
𝑦 = −2 + 4𝑥 # + 𝑥 $
Y X
-1 3
0 -2
1 1
2 6
3 7
4 -2
Penggal sebuah kurva adalah titik-tik potong kurva tersebut pada sumbu-sumbu koordinat.
Penggal pada sumbu x dapat dicari dengan memisalkan y = 0 dalam persamaan yang
bersangkutan, sehingga nilai x dapat dihitung.
Contoh:
𝑦 = 16 − 8𝑥 + 𝑥 !
(b) (c)
(a)
Berdasarkan pembuktian-pembuktian grafis ini, dapat disimpulkan bahwa titik (x,y) adalah simetrik
terhadap titik:
(x,-y) sehubungan dengan sumbu x
(-x,y) sehubungan dengan sumbu y
(-x,-y) sehubungan dengan titik pangkal
Dalam menggambarkan kurva dari suatu persamaan f(x,y) = 0,pada umumnya kita membatasi
diri hanya sampai nilai x dan y tertentu. Konsep perpanjangan dalam seksi ini akan menjelaskan
apakah ujung-ujung sebuah kurva dapat terus menerus diperpanjang sampai tak hingga ataukah dapat
diperpanjang sampai nilai x dan y tertentu.
Titik-titik (x,y) pada bidang sepasang sistem koordinat sesungguhnya hanyalah mencerminkan
koordinat –koordinat yang terdiri atas bilangan – bilangan nyata. Sistem koordinat tersebut tidak
berlaku bagi titik – titik yang mengandung bilangan khayal. Jadi, nilai x untuk y yang berupa bilangan
khayal dan nilai – nilai y untuk x yang berupa bilangan khayal tak dapat ditempatkan disitu, sehingga
harus dikeluarkan dari bidang sepasang sumbu silang tersebut.
1. Selidiki apakah terdapat batas perpanjangan bagi kurva yang dicerminkan oleh persamaan x2 - y2
-5 = 0
penyelesaian untuk x: x=
berapapun nilai y, bilangan dibawah tanda akar akan selalu positif sehingga x akan selalu berupa
bilangan nyata. Berarti perpanjangan kurva searah sumbu y tidak terbatas
penyelesaian untuk y: y=
jika x < 5 atau x > 5, bilangan dibawah tanda akar akan negatif dan y akan menadi bilangan
khayal atau maya. Berarti perpanjangan kurva searah sumbu x terbatas hanya sampai x = ± 5.
Jadi, dalam kasus ini tidak terdapat batas perpanjangan bagi kurva untuk variabel x (searah sumbu
y), tetapi terdapat batas perpanjangan untuk variabel y (serah sumbu x).
Asimtot suatu kurva adalah sebuah garis lurus yang jaraknya semakin dan semakin
dekat dengan salah satu ujung kurva tersebut. Jarak itu sendiri tidak akan menjadi nol, atau
garis lurus dan kurva tadi tidak sampai berpotongan. Suatu kurva dikatakan asimtotik terhadap
sebuah garis lurus tertentu apabila salah satu ujung kurva semakin dan semakin mendekati
garis yang bersangkutan.
Yaitu menguraikan ruas utama fungsi tersebut menjadi bentuk perkalian ruas-ruas utama dari dua fungsi yang
lebih kecil. Sebagai contoh, faktorisasi sebuah fungsi yang memiliki persamaan f(x,y) =0 berarti membentuk
Contoh :
(x – y)(2x + y) = 0 sehingga gambar dari 2x2 - xy - y2 = 0 terdiri atas garis-garis lurus x – y = 0 dan 2x + y = 0
Kontak : 082324460999
Email : annisafajri@ymail.com