Anda di halaman 1dari 29

Materi 2 : Fungsi Linier

For Internal only Dr. ALBERT YANSEN, MM


Pengertian

Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang


menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional)
antara suatu variabel dengan variabel lain. Sebuah fungsi
dibentuk oleh beberapa unsur pembentuk fungsi, yaitu variable,
koefisien dan konstanta.
Variabel ialah unsur pembentuk fungsi yang mencerminkan
atau mewakili faktor tertentu, dilambangkan dengan huruf-
huruf Latin.
Koefisien ialah bilangan atau angka yang terkait pada dan
terletak di depan suatu variabel dalam suatu fungsi.
Adapun konstanta ialah bilangan atau angka yang turut
membentuk sebuah fungsi tetapi berdiri sendiri sebagai
bilangan dan tidak terkait pada suatu variabel tertentu.
Notasi sebuah fungsi secara umum :
y = f(x)

Contoh :
y = f(x) = 5 + 0,8 x

y merupakan dependen variable, 5 adalah konstanta, 0,8


koefisien variasi x dan x adalah independen variable
Jenis-Jenis Fungsi
Fungsi dapat digolong-golongkan menjadi beberapa kelompok.
Rincian jenis-jenis fungsi selengkapnya dapat dilihat dibawah ini :

Fungsi

Fungsi Aljabar
Fungsi Non Aljabar (Transenden)

Fungsi Irrasional Fungsi Rasional

Fungsi Polinom
Fungsi Linier Fungsi Pangkat Fungsi Eksponensial
Fungsi Kuadrat Fungsi Logaritmik
Fungsi Kubik Fungsi Trigonometrik
Fungsi Bikuadrat Fungsi Hiperbolik
Fungsi polinom
Fungsi Polinom adalah fungsi yang mengandung banyak suku
(polinom) dalam variabel bebasnya.
y = a0 + a1x + a2x2 +…...+ anxn
Fungsi Linear
Fungsi Linier adalah fungsi polinom khusus yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu (fungsi berderajat
satu).
y = a0 + a1x , a1 ≠ 0
Fungsi Kuadrat
Fungsi Kuadrat adalah fungsi polinom yang pangkat tertinggi
dari variabelnya adalah pangkat dua, sering juga disebut fungsi
berderajat dua.
y = a 0 + a1x + a2x2 , a2 ≠ 0
Fungsi berderajat n
Fungsi berderajat n adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat n (n = bilangan nyata).
y = a0 + a1x + a2x2 + …+ an-1xn-1 + anxn , an ≠ 0

Fungsi Pangkat
Fungsi Pangkat yaitu fungsi yang veriabel bebasnya berpangkat
sebuah bilangan nyata bukan nol.
y = xn , n = bilangan nyata bukan nol.
Fungsi eksponensial
Fungsi ekponensial adalah fungsi yang variable bebasnya
merupakan pangkat dari suatu konstanta bukan nol.
y = nx n > 0
Fungsi logaritmik
Fungsi Logaritmik adalah fungsi balik (inverse) dari fungsi
eksponensial, variabel bebasnya merupakan bilangan
logaritmik.
y = nlog x
Fungsi trigonometrik dan fungsi hiperbolik
Fungsi Trigonomtrik dan fungsi Hiperbolik adalah fungsi yang
variabel bebasnya merupakan bilangan-bilangan goneometrik.
persamaan trigonometrik y = sin x
persamaan hiperbolik y = arc cos x
Fungsi Linier
Preview
 Pendahuluan
 Kemiringan dan Titik Potong Sumbu
 Bentuk Umum Fungsi Linier
 Menentukan Persamaan Garis
 Hubungan Garis Lurus
 Latihan
Fungsi Linier

Fungsi Linier/garis lurus adalah suatu fungsi


dimana variabel bebasnya paling tinggi
berpangkat satu.
Bentuk umum : Y = bX + a
a dan b = konstanta
Y = variabel tidak bebas
X = variabel bebas
Pendahuluan
#Fungsi Linier
merupakan turunan dari fungsi polinom (mengandung banyak suku)
y = !" + !# $ + !% $ % + ⋯ + !' $ ' (polinom)
y = !" + !# $ (linier)
karena pangkat tertinggi dalam variabelnya adalah pangkat satu.

Y=a+bx Variabel Bebas

Variabel Terikat

Sesuai dengan namanya, setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah


garis lurus apabila di gambarkan dalam sebuah kurva .
Penggambaran Fungsi Linier
Setiap fungsi linier akan menghasilkan garis lurus jika
digambarkan :
Contoh : y = 3 + 2x
y

12

10
X 0 1 2 3 4
Y 3 5 7 9 11
8

x
0 1 2 3 4
Kemiringan dan Titik Potong Sumbu
#Kemiringan (Slope)

b mencerminkan besaran tambahan nilai y untuk setiap


tambahan satu unit x.
Kemiringan pada setiap titik yang terletak pada garis lurus
dalam sebuah kurva adalah sama.
*+ -. /-0
Kemiringan = m = atau
*, 1. /10
Contoh : y = 10 – 4x ,
Kemiringa dan Titik Potong Sumbu
# Macam - macam kemiringan
y y

x x
(a) Kemiringan Positif (b) Kemiringan Negatif
b>0 b<0
y y

a
x x
c
(c) Kemiringan Nol (d) Kemiringan Tak Tentu
Kemiringa dan Titik Potong Sumbu
# Titik Potong dgn Sumbu Y, bila X = 0

Titik potong sumbu y dari suatu fungsi linier dengan satu variabel bebas
adalah sama dengan nilai dari variabel terikat (y) bila nilai dari variabel
bebas (x) sama denga nol.

Contoh:
y = 10 -4x
Jika x = 0 maka,
y = 10
Jadi titik potong sumbu y pada
Fungsi y = 10 – 4x adalah 10.
> Example !

y = 8 – 2x, kemiringannya adalah -2.


Jadi setiap kenaikan unit variabel x akan menurunkan 2 unit
variabel y. y
8
X 0 1 2 3 4
Y 8 6 4 2 0 6

x
0 1 2 3 4
Bentuk Umum Fungsi Linier

 Bentuk Eksplisit : Y = a + bx , dgn syarat b ≠ 0

 Bentuk Implisit : Ax + By + C = 0, Dimana


J
kemiringannya adalah − . Hal ini dapat di buktikan;
K

Ax + By + C = 0
By = -C – Ax
N J
y =−
K
–Kx

a bx
> Example !

#Eksplisit :
1. y = 5 + 3x
Jawab :
Nilai kemiringannya (slope ) adalah 3 dan titik potong
dengan sumbu y adalah (0,5).

2. y = 8 – 2x
Jawab :
Nilai kemiringannya (slope) adalah -2 dan titik potong
dengan sumbu y adalah (0,8).
> Example !

#Implisit :
1. 4x + 5y – 20 = 0
Jawab :
4x + 5y – 20 = 0
5y = 20 – 4x
R
y =4- x
S
R
Nilai kemiringannya - = -0,8 dan titik potong dgn sumbu
S
y adalah (0,4)
Menentukan Persamaan Garis
Ada beberapa metode dalam menentukan persamaan garis
lurus, diantaranya:
1. Metode dua titik,
2. Metode satu titik dan satu kemiringan.
Menentukan Persamaan Garis
1. Metode dua titik
jika kedua titik diketahui, misalnya A($# , V# ) dan B($% , V% ) maka untuk
menentukan persamaan garisnya bisa menggunakan rumus :
+/+0 +. / +0
=
,/ ,0 ,. /,0
Contoh : carilah persamaan garis yang melalui titik (3,2) dan (4,6)
Penyelesaian : $# = 3 , $% = 4, V# = 2, dan V% = 6
+/+0 + /+
= . 0
,/ ,0 ,. /,0
+/% X/%
=
,/W R/W
X/%
y–2 =( )(x – 3 )
R/W
y–2 = 4 (x – 3 )
y–2 = 4x – 12
y = 4x - 10
Menentukan Persamaan Garis
2. Metode satu titik dan satu kemiringan
Sebenarnya metode ini berasal dari metode dua titik,
yaitu :
+/+0 +. / +0
=
,/ ,0 ,. /,0
+. / +0
y– V# = ( ) (x - $# )
,. /,0
Sebagaimana tadi kita ketahui bahwa rumus kemiringan
(slope) adalah
+. / +0
m= maka persamaan diatas menjadi
,. /,0
y– V# = m(x - $# )
Menentukan Persamaan Garis
2. Metode satu titik dan satu kemiringan
Contoh : carilah persamaan garis yang melalui titik (6,4) dan
%
kemiringannya -
W
%
Penyelesaian : $# = 5 , V# = 4 dan Y = -
W
y– V# = m(x - $# )
%
y – 4 = - (x – 6)
W
%
y=- x+4+4
W
%
y=- x+8
W
Hubungan Garis Lurus
Jika didalam sebuah bidang sistem koordinat cartesius
terdapat 2 buah garis lurus maka kedua garis tersebut
memiliki kedudukan yang dapat diidentifikasi hubungannya.
Hubungan tersebut dapat terjadi dalam 4 posisi yaitu :
1. Berimpit,
2. Sejajar,
3. Berpotongan ,
4. Tegak lurus.
Hubungan Garis Lurus
1. Posisi kedua garis lurus berimpit
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = !# + Z# $
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = !% + Z% $
Apabila kedua garis lurus tersebut berimpit maka dapat
dipastikan bahwa : !# = !% [!\ Z# = Z%
Hubungan Garis Lurus
2. Posisi kedua garis sejajar
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = !# + Z# $
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = !% + Z% $
Apabila kedua garis lurus tersebut sejajar maka dapat di
pastikan bahwa : !# ≠ !% [!\ Z# = Z%
Hubungan Garis Lurus
3. Posisi kedua garis lurus berpotongan
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = !# + Z# $
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = !% + Z% $
Apabila kedua garis lurus tersebut berpotongan maka dapat
di pastikan bahwa : !# ≠ !% [!\ Z# ≠ Z%
Hubungan Garis Lurus
4. Posisi kedua garis lurus saling tegak lurus
Jika diketahui persamaan garis pertama adalah: y = !# + Z# $
dan diketahui persamaan garis kedua adalah : y = !% + Z% $
Apabila kedua garis lurus tersebut saling tegak lurus maka
dapat di pastikan bahwa : !# ≠ !% [!\ Z# · Z% = -1
Latihan
 Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui titik-titik
berikut :
1. A(3, 4),dan B(4, 3)
2. A(4, 5),dan B(8, 13)
3. A(-1, 4), dan B (-5, -2)

 Bentuklah persamaan linier yang garisnya melalui titik (-1, 3)


dan memiliki kemiringan sebesar :
4. m = -1
5. m = 5

 Tulilslah persamaan-persamaan berikut ini dalam bentuk grafik


6. y = 4x – 10
7. 4y + 8x – 20 = 0
Latihan
 Tentukanlah apakah garis-garis berikut ini sejajar atau
tidak.
8. 2x – 3y + 2 = 0 dan 4x – 6y = 0

 Tentukanlah apakah garis-garis berikut ini sejajar satu


sama lainnya atau tidak
9. A(3, 3), B(5, 7) dan C(0, 0), D(2,4)

 Tentukanlah apakah garis-garis berikut ini tegak lurus satu


sama lainnya atau tidak.
10. A(3, 1), B(4, 3) dan C(1, -3), D(0, -2)

Anda mungkin juga menyukai