Anda di halaman 1dari 49

HUBUNGAN NON-LINEAR

Dosen Pengampu :
Dr. H. Bernard, M.S
Baharuddin, S.Pd., M.Pd.

A U R E L I A A N G E L T. A ( 2 1 0 1 0 1 5 5 2 0 0 6 )
A . K U R N I A N U R AT I S H A L I H A K S
(210101552013)
F U N G S I K U A D R AT

Fungsi kuadrat atau fungsi berderajat dua ialah fungsi


yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat
dua. Bentuk umum persamaan kuadarat adalah y = a +
bx + cx2 , c ≠ 0. Gambar dari suatu fungsi kuadrat
dapat berupa salah satu dari empat kemungkinan
bentuk potongan kerucut : lingkaran, elips, hiperbola,
atau parabola.
Identifikasi Persamaan Kuadrat

Mengingat pangkat dua dalam suatu persamaan kuadrat sesungguhnya dapat terletak
pada variabel x maupun variabel y, bahkan pada suku xy (jika ada), maka bentuk
yang lebih umum untuk suatu persamaan kuadrat ialah :
ax2 + pxy + by2 + cx + dy + e = 0
Setidaknya salah satu a dan b ≠ 0
Apabila p = 0 , dengan kata lain dalam persamaan kuadrat tersebut tidak terdapat
suku yang mengandung xy, bentuk yang lebih umum tadi “berkurang” menjadi :
ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
Lingkaran

bentuk umum persamaan lingkaran :


ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
a=b
Bentuk baku rumus lingakaran yaitu :
(x – i)2 + (y – j)2 = r
Contoh :
Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran 3x2 + 3y2 – 24x – 18y - 33 = 0. Tentukan juga titik perpotongannya pada
masing-masing sumbu koordinat
3x2 + 3y2 – 24x – 18y = 33 :3
x2 + y2 – 8x – 6y + 11
x2 – 8x + y2 – 6y = 11
x2 – 8x + k1 + y2 – 6y + k2 = 11 + k1 +k2
(x2 – 8x + k1) + (y2 – 6y + k2) = 11 + k1 + k2
(x2 – 8x + 16) + (y2 – 6y + 9) = 11 +16 + 9
(x – 4) 2 + (y – 3) 2 = 62
Pusat lingkarannya adalah titik (4,3), jari-jari = 6.
Perpotongan dengan sumbu –x : y = 0
3x2 – 24x – 33 = 0 dengan rumus abc diperoleh x1 = 9,19 dan x2 = -1,19
x2 – 8x - 11 = 0
Prpotongan dengan sumbu –y : x = 0
3y2 – 18y – 33 = 0 dengan rumus abc diperoleh y1 = 7,47 dan y2 = -1,47
y2 – 6y – 11 = 1

Jadi, lingkaran tersebut memotong sumbu –x pada posisi x = 9,19 dan x = -1,19 serta memotong sumbu –y pada
kedudukan y = 7,47 dan y = -1,47.
Elips

bentuk umum persamaan elips :


ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
a setanda tapi tidak sama besar dengan b
Bentuk baku rumus elips yaitu :
+ =1
Contoh :
Tentukan pusat dan jari jari elips 8x2 + 2y2 – 32x – 12y + 18 = 0. Tentukan juga perpotongannya, pada masing-
masing sumbu koordinat.
8x2 + 2y2 – 32x – 12y = -18 :2
4x2 + y2 – 16x – 6y = -9
4x2 – 16x + y2 – 6y = -9
4x2 - 16x + k1 + y2 – 6y + k2 = -9 + k1 + k2
(4x2 – 16x + 16) + (y2 – 6y + 9) = -9 + 16 + 9
4(x – 2) 2 + (y – 3) 2 = 16 :3

i = 2, j=3 pusat elipsnya adalah titik (2,3). Karena r1 <r2, sumbu mayor elips //
r1 = 2, r2 = 4 sumbu-vertical –y; r1 = jari-jari pendek dan r2 = jari jari panjang.
Perpotongan dengan sumbu –x: y = 0 Perpotongan dengan sumbu –y: x = 0
8x2 – 32x + 18 = 0 2y2 – 12y +18 = 0 (y – 3) 2 = 0
Dengan rumus abc diperoleh x1 = 3,32 dan x2 = 0,68 y2 – 6y + 9 = 0 y1 = y2 = 3
Karena y1 = y2 berarti hanya ada satu
nilai y untuk elips ini, yaitu y = 3.
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar x
di sebelah, elips ini tidak memotong
melainkan hanya menyinggung sumbu
vertical –y1 sebab r1 = i. Untuk kasus
elips vertical semacam ini, hanya jika r1
> I terdapat perpotongannya denga
sumbu –y.
Hiperbola

bentuk umum persamaan hiperbola :


ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
a berlawanan tanda dengan b
Bentuk baku rumus hiperbola yaitu :
- =1
atau

=1
Contoh :
Tentukan pusat dan asimtot-asimtot dari hiperbola 16x – 9y – 64x + 18y – 89 =
0. Tentukan juga perpotongannya pada masing-masing sumbu koordinat.
16x – 64x – 9y + 18y = 89
16x – 64x + 64 – 9y + 18y – 9 = 89 + 64 – 9
16(x – 4x + 4) – 9(y – 2y + 1) = 144
16(x – 2) – 9(y – 1) = 144 : 144

= 1

=1 i = 2, j = 1, m = 3, n = 4
Pusat hiperbolanya adalah titik (2,1). Karena persamaannya memenuhi rumus
baku (x – 1)/m – (y – 1)/ n = 1, berarti sumbu lintangnya sejajar dengan sumb –x.
Asimtot–asimtotnya :

(x – 2)

(x – 2) + 1
x yx
Jika x = 0, y = -1,67 Jika x = 0, y = 3,67
Jika y = 0, x = 1,25 Jika y = 0, x = 2,75
Perpotongan dengan sumbu –x: y = 0
16x – 64x – 89 = 0, diperoleh x1 = 5,09 dan x2 = -1,09
Perpotongan dengan sumbu –y: x = 0
9y – 18y + 89 = 0, diperoleh y1 = y2 = bilangan khayal.
Tidak terdapat perpotongan dengan sumbu –y.
Parabola
Letak titik ekstrim parabola mengandung empat kemungkinan,
tergantung pada bentuk parabolanya. Apabila sumbu simetris para bola
sejajar dengan sumbu vertical, letak titik ekstrimnya akan di atas jika
parabolanya terbuka ke bawah, atau di bawah jika parabolanya terbuka
ke atas. Sedangkan bila sumbu simetris parabola sejajar dengan sumbu
horizontal, titik ekstrimnya akan terletak di kiri jika parabolanya teruka
ke kanan, atau di kanan jika parabolanya terbuka ke kiri. Perhatikan
gambar para bola berikut.
Parabola
Bentuk umum persamaan parabola :
ax2 + by2 + cx + dy + e = 0
Salah satu a atau b sama dengan nol (tidak keduanya)
Terdapat parabola dengan sumbu simetris sejajar sumbu vertical, dan
parabola dengan sumbu simetris sejajar sumbu horizontal, maka
terdpat dua macam bentuk umum yang lebih definitive untuk
persamaan parabola.
Bentuk umum persamaan parabola yaitu :
y = ax2 + bx + c sumbu simetris // sumbu vertical
atau
x = ay2 + by + c sumbu simetris // sumbu horizontal
Di mana a ± 0
Parabola

Titik ekstrim parabola (i,j) adalah :


−𝒃
2𝑎
Contoh :

Tentukan titik ekstrim parabola y = -x + 6x – 2 dan perpotongannya dengan


sumbu-sumbu koordinat.
y = -x + 6x – 2 ; parabolanya terbuka ke bawah karena a = -1 < 0, titik
ekstrimnya terletak di atas, berupa titik puncak. Koordinat titik puncak :

= = (3,7)

Perpotongan dengan sumbu –y: x = 0 → y = -2


Perpotongan dengan sumbu –x: y = 0 → -x + 6x – 2 = 0
diperoleh x1 = 5,65; x2 = 0,35
FUNGSI KUBIK

Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga ialah fungsi yang pangkat tertinggi
dari variabelnya adalah pangkat tiga. Bentuk umum persamaan fungsi
kubik:
y = a + bx + cx² + dx² d≠0
Setiap fungsi kubik setidak-tidaknya mempunyai sebuah titik belok yaitu
titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau dari
cembung menjadi cekung. Selain titik belok, sebuah fungsi kubik mungkin
pula mempunyai satu titik ekstrim (maksimum atau minimum) atau dua titik
ekstrim (maksimum atau minimum). Ada tidknya titik ekstrimdalam suatu
fungsi kubik tergantung pada besarnya nilai-nilai b, c dan d di dalam
persamaannya. Dengan demikian terdapat beberapa kemungkinan mengenai
bentuk kurva suatu fungsi kubik.
Fungsi-fungsi kubik yang hanya mempunyai titik belok, tanpa titik ekstrim :
Fungsi-fungsi kubik yang memunyai titik ekstrim :
MATERI YANG AKAN DITERAPKAN KE DALAM PEREKONOMIAN:

 PERMINTAAN,PENAWARAN dan KESEIMBANGAN PASAR


 FUNGSI BIAYA
 FUNGSI PENERIMAAN
 KEUNTUNGAN,KERUGIAN dan PULANG-POKOK
 FUNGSI UTILITAS
P E R M I N T A A N , P E N AWA R A N d a n K E S E I M B A N G A N PA S A R

fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa potongan
lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola dan potongan parabola.
Keseimbangan ditunjukkan oleh kesamaanpada perpotongan antara kurva
permintaan dan kurva penawaran.
F U N G S I B I AYA

Biaya rata-rata (average cost) ialah biaya yang dikeluarkan untuk


menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total
dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.
Biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan
produk.
F U N G S I B I AYA
1. Biaya Total merupakan fungsi kuadratik

Secara grafik, kurva C dan kurva VC adalah sebangun, dengan perbedaan sejarak c
F U N G S I B I AYA
1. Biaya Total merupakan fungsi kuadratik
F U N G S I B I AYA
2. Biaya Total merupakan fungsi kubik

mari kita perhatikan kurva berikut:


F U N G S I B I AYA
2. Biaya Total merupakan fungsi kubik
FUNGSI PENERIMAAN

Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil kali
jumlah barang dengan harga barang per unit.
Penerimaan rata-rata ( average revenue, AR ) ialah penerimaan yang diperoleh per unit
barang. Penerimaan Marginal ( marginal revenue, MR ) ialah penerimaan tambahan yang
diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang di hasilkan atau terjual.
KEUNTUNGAN,KERUGIAN dan PULANG-POKOK

Tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan,kerugian dan keadaan pulang-pokok


secara grafik dapat dilihat sebagai berikut:
F U N G S I U T I L I TA S

Fungsi utilitas menjelaskan besarnya utilitas (kepuasan,kegunaan) yang diperoleh


seseorang dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Pada umumnya semakin banyak
jumlah suatu barang dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian
mencapai puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru
menjadi berkurang atau bahkan negatif bila jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus
ditambah.
Persamaan utilitas total (total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang
berupa fungsi kuadrat parabolik, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke bawah.
utulitas marjinal (marginal utility, MU) ialah utilitas tambahan yang diperoleh dari
setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
F U N G S I U T I L I TA S
Penerapan Ekonomi
1. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar.
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd = 19 - p²
sedangkan penawarannya Qs = -8 + 2 p². Berapa harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangannya yang tercipta di pasar ?
Penyelesaian :
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
19 - p² = -8 + 2 p²
27 = 3 p², p² = 9, P=3
Q = 19 - p² = 19 – 32 = 10
Jadi, Pₑ = 3 dan Qₑ = 10
Jadi misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar
1(rupiah) per unit, maka persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi :
Q’ₛ = -8 + 2(P – 1)² = -8 + 2(P² - 2P +1) = -6 – 4P + 2P²
Keimbangan pasar yang pasar baru : Qd = Q’ₛ
19 - P² = -6 – 4P + 2P²
3P² - 4P – 25 = 0
Penerapan Ekonomi
1. Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar.

Dengan rumus abc diperoleh P₁ = 3,63 dan P₂ = -2,30. P ₂ tidakdipakai karena harga
negatif adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,36 ke dalam persamaan Qd atau persamaan -Q’ ₛ diperoleh Q =
5,82.
Jadi, dengan adanya pajak: P’ₑ = 3,36 dan Q’ₑ = 5,82.
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen
per unit barang, serta jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-masing :
tk = P’ₑ - P = 3,36 – 3 = 0,63
tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
T = Q’ₑ . t = 5,82 . 1 = 5,82.
Penerapan Ekonomi
2. Fungsi Biaya
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan C = 2Q²
- 24Q + 102. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum? Hitunglah
besarnya biaya total minimum tersebut. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya variabel,
biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata pada tingkat produksi tadi.
Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya
marjinal ?
Penyelesaian :
Berdasarkan rumus titikekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan
Q = = = 6 unit
Besarnya C minimum = 2Q² - 24Q + 102
= 2(6) ² - 24(6) + 102 = 30
[C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola yaitu (b² - 4ac/-
4a; hasilnya C minimum = (24² - 4.2.102)/-4.2 = -204/-8 = 30, tidak berbeda atau sama].
Penerapan Ekonomi
2. Fungsi Biaya
Selanjutnya pada Q = 6 ini:
FC =102
VC = 2Q² - 24Q = 2(6)² - 24(6) = -72
AC = C/Q = 30/6 = 5
AFC = FC/Q = 102/6 = 17
AVC = VC/Q = -72/6 = -12
Jika Q = 7, C =2(7)² - 24(7) + 102 = 32
MC = ∆C/ ∆Q = 32 – 30/ 7 – 6 = 2
Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya tambahan
(biaya marjinal) sebesar 2.
Penerapan Ekonomi
3. Fungsi Penerimaan
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen monopolis ditunjjukan oleh P =
900 – 1,5Q. Bagaimana persamaan penerimaan totalnya ? Berapa besarnya penerimaan
total jika terjual barang sebanyak 200 unit, dan berapa harga jual per unit? Hitunglah
penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. Tentukan tingkat
penjualan yang menghasilkan penerimaan totalmaksimum, dan besarnya penerimaan total
maksimum tersebut.
Penyelesaian :
P = 900 – 1,5Q → R = Q x P = 900Q – 1,5Q²
Jika Q = 200, R = 900(200) – 1,5(200)² = 120.000
P = 900 – 1,5(200) = 600
atau p = R/Q = 120.000/200 = 600
Jika Q = 250, R = 900(250) – 1,5(250)² = 131.250
MR = ∆R/∆Q = 131.250 – 120.000/250 – 200 = 225
R = -1,5Q² + 900Q
R maksimum pada Q = -b/2a = 900/-3 = 300
Besarnya R maksimum = 1,5(300)² + 900(300) = 135.000
Penerapan Ekonomi

Dalam membentuk fungsi penerimaan


melalui fungsi permintaan, persamaan
permintaanya harus dalam bentuk P =
f(Q). Jika persamaan permintaan
berbentuk Q = f(P) maka harus dibalik
dulu menjadi bentuk P = f(Q), mengingat
penerimaan merupakan fungsi dari jumlah
barang [R = r(Q)] dan bukan fungsi dari
harga [bukan R = r(P)].
Penerapan Ekonomi
4. Keuntungan, Kerugian dan Peluang-Pokok
Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
R = -0,10Q² + 20Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q³ - 3Q² +
7Q + 20. Hitunglah profit perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual barang
sebanyak 10 dan 20 unit.
Penyelesaian :
ℼ = R – C = -0,10Q² + 20Q – 0,25Q³ + 3Q² – 7Q – 20
ℼ = – 0,25Q³ + 2,90Q² + 13Q – 20
Q = 10 → ℼ = 0,25(1000) + 2,90(100) + 13(10) – 20
= -250 + 290 + 130 – 20 = 150 (Keuntungan)
Q = 20 → ℼ = – 0,25(8000) + 2,90(400) + 13(20) – 20
= 2000 + 1160 + 260 – 20 = -600 (Kerugian).
Penerapan Ekonomi

5. Fungsi Produksi
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen ditunjukkan oleh P = 9X² - X³.
Bentuklah persamaan produk rata-ratanya serta hitunglah produk total dan produk rata-
rata tersebut jika digunakan masukan sebanyak 6 unit. Berapa produk marjinalnya jika
masukan yang digunakan ditambah 1 unit?
Penyelesaian :
P = 9X² - X³ → AP = P/X = 9X - X²
Untuk X = 6 → P = 9(6)² - (6)³ = 108
AP = 9(6) – (6)² = 108/6 = 18
Jika X = 7 → P = 9(7)² - (7)³ = 98
MP = ∆R/∆Q = 98 – 108/ 7 – 6 = -10
Produksi marjinal negatif berartimsukan tambahan yang digunakan justru mengurangi
hasil produksi.
fung

Fungsi Eksponensial

Fungsi eksponensial ialah fungsi dari


suatu konstanta berpangkat variabel
bebas. Bentuk fungsi eksponensial yang
paling sederhana

Kurva terletak di kuadran-kuadran atas


( kuadran I dan kuadran II) pada system
koordinat.
Bentuk fungsi eksponensial lebih umum adalah
Kurvanya asimtotik terhadap garis y = c. mengingat bentuk ini mengandung
bilangan e maka pengetahuan tentang konsep longaritma , khususnya logaritma
nippier yang berbasis e.
Kurva eksponensial
Kurva eksponensial
Contoh :
1. Tentukan titik potong kurva eksponensial pada masing – masing sumbu dan hitunglah f
(3)
Penyelesaian :
Pada sumbu –x : y = 0 Untuk x = 3,
y = 2( 4,48 ) – 4
y = 4,96
0,5x = In 2 (Ine = 1)
0,5x = 0,69
x = 1,39
Titik potongnya : (1,39;0)
Pada sumbu –y :x = 0
y=
y=
y = 2 – 4 = -2
Titik potongnya : (0;-2)
Fungsi Logaritmik

Fungsi logaritmik merupakan kebalikan dari fungsi eksponensial, variabel bebas


merupakan bilangan logaritma. Bentuk fungsi logaritmik paling sederhana
f

Penerapan Ekonomi

1. Model Bunga majemuk


Kita dapat menggunkan model bunga majemuk

Dimana melambangkan jumlah pinjaman atau tabungan setelah n tahun, P


melambangkan jumlahnya sekarang (tahun ke-0), i adalah tingkat bunga
pertahun, m adalah frekuensi pembayaran bunga dalam setahun dan n adalah
jumlah tahun
Jika m sangat besar , bunga diperhitungkan sangat sering ( terus menerus)
dalam setahun, jumlah di masa datang tersebut dapat di rumuskan menjadi

Bentuk ini dinamakan model bunga majemuk sinambung


2. Model Pertumbuhan

𝑡− 1
𝑃 𝑡 =𝑃 1 𝑅 R=1+r

Keterangan :
= jumlah penduduk
t = waktu
Agar model di atas dapat diterapkan secara umum terhadap segala macam variabel,
sehingga jalan pikiran kita semata-mata terpaku pada persoalan kependuukan, maka
perlu dilakukan sedikit perubahan notasi menjadi :
𝑡− 1
𝑁𝑡= 𝑁1 𝑅 R=1+r
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai