Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 10

FUNGSI NON LINIER

1. PENDAHULUAN
Setelah fungsi linier dipelajari, sekarang kita akan menyajikan jenis fungsi yang
kedua yaitu fungsi non linier. Fungsi non linier ini dapat berperan berupa fungsi
kuadrat dan fungsi rasional (fungsi pecah). Gambar dari fungsi ini bukanlah suatu
garis lurus, melainkan suatu garis lengkung.
Dalam bab ini akan disajikan fungsi kuadrat yang gambarnya berupa suatu
parabola vertikal dan horizontal, fungsi rasional yang gambarnya berbentuk
hiperbola, fungsi kubik, lingkaran dan elips.

2. FUNGSI KUADRAT
Fungsi kuadrat dengan satu variabel bebas adalah fungsi polinomial tingkat dua,
dimana fungsi ini mempunyai bentuk umum, Y = Fungsi (x) = ao + a1x + a2x2 atau
bila koefisien-koefisien diubah, maka bentuknya adalah :
Y = f (x) = ax2 + bx + c
Dimana : Y = Variabel terikat
x = Variabel bebas
a, b, dan c = konstanta dan a ≠ 0
Bentuk ini bila digambarkan pada bidang koordinat akan mempunyai suatu
parabola vertikal. Hal ini ditunjukkan dalam gambar berikut :

Y Sumbu Simetri Y Sumbu Simetri

X
0 0

(a) Terbuka ke atas (b) Terbuka ke bawah

2
Pada gambar (a) parabola vertikal lengkung ke atas dan disebut sebagai
parabola terbuka ke atas. Sedangkan gambar (b) parabola vertikal lengkung ke
bawah dan disebut sebagai parabola terbuka ke bawah.
Suatu parabola mempunyai satu titik puncak. Titik puncak (vertex) adalah
titik dimana arah perubahan fungsi dari naik ke menurun atau dari menurun ke
naik. Dengan kata lain, titik puncak adalah titik yang paling bawah (dasar dari
parabola bilamana parabola terbuka ke atas, titik paling atas dari parabola
bilamana parabola terbuka ke bawah).
Koordinat titik puncak dari suatu parabola dapat diperoleh dengan rumus :

b (b2
Titik Puncak = ,
2a
4ac)
4a
Dimana : a, b dan c adalah parameter atau konstanta dalam persamaan
Suatu parabola vertikal mempunyai sebuah sumbu simetri yang sejajar
dengan sumbu Y. Sumbu simetri adalah suatu garis lurus yang melalui titik puncak
dan membagi parabola menjadi dua bagian yang sama bentuknya.

Rumus Kuadarat (ABC)


Jika Y = 0, maka bentuk umum dari fungsi kuadrat Y = ax2 + bx + c akan
menjadi persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0. Nilai-nilai penyelesaian untuk X yang
juga di sebut akar-akar dari persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan cara
memfaktorkan atau dengan menggunakan rumus kuadrat. Rumus kuadrat ini
adalah:

b b 4ac
X1,2 = 2
2a

Suku di tanda akar pada persamaan yaitu b2 – 4ac disebut diskriminan (D).
Nilai diskriminan ini akan menentukan apakah parabola vertikal memotong,
menyinggung atau tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. Jika nilai b2 –
4ac adalah negatif maka tidak terdapat titik potong dengan sumbu X. Jadi, rumus
kuadrat ini hanya di gunakan bila nilai b2 – 4ac positif atau sama dengan nol.
Macam-Macam Parabola Vertikal
Tanpa melihat gambar parabola, titik maksimum dan titik minimum dapat
ditentukan dengan melihat nilai parameter a dan nilai dari diskriminan, D. Berikut
ini terdapat 6 kemungkinan bentuk parabola :
1. Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan memotong
sumbu X di dua titik yang berlainan.
2. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan menyinggung
sumbu X di dua titik yang berimpit.
3. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan tidak memotong
maupun menyinggung sumbu X.
4. Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan memotong
sumbu X di dua titik yang berlainan.
5. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan menyinggung
sumbu X di dua titik yang berimpit.
6. Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan tidak
memotong maupun menyinggung sumbu X.

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :


Contoh : 1
Jika fungsi kuadrat Y = X2 – 8X + 12, carilah koordinat titik puncak dan
gambarkanlah parabolanya.

a=1, b = -8, c =12

D = b2 – 4ac = -82 – 4(1)(12) = 16


Penyelesaian :
b (b2
Koordinat titik puncak = 2a ,
4ac) 4a
8 (64 48)
= ,
2 4

= (4, -4)
Untuk X = 0, maka Y = 12 ( 0, 12)
Y = X2 – 8X + 12
D = b2 – 4ac = -82 – 4(1)(12) = 16  a > 0, D > 0 Parabola vertical terbuka ke
atas dengan memotong sumbu x pada dua titik yang berbeda yaitu : (2,0) dan (6,0)

Titik potong sumbu X adalah (0, 12)


Untuk Y = 0, maka X2 – 8X + 12 =
0

b b 4ac
X1,2 = 2
2a

X1,2 = 8 64 48 8 16
2 2
X1 =
8 4
2 6

X2 =
8 4
2 2

Titik potong sumbu X adalah (2,0) dan (6,0)


Berdasarkan nilai-nilai penyelesaian dari titik puncak dan titik potong sumbu X dan
Y maka kurva parabolanya dapat digambarkan seperti berikut :
Y

(0,12) (8,12)

12
Y = X2-8X + 12
10
8
6
4
2 (2,0) (6,0)
0 X
-2 2 4 6
-4
(4,-4)
Contoh : 2
Diketahui fungsi kuadrat Y = 3 + 2X - X2, carilah akar-akarnya dan gambarkanlah
grafiknya.
Penyelesaian :
Jika X = 0, maka Y = 3, sehingga titik koordinatnya (0,3)
Jika Y = 0, maka 3 + 2X - X2 = 0  x (-) 
X2 – 2X – 3 = 0
(X-3) (X + 1) = 0
X1 = 3 sehingga titik koordinatnya (3,0)
X2 = -1 sehingga titik koordinatnya (-1, 0)

Y = 3 + 2X - X2

b (b2
Koordinat titik puncak = 2a ,
4ac) 4a
2 (2 2 4( 1)
= 2( 1), (3)

4( 1)
2 16
= , (1,4)
2 4

Berdasarkan nilai-nilai penyelesaian dari titik puncak dan titik potong sumbu X dan
Y maka kurva parabolanya dapat digambarkan seperti pada gambar berikut :
(1,4)
Y

4
(2,3)
3
(0,3)
2

(-1,0) (0,3)
X
-1 0 1 2 3

Fungsi kuadrat juga mempunyai bentuk umum yang lain yaitu :

X = f(Y) = ay2 + by + c

Bentuk umum ini jika digambarkan akan berbentuk parabola horizontal.


Parabola horizontal terdapat dua bagian yaitu yang terbuka ke kanan dan yang
terbuka kekiri tergantung pada nilai koefisien a. Jika koefisien a > 0 maka
parabolanya akan terbuka kekanan dan jika koefisien a < 0 maka parabolanya
terbuka kekiri.
Sumbe simetri dari parabola horizontal adalah sejajar dengan sumbu x.
sedangkan koordinat titik puncak nilai x dan y saling dipertukarkan tempatnya
yaitu (y,x) dengan rumus :

Titik Puncak = - ( b2 – 4ac ) , - b )


4a 2a

Parabola horizontal terbuka kekanan atau kekiri, maka akan memotong sumbu
y. jika D > 0 maka parabola horizontal akan memotong sumbu Y di dua titik
yang berbeda, jika D = 0 maka parabola horizontal akan menyinggung sumbu
Y di dua titik yang berimpit, jika D = 0 maka parabola horizontal akan tidak
memotong maupun tidak menyinggung sumbu Y .

Macam-Macam Parabola Horizontal


Dengan melihat nilai parameter a dan nilai dari diskriminan (D), terdapat 6
kemungkinan bentuk parabola :
1. Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke kanan dan memotong
sumbu Y di dua titik yang berlainan.
2. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke kanan dan menyinggung
sumbu Y di dua titik yang berimpit.
3. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke kanan dan tidak memotong
maupun menyinggung sumbu Y.
4. Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke kiri dan memotong sumbu
Y di dua titik yang berlainan.
5. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke kiri dan menyinggung sumbu
Y di dua titik yang berimpit.
6. Jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke kiri dan tidak memotong
maupun menyinggung sumbu Y.

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :

a) Y b) Y c) Y

a>0 a>0 a>0


D>0 D=0 D<0

0 X X X

d) Y e) Y f) Y

a<0 a<0 a<0


D>0 D=0 D<0

0 X X X
Contoh : 1
Jika fungsi kuadrat : X = Y2 – Y – 6, tentukan koordinat titik puncak dan
gambarkan parabolanya.
Jawab :

Titik Puncak = - ( b2 – 4ac ) , - b ) TP = (-6,25 ; 0,5)


4a 2a
Karena a =1, D > 0  Parabola terbuka kekanan dan memotong sumbu y pada
dua titik yang berlainan.

X = Y2 – Y – 6
Jika Y = 0 , X = -6 (-6, 0)
Jika X = 0, Y = ……. ?

b b 4ac
Y1,2 = 2
2a

Y1 = 1 + 5/2 = 3 (0,3)
Y2 = 1 – 5/2 = -2(0,-2)

X = Y2 – Y - 6
(-6,25 ; 0,5) 0,5

-6,25 -6 0 X

-2
Contoh : 2
Jika fungsi kuadrat X = 9 - Y2, tentukan koordinat titik puncak dan gambarkan
parabolanya.
Jawab :

TP = (9,0)
Karena a < 0 dan D > 0 maka parabola terbuka kekiri dan memotong sumbu Y
pada dua titik yang berlainan.

X = 9 - Y2
Jika Y = 0 , X = 9 (9,0)
X = 0 , Y = ± 3  Y1 = 3 ( 0,3) dan Y2 = -3 (0, -3)

X = 9 - Y2
3

0 9 X

-3

3. FUNGSI PANGKAT TIGA


Polinomial tingkat 3 dengan satu variabel bebas disebut sebagai fungsi kubik dan
mempunyai bentuk umum :
Y = a0 + a1 X + a2X2 + a3 X3
Dimana : a3 tidak sama dengan nol
Fungsi kubik ini bila digambarkan dalam bidang koordinat Catersius,
kurvanya mempunyai dua lengkung (concave) yaitu lengkung ke atas dan lengkung
ke bawah seperti tampak pada gambar berikut :
Y
Y = a0 + a1X + a2X2 + a3X3

a0
X

0
4. FUNGSI RASIONAL
Suatu fungsi rasional mempunyai bentuk umum :

g (X) anXn an 1X n 1 ...... a1X a0


Y
h (x) bm X 0 bm 1X m 1 ...... b1X b0

Dimana :
G (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-n
H (X) = Fungsi polinomial tingkat ke-m dan tidak sama dengan nol

Fungsi rasional ini bila digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius kurvanya
akan berbentuk hiperbola dan mempunyai sepasang sumbu asimtot. Sumbu
asimtot adalah asumbu yang didekati kurva hiperbola tetapi tidak pernah
menyinggung. Fungsi rasional yang istimewa dan sering ditetapkan dalam ilmu
ekonomi adalah berbentuk:
a
Y=
X atau XY = a
Dimana : a > 0

Bentuk fungsi rasional diatas kurvanya adalah hiperbola segi empat dan
mempunyai satu sumbu asimtot tegak yang berimpit dengan sumbu Y dan satu
sumbu asimtot datar yang berimpit dengan sumbu X. jadi, bila nilai Y diperbesar,
kurva hiperbola akan mendekati sumbu Y dan bila nilai X diperbesar kurva
hiperbola akan mendekati sumbu X. Hal ini ditunjukan dalam gambar berikut :
Jika sumbu asimtot tegak tidak berimpit dengan sumbu Y dan sumbu
asimtot datar tidak berimpit dengan sumbu Y, maka bentuk umum dari fungsi
rasional adalah :

(X-h) (Y – k) = C

a
Y= (a 0)
X

X
0

Dimana : h = Sumbu asimtot tegak


k = Sumbu asimtot datar
(h, k) = Pusat hiperbola
C = Konstanta positif

Contoh : 1

Jika diketahui fungsi rasional Y = 9


Penyelesaian : , gambarkanlah kurva hiperbolanya ?
X
Jika X = 1, maka Y = 9, sehingga titik koordinatnya (1,9)
Jika X = 3, maka Y = 3, sehingga titik koordinatnya (3,3)
Jika X = 9, maka Y = 1, sehingga titik koordinatnya (9,1)
Kurva hiperbola ini ditunjukkan oleh gambar sebagai berikut :

9 (1,9)

8
7 9
Y=
6 X
5
4
(3,3)
3
2 (9,1)
1

0 X
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Contoh : 2
Jika diketahui fungsi (X + 3) (Y + 4) = 30, gambarkanlah kurva hiperbolanya ?
(X - h) (Y – k) = C

Penyelesaian :
Sumbu asimtot tegak X = h = -3
Sumbu asimtot datar Y = k = -4
Jadi, titik pusat hiprbola (-3, -4)

Jika X = 0, maka Y = 6, sehingga titik koordinatnya (0,6)

Jika Y = 0, maka X = 4,5 sehingga titik koordinatnya (4,5 ; 0)

Jika X = 2, maka Y = 2, sehingga titik koordinatnya (2,2)


Berdasarkan nilai sumbu asimtot tegak dan datar serta titik-titik koordinat, maka
kurva hiperbola dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini :

X=-3
X= (1,9)
-3 9
8
7
6
(X + 3) (Y + 4) = 30
5
4
(2,2)
3
2
1 (4
1 ,0 )
2
0 X
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-1
-2
-3
-4 Y = -4

28

Anda mungkin juga menyukai