Anda di halaman 1dari 16

ELIPS

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Geometri Analitik Kelas A
Semester 2

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sunardi, M.Pd.
Dr. Susanto, M.Pd.

Disusun oleh:
Alya Miranti(230210101015)
Sri Wahyuni Aisiyah (230210101054)
Indri Isnainiyah (230210101056)
Harifan (230210101070)
Nuelvan Manurung(230210101087)
Alvina Qurriyah Mahendra (230210101094)
Aulia Nashwa Nadhiva(230210101162)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat,
karunia, taufik, dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah berjudul “ELIPS”
ini tepat waktu. Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Geometri Analitik Semester 2. Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr.
Sunardi, M.Pd. dan Dr. Susanto, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Geometri
Analitik yang telah memberikan ilmunya kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak serta sumber yang telah memberikan dukungan materi dan motivasi
dalam proses penyelesaian makalah ini.
Penyusun berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan
kita mengenai Elips. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
dibutuhkan guna menyempurnakan makalah ini dan diharapkan demi perbaikan pada
penugasan di masa yang akan datang. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun maupun bagi semua pihak.

Jember, 20 Maret 2024

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pembelajaran Geometri Analitik di jenjang perkuliahan termasuk ke dalam
skema pembelajaran yang kompleks. Di satu sisi mahasiswa harus memiliki
pengetahuan, analisa, dan keterampilan dalam bidang aljabar dan di sisi lain,
mereka juga harus membekali diri dengan kemampuan visual spasial, analitikal,
dan proses rigor secara tepat dan efektif.
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua-dimensi, yang
terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang. Salah satu jenis irisan
kerucut yang dapat terjadi adalah elips. Irisan yang terbentuk berupa elips terjadi jika
bidang yang mengiris tidak melalui puncak, tidak memotong lingkaran alas, tidak sejajar
sumbu simetri maupun garis pelukis kerucut, bidang pengiris tidak tegak lurus pada
kerucut dan sudutnya membentuk kurang dari Elips adalah tempat kedudukan titik-titik
yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik
tersebut adalah titik fokus atau titik api.
Untuk suatu elips, jarak terjauh antara dua titik pada elips disebut sumbu mayor,
dengan titik-titik ujung sumbu mayor disebut titik-titik puncak elips. Ruas garis yang
tegak lurus dan membagi sumbu mayor menjadi 2 bagian yang sama disebut sumbu
minor.

1. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Bentuk Persamaan Elips?
1.2.2 Bagaimana Persamaan Garis Singgung Elips?
1.2.3 Bagaimana Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Pada Elips?
1.2.4 Bagaimana Bentuk Persamaan Garis Singgung Melalui Sebuah Titik Di Luar Elips?
1.2.5 Bagaimana Bentuk Persamaan Kutub Pada Elips?

1. Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui Bentuk Persamaan Elips
1.3.2 Untuk mengetahui Persamaan Garis Singgung Elips
1.3.3 Untuk mengetahui Persamaan Garis Singgung melalui Titik pada Elips
1.3.4 Untuk mengetahui Bentuk Persamaan Garis Singgung melalui sebuah Titik di luar Elips
1.3.5 Untuk mengetahui Persamaan Kutub pada Elips

BAB II
PEMBAHASAN

1. Persamaan Elips
Elips dibentuk oleh bidang irisan yang memotong kerucut tetapi tidak tegak lurus
sumbu dan tidak sejajar garis pembangun kerucut. Elips merupakan himpunan semua
titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu bernilai tetap. Kedua titik tertentu
dinamakan fokus elips.

Gambar 1.

Keterangan :
F1, F2 : sumbu transver (sumbu utama)
A1, A2 : sumbu mayor (sumbu panjang)
B1, B2 : sumbu minor (sumbu pendek)
A1, A2, B1, B2 : puncak – puncak elips
F1, F2 : fokus

1. Jika jarak kedua focus sama dengan 2c maka koordinat titik fokus adalah (c,0) dan
(-c,0)
2. Jika panjang sumbu panjang A1A2 = 2a maka koordinat titik puncak adalah (a,0)
dan (-a,0)
3. Jika panjang sumbu pendek B1B2 = 2b maka koordinat titik puncak adalah (0,b) dan
(0,-b)

Sehinnga diperoleh hubungan antara a, b, dan c yaitu a 2 = b2 + c2 atau b2 = a2 – c2


dengan a,b, dan c > 0.
Berdasarkan definisi, persamaan elips yang berpusat dititik P(0,0) dengan titik fokus F 1
(c,0) dan F2 (-c,0) dan jumlah jarak kedua fokus adalah 2a.
Gambar 2.
Ambil sebarang T(x,y) maka berlaku,
{TTF1|TF2=2a}

{(x,y)|√ ( x−c )2 + y 2+ √ ( x +c)2 + y 2=2a} , ingat rumus jarak antara dua titik
{(x,y)| √ ( x+ c )2+ y 2=2 a− √( x−c)2 + y 2}

Kedua ruas dikuadratkan, diperoleh


{(x,y)|( x +c )2 + y 2=4 a2- 4a√ (x−c)2 + y 2 +¿❑ ¿(( x−c ¿ ¿2 + y 2)}

{(x,y)|( x +c )2 =4 a2- 4a√ (x−c)2 + y 2 +(x−c)2}

Jabarkan kemudian disederhanakan,


{(x,y)| x 2+2xc+c 2=4 a2- 4a(x−c)2+ y 2+ x 2- 2xc +c 2}

{(x,y)|4xc - 4 a2= - 4a( x−c)2+ y 2}

{(x,y)|xc -a 2= - a√ (x−c)2 + y 2}

Kedua ruas dikuadratkan kembali, sehingga diperoleh


{(x,y)|(c 2-a 2) x 2- a 2 y 2= a 2(c 2-a 2)}

Kedua ruas dibagi a 2 dan (c 2-a 2), diperoleh


¿

Hubungan antara a,b, dan c yaitu a 2=b 2+c 2 didapatkan,

{ }
2 2
x y
( x , y )∨ 2 + 2 =1
a b

Jadi persamaan elips dengan pusat (0,0), dan fokus F 1(c,0) dan F 2(-c,0) adalah
2 2
x y
2
+ 2
=1
a b
Jika kita geser titik pusatnya ke ( p , q ) maka diperoleh persamaan
2 2
( x− p) ( y−q)
+ =1
a2 b2

Contoh soal
Tentukan Persamaan elips dengan puncak (−5 , 0 ) , fokus (−3 , 0 ) dan ( 3 , 0 ) .
Penyelesaian
Diketahui a=5 dan c=3maka b 2=√ a2−c2
b 2=√ 5 2−32
b=√ 25−9
b = √ 16
b =4
2 2
x y
Jadi persamaan elipsnya adalah + =1
25 16

Kurva elips dengan titik pusat P(p,q) dengan sumbu mayor sejajar sumbu X dapat
dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3.
Jika elips kita geser titik pusatnya ke P(p,q) dan sumbunya sejajar dengan sumbu-
sumbu koordinat, maka didapatkan persamaan elips dengan cara translasi. Sesuai
dengan konsep translasi, menggeser p satuan searah sumbu X dan q satuan searah
sumbu Y, matriks translasinya dapat ditulis T=p q . Hubungan antara titik awal dan
bayangannya adalah sebagai berikut.
x' y' =T+x y
x' y' =p q +x y
x' y' =p+x q+y
x'=p+x x=x'-p
y'=p+y y=y'-p
Persamaan awal kurva elips adalah x2a2+y2b2=1, sehingga persamaan baru jika
digeser sebagai berikut.
x2a2+y2b2=1
(x'-p)2a2+(y'-q)2b2=1 atau dapat ditulis (x-p)2a2+(x-q)2b2=1.
Jika elips dirotasi sejauh 90° seperti Gambar 4, maka menentukan persamaan elips
yang berpusat di titik P(0,0) dengan titik fokus F1(0,-c) dan F2(0,c), jumlah jarak tetap
sebesar 2a, a>c>0 dan b2=a2-c2, b>0.

Gambar 4.
Ambil sebarang T(x,y) maka didapatkan,
{T|TF1+TF2=2a}
{x,y|x2+(y+c)2+x2+(y-c)2=2a}
{x,y|x2+(y+c)2=2a-x2+(y-c)2}
Kuadratkan kedua ruas, jabarkan, dan sederhanakan,
{x,y|x2+(y+c)2=4a2+4ax2+(y-c)2+(x2+(y-c)2)}
x,y|(y+c)2=4a2+4ax2+(y-c)2+(y-c)2)}
{x,y|y2+2cy+c2=4a2+4ax2+(y-c)2+y2-2cy+c2)}
{x,y|4cy-4a2=4ax2+(y-c)2}
{x,y|cy-a2=ax2+(y-c)2}
Kuadratkan kedua ruas kembali,
{x,y|c2y2-2cya2+a4=a2(x2+(y-c)2)}
{x,y|a2x2+a2-c2y2=a2(a2-c2)}
Ubahlah b2=a2-c2 pada persamaan terakhir,
{x,y|a2x2+b2y2=a2b2}
{x,y+x2b2+y2a2=1}
Jadi persamaan elips dengan pusat (0,0), fokus F1(0,-c) dan F2(0,c) adalah
x2b2+y2a2=1.
Kurva elips dengan titik pusat P(p,q) dengan sumbu mayor sejajar sumbu Y dapat
dilihat pada Gambar 5. Persamaan elips dengan titik pusat P(p,q) didapat dengan cara
translasi. Sesuai dengan konsep translasi, menggeser p satuan searah sumbu X dan q
satuan searah sumbu Y, matriks translasinya dapat ditulis T=p q . Hubungan antara titik
awal dan bayangannya adalah sebagai berikut.
x' y' =T+x y
x' y' =p q +x y
x' y' =p+x q+y
x'=p+x x=x'-p
y'=p+y y=y'-p
Persamaan awal kurva elips adalah x2b2+y2a2=1, sehingga persamaan baru jika
digeser sebagai berikut.
x2b2+y2a2=1
(x'-p)2b2+(y'-q)2a2=1 atau dapat ditulis (x-p)2b2+(x-q)2a2=1.

Gambar 5.
2. Garis Singgung Elips
Suatu garis lurus dapat memotong, menyinggung, dan tidak menyinggung atau tidak
memotong elips. Misalkan persamaan garis yang gradiennya m adalah y=mx+n
sehingga didapatkan,
2 2 2 2 2 2
b x + a ( mx+n ) =a b
b 2 x 2+ a2 ( m2 x 2 +2 mnx+n2 ) =a2 b2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
b x + a m x + 2 a mnx +a n =a b
( b 2+ a2 m2 ) x 2 + ( 2 a2 mn) x +(a ¿ ¿ 2 n2−a2 b 2)=0 ¿
Persamaan di atas merupakan persamaan kuadrat, sehingga kita dapat menentukan
persamaan garis singgungnya dengan memenuhi syarat D=0 didapatkan,
2
( 2 a2 m n2 ) −4 ( b2 +a 2 m2 ) ( a2 n2−a2 b2 )=0
4 b4 m2 n2−4 ( a 2 b 2 n2−a2 b4 + a4 m2 n2−a 4 b2 m2 ) =0
2 2 2 2 4 4 2 2
−a b n + a b +a b m =0
a 2 b 2 (−n 2+ b2 )=−a4 b 2 m2
4 2 2
2 2 −a b m
−n +b = 2 2
a b
2 2 2 2
n =a m + b
2 2
x y
Jadi garis singgung elips 2 + 2
=1 dengan gradien m adalah y=mx ± √ a 2 m2 +b2
a b
Selanjutnya, dengan cara menggeser pusat elips dari O(0 , 0) ke titik ( p , q) diperoleh
garis singgung adalah −q=m(x− p)± √ a 2 m2 +b2 .
Latihan Soal
Diketahui persamaan elips 9 x 2+ a 6 y 2−18 x−96 y + 9=0 . Tentukan
1. Koordinat pusat
2. Koordinat puncak
3. Koordinat fokus
4. Panjang sumbu mayor
5. Panjang sumbu minor
6. Sumbu transver
Penyelesaian
Kita dapat menggunakan cara demikian
2 2
9 x + a 6 y −18 x−96 y + 9=0
2 2
9 x −18 x+ 16 y −96 y=−9
2 2
9( x −2 x )+( y −6 y)=−9
2 2
9( x −2 x +1)+ 16( y −6 y+ 9)=−9+9+ 144
2 2
9( x −1)+16 ( y−3) =144
2 2
( x−1) ( y−3)
+ =1
16 9
Sehingga kita dapat menentukan nilai
a=4 , b=3 , c=7 , p=1 ,dan q=3
Kemudian kita dapat menentukan :
1. Koordinat pusat yaitu ( p , q)=(1 ,3)
2. Koordinat puncak = ( p ± a , q) dan ( p , q ± b)
a. (1+ 4 , 3)=(5 , 3)
b. (1−4 , 3)=(−3 ,3)
c. (1 , 3+3)=(1 , 6)
d. (1 , 3−3)=(1 ,0)
3. Koordinat fokusnya pc,q yaitu (1+7,3) dan (1-7,3)
4. Panjang sumbu mayor yaitu 2a=2(4)=8
5. Panjang sumbbu minor yaitu 2b=23=6
6. Sumbu transver (utama) yaitu y=3

3. Garis Singgung melalui Titik pada Elips


2 2
x y
Selanjutnya, menentukan persamaan garis singgung pada elips 2 + 2 =1, dengan titik
a b
y x , y
singgung T ¿, 1) dan R( 2 2).

Gambar 6.

Maka, untuk T ( x 1 , y 1) diperoleh


2 2
x1 y 1
2
+ 2
=1 atau b 2 x 21+a 2 y 21=a 2 b 2 …(1)
a b
Sedangkan untuk R ( x 2 , y 2) diperoleh
2 2
x2 y 2
2
+ 2 = 1 atau b 2 x 22 + a 2 y 22 =a 2 b 2… (2)
a b
Dengan demikian, dari persamaan (1) dan (2) diperoleh
2 2 2 2 2 2 2 2
b x 1+ a y 1=b x 2+ a y 2
2 2 2
b ( x1−x 2 ) =a 2 ¿

b 2 ( x 21−x 22 )=−a 2 ¿)
2 2
b
2
( y 1− y 2) ( y 1− y 2)( y 1 + y 2)
- = 2 =
(x 1−x 2 ) (x 2−x 2)(x 1+ x2 )
2 2
a
2
−b (x 1 + x 2) ( y 1− y 2)
=
a ( y 1 + y 2) (x 1−x 2 )
2

Gradien garis TR
( y 1− y 2)
mTR =
(x 1−x 2 )

Persamaan garis TR adalah


y - y 1=mTR ( x1− x2 )

( y 1− y 2 ) 2
−b (x 1 + x 2)
y - y1 = (x 1−x 2) atau y - y1 = 2 ( x 1−x 2)
( x 1−x 2 ) a ( y 2 + y 2)
Jika garis TR diputar berpusat di T dan pada saat titik R berimpit dengan titik T maka
dalam hal ini garis TR merupakan garis singgung elips di titik T. Sehingga diperoleh
bahwa x 1= x 2 dan y 1 = y 2 dan persamaannya adalah
2
−b (x 1 + x 2)
y - y 1= 2 ( x 1−x 2)
a ( y 1 + y 2)

−b 2 x 1
2
y - y 1= 2 ( x 1−x 2)
a 2 y1

−b x 1
2
y - y1 = 2 ( x 1−x 2)
a y1
2 2 2 2 2 2
a y 1 y−a y 1= -b x 1 x +b x 1
2 2 2 2 2 2
b x 1 x +a y 1 y = a y 1+ b x 1
2 2 2
a y1 y a y1 2
x1 x + 2
= 2
+ x1
b b
2
x1 x y1 y y1 x
2
+ 2 = 2
+ 2
a b b a

Gunakan persamaan (1)


2 2
x1 y1
2
+ 2
=1
a b
Sehingga diperoleh persamaan garis singgung elips yang berpusat (0,0) dengan titik
singgung ( x 1, y 1) adalah
x1 x y 1 y
2 + 2 = 1
a b
Apabila elips berpusat (p,q), maka persamaan elips tersebut adalah
x-p2a2+y-q2b2=1
Dengan demikian, persamaan garis singgung elips yang berpusat (p,q) dengan titik
singgung ( x 1, y 1) adalah
( x 1− p)( x− p) ( y 1−q)( y−q)
2 + 2 =1
a b

Persamaan garis singgung elips tersebut dapat dibuktikan dengan translasi. Mengapa
demikian? Karena persamaan ini sama dengan menggeser elips dan garis singgung elips
sejauh p dan q satuan masing-masing searah sumbu-x dan sumbu-y yang dapat ditulis T
= (p q ) dan A' (x',y') adalah titik singgungnya.

Gambar 7.

A(x,y) T = (p q) → A'(x',y')
A(x,y) T = (p q) → A'(x + p,y + q)
Sehingga,
x' = x + p y' = y + q
x = x' - p y = y' - q
Maka, kita substitusikan nilai x dan y tersebut pada persamaan garis singgung elips
yang berpusat (0,0) dengan titik singgung ( x 1, y 1) seperti berikut.
x1 x y 1 y
2 + 2 = 1
a b

( x ' 1− p)(x− p) ( y ' 1−q)( y−q)


2 + 2 =1
a b

Atau
( x 1− p)( x− p) ( y 1−q)( y−q)
2 + 2 =1
a b

Contoh:
2 2
x y
Tentukan persamaan garis singgung elips + = 1 yang melalui titik (4,1).
20 5
Penyelesaian
2 2
x y
+ =1
20 5
x1 x y 1 y
+ =1
20 5

( 4)x ( 1 ) y
+ =1
20 5
4x y
+ =1
20 5
x y
+ =1
5 5
x+ y
×5 = 1×5
5
x+y=5

4. Garis Singgung melalui sebuah Titik di luar Elips


Kita akan menentukan persamaan garis singgung pada elips yang melalui titik
T(x0,y0) di luar elips.

Gambar 8.
Misalkan persamaan elipsnya x2a2+y2b2=1 dan titik A(x',y') suatu titik singgungnya.
Maka dapat diperoleh persamaan garis singgung di A adalah
x'xa2+y'yb2=1
Karena titik A pada elips, maka memenuhi
(x')2a2+(y')2b2=1(1)
Karena garis singgung melalui T maka memenuhi
x'x0a2+y'y0b2=1(2)
Dengan demikian, dari persamaan (1) dan (2) dapat dicari x' dan y' sehingga
memperoleh persamaan garis singgungnya.
Berikut contohnya:
Carilah persamaan garis singgung pada elips x24+y2=1 dari titik T(2,-1)!
Penyelesaian
Misalkan (x0,y0) suatu titik singgung. Maka persamaan garis singgung di S adalah
x0x4+y0y=1
Dan berlaku juga
x024+y02=1
Atau
x02+4y02=4
Karena titik T(2,-1) pada garis singgung maka berlaku
2x04+y0=1
x0=4+4y04=2+2y0
Dengan demikian,
2+2y02+4y02=4
8y02+8y0=0
y0=0 atau y0=-1
Untuk y0=0 maka x0=2
Untuk y0=-1 maka x0=0
Jadi, titik-titik singgungnya adalah S1(2,0) dan S2(0,-1)
Persamaan garis singgung di S1 adalah 2x4+0.y=1 atau x=2
Persamaan garis singgung di S2 adalah 0x4-y=1 atau y=-1

5. Persamaan Kutub pada Elips


Sesuai dengan gambar 8, kita mempunyai dua garis singgung melalui titik T (x0, y0)
diluar elips. Dimisalkan persamaan elips x2a2+y2b2=1, titik A1(x1, y1) dan A2(x2,
y2) merupakan titik-titik singgung dari garis-garis singgung elips yang melalui titik T
(x0, y0) diluar elips.
 Persamaan garis singgung di A1, adalah x1xa2+y1yb2=1, karena T pada garis
singgung maka x1x0a2+y1y0b2=1 ................(1)
 Persamaan garis singgung di A2, adalah x2xa2+y2yb2=1, karena T pada garis
singgung maka x2x0a2+y2y0b2=1 ..................(2)
Dari persamaan (1) dan (2) kita dapat menyimpulkan bahwa titik A1 dan A2 terletak
pada garis dengan persamaan x1xa2+y1yb2=1.
Jadi persamaan x1xa2+y1yb2=1 merupakan kutub dari T terhadap elips
x2a2+y2b2=1.
Catatan
Jika T pada elips maka garis kutubnya menjadi garis singgung
Jika T diluar elips maka garis kutubnya menjadi tali busur singgung
Jika T didalam elips maka garis kutubnya tidak memotong elips
Contoh:
Titik (-2,-1) terletak diluar elips 5x2 + y2 = 5. Tentukan persamaan garis singgung
elips yang dapat ditarik melalui titik (-2,-1).
Penyelesaian
5x2 + y2 = 5
x2+ y25 = 1
Garis kutub titik (-2,-1) adalah -2x-15 y=1 atau y= -10x-5.
Garis kutub kita potong dengan elips dan kita dapatkan titik singgungnya, yaitu
5x2 + y2 = 5
5x2 + (-10x-5)2 = 5
7x+23x+2=0
x1= -27 atau x2= -23
Sehingga,
 Untuk x1= -27 kita dapatkan titik singgungnya -27, -157 kemudian kita dapat
menentukan garis singgungnya yaitu 2x+3y+7=0
 Untuk x2= -23 kita dapatkan titik singgungnya -23, 53 kemudian kita dapat
menentukan garis singgungnya yaitu 2x- y+3=0
Maka persamaan garis singgung elips yang dapat ditarik melalui titik (-2,-1) yaitu
2x+3y+7=0 dan 2x- y+3=0
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Elips termasuk dalam Geometri Analitika Bidang yang merupakan salah satu jenis
dari irisan kerucut dengan nilai eksentrisitas antara nol dan satu (0<eksentrisitas<1).
Elips merupakan himpunan semua titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu
bernilai tetap.
 Persamaan elips terbagi menjadi dua macam dengan perbedaan berada pada
pusatnya. Persamaan elips yang berpusat di titik P0,0 dengan titik fokus F1c,0
dan F2-c,0 adalah x2a2+y2b2=1.
 Persamaan elips yang berpusat di titik Pp,q adalah (x-p)2b2+(x-q)2a2=1.
Selain itu, terdapat persamaan garis singgung elips yang terbagi dengan perbedaan
titik pusat dan titik singgung.
 Persamaan garis singgung elips dengan titik pusat P(0,0) adalah
y=mxb2+a2m2.
 Persamaan garis singgung elips dengan titik pusat Pp,q adalah
y-q=mx-pa2m2+b2.
 Persamaan garis singgung melalui titik pada elips yang berpusat di (0,0) adalah
x1xa2+y1yb2=1 dan yang berpusat di (p,q) adalah x1-px-pa2+y1-qy-qb2=1.
 Untuk memperoleh persamaan garis singgung melalui titik di luar elips dapat
menggunakan (x')2a2+(y')2b2=1 atau x'x0a2+y'y0b2=1.
Persamaan x1xa2+y1yb2=1 merupakan kutub dari T terhadap elips
x2a2+y2b2=1 dengan beberapa catatan, yakni:
 Jika T pada elips maka garis kutubnya menjadi garis singgung
 Jika T diluar elips maka garis kutubnya menjadi tali busur singgung
 Jika T didalam elips maka garis kutubnya tidak memotong elips

2. Saran
Ilmu matematika dipelajari dengan memahami konsep lebih dahulu. Hal ini supaya
kita dapat memahami awal mula terbentuknya berbagai teorema yang ada. Dengan
begitu, diharapkan kita dapat memahami dan mampu menyelesaikan berbagai soal yang
ada khususnya tentang persamaan elips, garis singgung elips, dan persamaan kutub elips.

DAFTAR PUSTAKA
Sunardi. dan E. Yudianto. 2015. Teori dan Soal-soal Geometri Analitik Bidang. Edisi Pertama.
Jember: UPT Penerbitan UNEJ
Sukirman. 2016. Geometri Analit Bidang dan Ruang. Edisi Pertama. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

Anda mungkin juga menyukai