Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
Critical Book Report ini yang berjudul “Pengantar Geometri Analitik”. Critical Book
Report ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Geometri
Analitik, semoga critical book ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi
para pembaca.
Dalam penulisan critical book report ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang membantu dalam
menyelesaikan critical journal ini.
Penulis menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
kami meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam critical journal yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................................................... 1
BAB II ISI
2.1 Identitas Buku ................................................................................................................ 5
2.2 Isi Ringkasan Buku ........................................................................................................ 5
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku ................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geometri adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang
hubungan atara titik-titik, garis-garis, bidang –bidang serta bangun datar dan bangun
ruang (solid). Ada 3 yang merupakan unsur primitive dalam geometri yaitu titik,
garis, dan bidang. Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang
merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi
anatar persamaan matematika secara aljabar dengan tempat kedudukan secara
geometri yang lebih sistematis dan lebih tegas. Masalah- masalah geometri akan
diselesaikan secara aljabar sebaliknya gambar geometri sering mmeberikan
pemahaman yang lebih jelas pada pengertian hasil secara aljabar. Perkembanagn
geometri analitik dimuali dengan kehadiran bentuk baru persamaan .
Didalam geometri analitik dibahas mengenai irisan pada lingkaran, parabola,
elips, dan hiperbola. Ada rumus untuk membentuk persamaan dari tiap bgian seperti
parabola, elips, dan lainnya. Dalam makalah ini dikaji terkait materi yang termasuk
dalam geometri analitik. Sebagai calon pendidik harus memahami materi geometri
analitik karena materi ini dipelajari di jenjang pendidikan sekolah.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Geometri Analitik
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku Geometri Analitik

1.3 Manfaat Penulisan


1. Mengetahui informasi yang terdapat didalam buku
2. Menguji pemahaman terkait materi dalam buku Geometri Analitik
BAB II
ISI

2.1 Identitas Buku


Judul Buku : PENGANTAR GEOMETRI ANALITIK
ISBN : 978-602-6462-78-7
Pengarang : Dr. Yulita Molliq Rangkuti, M.Sc
Ahmad Landong, S.Pd
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Medan

2.2 Isi Ringkasan Buku

3. Irisan Kerucut Pada Dimensi Tiga


Silinder adalah permukaan yang terdiri dari semua baris yang terletak sejajar dengan
garis yang diketahui dalam ruang dan melewatibidangmelengkung yang diketahui.
Kurva yang dimaksud adalah kurva pembangkit untuk silinder.

Gambar.Silinder dan PembangunKurva


Kurvainidisebutpenampangataujejak.
Contoh Silinder Parabola y = x2. Temukan persamaan untuk silinder yang terbentuk dari
garis parallel ke poros-z yang melewati parabola y = x2, z = 0 (Gambar 3.2)
Contoh :
Silinder dari garis yang melalui parabola y = x2pada bidang- xy paralel ke sumbu z.
Penyelesaian:
Misalkan titik P0(x0,x02,0) yang terdapat pada parabola y = x2pada ruang- xy.
Kemudian untuk setiap nilai z, titik Q(x0,x02,z) akan ada pada silinder karena nilai-z
ada pada garis x = x0, y = x02melewati P0 paralel ke poros-z. Sebaliknya, setiap titik Q
(x0,x02,z) yang koordinat-y adalah kuadrat dari koordinat-x yang ada pada silinder
karena titik tersebut ada pada garis x = x0, y = x02melewati P0 paralel ke poros-z
Menggambar Silinder Paralel pada Poros Koordinat :
1. Sketsa tiga poros koordinat
2. Sketsa jejak dari silinder pada koordinat ruang dengan dua variable yang
muncul pada persamaan
3. Sketsa jejakpadaruang parallel di bagiansebelahnya
4. Tambahkan sudut luar untuk memberikan kejelasan bentuk
5. Jika penjelasannya diperlukan, gelapkan bagian garis untuk membuatnya
terlihat. Biarkan bagian yang tidak terlihat terang. Gunakan line breaks jika
anda bisa.
PermukaanKuadrat adalah grafik pada ruang persamaan tingkat dua pada x, y dan z.
Bentuk umumnya sebagai berikut :

Ax2 + By2 + Cz2 + Dxy + Eyz + Fxz + Gx + Hy + Jz +


K =0,
Dimana A, B, Cdan seterusnya adalah konstanta, tetapi persamaan bisa lebih
sederhana dengan translation danrotasi, ketika akan belajar persamaan yang
sederhana.
Elipsoid adalah jenis tertutup permukaan quadric yang merupakan analog dimensi
yang lebih tinggi dari elips. Ellipsoid merupakan gabungandari 3 buah
ellips.Persamaan Ellipsoid dengan pusat O (0,0,0) adalah
𝑥² 𝑦² 𝑧²
+ 𝑏² + 𝑐² = 1
𝑎²

dengan a dan b adalah jari-jari ekuator (sepanjang sumbu x dan y) dan c adalah jari-
jari kutub (sepanjang sumbu z). Ellipsoid dapatd igambarkan sebagai berikut :

Elipsoid dengan sumbu mayor padasumbu y


EliptikParaboloid

ElipticParaboloid
Persamaan Eliptik paraboloid dengan pusat O (0,0,0) dapat ditulis :

𝑥² 𝑦² 𝑧
+ 𝑏² =
𝑎² 𝑐

Paraboloid Sirkular (Circular Paraboloid) atau Revolusi Parabola


Bentuk paraboloid sirkular hampir menyerupai eliptik paraboloid dengan persamaan
yang sama.

Paraboloid Sirkular
Kerucut Eliptik (Elliptic Cone) adalah suatu bangun ruang dimensi tiga yang dibangun
dengan menggabungkan elips dengan kerucut.

KerucutEliptikpadapusat O (0,0,0)
Persamaan kerucut eliptik denganpusat O (0,0,0) dapat ditulis:

𝑥² 𝑦² 𝑧²
+ 𝑏² =
𝑎² 𝑐²′

Dimana a, b, c adalah konstanta.


Hiperbola Satu Lembar

Hiperbola satu lembar


Persamaan hiperbola satu lembar dengan pusat O (0,0,0) dapat ditulis:
𝑥² 𝑦² 𝑧²
- 𝑏² - 𝑐² = 1
𝑎²

Hiperboloid Dua Lembar adalahs simetri terhadap ketiga koordinat bidang.


Hiperboloid dua lembar
Paraboloid Hiperbolik (Hyperbolic Paraboloid)

Paraboloid Hiperbolik
Persamaan umum dari paraboloid hiperbolik dengan pusat O (0,0,0) dapat ditulis:

𝑦² 𝑥² 𝑧
- 𝑎² = 𝑐′ c> 0
𝑏²

4. Silinder dan Bola Koordinat


Koordinat silinder menyederhanakan persamaan silinder. Koordinat bola
menyederhankan persamaan bola dan kerucut.
1. Koordinat Silinder
Koordinat silinder mempersembahkan titik P dalam ruang dengan pasangan berurut
(r,𝜃,z) dimana
a. r dan 𝜃adalah koordinat polar untuk proyeksi secara vertical P pada bidang –
xy
b. z adalah koordinat vertikal persegi panjang.
Nilai x,y,r dan 𝜃 pada koordinat persegi panjang dan silinder berhubungan dengan
persamaan pada koordinat katesius. Persamaan yang berhubungan dengan koordinat
persegi panjang (x,y,z) dan koordinat silinder (r, 𝜃, z)
x = r cos 𝜃, y = r sin 𝜃, z =z, r2 = x2 + y2, tan 𝜃 = y/x.
Dalam koordinat silinder, persamaan r = a tidak hanya menggambaarkan lingkaran
pada bidang-xy tetapi seluruh silinder tentang sumbu-z. Sumbu z diberikan oleh r = 0.
Contoh :
1. Tentukan persamaan kartesius untuk permukaan z = r2 dan identifikasi
permukaannya.
Penyelesaian :
Dari persamaan = r cos 𝜃, y = r sin 𝜃, z =z , r2 = x2 + y2, tan 𝜃 = y/x
z = r2 = x2 +y2. Permukaannya adalah sirkular parabola adalah x2 + y2 = z
2. Carilah persamaan untuk silinder lingkaran 4x2 + 4y2 = 9 pada koordinat
silinder
Penyelesaian :
Silinder terdiri dari titik-titik yang mempunyai jarak dari sumbu –z adalah
3
√𝑥 2 + 𝑦 2 = 2
3
Persamaan yang sesuai dalam koordinat silinder adalah r =
2

2. Koordinat Bola
Koordinat bola menempatkan titik dalam ruang dengan sudut dan jarak.Koordinat
bola merupakan titik P dalam ruang dengan pasangan berurut (𝜌, ∅, 𝜃) dimana
a. 𝜌 adalah jarak dari P ke titik asal
b. ∅ adalah sudut ̅̅̅̅
𝑂𝑃 dengan sumbu z positif ( 0≤ ∅ ≤ 𝜋),
c. 𝜃 adalah sudut dari koordinat silinder.
Persamaan terha dap koordinat bola dan koordinat silinder
𝑟 = 𝜌 sin ∅, 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 = 𝜌 sin ∅ cos 𝜃, 𝑧 = 𝜌 cos ∅
y = r sin 𝜃 = 𝜌 𝑠𝑖𝑛 ∅ cos 𝜃,

𝜌 = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = √𝑟 2 + 𝑧 2
Contoh :
Tentukan persamaan koordinat bola untuk bola x2 + y2 + (z-1)2 = 1
Penyelesaian :
r = 𝜌 sin ∅, x = r cos ∅ = 𝜌 sin ∅ cos 𝜃,
z = cos ∅ , 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃 = 𝜌 𝑠𝑖𝑛∅ 𝑠𝑖𝑛𝜃 ,

𝜌 = √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = √𝑟 2 + 𝑧 2
Disubsitusikan pada x, y, z :
X2 + y2 + (z-1)2 = 1
𝜌2 𝑠𝑖𝑛2 ∅ 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝜌2 𝑠𝑖𝑛2 ∅ 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 + (𝜌 cos ∅ − 1)2 = 1
𝜌2 𝑠𝑖𝑛2 ∅ (𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 ) + 𝜌2 𝑐𝑜𝑠 2 ∅ + (𝜌 cos ∅ − 1)2 = 1
Nb : 𝑐𝑜𝑠 2 + 𝑠𝑖𝑛2 = 1
𝑝2 (𝑠𝑖𝑛2 ∅ + 𝑐𝑜𝑠 2 ∅ ) = 2𝜌 cos ∅
𝜌2 = 2𝜌 cos ∅
𝜌 = 𝜌 cos ∅
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku :
Kelebihan Buku :
1. Cover buku sangat bagus karena menggunakan warna yang cerah dan tidak
terlalu mencolok
2. Bentuk buku yang kecil memudahkan para pembaca memasukkan buku
ketempat mana saja
3. Tulisan yang digunakan mudah dibaca
4. Terdapat contoh soal dan soal latihan untuk menambah pemahaman dan
mengetahui sejauh mana pemahaman pembaca terkait materi
5. Materi yanng terdapat dalam buku cukup bagus
6. Adanya gambar-gambar pada buku menambah pengetahuan sehingga para
pembaca tidak berkhayal terkait suatu materi
Kekurangan Jurnal :
1. Kertas yang digunakan sangat tipis sehingga tulisna yang ada dibalik lembar
dapat terlihat
2. Adanya kata-kata yang sulit untuk dipahami pembaca
3. Adanya kesalahan rumus dan juga adanya rumus ynag susah dimengerti oleh
pembaca
4. Halaman buku mudah untuk robek dikarenakan lem yang digunakan tidak
cukup kuat

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Irisan kerucut adalah lokus dai semua titik yang membentuk kurva dua
dimensi yang terbentuk oleh irisan kerucut dengan sebuah bidang. Empat jenis yang
dapat terjadi yaitu lingkaran, parabola, elips dan hiperbola. Jika sebuah bidang
mengiris kerucut sejajar dengan satu dan hanya satu generator, maka irisannya adalah
parabola. Jika bidang pengiris sejajar dengan dua generator, maka irisannya akan
memotong kedua kulit dan membentuk sebuah hiperbola. Sebuah elips terjadi jika
bidang pengiris tidak sejajar dengan generatormana pun. Ada banyak irisan kerucut
pada dimensi tiga pada permukaan kuadrat yaitu elipsoid, eleptik paraboloid,
paraboloid sirkular, kerucut eliptik, hiperbola satu lembar, hiperbola dua lembar, dan
paraboloid hiperboloid.
3.2 Saran
Buku ini baik digunakan untuk materi geometri analitik namun alangkah lebih
baiknya harus didampingi dengan buku yang lain karena didalm buku terdapat rumus
dan kata yang susah dimengerti yang dapat membuat pembaca binggung dan malas
untuk melanjutkan materi berikutnya. Buku ini juga harus menambahkan sedikit
penjelaskan terkait berbagai jenis materi.

DAFTAR PUSTAKA
Landong, Ahmad, dkk. 2017. Pengantar Geometri Analitik. Medan : Perdana
Publishing

Anda mungkin juga menyukai