Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Definisi Lain Ellips


Tempat Kedudukan Titik-Titik Dengan Syarat Tertentu
Dalil Apollonius
Dosen Pengampuh : Nurhidayah, M S.pd M.pd

Disusun Oleh:

Kelompok 8

Sitti Aisyah Mustafa (H0222008)


Irfan. S (H0222309)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
SEPTEMBER TAHUN 2023

~i~
KATA PENGANTAR

Geometri Analitik Datar adalah salah satu cabang ilmu matematika yang
memadukan konsep-konsep geometri dengan aljabar. Geometri analitik
memungkinkan kita untuk menggambarkan dan menganalisis berbagai objek
geometris seperti garis, lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola dalam suatu
sistem koordinat. Dalam makalah ini, kami akan membahas konsep-konsep dasar
dalam Geometri Analitik Datar serta beberapa aplikasinya dalam pemecahan
masalah geometri.
Makalah ini terdiri dari beberapa bagian yang saling terkait. Pertama, kami
akan memperkenalkan konsep dasar sistem koordinat Cartesius, yang merupakan
landasan Geometri Analitik Datar. Kemudian, kami akan membahas
penggambaran garis lurus, lingkaran, dan kurva-kurva lainnya dalam sistem
koordinat. Kami juga akan membahas penggunaan persamaan aljabar untuk
mengidentifikasi sifat-sifat geometris dari berbagai objek ini.
Selain itu, kami akan menjelaskan bagaimana Geometri Analitik Datar
dapat digunakan dalam pemecahan masalah dunia nyata. Kami akan memberikan
contoh-contoh yang relevan dan mengilustrasikan bagaimana pemahaman tentang
Geometri Analitik Datar dapat diterapkan dalam berbagai bidang seperti rekayasa,
fisika, dan ilmu komputer.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai sumber dan
literatur yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Geometri
Analitik Datar dan memotivasi pembaca untuk menjelajahi lebih lanjut topik
menarik ini.
Akhirnya, kami berharap makalah ini bermanfaat dan memberikan
wawasan yang berharga dalam pemahaman Geometri Analitik Datar. Kami juga
mengundang kritik, saran, dan pertanyaan dari pembaca untuk perbaikan dan
pemahaman yang lebih mendalam.
Penulis

~ ii ~
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB 2......................................................................................................................4

PEMBAHASAN.....................................................................................................4

A. Definisi Lain Ellips.......................................................................................4

B. Tempat Kedudukan Titik-Titik Dengan Syarat Tertentu..............................6

C. Dalil Apollonius............................................................................................7

BAB 3....................................................................................................................10

PENUTUP.............................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................10

B. Saran............................................................................................................10

~ iii ~
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka adalah bagian penting dalam makalah yang digunakan
untuk mendukung argumen, konsep, atau teori yang dibahas dalam makalah.
Dalam konteks makalah Anda tentang "Definisi Lain Ellips, Tempat
Kedudukan Titik-Titik Dengan Syarat Tertentu, dan Dalil Apollonius,"
berikut adalah tinjauan pustaka yang mungkin relevan:
1. Definisi dan Sifat-sifat Dasar Ellips:
Untuk memahami ellips dengan baik, adalah penting untuk
memahami definisi dan sifat-sifat dasarnya. Sumber pustaka
dapat mencakup buku teks matematika yang menjelaskan definisi
ellips, elemen fokus, sumbu mayor dan minor, serta pernyataan
matematis mengenai bentuk geometris ini.
2. Conic Sections:
Ellips adalah salah satu konik (conic section), yang juga
mencakup parabola dan hiperbola. Buku-buku yang membahas
konik section secara umum dapat membantu membentuk landasan
teoritis untuk pemahaman ellips.
3. Geometri Analitik:
Dalam mengkaji ellips, pemahaman geometri analitik sangat
penting. Buku-buku yang menguraikan konsep geometri analitik,
khususnya dalam konteks ellips, dapat menjadi sumber referensi
yang berguna.
4. Teori Fokus dan Lintasan Cahaya:
Terkait dengan "Tempat Kedudukan Titik-Titik Dengan Syarat
Tertentu," Anda mungkin ingin merujuk pada literatur yang
membahas teori fokus dalam konteks ellips. Hal ini berkaitan
dengan sifat-sifat optik ellips, yang digunakan dalam aplikasi
seperti pemusatan cahaya oleh cermin ellipsoidal.

~1~
5. Dalil Apollonius:
Dalil Apollonius adalah teorema penting yang berkaitan dengan
ellips. Anda dapat mencari buku atau makalah yang secara khusus
membahas teorema ini, serta aplikasinya dalam pemecahan
masalah geometri.
6. Karya Matematikawan Terkemuka:
Mengacu pada karya matematikawan terkemuka seperti Johannes
Kepler dan Pierre-Simon Laplace, yang telah menyumbangkan
kontribusi penting terkait ellips dalam sejarah matematika.

B. Rumusan Masalah

1. Definisi Lain Ellips

2. Tempat Kedudukan Titik-Titik Dengan Syarat Tertentu

3. Dalil Apollonius

C. Tujuan
Tujuan dari makalah Anda yang membahas "Definisi Lain Ellips, Tempat
Kedudukan Titik-Titik Dengan Syarat Tertentu, dan Dalil Apollonius"
dapat bervariasi tergantung pada tujuan akademik atau profesional Anda.
Namun, di dalam makalah ini, beberapa tujuan yang mungkin relevan
termasuk:
1. Menguraikan Definisi Ellips: Tujuan utama adalah untuk
menjelaskan dengan jelas definisi dari ellips sebagai konik section,
serta sifat-sifat geometrisnya. Ini mencakup pemahaman elemen-
elemen penting seperti fokus, sumbu mayor, sumbu minor, dan
persamaan matematika yang mendefinisikan ellips.
2. Mendiskusikan Alternatif Definisi Ellips: Anda mungkin ingin
membandingkan definisi lain yang mungkin digunakan untuk
ellips, seperti definisi berdasarkan jarak atau properti fokus.

~2~
3. Menjelaskan Tempat Kedudukan Titik-Titik dengan Syarat
Tertentu: Tujuan berikutnya adalah untuk menjelaskan bagaimana
ellips digunakan dalam konteks penentuan posisi titik-titik dengan
syarat tertentu. Ini termasuk pemahaman tentang sifat-sifat optik
ellipsoidal yang relevan.
4. Menguraikan Dalil Apollonius: Anda harus menguraikan dengan
jeta teorema atau dalil Apollonius, yang merupakan salah satu hasil
penting dalam teori ellips. Tujuan di sini adalah memberikan
pemahaman yang baik tentang teorema ini dan bagaimana itu
terkait dengan ellips.

~3~
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Lain Ellips


Definisi ellips sebagai tempat kedudukan titik yang jumlah jaraknya terhadap
dua titik tertentu tetap harganya dapat dikembangkan ke definisi lain dengan
menggunakan eksentrisitas dan direktriks.

x2 y 2
Misalkan T(x,y) sebarang titik pada ellips + =1
a2 b2

maka jarak T terhadap titik api F1. (c,0) adalah d₁ √ ( x−c )2 + y2

dan jarak T terhadap titik api F2. (-c,0) adalah d₂ = √ ( x+ c )2 +y2

berarti d 22-d 21=4xc

Karena T pada ellips maka d1+d2 = 2a………………………………………(1)

4 xc 2 xc
Akibatnya (d, -d₁)= = …………………………………………………
2a a
(2)

Dari persamaan (1) dan (2) dapat kita peroleh d1= - ( cac2 a −x) d1 = - ( cac2 a + x )

~4~
a2
Pandang garis-garis x = ±
c

Maka d1 =
a a2
c c ( a
)
−x = , jarak T ke garis x =
c
a2
c

dan d1 = (
c a2
a c
c
)
+ x = , jarak T ke garis x =
a
a2
c

Garis-garis kutub dari titik-titik api F1 (c,0) dan F2 (c,0) adalah berturut-
turut

a2 a2
x= dan x =
c c

a2
Garis-garis x = ± disebut garis-garis arah atai direktriks dari ellips.
c

Jadi garis-garis arah dari ellips adalah garis kutub dari titik-titik apinya.

Berdasarkan hal di atas, kita dapat mendefinisikan ellips sebagai berikut.

Definisi,

Ellips adalah himpunan titik-titik yang perbandingan jaraknya terhadap


suatu titik dan suatu garis tertentu besarnya tetap. Nilai perbandingan itu
lebih kecil dari 1 dan dinamakan eksentrisitas numeric yang disimbolkan
dengan e

Contoh 6:

Tentukan persamaan ellips yang titik-titik apinya terleletak pada sumbu y


dan simetri terhadap O(0,0) yang memenuhi syarat kedua garis-garis
arahnya adalah 20 dan eksentrisitas numeriknya

1
e=
5

~5~
Penyelesaian:

Karena titik - titk api ellips simetris terhadap sumbu y dan titik (0,0) maka
persamaan garis-garis arah ellips adalah

a2
x=±
c

Berarti jarak antara kedua garis arah adalah

a2
2. =20
c

a2
c=
10

c 1
karena =e=
a 5

c 1
=
a 5

1
c= a
5

a2 a
sehingga c=c = 5a2-10a = 0 c(5a – 10)=c
10 5 `

a = 0 atau a = 2

2 96
karena a>0 maka a = 2 dan akibatnya, dan b2 = a2 – c2 = 22 - =
5 25

x2 y1
jadi persamaan elilpsnya adalah + =1
4 147

B. Tempat Kedudukan Titik-Titik Dengan Syarat Tertentu


1. Garis Tengah Sekawan
Garis tengah sekawan pada ellips adalah garis yang menghubungkan titik-
titik tengah dari tali- tali busur ellips yang sejajar.
Kita ketahui bahwa rumus gradien (m) suatu garis adalah y = mx + n….(1)
2 2
X Y
Dan persamaan elips adalah 2 + 2 = 1
a b
2 2 2 2 2 2
b x + a y =a b ………………………...……(2)

~6~
Substitusi persamaan (1) dan (2):
b2x²+a (mx+n) = a2b2
b2x2 +a2(m²x²+2mx+n2) = a2b²
b'x²+a2(m²x²+2mmx+n2)-a2b²=0
b+a2m'x²+2mnx+a2n²-a2b2 =0

Titik tengah tali busunya adalah T ( x +2 x , y +2 y )


1 2 1 2

−b
x2+¿ x2=
2a
2
1 2 c am
( x 1+ x2 ) = 2 2 .
2 2(b ¿ ¿ 2+c a m)¿
2
−2 c am
x 1= 2 2 2 …………………………………………………..(3)
b +a m
y = mx, +n
2 2 2
−a m b n
y= 2 2 2 +n= 2 2 2 ………………..…………………(4)
b +a m b +a m
y 1 −b2
Berarti =
x1 a2 m

Dengan menjalankan koordinat titik T kita peroleh tempat


kedudukan titik-titik yang kita cari yaitu -b /-b y= -x yang merupakan
persamaan garis tengah ellips. Garis y=mx dan y=-b 2/a2m disebut amam
sebagai garis tengah sekawan.

2. Lingkaran orthoptis atau lingkaran monge


Lingkaran Monge adalah tempat kedudukan titik-titik potong garis-
garis singgung pada ellips yang saling tegak lurus adalah berupa lingkaran
yang berpusat diO(0,0) dan memiliki jari-jari √ a2 +b 2Persamaan lingkaran
tersebut adalah x²+y2=a2+b².
3. Lingkaran titik kaki
Tempat kedudukan titik-titik potong garis singgung pada ellips
dengan garis-garis yang tegak lurus pada garis singgung dan melalui titik-
titik api disebut lingkaran titik kaki. Persamaan lingkaran titik kaki yang
berpusat di O(0,0) dan berjari-jari a memiliki persamaan yaitu x² + y²=a 2

~7~
C. Dalil Apollonius
1. Dalil Apollonius
Jumlah kuadrat dari dua garis tengah sekawan sama dengan jumlah
kuadrat sumbu - sumbunya Bukti:
2 2
x y
Jika kita mempunyai garis tengah ellips 2
+ 2 =1 maka kita dapat
a b
memeproleh ujung-ujungnya. Akan dicari ujung-ujung garis tengah
sekawannya.
Misalkan p₁ = (x,y,) dan Q, =(-x,,y,) ujung-ujung garis tengah itu.
x1 x y 1 y
Persamaan garis singgung di p, adalah 2 + 2 =¿ 1
a b
Berarti gradiennya adalah sedangkan gradient p, Q, adalah m₂ = y1/x1 ,
jadi mim₂ = b2/a²
Hal ini menunjukan bahwa garis singgung di p1 sejajar dengan garis
tengah yang sekawan dengan P1.Q1
Misalkan P1.Q1 garis tengah sekawan dengan P1.Q1maka persamaannya
x1 x y 1 y
adalah 2 + 2 =1
a b
Koordinat-koordinat p2 dan Q2 merupakan titik potong garis p2 Q2 dengan
ellips
y −x 1 dx
Dari persamaan garis p2 Q2 kita mempunyai = 2 y sehingga
b a 1

x −x 1 bx
( ) −x 1 bx
( )
2 2
x
2
+ 2y
=1 atau 2
+ 1+ 2 y 2=1
a a 1
a a 1

Karena p₁ = (x1 y1) terletak pada ellips maka xib2+a2 y = a2 b2

( )
2 2 2
x a b a
Jadi + =1 atau x1=± y 1
a
2
a
2y
b1

a
Sehingga y2 =± y 1
b
a b
a
a
b
b
Jadi p2 y 1 , x 1 dan Q 2 y 1, x 1
b a ( )
Misalkan Q1p=ar dan Q2p=b1,maka

( )
2 2
a 2 b 2
a 1 + b1 = ( x 1 + y 1 ) +
2 2 2 2
y + 2 x1
2 1
b a

( ) ( )
2 2
b
2 2 a
¿ x 1+ 2 + y 1 1+ 2
1
a b

~8~
( )
2
x 1 b2
¿ (a + b )
2 2
+
a 2 b2
2 2
¿a +b
Jadi, 4 a21 + 4 b21=4 a 2+ b2
2. Dalil Appolonius
Luas jajargenjang yang mengelilingi ellips pada garis-garis tengah
sekawan sama dengan luas persegi panjang pada sumbu - sumbu ellips.

Bukti :
y=B-a sehingga sin y=sin(ẞ -a)=sin ẞcos a- cos ẞsin a
y 2 x1 x 2 y 1 x 1 y 2−x 2 y 1
¿ × − × =
b1 a1 b1 a1 a1 b1
Luas jajargenjang OP1AP2 = a1b1 sin y
x 1 y 2−x 2 y 1
¿ a 1 b1
a1b1
¿ x 1 y 2−x 2 y 1

¿ x1 ( ba x )−( −ba y ) y
1 1 1

b 2 a 2
¿ x1 + y1
a b

( )
2 2
x1 y1
¿ ab +
a2 b 2

~9~
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Geometri Analitik Datar adalah salah satu cabang ilmu matematika yang
memadukan konsep-konsep geometri dengan aljabar. Geometri analitik
memungkinkan kita untuk menggambarkan dan menganalisis berbagai objek
geometris seperti garis, lingkaran, parabola, elips, dan hiperbola dalam suatu
sistem koordinat.

B. Saran
1. Truslah meningkatkan kemampuan denagan mempelajari Geometri
Analitik Datar
2. Pastikan untuk selalu melatih kemampuan diri.

~ 10 ~
~ 11 ~

Anda mungkin juga menyukai