Anda di halaman 1dari 7

Berita Acara Diskusi

Perencanaan Pembelajaran Matematika


“Profil Pelajar Pancasila dan Pengembangan Kurikulum”

Dosen Pengampu :
Dra. Rini Dian Anggraini, M.Pd

Disusun Oleh :
Melati Putri Irawan (2005136326)
Putri Natasya (2005125515)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
“Profil Pelajar Pancasila dan Pengembangan Kurikulum”

Pertanyaan 1 : Shelly Amalia Fitri (2005110441)


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Shelly Amalia Fitri dari
kelompok 3A izin bertanya kepada penyaji. Pada PPT yang ditampilkan, ada
membahas mengenai Proyek Kokurikuler. Nah yang ingin saya tanyakan, proyek
kokurikuler itu seperti apa? Mungkin boleh dijelaskan dan berikan contohnya.
Kemudian pada PPT juga dikatakan bahwa "Proyek kokurikuler ini sangat
berpotensi untuk menguatkan karakter dan kompetensi yang termuat dalam Profil
Pelajar pancasila" mengapa dapat dikatakan demikian? Boleh berikan alasan dan
penjelasannya? Terimakasih
Penjawab : Melati Putri Irawan (2005136326)
Kokurikuler adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk menguatkan pemahaman
terhadap materi ajar yang diberikan guru di kelas kepada siswa. Dengan kata lain
bahwa kokurikuler menjadi penunjang kegiatan intrakurikuler supaya para siswa
dapat lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru melalui pelajaran di
kelas.
Pengaturan tentang kegiatan kokurikuler tersebut ditetapkan oleh pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam program PPK. Apakah
yang dimaksud program PPK itu? PPK merupakan singkatan dari Penguatan
Pendidikan Karakter yang didalamnya terdapat tiga kegiatan penting dan saling
melengkapi yaitu intrakurikuler, kokurikuler serta ekstrakurikuler.
Kegiatan Kokurikuler dan Contohnya
Aktivitas belajar mengajar di dalam kelas melalui pemberian materi pelajaran oleh
guru kepada para siswa disebut sebagai kegiatan intrakurikuler. Nah, kegiatan
intrakurikuler tersebut dirasa perlu dikuatkan melalui kokurikuler supaya para siswa
lebih mudah memahami pelajaran serta untuk menambah pengetahuan mereka.
Jadi apa yang disebut dengan kokurikuler itu? Kokurikuler adalah kegiatan diluar
jam pelajaran sekolah yang dilakukan untuk menambah pengetahuan siswa dan
menguatkan materi pelajaran yang diberikan di kelas. Kegiatan kokurikuler yang
dilaksanakan secara maksimal dapat meningkatkan kemampuan siswa dan
membantu memahami apa yang diajarkan melalui kegiatan intrakurikuler.
Contoh dari kegiatan kokurikuler yang biasa dilakukan yaitu mengunjungi museum,
melakukan darma wisata ke tempat-tempat wisata edukasi, mengunjungi komunitas
tertentu dan masih banyak lagi.
Manfaat Kegiatan Kokurikuler
Meskipun tampaknya sepele dan terkesan seperti kegiatan bersenang-senang namun
sebenarnya kokurikuler mempunyai manfaat yang cukup penting bagi siswa.
Manfaat kegiatan kokurikuler tersebut diantaranya yaitu :
 Menumbuhkan dan mengembangkan karakter yang baik pada diri para siswa.
 Melatih dan mengembangkan keterampilan di bidang sosial.
 Menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada siswa.
 Mendorong dan menstimulasi tumbuhnya penghargaan pada keberagaman
 Meningkatkan semangat diri terhadap isu-isu global yang tengah
berkembang dan menjadi perbincangan publik
 Mengembangkan kemampuan di bidang numerik dan literasi.
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Kokurikuler
Dalam pelaksanaannya sekolah membagi kegiatan kokurikuler dalam empat
tahapan, yaitu :
1. Perencanaan
Tahapan perencanaan terdiri dari :
 Melakukan rapat dewan guru untuk merencanakan serta menentukan jenis
kegiatan kokurikuler yang akan dilaksanakan oleh siswa.
 Penyusunan prosedur dan standar operasional kegiatan serta pembentukan
tim monitoring.
 Menuangkan rencana kegiatan ke dalam kurikulum satuan pendidikan.
2. Pelaksanaan
Setelah tahapan perencanaan dilakukan dengan baik selanjutnya sekolah akan
memasuki tahapan pelaksanaan. Sekolah akan memastikan apakah sarana dan
fasilitas yang nantinya digunakan dalam kegiatan kokurikuler sudah siap atau
belum. Selain itu juga melakukan koordinasi kepada pihak-pihak yang akan terlibat
untuk memastikan bahwa semuanya sudah siap untuk melaksanakan kegiatan
kokurikuler.
3. Penilaian
Selanjutnya sekolah akan melakukan tahapan penilaian yang tujuannya adalah untuk
mengetahui bagaimana pengembangan terhadap kompetensi yang dimiliki siswa.
Penilaian ini dilakukan lewat beberapa cara yaitu observasi, wawancara, pemberian
tugas, penilaian diri, penilaian antar teman dan lain sebagainya.
4. Monitoring dan Evaluasi
Terakhir adalah tahapan evaluasi dan monitoring dimana tim yang ada dapat dibagi
sesuai kebutuhan. Pembagian misalnya tim untuk penjaminan mutu sekolah, guru
mata pelajaran yang terkait, guru konseling dan lain-lain. Masing-masing tim dalam
monitoring dan evaluasi tersebut memiliki tugas sesuai bidangnya misalnya guru BK
untuk mengetahui bakat dan minat siswa.
Sesuai program Kemendikbud, kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar
jam pelajaran dan bertujuan untuk menambah pengetahuan serta menguatkan materi
yang diberikan oleh guru di kelas. .

Pertanyaa 2 : Nabilah (2005112615)


Apakah projek penguatan profil pelajar Pancasila hanya menggunakan pembelajaran
berbasis projek?
Penjawab : Putri Natasya (2005125515)
Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berarti pendekatan berbasis projek
saja. Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan lain seperti inkuiri, berbasis
masalah, dan pendekatan lain yang sesuai digunakan untuk mengembangkan
karakter dan kompetensi yang dituju di profil pelajar Pancasila.

Pertanyaan 3 : Aqila Cahyani (2005136355)


Tadi dikatakan bahwa dalam pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan
profil pelajar pancasila ini sudah ada tema-tema yang ditetapkan oleh kemendikbud.
Apa saja tema2 tersebut? Lalu apakah boleh kita menerapkan tema di luar tema yg
sudah ditetapkan tersebut?
Penjawab : Melati Putri Irawan (2005136326)
Ada 7 tema umum, yaitu
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Tema ini dimaksudkan untuk memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun
lingkungan sekitarnya. Hal yang ditekankan di sini adalah membangun kesadaran
untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk
masalah lingkungan. Untuk contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh peserta didik
misalnya seperti kerja bakti membersihkan lingkungan ataupun penanaman pohon
guna penghijauan lahan.

2. Kearifan Lokal
Saat ini Indonesia sedang dilanda krisis identitas diri yang disebabkan oleh
lunturnya budaya dan juga kearifan lokal masyarakat. Maka dari itu tema ini dipilih
agar dapat membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta
perkembangannya. Untuk kegiatannya bisa disesuaikan dengan kearifan lokal
masing-masing.

3. Bineka Tunggal Ika


Intoleransi dan radikalisme menjadi isu yang cukup menjadi sorotan belakangan ini.
Oleh karena itu, Kemendikbudristek merasa perlu mengangkat tema bineka tunggal
ika dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Peserta didik diajak untuk
mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok
agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta
nilai-nilai ajaran yang dianutnya.

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya


Selain intoleransi dan radikalisme, perundungan juga menjadi perhatian khusus,
terutama di lingkungan sekolah. Tema ini diperuntukkan bagi satuan pendidikan
guna membangun kesadaran dan keterampilan peserta didik untuk memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Satuan
pendidikan bisa membuat kegiatan hari anti-bullying dan sebagainya untuk menekan
kasus perundungan di lingkungannya.

5. Suara Demokrasi
Indonesia merupakan negara demokrasi di mana setiap keputusan sebisa mungkin
diambil secara musyawarah. Hal ini diangkat dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila untuk menumbuhkan jiwa-jiwa demokrasi peserta didik melalui kegiatan-
kegiatan tertentu. Misalnya kegiatan pemilihan raya ketua OSIS.

6. Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI


Pemanfaatan teknologi yang maksimal bisa menandakan majunya kualitas SDM
sebuah bangsa. Maka dari itu, implementasi rekayasa dan teknologi terus didorong
agar peserta didik dapat berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif,
inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Satuan
pendidikan dapat membuat proyek yang mendorong peserta didik membuat desain
inovatif sederhana dengan menerapkan teknologi yang dapat menjawab
permasalahan yang ada di sekitar sekolah.

7. Kewirausahaan
Tema ini diusung dalam rangka menumbuhkan jiwa-jiwa kewirausahaan bagi
peserta didik. Peserta didik nantinya akan mengidentifikasi potensi ekonomi dan
peluang usaha di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi
dan pengembangan usaha tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial
dan kesejahteraan masyarakat. Contoh kegiatannya adalah peserta didik bisa
membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.
Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila mengajarkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang kontekstual dan umum. Peserta didik
berkesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan tersebut
meskipun mereka belum mempelajarinya dalam intrakurikuler. Bahkan, projek yang
mereka lakukan dapat menjadi pengetahuan awal yang mendorong mereka lebih siap
untuk mempelajarinya lebih jauh dalam intrakurikuler.

Anda mungkin juga menyukai