Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
RUBRIK NOTULENSI DISKUSI
NAMA Dika Kurniawati TIM PENYAJI
Tanggal: NIM 21108244100 Kelompok 7
05 Oktober
MATERI Inovasi Kurikulum; Tujuan Pendidikan
2022

Rangkuman materi yang disampaikan penyaji:

Pengertian dari Inovasi Pendidikan adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu.
Inovasi kurikulum adalah suatu ide, gagasan, atau tindakan-tindakan tertentu dalam
bidang kurikulum yang di anggap baru guna memecahkan masalah pendidikan.

Dasar dari Inovasi Kurikulum yaitu :


- Visi, misi dan tujuan Pendidikan Nasional yang ditetapkan pemerintah
melalui UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
- Tujuan inovasi kurikulum adalah untuk memperbaiki sistem pendidikan yang
ada agar lebih baik lagi sehingga terasa manfaatnya bagi masyarakat
pendidikan itu sendiri,
- Sebagai usaha untuk mencari pemecahan masalah.
Sedangkan tujuan dari Pendidikan Nasional sendiri yaitu : " ... bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab". Guna mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi manusia
seutuhnya.
Komponen Kurikulum terdiri dari 4 bagian antara lain :

1. Komponen Tujuan
Komponen ini di desain untuk mencapai komponen tujuan. Yang dimaksud
dari komponen isi adalah, bahan kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai,
pengalaman, dan keterampilan yang dikembangkanke dalam proses pembelajaran
guna untuk mencapai tujuan.
2. Komponen Isi
Komponen ini di desain untuk mencapai komponen tujuan. Yang dimaksud
dari komponen isi adalah, bahan kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan, nilai,
pengalaman, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam proses pembelajaran
guna untuk mencapai tujuan.
3. Komponen Strategi
Merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting, dikarenakan
berhubungan dengan implementasi kurikulum. Strategi pembelajaran merupakan
pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa dalam mewujudkan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
4. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi adalah komponen kurikulum yang dapat
dibandingkan seperti halnya penjaga gawang dalam sepak bola, memfungsikan
evaluasi berarti melakukan seleksi terhadap siapa yang berhak untuk diluluskan
dan siapa yang belum berhak diluluskan, karena itu siswa yang dapat mencapai
targetlah yang berhak untuk diluluskan,sedangkan siswa yang tidak mencapai
target (perilaku yang diharapkan) tidak berhak untuk diluluskan.

Perkembangan Kurikulum di Indonesia sendiri dimulai dari tahun 1968, dengan


runtutan antara lain :
a. 1968, Subject Matter (Mata Pelajaran)
b. 1975, Terminal Objectives
c. 1984, Keterampilan Proses (CBSA Project)
d. 1944, Hasil upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya
e. 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi
f. 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
g. 2013, Kurikulum 2013
h. 2020, Kurikulum Darurat dan Kurikulum Prototipe
i. 2022, Kurikulum Merdeka
Hasil Inovasi Kurikulum sendiri antara lain :

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Dalam Standar Nasonal Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh tiap satuan pendidikan. Penyusunan KTSP
dilakukan oleh satuan Pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
TUJUAN dari KTSP
UMUM : tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan Pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)
kepada Lembaga Pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
KHUSUS :
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya
yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama.
3. Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan Pendidikan yang akan dicapai.

2. Kurikulum Berbasis Kompetensi


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah
kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun
2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak
sebelum diterapkannya. Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tak berbeda dari
Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara para murid belajar di kelas.
Orietasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
ORIENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada mengeksplorasi
kemampuan/potensi peserta didik secara optimal, mengkonstruk apa yang
Dipelajari dan mengupayakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
kurikulum berbasis kompetensi mengkondisikan setiap peserta didik Agar memiliki
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak sehingga proses penyampaiannya harus bersifat kontekstual
denganmempertimbangkan factor kemampuan, lingkungan, sumberdaya ,norma
,integrasi danaplikasi berbagai kecakapan kinerja, dengan kata lain KBK
berorientasi pada pendekatan konstruktivisme.

3. Kurikulum Berbasis Masyarakat


Dengan demikian kurikulum berbasis kompetensi ditujukan untuk menciptakan
tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan
bangsanya. Dengan kurikulum ini memudahkan guru dalam penyajian pengalaman
belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu pada
empat pilar Pendidikan universal (UNESCO), yaitu : learning to know, learning to
do, learning to be, dan learning to live together.

4. Kurikulum Berbasis Keterpaduan


Kurikulum berbasis masyarakat yang bahan dan objek kajiannya kebijakan dan
ketetapan yang dilakukan di daerah, disesuaikan dengan kondisi lingkungan alam,
sosial,ekonomi, budaya dan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan daerah
yang perlu dipelajari oleh siswa di daerah tersebut. Bagi siswa berguna untuk
memberikan kemungkinan dan kebiasaan untuk akrab dengan lingkungan dimana
mereka tinggal.
a. Memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya, ikut melestarikan budaya
termasuk kerajinan, keterampilan yang nilai ekonominya tinggi didaerah tersebut.
b. Membekali siswa kemampuan dan keterampilan yang dapat menjadi bekal hidup
mereka di masyarakat, seandainya mereka tidak dapat melanjutkan ke jenjang
Pendidikan yang lebih tinggi
c. Membekali siswa agar bisa hidup mandiri, serta dapat membantu orang tua dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Organisasi kurikulum secara terpadu, suatu bentuk kurikulum yang
meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan (integrated curriculum).
Kurikulum terpadu menyediakan kesempatan dan kemungkinan belajar bagi para
siswa.
Kesempatan belajar tersebut dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruh dengan
mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh,oleh karena itu diperlukan
pengaturan, kontrol, bimbingan agar proses belajar terarah ketercapaian tujuan-
tujuan kemampuan yang diharapkan. Kurikulum dirancang berdasarkan sistem
keterpaduan yang mempertimbangkan komponen-komponen masukan, proses dan
produk secara seimbang dan setaraf.

Hambatan Dalam Implementasi Inovasi Kurikulum Menurut Ibrahim (Prastyawan,


P, 2011:175) :
- Estimasi yang tidak tepat, kegagalan suatu inovasi disebabkan kurang
matangnya perkiraan atau kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul.
- Konflik dan motivasi, konflik bisa terjadi dalam proses pelaksanaan inovasi,
misalnya ada pertentangan antara anggota tim, kurang adanya pengertian
serta adanya perasaan iri dari pihak atau anggota tim inovasi.
- Inovasi tidak berkembang. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi di
antaranya, pendapat yang rendah, faktor geografis, kurangnya sarana
komunikasi, iklim dan cuaca yang tidak mendukung dan
-
- lain sebagainya.
- Masalah finansial, beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah
finansial ini adalah, bantuan dana yang sangat minim, kondisi ekonomi
masyarakat secara keseluruhan, penundaan bantuan dana.
- Penolakan dari kelompok tertentu, Manakala terjadi penolakan dari
kelompok tertentu terhadap suatu inovasi, maka proses inovasi akan
mengalami ganjalan. Penolakan inovasi sering ditunjukkan oleh
kelompok sosial yang tradisional dan konservatif.
- Kurang adanya hubungan sosial, Faktor lainnya yang dapat menghambat
proses inovasi adalah kurang adanya hubungan sosial yang baik antara
berbagai pihak khususnya antar anggota tim, sehingga terjadi
ketidakharmonisan dalam bekerja.
List Pertanyaan dan Jawaban:

1. Cindera Aninda Kinasih (21108244017)


Pertanyaan: Sebutkan contoh implementasi lain dari kurikulum berbasis keterpaduan?
Jawab :
Implementasi kurikulum berbasis keterpaduandapat dilakukan di dalam maupun di luar
ruangan. Dengan menggunakan pembelajaran tematik maupun menggunakan serta
mengembangkan beberapa model kurikulum terpadu, yaitu Model Connected (Model
Keterhubungan), Model Webbed (Model jaring laba-laba), dan Model Integrated
(Model keterpaduan).
Tambahan : Chatarina Lidya Manafe (21108241039)
Jawaban :
Contohnya menulis dan bercerita-->Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat karangan di luar kelas. Pada jam yang telah ditentukan, siswa menceritakan
isi karangannya, sebelum karangan itu dikumpulkan. Siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil, masing-masing beranggotakan tiga atau empat orang. Tiap kelompok
diberi tugas merencanakan dan menuliskan sebuah adegan yang diperankan. Pada jam
yang telah disepakati bersama, sebelum naskah diserahkan kepada guru, tiap kelompok
diminta memperagakan apa yang telah mereka rencanakan dan mereka tulis.
2. Humaidatul Haqiqoh (21108241006)
Pertanyaan: Kurikulum apa yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan apa
alasannya?
Jawab: Sebenarnya semua kurikulum akan tepat dan sesuai dengan tujuan pendidikan.
Namun, penetapan kurikulum tersebut hanya bisa sesuai saat waktu itu sehingga pada
saat ini, kurikulum yang tepat yaitu kurikulum merdeka. Alasannya, karena pada
kurikulum merdeka lebih berfokus pada keaktifan siswa dan guru hanya berperan
sebagai fasilitator/pendukung siswa. Sehingga ketika kurikulum merdeka tersebut
diterapkan, anak menjadi lebih aktif dan mudah dalam mengembangkan potensi diri
sehingga mampu menjadi manusia seutuhnya seperti tujuan pendidikan nasional. Selain
itu, terdapat profil pelajar Pancasila yang berusaha membentuk karakteristik peserta
didik agar bertakwa, bergotong royong, berkebhinekaan tunggal, mandiri, bernalar
kritis, dan kreatif sehingga mampu bersikap demokratis dengan kebiasaan
pembelajaran di kelas yang aktif.

3. Arrizal Firstianto (21108244085)


Pertanyaan: Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran itu seperti apa?
Jawab: Pendekatan konstruktivisme salah satu pendekatan yang memandang siswa
sebagai individu yang aktif, membangun pengetahuannya sendiri dengan cara
mengalami dan mengerjakannya, sehingga fakta dan keterampilan dipelajari secara
holistik dan terjadi proses menghubungkan pengetahuan dan keterampilan baru ke
dalam pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki sebelumnya. Siswa dituntut
aktif, berperan langsung dengan menyediakan pengalaman belajar di dalam
pembelajaran. Contohnya saat siswa sedang mempelajarai lingkungan sekitar, guru
dapat mengajak siswa untuk keluar kelas mengamati, mencatat, dan memberikan
tanggapan apa yang dilihat di lingkungan sekitar, bagaimana cara menjalin hubungan
di lingkungan sekitar, serta mampu menjaga, menghargai, dan merawat segala hal yang
ada di lingkungan sekitar.
Tambahan
1. Naufal Ardhana Prasetya (21108241078)
Pertanyaan: Bagaimana cara membentuk sikap demokratis pada peserta didik?
Jawaban:
Dalam kurikulum merdeka belajar terdapat yang namanya profil pelajar Pancasila
dimana karakteristik yang terdapat pada profil tersebut telah merujuk pada
pembentukan sikap demokratis pada peserta didik. Salah satu contohnya yaitu pada
saat pemilihan ketua kelas. Guru memberikan opsi kepada peserta didik terkait
metode seperti apa yang akan digunakan dalam memilih, misalnya dengan voting,
musyawarah, ditunjuk, dan lain sebagainya.

Tambahan : Nurul Shofiana (21108244046)


Jawaban : Pembentukan sikap demokratis pada peserta didik dapat dilakukan
dengan memberikan kesempatan untuk berpendapat atau mengeluarkan gagasannya.
Dalam pembelajaran di Kurikulum Merdeka itu ada kebebasan untuk berpendapat,
mengekspor diri sesuai dengan minat dan bakatnya. Nah disitulah implementasi
demokratis sesuai dengan tujuan pendidikan di Indonesia.

1. Yoga Ilham Suseto (21108244069)


Pertanyaan: Apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan pendidik dalam
mengembangkan model-model kurikulum terpadu?
Jawaban:
Langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan menentukan atau menemukan
tema mata pelajaran. Kemudian, tema tersebut dikembangkan menjadi beberapa sub
tema dan disampaikan menggunakan metode atau strategi yang telah ditentukan
sesuai dengan kebutuhan serta kondisi peserta didik.

Kesimpulan Berikan Skor: 1-10


Kejelasan makalah yang ditulis 8
Kemampuan Menjelaskan ke teman lain 8
Pembagian Job antar anggota 8
Kemampuan menjawab pertanyaan 9
Pemahaman Saya terhadap materi 8

Yogyakarta, 06 Oktober 2022


Mahasiswa,

Dika Kurniawati
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
RUBRIK NOTULENSI DISKUSI
NAMA Dika Kurniawati TIM PENYAJI
Tanggal: NIM 21108244100 Kelompok 8
05 Oktober
MATERI Inovasi Kurikulum; Materi PGSD
2022

Rangkuman materi yang disampaikan penyaji:

Dalam perkembangannya, prodi PGSD bukan hanya dituntut agar lulusannya dapat
menjadi pengajar, tetapi juga dituntut untuk dapat menguasai teknologi, menciptakan
serta menjalankan usaha di bidang pendidikan yang berbasis digital. Hal tersebut
terlihat dari tuntutan masyarakat yang membutuhkan transparansi perkembangan
anak, pelaporan yang sudah berbasis digital, dan media pembelajaran yang berbasis
digital. Selain itu, pasar meminta para lulusan PGSD agar dapat berpartisipasi dalam
masyarakat guna membantu mengatasi masalah pada bidang digital serta
memasarkan jasa dan produk ke masyarakat luas tanpa terbatas ruang dan waktu.

Struktur Kurikulum MBKM terdiri dari :


1. MK Pengembangan Kepribadian Inti
Mata kuliah pengembangan kepribadian merupakan kelompok bahan kajian dan
pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap,
dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. MK Pengembangan Kepribadian Institusional
Mata kuliah berisi mata kuliah tambahan yang mana setiap program studi dan
perguruan tinggi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal tersebut karena
disesuaikan dengan kebutuhan serta visi misi dari masing-masing perguruan tinggi.
3. MK Keahlian dan Keilmuan
Mata kuliah keahlian dan keilmuan merupakan serangkaian bahan studi dan pelajaran
yang dirancang untuk memberikan landasan pengetahuan dalam ilmu dan
keterampilan tertentu untuk mahasiswa. Materi-materi dalam mata kuliah keahlian
dan keilmuan mencakup materi-materi yang berkaitan dengan materi sekolah dasar.
4. MK Dasar Keahlian
Mata kuliah dasar keahlian merupakan mata kuliah dengan tujuan mengembangkan
kemampuan dan pengetahuan mahasiswa terhadap bidang tertentu. Mata kuliah dasar
keahlian dibagi menjadi 2 yaitu mata kuliah keahlian fakultas dan mata kuliah
keahlian program studi.
5. MK Dasar Keahlian Berkarya
Mata Kuliah Dasar Keahlian Berkarya merupakan mata kuliah kajian pelajaran
bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan dasar ilmu dan keterampilan yang
disenangi
6. MK Kehidupan Bermasyarakat
Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat merupakan mata kuliah yang ditujukan untuk
memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya.
Contohnya adalah magang, Kuliah Kerja Nyata, sosiologi, ilmu sosial dan budaya,
dan sebagainya.
7. MK Pilihan
Mata Kuliah Pilihan adalah mata kuliah yang tidak wajib ditempuh oleh
mahasiswa, contohnya paket A (misalnya pembelajaran ke SDan 20 sks), seperti
wawasan 5 mapel dan pembelajaran terpadu.

Mata Kuliah PGSD Kurikulum MBKM terdiri atas :


1. MK Pengembangan Kepribadian Inti
a. Pendidikan Pancasila
b. Bahasa Indonesia
c. Pendidikan Agama
d. Pendidikan Kewarganegaraan
2. MK Pengembangan Kepribadian Institusional
Biasanya materi yang dicantumkan bisa berupa bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Alamiah Dasar, Filsafat
Ilmu, Olahraga dan sebagainya.
3. MK Keahlian dan Keilmuan
Terdiri dari Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, PPKn, Seni, Olahraga
4. MK Dasar Keahlian
Ada Metodologi Penelitian, Statistika, Dasar Kependidikan, Teori Belajar,
Kurikulum Sekolah, Perencanaan pembelajaran. Evalusi belajar dan
pembelajaran, Keterampilan mengajar dan pembelajaran makro, Pendidikan
inklusi, Pembelajaran kelas rangkap.
5. MK Dasar Keahlian Berkarya
PLP, Skripsi
6. MK Pilihan
Ada Kesenian, Muatan local, Bahasa asing, Kerajinan tangan, Kewirausahaan,
Teknologi digital, Perkoperasian.
7. MK Kehidupan Bermasyarakat
Ada KKN dan Magang

Materi Mata Kuliah PGSD


1. MK Pengembangan Kepribadian Inti
Dalam Pancasila, materi yang menjadi bahan kajian di antaranya :
Mempertahankan integritas bangsa, Konsep dan nilai, Prinsip-prinsip demokrasi
Pancasila, Norma dan moral bangsa, Cinta tanah air, Nilai dan norma konstitusi,
Nilai dan moral bangsa, Deradikalisasi.
Pada mata kuliah Bahasa Indonesia, materi yang menjadi bahan kajian di
antaranya : Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia, Ragam dan dialek Bahasa
Indonesia, Ejaan, Bahasa Indonesia Ilmiah, Sejarah Bahasa Indonesia.
Pada mata kuliah Pendidikan Agama (Islam), materi yang menjadi bahan
kajian di antaranya : Menjunjung tinggi nilai-nilai religious, Menjalankan ajaran
sesuai agama yang dianut, Pokok dan nilai ajaran agama Islam, Sumber ajaran
agama Islam, Shalat berjamaah, Pengamalan ajaran beragama, Perbandingan
mazhab dan aliran aqidah, Hukum Islam, Agama dan masyarakat.
Pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, materi yang menjadi
bahan kajian di antaranya : Konsep dan prinsip kepribadian nasional, Sejarah dan
perjuangan Bangsa Indonesia, Dinamika UUD 1945, Konsep dan nilai luhur serta
nilai norma, Prinsip demokrasi, Sejarah PKN.
2. MK Keahlian dan keilmuan
Bahasa Indonesia : Imbuhan, Sinonim, antonim, homonim, homofon
Homograf, Jenis kalimat, Penggunaan huruf, kapital dan tanda baca
Orasi dan literasi, Paraphrase, Pemerolehan dan perkembangan Bahasa,
Menyusun instrument penilaian keterampilan berbahasa, Penyusunan dan
pemanfaatan media pembelajaran Bahasa Indonesia.
Matematika : Bilangan, barisan, deret, cacah, Bilangan bulat dan pecahan
pangkat dan bentuk akar, Aritmatika pengukuran, Skala, Konsep matematika
dasar, Perbandingan, Bilangan Rasional, Geometri, Penyusunan dan pemanfaatan
media pembelajaran, Matematika, Model Pembelajaran, Matematika.
IPA : Bentuk dan fungsi bagian tubuh makhluk hidup, Ekosistem,
Perkembangbiakan makhluk hidup, Sistem organ: Pencernaan, pernapasan, dan
sirkulasi darah, Kalor dan Perubahan wujud benda, Penyusunan dan pemanfaatan
media pembelajaran IPA, Model Pembelajaran IPA, Evaluasi mata ajar IPA.
IPS : Sistem administrasi wilayah Indonesia Provinsi di Indonesia, Sejarah
kerajaan Hindu, Budha, Islam di nusantara, Persiapan & Proklamasi kemerdekaan
Serta Mempertahankan kemerdekaan, Mempertahankan kemerdekaan.
PPKN : Konsep HAM, Tenggang rasa, Pantang menyerah, Pedagogical
Content Knowledge dalam bidang PKN, Konsep dan prinsip kepribadian nasional,
Teori dan prinsip keilmuan nilai, norma, dan moral, Isu mutakhir: ideologi, politik,
hukum, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan & keamanan, Penyusunan dan
pemanfaatan media pembelajaran PKn, Model Pembelajaran PKn.
Seni : Menghasilkan karya seni, Pengertian seniJenis-jenis seni: musik, tari,
drama, kerajinan tangan, Kreativitas produk dan proses, Seni Ukir, pahat, mozaik
Pemanfaatan barang bekas.
Olahraga : Motorik: Keseimbangan, keserasian, gerak otot, kebugaran Jasmani
Kekompakan.
3. MK Dasar Keahlian
Metodologi Penelitian :
Analisis masalah, Perancangan dan pelaksanaan penelitian, Pengertian penelitian,
metode dalam penelitian, Identifikasi masalah penelitian, Kajian teoritis, Jenis
jenis penelitian: kualitatif, kuantitatif, R&D, Mix method dan PTK, Teknik
sampling, teknik pengumpulan data dan analisis data.
4. MK Dasar Keahlian
Statistika
a. Interpretasi Data
b. Penyajian data
c. Aplikasi pengolahan data
d. Rumus pengolahan
Statistik: mean, median, modus, probabilitas.
5. MK Dasar Keahlian
Dasar Kependidikan :
Hakikat Pendidikan, Tujuan Pendidikan, Proses Pendidikan, Komponen
Pendidikan, Landasan Pendidikan, Asas Pendidikan, Aliran Pendidikan,
Pengelolaan Pendidikan.
Teori Belajar :
Ruang lingkup dan bahasa teori deskriptif dan perspektif, Teori belajar, Penerapan
teori - teori belajar dalam proses pembelajaran.
Kurikulum Sekolah :
Kajian kurikulum, Landasan pengembangan kurikulum, Prinsip pengembangan
kurikulum, Perbandingan kurikulum.
Perencanaan Pembelajaran :
1. Penyusunan prota, prosem, silabus, RPP
2. Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
3. Penyusunan bahan ajar
4. Perancangan RPP, Silabus, LKS
Evaluasi belajar dan pembelajaran :
Penyusunan soal, Evaluasi pembelajaran: pengukuran, penilaian, instrumen,
validitas, analisis butir soal, Konsep dasar evaluasi, Instrumen: kisi - kisi,
pembobotan nilai, rubrik penilaian.
Keterampilan mengajar dan pembelajaran makro : Reflektif, Pelaksanaan
pembelajaran, Kemampuan mengajar.
Pendidikan Inklusi:
Penanganan ABK, Perencanaan dan pengelolaan kelas inklusif, Konsep dasar
pendidikan ABK: fisik, mental, learning disorder, Model pendidikan bagi ABK,
Pendidikan inklusif di sekolah dasar.
Pembelajaran Kelas Rangkap :
Hakikat pembelajaran kelas rangkap, Model pengelolaan dan pembelajaran
kelas rangkap, Pengorganisasian kelas, Lingkungan sebagai sumber belajar
dalam PKR, Penyusunan rencana PKR, Keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan dalam PKR
Berkarya : a. PLP / Asisten Mengajar
Perkenalan lapangan persekolahan, Penyusunan perangkat pembelajaran,
Pengembangan media pembelajaran, Praktek mengajar, Pengelolaan kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler, Penelitian tindakan kelas.
b. Skripsi
Tugas akhir, Interpersonal masalah, Solutif, Berpikir kritis, Integritas,
Pengkajian referensi, Penulisan laporan hasil penulisan, Penyajian hasil.
6. MK Kehidupan Bermasyarakat
Contohnya ; Magang / praktik kerja, mengajar di sekolah, PKL ata PLP, dan
KKN tematik.
7. Mata Kuliah Pilihan
Misal : olahraga, digitalisasi Pendidikan, bahasa asing, kerajinan tangan dan
kesenian.

Dapat diberikan kesimpulan bahwasanya :


 Kurikulum dan materi program studi PGSD disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, perkembangan zaman, dan
berorientasi ke masa depan.
 Struktur kurikulum PGSD yaitu MK pengembangan kepribadian inti,
MK pengembangan kepribadian, MK keahlian dan keilmuan, MK dasar
keahlian, MK dasar keahlian berkarya, MK kehidupan bermasyarakat,
dan MK pilihan.
 Selain menjadi pengajar lulusan PGSD juga diarahkan menjadi peneliti,
edupreneur.
List Pertanyaan dan Jawaban:

1. Dwinta Oktavia Revanka (21108241046)


Pertanyaan : Bagaimana model pengelolaan dan pembelajaran kelas rangkap serta
pengorganisasiannya?
Jawab: Pembelajaran kelas rangkap : model pembelajaran yang dilakukan pada lebih
dari dua jenjang kelas yang berbeda dalam pelaksanaan pembelajaran di waktu yang
bersamaan. Faktor yang mendasari diadakan kelas rangkap yaitu kekurangan guru,
terbatasnya ruang kelas, adanya guru yang tidak hadir Dalam pengelolaan dan
pengorganisasian pembelajaran kelas rangkap itu harus menyesuaikan kondisi dan
keadaan. Pengembangan kelas rangkap dalam pembelajaran yaitu combined grades(
satu kelas lebih dari satu tingkatan), continuous progres (kelompok anak dengan
pencapaian pembelajaran yang sama ), mixed age (memaksimalkan kerja sama dan
interaksi) Untuk itu perlu ada perencanaan yang meliputi: pemetaan kompetensi
(supaya terjadi kesinambungan); menetapkan tema; pengembangan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Contoh pembelajaran rangkap kelas yaitu kelas 1 dan 2 digabung.
Sebagai contoh, dalam pembelajaran guru memiliki waktu 70 menit.
Siswa kelas 1 dan 2 belajar mata pelajaran yang berbeda.
Dengan demikian, guru bisa menerapkan PRK sebagai berikut
Pembukaan : 10 menit.
Saat pembukaan, guru bisa membuka dengan salam dan menjelaskan tema serta tujuan
pembelajaran dari kelas 1 dan 2. Contohnya kelas 1 matematika(berhitung) dan kelas 2
bahasa Indonesia(mengenal keluarga)
Kegiatan Inti : 50 menit
1. 15 menit pertama, guru fokus pada kelas 1 sehingga guru menjelaskan dengan detail
materi mengenai berhitung pada siswa kelas 1. Di waktu yang bersamaan, kelas 2 diberi
tugas untuk berdiskusi dengan teman mengenai materi yang ada di modul.
2. 15 menit kedua, jika tadi guru fokus ke kelas 1, waktu ini digunakan guru untuk fokus
ke kelas 2. Guru bisa bertanya mengenai materi yang sudah dipelajari oleh siswa.
Sedangkan untuk kelas 1, guru dapat memberi tugas mengenai berhitung.
Sisa waktu dapat digunakan guru seperti memberikan kesempatan pada siswa untuk
presentasi.
Penutup : 10 menit. Guru dapat mereview ulang materi baik untuk kelas 1 dan 2.
Untuk bisa menerapkan PKR, guru perlu memiliki manajemen waktu yang baik. Selain
itu, guru juga harus menata step by step pembelajaran sebelum dilaksanakannya kelas.
2. Dika Kurniawati (21108244100)
Pertanyaan : Mengapa Bahasa Indonesia masuk ke dalam pengembangan
kepribadian inti?
Jawab: Dalam MK pengembangan kepribadian inti ini yang diharapkan adalah
mahasiswa dengan kepribadian yang baik, nah dengan mempelajari bahasa Indonesia
maka akan menuntun mahasiswa ini untuk mampu mengetahui kosa kata yang baik,
cara bertutur kata yang baik, dan cara berbicara serta berpendapat yang baik. Jadi,
mengapa bahasa indonesia masuk ke dalam mata kuliah kepribadian inti karena dalam
materi yang dipelajari nantinya itu salah satunya bagaimana kita beretika seperti etika
dalam menuliskan komentar, pendapat, terlebih di sosial media dan juga beretika dalam
menyampaikan pendapat. Dari hal tersebut itulah salah satu alasan mengapa bahasa
indonesia masuk ke dalam kepribadian inti.

3. Danny Setyawan (21108241088)


Pertanyaan : Efektif atau tidak mahasiswa PGSD mengikuti program MBKM?
Jawab: Menurut kelompok kami, ketika mahasiswa mengikuti program MBKM (lintas
jurusan) itu efektif. Ketika mereka mengambil mata kuliah di luar jurusan mereka
tentunya akan membantu menambah wawasan mereka. Namun, tentunya mata kuliah
yang diambil masih ada kaitannya dengan jurusan PGSD. Misalnya saja ketika
mahasiswa PGSD ingin mengambil mata kuliah yang berkaitan dengan seni, 11 itu bisa
saja karena nantinya, dalam pembelajaran di SD juga terdapat mata pelajaran seni.
Akan tetapi, untuk mahasiswa PGSD sudah ditetapkan sistem paketan, jadi sedikit
kesempatan untuk mengikuti MBKM.
4. Tutut Hanifah (211108241011)
Pertanyaan : Apa yang mendasari MBKM di PGSD dan bagaimana pelaksanaan
MBKM di PGSD?
Jawab: Yang mendasari MBKM di PGSD adalah kebijakan Kemdikbudristek dan
Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 yang menyatakan bahwa bentuk
kegiatan pembelajaran yaitu dapat dilakukan di dalam prodi dan di luar prodi yang
meliputi, pertukaran pelajar, studi/proyek independen (MBKM), asistensi mengajar di
satuan pendidikan, kegiatan kewirausahaan, dll. Hal tersebut juga sangat berkaitan
dengan tuntutan zaman bahwa mahasiswa PGSD selain menjadi pengajar, juga menjadi
peneliti dan edupreneur.
Kemudian, pelaksanaan MBKM di PGSD, yaitu diawali dengan sosialisasi Kurikulum
MBKM, sehingga setiap prodi memulai mengembangkan kurikulum MBKM tahun 2020
termasuk prodi PGSD. Kurikulum MBKM di prodi PGSD sekarang sudah digunakan
yang diawali oleh mahasiswa PGSD angkatan 2020. Dalam pelaksanaannya mata kuliah
MBKM prodi PGSD dibuat dalam 3 pola, yaitu 512, 611, dan 602 dengan jumlah SKS
total yang akan ditempuh mahasiswa dalam ketiga pola, yaitu berjumlah 146 yang terdiri
atas mata kuliah teori, praktik, dan lapangan. Misalnya pola 611 terdiri atas:
1) Mata kuliah Universitas (MKU) untuk mengembangkan karakter
mahasiswa serta visi misi universitas sebanyak 20 MKU wajib dan 2 SKS
MKU pilihan.
2) Mata kuliah dasar kependidikan (MDK) sebanyak 8 SKS.
3) Mata kuliah fakultas (FIP) sebanyak 8 SKS.
4) Mata kuliah prodi PSD sejumlah 70 SKS.
5) Mata kuliah advanced prodi sebanyak 10 SKS.
6) Mata kuliah luar prodi di dalam kampus sebanyak 8 SKS.
7) Mata kuliah di luar prodi dan luar kampus sebanyak 20 SKS.
Kemudian, penerapan MBKM di UNY seperti contoh apabila berhasil mendapatkan
emas dalam pkm, akan dikonversi menjadi bebas skripsi lalu ada juga program
pertukaran beasiswa satu semester di luar negeri yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa PGSD untuk mendapatkan pengalaman berkuliah di luar negeri seperti kakak
tingkat kita yang melaksanakan program ini di Jepang. Nah, pelaksanaan MBKM ini
dimulai dari semester 3.
Kesimpulan Berikan Skor: 1-10
Kejelasan makalah yang ditulis 9
Kemampuan Menjelaskan ke teman lain 8
Pembagian Job antar anggota 9
Kemampuan menjawab pertanyaan 8
Pemahaman Saya terhadap materi 9

Yogyakarta, 06 Oktober 2022


Mahasiswa,

Dika Kurniawati

Anda mungkin juga menyukai