Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA
MATERI SHOLAT KELAS IV TUNAGRAHITA SEMESTER I DI
SLB NEGERI KENDAL TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Oleh :

SITI MU’AROFAH, S.Pd.I


NIM. 13925124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………
B. Rumusan Masalah …………………………………………..
C. Tujuan Penelitian…………………………………………….
D. Manfaat Penelitian……………………………………………

BAB II : KERANGKA TEORI


A. Landasan Teori……………………………………………….
B. Penelitian Terdahulu………………………………………….
C. Hipotetsis tindakan…………………………………………….
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………
B. Subjek dan Objek Penelitian………………………………
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……………
D. Teknik Analisis …………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puji hanya Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam dan

Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw,

juga kepada keluarga, sahabat dan semua para pengikutnya, Aamiin.

Peneliti menyadari bahwa selama proses penyelesaian proposal ini tidak

akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi tingginya dan

ucapan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu, yaitu mereka antara

lain adalah :

1. Dr. M. Agung Rohimawan, M.Pd sebagai pembimbing I dan Asep

Rumliyani,S.Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,

motivasi, koreksi dan masukan dengan sedetail-detailnya, terus menerus dan tanpa

bosan ditengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadi Proposal ini lebih

matang dan cepat selesai.

2. Dr. Eva Latipah, S.Ag., S.Psi., M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam.

3. Prof. Dr.Hj. Sri Sumarni, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

4. Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag M.A. selaku rektor UIN Sunan Kalijaga yang

telah memberi tempat untuk menuntut ilmu.

5. Suami dan keluarga tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan

dalam melaksanakan PPG.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 dalam pasal 5 ayat 2
menyebutkan bahwa “setiap warga negara memiliki kelainan fisik, mental,
sosial, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus (UU
Sisdiknas No.20:2003). Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, mememahami,
mengimani, bertakwa, berakhalak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam
dari sumber utamanya kitab suci al-Quran dan al-Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman (Prof. Dr.
Ramayulis 2005). Sekolah Luar Biasa adalah sebuah lembaga pendidikan
formal yang melayani pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus
(Soeparno 2007). Sebagai lembaga pendidikan formal yang mempunyai
tanggung jawab untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta
memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik (Depag
RI:2007). Jadi SLB merupakan lembaga pendidikan khusus yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Perkembangan jaman yang semakin modern seperti sekarang ini
menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia merupakan syarat untuk mencapai tujuan
pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia tersebut adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan dasar maka guru yang profesional sangat
berperan, professional di sini adalah guru yang mengenal dirinya bahwa
dirinya merupakan pribadi yang terpanggil untuk mendampingi anak didik
dalam belajar. Apabila anak didiknya ada yang gagal dalam belajar maka ia
harus mencari penyebab kegagalan tersebut dan mencari jalan keluarnya
bersama peserta didik yang bersangkutan.
Menurut Suparno,[1] peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran
dicirikan oleh dua aktivitas, yaitu aktivitas dalam berfikir (minds-on), dan
aktivitas dalam berbuat (hands-on). Perbuatan nyata peserta didik dalam
pembelajaran merupakan hasil keterlibatan berfikir peserta didik terhadap
kegiatan belajarnya. Dengan demikian proses pembelajaran peserta didik aktif
dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dilaksanakan secara terus menerus dan tidak berhenti. Hal ini dilakukan
apabila interaksi antara guru dan peserta didik terjalin dengan baik. Sebab
menurut Usman,[2] interaksi dan hubungan timbal balik antara Guru dengan
Peserta didik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
belajar mengajar.
Berdasarkan pada pendapat tersebut, dampak dari penggunaan pendekatan
yang tidak produktif dan tidak menarik berdampak pada rendahnya hasil belajar
peserta didik.Hal ini dibuktikan oleh adanya data hasil belajar peserta didik kelas
IV SLB Negeri Kendal yang mencapai ketuntasan belajar di bawah rata-rata, yakni
70. Seorang anak dikatakan tunagrahita jilka mengalami hambatan dalam
perkembangan perilaku (mental) serta daya tangkap lemah sehingga memiliki
dampak pada kesadaran dan perkembangan perilaku mereka. Beberapa ciri anak
tunagrahita adalah sulit untuk focus, emosi tidak seimbang, tidak banyak bicara
(pendiam) serta lebih senang menyendiri (Laja et al., 2021).

Metode yang digunakan oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan


tujuan pembelajaran yang akan diajarkannya. Metode yang digunakan harus
mendukung kemana kegiatan interaksi edukasi berjalan untuk mencapai
tujuan. Tujuan inti pembelajaran yaitu untuk mengembangkan kemampuan
anak secara individual agar mampu menyelesaikan segala persoalan yang
dihadapinya (Ismail SM:2011). Metode demonstrasi yaitu metode mengajar
dengan cara memperagakan (praktek) barang, kejadian, aturan, dan urutan
melakukan kegiatan, baik secara langsung ataupun melalui penggunaan media
pengajaran yang tepat dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan (Muhibin:2002)
Untuk itu menentukan dan memilih metode dalam pembelajaran didasari
dengan metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu (Lif Khoiro:2011). “Menurut Roestiyah, menyebutkan bahwa kegiatan
belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar peserta didik dapat belajar
efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
untuk memiliki strategi ini adalah harus menguasai teknik- teknik penyajian
atau bisa disebut metode mengajar”. Ketika seorang guru menyampaikan
materi, disaat itu juga siswa merasakan kurang minat, kurang termotivasi untuk
mempelajari ataupun untuk menerimanya. Akibatnya, dapat mengurangi
keefektifan dalam proses pembelajarn. Dalam memilih metode, terkadang
harus disuaikan dengan kondisi dan suasana kelas dan Jumlah peserta didik
dapat mempengaruhi penggunaan metode tersebut.
Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SLB Negeri Kendal,
maka perlu menggunakan metode lain sebagai solusi. Di antara pendekatan
yang memungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
menggunakan Metode demonstrasi.
Berdasarkan pemikiran di atas, Penulis menganggap penting untuk
melakukan penelitian lebih jauh tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Peserta Didik Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Materi
Sholat Kelas IV Tunagrahita Semester I Di Slb Negeri Kendal Tahun
Pelajaran 2023/2024”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka saya dapat
merumuskan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:
“Bagaimanakah upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar
shalat menggunakan metode demonstrasi di kelas IV Tunagrahita Semester I di
SLB Negeri Kendal tahun pelajaran 2023/2024?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian


a. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
“Mendeskripsikan dan menganalisis upaya dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dalam belajar shalat menggunakan metode demonstrasi di
kelas IV Tunagrahita di SLB Negeri Kendal tahun pelajaran 2023/2024”
b. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai, maka dalam penelitian ini
diharapkan dapat memiliki manfaat dalam pendidikan adapun manfaat
dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, manfaat ini dapat memberikan konstribusi atau
sumbangan pemikiran dalam ilmu pengetahuan yang khususnya
pada mata pelajaran yang berkaitan dengan meningkatkan hasil
belajar shalat menggunakan metode demonstrasi kelas IV
Tunagrahita semester I di SLB Negeri Kendal tahun pelajaran
2023/2024.
a. Bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi serta pertimbangan untuk
meningkatkan keprofesionalan dalam belajar.
b. Diharapkan bisa menjadi sebuah modal dasar dalam
mengembangkan bahan ajar dalam.
c. Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai penambah khazanah
pengetahuan dalam dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis dapat bermanfaat bagi :
a. Bagi Peserta Didik
1. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami
materi yang disampaikan oleh guru serta lebih mudah
dalam memotivasi kegiatan belajar terutama materi sholat
untuk direalisasikan dalam kehidupannya.
2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari sebelumnya
3. Dengan model demonstrasi diharapkan mampu membuat
peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran PAI
mengenai Materi sholat Kelas IV Tunagrahita
b. Bagi guru

1. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan


kualitas proses pembelajaran.
2. Membuat para guru untuk senantiasa menciptakan
suasana belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
3. Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru
yang sedang mengalami permasalahan yang sama dalam
proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1. Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi mutu
sekolah.
2. Meningkatkan kinerja sekolah dengan
mengoptimalkan kinerja guru serta sebagai kontribusi
adanya inovasi pembelajaran di sekolah.
3. Untuk menambah koleksi perpustakaan sebagai bahan
referensi.
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori
Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar peserta
didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Menurut Mulyasa (2008), hasil belajar ialah
prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator
kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan.
Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian
rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang
mengacu pada pengalaman langsung.
Hasil Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hasil
mempunyai beragai macam maknanya, sesuatu yang diadakan atau usaha,
perolehan, pendapatan. sedangkan belajar yaitu merubah tingkah laku yang
disebabkan oleh sebuah pengalaman selama belajar (Kemendikbud:40).
Sedangkan pengertian hasil menunjukkan kepada suatu perolehan akibat yang
diakukannya suatu kegiatan yang mengakibatkan infut secara fungsional
(Ibid:125). Abdurrahman menjelaskan bahwa belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar, atau anak yang berhasil.
Abdurrahman menjelaskan bahwa belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar, atau anak yang berhasil dalam belajar
adalah berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan
intruksional (Mulyono:2012).

Pengertian hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai


belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar.
Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar dapat menerangai tujuan utamanya
adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut
kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol.
(Dimyati Dan Mudjiono)
Faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa secara garis besar
dibagi menjadi dua bagian yaitu factor Internal dan faktor eksternal :
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisikologis siswa seperti kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi
panca inderanya terutama penglihatan dan pendengarannya.
2) Faktor Psikologis siswa seperti minat,bakat, intelegensi, motivasi dan
kemampuan kemampuan kongnitif seperti kemampuan persepsi , agama,
berfikir, serta kemampuan dasar pengetahuan yang dimilikinya.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan Faktor lingkungan ini terbagi menjadi dua yaitu:
a. Faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu,
kelembapan udara, waktu ( pagi, siang, sore dan malam ) letak
madrasah/sekolah dan sebagainya.
b. Faktor lingkungan sosial dan budayanya sendiri

2) Faktor instrumental Factor instrumental adalah yang berupa gedung,


sekolah/madrasah, sarana atau alat pembelajaran, fasilitas kelas, media
pembelajaran, guru beserta materi pembelajaran yang diajarkan beserta strategi
pembelajarannya.
2. Pembelajaran Shalat
a. Pengertian Shalat Berjamaah Shalat menurut bahasa adalah do‟a
(Abdul:2010) Dalam bahsa Arab, kata “shalat” digunakan untuk beberapa arti;
di antaranya digunakan untuk arti „do‟a”, digunakan arti “rahmad” dan untuk
arti “memohon ampunan”(Ahsin:2005)
shalat adalah ibadah yang terdiri dari perbuatan (gerakan) dan perkataan
(ucapan tertentu) yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
3. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara
penyajian pembelajaran dengan cara memperagakan, memperaktikkan
dan menggambarkan kepada siswa suatu proses yang sedang dipelajari
baik yang sebenarnya ataupun tiruan, yang dibarengi dengan penjelasan
secara lisan (Saiful:2013). Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai
untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya
penjelasan verbal dengan suatu kerja fisik atau pengoperasian peralatan
atau benda. Orang yang mendemonstrasikan (pendidik, peserta didik atau
orang luar) mempertunjukkan sambil menjelaskan tentang sesuatu yang di
demonstrasikan.
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
1) Kelebihan Metode Demonstrasi. Sebagai salah satu metode yang
banyak digunakan dan diakui, tentu mempunyai beberapa kelebihan,
diantara kelebihan kelebihan itu adalah ;
a) Keatifan peserta didik akan bertambah, lebi-lebih peserta didik diikut
sertakan.
b) Pengalaman peserta didik bertambah karena peserta didik ikut
membantu pelaksanaan suatu demonstrasi, sehingga ia menerima
pengalaman yang bisa mengembangkan kecakapannya.
c) Pelajaran yang diberikan akan tahan lebih lama.
d) Pelajaran lebih cepat dimengerti dengan sangat mudah.
e) Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang dianggap
penting oleh peserta didik dapat diamati dengan baik.
2) Kelemahan Metode Demonstrasi
a) Metode ini membutuhkan kemampuan yang optimal dari pendidik
untuk itu sangat diperlukan persiapan yang matang.
b) Sulit dilaksanakan kalau tidak didukung oleh situasi dan kondisi tempat,
waktu dan peralatan yang cukup. Dengan dipaparkannya kelebihan serta
kelemahan metode demonstrasi di atas dijelaskan bahwa dalam proses
pembelajaran tidak ada satupun metode yang baik dan benar-benar
sempurna, agar bisa dapat menggunakan metode yang baik dan benar,
guru harus menggabungkan metode yang satu dengan metode yang
lainnya.
Dengan sebab itu peneliti mengkombinasikan metode ceramah sebelum
dan sesudah metode demonstrasi dilaksanakan. Adpaun tujuan dari
metode ceramah yaitu untuk memberikan penjelasan sebelum Memulai
mempraktikkannya. Sedangkan demonstrasi bermaksud untuk
memperagakan atau mempraktikkan dan memperlihatkan suatu
katerampilan yang sedang dipelajari(Ramayulis:2013).
B. Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian terdahulu telah banyak dilakukan, bahwa metode
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran Agama Islam Kelas
Kelas VIII MTs An-Najah Desa Sesele Kecamatan Gunungsari Lombok Barat,
Judul: Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Fiqih tahun 2017.
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakana adalah jawban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, yang sebagaimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan, yang diartikan sementara, oleh karena itu jawaban
yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan yang belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data
(Sugiyono:2018). Hipotesis yang terdapat dalam penelitian ini adalah Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menggunakan Metode
Demonstrasi Pada Materi Sholat Kelas IV Tunagrahita Semester I Di Slb Negeri
Kendal Tahun Pelajaran 2023/2024.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian adalah kegiatan mencermati objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti (Aqib:2006).Penelitian adalah salah satu cara yang ditempuh oleh orang
untuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan (Miaz:2015).
Melihat judul penelitian ini dari segi lokasi penelitiannya yaitu di kelas,
maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan
kelas (PTK). Menurut Hopkins dalam Bambang Warsito, Penelitian Tindakan
Kelas atau yang lebih dikenal dengan sebutan classroom action research
merupakan kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik
pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang
mereka lakukan dan merefleksi hasil tindakannya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan atau dilakukan dalam 2
siklus, dengan masing-masing siklus yang terdiri dari empat tahapan. Penelitian
Tindkan Kelas dilaksanakan dalam suatu proses yang runtut dan terdiri dari
empat tahapan, yaitu : perencanaan (Planning), tindakan (action), pengamatan
atau eveluasi (observation/evaluation), refleksi (reflection). Sebagai suatu upaya
untuk mewujudkan tujuan tujuan tersebut , Keempat tahapan tahapan tersebut
dilakukan dalam siklus 1 maupun siklus II (Tatang:2016).

B. Subjek dan Objek Penelitian


1.Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV Tunagrahita SLB
Negeri Kendal dengan jumlah murid 5 anak, perempuan 2 anak sedangkan
laki-laki 3 anak. Sedangkan pelaksana dalam penelitian ini adalah peneliti itu
sendiri.
- Kolaborator Penelitian
Kolaborator penelitian ini adalah Ibu Tri Sayekti, S.Pd. M.Pd Kepala sekolah
SLB Negeri Kendal dan Ibu Fitri Rohmawati, S.Pd guru kelas I V
Tunagrahita. Ibu Widya Dwiarumsari, S.Pd dalam penelitian ini membantu
peneliti dengan tugas : 1. Membantu membuat perencanaan 2. Melaksanakan
monitoring selama penelitian berlangsung 3. Memberi masukan kepada
peneliti 4. Melaksanakan refleksi dan evaluasi. Sedangkan Ibu Muslimah
Isnaini, S.Pd membantu peneliti dalam mengambil dokumentasi pada saat
penelitian berlangsung.
2.Objek Penelitian
Menurut Husein Umar (2013:18) objek penelitian adalah Objek penelitian
menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian.
Menurut Supriati (2015:44) pengertian objek penelitian adalah :
“Variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian yang dilakukan.”
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian
adalah suatu gambaran sasaran ilmiah yang akan dijelaskan untuk
mendapatkan infomasi dan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun
objek penelitian yang penulis akan teliti adalah meningkatkan hasil belajar
dengan menggunakan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajan
PAI materi shalat dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa kelas IV
tunagrahita SLB N Kendal
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis
Melihat judul penelitian ini dari segi lokasi penelitiannya yaitu di kelas,
maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Hopkins dalam Bambang Warsito, Penelitian
Tindakan Kelas atau yang lebih dikenal dengan sebutan classroom action
research merupakan kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu
praktik pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan
praktis yang mereka lakukan dan merefleksi hasil tindakannya.
2. Sumber
Menurut Bambang Supomo (2013:142) sumber data adalah :
“Sumber data merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan
dalam penentuan metode pengumpulan data disamping jenis data yang
telah dibuat di muka”.
Maka dapat disimpulkan bahwa sumber data adalah faktor yang paling
penting dalam penentuan metode pengumpulan data untuk mengetahui
darimana subjek data tersebut diperoleh. Sumber data terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
a. Data Primer
Menurut Suharsimi Arikunto (2013:172) data primer adalah :
“Data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat melakui
wawancara, jejak pendapat dan lain-lain.
Dari definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa sumber data primer
merupakan data yang langsung pada objek atau sekolah tempat penulis
melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan
melalui observasi dan wawancara melalui pihak sekolah secara langsung.
b.Data Sekunder
Menurut Suharsimi Arikunto (2013:172) data sekunder adalah :
“Data yang dikumpulkan melalui pihak kedua, biasanya diperoleh melalui
instansi yang bergerak dibidang pengumpulan data seperti Badan Pusat
Statistik dan lain-lain.”
sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum penulis
melakukan penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 (dua) siklus. Apabila siklus I tidak tuntas, maka dilanjutkan
dengan siklus II. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Kurt Lewin. Konsep pokok penelitian tindakan
model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting).

Hubungan antara keempat komponen pada penelitian tindakan model Kurt


Lewin dipandang sebagai satu siklus yang dapat digambarkan sebagai
berikut.[32] Gambar 3.1: Model Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas

Secara umum, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam bentuk


siklus berulang-ulang, empat bagian utama yang ada dalam setiap siklus
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus
dilakukan oleh peneliti. Dalam hal perencanaan, peneliti bersama
guru kelas bersama- sama dalam merancang proses pembelajaran
pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh guru bersama
peneliti pada tahap perencanaan ini adalah:
1. Peneliti mensosialisasikan tentang apa itu Model Demonstrasi
dan kaitannya dengan motivasi belajar.
2. Mempersiapkan RPP dan skenario pembelajaran.
3. Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa dan guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, perencanaa siklus I meliputi pembuatan
skenario pembelajaran, membuat format pembelajaran, serta
mempersiapkan alat-alat atau bahan yang dibutuhkan siswa selama
proses pembelajaran, kemudian memberikan tes untuk mengetahui
tingkat pemahaman peserta didik.
Secara umum, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam
bentuk siklus berulang-ulang, empat bagian utama yang ada dalam setiap
siklus adalah sebagai berikut:

b.Tindakan (Acting)
Adapun pada tahap tindakan pada siklus ini, guru dan peneliti
menjalin kerjasama, dimana peneliti sebagai observer dan guru
sebagai pelaksana pembelajaran yaitu dengan menggunakan Model
Demonstrasi, rincian tindakannya sebagai berikut:
a. Pendahuluan yang terdiri dari tujuan motivasi dan appersepsi
1) Guru memperkenalkan diri kemudian menyemangati siswa.
2) Apersepsi kepada siswa dilakukan dengan mengaitkan materi
yang sudah dibahas sebelumnya dengan materi yang akan
dibahas dengan cara tanya jawab.
b. Tahap pengembangan dengan rincian sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan dengan singkat tentang materi yang akan
diajar.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang belum dimengerti.
3) Guru mengarahkan kepada siswa mengenai metode yang
digunakan, dengan cara:
 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan pada RPP
 Kelas dibagi menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok terdiri
dari 2-3 peserta didik
 Tiap kelompok diberi LKPD untuk melaksanakan diskusi
 Guru melakukan bimbingan tiap kelompok
 Setiap kelompok melakukan presentasi
 Guru dan peserta didik menyimpulkan materi dan guru
menguatkan pengertian pada materi
 Guru menayangkan Video pembebelajan materi Salat
pengertian Shalat, hukum shalat, hal-hal yang
membatalkan shalat.

c. Observasi (Observasing)
Pada tahap ini, peneliti sebagai observer akan mengamati
proses pembelajaran dengan menggunakan format observasi untuk
melihat tingkat motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Dan kegiatan guru akan diobservasi langsung oleh peneliti. Adapun
yang diobservasi adalah mengamati cara mengajar atau kegiatan
guru dengan menggunakan format observasi.
Dapat disimpulkan bahwa, observasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi langsung. Menurut Moh. Nazir
pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan
pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut. Adapun manfaat dari penggunaan observasi
langsung atau pengamatan secara langsung adalah sebagai berikut:
1) Dengan pengamatan secara langsung, kemungkinan untuk
mencatat hal- hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya,
sewaktu kejadian tersebut berlaku dan sewaktu kejadian
tersebut terjadi.
2) Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek yang
tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau
berkomunikasi secara verbal.
Hasil dari observasi terhadap aktivitas guru dan analisis
tingkat motivasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif,
maksudnya suatu laporan yang hanya terbatas pada apa yang
nampak dan terdengar saja, kemudian dianalisis melalui lembar
observasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

d. Refleksi
Pada tahap refleksi, peneliti bersama guru kelas menganalisis
kelemahan pelaksanaan siklus I, baik dari segi kegiatan guru
maupun analisis tingkat motivasi belajar siswa. Refleksi dilakukan
pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti bersama guru mengkaji
pelakasanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan.
Sebagai acuan dari refleksi ini adalah hasil observasi terhadap
segala proses pembelajaran dengan menggunakan Model Demonstrasi
pada semua tahap. Hasil ini digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan
tindakan pada siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama, namun
ada perbaikan- perbaikan sesuai temuan.
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Adapun menurut Kunandar, hal-hal yang
perlu diperhatikan pada tahap refleksi adalah sebagai berikut:
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang
meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam
tindakan.
2) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario pembajaran.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
dilakukan pada siklus berikutnya.

D. Teknik Analisis
Seluruh data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kualitatif
deskriptif dan kuantitatif. Data kualitatif deskriptif yang berbentuk kalimat-
kalimat yang memberikan gambaran-gambaran proses pembelajaran dan praktik
metode pendekatan berbasis aktivitas. Data kuantitatif meliputi data statistik
yang meliputi rata-rata, nilai maksimum atau minimum, standar deviasi yang
sesuai indikator keberhasilan.
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau
penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus
menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai postes dan pretes,
gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran yang dilakukan guru.

Berdasarkan jenis data penelitian di atas maka teknik


pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu:
1) Metode tes, yakni metode ini digunakan untuk mendapatkan data hasil
belajar siswa.
2) Metode observasi, yakni metode ini digunakan untuk mendapatkan
data tentang situasi dan praktik model pembelajaran discovery
learning.
3) Dokumentasi
Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau
peristiwa pada waktu yang lalu. Dokumen dalam penelitian ini
digunakan sebagai data yang autentik yang menggambarkan aktivitas
siswa, keterampilan guru dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran PAI.

Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain

Dengan kategori:
g tinggi : nilai (g) > 0,70 g sedang : 0,70 > (g) > 0,3 g rendah : nilai (g) <

0,3
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
a. Ketuntasan Individu
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini jika masing-masing siswa
telah mencapai ketuntasan minimal dengan nilai 75.
b. Ketuntasan Klasikal
Indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini jika siswa
telah mencapai ketuntasan minimal dengan persentase ≥85% dari
jumlah seluruh siswa.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari proposal penelitian ini adalah pembelajaran dengan media
demonstrasi diharapkan berpengaruh positif terhadap prestasi dan kemampuan belajar
siswa kelas IV Tunagrahita semester I di SLB Negeri Kendal khususnya materi Shalat
dan pengertian salat, hukum sholat dan hal-hal yang membatalkan sholat sehingga
metode demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran.

B. Saran
Bahwa pembelajaran dengan media demonstrasi dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif pembelajaran dikelas dalam materi Shalat dan pengertian sholat, hukum
sholat dan hal-hal yang membatalkan sholat pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Annisatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta:Teras,2009),


Hlm. 82.

Aqib Zaenal, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, (Bandung: Yrama


Widya,2006), Hlm. 12

Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur‟an, (Jakarta: Amzah, 2005), Hlm. 264

Abdul Aziz, Muhammad azzam dkk, Fiqih Ibadah, Ter. Karman As‟at Irsyady,
dkk, (Jakarta: Amzah, 2010), Hlm. 145

Bambang Supomo. 2013. Sumber data. Jakarta:142

Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, hal


43

Bruner http://www.lifecircles- inc.com (diakses jam 18.00 tgl 13 Juli 2023)

Djamarah Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka


Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

DEPAG RI, 2007. Pedoman Umum PAI Sekolah Umum dan Luar Biasa, Mapel-
PAI SDLB, Jakarta.

Hopkins, D. dan Antes, Richard L. 1990. Classroom measurement and


evaluation.Itasca, Illinois: F.E. Peacock Publisher, Inc.

Husein Umar. 2013. Objek Penelitian. Jakarta:18

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM:


Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan,
(Semarang:RaSAIL Media Group, 2011) Hlm. 17

Laja, Y. P. W., Simarmata, J. E., & Mone, F. (2021). Proses Berpikir Siswa
Tunagrahita

Lif Khoiro Ahmadi dan Sofan Amri, PAIKEM GEMBROT: Mengembangkan


Pembelajaran Aktif, Efektif,Menyenangkan, Gembira dan Berbobot, ( Study
Analisis Teoritik, Konseptual dan Praktik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011),
Hlm. 75.
Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2002), Hlm. 208.

Muliyono Abdurrahman, Psikologi Pendidikani, (Medan: Perdana Publishing,


2012), Hlm.39

Muhammad Azizuddin, „„Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII MTs An-Najah
Desa Sesele Kecamatan Gunungsari Lombok Barat‟‟, (Skripsi, FTK UIN
Mataram, Mataram, 2017)

Moh Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Halaman 48.

Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta,2000), Hal.


170.

Miaz Yalvema, Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Dan Dosen, (Padang:
UNP Press padang, 2015), Hlm. 33

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan PenilaianPendidikan, (Bandung:


Sinar Baru, 2014), Hlm. 99

Prof. Dr. Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam


Mulia, 2005,hlm. 21

Riduwan dan Akdon. 2006. Metode Penelitian. Jakarta Halaman: 37

Ramayulis, Profesi dan Etika Guru, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Hlm. 203

Supriati. 2015. Pengertian objek penelitian. Jakarta:44

Suharsimi Arikunto. 2013. Sumber data primer. Surabaya:172

Syaiful Bahri Djamarah, Aswan, Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Rineka Cipta
Jakarta, 2013), Hlm. 90

Suparno, p., Rohandi, R., Sukadi, G., Kartono, S. 2001. Reformasi


Pendidikan Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Suparno. 2007. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Dirjen
Dikti Depdiknas.

Sudjana, Nana. 2009. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensido

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D, ( Bandung: Alfabeta,


2018 ), Hlm. 63.

Taryana Suryana,”Pengelolaan Dokumen Sebagai Sarana Komunikasi Internal


UNKOM”, E-Jurnal,Vol 1, Edisi 1, Maret 2015, hlm 2. Diakses pada
tanggal 18 Oktober 2020. Jam 19.25.

Tatang Arya Gumanti, Yunindar, Syahruddin, Metode Penelitian Kelas, (


Jakarta: Mitra Wacana Media,2016 ), Hlm. 254.

Usman, Uzer, M. 2002. Menjadi Guru Profesional. Edisi kedua. Cetakan ke


empat belas. Bandung : PT Remaia Rosdakarya.

Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana Pernada Media


Grup, 2014), Hlm. 177.

Zaenal Arifin, M.pd, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:PT.Remaja


Rosdakarya, 2017), Hlm 152-153
INSTRUMEN LEMBAR PENGAMATAN
AKTIVITAS SISWA
Nama Siswa : Ayesa
Nama Sekolah : SLB N Kendal
YPAC SemarangKelas : IV/Tunagrahita
Pokok Bahasan : Shalat
Waktu,Hari/Tanggal :

Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator pengamatan !
Tingkat Kemampuan
No Indikator Jumlah
1 2 3 4
1. Siswa antusias mengikuti pembelajaran
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru
3. Siswa aktif untuk bertanya
4. Siswa aktif menjawab pertanyaan
5. Aktif dalam kerja kelompok dalam
Menempelkan kartu salat dan waktunya kertas
6. Siswa aktif Menjawab secara berkelompok
dalam berdiskusi
7. Kerja sama siswa dalam kelompok dalam
dalam tugas
8. Siswa mudah memahami materi melihat media
video tentang gerakan sholat
9. Terampil menampilkan hasil pemahaman
terhadap materi
Jumlah Skor

1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Baik Sekali

Presentasi Keaktifan Siswa = Skor yang diperoleh X 100 %

Skor Maksimal
Kriteria Pengamatan Aktivitas Siswa Selama
Pembelajaran PAI Materi Shalat Melalui Media Video Pembelajan Tentang Sholat Di
Kelas IV Tunagrahita SLB Negeri Kendal

ASPEK YANG SKOR DAN INDIKATOR


DINILAI Kurang (1) Cukup (2) Baik (3) Baik Sekali (4)

1. Siswa Siswa bermain Siswa kurang Siswa antusias Siswa sangat


Antusias sendiri dan tidak memperhatikan dalam melihat antusias dalam
dalam memperhatikan tayangan gambar/video melihat
melihat gambar/video gambar/video untuk mencari gambar/video
gambar/vide untuk mencari untuk mencari masalah terkait untuk mencari
o untuk masalah terkait masalah terkait materi ajar masalah terkait
mencari
materi ajar materi ajar materi ajar
masalah
terkait materi
ajar
2. Aktif dalam Siswa bermain Siswa kurang Siswa aktif dalam Siswa sangat aktif
kerja sendiri ketika aktif dalam bekerja kelompok dalam kerja
kelompok kerja kelompok kerja dalam menempel kelompok dalam
dalam kelompok Urutan gerakan Menempel urutan
dalam sholat gerakan sholat
menempel urutan menempel
gerakan urutan
sholat Gerakan
sholat

3. Siswa Siswa bermain Siswa Siswa Siswa


mendengarka sendiri dan tidak mendengarkan mendengarkan mendengarkan
n penjelasan mendengarkan penjelasan penjelasan guru penjelasan guru
guru ketika penjelasan guru guru tapi dengan baik ketika dengan sangat
diskusi ketika guru kurang diskusi kelompok baik. Dalam
kelompok membantu konsentrasi, diskusi kelompok
diskusi dalam ketika guru
memecahkan membantu
masalah diskusi
kelompok
Siswa antusian Siswa bermain Siswa melihat Sisa antusian Sisa sangat
melihat tayangan sendiri dan tayangan melihat antusian
video tidak melihat video tayangan video melihat
pempelajaran
tema urutan video pembelajaran pempelajaran tayangan video
gerakan shalat pembelajan tema urutan tema urutan pempelajaran
tema urutan gerakan gerakan sholat tema urutan
gerakan sholat sholat namun gerakan sholat
kurang
konsentrasi
4. Siswa aktif Siswa tidak Siswa bertanya, Pertanyaan siswa Siswa sering
untuk melakukan Pertanyaan berkaitan dengan bertanya,
bertanya tanya jawab yang berkaitan materi cukup bagus pertanyaan sesuai
dengan guru dengan materi dengan materi dan
Tepat
5 Siswa aktif Siswa tidak Siswa Siswa menjawab Siswa menjawab
menjawab menjawab menjawab tapi dengan tepat dengan tepat dan
pertanyaan pertanyaan dari belum tepat Sering
guru
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Nama Sekolah : SLB N Kendal
Mapel : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Smstr : IV/ I
Materi : Shalat

Guru Pengampu : Siti Mu’arofah, S.Pd.I

Hari/Tanggal :

Nama Kelompok :

1. Alat dan Bahan :


1. Kertas karton
2. Lem
3. Gunting

2. Petunjuk pengerjaan :
1. Simak video pembelajan sampai selesai
2. Potong gambar yang ada di tugas
3. Tempelkan gambar tadi pada kertas karton sesuai urutan Gerakan
sholat
Urutan Gerakan Sholat
1.
Urutan Gambar gerakan sholat

Berdiri

Takbirotul ikhrom

Rukuk

I’tidal

Sujud

Duduk diantara dua sujud

Tahiyat awal

Tahiyat Akhir

Salam

.
Potong dan Tempel Gambar dibawah ini!

Anda mungkin juga menyukai