PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bertolak dari asumsi bahwa Magang III adalah titik tertinggi dari
seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa
selama bangku kuliah, maka Magang III dapat diartikan sebagai suatu
1
usaha menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan latihan
kependidikan baik bersifat umum dalam bentuk prinsip dan pendekatan yang
kebutuhan.
diperoleh melalui pendidikan dan latihan dijadikan umpan balik bagi dosen
mempraktekkan teori dan Pengamalan pada saat Magang III di institusi atau
instansi yang telah ditentukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
2
Pada dasarnya Magang III adalah usaha untuk meningkatkan
ini ditafsirkan oleh unit pengelola Magang III sebagai “Praktek Mengajar“
mengajar di salah satu sekolah, dan untuk itu harus memilih dan menentukan
mata pelajaran yang harus diajarkan. Tulisan itu dimaksudkan untuk merubah
3
5. Memberikan pengalaman langsung dilapangan dan untuk membudayakan
Program satuan mata kuliah Magang III ini adalah program yang
dilaksanakan selama dua bulan dalam tahun ajaran tertentu. Program Magang
D. Jenis Kegiatan
1. Tahap Pembekalan
serta penanaman nilai dan sikap yang serasi dengan kondisi dan situasi
lapangan.
2. Tahap Orientasi
4
bersangkutan.Melalui kegiatan orientasi, diharapkan mahasiswa Magang
profesi.
5
BAB II
MEKANISME KERJA
a. Visi
6
3. Tujuan dan Strategi SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri
a. Tujuan
7
pembinaan kepribadian, kebutuhan kemanusiaannya (rasa aman,
penghargaan, pengakuan, dan aktualisasi diri)
3) Optimalisasi potensi sarana dan prasarana sekolah yang mencakup
gedung, lahan, media pembelajaran
4) Merumuskan dan menyusun perencanaan strategis dan tahunan
memadai
8
menanamkan nilai-nilai akhlaqul qarimah, meningkatkan pengetahuan dan
kecakapan dalam mencari keridhaan Allah SWT.
Sebagai sebuah organisasi ummat islam, yayasan YATAMA
BKMT Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi, peranan dan potensi
yang besar dalam menyemarakkan syiar islam serta meningkatkan
kecerdasan ummat. Oleh karena itu, yayasan YATAMA bersifat terbuka
untuk semua kaum muslimin.
Yayasan YATAMA BKMT Povinsi Sulawesi Selatan berdiri
tanggal 17 Agustus 1997 di Makassar. Organisasi ini lahir dari kesepakatan
beberapa orang yang selanjutnya menjadi badan pendiri yayasan. Yayasan
YATAMA BKMT Provinsi Sulawesi Selatan telah berkembang dan sampai
saat ini telah mengelola Pondok Pesantren Putri Yatama Mandiri dan Panti
Asuhan Ar-Rahman serta unit usaha yang berupa koperasi, toko, dan LM3.
Tanggal 2 sampai 6 Juli 1996 bersama 73 utusan dari kabupaten
kota Sul-Sel menghadiri MUBES ke-IV di Jakarta setelah sebelumnya telah
berhasil melantik 23 pengurus kabupaten/kota pada maret dan april 1996.
Pada acara penutupan mubes, seluruh peserta dibawah berkunjung ke
pesantren khusus yatim yang dibina oleh yayasan Assafiyah Jakarta. Pada
waktu itulah para peserta dari seluruh Indonesia tergugah hatinya untuk
memprogramkan kegiatan serupa di provinsi masing-masing.
Pada tanggal 11 Maret 1997 diputuskan dalam Rakermas agar
provinsi-provinsi yang memungkinkan segera direalisir pendirian pesantren
khusus anak yatim dan miskin sebagai bukti keberpihakan BKMT pada
kaum du’afaa.
Sekembali dari RAKERNAS, program ini dikonsultasikan
langsung kepada ketua BKMT Sulawesi Selatan yang tidak bisa hadir pada
kedua acara tersebut diatas, maka atas petunjuk dari beliau diundanglah
seluruh pengurus kabupaten/kota untuk membahas perihal pendirian
pesantren tersebut. Sebagai hasil pertemuan itu ditunjuklah personalia
kegiatan badan dan lembaga kegiatan BKMT No.kep 01 D/Kep/PW-
BKMT/SS/IV/1998 dan mulai operasional kegiatan dengan menghubungi
dan mengadakan pendekatan dengan bupati Takalar karena sesuai dengan
9
rencana semula berdasarkan hasil keputusan rapat pesantren ini akan
ditempatkan di Kab. Takalar dan untuk sementara sebelum lokasi di
Takalar rampung maka anak santri akan dipondokkan di Jl. Jenderal
Sudirman No. 36 sesuai dengan surat kawat (SSB) tanggal 25 April 1998
dan surat No. 140-PWBKMT/SS/IV/1998. Karena suatu hal setelah
penerimaan calon santri, yang semula anak-anak dipondokkan sementara di
Jl. Jenderal Sudirman No. 36 tidak bisa dimanfaatkan, maka untuk
sementara anak-anak dipondokkan di Jl. Bonto Manai No. 11 (rumah ibu
Anas Ahmad). Pengurus mengadakan pendekatan dengan ketua tarbiyah
islamiyah untuk memohon izin kiranya bangunan yang terletak di
perumahan pondok lestari dapat dimanfaatkan sampai bangunan selesai.
Kembali pengurus mangalami kendala dan masalah karena gedung yang
sudah dibiayai oleh yayasan tidak dapat dimanfaatkan karena berbagai hal.
Alhamdulillah pengurus bertekad bahwa rencana ini tidak boleh
gagal dengan bermacam-macam cobaan dan kendala apalagi anak-anak
yatim dari daerah telah berdatangan sampai 12 orang. Dengan usaha
maksimal disertai doa yang tidak berhenti dari seluruh pengurus maka
Alahmdulillah tanggal 28 Agustus 1998 Allah SWT. berikan jalan dengan
membuka hati kedermawanan bapak Drs. H. M. Arsyad dan istri untuk
memberikan pondokan begitu pula Dra. Masita AP. Mereka juga
mewakafkan tanah seluas 1.000 m.
Tanggal 26 September 1998 santriwati khusus anak yatim dan
miskin pindah dari Jl. Dg. Tata 1 ke BTN Restika Indah Blok 1 No. 1.
Tanggal 16 Oktober 1998 izin operasional sekolah telah terbit (ditetapkan
atas bantuan maksimal dari bapak Drs. H. Nganro dan bapak Drs. H.
Arsalam Fathah). Tanggal 28 Oktober 1998, 4 orang pengurus yaitu : Dra.
Hj. Muliati Dahlan, Ny. Hj. AR Smith Pabolla, Ny. Hj. Radjawiah Arsyad,
Ny. Hj. Surya, A. Musbah berangkat ke Jakarta menemui ketua umum
BKMT Pusat DR. Hj. Tutty Alawiyah AS yang pada waktu itu sebagai
Menteri Peranan Wanita.
Tanggal 8 April 1999 atas arahan, saran dan bantuan bupati
Gowa dalam hal ini H. Syahrul Yasim Limpo, SH. Msi. dan kepala Dinas
10
Sosial Kab. Gowa Drs. H. Syarifuddin Kayyum serta bapak H. Khalik
Mone berhasil mendirikan cabang yayasan Yatama Gowa. Tanggal 3 Mei
1999 bertepatan dengan 17 Muharram 1420 Hijriyah peletakan batu
pertama Pesantren Yatama yang dicita-citakan akan menjadi
perkampungan sosial Yatama BKMT yang berlokasi di Jl. Palangga Raya
Kec. Pallangga Kab. Gowa Prov. Sulawesi Selatan.
Secara umum ada beberapa kondisi yang melatarbelakangi
pembentukan dan pengembangan Yayasan BKMT Provinsi Sulawesi
Selatan, kondisi-kondisi tersebut yaitu :
Krisis ekonomi yang berkepanjangan yang menimpa bangsa
Indonesia yang berkembang menjadi krisis muktidimensional.
Bencana alam dan kerusuhan yang menimpa sebagian ummat islam
yang berdomisili pada daerah bencana alam dan kerusuhan.
Memberi wadah pada para dermawan untuk menyalurkan
sumbangannya guna membantu sesama ummat islam.
Makin meningkatnya jumlah anak terlantar/yatim dan putus
sekolah.
Menyemarakkan syiar islam dan mempererat Ukhuwah Islamiyah.
11
Kompleks
Yuliani, S.Ag, Bendahara/Guru Mapel
4 Pesantren Yatama
M.Pd.I Nahwu Sharaf
Mandiri
Kompleks
Guru Mapel Hadits dan
5 Nur Alam B, S.Ag Pesantren Yatama
Aqidah
Mandiri
Tattakang
6 Halijah, S.Ag Guru Mapel Tahfis Kelurahan Parang
Banua
Labakkang
7 Anwar, S.Pd.I Guru Mapel Fiqih
Bajeng
Harisah, S.Ag, Wali Kelas XI & Guru BTN Restika
8
M.Pd.I Mapel Sejarah Indah C.1/12
9 Dra. Haerani Guru Mapel Geografi BTN Pelita Asri
Hj. Haerati, S.Sos, Bontonompo
10 Guru Mapel Pkn
S.Pd.I Gowa
Wakasek Sapras/Wali BTN Restika
Kelas X.B dan Guru Indah Blok B.3/20
11 Arifin, S.Pd.I
Mapel Pend. Agama &
Tafsir/IML
BTN Restika
12 Suwarni, S.Pd. Guru Mapel Matematika
Indah Blok A1/3
Jl. A.
Bunga Mawar,
13 Guru Mapel Pend. Seni Mallongbassang
S.Pd
Sungguminasa
Guru Mapel Pend. Agama BTN Jenetallasa
14 Hasniati, S.Ag
& BTQ
Wali Kelas XII dan Guru Jl. Malino, Bonto
15 Abd. Kadir, S.Pd
Mapel Bhs. Indonesia Ramba
Wali Kelas X. A dan Guru BTN Bumi
16 Humaerah, S.Pd
Mapel Biologi Somba Opu
BTN Restika
Ka. Laboratorium dan
17 Mustiha, S.Pd Blok A.2/5
Guru Mapel Kimia
Pallangga
Jl. Skarda N, Lor
18 Irmawati, S.Ag Guru Mapel Tajwid
4/88B
Muh. Arsyad, Tata Usaha/Guru Mapel Lingkungan
19
S.Pd Sosiologi dan Ekonomi Palara
Jl. Arung
20 Musdalifa, S.Pd Guru Mapel Prakarya
Sanrego Sudiang
21 Nur Syamsiah, Guru Mapel Penjaskes BTN Nuki Blok
12
S.Pd A7/5
Jl. Poros Malino
22 Samsul, S.S. M.Si Guru Mapel Bhs. Arab
Kel. Tamarunang
2. Tempat
Yatama Mandiri Kabupaten Gowa Jl. Baso DG. Ngawing BTN Restika
3. Waktu
Tahun 2018-2019
TENAGA
ADMINISTRASI WAKASEK KOORD. BK
KELAS XII
13
D. Deskripsi Tujuan Masing-Masing Unit
1. Kepala Sekolah
a. Merencanakan kerja sekolah (bulan, semester, dan tahunan)
b. Memelihara dan mengembangkan struktur organisasi dan manajemen
sekolah
c. Merencanakan dan membina pengembangn profesi, karir guru, dan
staf
d. Mengevaluasai pelaksanaan program kerja sekolah
e. Mengendalikan pelaksanaan proses belajar mengajar
f. Mengendalikan pelaksanaan proses bimbingan dan konseling
g. Mengendalikan pelaksanaan proses administrasi
h. Melakukan hubungan atau kerjasama dengan instansi-instansi negeri,
swasta dan masyrakat
2. Tugas Guru Kelas/Wali Kelas
a. Membuat program pengajaran
b. Pengelolaan kelas
c. Melaksanakan hasil analisis sekolah
d. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
e. Mengadakan pengembangan serta pembaharuan program
pembelajaran
f. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah
g. Penyelengggaran administrasi kelas misalnya denah tempat duduk
siswa, daftar pelajaran, absensi siswa, tata tertib, dan lain-lain
h. Membuat catatan khusus tentang siswa
i. Mengisi buku laporan pendidikan (RAPOR) Membagi buku LAPOR
kepada siswa
3. Tugas Tata Usaha
a. Mencatat surat masuk dan keluar
b. Membuat laporan bulanan, baik ke Dinas atau Depag
c. Pengadaan kunci ruangan kelas
d. Melayani keperluan guru dan pegawai
e. Pemeliharaan alat-alat perlengkapan
14
BAB III
RENCANA KEGIATAN DAN HASIL KEGIATAN
A. Rencana Kegiatan
Magang III pada SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri. Pallangga, Gowa
2. Pemberian data dan informasi baik secara umum maupun khusus oleh
XI/XII
15
b. Bentuk Non fisik
Selatan
1. Hasil Pelaksanaan
yaitu:
pembelajaran yang disiapkan antara lain adalah RPP, bahan ajar, buku
16
referensi (Buku TIK untuk kelas XII) dan referensi dari internet. Perangkat
sentralistik yang saat ini sudah berjalan sesuai dengan target yang
diterapkan, hal ini terjadi karena kedisiplinan berbagai pihak baik Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, maupun Staf Tata Usaha yang menangani
diharapkan.
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar, RPP
17
telah di analisis oleh dosen pembimbing sebelum mahasiswa magang 3
b. Masalah Proses
RPP merupakan langkah awal untuk mengajar tentunya
membutuhkan pengetahuan yang memadai baik dalam penyusunan tujuan
maupun metode yang akan digunakan. Karena dengan mengajar di sekolah
seorang guru harus mempersiapkan urutan-urutan kegiatannya dan di
dalam RPP akan tercantum semua kegiatan yang akan di lakukan dalam
proses belajar mengajar. Mencermati hal tersebut, dalam penyusunan RPP
tentunya akan menimbulkan suatu permasalahan jika personil yang terlibat
tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau kurang berpengalaman.
Dengan demikian para mahasiswa yang akan melakukan kegiatan magang
3 sebagai pengajar pemula sedikit akan mengalami kesulitan dalam
penyusunan RPP. Olehnya itu, pembuatan perangkat pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan meminta
bimbingan kepada guru pamong serta dosen pembimbing.
Adapun dalam proses penilaian merupakan suatu proses yang
memegang andil besar terhadap penguasaan kelas. Dengan penampilan
yang rapi an menarik, maka siswa akan terdorong untuk mendengarkan
apa yang disampaikan oleh guru. Apabila di depan siswa tercipta gaya
mengajar yang membosankan, tidak menutup kemungkinan proses belajar
mengajar berikutnya akan fatal. Jadi, tindakan nyata yang dilakukan oleh
pengajar dalam hal ini mahasiswa magang 3 adalah mempersiapkan diri
dan perangkat pembelajaran sebaik mungkin sebelum terjun langsung di
dalam kelas.
18
pada saat tampil di depan kelas nanti akan lebih baik dari sebelumnya. Dan
untuk lebih meningkatkan keakraban antara mahasiswa Magang 3 dengan
para guru, maka setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, mahasiswa
Magang 3 selalu ikut aktif dalam acara tersebut. Misalnya, pada hari senin
mengikuti upacara penaikan bendera, serta acara lainnya yang diadakan di
sekolah.
19
untuk mengaplikasikan kemampuannya di hadapan siswa. Guru pamong
memberikan informasi mengenai situasi dan kondisi kelas maupun
siswanya sehingga dapat memberikan metode pembelajaran yang terbaik
untuk digunakan pada saat pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran yang akan dilakukan tentunya memerlukan
persiapan yang matang agar dapat berjalan dengan lancar, karena itu perlu
dibuat perangkat pembelajaran dan rencana pembelajaran. Dalam
pembuatan perangkat pembelajaran yang telah di buat tercermin dalam
proses pembelajaran. Selain persiapan perangkat pembelajaran, mahasiswa
juga perlu menguasai materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada
siswa agar tidak mengalami kendala saat pembelajaran berlangsung.
Namun demikian, penguasaan materi tidaklah cukup jika komunikasi
kepada siswa terhambat, karena komunikasi dalam hal ini penyampaian
materi kepada siswa harus efektif dengan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, penampilan dalam mengajar juga
perlu dipersiapkan agar tidak mengundang hal-hal yang tidak diinginkan.
Di samping bimbingan dari Guru Pamong maka yang tidak kalah
pentingnya adalah bimbingan yang diberikan oleh Dosen Pembimbing
sehubungan dengan pelaksanaan Magang 3. Dosen Pembimbing dalam
pelaksanaan Magang 3 ini memberikan bimbingan terhadap mahasiswa
tentang bagaimana cara atau teknik dalam menghadapi anak didik (siswa)
sehingga apa yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh para peserta
didik.
20
Porseni
Serta kegiatan lain-lainnya.
21
Kesulitan yang kami hadapi akan dirundingkan terlebih dahulu
dengan teman-teman mahasiswa Magang 3, namun bila masalah
tersebut tidak bisa kami atasi maka kami kembali meminta arahan pada
guru pamong dan dosen pembimbing yang selanjutnya akan
diselesaikan bersama-sama. Hal ini dilakukan karena dalam
berkonsultasi kami selalu diberi arahan yang sangat baik oleh guru
pamong dan dosen pembimbing dengan sangat bijak, jadi masalah yang
kami hadapi dapat terselesaikan dengan baik.
c. Latihan Mengajar
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dari seluruh kegiatan Magang
3 kependidikan. Setelah melakukan observasi maka mahasiswa akan
melanjutkan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Namun, sebelum
masuk di kelas untuk mengajar maka terlebih dahulu mahasiswa
Magang 3 harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sesuai dengan RPP yamg dibuat guru pamong dengan mengacu
pada silabus yang diberikan.
Dalam RPP tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang
telah disusun yang mengacu pada prinsip dan karakteristik
pembelajaran yang dipilih berisi tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar, RPP
yang disusun mencakup alokasi waktu 2 x 45 menit untuk setiap
pertemuan (tatap muka). Mahasiswa Magang 3 harus mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap satu kali
pertemuan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan tepat dan
memudahkan mahasiswa Magang 3 dalam mengajar dan juga
memudahkan bagi para siswa untuk lebih mengerti dan memahami
materi yang disampaikan oleh mahasiswa Magang 3 di depan kelas,
sehingga proses belajar mengajar di SMA Pesantren Putri Yatama
Mandiri dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Akan tetapi, jauh sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar itu
berlangsung, maka mahasiswa Magang 3 terlebih dahulu mengamati
22
cara guru pamong mengajar kemudian selanjutnya pengajaran
dilakukan oleh mahasiswa Magang 3 dan dipantau guru pamong dan
beberapa rekan mengajar lainnya.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pondok pesantren putri yatama mandiri bertempat di Jl. Baso Dg. Ngawing
yang bernaung dibawah badan kontak Majelis Taklim Provinsi Sulawesi Selatan
dan didirikan oleh para pengurus BKMT Provinsi Sulawesi Selatan. Yayasan
MPMBS
tersedia
24
4) Penanaman budaya mutu kepada seluruh warga sekolah yang didasarkan
dedikasi
B. Saran
akan datang, baik itu kekurangan atau kesalahan teknis oleh pihak
3 itu sendiri sehingga apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud,
masing.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
27