Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diera modern dewasa ini, peranan pendidikan dan teknologi

memberikan pengaruh besar terhadap segala aspek kehidupan.Pendidikan dan

teknologi memegang andil besar dalam pembentukan manusia yang

berkualitas dengan daya saing tinggi. Lembaga pendidikan yang kemudian

menjadi pusat perhatian adalah perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi

dalam system pendidikan formal di negara kita yang hendaknya dapat

menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang serta mampu mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Bertolak dari asumsi bahwa Magang III adalah titik tertinggi dari

seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa

selama bangku kuliah, maka Magang III dapat diartikan sebagai suatu

program yang merupakan ajang pelatihan yang bertujuan untuk menanamkan

berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka pembetukan

guru yang profesional.

Sebagai lembaga yang melaksanakan pendidikan tinggi mempunyai

tiga fungsi utama yaitu:

1. Pendidikan dan pengajaran

2. Penelitian dan pengembangan

3. Pengabdian pada masyarakat

Salah satu fungsi Tri Darma yaitu penelitian dan

pengembangan.Magang III merupakan bentuk kegiatan pendidikan dalam

1
usaha menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan latihan

secara terprogram dan berkesinambungan guna terciptanya calon tenaga

kependidikan yang profesional. Proses kegiatannya melibatkan sejumlah

mahasiswa, dosen pembimbing, dan instruktur/pamong dari instansi mitra.

Magang III adalah salah satu bentuk kegiatan kependidikan yang

diarahkan untuk membentuk keterampilan dan kemampuan tenaga

kependidikan baik bersifat umum dalam bentuk prinsip dan pendekatan yang

berlaku untuk keperluan pengajaran, maupun bersifat teknik serta prosedur

yang erat kaitannya dengan hakikat inti bahan ajaran tertentu.

Oleh karena itu, Pengamalan belajar Magang III ini mencakup

kegiatan pemahaman teoritik dan latihan untuk pembentukan keterampilan

tenaga kependidikan dalam kemampuan menata administrasi, perancangan

maupun produksi untuk menyatukan penguasaan bidang ilmu sesuai dengan

kebutuhan.

Melalui Magang III kemampuan (kompetensi) mahasiswa dalam

melaksanakan tugas sebagai tenaga teknis atau tenaga kependidikan yang

diperoleh melalui pendidikan dan latihan dijadikan umpan balik bagi dosen

pembimbing dan mahasiswa.

Berdasarkan uraian di atas, mata kuliah Magang III Program Studi

Teknologi Pendidikan, mahasiswa diharapkan mampu dan sanggup

mempraktekkan teori dan Pengamalan pada saat Magang III di institusi atau

instansi yang telah ditentukan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

sebagai bentuk aktualisasi calon tenaga pendidik dan kependidikan secara

nyata dalam satuan mata kuliah Magang III.

2
Pada dasarnya Magang III adalah usaha untuk meningkatkan

penguasaan atas kompetensi professional melalui Praktikum dalam

lingkungan yang sesungguhnya. Namun, selama bertahun-tahun Magang III

ini ditafsirkan oleh unit pengelola Magang III sebagai “Praktek Mengajar“

sehingga Program Studi Teknologi Pendidikan pun harus melakukan praktek

mengajar di salah satu sekolah, dan untuk itu harus memilih dan menentukan

mata pelajaran yang harus diajarkan. Tulisan itu dimaksudkan untuk merubah

tafsiran praktek mengajar tersebut, karena Program Studi Teknologi

Pendidikan tidak ditunjukkan untuk mempersiapkan tenaga guru, melainkan

tenaga pembelajaran atau teknologi pendidikan.

B. Tujuan Magang III

Magang III merupakan salah satu bentuk pengingtegrasian antara teori

dan praktik pada bagian administrasi, perancangan, dan pembuatan perangkat

pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen

pembimbing dan instruktur/pamong. Pengintegrasian tersebut dilaksanakan

dalam format praktik dilapangan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Membantu dan membentuk pengayaan pengetahuan dalam bidang

administrasi, perancangan, pembuatan perangkat maupun produksi.

2. Membantu mahasiswa membuktikan suatu teori atau hukum berdasarkan

data dan informasi yang diperoleh selama pelaksanaan praktik.

3. Membantu mahasiswa mengatasi kesulitan selama praktik.

4. Mahasiswa mampu dan terampil dalam merencanakan kegiatan,

melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan.

3
5. Memberikan pengalaman langsung dilapangan dan untuk membudayakan

melakukan kerja yang bersinergi dengan disiplin keilmuan yang dimiliki

C. Manfaat MAGANG III

Program satuan mata kuliah Magang III ini adalah program yang

dilaksanakan selama dua bulan dalam tahun ajaran tertentu. Program Magang

III merupakan pengembangan mata kuliah tenaga pendidikan dan

kependidikan yang memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat memahami teknis pelaksanaan kegiatan diinstansi mitra

selama dua bulan.

2. Mahasiswa mampu menjabarkan pengetahuan yang dimiliki pada proses

kegiatan Magang III.

D. Jenis Kegiatan

1. Tahap Pembekalan

Tahap pembekalan merupakan awal Magang III yang

disenggarakan oleh pimpinan Fakultas Dan Jurusan Teknologi Pendidikan

Di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Selasa

tanggal 07 Agustus 2018. Kegiatan ditekankan pada penyelenggaraan

pengetahuan dan keterampilan professional yang telah pernah diperoleh,

serta penanaman nilai dan sikap yang serasi dengan kondisi dan situasi

lapangan.

2. Tahap Orientasi

Tahap ini merupakan pengenalan peserta tentang lembaga tempat

peraktek, dan dilakukan oleh pimpinan lembaga yang

4
bersangkutan.Melalui kegiatan orientasi, diharapkan mahasiswa Magang

III dapat mengenal langsung pengelolaan dan pengoprasian lembaga

tempat praktek, termasuk organisasi, personel, sarana dan peraturan kerja

yang harus diikuti.

3. Tahap Peraktek Nyata

Tahap peraktek memberikan pengalaman nyata kepada peserta

untuk melaksanakan fungsi teknologi pendidikan yang sesuai dengan misi

dan tugas lembaga tempat praktek.Melalui kegiatan praktek kegiatan

nyata, diharapkan mahasiswa peserta Magang III memperoleh pengalaman

langsung dalam menjalankan profesi teknologi pendidikan, serta memiliki

pemahaman dan wawasan yang memadai tentang bidang pekerjaan ke

profesi.

5
BAB II
MEKANISME KERJA

A. Gambaran Umum SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri

1. Profil SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri

a. Nama dan Alamat

Nama : Pesantren Putri Yatama Mandiri


SMP dan SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri
Kabupaten Gowa
Alamat : Jl. Baso Dg. Ngawing BTN Restika Indah Blok A1 No. 1
Pallangga, RT 1 RW 3, Dusun Allattappangpang,
Kelurahan Tebebatu, Kecamatan Pallangga, Kabupaten
Gowa, Sulawesi Selatan 92161.
2. Visi dan Misi SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri

a. Visi

“TERDIDIK, BERPRESTASI, BERIMAN DAN BERAKHLAK”


b. Misi

Dengan berdasarkan pada rumusan 4 (empat) konsep pendidikan


yaitu learning to live together, learning to know, learning to do, dan
learning to be, maka misi pendidikan di SMA Pesantren Putri Yatama
Mandiri kami rumuskan sebagai berikut:
1. Mencerdaskan anak bangsa dalam melaksanakan pembelajaran dan
bimbingan secara efektif dan efisien secara optimal
2. Menumbuhkan semangat belajar seumur hidup dalam rangka out
put yang mandiri
3. Menanamkan syariat agama dikalangan peserta didik/pendidik
4. Mengembangkan potensi social pribadi yang meliputi pengetahuan
system nilai, sikap, dan keterampilan agar memiliki perikehidupan
yang adaptif sebagai warga negara, warga masyarakat yang
demokratis

6
3. Tujuan dan Strategi SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri

a. Tujuan

1) Menciptakan dan menyelenggarakan proses pendidikan yang


berorientasi pada target pencapaian efektivitas proses pembelajaran
berdasarkan konsep MPMBS
2) Mewujudkan system kepemimpinan yang kuat dalam
mengakomodasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua
sumber daya pendidikan yang tersedia
3) Mengelola tenaga kependidikan secara efektif berdasarkan analisis
kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kerja, hubungan
kerja, imbal jasa yang memadai
4) Penanaman budaya mutu kepada seluruh warga sekolah yang
didasarkan pada keterampilan/skill dan profesionalisme
5) Menciptakan system kebersamaan melalui teamwork yang
kompak, cerdas dan dinamis dalam rangka menghasilkan output
pendidikan yang tinggi
6) Menciptakan sikap kemandirian siswa secara kelembagaan melalui
peningkatan sumber daya yang memadai
7) Mengembangkan dan meningkatkan adanya partisipasi seluruh
warga sekolah dan masyarakat dengan dilandasi sikap tanggung
jawab, dan dedikasi
8) Menciptakan dan mengembangkan system pengelolaan yang
transparan
b. Strategi

1) Menciptakan dan meningkatkan bidang layanan mutu yang

menyangkut kepentingan proses persiapan, proses penyelenggaraan

dan hasil prestasi pendidikan siswa dan stakeholders

2) Menciptakan dan melaksanakan bidang pengelolaan dan layanan


kepada siswa dalam bidang kegiatan belajar, perkembangan dan

7
pembinaan kepribadian, kebutuhan kemanusiaannya (rasa aman,
penghargaan, pengakuan, dan aktualisasi diri)
3) Optimalisasi potensi sarana dan prasarana sekolah yang mencakup
gedung, lahan, media pembelajaran
4) Merumuskan dan menyusun perencanaan strategis dan tahunan

guna mengimplementasikan program-program operasional sekolah

yang didukung oleh sumber-sumber anggaran pembiayaan yang

memadai

5) Melaksanakan program pemberdayaan partisipasi masyarakat


sekolah seperti orang tua siswa maupun tokoh masyarakat setempat
melalui wadah organisasi komite sekolah
6) Menciptakan budaya sekolah yang meliputi tatanan nilai,
kebiasaan, kesepakatan-kesepakatan yang direfleksikan sehari-hari
terutama budaya yang bersifat mendukuang terhadap pencapaian
visi dan misi sekolah.
4. Sejarah/ Riwayat Singkat Pendiri dan Pembina Sekolah

Pondok pesantren putri yatama mandiri adalah pondok pesantren


yang didirikan oleh yayasan YATAMA BKMT Provinsi Sulawesi Selatan
yang merupakan organisasi sosial yang bernaung dibawah badan kontak
Majelis Taklim Provinsi Sulawesi Selatan dan didirikan oleh para pengurus
BKMT Provinsi Sulawesi Selatan. Yayasan Yatama didirikan untuk
membantu program-program pemerintah dalam bidang pendidikan dan
sosial dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berusaha untuk
menyelaraskan kegiatannya dengan program kerja BKMT Provinsi
Sulawesi Selatan.
Badan kontak Majelis Taklim adalah organisasi berbentuk forum
komunikasi yang didirikan oleh para pengurus dan para guru majelis
taklim. BKMT didirikan untuk meningkatkan kualitas majelis taklim
sebagai lembaga pendidikan agama islam non-formal yang berusaha

8
menanamkan nilai-nilai akhlaqul qarimah, meningkatkan pengetahuan dan
kecakapan dalam mencari keridhaan Allah SWT.
Sebagai sebuah organisasi ummat islam, yayasan YATAMA
BKMT Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai fungsi, peranan dan potensi
yang besar dalam menyemarakkan syiar islam serta meningkatkan
kecerdasan ummat. Oleh karena itu, yayasan YATAMA bersifat terbuka
untuk semua kaum muslimin.
Yayasan YATAMA BKMT Povinsi Sulawesi Selatan berdiri
tanggal 17 Agustus 1997 di Makassar. Organisasi ini lahir dari kesepakatan
beberapa orang yang selanjutnya menjadi badan pendiri yayasan. Yayasan
YATAMA BKMT Provinsi Sulawesi Selatan telah berkembang dan sampai
saat ini telah mengelola Pondok Pesantren Putri Yatama Mandiri dan Panti
Asuhan Ar-Rahman serta unit usaha yang berupa koperasi, toko, dan LM3.
Tanggal 2 sampai 6 Juli 1996 bersama 73 utusan dari kabupaten
kota Sul-Sel menghadiri MUBES ke-IV di Jakarta setelah sebelumnya telah
berhasil melantik 23 pengurus kabupaten/kota pada maret dan april 1996.
Pada acara penutupan mubes, seluruh peserta dibawah berkunjung ke
pesantren khusus yatim yang dibina oleh yayasan Assafiyah Jakarta. Pada
waktu itulah para peserta dari seluruh Indonesia tergugah hatinya untuk
memprogramkan kegiatan serupa di provinsi masing-masing.
Pada tanggal 11 Maret 1997 diputuskan dalam Rakermas agar
provinsi-provinsi yang memungkinkan segera direalisir pendirian pesantren
khusus anak yatim dan miskin sebagai bukti keberpihakan BKMT pada
kaum du’afaa.
Sekembali dari RAKERNAS, program ini dikonsultasikan
langsung kepada ketua BKMT Sulawesi Selatan yang tidak bisa hadir pada
kedua acara tersebut diatas, maka atas petunjuk dari beliau diundanglah
seluruh pengurus kabupaten/kota untuk membahas perihal pendirian
pesantren tersebut. Sebagai hasil pertemuan itu ditunjuklah personalia
kegiatan badan dan lembaga kegiatan BKMT No.kep 01 D/Kep/PW-
BKMT/SS/IV/1998 dan mulai operasional kegiatan dengan menghubungi
dan mengadakan pendekatan dengan bupati Takalar karena sesuai dengan

9
rencana semula berdasarkan hasil keputusan rapat pesantren ini akan
ditempatkan di Kab. Takalar dan untuk sementara sebelum lokasi di
Takalar rampung maka anak santri akan dipondokkan di Jl. Jenderal
Sudirman No. 36 sesuai dengan surat kawat (SSB) tanggal 25 April 1998
dan surat No. 140-PWBKMT/SS/IV/1998. Karena suatu hal setelah
penerimaan calon santri, yang semula anak-anak dipondokkan sementara di
Jl. Jenderal Sudirman No. 36 tidak bisa dimanfaatkan, maka untuk
sementara anak-anak dipondokkan di Jl. Bonto Manai No. 11 (rumah ibu
Anas Ahmad). Pengurus mengadakan pendekatan dengan ketua tarbiyah
islamiyah untuk memohon izin kiranya bangunan yang terletak di
perumahan pondok lestari dapat dimanfaatkan sampai bangunan selesai.
Kembali pengurus mangalami kendala dan masalah karena gedung yang
sudah dibiayai oleh yayasan tidak dapat dimanfaatkan karena berbagai hal.
Alhamdulillah pengurus bertekad bahwa rencana ini tidak boleh
gagal dengan bermacam-macam cobaan dan kendala apalagi anak-anak
yatim dari daerah telah berdatangan sampai 12 orang. Dengan usaha
maksimal disertai doa yang tidak berhenti dari seluruh pengurus maka
Alahmdulillah tanggal 28 Agustus 1998 Allah SWT. berikan jalan dengan
membuka hati kedermawanan bapak Drs. H. M. Arsyad dan istri untuk
memberikan pondokan begitu pula Dra. Masita AP. Mereka juga
mewakafkan tanah seluas 1.000 m.
Tanggal 26 September 1998 santriwati khusus anak yatim dan
miskin pindah dari Jl. Dg. Tata 1 ke BTN Restika Indah Blok 1 No. 1.
Tanggal 16 Oktober 1998 izin operasional sekolah telah terbit (ditetapkan
atas bantuan maksimal dari bapak Drs. H. Nganro dan bapak Drs. H.
Arsalam Fathah). Tanggal 28 Oktober 1998, 4 orang pengurus yaitu : Dra.
Hj. Muliati Dahlan, Ny. Hj. AR Smith Pabolla, Ny. Hj. Radjawiah Arsyad,
Ny. Hj. Surya, A. Musbah berangkat ke Jakarta menemui ketua umum
BKMT Pusat DR. Hj. Tutty Alawiyah AS yang pada waktu itu sebagai
Menteri Peranan Wanita.
Tanggal 8 April 1999 atas arahan, saran dan bantuan bupati
Gowa dalam hal ini H. Syahrul Yasim Limpo, SH. Msi. dan kepala Dinas

10
Sosial Kab. Gowa Drs. H. Syarifuddin Kayyum serta bapak H. Khalik
Mone berhasil mendirikan cabang yayasan Yatama Gowa. Tanggal 3 Mei
1999 bertepatan dengan 17 Muharram 1420 Hijriyah peletakan batu
pertama Pesantren Yatama yang dicita-citakan akan menjadi
perkampungan sosial Yatama BKMT yang berlokasi di Jl. Palangga Raya
Kec. Pallangga Kab. Gowa Prov. Sulawesi Selatan.
Secara umum ada beberapa kondisi yang melatarbelakangi
pembentukan dan pengembangan Yayasan BKMT Provinsi Sulawesi
Selatan, kondisi-kondisi tersebut yaitu :
 Krisis ekonomi yang berkepanjangan yang menimpa bangsa
Indonesia yang berkembang menjadi krisis muktidimensional.
 Bencana alam dan kerusuhan yang menimpa sebagian ummat islam
yang berdomisili pada daerah bencana alam dan kerusuhan.
 Memberi wadah pada para dermawan untuk menyalurkan
sumbangannya guna membantu sesama ummat islam.
 Makin meningkatnya jumlah anak terlantar/yatim dan putus
sekolah.
 Menyemarakkan syiar islam dan mempererat Ukhuwah Islamiyah.

B. Jumlah Tenaga Kerja Administrasi Tempat dan Waktu

1. Jumlah Tenaga Kerja

Personil SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri terdiri dari kepala


sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, guru bidang studi, guru BP, dan
staf tata usaha.
Daftar Guru/Pegawai SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri
No NAMA GURU JABATAN ALAMAT
Dra. Hj. Nurmin Jl. Mapala A.5/14
1 Kepala Sekolah/ Guru BK
Kasim, M.Pd Makassar
BTN Restika
Abdul Rahim, Wakasek / Guru Mapel Blok A.2/5
2
S.Pd, M.Pd Fisika
Pallangga
Amar Ma'ruf, BTN Pao-pao
3 Guru Mapel Bhs. Inggris
S.Pd, M.Hum Permai C1/11

11
Kompleks
Yuliani, S.Ag, Bendahara/Guru Mapel
4 Pesantren Yatama
M.Pd.I Nahwu Sharaf
Mandiri
Kompleks
Guru Mapel Hadits dan
5 Nur Alam B, S.Ag Pesantren Yatama
Aqidah
Mandiri
Tattakang
6 Halijah, S.Ag Guru Mapel Tahfis Kelurahan Parang
Banua
Labakkang
7 Anwar, S.Pd.I Guru Mapel Fiqih
Bajeng
Harisah, S.Ag, Wali Kelas XI & Guru BTN Restika
8
M.Pd.I Mapel Sejarah Indah C.1/12
9 Dra. Haerani Guru Mapel Geografi BTN Pelita Asri
Hj. Haerati, S.Sos, Bontonompo
10 Guru Mapel Pkn
S.Pd.I Gowa
Wakasek Sapras/Wali BTN Restika
Kelas X.B dan Guru Indah Blok B.3/20
11 Arifin, S.Pd.I
Mapel Pend. Agama &
Tafsir/IML
BTN Restika
12 Suwarni, S.Pd. Guru Mapel Matematika
Indah Blok A1/3
Jl. A.
Bunga Mawar,
13 Guru Mapel Pend. Seni Mallongbassang
S.Pd
Sungguminasa
Guru Mapel Pend. Agama BTN Jenetallasa
14 Hasniati, S.Ag
& BTQ
Wali Kelas XII dan Guru Jl. Malino, Bonto
15 Abd. Kadir, S.Pd
Mapel Bhs. Indonesia Ramba
Wali Kelas X. A dan Guru BTN Bumi
16 Humaerah, S.Pd
Mapel Biologi Somba Opu
BTN Restika
Ka. Laboratorium dan
17 Mustiha, S.Pd Blok A.2/5
Guru Mapel Kimia
Pallangga
Jl. Skarda N, Lor
18 Irmawati, S.Ag Guru Mapel Tajwid
4/88B
Muh. Arsyad, Tata Usaha/Guru Mapel Lingkungan
19
S.Pd Sosiologi dan Ekonomi Palara
Jl. Arung
20 Musdalifa, S.Pd Guru Mapel Prakarya
Sanrego Sudiang
21 Nur Syamsiah, Guru Mapel Penjaskes BTN Nuki Blok

12
S.Pd A7/5
Jl. Poros Malino
22 Samsul, S.S. M.Si Guru Mapel Bhs. Arab
Kel. Tamarunang

2. Tempat

Pelaksanaan Magang III di laksanakan di SMA Pesantren Putri

Yatama Mandiri Kabupaten Gowa Jl. Baso DG. Ngawing BTN Restika

Indah Blok A1 No. 1 Pallangga, Gowa. Sulawesi Selatan.

3. Waktu

Pelaksanaan Magang III Dilaksanakan selama 2 bulan dimulai

pada Tanggal 08 Agustus 2018 – 06 Oktober 2018.

C. Alur Mekanisme Kerja Dalam Bentuk Bagan

Struktur Organisasi SMA Pesantren Yatama Mandiri

Tahun 2018-2019

KETUA YAYASAN DINAS KAB. GOWA

KEPALA SEKOLAH KOMITE

TENAGA
ADMINISTRASI WAKASEK KOORD. BK

KELAS X-1 KEP. LAB IPA

KELAS X-2 KEP. LAB KOMP


PESERTA
DIDIK
KELAS XI KEPALA
PERPUSTAKAAN

KELAS XII

13
D. Deskripsi Tujuan Masing-Masing Unit

1. Kepala Sekolah
a. Merencanakan kerja sekolah (bulan, semester, dan tahunan)
b. Memelihara dan mengembangkan struktur organisasi dan manajemen
sekolah
c. Merencanakan dan membina pengembangn profesi, karir guru, dan
staf
d. Mengevaluasai pelaksanaan program kerja sekolah
e. Mengendalikan pelaksanaan proses belajar mengajar
f. Mengendalikan pelaksanaan proses bimbingan dan konseling
g. Mengendalikan pelaksanaan proses administrasi
h. Melakukan hubungan atau kerjasama dengan instansi-instansi negeri,
swasta dan masyrakat
2. Tugas Guru Kelas/Wali Kelas
a. Membuat program pengajaran
b. Pengelolaan kelas
c. Melaksanakan hasil analisis sekolah
d. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
e. Mengadakan pengembangan serta pembaharuan program
pembelajaran
f. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah
g. Penyelengggaran administrasi kelas misalnya denah tempat duduk
siswa, daftar pelajaran, absensi siswa, tata tertib, dan lain-lain
h. Membuat catatan khusus tentang siswa
i. Mengisi buku laporan pendidikan (RAPOR) Membagi buku LAPOR
kepada siswa
3. Tugas Tata Usaha
a. Mencatat surat masuk dan keluar
b. Membuat laporan bulanan, baik ke Dinas atau Depag
c. Pengadaan kunci ruangan kelas
d. Melayani keperluan guru dan pegawai
e. Pemeliharaan alat-alat perlengkapan

14
BAB III
RENCANA KEGIATAN DAN HASIL KEGIATAN

A. Rencana Kegiatan

Sesuai dengan arahan, petunjuk, pembimbing pada objek tempat

Magang III pada SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri. Pallangga, Gowa

Sulawesi Selatan dengan jenis kegiatan praktek meliputi :

1. Pembimbing Magang III SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri.

Pallangga, Gowa Sulawesi Selatan memberikan arahan dan petunjuk

dalam pelaksanaan tugas. Dengan kegiatan Magang III berupa aktivitas

umum yang dilaksanakan oleh pegawai/Guru Yayasan.

2. Pemberian data dan informasi baik secara umum maupun khusus oleh

pembimbing magang guna mendapatkan hasil yang akuntabel.

1. Penugasan-penugasan pembimbing pada pemagangan antara lain :

a. Membantu dibidang pengajaran khususnya Mata Pelajaran TIK Kelas

XI/XII

2. Atas dasar arahan kegiatan praktek yang ditentukan oleh

pembimbing sesuai dengan kegiatan praktek yang telah ditentukan,

dimana dalam pelaksanaan meliputi :

a. Bentuk kegiatan fisik

Bentuk kegiatan fisik peserta MAGANG III tersebut berupa

pemberian tugas oleh pembimbing kepada Peserta MAGANG III yang

berupa bagian dari aktivitas SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri.

Pallangga, Gowa Sulawesi Selatan

15
b. Bentuk Non fisik

1) Bentuk pengarahan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugas pada

SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri. Pallangga, Gowa. Sulawesi

Selatan

2) Kegiatan konsultasi dan tanya jawab antara peserta Magang III

dengan pembimbing di SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri.

Pallangga, Gowa. Sulawesi Selatan

3) Penyampaian pendapat dan saran terhadap SMA Pesantren Putri

Yatama Mandiri. Pallangga, Gowa. Sulawesi Selatan terutama

menyangkut kegiatan Belajar-Mengajar Mata Pelajaran TIK oleh

peserta Magang III.

B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

1. Hasil Pelaksanaan

Berdasarkan berbagai jenis praktek kegiatan yang telah dilakukan

selama Program Magang III di SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri.

Pallangga, Gowa. Sulawesi Selatan, ada beberapa hasil pelaksanaan

kegiatan yang terperinci sesuai dengan data-data yang ada. Diantaranya

yaitu:

a. Persiapan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan sebuah acuan guru dalam

mengajar. Tentunya sebelum mengajar, mahasiswa magang 3 terlebih

dahulu mempersiapkan diri dengan membuat perangkat pembelajaran

yang hendak digunakan dalam proses pembelajaran. Adapun perangkat

pembelajaran yang disiapkan antara lain adalah RPP, bahan ajar, buku

16
referensi (Buku TIK untuk kelas XII) dan referensi dari internet. Perangkat

pembelajaran yang dibuat berorientasi pada kurikulum yang berlaku di

sekolah yaitu KTSP 2006.

Dengan tujuan kurikulum untuk menciptakan kemandirian siswa

melalui sistem penyusunan kurikulum dari sentralistik menjadi de

sentralistik yang saat ini sudah berjalan sesuai dengan target yang

diterapkan, hal ini terjadi karena kedisiplinan berbagai pihak baik Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, maupun Staf Tata Usaha yang menangani

kependidikan di sekolah. Penentuan (pengelolaan kurikulum)sesuai

dengan kalender akademik yang dikoordinir oleh Wakil Kepala Sekolah

bidang kurikulum, sehingga sampai sekarang ini kegiatan sekolah

menyangkut pengelolaan dan pelaksanaan kurikulum sesuai target yang

diharapkan.

Persiapan perangkat pembelajaran yang paling penting adalah

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan panduan kegiatan guru dalam

kegiatan pembelajaran sekaligus uraian kegiatan siswa yang berhubungan

dengan kegiatan guru yang dimaksudkan. RPP ini disusun berdasarkan

indikator-indikator yang telah disusun yang mengacu pada prinsip dan

karakteristik pembelajaran yang dipilih berisi tujuan pembelajaran, materi

ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar, RPP

yang disusun mencakup alokasi waktu 2 x 45 menit untuk setiap

pertemuan (tatap muka). Perangkat pembelajaran yang dibuat tentunya

17
telah di analisis oleh dosen pembimbing sebelum mahasiswa magang 3

masuk ke dalam kelas mengajar.

b. Masalah Proses
RPP merupakan langkah awal untuk mengajar tentunya
membutuhkan pengetahuan yang memadai baik dalam penyusunan tujuan
maupun metode yang akan digunakan. Karena dengan mengajar di sekolah
seorang guru harus mempersiapkan urutan-urutan kegiatannya dan di
dalam RPP akan tercantum semua kegiatan yang akan di lakukan dalam
proses belajar mengajar. Mencermati hal tersebut, dalam penyusunan RPP
tentunya akan menimbulkan suatu permasalahan jika personil yang terlibat
tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau kurang berpengalaman.
Dengan demikian para mahasiswa yang akan melakukan kegiatan magang
3 sebagai pengajar pemula sedikit akan mengalami kesulitan dalam
penyusunan RPP. Olehnya itu, pembuatan perangkat pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dengan meminta
bimbingan kepada guru pamong serta dosen pembimbing.
Adapun dalam proses penilaian merupakan suatu proses yang
memegang andil besar terhadap penguasaan kelas. Dengan penampilan
yang rapi an menarik, maka siswa akan terdorong untuk mendengarkan
apa yang disampaikan oleh guru. Apabila di depan siswa tercipta gaya
mengajar yang membosankan, tidak menutup kemungkinan proses belajar
mengajar berikutnya akan fatal. Jadi, tindakan nyata yang dilakukan oleh
pengajar dalam hal ini mahasiswa magang 3 adalah mempersiapkan diri
dan perangkat pembelajaran sebaik mungkin sebelum terjun langsung di
dalam kelas.

c. Partisipasi dan Adaptasi Sekolah


Dalam memaksimalkan proses belajar mengajar, maka setiap
persoalan yang dihadapi dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang ada di
sekolah seperti guru pamong dan diberikan solusi yang terbaik, sehingga

18
pada saat tampil di depan kelas nanti akan lebih baik dari sebelumnya. Dan
untuk lebih meningkatkan keakraban antara mahasiswa Magang 3 dengan
para guru, maka setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, mahasiswa
Magang 3 selalu ikut aktif dalam acara tersebut. Misalnya, pada hari senin
mengikuti upacara penaikan bendera, serta acara lainnya yang diadakan di
sekolah.

d. Bimbingan Guru Pamong dan Dosen Tutor


1. Pembimbing
a. Dosen pembimbing mengantar mahasiswa bimbingannya ke sekolah
dan memperkenalkan mereka kepada Kepala Sekolah dan Guru Pamong
serta menjelaskan tugas-tugas yang akan dikerjakan.
b. Pelaksanaan kegiatan selanjutnya dikoordinasikan oleh Guru Pamong
dan Dosen Pembimbing
2. Proses Pembimbingan
a. Dosen pembimbing melalui Universitas Muhammadiyah Makassar
mengantar mahasiswa bimbingannya ke sekolah dan memperkenalkan
kepada pihak sekolah, baik kepada Kepala Sekolah, Guru Pamong dan
guru-guru lainnya, serta staf tata usaha SMA Pesantren Putri Yatama
Mandiri sebelum melepas mereka untuk melaksanakan magang 3
tersebut.
b. Memberitahukan dan menjelaskan kepada mahasiswa magang 3 tentang
tugas-tugas yang harus dilakukan mulai dari kegiatan observasi,
kegiatan non mengajar, sampai pada pelaksanaan magang 3 selesai.
c. Pelaksanaan kegiatan selanjutnya dikoordinasikan oleh guru pamong
dan dosen pembimbing.

e. Kegiatan Latihan Mengajar


Mengajar merupakan proses transfomasi ilmu dari guru kepada
siswa. Tentunya sebelum melaksanakan kegiatan belajar-mengajar,
mahasiswa Magang 3 melihat guru pamong mengajar di kelas sebagai
bahan observasi awal mahasiswa untuk belajar dan mempersiapkan diri

19
untuk mengaplikasikan kemampuannya di hadapan siswa. Guru pamong
memberikan informasi mengenai situasi dan kondisi kelas maupun
siswanya sehingga dapat memberikan metode pembelajaran yang terbaik
untuk digunakan pada saat pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran yang akan dilakukan tentunya memerlukan
persiapan yang matang agar dapat berjalan dengan lancar, karena itu perlu
dibuat perangkat pembelajaran dan rencana pembelajaran. Dalam
pembuatan perangkat pembelajaran yang telah di buat tercermin dalam
proses pembelajaran. Selain persiapan perangkat pembelajaran, mahasiswa
juga perlu menguasai materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada
siswa agar tidak mengalami kendala saat pembelajaran berlangsung.
Namun demikian, penguasaan materi tidaklah cukup jika komunikasi
kepada siswa terhambat, karena komunikasi dalam hal ini penyampaian
materi kepada siswa harus efektif dengan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, penampilan dalam mengajar juga
perlu dipersiapkan agar tidak mengundang hal-hal yang tidak diinginkan.
Di samping bimbingan dari Guru Pamong maka yang tidak kalah
pentingnya adalah bimbingan yang diberikan oleh Dosen Pembimbing
sehubungan dengan pelaksanaan Magang 3. Dosen Pembimbing dalam
pelaksanaan Magang 3 ini memberikan bimbingan terhadap mahasiswa
tentang bagaimana cara atau teknik dalam menghadapi anak didik (siswa)
sehingga apa yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh para peserta
didik.

f. Kegiatan Pendidikan Lain


Pelaksanaan Magang 3 di SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri
selain kegiatan mengajar atau teaching dikenal pula adanya kegiatan non-
mengajar atau non teaching. Kegiatan non teaching meliputi :
 Melaksanakan administrasi sekolah, yakni melakukan absensi
sebagai upaya memotivasi siswa untuk aktif mengikuti pelajaran.
 Mengikuti upacara secara rutin.
 Kerja bakti

20
 Porseni
 Serta kegiatan lain-lainnya.

g. Kegiatan Penanggulangan Masalah


a. Proses Belajar Mengajar
Dalam Pelaksanaan Magang 3, tentunya mengalami beberapa
kendala hambatan salah satunya adalah ketika proses pembelajaran
berlangsung beberapa siswa dalam kelas tidur dan adanya siswa yang
meminta izin ke toilet namun pada kenyataannya siswa tersebut tidak
kembali lagi ke dalam kelas serta pemahaman sebagian siswa yang
sudah menanamkan dalam pikirannya bahwa mata pelajaran
Matematika adalah momok.
Adapun langkah penanggulangan mahasiswa magang 3 dalam
menanggulangi permasalahan di kelas yaitu:
1. Sebelum mengajar, terlebih dahulu membuat perangkat
pembelajaran yaitu Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
2. Menguasai materi yang akan diajarkan.
3. Menguasai metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
4. Pada pertemuan awal dengan siswa, mahasiswa magang 3 meminta
pendapat siswa mengenai metode atau cara belajar yang diinginkan
siswa.
5. Sesekali mahasiswa magang 3 memberi motivasi, arahan dan
menceritakan tokoh sukses di dunia akan ilmu pengetahuan selama
10 menit agar kondisi kelas yang ribut kembali terfokus pada mata
pelajaran.

b. Penanggulangan Masalah Pendidikan Lainnya


Permasalahan yang ada pada pendidikan lainnya ditemukan saat
kami sebagai mahasiswa Magang 3 mendapat kesulitan untuk
mengerjakan berbagai tugas-tugas non-teaching.

21
Kesulitan yang kami hadapi akan dirundingkan terlebih dahulu
dengan teman-teman mahasiswa Magang 3, namun bila masalah
tersebut tidak bisa kami atasi maka kami kembali meminta arahan pada
guru pamong dan dosen pembimbing yang selanjutnya akan
diselesaikan bersama-sama. Hal ini dilakukan karena dalam
berkonsultasi kami selalu diberi arahan yang sangat baik oleh guru
pamong dan dosen pembimbing dengan sangat bijak, jadi masalah yang
kami hadapi dapat terselesaikan dengan baik.

c. Latihan Mengajar
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dari seluruh kegiatan Magang
3 kependidikan. Setelah melakukan observasi maka mahasiswa akan
melanjutkan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Namun, sebelum
masuk di kelas untuk mengajar maka terlebih dahulu mahasiswa
Magang 3 harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sesuai dengan RPP yamg dibuat guru pamong dengan mengacu
pada silabus yang diberikan.
Dalam RPP tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator yang
telah disusun yang mengacu pada prinsip dan karakteristik
pembelajaran yang dipilih berisi tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar, RPP
yang disusun mencakup alokasi waktu 2 x 45 menit untuk setiap
pertemuan (tatap muka). Mahasiswa Magang 3 harus mempersiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap satu kali
pertemuan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan tepat dan
memudahkan mahasiswa Magang 3 dalam mengajar dan juga
memudahkan bagi para siswa untuk lebih mengerti dan memahami
materi yang disampaikan oleh mahasiswa Magang 3 di depan kelas,
sehingga proses belajar mengajar di SMA Pesantren Putri Yatama
Mandiri dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Akan tetapi, jauh sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar itu
berlangsung, maka mahasiswa Magang 3 terlebih dahulu mengamati

22
cara guru pamong mengajar kemudian selanjutnya pengajaran
dilakukan oleh mahasiswa Magang 3 dan dipantau guru pamong dan
beberapa rekan mengajar lainnya.

23
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pondok pesantren putri yatama mandiri bertempat di Jl. Baso Dg. Ngawing

BTN Restika Indah Blok A1 No. 1 Pallangga. RT 1 RW 3 Dusun

Allattappangpang, Kelurahan Tebebatu, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Sulawesi Selatan adalah pondok pesantren yang didirikan oleh yayasan

YATAMA BKMT Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan organisasi sosial

yang bernaung dibawah badan kontak Majelis Taklim Provinsi Sulawesi Selatan

dan didirikan oleh para pengurus BKMT Provinsi Sulawesi Selatan. Yayasan

Yatama didirikan untuk membantu program-program pemerintah dalam bidang

pendidikan dan sosial dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia

dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berusaha untuk menyelaraskan

kegiatannya dengan program kerja BKMT Provinsi Sulawesi Selatan.

Adapun tujuan dari SMA Pesantren Putri Yatama, yaitu:

1) Menciptakan dan menyelenggarakan proses pendidikan yang berorientasi

pada target pencapaian efektivitas proses pembelajaran berdasarkan konsep

MPMBS

2) Mewujudkan system kepemimpinan yang kuat dalam mengakomodasikan,

menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang

tersedia

3) Mengelola tenaga kependidikan secara efektif berdasarkan analisis

kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kerja, hubungan kerja,

imbal jasa yang memadai

24
4) Penanaman budaya mutu kepada seluruh warga sekolah yang didasarkan

pada keterampilan/skill dan profesionalisme

5) Menciptakan system kebersamaan melalui teamwork yang kompak, cerdas

dan dinamis dalam rangka menghasilkan output pendidikan yang tinggi

6) Menciptakan sikap kemandirian siswa secara kelembagaan melalui

peningkatan sumber daya yang memadai

7) Mengembangkan dan meningkatkan adanya partisipasi seluruh warga

sekolah dan masyarakat dengan dilandasi sikap tanggung jawab, dan

dedikasi

8) Menciptakan dan mengembangkan system pengelolaan yang transparan

B. Saran

Pada pelaksanaan magang 3 ini sangat di harapkan adanya peningkatan

mutu dalam pelaksanaan magang 3. Olehnya itu diupayakan agar

kekurangan-kekurangan yang ada dapat diperbaiki pada masa-masa yang

akan datang, baik itu kekurangan atau kesalahan teknis oleh pihak

penyelenggara maupun kekurangan yang dirasakan oleh mahasiswa magang

3 itu sendiri sehingga apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud,

sehingga tercipta seorang guru yang professional pada bidangnya masing-

masing.

25
DAFTAR PUSTAKA

SMA Pesantren Putri Yatama Mandiri

Syamsuri, Andi Sukri., dkk. 2017. Petunjuk Teknis Magang 3. Makassar:

Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar

26
LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai