Anda di halaman 1dari 12

29

SMK Yadika Bangil selalu berusaha untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang
ditetapkan oleh Pemerintah sesuai dengan PP No 13 Tahun 2015. Beberapa hal yang dilakukan
untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan antara lain yaitu;
a. Lulusan SMK Yadika Bangil mempunyai kualifikasi kompetensi lulusan yang mencakup sikap
(afektif), pengetahuan (kognitf), dan keterampilan (psikomotorik);
b. Lingkup materi yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan oleh Pemerintah.
c. Setiap guru melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
d. Setiap guru melaksanakan penilaian yang mencakup penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
e. Pendidik mempunyai kualifikasi minimal lulusan S-1 / D-4 sesuai dengan kompetensi mata
pelajaran yang diampu.
f. Sarana dan prasarana yang dimiliki mampu untuk menunjang proses pembelajaran, antara lain
gedung, ruang kelas, ruang laboratorium, perpustakaan, ruang guru dan kepala sekolah, lapangan
olahraga, tempat ibadah, kantin sekolah, dan lain sebagainya.
g. Perencanaan dan pelaksanaan di SMK Yadika bangil dilakukan oleh guru, kepala sekolah dan
komite sekolah, sedangkan pengawasan satuan pendidikan dilakukan oleh Yayasan dan
pengawas sekolah yang ditunjuk oleh dinas pendidikan provinsi.
h. Komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan dibebankan kepada peserta didik dan
diperolah dari Biaya Operasional Sekolah (BOS) serata Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari
Pemerintah.
30

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

“Mengembangkan pendidikan kejuruan yang berdasarkan pada pengetahuan, ketrampilan dan


kepribadian untuk membentuk tamatan yang mandiri dan professional”.

b. Misi

a. Mewujudkan sekolah menengah kejuruan yang berstandar nasional


b. Mengembangkan kemampuan intelektual siswa, sehingga memiliki wawasan luas dan
mengglobal
c. Membentuk kepribadian sisiwa yang mandiri dan berakhlak mulia
d. Membekali sisiwa dengan ketrampilan yang tinggi sehingga mampu bersaing dalam lapangan
kerja.

C. Tujuan Sekolah
a. Membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia sesuai dengan karakter bangsa dengan
menerapkan pendidikan karakter dalam setiap mata diklat serta berwawasan lingkungan;
b. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, dan
dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya;
c. Memberikan pembekalan agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam berkompetisi, mampu
beradaptasi di lingkungan kerja dan dapat mengembangkan sikap profesional sesuai kompetensi
yang dimilikinya;
d. Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
enterpreuneur agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun
melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi;
1. Program / Kagitan SMk Yadika Bangil

Program ekstra kurikuler yang dilakasanakan doi SMK Yadika antara lain :
1. Paskibraka 7. Basket
2. OSIS 8. Drumband
3. Pramuka 9. Band
31

4. PMR 10. Hadrah


5. Badminton 11. Drama
6. Karate 12. Fotografi dan Cinematografi
4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
SMK YADIKA Bangil mempunyai tenaga pengajar berpendidikan minimal sarjana dan
lulusan universitas terkemuka. Hampir seluruh tenaga pengajar telah mengikuti diklat untuk
mapel yang diampu. SMK YADIKA Bangil memiliki sarana dan prasarana yang selalu
dilengkapi dan diperbarui menyesuaikan perkembangan jaman.
SMK YADIKA Bangil berdiri diatas lahan milik sediri serta lokasi sekolah yang strategis
dan mudah diakses oleh masyarakat sekitar Bangil. Antusiasme masyarakat untuk melanjutkan
pendidikan di SMK YADIKA Bangil cukup tinggi dibuktikan dengan banyaknya pendaftar tiap
tahun sehingga jumlah siswa yang diterima di sekolah semakin bertambah.
SMK YADIKA Bangil juga melakukan kerjasama dengan beberapa DU/DI dengan
diadakan MOU antara DU/DI dengan sekolah berkaitan dengan prakerin dan penerimaan tenaga
kerja lulusan dari SMK YADIKA Bangil. Potensi Dunia Usaha/Industri sebagai rekan kerja
untuk menghasilkan output yang memuaskan dan mampu bersaing di dunia kerja sesuai dengan
keahlian yang dibutuhkan dengan dukungan dari lingkungan sekitar yang dapat menjadi sarana
pelengkap pembelajaran.
Kelemahan dari Sekolah antara lain dikarenakan minat dan motivasi belajar siswa masih
rendah, komite sekolah kurang aktif memberikan masukan, dan banyaknya siswa yang berasal
dari kalangan kurang mampu. Sedangkan ancaman yang harus dihadapai sekolah adalah arus
informasi global yang tidak tersaring sangat mempengaruhi mental dan pola pikir siswa serta
kondisi keluarga dan sosial siswa diluar sekolah seringkali tidak mendukung konsep
pembelajaran.

A. Analisis Hasil Penelitian


Setelah data terkumpul dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi, peneliti dapat menganalisis hasil peneliti dengan teknik kualitatif, artinya penelitia
kan menggambarkan menguraikan, menghubungkan teori dengan data-data yang telah terkumpul
sehingga akan memperoleh makna dan strategi guru dalam menyikapi kejenuhan.
Kemudian untuk menganalisa terhadap data yang dikumpulkan oleh penulis,seluruh data
kemudian diklasifikasikan pada bidang-bidang tersendiri. Yang artinya mengerucut pada suatu
32

penjelasan yang mengarah pada suatu penjelasan yang mengarah pada kesimpulan dari suatu
penelitian yang penulis lakukan, untukselanjutnya dapat kita analisa data yang diperoleh.
Disekolah guru tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik dan
teladan bagi siswa/siswinya. Adapun strategi yang di maksud disini adalah suatu usaha yang
dilakukan guru dalam mengatasi kejenuhan belajar siswa, dan mencari penyebab dari kejenuhan
yang siswa-siswi alami selama pembelajaran berlangsung

1. Strategi Guru Pendidikan Islam Dalam Menyikapi Kejenuhan Belajar

Dalam proses belajar mengajar pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan mengatur
secara umum komponen-komponen pembelajaran sedemikian rupa, agar terjalin keterkaitan
fungsi antara komponen pembelajaran yang dimaksud. Komponen –komponen yang saling
berinteraksi antara lain: Tahap Pra Instruksional, penididik menanyakan kehadiran peserta didik,
pelajaran yang telah dibahas, mengulang kembali pelajaran yang telah berlalu dan menjelaskan
pokok materi yang akan dibahas. Tahap instruksional, pendidik menulis dan menjelaskan pokok
materi dan menyimpulkan pembahasan dari pokok materi. Tahap evaluasi dan tindak lanjut,
pendidik mengajukan pertanyaan kepada peserta didik, kemudian menginformasikan pokok
materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Selain itu, pengelolaan kelas dengan
menciptakan suasana yang demokratis secara menyiapkan dan menggunakan fasilitas kelas.
Agar pembelajaran agama islam bisa berlangsung dengan baik, maka seseorang pendidik harus
bisa mensiasati keadaan, dalam artian pendidik itu harus bisa membuat lingkungan kleas bisa
menjadi kondusif dan efektif agar peserta didik bisa aktif dan kreatif dalam proses belajar
mengajar di kelas dan salah satu penunjang guru adalah penggunaan startegi dan metode yang
bervariatif dalam menyajikan materi sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh di
dalam kelas. Berdasarkan wawancara, pada tanggal 18 Agustus 2022 di SMK Yadika Bangil,
Pasuruan , ada berbagai strategi pendidik yang digunakan. Menurut Ustadzah Ijlamiyah, Beliau
mengatakan
“Dalam proses belajar mengajar saya selaku pendidik menggunakan berbagai macam
pendekatan, tergantung pada materi yang diajarkan, misalnya pendekatan CTL (Contekstual
teaching Learning) yang meliputi diskusi, tanya jawab, ceramah, simulasi dan demontrasi
sehingga peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran Agama Islam dikelas, untuk itulah
dalam melakukan tergantung dari materi yang saya ajarkan” (Ijlamiyah, 2022)
33

Dengan pendekatan CTL (Contekstual teaching Learning) ini peserta didik akan lebih mudah
memahami mata pelajaran yang diajarkan, seperti halnya mata pelajaran Agama Islam yang
konon kebanyakan para peserta didik kejenuhan untuk memahami penjelasan dari seorang
pendidik. Dari sinilah Ustadzah Ijlamiyah menerapkan metode ini agar para peserta didik
mempelajarinya terlebih dahulu sebelum jam pelajaran berlangsung sehingga nantinya peserta
didik akan lebih mudah memahami penjelasan yang diberikan oleh pendidik.
Selain itu dengan diterapkannya metode ini, juga dharapkan dapat membantu peserta didik yang
kurang memahami penjelasan pendidik sehingga dengan adanya diskusi kelompok ini peserta
didik dengan mudah memahami mata pelajaran yang telah dijelaskan oleh gurunya.dalam hal ini
pendidik memberikan waktu 10 menit pada peserta didik untuk berdiskusi, baru setelah itu guru
memberikan kesempatan bertanya pada peserta didik yang belum paham. Sehingga factor
yang menyebabkan peserta didik enggan mempelajari Agama Islam bisa diatasi dengan
metode tersebut tutur Ustadzah Ijlamiyah
“ Strategi yang saya gunakan jika peserta didik mengalami kejenuhan dalam belajarnya saya selaku
pendidik Agama Islam menggunakan berbagai strategi seperti: pembentukan kelompok, dan
melakukan pendekatan terhadap peserta didik yang mengalami kejenuhan dalam belajarnya
kemudian saya memberikan penjelasan ulang terhadap peserta didik yang mengalami kejenuhan
dalam proses belajar mengajar tersebut” (Ijlamiyah, 2022)
Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya dalam proses belajar mengajar
khususnya pada mata pelajaran agama islam masih banyak sekali kendala yang dihadapi oleh
seoarang pendidik diantaranya msih banyak peserta didiik yang tidak bisa mengikuti dan
mengerti apa yang sudah dijelaskan oelh seorang pendidik. Oleh karena itu pendidik dituntu
untuk menguasai strategi dan metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran sehingga
kejenuhan dapat teratasi. Peserta didik yang awalnya tidak antusias dan kurang memiliki minat
belajar menjadi semakin berminat, senang, dan mulai antusias untuk mempelajari mata pelajaran
Agama Islam.
Dari wawancara ini, dapat dilihat, bahwa pembelajaran Agama Islam memiliki strategi sendiri
dan cukup menarik. Hal ini dikarenakan pembelajaran agama islam kurang menarik minat
peserta didik. Maka semua pendidik berupaya menciptakan strategi –strategi yang dapat
membantu peserta didik tidak jenuh dan tidak merasa bosan dalam mempelajarinya. Dalam hal
ini ditunjang dengan keharmonisan pendidik dalam setiap bidang, agar supaya peserta didik daya
34

seru peserta didik dalam memahami pembelajaran Agama Islam lebih muda dan efisen.
Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, perlu diterapkan yang
namanya strategi dalam mengatasi kejenuhan belajar siswa. Karena hal tersebut dapat
mengetahui kemampuan guru dalam mengajar terutama guru pendidikan agama islam, selain
untuk melihat kemampuan guru, juga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa karena dengan
adanya strategi dalam menyikapi kejenuhan belajar siswa dengan cara seperti mengajak siswa
belajar sambil bermain agar siswa tidak merasa jenuh dan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan diantaranya menghindarkan suasa kaku, tegang dan menyisipkan humor – humor
yang segar dan mendidik, membuat lingkungan belajar yang menggairahkan, menciptakan
suasana kelas yang nyaman, memberi semangat pada siswa dan mengadakan refresing dan pada
saat tertentu ajak siswa belajar di luar kelas seperti di lingkungan sekolah tersebut. Agar siswa
bisa cepat memahami apa yang diajarkan oleh guru, agar guru lebih gampang untuk
mengarahkan siswa dalam belajar agar lebih mudah. Hasil wawancara pada tanggal 18 Agustus
2022 di SMK Yadika Bangil, Pasuruan

“ Di kelas ketika sedang berlangsung pembelajaran beraneka macam aktivitas siswa di dalam
kelas mulai dari mengobrol, bermain Game dengan teman-temanya, mengantuk dikelas
sehingga ada beberapa siswa di kelas yang tidak fokus dalam mengikuti pelajaran hal tersebut
bisa dikarenakan mereka jenuh mengikuti pelajaran oleh karena itu saya beriniatif untuk
mengajak anak-anak untuk mengenalkan lingkungan sekolah yang berkaitan dengan materi atau
tema yang saya ajarkan ” (Suryanto)

Menguasai karakteristik siswa disini juga berhubungan dengan kemampuan guru dalam
memahami kondisi siswa. Anak memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda satu dengan yang
lainnya baik dari segi minat, bakat, motivasi, daya serap dan memiliki perkembangan social
sendiri. Berbagai perbedaan tersebut merupakan faktor yang ikut mempengaruhi prestasi belajar
anak. Oleh karena itu, didalam proses pembelajaran Strategi dalam mengatasi kejenuhan belajar
siswa itu sangat penting, sebagaimana yang dikatakan oleh Ustad H Akhmad Sahardi pada
tanggal 18 Agustus 2022 bahwa:
35

“ Strategi dalam mengatasi kejenuhan belajar siswa sangat penting didalam proses
pembelajaran, saya sangat merasakan disaat saya mengajar kemampuan saya benar-benar terlatih
sehingga di saat saya sedang berdiri di depan kelas dihadapan siswa-siswa saya sudah tidak
merasa canggung atau tidak percaya diri karena sudah menerapkan strategi dalam mengatasi
kejenuhan belajar siswa dalam pengelolaan pembelajaran” (H Akhmad Sahardi, 2022)

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru pendidikan


agama islam Ustad H . Akhmad Sahardi benar-benar melakukan pembelajaran dengan sangat
santai dan tenang tetapi mudah di pahami oleh para siswa. Disamping itu Ustad juga benar
adanya menanamkan strategi dalam menyikapi kejenuhan belajar siswa didalam proses
pengajarannya
Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan guru untuk mengatasi kejenuhan belajar
siswa, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada tiga guru di SMK Yadika Bangil,
pertama Ustad H. Akhmad sahardi M.Pd.I guru mata pelajaran agama Islam, kedua Ustad Edy
Suryanto, S.Pd.I guru mata pelajaran Agama Islam, dan ketiga Usadzah Ijmaliyah, M.HI. guru
mata pelajaran Agama Islam.
Berikut hasil wawancara dengan guru-guru di SMK Yadika Bangil di tabel berikut ini:
Hasil wawancara dengan Guru pendidikan Agama Islam Tersebut maka ada beberapa cara
yang dilakukan guru-guru di SMK Yadika Bangil yaitu sebagai berikut :
a. Menggunakan metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada
suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk
dibahas dan dipecahkan bersama. Keuntungan dari mengunakan metode diskusi adalah
melibatkan seluruh siswa ikut dalam proses pembelajaran, dapat menumbuh dan
mengembangkan sikap ilmiah, menumbuhkan sikap percaya diri, dan memupuk rasa kerjasama
dan toleransi.
Jadi dengan menggunakan metode diskusi bisa mengurangi rasa jenuh siswa saat
pembelajaran di kelas, karena siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran menjadi aktif. Dalam
penggunaannya biasanya guru membagi beberapa kelompok dan setiap kelompok diberi tugas
yang berbeda, kemudian masing-masing kelompok menjelaskan kembali yang dikerjakan di
depan kelas kepada kelompok yang lain
36

b. Merubah Tempat Duduk


Perubahan tempat duduk di adakan setiap dua minggu sekali, hal ini bertujuan agar siswa tidak
bosan duduk ditempat yang sama. Menurut Cross dalam bukunya The Psychologi of Learning
untuk mengatasi kejenuhan belajar yaitu pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar
siswa meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan
sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar yang baru dan lebih
menyenangkan (syah, 2003)
2. Metode demontrasi
Metode demontrasi digunakan karena dianggap mampu mengatasi kejenuhan siswa di kelas,
karena metode ini mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu proses. Dengan metode demontrasi
pengajaran lebih konkret dan lebih menarik.
Hal ini sesuai dengan pengertian metode demonstrasi yaitu suatu metode mengajar dengan jalan
guru, orang lain atau siswanya sendiri memperlihatkan gerakan-gerakan, suatu proses dengan
prosedur yang benar disertai dengan keterangan-keterangan kepada seluruh kelas. Para siswa
mengamati dengan teliti, seksama dengan penuh perhatian dan partisipasi. Metode ini memiliki
kelebihan yaitu membuat pelajaran lebih jelas dan konkrit, memudahkan peserta didik
memahami bahan pelajaran, proses pengajaran akan lebih menarik, merangsang untuk lebih
aktif mengamati dan mencobanya sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat mengambil kesimpulan suatu kesimpulan
bahwa dengan adanya strategi yang telah dikemukakan di atas maka pendidik akan memahami dan
mengetahui hal-hal yang bisa dilakukan dalam proses belajar mengajar, sehingga apabila terjadi
suatu hambatan dalam mengajar, maka pendidik harus memberikan solusi agar peserta didik merasa
betul-betul mendapat perhatian dan bimbingan secara efektif dam mempunyai antusias dalam belajar.
Dengan demikian, peserta didik merasa bangga apabila memiliki pendidik yang rasa tanggung jawab
sebagai pendidik.
3. Gambaran Kejenuhan Belajar Siswa SMK Yadika Bangil
Gambaran kejenuhan belajar siswa SMK Yadika Bangik yang dimaksud ialah siswa
yang sering keluar masuk kelas dengan alasan buang air kecil, cuci muka karna mengantuk dan
ada juga main game karena bosan, ada pula yang tidur dimeja karena kerja malam pada saat
guru memberikan pembelajaran PAI dan juga faktor dari lingkungan keluarga ( Broken Home)
37

sehingga mereka merasa sulit untuk berkonsentrasi. sebagaimana yang di katakana Ustad H
Akmad Sahardi M.Pd.I bahwa :

“Gambaran kejenuhan belajar siswa SMK Yadika Bangil yang pertama kaitannya
dengan kelas, suana kelas, saya merasakan memang banyak hal yang terkait dengan sikap anak
– anak, masih kurang mendukung mata pelajaran PAI,karena pelajaran PAI bagi mereka ini
masih belum di anggap seperti kayak teknik komputer dengan berbagai bermacam – macam
alasan seperti ngantukm, ada yang bercerita dengan temannya, dan bermain handphone
walaupun sudah dilarang untuk tidak bermain handphone ketika pelajaran berlangsung” (H
Akhmad Sahardi, 2022)

Menurut peneliti jika seorang guru dapat menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
maka akan lebih mudah lagi bagi guru untuk menentukan berbagai pendekatan, strategi, metode
dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang dimampu
sesuai dengan kebutuhan siswa.
Berhasil atau tidaknya pendidikan dapat dilihat dari proses belajar
mengajar yang dilakukan. Oleh sebab itu, peranan guru yang sangat mendasar adalah
membangkitkan motivasi dalam diri peserta didiknya agar semakin aktif belajar. Motivasi atau
dorongan serta gairah yang timbul dalam peserta didik itu sendiri misalnya ingin mendapat
manfaat praktis dari pelajaran, ingin mendapat penghargaan dari teman terutama dari guru, ingin
mendapat nilai sebagai bukti “Mampu Berbuat”. Apalagi bila siswa berkeinginan untuk
melanjutkan belajar ke jenjang lebih tinggi lagi, maka pelajaran Pendidikan Agama Islam akan
terus di peroleh, sehingga pengamanan dan penguasaan materi pada tahap-tahap awal akan
membantu untuk tahap-tahap selanjutnya. sebagaimana yang dikatakan oleh Ustad H.Akhmad
Sahardi .M.Pd.I pada tanggal 18 agustus 2022

“Kejenuhan belajar dapat melanda peserta didik apabila ia telah kehilangan motivasi dan
kehilangan salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa sampai kepada tingkat
keterampilan berikutnya, selain itu, kejenuhan dapat terjadi karena proses belajar siswa telah
sampai pada batas kemampuan jasmaninya karena bosan dan keletihan, adapun yang menjadi
gambaran kejenuhan belajar siswa yaitu sering lupa apa lagi pada saat pandemi, bosan mengikuti
38

pelajaran ketika pelajaran PAI berlangsung dan kurangnya konsentrasi dalam belajar, apabila
guru sedang menerangkan atau menjelaskan pelajaran” (H Akhmad Sahardi, 2022)

Strategi yang aktif adalah dengan metode apapun yang diterapkan oleh guru dalam
pembelajaran pada dasarnya adalah untuk membuat siswa tidak bosan, antusias dengan pelajaran
sehingga belajar dengan rasa tulus tanpa paksaan
a. Faktor Pendukung dan penghambat Strategi Pembelajaran
1. Faktor Pendukung Strategi Guru oendidkan agama islam
Menurut Zuhairini ada beberapa faktor pendukung dalam suatu pembelajaran di
antaranya adalah sikap mental pendidik, kemampuan pendidik, media, kelengkapan
kepustakaan, dan berlangganan koran (Zuhairini, 1993). Hal senada juga disampaikan Wina
Sanjaya bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses system
pembelajaran, di antaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat, media yang tersedia, serta

lingkungan. (Sanjaya, 2006)

Faktor pendukung strategi belajar di antaranya sebagai berikut:


a. Kesiapan mental pendidik
b. Kemampuan pendidik
c. Media pembelajaran yang ada
d. Kelengkapan kepustakaan
Dapat diambil kesimpulan bahwa pendidik perlu memahami dan menguasai tentang inovasi
pembelajaran sehingga mempunyai kesiapan mental dan kecakapan untuk melaksanakan
berbagai pendekatan dan model pembelajaran untuk menunjang keberhasilan dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan kemampuan tersebut pendidik akan mampu
mengatur peserta didik dengan segala macam perbedaan yang dimilikinya. Selain itu juga
dibutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi media, alat dan sumber pembelajaran yang
memadai sehingga pendidik tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan tenaga dalam
menyampaikan materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik demi
tercapainya tujuan pembelajaran
39

a. faktor penghambat dalam proses pembelajaran


Menurut Zuhairini antara lain kesulitan dalam menghadapi perbedaan karakteristik
peserta didik, perbedaan individu yang meliputi intelegensi, watak dan latar belakang,

kesulitan menentukan materi yang cocok dengan kejiwaan dan jenjang pendidikan peserta
didik, kesulitan dalam menyesuaikan materi pelajaran dengan berbagai metode supaya
peserta didik tidak segera bosan, kesulitan dalam memperoleh sumber dan alat
pembelajaran, kesulitan dalam mengadakan evaluasi dan pengaturan waktu. (Zuhairini,
1993)
Dengan demikian hambatan dan sumber pembelajaran, serta waktu dan teknik penilaian
terhadap prestasi siswa, namun juga harus mampu melaksanakan semua itu sesuai dengan

program yang telah dibuat.dalam pembelajaran sebagian besar disebabkan dari faktor
pendidik yang dituntut untuk tidak hanya mampu merencanakan PBM, mempersiapkan
bahan pengajaran, merencanakan media dan sumber pembelajaran, serta waktu dan teknik
penilaian terhadap prestasi siswa, namun juga harus mampu melaksanakan semua itu sesuai

dengan program yang telah dibuat.

Pembahasan
A. Berdasarkan hasil penelitian bahwasannya strategi pembelajaran di SMK Yadika Bangil
sangat memuaskan diperoleh dari hasil wawancara terhadap narasumber salah satunya guru ,
untuk gambaran kejenuhan belajar siswa sangat signifikan dipengaruhi suasana kelas dan
kurang dukungan dari lingkungan keluarga dilihat dari hasil wawancara terhadap guru dan
siswa sedangkan untuk faktor yang mendukung dan menghambat strategi pembelajaran di
anataranya kemampuan guru dalama mendidik Kesiapan mental pendidik, median
pembelajaran yang mendukung, kelengkapan kepustakaan sedangkan faktor penghambat
strategi pebelajaran yaitu suasana kelas yang tidak mendukung, siswa ngantuk dengan alasan
kerja sif malam, dan anak –anak yang broken home yang tidak ada motivasi untuk belajar,
guru menerangkan dengan satu metode seperti ceramah sehingga anak- anak merasa jenuh
atau bosan dalam kelas sehingga mereka tidak fokus dalam pembelajaran tersebut.
40

Oleh karena itu, strategi guru diperlukan dalam menyikapi kejenuhan belajar pada siswa,
di antaranya dengan menerapkan metode-metode yang lebih variatif dan memanfaatkan media
pembelajaran yang ada di sekolah dengan maksimal dan tepat baik yang ada di dalam sekolah
maupun di luar sekolah sesuai dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Guru Pendidikan Agama yang

baik dapat berpengaruh dalam menyikapi kejenuhan belajar peserta didik di SMK Yadika Bangil

Anda mungkin juga menyukai