Anda di halaman 1dari 6

2

Tujuan utama pendidikan ialah mengembangkan pengetahuan, sikap dan


keterampilan secara simultan dan seimbang, sehingga terjadi suatu hubungan baik
antara masing-masing kecakapan yang menjadi tujuan dari pendidikan tersebut.
Dunia pendidikan kita telah memberikan porsi yang sangat besar untuk
pengetahuan, namun disisilain mengesampingkan pengembangan sikap atau nilai dan
perilaku dalam pembelajarannya. (E.sapiro, 1997)
Pendidik harus bisa mengenali minat belajar siswa yang diajarkan sehingga
seorang pendidik harus memiliki strategi pembelajaran yang efektif, supaya anak
didiknyaturut mengikut pembelajaran dengan baik. Salah satuna contohnya mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendidikan harus punya strategi yang handal agar
anak didiknya meminati pelajaran yang diajarkannya, apalagi di masa searang tingkat
minat belajar anak terhadap mata pelajaran Pendidkan Agama Islam sangat kurang.
Anak didik lebih cenderung pada pelajaran seperti IPA, IPS, dan Matematika. Di
dalam proses meningkatkan minat belajar siswa dibutuhkan dukungan dari org tua
siswa. Salah satu strategi yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam
meningkatkan minat belajar siswa ialah dengan menggunakan metode metde
menghafal, ceramah, dan menggunaan gambar. Denan demikian anak didik akan
termotivasi dalam pembelajaran Pendidkan Agama Islam. Dalam proses pembelajaran
ini sangat dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif. Menurut aliran ini belajar adalah
proses minat dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar menghafal dan menumpuk
ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna bagi
siswa melalui keterampilan berpikirnya. Bagaimana firman Allah SWT dalam Al-
Qur‟an surah Ali-Imran[03] ayat 190.
3

ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْل َبا‬


‫ب‬ ِ ‫اخ ِتاَل فِ اللَّي ِْل َوال َّن َه‬
ٍ ‫ار آَل َيا‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ِإنَّ فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا‬
Terjemahnya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terhadap tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”.
Kaitan ayat diatas dengan strategi pembelajaran dalam mengatasi kejenuhan
belajar siswa, bahwa dengan menggunakan keterampilan berpikirnya.
siswa dapat mencegah hal-hal yang mungkar dan melaksanakan hal-hal yang
berkaitan dengan amal saleh baik di lingkungan keluarga,sekolah, dan masyarakat.
Karena itulah pendidikan adalah sesuatu yang sangat esensial , karena berkaitan
dengan kedirian manusia yakni pertumbuhan dan perkembangan, baik yang bersifat
kejasmanian, maupun yang bersifat kerohanian. Disadari bahwa anak sejak lahir ke
dunia ini, sangat tergantung kepada orang lain, ia tidak mengetahui sesuatu, karena itulah
ia memerlukan bimbingan dan arahan dari orang dewasa sebagai wujud dari proses
pendidikan. Oleh karena itulah pendidikan sangat dibutuhkan oleh manusia, karena
manusia diciptakan dengan membawa potensi-potensi dasar (fitrah) yang memerlukan
bimbingan, asuhan, pemeliharaan yang disebut pendidikan
Pendidikan Agama (Islam) sebagai suatu tugas dan kewajiban pemerintah dalam
mengembang aspirasi masyarakat, harus mencerminkan dan menuju kearah tercapainya
masyarakat yang agamis. Dalam kegiatan pendidikan, agama dan falsafah hidup dan
berbangsa dan bernegara harus dapat isi mengisi dan saling menunjang. Falsafah hidup
harus dapat meningkatkan dan mengembangkan kehidupan beragama, termasuk
pendidikan agama. Ini berarti bahwa pendidikan Islam itu, selain berdasarkan Al-Qur’an
dan Sunnah juga berlandaskan Ijtihad dalam menyesuaikan kebutuhan bangsa yang selalu
berubah dan berkembang. (Nuryamin, 2012)
Strategi dalam pembelajaran adalah segala sesuatu yang berdayakan bagi seorang
pendidik, bagi upaya suksesnya sebuah pembelajaran. Strategi sifatnya tidak langsung
(indirect) bagi tercapai atau suksesnya pembelajaran. Istilah lain kita kenal juga dengan
metode. Perihal metode adalah bersifat langsung (direct) yang dilakukan oleh seorang
guru dalam sebuah peristiwa pembelajaran. Pedoman pembelajaran pendidikan Agama
Islam diperoleh atas usaha pendidik untuk menguraikan isi pedoman kurikulum
Pendidikan Agama Islam secara lebih spesifik sehingga lebih mudah untuk
mempersiapkannya sebagai pelajaran di dalam kelas. (Mukhtar, 2013)
4

Kejenuhan belajar dapat dialami oleh siapa saja, khususnya peserta didik. Seorang
peserta didik yang mengalami kejenhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan
kecakapan yang diperolehnya dari aktivitas belajar tidak mengalami kemajuan. Tidak ada
kemajuan hasil ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang
waktu terentu saja. Namun tidak sedikit peserta didik yang mengalami rentang waktu
yang membawa kejenuhan itu berkali-kali dalam satu periode belajar tertentu
Peserta didik yang diajar di kelas pada dasarnya sedang dalam proses perkembangan dan akan

terus berkembang. Sehubungan dengan perkembangan ini maka kemampuan peserta didik pada

setiap jenjang usia dan pada tingkat kelas juga akan berbeda-beda. Dari kenyataan ini maka

seorang guru dalam memilih bahan dan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan

kemampuan peserta didik tersebut. Apabila dalam pembelajaran ini seorang guru tidak sabar

mengelolah pembelajaran pada peserta didik yang lamban maka cenderung terjadi seorang guru

cepta emosi, memberi hukuman peserta didik serta memberi nilai dibawa standar pada peserta

didik tersebut.

Gambaran dari adanya kejenuhan belajar, menjadi salah satu titik pangkal
pentingnya nilai-nilai keteladanan masyarakat masa lalu sebagai contoh yang
dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya untuk
menjadikan nilai-nilai keteladanan masa lalu itu income dalam setiap pribadi
adalah melalui pembelajaran maupun peneladanan terhadap aktivitas pelaku
sejarah yang sarat dengan perilaku moralitasnya. (Saefuddin, 1993)
Upaya guru mengatasi rasa bosan peserta didik dalam menerima materi pelajaran
dapat dilakukan beberapa metode atau teknik antara lain, metode Tanya jawab, metode
diskusi, metode pemberian tugas. Sebab metode ini akan mengembalikan kemampuan
menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya dipelajari. Ketiga hal
tersebut, menghendaki agar guru mengatur strategi pengajaran yang sesuai dengan gaya-
gaya belajar peserta didik.
Pembelajaran tidak pernah luput dari kekurangan yang bisa muncul sewaktu-
waktu dan menjadi penghambat tercapainya tujua belajar. Kekurangan tersebut salah
5

satunya yaitu munculnya kejenuhan dalam peserta didik. Kejenuhan berarti padat atau
penuh sehingga menyebabkan kapasitas yang hendak diterima atau dimasukkan sudah
tidak mencukupi. Selain itu, jenuh dapat diartikan sebagai sikap yang menjemukan atau
membosankan. Kejenuhan belajar mengakibatkan siswa tidak mampu menerima
pelajaran bahkan tidak dapat memahami inti sari dari pembelajaran tersebut.
Kejenuhan belajar dapat melanda peserta didik apabila ia telah kehilangan
motivasi dan kehilangan salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum peserta didik
sampai kepada tingkat keterampilan berikutnya. Selain itu, kejenuhan dapat terjadi karena
proses belajar peserta didik telah sampai pada batas kemampuan jasmanihnya karena
bosan (boring) dan keletihan (fatigue). (Hutabarat, 1998)
Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa,
tanda-tanda kejenuhan belajar disebabkan karena rasa malas, lesu, tidak bersemangat
untuk belajar sehingga proses belajarnya tidak ada kemajuan sebagai mana yang
diharapkan dalam memproses informasi atau pengalaman dan kehilangan motivasi untuk
belajar.
Dari uraian di atas peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian ilmiah
dengan judul “Srategi Guru Pendidikn Agama Islam Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar
Siswa di SMK YADIKA Bangil.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam menyikapi
kejenuhan belajar siswa SMK YADIKA Bangil
b. Bagaimana Gambaran kejenuhan belajar siswa di SMK YADIKA Bangil
c. Bagaiman faktor pendukung dan penghambat strategi Guru PAI dalam
menyikapi kejenuhan belajar siswa di SMK YADIKA Bangil

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka tujuan ini sebagai berikut :


a. Untuk mendeskripsikan strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
menyikapi kejenuhan belajar siswa SMK YADIKA Bangil
6

b. Untuk mendeskripsikan gambaran kejenuhan belajar siswa di SMK YADIKA


Bangil
c. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat Strategi Guru PAI
dalama menyikapi kejenuhan belajar siswa di SMK YADIKA Bangil.

C. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka peneliti ini mempunyai dua manfaat
dan kegunaan sebagai berikut
a.Manfaat Teoretis
Manfaat teoritis dari peneliti ini adalah untuk mengembangkanilmu pengetahuan
khususnya pendidikan Agama Isalamd dan mampu menjadi pengetahuan baru
tentang manyiapi kejenuhan belajar peserta didik.
b. Manfaat praktis
a. Untuk Siswa
Memacu peserta didik agar lebih aktif dan termotivasi dalam pembelajaran Mata
pelajaran pendidikan agama Islam
a. Untuk Guru
Untuk menambah khazana ilmu bagi guru di sekolah sehingga dapat meningkatkan minat belajar

siswa dan memberi kesan penting sehinnga anak didik semakin meminati pembelajaran

pendidikan Agama Islam.

a. Untuk peneliti
Untuk bahan tambahan penegetahuan dan mengembangkan pengalaman penulis
tentang hal- hal yang berkaitan dengan adanya pengembangan Startegi Guru
Pendidikan Agama Islam dalam menyikapi kejenuhan peserta didik di SMK
YADIKA Bangil
7

D. Sistematika Pembahasan

Dalam penyusunan ini penulis memakai sistematika pembahasan sebagai


berikut:
BAB I , merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
permasalahan (Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
Manfaat Penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II, merupakan kajian pustaka yang berisikan pengertian strategi,
jenis;jenis strategi, prinsip-prinsip strategi, Pengertian kejenuhan
belajar,Faktor-faktor penyebab timbulnya kejenuhan belajar dan Strategi guru
dalam menyikapinya dan faktor pendukung dan faktor penghambat stretegi
guru pendidikan agama Islam
BAB III, berisikan tentang Jenis penelitian, Lokasi Penelitian, kehadiran
peneliti, sumber Data yang digunakan, prosedur pengumpulan Data ,
teknik Analisis data dan Teknik pemeriksaan Ka absahan Data
BAB IV, pembahasan mengenai gambaran umum obyek penelitian, hasil

penelitian yang telah dilakukan, yang akan menjawab dari permasalahan-

permasalahan yang ada dalam penelitian.

BAB V, merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai