PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa akan maju.
Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya
adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam
perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk
pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam
perasaan, kehendak dan seluruh unsur kejiwaan manusia serta bakat dan
1
sebuah kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain
itu metode merupakan unsur yang sangat penting dan tidak dapat dihilangkan
Dalam proses belajar mengajar keberadaan guru atau pendidik menjadi hal
yang sangat penting. Keberadaan guru disini mempunyai fungsi utama dalam
pendidikan yaitu membentuk anak yang sedang tumbuh untuk belajar berfikir
secara logis dan membimbing proses pemikiran secara bijak. Allyn dan Bacon,
dan menguasai pelajaran dengan baik dan terlibat dalam proses belajar mengajar
atau katif maka siswa harus dalam kondisi siap baik jasmani atau rohani, dan siap
pada setiap materi yang akan disampaikan. Dan disini peran seorang guru untuk
membantu proses berfikir anak didik, sehingga anak didik dapat menerima dan
memahami tentang apa yang sedang dipelajari, agar proses belajar mengajar
sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu diperlukan suatu metode yang
Disaat sekarang ini sering kita jumpai para siswa yang tidak punya
kesiapan dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi
2
pelajaran yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga
ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai
isinya dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu dalam proses belajar
mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah
belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien serta tidak sesuai dengan
Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu cara agar pelaksanaan
belajar mengajar dapat terlakasana secara efektif, yang mana salah satunya yaitu
Agama Islam, baik itu tugas individual atau kelompok, rumah / sekolah,
merupakan salah satu metode dari sekian banyak metode yang ada, sebagai
menjelaskan, serta menulis. Akan tetapi lebih jauh dari sikap partisipasi tersebut
adalah bagaimana siswa dapat giat menerima pelajaran dan ikut berpartisipasi
Seorang guru tidak hanya menjadi penyaji akan tetapi bagaimana mampu
mengajak siswa sehingga siswa larut dan membaur menjadi satu dalam permainan
baik secara kejiwaan, perasaan atau tanggapan. Ahmad Rohani dan Abu Ahmad
(1991) mengatakan bahwa untuk memperoleh hasil yang optimal dalam proses
3
belajar mengajar secara aktif siswa hendaknya mendengarkan, mengamati,
menyelidiki dan menguraikan ketentuan satu dengan yang lainnya. Dan semua itu
timbul dan proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada dua permasalahan yang akan
4
C. Tujuan Penelitian
Pontang.
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi lembaga
2. Bagi Guru
5
Penerapan metode rsesitasi diharapkan akan lebih mempermudah para guru
siswa khususnya terhadap siswa yang sering tidak serius dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Bagi Siswa
Dengan metode resitasi (tugas) yang diterapkan oleh guru diharapkan siswa
lebih siap dalam menerima pelajaran dan mengikuti proses belajar mengajar
4. Bagi peneliti
Pendidikan Agama Islam yang telah diberikan serta tanggung jawab siswa
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode
Mengajar adalah salah satu tugas utama guru, yang disebut dengan fungsi
penerapan metode pengajaran merupakan salah satu faktor yang penting yang ikut
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau
metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos
(jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk
Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan
yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan
sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi metode pelajaran adalah
suatu cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak harus terpaku dalam
menggunakan berbagai metode (variasi metode) agar proses belajar mengajar atau
anak didik. Namun di sisi lain penggunaan berbagai metode akan sulit membawa
7
penggunaannya tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang mendukungnya, serta
kondisi psikologi anak didik. Maka dari itu disini guru di tuntut untuk pandai-
Berkaitan dengan metode yang tepat, dalam hal ini pasiburi dan
ikuti oleh guru dalam penggunaan metode guru harus memperhatikan berbagai
dan fungsinya, anak didik yang berbagai tingkat kematangannya, situasi yang
berbagai macam keadaan, fasilitas yang berbagai kualitasnya, pribadi guru seta
B. Metode Resitasi
a. Pengertian
penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar, yang mana kegiatan itu dapat dilakukan di dalam kelas, di
8
halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, dirumah ataupun dimana saj
cara menyusun laporan sebagai hasil dari apa yang di pelajari. Resitasi
atau sendiri dan menyusun laporan atau resume kemudian diesok harinya hasil
tujuan agar siswa itu memiliki hasil belajar yang lebih mantab, dan untuk
pengetahuan dengan cara melaksanakan tugas dan juga dapat memperluas dan
sekolah.
pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya metode ini terdiri dari tiga fase, antara lain (1)
pendidik memberi tugas. (2) anak didik melaksanakan tugas (belajar). (4) Siswa
memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksakan latihan-latihan
sesuatu dapat lebih terintegrasi. Dan dengan metode ini diharapkan siswa dapat
belajar bebas tapi bertanggung jawab, dan murid-murid akan berpengalaman, dan
kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil sisa yang lain, menarik
9
anak didik agar belajar lebih baik, punya tanggung jawab dan berdiri sendiri.
(Roesriyah N. K, 1989).
Metode resitasi ini digunakan atau di berikan untuk merangsang anak agar
tekun, rajin, dan giat belajar, sehingga pada pada saat kegiatan belajar mengajar
mereka sudah siap. Selain itu metode ini diberikan karena dirasa bahan pelajaran
terlalu banyak sementara waktu sedikit, dalam artian bahan banyak tapi waktu
kurang seimbang. Agar bahan yang diberikan dapat sesui dengan waktu yang ada
maka metode ini bisa diberikan. Metode resitasi (tugas) dapat berupa antara lain:
diakhir pelajaran, baik itu secara individu atau secara kelompok, didalam kelas
atau di lar kelas. Dalam pemberian tugas atau resitasi ini agar dapat berhasil
sebagai berikut:
dihadapi.
6. Dan sebagainya
10
Selain beberapa poin diatas yang harus diperhatikan oleh guru yaitu setiap
untuk mengetahui hasil kerja siswa. Dengan demikian dapat bertanggung jawab
terhadap tugasnya, selai itu siswa dapat lebih termotivasi untuk mempelajari
materi yang akan disampaikan, khususnya pada materi Pendidikan Agama Islam,
sehingga ketika menerima pelajaran sudah siap, dan kegiatan belajar mengajar
Dalam penggunaan suatu metode itu pasti akan luput dari suatu kelebihan
semakin berkurang.
jiwanya.
atau kelompok.
siswa.
11
b. Kelemahan Metode Resitasi (tugas), antara lain:
kebosanan.
Pontang, ada beberapa langkah yang telah dilakukan oleh pengajar, antara lain:
memperhatikan:
2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut
12
3. Sesuai dengan kemampuan siswa.
b. Langkah pelaksanaan.
lain.
sistematis.
Hal yang harus dikerjkan siswa pada fase ini, antara lain:
1. Laporan siswa baik lisan atau tertulis dari apa yang telah
dikerjakannya.
3. Penelitian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes
1. Siswa diberi tugas mempelajari bagian dari suatu buku atau teks,
13
mengerjakanya, kemudian murid yang bersangkutan
mempertanggung jawabkanya.
motorik.
selanjutnya.
Dalam pemberian metode tugas atau resitasi ini supaya bisa sesuai dengan
yang diinginkan maka ada beberapa syarat yang harus diketahui oleh pendidik dan
pada siswa akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari
hati sanubarinya.
14
4. Jenis tugas yang diberikan harus dimengerti benar-benar sehingga
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Kubang Puji Ds. Pontang Kec. Pontang Kabupaten Serang di bawah naungan
Penelitian ini akan difokuskan pada siswa kelas XI-IPS 2 SMA Negeri I
B. Rencana Tindakan.
1. Perencanaan Tindakan
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dipakai model siklus yang
a. Observasi
16
f. Melaksanakan Tindakan Kelas.
Kelas XI-IPS 2 SMA Negeri I Pontang yang dimulai pada Hari Rabu tanggal 1
2. Implementasi Tindakan
pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain :
Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan akan di
sesuai dengan dengan tujuan yang akan dicapai, yakni memberikan kesempatan
17
dalam upaya meningkatkan pemahaman Siswa Kelas XI-IPS 2 SMA Negeri I
Pontang.
C. Siklus Penelitian
pokok bahasan. Tindakan kelas ini dimulai pada Hari pada Hari Rabu tanggal 1
D. Pembuatan Instrumen
menjadi pengumpul data pada Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti juga menjadi
perencana dan pelaksana tindakan kelas yang nantinya akan terlibat langsung
Data
1. Metode Observasi
pengamatan. Oleh karena itu Peneliti harus terlibat secara langsung dalam
18
2. Skala Penilaian
E. Indikator Kinerja
Prestasi Belajar Siswa Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan kesiapan belajar dan
prestasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Pontang” maksudnya adalah
dengan menggunakan metode resitasi dalam proses belajar mengajar siswa akan
lebih giat dalam menyiapkan belajarnya baik belajar di sekolah ataupun belajar di
guru atau sebaliknya, siswa akan malas dan tidak bersemangat. Di sini indikator
yang ditentukan selama penelitian menerapkan metode ceramah dan tanya jawab
karena mereka ingin menjawab pertanyaan yang akan peneliti ajukan. Setelah
penjelasan materi selesai dan mereka juga belajar di rumah itu terlihat ketika
pertemuan sebelumnya.
19
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
siswa di kelas.
b. Pelaksanaan
Rencana Pembelajaran yang diberikan kepada guru pamong yang nantinya guru
pamong ini akan melihat secara nyata di belakang kelas guna merekam semua
kejadian di kelas selama kelas itu di berikan tindakan yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Kedua, Rencana Pengajaran (RP) yang juga diberikan kepada guru
pamong. Ketiga, skenario yang akan diperagakan oleh guru selama penelitian
tindakan kelas ini. Naskah skenario ini merupakan naskah dialog yang kaan
ceramah dan tanya jawab. Selain itu, semua yang diberikan kepada guru pamong
20
Keadaan siswa pada tanggal 1 April 2015 itu kelihatan belum siap
materi untuk siklus pertama ini bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana semula.
c. Pengamatan
Pada siklus yang pertama ini peneliti hanya memberi tugas pada siswa-siswi
Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Pontang dan hasilnya adalah sebagian besar siswa-
d. Refleksi
2. Siklus Kedua.
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
Rencana Pembelajaran yang diberikan kepada guru pamong yang nantinya guru
pamong ini akan melihat secara nyata di belakang kelas guna merekam semua
kejadian di kelas selama kelas itu di berikan tindakan yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Kedua, Rencana Pengajaran (RP) yang juga diberikan kepada guru
21
pamong. Ketiga, skenario yang akan diperagakan oleh guru selama penelitian
tindakan kelas ini. Naskah skenario ini merupakan naskah dialog yang kaan
ceramah dan tanya jawab. Selain itu, semua yang diberikan kepada guru pamong
Keadaan siswa pada tanggal 8 April 2015 itu kelihatan lebih siap jika
dibandingkan dengan pertemuan pertama yang terkesan mendadak, tetapi kali ini
siswa siswa siap menerima pelajaran. Ketika guru melakukan apersepsi banyak
akan materi sebelumnya, sehingga materi untuk siklus pertama ini bisa
beberapa metode (ceramah, tanya jawab dan tugas). Yang mana dalam hal ini
lebih ditekankan pada metode resitasi atau tugas. Dari hasil monitoring selama
kesiapan siswa dan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata
Kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar sudah lebih baik. Siswa
sudah bersemangat dalam belajar walaupun masih relatif rendah. Hambatan yang
diperoleh untuk awal minggu yaitu siswa ada yang tidak mengumpulkan tugas,
22
c. Pengamatan
Pada siklus yang pertama ini peneliti hanya memberi tugas / LKS pada
siswa-siswi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Pontang dan hasilnya adalah sebagian
d. Evaluasi
sesuai dengan materi dan disertai dengan LKS serta penilaian sebagai motivasi,
KELAS : XI-IPS 2
23
21 Mochammad Efendi 80 80 80 80 85 85
22 Puput Iswandyah. R 80 80 90 90 94 79
23 Rani Fitria 75 75 80 80 94 89
24 Ratih Krisnawati 75 75 80 80 94 89
25 Retha Melindasari 75 75 75 75 100 88
26 Retno Sariningtyas 75 75 75 75 100 89
27 Reymond Surya. H 80 75 75 75 95 89
28 Septi Tri Mahargiani 80 80 80 80 100 82
29 Virky Ariska F. - - - - - -
30 Wahyu Ikhsan F. 80 75 75 75 100 89
31 Willion Wahyu Z. A. 75 75 75 75 96 90
32 Yulia Febriani 80 80 80 80 92 78
3. Siklus Ketiga
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
Pembelajaran (RP) yang diberikan kepada guru pamong yang nantinya guru
pamong ini akan melihat secara nyata di belakang kelas guna merekam semua
kejadian di kelas selama kelas itu di berikan tindakan yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Kedua, Rencana Pengajaran (RP) yang juga diberikan kepada guru
24
pamong. Ketiga, skenario yang akan diperagakan oleh guru selama penelitian
tindakan kelas ini. Naskah skenario ini merupakan naskah dialog yang kaan
ceramah dan tanya jawab. Selain itu, semua yang diberikan kepada guru pamong
Keadaan siswa pada tanggal 15 April 2015 itu kelihatan lebih siap dari pada
sebelumnya, sehingga materi untuk siklus kedua ini bisa dilaksanakan sesuai
relative kondusif dalam pembelajaran antara guru dan murid, begitu juga dengan
tugas, pemahaman dan motivasi siswa, sehingga dari waktu awal pembukaan
pertemuan itu, kemudian dilanjutkan dengan dialog tanya jawab, dan yang
terakhir pada saat penutup juga menunjukkan dengan saat-saat guru dan siswa
c. Pengamatan
Pada siklus yang pertama ini peneliti hanya memberi tugas / LKS pada
siswa-siswi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Pontang dan hasilnya adalah sebagian
d. Refleksi
25
pada sub bab ini diungkap tentang keadaan siswa yang menunjukkan
perkembangan kesiapan siswa dalam prsoses belajar mengajar, hal ini dapat
dilihat dari tabel yang menunjukkan frekuensi siswa dalam hal kesiapan siswa
dalam proses belajar mengajar yang dicatat pada tanggal 15 April 2015 jam ke 7
– 8.
KELAS : XI-IPS 2
26
19 Maulana Purba 80 80 75 75 100 100
20 Mifta Nurdiana 80 80 80 80 100 100
21 Mochammad Efendi 80 80 80 80 100 95
22 Puput Iswandyah. R 80 80 90 90 100 99
23 Rani Fitria 75 75 80 80 100 100
24 Ratih Krisnawati 75 75 80 80 100 100
25 Retha Melindasari 75 75 75 75 95 100
26 Retno Sariningtyas 75 75 75 75 100 100
27 Reymond Surya. H 80 75 75 75 100 100
28 Septi Tri Mahargiani 80 80 80 80 95 100
29 Virky Ariska F. - - - - - -
30 Wahyu Ikhsan F. 80 75 75 75 100 -
31 Willion Wahyu Z. A. 75 75 75 75 100 -
32 Yulia Febriani 80 80 80 80 100 100
berikut :
membaca.
yang membutuhkan .
berikut :
27
3. Siswa memahami materi yang disampaikan
Pada pertemuan terakhir ini peneliti mengadakan kuis atau ulangan, yang
mencakup materi yang sudah diajarkan, dan hasil yang diperoleh sudah
terdapat beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas, dan juga ada yang kurang
serius dalam mengerjakan, dalam artian mereka tidak mengerjakan tugas yang
diberikan selama ini dengan hasil kerja mereka sendiri tapi mencontek milik
temannya.
Namun meskipun demikian siswa sudah punya motivasi untuk belajar dan
paling tidak kesiapan untuk menerima pelajaran dan pahan akan materi yang akan
disampaikan, serta memperoleh hasil dari latihan atau ulangan bisa lebih baik dari
sebelumnya.
4. Siklus Keempat
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
28
Rencana Pembelajaran yang diberikan kepada guru pamong yang nantinya guru
pamong ini akan melihat secara nyata di belakang kelas guna merekam semua
kejadian di kelas selama kelas itu di berikan tindakan yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Kedua, Rencana Pengajaran (RP) yang juga diberikan kepada guru
pamong. Ketiga, skenario yang akan diperagakan oleh guru selama penelitian
tindakan kelas ini. Naskah skenario ini merupakan naskah dialog yang kaan
ceramah dan tanya jawab. Selain itu, semua yang diberikan kepada guru pamong
Keadaan siswa pada tanggal 5 Mei 2015 itu kelihatan lebih siap jika
dibandingkan dengan pertemuan pertama yang terkesan mendadak, tetapi kali ini
siswa siswa siap menerima pelajaran. Ketika guru melakukan apersepsi banyak
akan materi sebelumnya, sehingga materi untuk siklus pertama ini bisa
beberapa metode (ceramah, tanya jawab dan tugas). Yang mana dalam hal ini
lebih ditekankan pada metode resitasi atau tugas. Dari hasil monitoring selama
kesiapan siswa dan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata
29
Kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar sudah lebih baik. Siswa
sudah bersemangat dalam belajar walaupun masih relatif rendah. Hambatan yang
diperoleh untuk awal minggu yaitu siswa ada yang tidak mengumpulkan tugas,
c. Pengamatan
Pada siklus yang pertama ini peneliti hanya memberi tugas / LKS pada
siswa-siswi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Pontang dan hasilnya adalah sebagian
d. Refleksi
B. Pembahasan
Masalah pokok yang dihadapi guru baik pemula maupun yang sudah
Pengeloaan kelas merupakan maslah tingkah laku yang kompleks dan guru
sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien
Tugas utama yang paling sulit bagi seorang guru adalah pengelolaan kelas,
lebih-lebih tidak ada satupun pendekatan yang dikatakan paling baik, semuanya
berada pada tangan guru pada saat dia berperan sebagai actor pendidikan di depan
kelas. Guru juga berperan sebagai sutradara yang bertanggung jawab terhadap
30
berhasil atau tidaknya skenario yang sedang dimainkan. Lokasi penelitian dan
pelaksanaan tindakan.
BAB V
A. Kesimpulan
31
siswa di kelas XI-IPS 2 SMA Negeri 1 Pontang. Hal ini dapat diketahui
belajarnya.
4. Metode resitasi melatih siswa untuk mandiri dan lebih bertanggung jawab.
kondisi siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda, kondisi fisik
terdapatnya beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas, dan juga ada
32
mengerjakan tugas yang diberikan selama ini dengan hasil kerja mereka
B. Saran
yang sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa sehingga siswa tidak bosan
3. Materi yang digunakan untuk metode tanya jawab ini haruslah materi yang
bersifat umum.
membaca kondisi siswa, sehingga metode yang akan digunakan akan sesuai
33
DAFTAR PUSTAKA
Darajat Zakyah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif, PT. Rieneka
Cipta, Jakarta,2000
Djamarah Syaiful Bahri, 2000, Strategi Belajar Mengajar, PT. Rieneka Cipta,
Jakarta
Bandung.
Syaiful Bachri D. ,2000, Guru Dan Anak Didik Guru Dan Anak Didik Dalam
Jakarta
34
PENELITIAN TINDAKAN K1ELAS (PTK)
Di Sususn Oleh :
35
ABSTRAK
Disaat sekarang ini sering kita jumpai para siswa yang tidak punya
kesiapan dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi
pelajaran yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali, sehingga
ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai
isinya dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu dalam proses belajar
mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah
masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi
belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien serta tidak sesuai dengan
tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum.
Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu cara agar pelaksanaan
belajar mengajar dapat terlakasana secara efektif, yang mana salah satunya yaitu
dengan menerapkan atau menggunakan metode resitasi atau tugas, sebagai
selingan dan variasai tekhnik penyajian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam, baik itu tugas individual atau kelompok, rumah / sekolah,
merupakan salah satu metode dari sekian banyak metode yang ada, sebagai
langkah alternatif dalam rangka mengefesiensikan proses pembelajaran.
Sebuah tujuan pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya sikap
partisipasi dari siswa, diantaranya dapat berupa mendengarkan, memahami, dan
menjelaskan, serta menulis. Akan tetapi lebih jauh dari sikap partisipasi tersebut
adalah bagaimana siswa dapat giat menerima pelajaran dan ikut berpartisipasi
baik pemahaman atau perbuatan.
Seorang guru tidak hanya menjadi penyaji akan tetapi bagaimana mampu
mengajak siswa sehingga siswa larut dan membaur menjadi satu dalam permainan
yang disajikan, serta mampu memberikan sumbangsih dalam permainan tersebut,
baik secara kejiwaan, perasaan atau tanggapan. Ahmad Rohani dan Abu Ahmad
(1991) mengatakan bahwa untuk memperoleh hasil yang optimal dalam proses
belajar mengajar secara aktif siswa hendaknya mendengarkan, mengamati,
menyelidiki dan menguraikan ketentuan satu dengan yang lainnya. Dan semua itu
membutuhkan kesiapan (agar dapat menggunakan materi dengan baik).
Resitasi atau penugasan diharapkan daapt mengatasi persoalan yang
timbul dan proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
36