PENDAHULUAN
siswa untuk belajar, seperti model pembelajaran yang menggunakan active learning yang
dimana siswa tidak merasa boring. Kegiatan belajar siswa dengan menggunakan metode
ceramah bisa membuat siswa cepat jenuh dan bosan, karena pembelajaran yang hanya
berpusat pada guru mengakibatkan siswa kurang aktif dalam belajar. Seharusnya guru
bisa menggunakan metode active learning dan mampu mengoptimalkan dalam mengajar
Dalam metode caramah lebih banyak dipakai sejak dulu dalam setiap pertemuan
di kelas, karena guru tidak mungkin meninggalkan metode ceramah walaupun hanya
sekedar sebagai kata pengantar pelajaran. Metode ceramah merupakan metode yang
paling baik, tetapi dalam situasi lain mungkin sangat tidak efisien. Guru yang bijaksana
menetapkan bila mana metode ceramah sewajarnya digunakan, dan sebaiknya dipakai
metode lain. Namun kenyataanya masi banyak kelas-kelas yang menggunakan metode
ceramah, seharusnya guru mencari metode yang efektif dalam pembelajaran seperti
pembelajaran PAI.
Dalam proses pembelajaran seorang guru harus bisa menjadikan dirinya sebagai
salah satu contoh mengajar, dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan tersebut
bisa membantu siswa-siswa yang kesulitan dalam belajar. Sebagaimana diketahui setiap
1
mengobservasi atau mengamati, keterampilan mengklasifikasi dan mengakomodasikan.
dan masi perlu dirangsang agar mampu menampilkan diri. Oleh sebab itu guru dapat
tersebut dalam diri siswa. Para guru dapat menumbuhkan dan mengembangkan
mampu memberikan dukungan bagi peserta didik serta mampu meningkatkan sistem
yang ada. Pembelajaran yang dimana seorang guru dituntut untuk biasa membawa siswa
Pendidik atau Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam pendidikan.
Untuk itu setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan
sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan harus bermuara pada guru.
Hal ini menunjukan bahwa betapa eksistensinya peran guru dalam dunia pendidikan.
aspek-aspek rohaniyah dan jasmaniyah yang harus berlangsung dan bertahap (H.M.
dari tuhan. Potensi dasar tidak akan banyak arti dalam kehidupan apabila tidak
untuk mempertanggung jawabkan diri terhadap pribadi, lingkungan social dan terhadap
Allah SWT. Pengembangan potensi dasar sangat bergantung pada faktor-faktor eksternal
2
yang dapat diartikan sebagai suatu upaya pendidikan. Oleh karena itu pendidikan sangat
Pendidikan agama islam yaitu bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh
membentuk tingkah laku yang dijiwai dengan nilai-nilai islam. (Arifin, M. 2000).
penghayatan, dan pengembangan, siswa tentang Agama Islam dan bertaqwa kepada Allah
SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara
serta untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi (Aly, Hery Noer. 1999).
Mel Siberman telah memodifikasi dan memperluas Confusius menjadi apa yang
ia sebut paham belajar aktif adalah sebagai berikut : Apa yang saya dengar saya lupa,
Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit, Apa yang saya dengar, lihat dan
tanyakan atau diskusikan dengan teman, saya mulai paham, Apa yang saya dengar, lihat,
diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Apa yang saya
yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, mereka secara aktif menggunakan otak,
baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam
potensi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga anak didik dapat mencapai hasil belajar
yang memuaskan, active learning suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek
3
didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga subjek didik tersebut dapat
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi kenyataan yang menunjukkan
bahwa masi banyak sekolah yang belum menggunakan strategi active learning dalam
1998 : 374).
Persepsi adalah suatu pengamatan yang dimana seorang pendidik tau bagaimana
jalan belajar siswa, dan mengetahui jalannya proses pembelajaran. Persepsi juga bisa
Dengan demikian perlu dilihat bahwa pembelajaran active learning sangat perlu di
gunakan, untuk itu peneliti meneliti yang berjudul “Persepsi Guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam tentang implementasi active learning dalam mata pelajaran
B. Rumusan masalah
Yogyakarta 1?
4
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui persepsi guru mata pelajaran pendidikan agama islam tentang
Yogyakarta 1.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dijadikan pedoman dalam persepsi guru mata pelajaran agama
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
islam.
4. Bagi siswa
5
E. Telaah Pustaka
Pertama, Sriadi Setyawati, M.Si, ( 2009 : 40 ) seperti dalam tesis, Dengan judul
“Implementasi Active Learning” sedangkan fokus peneliti adalah “persepsi pada guru”
Kedua, Ahmad Zanin Nu’man (2008 : 9) seperti dalam skripsi, yang berjudul
Keagamaan Darul Falah Sirahan Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun 2006-2007.”
Focus penelitian tersebut adalah “Metode Active Learning” sedangkan fokus peneliti :
Ketiga, Arif Subhan (2013 : 56) seperti dalam skripsi, yang berjudul “Penerapan
Strategi belajar aktif (active learning strategi) dalam pendidikan agama islam di SD Islam
Nurul Hidayah”. Fokus penelitian tersebut adalah: “Penerapan Strategi belajar active
learning untuk PAI” sedangkan fokus peneliti : persepsi guru mata pelajaran agama
terhadap sikap asertif siswa”. Focus penelitian tersebut adalah : Pengaruh pendekatan
active learning. Sedangkan fokus peneliti : persepsi guru terhadap active learning.
Dengan demikian bahwa penelitian ini bukan penelitian terdahulu atau duplikasi, karena
6
F. Sistematika Pembahasan
rumusan masalah yang ditelaah dalam judul ini, tujuan penelitian apa yang menjadi
tujuan peneliti, manfaat penelitia, telaah pustaka, serta sistematika pembahsan. Bab ini
menjelaskan secara singat apa yang akan dikaji dalam penelitian ini.
BAB II memaparkan tentang landasan teori yang melandasi tulisan ini yang
terdiri dari pengertian persepsi, prinsip dasar tentang persepsi, faktor-faktor yang
terjadinya persepsi, pengertian guru pendidikan agama islam serta pengertian tentang
active learning.
digunakan oleh peneliti, yang terdiri dari jenis penelitain, devinisi operasional, lokasi
mengenal dekat responden. Bab ini juga merupakan inti dari penelitian yang dilakukan
karena menampilkan data yang telah diurai dan telah memberikan hasil akhir dari
penelitian ini.
BAB V penutup merupakan bagian akhir dari penulis. Bagian ini memuat
kesimpulan dan saran jawaban persoalan yang dibahas dalam penelitian ini.