Anda di halaman 1dari 14

Penerapan Strategi Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris

Nurhaida

ABSTRAK

Seorang guru diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran yang baik, untuk itu perlu strategi yang
sesuai.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa, dengan menerapkan
strategi active learning. Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPA.2Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari dua siklus dengan tujuan untuk melihat perubahan yang terjadi pada setiap pertemuan dalam
penggunakan strategi active learning yang disajikan saat pembelajaran. Instrumen penelitian ini meliputi
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, lembar kerja
siswa, dan lembar soal ulangan harian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.
Hasil menunjukkan bahwa aktivitas guru, ketuntasan siswa, dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan
rata-rata ketuntasan 65,71% pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 91,43%.
Aktivitas siswa berdasar hasil penelitian meningkat dari 57,96% pada siklus I menjadi 87,65% pada siklus
II. Aktivitas guru meningkat dari 60% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi active learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI
IPA.2 SMA Negeri 14 Pekanbaru.

Kata Kunci: Strategi belajar, active learning, Hasil belajar,


Pendahuluan Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan
Pendidikan secara umum didefinisikan sebagai sebuah sebagai pengajar menjelaskan materi dan siswa
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana mendengarkan secara pasif. Namun telah banyak
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik ditemukan bahwa hasil belajar siswa akan meningkat
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk jika siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
memiliki potensi, minat, bakat, motif, pengendalian pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat aktif pengetahuan baru diperoleh. Artinya guru harus
(Soedijarto, 2008:47). menggunakan strategi yang membua siswa aktif
Berbagai komponen yang terdapat dalam pendidikan ketika belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil
ini seringkali berjalan apa adanya, alami, tradisional, belajar siswa. Jadi hasil belajar merupakan salah satu
karena dilakukan tanpa perencanaan konsep yang bukti yang menunjukkan kemampuan atau
matang. Akibat dari semua itu, maka mutu pendidikan keberhasilan seseorang yang melakukan proses
seringkali menunjukkan keadaan yang kurang belajar sesuai dengan bobot atau nilai yang
mengembirakan. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 diperolehnya.
tentang sistem pendidikan Nasional, dinyatakan Sehubungan dengan masalah di atas, maka perlu
bahwa pendidikan Nasional berfungsi diciptakan kelancaran proses belajar mengajar yang
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak salah satunya adalah dengan memberikan latihan atau
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam tugas , karena sikap siswa dalam melaksanakan tugas
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan ini akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar proses belajar mengajar. Dengan pemberian tugas
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tersebut siswa dilatih bertanggung jawab dan lebih
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, meningkatkan kemampuaanya untuk memecahkan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga persoalan dalam pembelajaran. Belajar adalah suatu
Negara yang demokrasi, serta bertanggung jawab. proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang
dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda
bahwa seorang telah belajar sesuatu adalah perubahan mengetengahkan lima strategi yang dianggap sesuai
tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku dengan tuntutan kurikulum, yaitu “Contextual
tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat Teaching Learning, Role Playing, Participative
pengetahuan (kognitif), maupun yang menyangkut Teching And Learning, Mastery Learning, Modular
nilai dan sikap (afektif), dan keterampiran Instruction”( Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi,
(psikomotor). Perubahan tersebut hendaknya terjadi 2010:192)
.
sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya Namun, Salah satu strategi pembelajaran
melalui proses pembelajaran. Dimana guru bukan yang di bahas dalam penelitian ini yaitu strategi
satu-satunya sumber belajar walaupun tugas, peranan Active Learning, strategi ini yang dianggap baik guna
dan fungsinya dalam proses pembelajaran sangatlah meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar ialah
penting. strategi active learning atau pembelajaran aktif.
Strategi dalam pembelajaran mengedepankan sebuah Dengan berbagai perubahan dan cara yang ditawarkan
sistem yang terorganisir dengan baik, mempunyai oleh metode ini menarik karena bertujuan untuk
suatu tema, dalam pelaksanaannya strategi meningkatkan kemampuan siswa terutama dalam
pembelajaran memiliki taktik, untuk mencapai tujuan berkomunikasi yang diukur melalui kemampuan
dalam pembelajaran secara efektif dan efesien menyesuaikan diri dalam segala rekayasa yang
(Ahmad Syafi’I, 2006:23). Seorang guru harus dapat diciptakan oleh pengajar dalam kelas. Strategi active
membimbing siswa dalam meningkatkan hasil belajar learning adalah pembelajaran yang memberikan
dengan strategi yang tepat, sehingga siswa benar- kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
benar dapat aktif dalam belajar, karena pada membangun sendiri konsep dan makna melalui
hakekatnya tugas seorang guru bukan hanya transfer berbagai kegiatan (Sulaiman Daud, 2009:87).
ilmu pengetahuan namun jauh dari itu adalah Pembelajaran active learning ini siswa yang harus
mendidik. Artinya guru harus benar-benar memahami dituntut aktif bukan guru aktif, guru harus kreatif
cara mengajar agar siswa dapat mengerti materi dalam mengelola pembelajaran dan tidak lupa harus
pelajaran yang disampaikan. Ada bermacam-macam kreatif menyiapkan media pembelajaran yang sesuai
strategi yang bisa digunakan guru dalam dengan mata pelajaran sehingga akan didapat suatu
melaksanakan pembelajaran, yaitu Card Sort, The pengalaman belajar yang aktif.
Power Of Two, Snowballing, Poster Comment, Every Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan
One Is Teacher Here, Debat Aktif, dan Active penelitian tentang Penerapan Strategi Active Learning
Learning. selain itu, E. Mulyasa juga Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas
XI IPA.2 SMA Negeri 14 Pekanbaru. Oleh sebab itu rencana tindakan yang dilakukan pada siklus I ini
Penelitian ini diberi judul “Penerapan Strategi Active yaitu menyiapkan silabus, rencana pelaksanaan
Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa pembelajaran yang disesuaikan dengan langkah-
Inggris Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 14 langkah strategi active learning, serta materi
Pekanbaru. pembelajaran. Disamping itu dalam perencanaan juga
Metode Penelitian disiapkan lembaran observasi aktivitas guru dan
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas lembaran observasi untuk aktivitas siswa.
Negeri 14 Pekanbaru.Penelitian ini direncanakan dan Pelaksanaan Tindakan siklus I Pertemuan Pertama.
memerlukan waktu pelaksanaan yaitu dimulai dari Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
bulan Januari 2022 sampai Maret 2022. Rabu tanggal 06 Febuari 2022 pada jam ke 3 dan 4 di
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA.2 pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
kelas XI IPA.2 SMA Negeri 14 Pekanbaru dengan Dalam hal ini penulis bertindak sebagai guru
jumlah 35 orang siswa yang terdiri dari 12 orang laki- sedangkan observer penulis meminta bantuan kepada
laki dan 23 orang perempuan. Jenis penelitian ini guru mata pelajaran sejenis. Pelaksanaan dilakukan
adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian berdasarkan RPP yang berpedoman pada silabus dan
tindakan kelas ini adalah suatu upaya untuk kurikulum dengan langkah yang dibagi menjadi tiga
mencermati kegiatan belajar peserta didik dengan kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan awal,
memberikan sebuah tindakan yang sengaja kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru memulai
dimunculkan. Penelitian ini menggunakan dua siklus pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk
yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi, menyiapkan siswa, kemudian guru mengabsen
dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan kehadiran siswa, lalu memberikan apersepsi dengan
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dimana cara memberikan tanya jawab kepada siswa, “Apakah
penulis sebagai pelaksana strategi dan guru mata kalian pernah pergi karya wisata..?”, kemudian guru
pelajaran sebagai observer. Untuk memperjelas fase- menyampaikan kaitannya dengan materi baru.
fase dalam penelitian tindakan siklus spiralnya dan Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
bagaimana pelaksanaan. kepada siswa dengan cara menyampaikan indikator
Hasil Penelitian yang harus dicapai dalam pembelajaran ini dan
Tahap persiapan siklus I Pertemuan Pertama dan menuliskan di papan tulis untuk diketahui oleh siswa
Kedua. Pada pertemuan pertama dan kedua siklus I kemudian menjelaskan. Pada kegiatan inti, terlebih
dimulai dengan perencanaan tindakan. Adapun dahulu guru menginformasikan pelajaran dengan
menjelaskan recount text, unsur -unsur recount text, berimbas pada hasil belajar siswa. Selain itu, guru
cara menulis recount text. Kemudian, guru meminta juga masih belum terbiasa menggunakan strategi
siswa untuk mengamati dan mencermati contoh active learning dalam pembelajaran sehingga masih
recount text yang bertujuan mengembangkan banyak kekurangan-kekurangan yang harus
keterampilan dan pemahaman dengan penekanan pada diperbaiki. Pada kegiatan akhir guru secara singkat
belajar dengan melakukan perbuatan (learning by mengulang pokok-pokok penting pembelajaran
doing), selain itu guru juga menyesuaikan tindakan kemudian memberikan pesan-pesan yang diakhiri
dengan karakteristik siswa. Kemudian dilanjutkan dengan bersama-sama menyimpulkan
dengan meminta siswa mendiskusikan unsur-unsur pembelajaran.Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan
yang ada dalam recount text dengan menggunakan pada hari Rabu tanggal 13 Febuari 2022. Pada
berbagai alat peraga, termasuk menggunakan gambar pertemuan ini guru memberikan apersepsi dengan
agar pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan menanyakan materi sebelumnya, memotivasi kepada
relevan. Guru juga meminta siswa mengembangkan siswa dan memberikan informasi kepada siswa
pokok-pokok pengalaman pribadi itu menjadi sebuah tentang materi yang akan dipelajari. Disini siswa
pemikiran, dan perasaan ke dalam recount text dengan melakukan kegiatan pembelajaran dengan tanya
meminta Siswa menuliskan pengalaman pribadi jawab tentang hal-hal yang menarik dari recount text
secara individu. Kemudian, guru dan siswa serta guru meminta siswa untuk mengamati dan
menerapkan cara pembelajaran yang lebih komperatif mencermati contoh recount text yang bertujuan
dan interaktif, termasuk pembelajaran yang mengembangkan keterampilan dan pemahaman
menggunakan kelompok dengan menyimpulkan dengan penekanan pada belajar dengan melakukan
materi pembelajaran / recount text. Setelah itu guru perbuatan (learning by doing), selain itu guru juga
mendorong siswa menemukan pemecahan sendiri menyesuaikan tindakan dengan karakteristik siswa.
terhadap masalah, mengungkapkan pikiran mereka, Kemudian dilanjutkan dengan meminta siswa
dan mengajak siswa terlibat dalam menciptakan mendiskusikan unsur-unsur yang ada dalam recount
lingkungan sekolah sendiri dengan melakukan refleksi text dengan menggunakan berbagai alat peraga,
tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Ketika termasuk menggunakan gambar agar pembelajaran
proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan lebih menarik, menyenangkan dan relevan. Guru juga
pertama ini berdasarkan catatan observer, terlihat meminta siswa mengembangkan pokok-pokok
masih minimnya minat membaca siswa sehingga pengalaman pribadi itu menjadi sebuah pemikiran,
siswa cenderung hanya bermain saja dan tentu dan perasaan ke dalam tulisannya dengan meminta
siswa menuliskan pengalaman pribadi secara memahami materi pembelajaran yang dipelajari.
individu. Kemudian, guru dan siswa menerapkan cara Berdasarkan hasil pengamatan kelas dan diskusi
pembelajaran yang lebih komperatif dan interaktif, dengan pengamat maka diperoleh beberapa hal yang
termasuk pembelajaran yang menggunakan kelompok berkaitan dengan proses pembelajaran. Pada siklus
dengan menyimpulkan materi pembelajaran. Setelah pertama yang perlu mendapat perhatian sebelum
itu guru mendorong siswa menemukan pemecahan kegiatan pembelajaran pada siklus ke dua dimulai.
sendiri terhadap masalah, mengungkapkan pikiran Hal refleksi siklus I yang dilakukan dari dua kali
mereka, dan mengajak siswa terlibat dalam pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut: Dari sisi
menciptakan lingkungan sekolah sendiri dengan kebaikan. Pengelolaan kegiatan pembelajaran sudah
melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah berjalan sesuai dengan tahapan pembelajaran yang
berlangsung. Guru hanya sebagai fasiliatator, ditetapkan dalam RPP. Setiap respon siswa sudah
sedangkan siswa yang lebih aktif dalam bekerja dan dihargai oleh guru dengan baik dan perlu ditingkatkan
guru hanya mengamati kerja siswa. Berdasarkan hasil lagi sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif
pengamatan pertama siswa terlihat senang untuk dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang berbeda
menyampaikan pendapatnya masing-masing. Pada tingkat kemampuannya dapat bekerja sama dalam
pertemuan ini siswa mulai dapat melaksanakan meyelesaikan soal yang diberikan. Siswa yang
dengan baik tahap-tahap yang diterapkan dalam biasanya hanya diam menunggu jawaban dari
rencana pembelajaran. Hal ini terlihat dari aktivitas temannya harus ikut berperan walaupun
siswa yang banyak melakukan aktivitas yang lain, kemampuannya kurang. Guru lebih semangat
seperti kurangnya bermain dan serius mendengarkan mengajar karena semua siswa aktif menyampaikan
apa yang disampaikan oleh guru, siswa berpikir kritis pendapat mereka masing-masing. Dari sisi
untuk mengingat kejadian apa yang akan ditulis kelemahan. Pada saat siswa diminta untuk membuat
dalam recount text, adanya diskusi antar sesama recount text, tidak semua siswa dapat mengerjakan
siswa, dan kemudian siswa membuat recount text karena malas menulis. Pengawasan dalam
serta menyimpulkan isi tulisan yang berbentuk pembelajaran sebaiknya lebih ketat, agar semua siswa
recount text. Pada kegiatan akhir pembelajaran siswa dapat bekarja sama dengan baik. Guru belum optimal
dengan bantuan peneliti menyimpulkan materi yang dalam memperhatikan secara khusus siswa-siswi yang
diajarkan dan memberikan pesan-pesan singkat, serta dianggap lemah. Untuk itu peneliti melakukan
peneliti juga memberikan tindak lanjut dengan perencanaan perbaikan-perbaikan kesalahan yang
memberikan pekerjaan rumah agar siswa lebih akan dilakukan pada siklus II. Ulangan Siklus I. Pada
pertemuan ketiga siklus I, 20 Febuari 2022 guru pada jam ketiga dan ke empat di kelas XI IPA.2 pada
memberikan ulangan harian I kepada siswa. Siswa mata pelajaran Bahasa Inggris. Pada pertemuan ini
yang hadir pada saat ulangan harian I adalah 35 orang guru memberikan apersepsi atau memulai
siswa, soal ulangan harian I yang diberikan tentang pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk
menuliskan pokok-.pokok pengalaman pribadi yang menyiapkan siswa. Kemudian, guru mengabsen
terjadi dalam suatu hari dan menulis recount text kehadiran siswa serta bertanya kepada siswa “
dengan bahasa yang baik dan benar. Kegiatan diawali Apakah yang dimaksud dengan recount text.
dengan menyiapkan siswa oleh ketua kelas, kemudian Menjelaskan hal-hal berkaitan dengan recount text
dilanjutkan do’a mau belajar. Sebelum ulangan harian kemudian guru membacakan contoh recount text serta
dimulai ketika guru menjelaskan peraturan dalam menyampaikan kaitannya dengan materi baru.
ulangan dan setelah waktu berakhir semua kertas Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran
jawaban dikumpulkan. Hasil Penelitian Siklus II. kepada siswa dengan cara menyampaikan indikator
Tahap Persiapan Siklus II Pertemuan Pertama dan ke yang harus dicapai dalam pembelajaran ini dan
dua. Kegiatan penelitian pada tahap ini adalah menuliskan di papan tulis untuk diketahui oleh siswa
mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan. yaitu menulis recount text dengan memperhatikan
Sejalan dengan perbaikan pembelajaran yang telah generict structure, dan unsur kebahasaan, kemudian
direncanakan, maka instrumen yang berhasil disusun memperlihatkan media. Siswa melakukan kegiatan
pada tahap ini adalah instrumen penelitian dan pembelajaran dengan dapat menyimpulkan recount
instrumen pengumpul data. Instrumen penelitian text. Siswa melakukan kegiatan demonstrasi sehingga
terdiri dari perangkat pembelajaran silabus, Rencana dapat memahami pelajaran tersebut. Disini guru
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 2 kali hanya sebagai fasilitator, siswa yang lebih aktif dalam
pertemuan, Lembar Kerja Siswa (LKS), soal ulangan bekarja, sedangkan guru hanya mengamati kerja
siklus II, instrument pengumpulan data yang siswa. Ketika proses pembelajaran berlangsung pada
digunakan adalah lembar pengamatan aktivitas guru pertemuan pertama ini berdasarkan catatan observer,
dan siswa, serta alat-alat untuk melakukan percobaan. terlihat siswa sudah ikut serta dalam melakukan
Diakhir kegiatan persiapan ini, penelitian ini juga percobaan walaupun masih ada satu, dua orang siswa
menjelaskan secara singkat pembelajaran yang akan yang masih belum aktif. Siswa cenderung hanya
diterapkan. Pelaksanaan Tindakan Siklus II bermain saja dan tentu saja berimbas pada hasil
Pertemuan Pertama. Siklus II pertemuan pertama belajar siswa. Selain itu, guru juga dalam
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Febuari 2022 menggunakan strategi active learning, yang masih ada
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki pada terlihat pada hasil belajar siswa pada lembar aktivitas
pertemuan selanjutnya. Pada kegiatan akhir siswa. Ulangan Siklus II. Pada pertemuan ini tanggal
pembelajaran siswa dengan bantuan peneliti 13 Maret 2022 guru mengadakan ulangan harian II,
menyimpulkan materi yang diajarkan dan dengan materi recount text dengan memperhatikan
memberikan pesan-pesan singkat, serta peneliti juga generict structure, unsur kebahasaan dan
memberikan tindak lanjut dengan memberikan implementasinya dengan soal ulangan harian II yang
pekerjaan rumah dengan menulis pengalaman pribadi berjumlah 20 soal. Pada pertemuan ini semua siswa
berbentuk recount text dengan memperhatikan hadir dengan kata lain sebanyak 35 orang siswa
generict structure dan unsur kebahasaan. Pelaksanaan seluruhnya datang dan dilaksanakam ulangan harian
Tindakan Siklus II Pertemuan ke dua. Siklus II II selama 90 menit. Soal disediakan oleh peneliti yang
pertemuan ke dua pada hari Selasa tanggal 06 Maret berbentuk objektif dan dibagikan kepada masing-
2022 pada jam ketiga dan ke empat di kelas XI IPA.2 masing siswa. Setelah ulangan harian II selesai
pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Pelaksanaan peneliti berdiskusi dengan siswa berpendapat bahwa
dilakukan berdasarkan RPP yang berpedoman pada pembelajaran yang dilakukan sangat menyenangkan
silabus dan kurikulum dengan langkah-langkah yang sehingga lebih mudah dipelajari dan mengesankan
dibagi tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti bagi siswa.. Refleksi Siklus II. Setelah dilakukan
dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti, terlebih siklus II dari pertemuan pertama siklus II sampai
dahulu guru menginformasikan pelajaran dengan pertemuan ke dua siklus II, guru dan siswa jauh lebih
menjelaskan tentang surat pribadi, selain itu guru juga baik dibandingkan dengan siklus I, begitu juga
menyesuaikan tindakan dengan karakteristik siswa. dengan hasil ulangan harian lebih baik dari
Kemudian, dilanjutkan dengan materi pelajaran yang sebelumnya. Kegiatan pembelajaran sudah sesuai
sedang diajarkan. Ketika proses pembelajaran dengan yang diharapkan, guru telah mampu
berlangsung pada pertemuan kedua ini berdasarkan menggunakan waktu pembelajaran dengan baik, siswa
catatan observer, terlihat siswa sudah sangat aktif dan sudah mengerti dengan langkah-langkah kegiatan
bersemangat dalam belajar. Selain itu, siswa juga pembelajaran yang terlihat dari keaktifan siswa dalam
sudah aktif pada umumnya dan melaksanakan menyelesaikan tugasnya dengan baik secara individu.
kegiatan pembelajaran jauh lebih baik dari Oleh karena itu, pada siklus II ini peneliti tidak
pertemuan-pertemuan sebelumnya dan melaksanakan melakukan perencanaan untuk siklus selanjutnya.
kegiatan pembelajaran jauh lebih baik dari Analisis Hasil Tindakan. Aktivitas Guru
pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hal ini sangat
Pelaksanaan observasi aktivitas guru tersebut adalah individu. Menerapkan cara pembelajaran yang lebih
gambaran pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan komperatif dan interaktif, termasuk pembelajaran
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Aktivitas guru yang menggunakan kelompok dengan menyimpulkan
terdiri dari 5 jenis aktivitas yang diobservasi sesuai materi pembelajaran recount text. Mendorong siswa
dengan langkah-langkah strategi active learning. menemukan pemecahan sendiri terhadap masalah,
Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang aktivitas mengungkapkan pikiran mereka, dan mengajak siswa
guru, maka dapat diketahui bahwa aktivitas guru pada terlibat dalam menciptakan lingkungan sekolah
siklus I pertemuan pertama memperoleh skor klaksial sendiri dengan melakukan refleksi tentang
adalah 60% dengan kategori kurang baik, setelah pembelajaran yang telah berlangsung. Sebagaimana
dilakukan pertemuan ke dua pada siklus I, maka diuraikan di atas, bahwa aktivitas guru siklus II
aktivitas guru meningkat dengan perolehan skor dikategorikan baik sekali. Hal ini mengindikasikan
klaksial adalah 65% dengan kategori cukup baik. terjadinya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke
Sedangkan siklus II aktivitas guru pertemuan pertama siklus II. Aktivitas Siswa
meningkat dengan perolehan skor 80 dengan kategori Aktivitas guru dalam proses pembelajaran akan
baik dan pada pertemuan ke dua aktivitas guru siklus berpengaruh besar terhadap aktivitas siswa dalam
II meningkat dengan skor 90% dengan kategori baik pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat pada aktivitas
sekali. Agar lebih jelas keterangan aktivitas guru siswa pada siklus I pertemuan pertama masih
dapat dipaparkan sebagai berikut: Melibatkan siswa tergolong kurang aktif karena masih banyak tindakan-
untuk mengamati dan mencermati contoh recount text tindakan siswa yang tidak sesuai langkah-langkah
yang bertujuan mengembangkan keterampilan dan pembelajaran. Hal ini terlihat tabel disetiap tindakan
pemahaman dengan penekanan pada belajar dengan siswa. Akan tetapi, pada pertemuan selanjutnya
melakukan perbuatan(learning by doing). Meminta aktivitas siswa mengalami peningkatan, hail ini
siswa mendiskusikan unsur-unsur yang ada dalam disebabkan selain guru semakin paham akan apa yang
recount text dengan menggunakan berbagai alat harus ia lakukan dan siswa semakin mengerti dengan
peraga, termasuk menggunakan gambar agar langkah-langkah pembelajarannya. Kekurangan-
pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan kekurangan yang terdapat pada awal pertemuan dapat
relevan. Meminta siswa mengembangkan pokok- diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Berdasarkan
pokok pengalaman pribadi itu menjadi sebuah analisis lembar pengamatan aktivitas siswa di atas
pemikiran, dan perasaan ke dalam recount text dengan terlihat bahwa aktivitas siswa pada siklus I,
meminta siswa menuliskan pengalaman pribadi secara pertemuan penilaian I dengan persentase 50,71%
menjadi 60,71% pertemuan ke dua. Pertemuan penululis ceritakan di atas. Selanjutnya dari hasil
pertama penilaian 2 dengan persentase 51,43% belajar penelitian pada awal menunjukkan bahwa
menjadi 62,14% pertemuan kedua. Sedangkan pada hasil belajar belum mencapai indikator keberhasilan
pertemuan pertama penilaian 3 dengan persentase yang ditetapkan, yaitu siswa mencapai ketuntasan
60,71% menjadi 65,71% pertemuan kedua. klaksial 51,14% pada data sebelum tindakan. Setelah
Pertemuan pertama penilaian 4 dengan persentase dilakukan tindakan perbaikan ternyata hasil belajar
61,43% menjadi 66,43% pertemuan ke dua. siswa meningkat yaitu pada siklus I dengan persentase
Pertemuan pertama penilaian 5 dengan persentase ketuntasan klaksial adalah sebesar 65,71% terjadinya
55,71% menjadi 70,00% pertemuan ke dua. peningkatan disebabkan karena pada proses
Pertemuan pertama penilaian 6 dengan persentase pembelajaran menggunakan strategi active learning.
56,43% menjadi 71,43% pertemuan ke dua. Dengan demikian perlu dilakukan perbaikan yaitu
Pertemuan pertama penilaian 7 dengan persentase pada siklus II melalui strategi active learning, setelah
69,29% tetap menjadi 72,86% pertemuan ke dua. dilakukan tindakan hasil belajar siswa terjadi
Pada siklus II pertemuan pertama penilaian 1 dengan peningkatan dengan persentase ketuntasan klaksial
persentase 71,43% menjadi 87,14% pertemuan ke adalah sebesar 91,43% Artinya jumlah ketuntasan
dua. Pertemuan pertama penilaian 2 dengan siswa telah melebihi dari indikator keberhasilan yang
persentase 72,14% menjadi 89,29% pertemuan kedua. telah ditetapkan dalam penelitian yaitu 62%.
Sedangkan pada pertemuan pertama penilaian 3 Sebagaimana terlihat pada tabel hasil belajar di atas,
dengan persentase 73,57% menjadi 86,43% bahwa umumnya pada setiap indikator pada aktivitas
pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 4 siswa siklus II sudah terlihat peningkatan yang sangat
dengan persentase 77,86% menjadi 85,71% signifikan. Hal ini dapat terlihat pada hasil belajar tiap
pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 5 pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
dengan persentase 76,43% menjadi 87,14% tindakan yang penulis rumuskan pada bab kedua yaitu
pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 6 jika diterapkan strategi active learning, maka dapat
dengan persentase 75,87% menjadi 93,96% meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas
pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 7 XI IPA.2 SMA Negeri 14 Pekanbaru Tahun Ajaran
dengan persentase 80,00% menjadi 91,43% 2021/2022 diterima.
pertemuan ke dua. Hal ini terjadi karena siswa sangat Kesimpulan
termotivasi dan merasa senang dengan cara yang Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
digunakan dalam pembelajaran seperti yang telah telah disajikan pada bab IV terdahulu, maka dapat
disimpulkan bahwa strategi active learning dapat 72,14% menjadi 89,29% pertemuan kedua.
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas Sedangkan pada pertemuan pertama penilaian 3
XI IPA.2 di SMA Negeri 14 Pekanbaru, hal ini dilihat dengan persentase 73,57% menjadi 86,43%
dari meningkatnya aktivitas guru dan aktivitas siswa pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 4
dan tentunya sangat mempengaruhi hasil belajar siswa dengan persentase 77,86% menjadi 85,71%
juga pada setiap pertemuan. Aktivitas guru dalam pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 5
pembelajaran mengalami peningkatan, dimana dengan persentase 76,43% menjadi 87,14%
aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 6
sebesar 60% kemudian meningkat menjadi 65% pada dengan persentase 75,87% menjadi 93,96%
pertemuan kedua, sedangkan pada siklus II pertemuan pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penilaian 7
pertama sebesar 80% mengalami peningkatan menjadi dengan persentase 80,00% menjadi 91,43%
90% pada pertemuan kedua. Sedangkan aktivitas pertemuan ke dua. Hal ini terjadi karena siswa sangat
siswa terlihat bahwa pada siklus I, pertemuan pertama termotivasi dan merasa senang dengan cara yang
penilaian 1 dengan persentase 50,71% menjadi digunakan dalam pembelajaran seperti yang telah
60,71% pertemuan ke dua. Pertemuan pertama penulis ceritakan di atas. Selanjutnya, pada ketuntasan
penilaian 2 dengan persentase 51,43% menjadi belajar siswa juga mengalami peningkatan disetiap
62,14% pertemuan kedua. Sedangkan pada pertemuan pertemuannya, yaitu rata-rata ketuntasan 65,71%
pertama penilaian 3 dengan persentase 60,71% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 orang
menjadi 65,71% pertemuan kedua. Pertemuan siswa pada siklus I. Mengalami peningkatan pada
pertama penilaian 4 dengan persentase 61,43% siklus II sebesar 91,43% dengan jumlah siswa yang
menjadi 66,43% pertemuan ke dua. Pertemuan tuntas sebanyak 32 orang siswa.
pertama penilaian 5 dengan persentase 55,71% Saran
menjadi 70,00% pertemuan ke dua. Pertemuan Penelitian ini dapat digunakan guru dan siswa sebagai
pertama penilaian 6 dengan persentase 56,43% alternatif untuk meningkatkan hasil belajar peserta
menjadi 71,43% pertemuan ke dua. Pertemuan didik. Sebab, melalui strategi pembelajaran ini
pertama penilaian 7 dengan persentase 69,29% tetap terbukti dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa
menjadi 72,86% pertemuan ke dua. Pada siklus II Inggris bagi peserta didik. Namun demikian, terlebih
pertemuan pertama penilaian 1 dengan persentase dahulu guru harus mengetahui langkah-langkah
71,43% menjadi 87,14% pertemuan ke dua. strategi active learning dan menguasai materi.
Pertemuan pertama penilaian 2 dengan persentase Daftar Pustaka
Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran ,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Hartono. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
M. Silberman. 2005. Cara Pelatihan & Pembelajaran
Aktif, Jakarta: Rineka Cipta
Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hasanatun. 2009. Metode Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan.
Jakarta: Pustaka Setia.
Tohirin. 2011. Psikologi Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Nana Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Slemato. 2003. Belajar Dan Factor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai