PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal
seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat Covid-19, SMK Bina Nusa
Mandiri melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menyesuaikan kondisi
darurat di masa pandemi, di butuhkan kreatifitas dari masing-masing sekolah
dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang
tua. Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat,
tentunya sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran yaitu Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan
rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing
satuan pendidikan di masa Covid 19. Kurikulum ini dikembangkan untuk
menghadapi masa darurat covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang
meliputi kerangka dasar Kurikulum, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur
dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan, Sebelum mengembangkan
Kurikulum, SMK Bina Nusa Mandiri melakukan analisis kondisi internal yang ada di
satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan
dengan melakukan skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan
dan peserta didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan Covid-19. Suplemen Kurikulum ini disusun dan
dilaksanakan pada masa covid 19, oleh karena itu semua aspek yang berkenaan
dengan perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil
belajar disesuaikan dengan kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan
Sekolah. Dalam menyusun kurikulum, satuan pendidikan dapat melakukan
modifikasi dan inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
sekolah. Dengan tersusunnya dokumen Kurikulum ini, SMK Bina Nusa Mandiri
akan menjadi sekolah yang memiliki Kurikulum yang disesuaikan dengan situasi
Page | 1
dan kondisi lingkungan sekolah dimasa pandemi covid 19, sehingga terselenggara
proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan
berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi sekolah.
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik: (1) manusia berkualitas
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga
negara yang demokratis, bertanggung jawab.
1. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
a. Tantangan Internal
1) Pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
2) Sumber Daya Manusia yang masih perlu adanya peningkatan kualitas
secara akademik maupun non akademik (TPK), sehingga guru mampu
mentransformasikan materi pembelajaran terhadap peserta didik,
serta kurangnya beradaptasi dengan inovasi, disamping itu perlu
meningkatkan kepedulian terhadap peserta didik dan seluruh warga
sekolah.
3) Sarana dan Prasarana yang perlu adanya penambahan dari sisi
kualitas dan kuantitas sehingga mampu menunjang kebutuhan
peserta didik
Page | 2
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di
masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
1) Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga
negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk
mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan
memiliki kesiapan untuk bekerja.
2) Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
3) Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi,
Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative
learning.
4) Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan
dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir
dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
1) Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
2) Dari satu arah menuju interaktif.
3) Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
4) Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
5) Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
6) Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
7) Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
8) Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
9) Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
Page | 3
10) Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
11) Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
12) Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
13) Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak.
14) Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
15) Dari pemikiran faktual menuju kritis.
16) Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan Standar
Kompetensi Lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan
pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak
diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat
nasional.
Page | 4
4) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan
menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang
pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7) Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema
atau satu kelas dan satu mata pelajaran SMK. Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.
8) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD
yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut
2. Kondisi nyata hasil EDS
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap sekolah menjadi tanggung jawab
kepala sekolah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang
terdiri dari Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua peserta didik,
dan pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat atau
tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk digunakan
oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja sekolah terhadap 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar
penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya
peningkatan kinerja sekolah. EDS sebaiknya dilaksanakan setelah anggota TPS
mendapat pelatihan. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
seorang Kepala sekolah/madrasah harus memiliki kompetensi-kompetensi
seperti tertera dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13
Page | 5
Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah: - kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Disamping itu
sebagai orang yang paling bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu
pendidikan di satuan pendidikan dibawah tanggung jawabnnya, dia juga
harus mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 63 tahun
2009 tentang Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang
mengharuskan “terbangunnya budaya, mutu pendidikan” serta
“terpetakannya mutu pendidikan yang rinci pada satuan pendidikan”. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka kepala sekolah khususnya dan pemangku
kepentingan pendidikan pada umumnya, mutlak perlu mengetahui secara
benar konsep, maksud dan tujuan serta mampu melaksanakan Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) di sekolahnya. Dengan melaksanakan EDS ini maka kepala
sekolah akan lebih dapat melaksanakan kompetensi manajerialnya secara
menyeluruh dan bermakna yang akan membantu peningkatan kinerja sekolah
– khususnya dalam melihat sejauh manakah sekolah/madrasah telah
mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan
(SNP), serta kekuatan dan kelemahannya sehingga sekolah dapat menyusun
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) atau Rencana Kegiatan Sekolah (RKS)
berdasarkan keadaan dan kebutuhan nyata mereka. Peningkatan mutu
pendidikan khususnya pada satuan pendidikan memerlukan adanya kepala
sekolah/madrasah yang handal, tangguh dan berkemampuan yang secara
bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan di sekolah dapat
memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada semua peserta
didik. Kepala sekolah/madrasah yang handal diharapkan dapat menjadi
lokomotif dan kekuatan untuk membimbing, menjadi contoh, serta
menggerakkan para pendidik dan tenaga kependidikamn dalam
melaksanakan upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena
itu, program penguatan kemampuan kepala sekolah perlu memasukkan
pembahasan mengenai EDS, yang merupakan bagian penting dalam
kompetensi manajerial, sebagai salah satu topik yang harus diketahui dan
Page | 6
dipahami secara benar untuk selanjutnya dilaksanakan oleh para kepala
sekolah
3. Kondisi Ideal Sesuai Permendikbud
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015, tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah harus menyusun kurikulum dengan mengacu kepada Standar Isi
dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterbitkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan terbitnya beberapa
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP), maka pengembangan kurikulum harus pula
mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, dan
Standar Penilaian Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah. Dokumen KTSP terdiri atas
dokumen I dan dokumen II. Dokumen I meliputi komponen KTSP yaitu tujuan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender
pendidikan, dan dokumen II meliputi silabus seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, untuk semua tingkat kelas. Sebelum mengembangkan KTSP,
sekolah perlu melakukan analisis konteks yang meliputi analisis SNP, analisis
Page | 7
kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan
eksternal satuan pendidikan.
Page | 8
Data menunjukkan bahwa setiap tahun jumlah peserta didik
pendaftar dan yang diterima selalu menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Hal ini merupakan kepercayaan masyarakat yang
meningkat terhadap SMK Bina Nusa Mandiri Tahun Pelajaran
2020/2021, hal ini terbukti bahwa pada Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2020/2021 terjadi peningkatan yang
signifikan. Hal ini merupakan peluang yang besar bagi SMK Bina Nusa
Mandiri untuk meningkatkan kualitas secara menyeluruh meliputi
sarana prasaran dan kualitas guru.
2. Peseta Didik
a. Kekuatan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilakukan melalui seleksi
dengan mempertimbangkan SKHUN serta jumlah pendaftar selalu
melebihi kuota pemerimaan maka dapat memperoleh siswa yang
berkemampuan lebih baik.
b. Tantangan
SMK Bina Nusa Mandiri harus memiliki ciri keunggulan tersendiri
sehingga menjadi pilihan utama di antara sekolah lain.
c. Peluang
Dengan input nilai yang masuk di SMK Bina Nusa Mandiri termasuk
kategori baik maka mempunyai peluang untuk meningkatkan prestasi
peserta didik. Mencermati dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan
peluang yang ada bagi peserta didik, maka hal itu perlu dilakukan oleh
sekolah adalah:
1) Meningkatkan prestasi siswa baik akademik maupun non
akademik.
2) Membuat program jam tambahan setelah selesai pelajaran.
3) Melakukan peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah
sebagai media pembelajaran
3. Proses Pelajaran
Page | 9
Kurikulum SMK Bina Nusa Mandiri Tahun Pelajaran 2020/2021 hasil
analisis konteks proses pembelajaran di SMK Bina Nusa Mandiri dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan 5 hari efektif dengan
rincian sebagai berikut:
a. Untuk kelas X rincian 46 jam/minggu. Untuk kelas IX & XII rincian 48
jam/minggu
b. Untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 SMK Bina Nusa Mandiri melakukan
system pembalajaran secara Daring.
c. Waktu pembelajaran selama pandemi dimulai pukul 07.00 sampai
dengan 13.00
4. Sarana dan Prasarana
Sekolah berupaya untuk meningkatkan kualitas sarana prasarana sekolah,
antara lain: menambah ruang kelas dari 10 menjadi 13 ruang kelas,
menggunakan media elektronik dilengkapi LCD proyektor, 2 laboratorium
komputer, 1 laboratorium Perhotelan, 1 ruang perpustakaan, mushola
dan menambah jaringan internet, hal ini merupakan tantangan tersendiri
guna memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
5. Manajemen
a. Kekuatan
Dukungan warga sekolah merupakan kekuatan untuk mewujudkan
manajemen berbasis informatika dan teknologi (IT)
b. Kelemahan
Dengan Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah yang
belum semua mengenal pembelajaran berbasis IT tentulah masih
belum cukup untuk mewujudkan manajemen berbasis IT di SMK Bina
Nusa Mandiri.
c. Tantangan
Dengan tuntutan tersebut maka merupakan tantangan untuk
mewujudkan manajemen berbasis IT di SMK Bina Nusa Mandiri.
d. Peluang
Page | 10
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam
pembelajaran berbasis IT dan bisa meningktakan prestasi siswa dari
segi akademik atau non akademik.
Page | 11
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
Page | 12
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum
2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
Page | 13
dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan pendidikan di
Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya
tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan
yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus.
Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
3. Landasan Psikologis
Dengan menerapkan landasan psikologi dalam proses pengembangan
kurikulum diharapkan dapat diupayakan pendidikan yang dilaksanakan relevan
dengan hakikat peserta didik, baik penyesuaian dari segi materi/bahan yang
harus diberikan/dipelajari peserta didik, maupun dari segi penyampaian dan
proses belajar serta penyesuaian dari unsur–unsur upaya pendidikan lainnya.
Pada dasarnya terdapat dua cabang ilmu psikologi yang berkaitan erat dalam
proses pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi
belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi
perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan
perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan
individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang
semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari
pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar
mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek
perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum.
Karakteristik perilaku tiap individu pada tiap tingkat perkembangan
merupakan kajian yang terdapat dalam cabang psikologi perkembangan. Oleh
Page | 14
sebab itu, dalam pengembangan kurikulum yang senantiasa berhubungan
dengan program pendidikan untuk kepentingan peserta didik, maka landasan
psikologi mutlak harus dijadikan dasar dalam proses pengembangan
kurikulum. Perkembangan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya
diperoleh melalui proses belajar. Guru sebagai pendidik harus mengupayakan
cara/metode yang lebih baik untuk melaksanakan proses pembelajaran guna
mendapatkan hasil yang optimal, dalam hal ini proses pembelajaran mutlak
diperlukan pemikiran yang mendalam dengan memperhatikan psikologi
belajar. Psikologi perkembangan diperlukan terutama dalam hal penentuan isi
kurikulum yang diberikan/dipelajari peserta didik, baik tingkat kedalaman dan
keluasan materi, tingkat kesulitan dan kelayakannya serta manfaatnya yang
disesuaikan dengan tahap dan tugas perkembangan peserta didik. Psikologi
belajar memberikan sumbangan terhadap pengembangan kurikulum terutama
berkenaan dengan bagaimana kurikulum itu diberikan kepada peserta didik
dan bagaimana peserta didik harus mempelajarinya, berarti berkenaan
dengan strategi pelaksanaan kurikulum. Anak sejak dilahirkan sudah
memperlihatkan keunikan–keunikan yang berbeda satu sama lainnya, seperti
pernyataan dirinya dalam bentuk tangisan dan gerakan–gerakan tubuhnya.
Hal ini menggambarkan bahwa sejak lahir anak telah memiliki potensi untuk
berkembang. Di dalam psikologi perkembangan terdapat banyak pandangan
ahli berkenaan dengan perkembangan individu pada tiap–tiap fase
perkembangan. Pandangan tentang anak sebagai makhluk yang unik sangat
berpengaruh terhadap pengembangan kurikulum pendidikan. Setiap anak
merupakan pribadi tersendiri, memiliki perbedaan di samping persamaannya.
Implikasi dari hal tersebut terhadap pengembangan kurikulum, antara lain;
a. Tiap anak diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat,
minat, dan kebutuhannya,
b. Di samping disediakan pembelajaran yang bersifat umum (program inti)
yang harus dipelajari peserta didik di sekolah, disediakan pula
pembelajaran pilihan sesuai minat dan bakat anak,
Page | 15
c. Kurikulum selain menyediakan bahan ajar yang bersifat kejuruan juga
menyediakan bahan ajar yang bersifat akademik,
d. Kurikulum memuat tujuan yang mengandung pengetahuan, nilai/sikap,
dan ketrampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh lahir
dan batin.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum
2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan pengalaman belajar langsung peserta
didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual
peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh
peserta didik menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Page | 16
3. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
5. Perpres No. 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Carakter
6. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMK
7. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat satuan
Pendidikan pada Pendidikan asar dan Menengah
8. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan kstrakurikuler
Pendidikan Dasar dan menengah
9. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan kepramukaan
sebagai ekstra Kurikuler Wajib
10. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentangimplementasi Mulok
Kurikulum 2013
11. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
12. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan
13. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Menengah Kejuruan;
14. Permendikbud Nomor 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan SMK
15. Permendikbud Nomor 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil belajar oleh
Satuan Pendidikan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
16. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KK/2018
tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK);
Page | 17
17. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018
tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
18. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 464/D5/KR/2018
tentang KI/KD
19. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 89 tahun 2018 tentang
Perubahan atas peraturan Gubernur Nomor 80 tahun 2017 Tentang
Kurikulum Muatan Lokal di Sekolah/Madrasah.
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN,
VISI dan MISI SEKOLAH SMK BINA NUSA MANDIRI
Page | 18
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang
dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau
dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
A. Visi
Sekolah SMK Bina Nusa Mandiri merupakan sekolah yang berada dalam
sub sistem dinas pendidikan Provinsi DKI Jakarta, maka sebagai tindak
lanjut dari upaya untuk melakukan kegiatan dan proses belajar mengajar
perlu adanya pedoman yang berupa Visi SMK Bina Nusa Mandiri. Visi
sekolah sebagai wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah
harus memiliki pandangan jauh ke depan. Gambaran masa depan sekolah
harus tercermin pada visi sekolah. Dengan menganalisis segala kekuatan
dan kelemahan dan memperhatikan berbagai aspek dan tuntutan, visi
SMK Bina Nusa Mandiri ditetapkan sebagai berikut:
“ Mewujudkan Lulusan Yang Profesional Dalam Mempersiapkan Tenaga
Kerja Sesuai Dengan Kebutuhan Industri, dan Berahklak Mulia.”
B. Misi
Misi adalah suatu langkah idealis yang harus dijabarkan dalam langkah-
langkah nyata agar visi dapat diwujudkan. Untuk mewujudkan visi
tersebut, sekolah telah menetapkan misi yang merupakan upaya
memenuhi kepentingan-kepentingan sebagaimana dituangkan dalam visi
sekolah.
Page | 19
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang berbasis ilmu
pengetahuan yang tinggi sesuai dengan Program Studi.
2. Melaksanakan pendidikan kejuruan yang berkarakter kebangsaan,
kewirausahaan yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha/industri
dan masyarakat.
3. Membangun kerjasama dengan dunia usaha dan industri dengan
potensi pengembangan sumberdaya manusia, dan inovasi tepat guna,
4. Menerapkan Manajemen berbasis sekolah yang partisipatif dan
melibatkan seluruh warga sekolah.
5. Menerapkan pendidikan karakter dalam setiap kegiatan sekolah
6. Menerapkan model pembelajaran berbasis IT sesuai kemajuan
teknologi informasi 4.0.
C. Tujuan SMK Bina Nusa Mandiri
a. Mewujudkan lembaga pendidikan yang berkualitas dengan acuan
manajemen mutu.
b. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi sumber daya manusia
yang profesional, mempunyai kemampuan untuk mandiri dan mampu
mengisiformasi yang ada pada dunia usaha/dunia industri/pemerintah
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
keahliannya.
c. Membekali peserta didik agar mempunyai kedisiplinan, keuletan dan
kegigihan dalam beradaptasi dan berkompetisi pada dunia kerja
sesuai kompetensi keahlian.
d. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial,
budaya dan seni agar nantinya mampu mengembangkan diri baik
secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Page | 20
a. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
program keahlian perhotelan, agar dapat bekerja baik serta mandiri
atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
b. Mendidik peserta didik agar dapat mampu memilih karir,
berkompetisi dalam mengembangkan sikap profesional dalam Paket
Keahlian Perhotelan.
c. Membekali peserta didik agar mampu memilih karier yang tepat
dengan keterampilannya.
Dimensi Kualifikasi
Page | 21
Memiliki (melalui mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi) pengetahuan prosedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi seni,
Pengetahuan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian (pada bidang kerja spesifik) sesuai bakat dan
minatnya
Memiliki (melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan) perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia (jujur, santun, peduli,
Sikap disiplin, demokratis, patriotic), percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memiliki (melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, mencipta) kemampuan pikir
dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
Keterampilan
konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri (pada bidang kerja spesifik) sesuai
dengan bakat dan minatnya
Page | 22
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
b. Dimensi pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, serta kawasan regional dan internasional. Istilah pengetahuan
Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-masing
satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut:
1. Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
2. Konseptual
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan
teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan denganilmu
Page | 23
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
3. Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang
terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan
kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
4. Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail,
spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan denganilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
c. Dimensi Keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: (1). kreatif, (2). produktif,
(3). kritis, (4). mandiri, (5). kolaboratif, dan (6). Komunikatif melalui
pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan
pendidikan dansumber lain secara mandiriStandarLulusan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Page | 24
Tabel Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
Dimensi Kualifikasi
Page | 25
Dimensi Kualifikasi
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber
lain secara mandiri
Penjelasan Uraian
Page | 26
Penjelasan Uraian
Page | 27
Peraturan Umum yang di maksud Pemerintah yaitu Presiden RI , No. 8
tahun 2012 tentang KKNI , adalah :
Page | 28
di capai melalui pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 ( tiga)
tahun. Klaster yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pembersihan Lokasi/Area dan Peralatan
N KODE UNIT JUDUL UNIT
o
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
1 D1.LAN.CL Berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa
10.01/PAR.UJ.03.044.0 Inggris pada tingkat operasional dasar.
1
2 D1.HOT.CL1.01 Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan
3 D1.HOT.CL1.02 Bekerja dalam lingkungan sosial yang berbeda
4 D1.HOT.CL1.03 Mengikuti prosedur Kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja
5 D1.HOT.CL1.04 Mengikuti prosedur Kebersihan tempat kerja
6 D1.HOT.CL1.09 Mengembangkan dan memperbaharui
pengetahuan tentang industry pariwisata
7 D1.HHK.CL3.02 Membersihkan lokasi/area dan peralatan
8 D1.HSS.CL4.09 Menyediakan fasilitas kehilangan dan
penemuan barang
Page | 29
3. Penanganan Linen dan Pakaian Tamu
N KODE UNIT JUDUL UNIT
o
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
1 D1.LAN.CL Berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa
Inggris pada tingkat operasional dasar.
10.01/PAR.UJ.03.044.0
1
2 D1.HOT.CL1.01 Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan
3 D1.HOT.CL1.03 Mengikuti prosedur Kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja
4 D1.HOT.CL1.04 Mengikuti prosedur Kebersihan tempat kerja
5 D1.HOT.CL1.05 Melakukan prosedur administrasi
6 D1.HOT.CL1.07 Berkomunikasi melalui telepon
7 D1.HOT.CL1.09 Mengembangkan dan memperbaharui
pengetahuan tentang industry pariwisata
8 D1.HHK.CL3.05 Menagani Linen dan Pakaian Tamu
Page | 30
1 D1.LAN.CL Berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa
Inggris pada tingkat operasional dasar.
10.01/PAR.UJ.03.044.0
1
2 D1.HOT.CL1.01 Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan
3 D1.HOT.CL1.02 Bekerja dalam lingkungan sosial yang berbeda
4 D1.HOT.CL1.05 Melakukan prosedur administrasi
5 D1.HOT.CL1.06 Mencari dan mendapatkan data computer
6 D1.HOT.CL1.07 Berkomunikasi melalui telepon
7 D1.HOT.CL1.09 Mengembangkan dan memperbaharui
pengetahuan tentang industry pariwisata
8 D1.HOT.CL1.10 Mempromosikan produk dan jasa kepada
pelanggan
9 D1.HFO.CL2.01 Menerima dan memproses reservasi
Page | 31
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
Page | 32
Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis,
pada tingkat teknis, spesifik,
mandiri, kolaboratif,
detail dan kompleks
komunikatif, dan solutif
berkenaan dengan ilmu
dalam ranah abstrak terkait
pengetahuan, teknologi,
dengan pengembangan dari
seni, budaya, dan humaniora
yang dipelajarinya di sekolah,
dalam konteks
serta mampu melaksanakan
pengembangan potensi diri
tugas spesifik di bawah
sebagai bagian dari keluarga,
pengawasan langsung.
sekolah, dunia kerja, warga
Menunjukkan keterampilan
masyarakat nasional,
mempersepsi, kesiapan,
regional dan internasional.
meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret
terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Page | 33
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Page | 34
3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya.
a. Struktur Kurikulum
Page | 35
Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang terdiri atas: (A) Muatan
Nasional dan (B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai
kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri
atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi
Keahlian. Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1)
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah
Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan
Kewilayahan berisi tiga Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya; (2)
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan (3) Muatan Lokal.
Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP SMK dari masing-masing
Kompetensi Keahlian dapat dilihat dalam Keputusan Dirjen Dikdasmen
Nomor 130/D/KEP/KR/2017.
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1
3 3 3 3 3 3
. Pendidikan Agama dab Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2
2. Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3
6. Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
1 1 1 1 1 1
Jumlah A 9 9 5 5 5 5
B. Muatan Kewilayahaan
1. Seni Budaya 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2 2
2. Kesehatan
Jumlah B 5 5 2 2 0 0
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
Page | 36
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
2. Ipa Terapan 3 3
3. Kepariwisataan 3 3
C2. Dasar Program Keahlian
1. Komunikasi Industry Pariwisata 3 3
Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan
3 3
2. Kerja
3. Administrasi Umum 3 3
4. Bahasa Asing Pilihan 4 4
C3. Kompetensi Keahlian
1. Industry Perhotelan 4 4
2. Front Office 5 5 7 7
3. Housekeeping 5 5 6 6
4. Laundry 5 5 6 6
5. Food and Beverage 5 5 6 6
6. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 7 8 8
2 2 3 3 3 3
Jumlah C 2 2 1 1 3 3
4 4 4 4 4 4
Total 6 6 8 8 8 8
Tabel Jumlah Jam Mata Pelajaran
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dab Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2
2. Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2 2
6. Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
1 1 1 1 1
17
Jumlah A 6 6 4 4 7
B. Muatan Kewilayahaan
1. BK 1 1 1 1 1 1
1. Seni Budaya 2 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2 2 2 2
2. Kesehatan
Jumlah B 5 5 3 3 5 5
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 2 2
2. Ipa Terapan 2 2 2
Page | 37
3. Kepariwisataan 3 3
C2. Dasar Program Keahlian
1. Komunikasi Industry Pariwisata 2 2
Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan
2 2 2
2. Kerja
3. Administrasi Umum 2
4. Bahasa Jepang 3 3 2 2
C3. Kompetensi Keahlian
1. Industry Perhotelan 3 4
2. Front Office 4 4 4 3 5 3
3. Housekeeping 4 4 4 3 5 3
4. Laundry 4 4 4 2 4 3
5. Food and Beverage SERVICE 3 3 4 3 4 3
6. Food and Beverage PRODUCT 3 3 4 3 4 3
7. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
2 2 3 3 2
26
Jumlah C 5 5 1 1 6
4 4 4 4 4
48
Total 6 6 8 8 8
B. PERATURAN AKADEMIK
Page | 38
adalah 19 minggu efektif semester ganjil dan 15 minggu efektif
semester genap
3. Alokasi waktu untuk satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit,
dana selama pandemi alokasi tatap muka secara daring adalah 30
menit
Page | 39
sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program
latihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).
1. Pemetaan Industri
2. Program Prakerin
Page | 40
4. Penetapan Pembimbing
7. Sistem Penilaian
Page | 41
b. Deskripsi Penilaian Harian
Page | 42
minggu (2) memantau kemajuan belajar setelah proses
pembelajaran 8 -9 minggu (3) menentukan nilai hasil belajar
peserta didik setelah proses pembelajaran beberapa KD dan (4)
melakukan perbaikan pembelajaran pada tengah semester
berikutnya
Page | 43
merujuk kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), atau SKN
(Standar Kualifikasi Nasional).
Page | 44
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan
salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata
pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan
dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan
diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Lampiran A 8)
Page | 45
didik yang tidak mengikuti ujian sekolah karena alasan tertentu,
dapat mengikuti ujian sekolah susulan yang penjadwalannya
diatur oleh satuan pendidikan.
Page | 46
BNSP serta mempunyai skema sertifikasi untuk SMK.
LSP ini didirikan oleh asosiasi industri dan/atau
asosiasi profesi dengan tujuan melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja untuk sektor dan atau
profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP.
e. Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian
Pelaksanaan UKK melalui LSP :
1. Pelaksanaan sertifikasi (MMA;MPA;MAK) yang
dilaksanakan ol[eh LSP berdasarkan Pedoman BNSP
301. Khusus Pelaksanaan sertifikasi yang
dilaksanakan oleh LSPP1-SMK, mengacu pada
peraturan tambahan berupa Peraturan BNSP no. 1
tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sertifikasi Kompetensi Bagi Lulusan SMK dapat di-
unduh di website http://psmk.kemdikbud.go.id
2. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta
didik kelas 10 dan dilaksanakan sesuai dengan
skema sertifikasi kemasan klaster atau okupasi
berdasarkan capaian pembelajaran yang telah
ditempuh di sekolah;
3. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi peserta
didik kelas 12/kelas dengan skema kemasan
klaster atau okupasi atau kualifikasi level II/III
dilaksanakan dalam rangka kelulusan dari satuan
pendidikan.
k. Deskripsi Laporan Hasil Belajar
Penilaia hasil belajar oleh satuan pendidik dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
Page | 47
kegiatan sebagai berikut:
1. Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat kompetensi
dengan mengacu pada indicator kompetensi dasar tiap mata
pelajaran.
2. Mengoordinasi ulangan harian, ulangan tengan semester,
ulanagn akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat
kompetensi, dan ujian akhir sekolah.
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas.
4. Melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
buku rapor.
5. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan
Pendidikan kepada Dinas Pendidikan dan instansi lainnya yang
terkait.
6. Malaporkan hasil ujian tingkat kompetensi kepada orang
tua/wali peserta didik dan dinas Pendidikan.
l. Deskripsi Kriteria Ketuntasan Minimal
Ketuntasan minimal ditentukan oleh masing-masing
Guru Mata Pelajaran dengan berpedoman kepada nilai input atau
rata-rata nilai terakhir yang diperoleh peserta didik pada setiap
jenjang kelas yang didasarkan kepada (Intake, kompleksitas dan
daya dukung). Setiap guru mata pelajaran di SMK Bina Nusa
Mandiri meningkatkan kriteria ketuntasan minimal secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Ketuntasan minimal di SMK Bina Nusa Mandiri
diserahkan kepada guru mata pelajaran dan dilaporkan kepada
pihak yang terkait. KKM untuk kompetensi spiritual dan sosial di
SMK Bina Nusa Mandiri adalah minimal Baik, sedangkan untuk
kompetensi pengetahuan dan keterampilan ditentukan
Page | 48
berdasarkan hasil analisis. KKM yang ditetapkan oleh sekolah
harus meninjau KKM tiap-tiap mata pelajaran. Dalam hal ini, KKM
yang diambil merupakan nilai KKM terkecil dari suatu mata
pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek di atas, yang
selanjutnya KKM akan menentukan batasan predikat dalam
laporan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan juknis penilaian untuk SMK tahun 2021,
Batas bawah predikat C adalah nilai KKM, selanjutnya rentang
predikat capaian kompetensi dapat dihitung dengan cara :
100− nilai KKM
=
Rentang 3
Misalnya diambil 8.
Maka rentang predikatnya :
Sangat Baik (A) : 93 – 100
Baik (B) : 84 – 92
Cukup (C) : 75 – 83
Kurang (D) : 74
KKM yang ditetapkan di SMK Bina Nusa Mandiri telah jauh di atas
KKM secara umum Nasional yaitu 60, sehingga sekolah wajib
mempertahankan target ketuntasan belajar siswa ini setiap
tahunnya atau dapat pula dinaikan secara bertahap sedikit demi
sedikit hingga mencapai KKM ideal 100%. Hal ini tentu saja
menjadi tantangan yang luar biasa bagi sekolah, oleh sebab itu
yang paling memungkinkan adalah sekolah senantiasa
meningkatkan daya dukung berupa fasilitas pembelajaran;
Page | 49
misalnya laptop, projector, perpustakaan digital, buku sumber,
sarana prasarana, dan lain sebagainya.
a. Kelas X, XI dan Kelas XII
Ketuntasan belajar untuk kelas X, XI, XII di SMK Bina Nusa
Mandiri mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar
dan materi pokok, daya dukung dan karakteristik peserta didik
dengan memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi
dari sekolah asal, maka untuk tahun pelajaran 2020/2021
diputuskan bahwa Ketuntasan belajar berdasarkan rapat pleno
guru mata pelajaran.
Adapun Ketuntasan belajar setiap Mata Pelajaran di
Kompetensi Keahlian Multimedia berdasarkan hasil analisis
Guru Mata Pelajaran adalah sebagai berikut :
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dab Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
Pendidikan Pancasila dan
75 75 75 75 75 75
2. Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4. Matematika 75 75 75 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 75 75
6. Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
7. BK 1 1 1 1 1 1
Jumlah A 17 17 16 16 17 18
B. Muatan Kewilayahaan
1. Seni Budaya 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
75 75 75 75 75 75
2. Kesehatan
Jumlah B 4 4 2 2 4 4
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75
2. Ipa Terapan 75 75
3. Kepariwisataan 80 80
C2. Dasar Program Keahlian
1. Komunikasi Industry Pariwisata 80 80 80
Page | 50
Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan
80 80 80
2. Kerja
3. Administrasi Umum 80
4. Bahasa Jepang 80 80 80 80
C3. Kompetensi Keahlian
1. Industry Perhotelan 80 80 80
2. Front Office 80 80 80 80 80 80
3. Housekeeping 80 80 80 80 80 80
4. Laundry 80 80 80 80 80
5. Food and Beverage 80 80 80 80 80
6. Food and Beverage Product 80 80 80 80
7. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 75 75 75 75 75 75
Jumlah C 25 25 28 28 27 26
Total 46 46 46 46 48 48
Page | 51
Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 72
Ayat 2, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah setelah memenuhi
Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan sebagai berikut :
1. Menyelesaikan Seluruh Program Pembelajaran;
Hal ini berarti peserta didik telah tuntas mengikuti program
pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada
kurikulum yang digunakan. Pemenuhan persyaratan ini
dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang
tercantum pada rapor yang dimiliki peserta didik mulai
semester 1 sampai semester 6 . Ketentuan ini menjadi
prasyarat untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Penilaian ini dilakukan oleh Satuan Pendidikan bersama
pendidik.
2. Memperoleh Nilai Minimal Baik;
pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran. Penilaian
akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran
dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh
pendidik.
3. Target Kelulusan;
Pada tahun 2020/2021 SMK Bina Nusa Mandiri
mentargetkan kelulusan 100%. Hal ini karena pada tahun-
tahun sebelumnya kelulusan sudah mencapai mendekati
100%. Untuk mencapai target ini, maka SMK Bina Nusa
Mandiri mengadakan berbagai upaya, diantaranya:
a. Mengadakan jam pelajaran tambahan untuk mata
pelajaran yang di UN/US bagi kelas XII di semester
genap.
Page | 52
b. Mengadakan jam pelajaran tambahan untuk melatih
keterampilan peserta didik dalam mempersiapkan Uji
Praktik Kejuruan.
4. Lulus Ujian Sekolah
a. Ujian sekolah mencakup :
Ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi
lulusan pada mata pelajaran dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi yang
tidak diujikan pada ujian nasional
b. Hasil ujian sekolah digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk :
1. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan;
2. Pembinaan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan serta pengembangan fasilitas dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan.
5. Lulus Ujian Nasional
Sebagai mana diatur oleh Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional dan Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) dalam Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian
Nasional, yang dikeluarkan setiap tahun.
6. Penentuan kelulusan
Penentuan kelulusan dilakukan dengan verifikasi data pada
point 1 sampai dengan 4 dan aspek sikap bernilai minimal
baik berdasarkan kesepakatan dewan guru.
7. Program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas lulusan
Yaitu diselenggarakan kegiatan pemantapan untuk mata
pelajaran yang di US kan setiap hari Senin sampai Kamis
dimulai pada awal semester V sampai menjelang
dilaksanakannya US. Bagi yang belum lulus Ujian Nasional
Page | 53
sebagai antisipasi bagi siswa yang belum lulus Ujian Sekolah
yaitu dilaksanakan Ujian Sekolah ulang yang
penyelenggaraannya diatur dalam POS US.
8. Program Pasca Ujian Nasional
SMK Bina Nusa Mandiri memiliki program pasca Ujian
Nasional sebagai antisipasi bagi peserta didik yang belum
lulus Ujian Akhir, yaitu:
a. Memberi pembekalan khusus kepada peserta didik dan
orang tua/wali tentang persiapan untuk memilih karir.
b. Memberikan pembekalan kepada peserta didik tentang
bagai mana cara membuat surat lamaran dengan baik
dan benar.
c. Memberikan pembekalan bagaimana cara melamar kerja
kerja secara online
d. Memberikan Program Penguatan Karakter (Karakter
Building)
1. Muatan Lokal
Page | 54
pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan
dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Setiap akhir semester hasil belajar muatan lokal bersama hasil belajar
mata pelajaran lain dilaporkan kepada orangtua/wali peserta didik
dalam bentuk Laporan Hasil Belajar (rapor) berupa angka (untuk aspek
pengetahuan dan atau praktik) dan predikat (untuk aspek afektif),
disertai deskripsi kemajuan belajar/ketercapaian kompetensi peserta
didik.
Page | 55
Mata pelajaran ini berdiri sendiri dan dimasukkan ke dalam
kelompok mata pelajaran muatan peminatan kejuruan dengan beban
belajar 2 jam pelajaran per minggu. Adapun Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar mata pelajaran muatan lokal Fotografi Digital adalah
sebagai berikut.
Page | 56
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
gambar
3.9. Memahami pengambilan
gambar dengan teknik bluring.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1. Menyajikan hasil analisis
dalam ranah konkret dan ranah terhadap jenis-jenis fotografi
abstrak terkait dengan pengem-
bangan dari yang dipelajarinya di
4.2. Menyajikan hasil analisis jenis-
sekolah secara mandiri, dan mampu jenis kamera
melaksanakantugasspesifikdibawahp 4.3. Menyajikan hasil analisis alat
engawasanlangsung. bantu fotografi
4.4. Menalar proses perawatan
peralatan fotografi
4.5. Menyajikan hasil analisis
pengamatan terhadap tombol-
tombol dan pengaturan kamera
digital
4.6. Menyajikan gambar dengan
variasi bidang pandang.
4.7. Menyajikan gambar dengan
teknik zoom dan panning.
4.8. Menyajikan gambar dengan
variasi sudut pengambilan
4.9. Menyajikan gambar dengan
teknik bluring
2. Extrakurikuler
A. Pramuka
Page | 57
Pola umum gerakan pramuka adalah kerangka tata cara
pelaksanaan usaha gerakan pramuka untuk mencapai tujuannya.
Pola ini meliputi segala bidang dalam gerakan pramuka, dan
belaku untuk semua jajaran dimana saja, serta dalam waktu kapan
saja. Untuk pembina adalah Bapak Rheza Aliyasha, S.Kom
b) Pola umum berfunsi sebagai dasar dan pola kebijaksaan dalam penyusunan
rencana kerja, program kerja, dan rencana kegiatan Kwartir dan satuan
pramuka, serta sebagai pegangan dan tuntunan para pelaksana, pengelola
gerakan pramuka. Dengan adanya pola umum maka gerak langkah pelaksanaan
tugas pokok gerakan pramuka, dimana pun dan bilamana pun selalu sama
satu senada.
1. Tentang alam
2. Baris berbaris
4. Keterampilan
5. Dll
Page | 58
Penegak Laksana Penegak Laksana adalah tingkatan Syarat-syarat
Kecakapan Umum kedua dalam satuan Pramuka Penegak setelah
Penegak Bantara. Golongan Pramuka Penegak yang telah
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak
Laksana dapat mengikuti SKU Pramuka Garuda.
Page | 59
No Ekskul Hari Waktu Kegiatan Ket
usaha
pelesta
rian
alam,
sikap
ramah
terhad
ap
lingkun
gan,
kebiasa
an diri
hidup
bersih
dan
sehat.
B. Paskibra
Ekstrakulikuler Paskibra bertujuan sebagai wadah pembinaan bagi
anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip metodik
kepaskibraan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan bangsa dan Negara. Dan
ekstrakurikuler ini bertujuan untuk menyiapkan siswa mampu
melaksanakan upacara bendera yang lebih baik lagi, serta
menunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya di bidang
pembinaan kesiswaan dalam pembentukan watak, kedisiplinan
dan kepribadian siswa melalui kegiatan kepaskibraan. Pelaksanaan
Kepaskibraan di SMK Bina Nusa Mandiri mengacu kepada metodik
kepaskibraan yang menggunakan pandangan dan memerlukan
tiap peserta didik sebagai makhluk Tuhan, makhluk pribadi dan
makhluk sosial. Para pendidik merupakan subjek didik, yang ikut
menentukan ragam kegiatan kepaskibraan, yaitu dengan
memperhatikan minat, bakat, kemampuan dan kebutuhan
Page | 60
mereka. Kepaskibraan di SMK Bina Nusa Mandiri dilandasi dengan
pendidikan yang berpusat pada Allah SWT sebagai bentuk
kepercayaan agama Islam, pendidikan yang bersifat pada anak dan
pemuda, dan pendidikan yang berpusat pada masyarakat. Untuk
pembina adalah Ibu Ayu ningrum, S.Pd
C. Bola Futsal
Ekstrakurikuler ini merupakan salah satu ekstrakurikuler yang
sudah lama di SMK Bina Nusa Mandiri. Futsal adalah salah satu
olahraga paling populer di kalangan anak muda sekarang, karena
olahraga ini adalah turunan dari sepak bola tapi dengan jumlah
pemain yang lebih sedikit dan luas lapangan yang lebih kecil. Di
SMK Bina Nusa Mandiri ekstrakurikuler futsal cukup
digemari, tercatat banyak siswa ikut serta dalam ekskul ini.
Untuk pelatih pembina adalah Bapak Sharman Rambe
Ekstrakurikuler futsal diadakan dengan tujuan menyediakan
wadah untuk siswa menyalurkan hobinya dan menghadirkan
corak positif kepada para siswa yaitu sifat-sifat sportifitas serta
mencetak bibit-bibit baru olahragawan yang berprestasi di
tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Page | 61
No Ekskul Hari Waktu Kegiatan Ket
1 Bola Futsal Sabtu 07.30/10.30 a. Melatih peserta Pilihan
didik terampil
dalam bidang
olahraga
b. Menyiapkan
peserta didik
dalam kegiatan
O2SN
c. Mengikutsertakan
peserta didik
dalam kegiatan
O2SN
D. Bulutangkis
Page | 62
No Ekskul Hari Waktu Kegiatan Ket
didik terampil dalam
bidang olahraga
b. Menyiapkan
peserta didik dalam
kegiatan O2SN
c. Mengikutsertakan
peserta didik dalam
kegiatan O2SN
E. Tari Tradisional
Page | 63
justru akan menumbuhkan sikap terbuka dan terjalinnya
kerjasama, serta iklim kultur yang positif. Untuk pembina adalah
Ibu Dinar Setyaningsing, S.Pd
F. Fotografi
Page | 64
No Ekskul Hari Waktu Kegiatan Ket
1 Fotografi Sabtu 07.30/10.30 a. Peningkatan mutu Pilihan
dan jumlah anggota
Fotografi SMK Bina
Nusa Mandiri
b. Menyiapkan
peserta didik dalam
kegiatan FL2SN
c. Menyelenggarakan
latihan rutin dan
pembinaan calon
anggota Fotografi
Selama masa pendemi kegiatan ekstra kurikuler di tiadakan, dengan
tujuan untuk menghindari kerumunan dan mengikuti protokol
Kesehatan
3. Penumbuhan Karakter
Rasional
Page | 65
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di
sekolah dapat dilaksanakan dengan berbasis pada pengembangan
budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-
komunitas di luar lingkungan pendidikan.
Page | 66
dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum,
disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
Page | 67
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan dan
dilaksanakan dengan menggunakan 9 pertumbuhan karakter
sebagai berikut:
1. Nilai-nilai Moral
2. Holistik
3. Terintegrasi
4. Partisipatif
Page | 68
lain yang terkait dapat menyepakati prioritas nilai-nilai utama
karakter dan kekhasan sekolah yang diperjuangkan dalam
Gerakan PPK, menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan
Gerakan PPK, bahkan pembiayaan Gerakan PPK.
5. Kearifan Lokal
Page | 69
kebutuhan-kebutuhan perkembangan peserta didik perlu
memperoleh perhatian intensif.
10. Terukur
4. Literasi
Page | 70
membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap
pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan
Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan
pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
b) Program Literasi
Page | 71
karyanya. Cara yang bisa ditempuh SMK dengan pengembangan
budaya memajang karya peserta didik di seluruh area sekolah,
termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru. Agar suasana
tercipta dinamis, dapat dilakukkan penggantian karya yang dipajang
secara rutin, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada
semua kelas untuk menjadi perhatian. Selain itu, peserta didik dapat
mengakses buku dan bahan bacaan lain di pojok baca yang tersedia
di semua kelas, kantor, dan ruang lain di sekolah, termasuk di ruang
Kepala Sekolah.
Page | 72
c) Pentahapan dan Penilaian Gerakan Literasi
Page | 73
b teks oleh siswa tepat untuk
• Memperkenalkan • Pembimbinga proses
etika perilaku dan n penggunaan pembelajaran, produksi
hukum dalam komputer dan pengetahuan, dan
menggunakan internet untuk menyebarkannya di
teknologi kegiatan kalangan warga SMK
informasi dan literasi
komunikasi • Pengenalan
penggunaan
berbagai bahan
referensi cetak
dan digital untuk
mencari
informasi
1. Layanan Dasar
Fungsi Layanan BK
1. Fungsi pemahaman,
2. Fungsi Fasilitas,
3. Fungsi Penyelesaian,
Page | 74
4. Fungsi Penyaluran,
5. Fungsi Adaptasi,
6. Fungsi Pencegahan (Preventif),
7. Fungsi Perbaikan,
8. Fungsi Penyembuhan,
9. Fungsi Pemeliharaan,
10. Fungsi Pengembangan,
B. Asas dan Komponen Program BK
Asas BK
1. Asas Kerahasiaan,
2. Asas Kesukarelaan,
3. Asas Keterbukaan,
4. Asas Kegiatan,
5. Asas Kemandirian,
6. Asas Kekinian,
7. Asas Kedinamisan,
8. Asas Keterpaduan,
9. Asas Keharmonisan,
10. Asas Keahlian,
11. Asas Ahli Tangan Kasus,
Komponen program BK
Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen
pelayanan, yaitu: (1) pelayanan dasar bimbingan ; (2) pelayanan
responsif, (3) perencanaan indiviual, dan (4) dukung sistem.
Page | 75
C. Struktur program BK dan bentuk layanan BK
1. Struktur program BK
GURU MATA
WALI KELAS GURU BK/KONSELOR KEPALA SEKOLAH
PELAJARAN
DAFTAR NILAI
SISWA DAFTAR NILAI KARTU AKADEMIS
ANGKET SISWA
ANGKET ORANG
TUA
BUKU PRIBADI
+
Diketahui
Map Pribadi
CATATAN
KEJADIAN LAPORAN OBSER
(ANEKDOT) VASI SISWA
DATA
PSIKO TES
CATATAN ANEKDOT Diketahui
Diketahui
LAPORAN LAPORAN
KEGIATAN BULANAN Diperiksa
PELAYANAN BK
CATATAN CATATAN
Diketahui
HOME VISIT KONFERENSI
KASUS
CATATAN NOTULA
WAWANCARA RAPAT Diperiksa
2. Bentuk layanan
Bentuk layanan pola BK 17 plus, yaitu terdiri dari empat
bidang bimbingan, sembilan jenis layanan, dan enam
dukungan sistem
Page | 76
Page | 77
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
SMK BINA NUSA MANDIRI
Page | 78
A. Kalender Pendidikan
Awal Semester
a. Semester 1 dimulai hari Senin, tanggal 13 Juli 2019 dan berakhir hari Jum'at,
tanggal 18 Desember 2020.
b. Semester 2 dimulai hari Senin, tanggal 4 Januari 2021 dan berakhir hari
Jum'at, tanggal 25 Juni 2021.
Page | 79
C. Minggu Efektif Belajar Dalam 1 Tahun
JUMLAH MINGGU
TAHUN /
NO BULAN TIDAK
SEMESTER KALENDER EFEKTIF KETERANGAN
EFEKTIF
1 JULI 3 2 1 1. MOPD
2 AGUSTUS 4 4 0 -
SEPTEMBER 1. Penilaian Tengah
3 4 3 1
Semester
4 TAHUN OKTOBER 5 5 0 -
5 2020 NOVEMBER 4 4 0 -
SEMESTER DESEMBER 1. Penilaian Akhr
GANJIL Semester
2. Remedial & Class
6 4 1 3
Meeting
3. Libur Semester
Genap
Jumlah 24 19 6
JUMLAH MINGGU
TAHUN /
NO BULAN TIDAK
SEMESTER KALENDER EFEKTIF KETERANGAN
EFEKTIF
JANUARI -
1 4 3 1
Ganjil
2 FEBRUARI 4 4 0 -
3 MARET 5 4 1 -
TAHUN APRIL -
4 2021 4 2 2 -
SEMESTER Ramadahan
GENAP MEI -
5 4 2 2 raya idul fitri
1441 h
JUNI -
Tahun
-
6 5 3 2
Meeting
-
Genap
JUMLAH 26 18 8
Page | 80
Libur Umum Tahun 2020
2. Libur semester 1 mulai hari Senin tanggal 21 Desember 2020 dan berakhir
hari Jumat tanggal 1 Januari 2020.
3. Libur semester 2 mulai hari Senin, tanggal 29 Juni 2020 dan berakhir hari
Jumat tanggal 9 Juli 2021.
Libur Ramadhan
Page | 81
4. Libur awal Ramadhan berlangsung 1 hari sebelum bulan Ramadhan dan 2 hari
pada awal bulan Ramadhan, serta 6 hari sebelum tanggal 1 Syawal.
BAB V
PENUTUP
Page | 82
1. Kesimpulan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh
sekolah dan komite sekolah. Dokumen KTSP terdiri atas dokumen I dan
dokumen II. Dokumen I meliputi komponen KTSP yaitu tujuan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender
pendidikan, dan dokumen II meliputi silabus seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, untuk semua tingkat kelas. Sebelum
mengembangkan KTSP, sekolah perlu melakukan analisis konteks yang
meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di satuan pendidikan, dan
analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
SMK Bina Nusa Mandiri adalah satuan pendidikan yang melaksanakan
fungsi dan memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan
pendidikan jalur formal jenjang Sekolah kejuruan yang memerlukan adanya
suatu program yang jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak
internal maupun eksternal sekolah. Atas dasar itulah SMK Bina Nusa
Mandiri memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan
program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan peserta didik. Pengembangan kurikulum SMK Bina Nusa Mandiri
Tahun Pelajaran 2020/2021 mencakup hal-hal berikut:
1. Struktur dan Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMK SMK Bina
Nusa Mandiri;
Page | 83
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMK SMK Bina Nusa Mandiri yang
didasarkan beban pada hasil analisis kontek, analisis keunggulan local
serta potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum SMK SMK Bina Nusa Mandiri dikembangkan berdasarkan
hasil revisi kurikulum tahun 2020/2021 pemanfaatan hasil anlisis kondisi
sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana prasarana, serta analisis
terhadap kurikulum nasional/ kurikulum 2013;
4. Kalender pendidikan SMK SMK Bina Nusa Mandiri disusun berdasarkan
hasil perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2020/2021;
Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMK SMK Bina Nusa Mandiri akan
menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan
karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses
pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan
berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
2. Saran
Berdasarkan seluruh uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya
dan uraian kesimpulan di atas, maka saran adalah:
1. Kepada pemerintah agar membuat kebijakan di bidang pendidikan yang
lebih matang, sosialisasi yang memadai, dan pelatihan kepada guru
dengan baik. Karena gurulah yang berhadapan langsung dengan siswa.
2. Melaksanakan Kurikulum 2013 karena pada dasarnya Kurikulum 2013
sangat baik untuk mengembangkan spiritual, sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Guru-guru diharapkan agar tetap terus berinovasi mengembangkan cara
pengajaran yang lebih efektif dan menyenangkan terutama dalam
menggunakan metode mengajar yang menekankan pendekatan saintifik.
4. Kepada seluruh mahasiswa calon guru untuk lebih berinovasi lagi untuk
mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Page | 84