Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

TRANSFORMASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Definisi Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disingkat PKL adalah


pembelajaran bagi Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang
dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
(Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 Pasal 1)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


SIAPA SAJA YANG TERMASUK DUNIA KERJA?
Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 Pasal 4

1. dunia usaha;
2. dunia industri;
3. badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah;
4. instansi pemerintah; atau
5. lembaga lainnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


TUJUAN PKL
Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 Pasal 2

1. Menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional


pada Peserta Didik;
2. Meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan
kebutuhan dunia kerja; dan
3. Menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau
berwirausaha.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


TAHAPAN PKL
Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 Pasal 10

Perencanaan Pelaksanaan Penilaian Monitoring


● pemetaan kompetensi ● penempatan Peserta Didik ● mengukur tingkat capaian ● monitoring terhadap
Peserta Didik; di dunia kerja sesuai kompetensi Peserta Didik pelaksanaan PKL
● penetapan lokasi PKL; kompetensi; ● dilakukan oleh ● dilakukan sekurangnya 1
● penetapan jangka ● praktik kerja; dan pembimbing PKL dari (satu) kali
waktu PKL; ● mentoring oleh dunia kerja
● pemetaan penempatan pembimbing PKL dari
Peserta Didik sesuai dunia kerja.
kompetensi;
● penetapan
pembimbing PKL; dan
● pembekalan Peserta
Didik.

Evaluasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sejarah PKL pada Pendidikan Menengah Kejuruan

Sebelum 1984 Kurikulum 1984 Kurikulum 1994 Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
● Menggunakan ● Menggunakan
● Menggunakan
● Sebelumnya terminologi terminologi Praktik
terminologi Praktik
bernama Pengalaman Kerja Kerja Lapangan (PKL)
Kerja Industri

Kurikulum Merdeka
Pengalaman Lapangan (PKL) dan ● PKL dilaksanakan
(Prakerin)
Kerja Lapangan Praktik Kerja Industri sekurangnya selama
● Prakerin
(Prakerin) 120 hari kerja pada
(PKL) tergantung dari
● PKL dilaksanakan semester 4 atau 5
● Dilaksanakan keeratan
Belum ada pada caturwulan 7 pada program 3 tahun
pada semester 5 hubungan sekolah
kegiatan (tingkat III) selama 1 dan kelas XII atau XIII
selama 6 dan industri
caturwulan dan pada program 4 tahun
serupa PKL minggu Prakerin dilaksanakan
● Prakerin diambil
● Pengaturan PKL
pada struktur ● Penguatan dari jam pelajaran
pada akhir tingkat II disesuaikan dengan
kurikulum. kejuruan
pembelajaran atau awal tingkat III
● Penguatan
satuan pendidikan
mata pelajaran selama minimum 6 ● Penguatan
pembelajaran
kejuruan bulan pembelajaran mata
mata pelajaran
● Penguatan pelajaran kompetensi
kompetensi
pembelajaran mata kejuruan
kejuruan
pelajaran produktif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA KURIKULUM MERDEKA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum Merdeka bertujuan memberi kesempatan bagi semua murid di Indonesia


untuk menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan berkarakter
Pancasila (Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi
Lulusan)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PKL PADA KURIKULUM MERDEKA
Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022

1. Praktik Kerja Lapangan merupakan bagian Intrakurikuler.


2. Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan atau 18
(delapan belas) minggu di kelas XII pada program 3 tahun ekuivalen 792 JP dan selama
10 (sepuluh) bulan atau 27 (dua puluh tujuh) sampai dengan 28 (dua puluh delapan)
minggu di kelas XIII ekuivalen 1.368 JP
3. Pelaksanaan mata pelajaran PKL mengacu pada panduan yang ditetapkan oleh
pemimpin unit utama yang membidangi pendidikan vokasi
4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK/MAK dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan
pendidikan dan mitra dunia kerja
5. Memiliki guru mata pelajaran pengampu.
6. PKL dapat diampu dan/atau dibimbing oleh semua guru.
7. Mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan dapat diampu dan/atau dibimbing oleh paling
banyak 44 (empat puluh empat) guru.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PKL PADA KURIKULUM MERDEKA
SK KaBSKAP Nomor 033/H/KR/2022

1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan wahana
pembelajaran di dunia kerja.
2. Mata pelajaran PKL dirancang dalam struktur kurikulum SMK untuk
dilaksanakan pada kelas XII (Program 3 Tahun) dan kelas XIII (Program 4 Tahun)
dengan pertimbangan peserta didik telah memiliki dasar-dasar
kemampuan kerja yang cukup.
3. PKL dilaksanakan secara blok sesuai dengan ketersediaan sumber daya dan
kebutuhan penguasaan kompetensi.
4. Pelaksanaannya antara lain dapat menggunakan Sistem Pelatihan Berotasi
dalam 1 dan/atau beberapa mitra dunia kerja.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PKL PADA KURIKULUM MERDEKA
SK KaBSKAP Nomor 033/H/KR/2022

5. Mata pelajaran PKL berkontribusi pada penguatan nilai-nilai dan karakter


profil pelajar Pancasila. Nilai dan karakter tersebut disesuaikan dengan
konteks pembelajaran PKL dan karakteristik dunia kerja.
6. Kegiatan pada mata pelajaran PKL direncanakan, dilaksanakan, dinilai,
dipantau, dan dievaluasi bersama oleh sekolah dan dunia kerja.
7. Mata pelajaran PKL diampu oleh tenaga pendidik yang ditugaskan oleh
sekolah dan pembimbing teknis yang ditugaskan oleh pimpinan dunia kerja.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PKL PADA KURIKULUM MERDEKA
SK KaBSKAP Nomor 033/H/KR/2022

Elemen Deskripsi Capaian Pembelajaran


Internalisasi dan Meliputi internalisasi dan penerapan etika Pada akhir fase F, peserta didik mampu
penerapan soft berkomunikasi secara lisan dan tulisan, menerapkan etika berkomunikasi secara lisan
skills integritas (antara lain jujur, disiplin, dan tulisan, integritas (antara lain jujur, disiplin,
komitmen, dan tanggung jawab), etos kerja, komitmen, dan tanggung jawab), etos kerja,
bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam
dalam tim, kepedulian sosial dan lingkungan, tim, kepedulian sosial dan lingkungan,
serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan serta ketaatan terhadap norma, K3LH, dan POS
POS yang berlaku di dunia kerja. yang berlaku di dunia kerja.

Penerapan hard Meliputi pelaksanaan pekerjaan sesuai Pada akhir fase F, peserta didik mampu
skills POS yang berlaku di dunia kerja. menerapkan kompetensi teknis pada pekerjaan
sesuai POS yang berlaku di dunia kerja.
Peningkatan dan Meliputi penguasaan kompetensi teknis Pada akhir fase F, peserta didik mampu
pengembangan baru dan/atau kompetensi teknis yang menerapkan kompetensi teknis baru dan/atau
hard skills belum tuntas dipelajari sesuai konsentrasi kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari
keahlian sesuai konsentrasi keahlian.

Penyiapan Meliputi penyiapan kemandirian peserta Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Kemandirian didik, untuk penguatan dan pemahaman melakukan analisis usaha secara mandiri.
Berwirausaha analisis usaha.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


DOKUMEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MAPEL PKL

Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK/MAK
dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja

Contoh ATP mapel PKL

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

MATA PELAJARAN PILIHAN


PADA SMK

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


MAPEL PILIHAN PADA KURIKULUM MERDEKA
SK KaBSKAP Nomor 033/H/KR/2022

Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik
berdasarkan renjana (passion) untuk pengembangan diri, baik untuk berwirausaha,
bekerja pada bidangnya, maupun melanjutkan pendidikan.

Berdasarkan Kepmendikbudristek Nomor 56/M/2022, Mata Pelajaran Pilihan pada


jenjang SMK dipelajari pada Kelas XI dan XII dengan alokasi waktu mencapai 4 jam
per minggu pada kelas XI dan 6 jam per minggu pada kelas XII.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


MAPEL PILIHAN PADA KURIKULUM MERDEKA
SK KaBSKAP Nomor 033/H/KR/2022

Mata Pelajaran Pilihan SMK meliputi:


1. Pendalaman mata pelajaran konsentrasi keahlian
Pendalaman mata pelajaran konsentrasi keahlian mengacu kepada Capaian
Pembelajaran mata pelajaran konsentrasi keahlian yang dijalani peserta didik
dengan menambah elemen dan/atau tujuan pembelajaran.

2. Pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian.


Mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian mengacu kepada Capaian
Pembelajaran mata pelajaran konsentrasi keahlian pada program keahlian lain
atau bidang keahlian lain dengan menggunakan elemen dan/atau tujuan
pembelajaran yang ditawarkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


MAPEL PILIHAN PADA KURIKULUM MERDEKA
SK KaBSKAP Nomor 033/H/KR/2022

3. Pendalaman mata pelajaran akademik.


Pendalaman mata pelajaran akademik mengacu kepada Capaian Pembelajaran mata
pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Informatika dan/atau Projek IPAS dengan
menggunakan elemen dan/atau tujuan pembelajaran yang ditawarkan.

4. Pendalaman mata pelajaran kelompok MIPA, kelompok IPS, dan kelompok Bahasa dan
Budaya di SMA/MA.
Pendalaman mata pelajaran kelompok MIPA, kelompok IPS, dan kelompok Bahasa
mengacu kepada Capaian Pembelajaran mata pelajaran kelompok MIPA, kelompok IPS,
dan kelompok Bahasa dan Budaya untuk SMA/MA dengan menggunakan elemen
dan/atau tujuan pembelajaran yang ditawarkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PERSIAPAN PEMILIHAN MATA PELAJARAN

A. Langkah Persiapan:
1) analisis data bakat dan minat
2) analisis kebutuhan peserta didik; dan
3) analisis sumber daya.

B. Penetapan Mata Pelajaran Pilihan:


4) Penguatan akademis
5) Penguatan bahasa
6) Penguatan/pendalaman kompetensi dalam dan lintas program keahlian

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PERSIAPAN PEMILIHAN MATA PELAJARAN
C. Kesiapan teknis Satuan Pendidikan
1) Satuan pendidikan harus sudah memiliki program layanan pemilihan mata pelajaran pilihan, meliputi:
a. Daftar mata pelajaran pilihan yang ditawarkan sesuai dengan konsentrasi keahlian yang ada dan
ketersediaan sumber daya pendukung;
b. Prosedur dan mekanisme pemilihan mata pelajaran pilihan;
1. Kegiatan sosialisasi terkait pemilihan mata pelajaran dapat dilakukan secara luring atau daring.
2. Teknis pemilihan mata pelajaran pilihan dapat dilakukan secara manual (formulir cetak) atau
digital (form elektronik).
3. Siapa saja yang akan terlibat pada pengambilan keputusan terkait mata pelajaran apa yang
dapat dipilih oleh peserta didik.
4. Tindak lanjut pasca pemilihan jika ada peserta didik yang pilihannya tidak dapat diakomodasi.
5. Kegiatan atau kebutuhan lain yang diperlukan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan 
c. Jumlah minimal peserta didik pemilih mata pelajaran pilihan
2) menyusun jadwal pelaksanaan pemilihan mata pelajaran pilihan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PERSIAPAN PEMILIHAN MATA PELAJARAN

Contoh penjadwalan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PERSIAPAN PEMILIHAN MATA PELAJARAN

D. Penetapan Daftar Mata Pelajaran Pilihan:


1) Opsi 1: Satuan pendidikan membuka kemungkinan untuk mengakomodasi
semua mata pelajaran pilihan yang diminati peserta didik
2) Opsi 2: Sekolah menyediakan pilihan mata pelajaran pilihan yang tersedia
(tanpa paket), mempertimbangkan: SDM Guru, Sarana dan Prasarana, Kerja
sama dengan Industri, Kebutuhan dunia kerja
3) Opsi 3: Sekolah menyediakan paket menu mata pelajaran pilihan yang sudah
dikelompokkan untuk peserta didik sesuai minatnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PROSES PEMILIHAN MATA PELAJARAN PILIHAN

1) Sosialisasi kepada Peserta Didik dan/atau Orang Tua


2) Bimbingan dalam Memilih Mata Pelajaran Pilihan
3) Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan
4) Pengorganisasian Hasil Pemilihan Mata Pelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENDAMPINGAN SETELAH PENETAPAN
MATA PELAJARAN PILIHAN
Strategi Pendampingan
1) Pendalaman minat, bakat, dan kemampuan peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran di kelas.
2) Layanan bimbingan dan konseling jika ada peserta didik yang mata pelajaran
pilihannya mengalami penyesuaian karena keterbatasan SDM tenaga pendidik,
kompetensi keahlian hanya ada satu, atau ruangan kelas di satuan pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


PENDAMPINGAN SETELAH PENETAPAN
MATA PELAJARAN PILIHAN
Kemungkinan Penggantian Mata Pelajaran
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh satuan pendidikan dalam penggantian
mata pelajaran pilihan adalah sebagai berikut:
1) Mempertimbangkan pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) terkait
pergantian mata pelajaran pilihan.
2) Memberikan informasi kepada peserta didik dan juga orang tua akan
konsekuensi yang akan dihadapi saat pergantian mata pelajaran pilihan
dilakukan. Misalnya, peserta didik harus mengejar ketertinggalan capaian
pembelajaran atau dampak-dampak lainnya, termasuk perencanaan ulang
rencana kelanjutan studi atau karier lain peserta didik di kemudian hari.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT

Refleksi
Berikut beberapa pertanyaan refleksi yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh satuan
pendidikan:
• Hal apa yang sudah berjalan baik dari proses pemilihan mata pelajaran pilihan?
• Tantangan apa yang dihadapi dalam proses pemilihan mata pelajaran pilihan?
• Bagaimana cara untuk mengatasi tantangan tersebut?
• Hal apa yang ingin diterapkan ke depan dalam proses pemilihan mata pelajaran pilihan?

Tindak Lanjut

Hasil refleksi dapat menjadi rujukan untuk melakukan tindak lanjut berupa perbaikan-perbaikan
mengenai mekanisme pemilihan mata pelajaran pilihan baik pada tahun ajaran yang berjalan
maupun untuk tahun ajaran berikutnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


“Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya
sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan
menuntun tumbuhnya kodrat itu.”

Ki Hajar Dewantara

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Terima Kasih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai