TRANSFORMASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
1. dunia usaha;
2. dunia industri;
3. badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah;
4. instansi pemerintah; atau
5. lembaga lainnya.
Evaluasi
Sebelum 1984 Kurikulum 1984 Kurikulum 1994 Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
● Menggunakan ● Menggunakan
● Menggunakan
● Sebelumnya terminologi terminologi Praktik
terminologi Praktik
bernama Pengalaman Kerja Kerja Lapangan (PKL)
Kerja Industri
Kurikulum Merdeka
Pengalaman Lapangan (PKL) dan ● PKL dilaksanakan
(Prakerin)
Kerja Lapangan Praktik Kerja Industri sekurangnya selama
● Prakerin
(Prakerin) 120 hari kerja pada
(PKL) tergantung dari
● PKL dilaksanakan semester 4 atau 5
● Dilaksanakan keeratan
Belum ada pada caturwulan 7 pada program 3 tahun
pada semester 5 hubungan sekolah
kegiatan (tingkat III) selama 1 dan kelas XII atau XIII
selama 6 dan industri
caturwulan dan pada program 4 tahun
serupa PKL minggu Prakerin dilaksanakan
● Prakerin diambil
● Pengaturan PKL
pada struktur ● Penguatan dari jam pelajaran
pada akhir tingkat II disesuaikan dengan
kurikulum. kejuruan
pembelajaran atau awal tingkat III
● Penguatan
satuan pendidikan
mata pelajaran selama minimum 6 ● Penguatan
pembelajaran
kejuruan bulan pembelajaran mata
mata pelajaran
● Penguatan pelajaran kompetensi
kompetensi
pembelajaran mata kejuruan
kejuruan
pelajaran produktif
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah mata pelajaran yang merupakan wahana
pembelajaran di dunia kerja.
2. Mata pelajaran PKL dirancang dalam struktur kurikulum SMK untuk
dilaksanakan pada kelas XII (Program 3 Tahun) dan kelas XIII (Program 4 Tahun)
dengan pertimbangan peserta didik telah memiliki dasar-dasar
kemampuan kerja yang cukup.
3. PKL dilaksanakan secara blok sesuai dengan ketersediaan sumber daya dan
kebutuhan penguasaan kompetensi.
4. Pelaksanaannya antara lain dapat menggunakan Sistem Pelatihan Berotasi
dalam 1 dan/atau beberapa mitra dunia kerja.
Penerapan hard Meliputi pelaksanaan pekerjaan sesuai Pada akhir fase F, peserta didik mampu
skills POS yang berlaku di dunia kerja. menerapkan kompetensi teknis pada pekerjaan
sesuai POS yang berlaku di dunia kerja.
Peningkatan dan Meliputi penguasaan kompetensi teknis Pada akhir fase F, peserta didik mampu
pengembangan baru dan/atau kompetensi teknis yang menerapkan kompetensi teknis baru dan/atau
hard skills belum tuntas dipelajari sesuai konsentrasi kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari
keahlian sesuai konsentrasi keahlian.
Penyiapan Meliputi penyiapan kemandirian peserta Pada akhir fase F, peserta didik mampu
Kemandirian didik, untuk penguatan dan pemahaman melakukan analisis usaha secara mandiri.
Berwirausaha analisis usaha.
Perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK/MAK
dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja
Mata Pelajaran Pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik
berdasarkan renjana (passion) untuk pengembangan diri, baik untuk berwirausaha,
bekerja pada bidangnya, maupun melanjutkan pendidikan.
4. Pendalaman mata pelajaran kelompok MIPA, kelompok IPS, dan kelompok Bahasa dan
Budaya di SMA/MA.
Pendalaman mata pelajaran kelompok MIPA, kelompok IPS, dan kelompok Bahasa
mengacu kepada Capaian Pembelajaran mata pelajaran kelompok MIPA, kelompok IPS,
dan kelompok Bahasa dan Budaya untuk SMA/MA dengan menggunakan elemen
dan/atau tujuan pembelajaran yang ditawarkan.
A. Langkah Persiapan:
1) analisis data bakat dan minat
2) analisis kebutuhan peserta didik; dan
3) analisis sumber daya.
Contoh penjadwalan
Refleksi
Berikut beberapa pertanyaan refleksi yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh satuan
pendidikan:
• Hal apa yang sudah berjalan baik dari proses pemilihan mata pelajaran pilihan?
• Tantangan apa yang dihadapi dalam proses pemilihan mata pelajaran pilihan?
• Bagaimana cara untuk mengatasi tantangan tersebut?
• Hal apa yang ingin diterapkan ke depan dalam proses pemilihan mata pelajaran pilihan?
Tindak Lanjut
Hasil refleksi dapat menjadi rujukan untuk melakukan tindak lanjut berupa perbaikan-perbaikan
mengenai mekanisme pemilihan mata pelajaran pilihan baik pada tahun ajaran yang berjalan
maupun untuk tahun ajaran berikutnya.
Ki Hajar Dewantara