Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PENYUSUNAN PETA JALAN UPT SMK NEGERI 3 BANTAENG

A. ANALISIS SWOT
Matrik Analisis SWOT

Potensi Tantangan dan Rekomendasi


SNP Aspek/Komponen Kondisi Nyata
(Kekuatan dan Peluang) Kelemahan Strategi Peningkatan
a D E f g
1. Standar a. Belum semua siswa memiliki a. Sekolah memiliki kerjasama a. Belum semua jurusan a. Sekolah perlu memperhatikan
Kompetensi kemampuan standar dengan beberapa DUDIKA memiliki sertifikat kebutuhan masing-masing
Lulusan DUDIKA melalui kegiatan dalam pelaksanaan Prakerin kompetensi berbasis jurusan dalam hal peningkatan
a. Kualitas lulusan Praktek sekolah (teaching yang dibuktikan dengan LSP/BNSP kompetensi keahlian dengan
sesuai SKL dan factory) yang baru MOU. b. Fasilitas sarana Praktek fokus pada pelaksanaan kegiatan
kebutuhan Dudika melaksanakan teach ing b. Beberapa lulusan dapat kurang memadai dan belum Praktek.
(Output) factory adalah jurusan Teknik diterima di Perguruan Tinggi memenuhi standar dalam b. Memperkuat jalinan kerjasama
b. Sertifikat lulusan Instalasi Tenaga Listrik Negeri dan Swasta serta pencapaian kompetensi dengan DUDIKA bukan hanya
sesuai jenjang namun belum sesuai yang beberapa lulusan dapat Peserta didik dalam program Prakerin namun
KKNI (II/III) diharapkan karena belum terserap di Dunia Industri. c. Peningkatan kompetensi juga dapat melaksanakan magang
(Output) terprogram sesuai prosedur, c. Ketua jurusan memiliki latar lulusan melalui literasi guru dan penyerapan lulusan
c. Keterserapan dan untuk program Praktek Kerja belakang pendidikan dari bahasa, matematika, sains, untuk dapat diterima bekerja di
kemandirian lulusan Industri setiap tahun kejuruan/vokasi sehingga teknologi, sosial, budaya industri.
(BMW) (Outcome) diprogramkan untuk semua sangat mudah dalam dan kemampuan dasar c. Menjalin kemitraan dengan
jurusan dan pelaksanaannya memprogramkan kegiatan lainnya yang dibutuhkan alumni yang telah berhasil dan
pada semester IV/Genap berdasarkan kebutuhan dalam menghadapi lembaga lainnya untuk bisa
untuk Kelas XI, Uji masing-masing jurusan. tantangan masa depan belum membantu dalam hal pemenuhan
Kompetensi Praktek Kerja d. Peserta didik memiliki optimal kebutuhan Praktek peserta didik.
Industri belum sepenuhnya motivasi dan semangat untuk d. Dana BOS belum cukup d. Sekolah perlu memanfaatkan dan
dilaksanakan oleh DUDIKA, melaksanakan Praktek untuk mengakomodir mengelola potensi sumber daya
Sertifikasi Kompetensi Teknis dibengkel/laboratorium kebutuhan Praktek peserta alam yang dihasilkan di
atau Uji Kompetensi Keahlian dalam melaksanakan tugas didik lingkungan sekolah
sudah dilaksanakan oleh sesuai keahliannya e. Guru belum optimal dalam e. Sekolah perlu memprogram
DUDIKA, tidak semua e. Peserta didik memiliki melaksanakan pembelajaran kunjungan industri bukan hanya
program keahlian kemandirian dan dikelas sesuai kebutuhan pada guru kejuruan dan peserta
melaksanakan kunjungan bertanggung jawab dalam peserta didik didiknya namun juga untuk guru
industri, hanya program melaksanakan tugas f. Guru belum optimal dalam muatan kewilayahan dan muatan
keahlian teknik Instalasi pekerjaannya melaksanakan program nasional;
Tenaga Listrik yang literasi sebelum f. Sekolah perlu mendatangkan
melaksanakan kunjungan pembelajaran dimulai. guru tamu dari industri dan
industri yang relevan dengan melakukan penyelarasan
keahliannya. kurikulum dengan industri yang
b. Persentase lulusan yang link match dengan masing-
mendapatkan pekerjaan masing program keahlian
setelah tamat hanya beberapa g. Sekolah perlu melakukan
lulusan yang diterima oleh kegiatan-kegiatan pengembangan
industri dan hanya beberapa kompetensi guru dalam
lulusan juga yang mampu meningkatan kompetensinya dan
berwirausaha mampu mengelola pembelajaran
c. Lulusan tahun 2021 untuk yang lebih baik berdasarkan
program keahlian Teknik kebutuhan peserta didik
Instalasi Tenaga belum h. Sekolah perlu mengoptimalkan
melaksanakan Uji program literasi bahasa,
Kompetensi berbasis matematika, sains, teknologi,
LSP/BNSP sehingga lulusan sosial, budaya dan kemampuan
memiliki sertifikat dasar lainnya
kompetensi berbasis
LSP/BNSP

2. Standar Isi a. Sekolah memiliki kurikulum a. Sekolah memiliki a. Sekolah memiliki tim a. Sekolah perlu melibatkan
berstandar Industri namun penyelarasan kurikulum pengembang kurikulum secara aktif tim pengembang
a. Kurikulum (Input) belum maksimal dalam dengan industri namun belum kurikulum untuk
b. DUDIKA (Input) pelaksanaannya dan hanya b. Sekolah memiliki dokumen 1 diberdayakan dengan melaksanakan tupoksinya
c. Penyesuaian 2 kompetensi keahlian yang yang lengkap baik. masing-masing agar
Kurikulum (Proses) kurikulumnya berstandar c. Sekolah memiliki Akreditasi b. Sekolah belum optimal pengembangan kurikulum bisa
industri B dalam memberdayakan update sesuai dengan kondisi
b. Sekolah memiliki kurikulum d. Pendidik dan tenaga seluruh potensi sumber nyata disekolah.
yang mengacu pada Skema kependidikan memiliki daya manusia baik guru b. Sekolah melaksanakan
kerjasama yang baik dalam dan tenaga kependidikan kegiatan-kegiatan yang
KKNI/SKKNI menyelesaikan segala bentuk untuk terlibat aktif dalam mendorong motivasi guru
c. Sekolah memiliki bentuk tugas yang diberikan. kegiatan atau program untuk mampu update
kerjasama dan dukungan e. Memiliki Sumber Daya yang diselenggarakan perkembangan teknologi
DUDIKA dalam hal Manusia yang masih muda disekolah terutama dalam c. Sekolah perlu melihat seluruh
Penyelarasan kurikulum dan dan potensial menyusun dan merevisi potensi sumber daya manusia
pelaksanaannya, namun kelengkapan dokumen 1, baik guru dan tenaga
belum optimal dalam 2 dan 3 sesuai kondisi kependidikan untuk dapat
perekrutan lulusan, magang nyata di sekolah serta melakukan peningkatan
guru dan sertifikasi belum pernah melakukan ataukah pengembangan
kompetensi sosialisasi kepada warga potensi sehingga mereka bisa
d. Sekolah belum optimal dalam sekolah mengenai terlibat aktif dalam kegiatan
mengembangkan, dokumen 1, 2 dan 3 atau program yang
menyelaraskan, c. Beberapa guru muatan diselenggarakan disekolah
mengimplementasikan dan nasional dan muatan terutama dalam menyusun dan
mengevaluasi pelaksanaan kewilayahan merevisi kelengkapan
kurikulum secara sistematis menggunakan silabus dokumen 1, 2 dan 3 sesuai
dan prosedural yang diberikan kondisi nyata di sekolah
kementerian pendidikan d. Sekolah harus melakukan
dan kebudayaan tanpa sosialisasi kepada warga
melakukan kajian/analisis sekolah mengenai dokumen 1,
sesuai kondisi peserta 2 dan 3 agar dalam
didik pelaksanaanya bisa lebih
d. Beberapa pendidik belum maksimal.
optimal dalam membuat e. Melaksanakan coaching bagi
dan melengkapi pendidik yang sering tidak
administrasi masuk mengajar untuk
pembelajarannya. mengetahui kendala-kendala
e. Beberapa pendidik masih guru tersebut dan bisa bisa
kurang aktif dalam melakukan perubahan untuk
membuat dan melengkapi menjadi lebih aktif.
perangkat administrasi f. Memberikan ruang kepada
f. Sekolah belum optimal guru yang ahli dalam
melaksanakan supervisi melakukan pembimbingan
tenaga pendidik dan teman sejawat/tutor sebaya
tenaga kependidikan yang di SK-kan oleh kepala
g. Sekolah masih belum sekolah untuk membantu guru
menelaah keberhasilan visi yang kesulitan menggunakan
dan misi serta tujuan metode dalam pembelajaran
sekolah. yang menarik dan
menyenangkan.
g. Sekolah perlu memaksimalkan
pelaksanaan supervisi tenaga
pendidik dan tenaga
kependidikan
h. Memberikan motivasi kepada
pendidik dan tenaga
kependidikan serta
memberikan reward kepada
mereka yang mampu
memberikan inovasi atau
perubahan yang positif pada
dirinya untuk mengembangkan
kompetensinya
i. Sekolah perlu melakukan
observasi dan pengamatan
kondisi nyata untuk mengetahui
tingkat keberhasilan visi dan misi
serta tujuan sekolah
3. Standar Proses a. Proses pembelajaran a. Sekolah memiliki dokumen a. Motivasi guru membuat a. Mengadakan kegiatan-
berlangsung secara efektif KTSP dan silabus yang Perangkat Pembelajaran kegiatan yang dapat
a. Pelaksanaan dengan melibatkan seluruh sudah disesuaikan dengan KI masih belum optimal dan meningkatkan kompetensi
pembelajaran siswa sehingga terjadi proses dan KD serta mengacu pada perencanaan pelaksanaan guru dalam mengelola dan
(Proses) pembelajaran secara aktif kurikulum 2013. pembelajaran belum merencanakan pembelajaran
b. Penyelenggaraan namun belum b. Beberapa program keahlian sesuai kebutuhan peserta yang lebih efektif, nyaman dan
TEFA/UP (Proses) mengembangkan telah memiliki penyelarasan didik menarik
c. Pemberdayaan keterampilan berpikir tingkat kurikulum link match dengan b. Sebagian guru belum b. Pengadaan fasilitas pendukung
kemitraan DUDIKA tinggi sesuai RPP berbasis industri mampu berinovasi penyelenggaraan unit produksi
(Proses) project; c. Rombel terbentuk sesuai membuat media dengan berdasarkan 6 kriteria
d. Berkembangnya b. Sekolah belum optimal dengan KTSP. pembelajaran dan belum kegiatan
kelembagaan SMK melaksanakan pembelajaran d. Memiliki ruangan kelas yang optimal dalam c. Memaksimalkan pelaksanaan
(TEFA/UP, SDM di luar kelas seperti kunjunga memadai memotivasi dirinya untuk PRAKERIN melalui
Sekolah, Perolehan DUDIKA, yang meliputi: (1) e. Sekolah melaksanakan mengembangkan sinkronisasi bersama
dukungan) Perencanaan kunjungan PKL/Prakerin yang kompetensinya DUDIKA untuk pencapaian
(Outcome) DUDIKA, (2) Pemetaan diprogram setiap tahun. c. Kegiatan Belajar kompetensi keahlian masing-
DUDIKA yang relevan f. 80% guru memiliki motivasi Mengajar di sekolah masing jurusan
dengan kompetensi keahlian, untuk mengembangkan belum optimal d. Mendatangkan guru tamu dari
(3) Pelaksanaan kunjungan potensi dirinya dengan menerapkan pendekatan industri dalam menerapkan
DUDIKA, (4) Laporan mengikuti pelatihan- saintifik dan model pembelajaran berbasis
Kunjungan DUDIKA, (5) pelatihan daring dan luring. pembelajaran abad 21, TEFA
Evaluasi Kunjungan g. Sekolah memiliki buku paket serta belum sepenuhnya e. Sekolah Memprogramkan
DUDIKA; yang dibutuhkan peserta menggunakan multimedia kunjungan industri sebagai
c. Sekolah belum optimal didik dimana sebagian besar berupa penggunaan LCD pelaksanaan pembelajaran
melaksanakan pembelajaran sudah terpenuhi untuk d. Pendidik belum diluar kelas sesuai dengan
dengan mendasarkan pada muatan nasional dan muatan memanfaatkan hasil prosedur perencanaan dan
pekerjaan nyata, autentik dan kewilayahan serta pada penilaian untuk pelaksanaan.
penanaman budaya kerja Muatan Peminatan Kejuruan melakukan penelitian f. Sekolah melaksanakan
melalui pembelajaran industri Dasar Program Keahlian dan tindakan kelas guna pembelajaran dengan
(teaching factory) untuk Kompetensi Keahlian memperbaiki proses mendasarkan pada pekerjaan
mendapatkan pembiasaan h. Guru-guru sudah melakukan pembelajaran yang belum nyata, autentik dan penanaman
berpikir dan bekerja dengan penilaian otentik secara maksimal budaya kerja melalui
kualitas seperti di tempat komprehensif dalam proses e. Beberapa pendidik masih pembelajaran industri
kerja/usaha; pembelajaran meliputi ranah menggunakan metode (teaching factory) untuk
d. Sekolah belum optimal sikap, pengetahuan dan lama dalam mendapatkan pembiasaan
menyelenggarakan Unit keterampilan melaksanakan berpikir dan bekerja dengan
Produksi atau business center pembelajaran dikelas; kualitas seperti di tempat
dengan 6 kriteria kegiatan f. Kepala Sekolah belum kerja/usaha
yang meliputi ; melibatkan optimal melaksanakan g. Sekolah menyelenggarakan
siswa, memiliki SOP, adanya kegiatan supervisi untuk kelas industri atau kelas
pengurus dan uraian tugasnya, membimbing guru dalam kewirausahaan
omset dan keuntungan, mengelola pembelajaran; h. Sekolah bekerjasama dengan
cakupan layanan dan unit g. Sarana Praktek masih industri dalam menciptakan
produksi bagian dari kurang untuk menunjang suatu produk yang sesuai
pembelajaran; pencapaian kompetensi dengan standar DUDIKA
e. Sekolah belum peserta didik dan sebagai wujud pelaksanaan
menyelenggarakan program pendukung dalam teaching factory
kelas industri atau kelas menyelenggarakan unit
kewirausahaan; produksi;
f. Sekolah belum optimal h. Tempat pelaksanaan
memiliki produk/jasa sebagai PKL/Prakerin di
hasil dari pembelajaran DUDIKA untuk beberapa
teaching factory/unit produksi program keahlian masih
yang meliputi tahapan : (1) belum sesuai dengan
design/perancangan produk, pencapaian kompetensi
(2) proses produksi, (3) yang diharapkan;
Pengemasan, (4) Pengiriman, i. Peserta didik belum
(5) Kepuasan pelanggan, (6) memiliki kemandirian
keberlanjutan; dan motivasi serta dana
g. Sekolah telah melaksanakan yang cukup dalam
PKL/Prakerin dengan melaksanakan
memenuhi 4 tahapan yaitu : PKL/Prakerin diluar
(1) Perencanan dalam bentuk wilayah domisilinya;
melakukan sinkronisasi j. Peserta didik memiliki
kompetensi dilakukan orang tua yang berprofesi
bersama DUDIKA, (2) sebagai petani cengkeh
Pelaksanaan PKL/Prakerin sehingga jika waktunya
dengan pembimbingan tiba panen cengkeh
langsung oleh pembimbing banyak peserta didik yang
dunia kerja, (3) Penilaian memohon ijin ntuk tidak
yang dilakukan oleh kesekolah dengan alasan
DUDIKA yang meliputi membantu orangtua;
pengetahuan, sikap dan k. Peserta didik kurang
keterampilan, (4) Laporan mendapat perhatian dari
evaluasi PKL/Prakerin untuk orang tua sehingga sangat
bahan perbaikan kurikulum ke sulit untuk menerapkan
depan belum optimal; kedisiplinan dalam proses
h. Sekolah belum membuat pembelajaran
produk sesuai dengan pesanan
dari DUDIKA dan produk
yang dihasilkanpun belum
sesuai dengan standar
DUDIKA.
i. Persentase kompetensi
keahlian di sekolah masih
sangat minim dalam
menyelenggarakan model
pembelajaran TEFA;
j. Persentase produk TEFA
yang dimanfaatkan pelanggan
masih kurang

4. Standar Penlaian a. Penilaian proses maupun hasil a. Guru aktif melakukan penilaian a. Guru belum secara aktif a. Melakukan pertemuan dengan
Pendidikan belajar belum secara optimal secara obyektif dan akuntabel menggunakan penilaian semua tenaga pendidik untuk
digunakan oleh semua guru dalam proses pembelajaran sebagai dasar untuk membahas tindak lanjut yang
a. Pelaksanaan sebagai dasar untuk perbaikan untuk mengetahui hasil belajar perbaikan pembelajaran dilakukan dari hasil penilaian
pembelajaran dan belum dilaksanakan peserta didik secara b. Beberapa guru belum yang telah dilakukan bisa
(Proses) secara sistematik. berkesinambungan optimal melakukan proses berupa perbaikan cara
b. Penyelenggaraan b. Sekolah melaksanakan uji b. Pembagian rapor hasil belajar penilaian secara mengajar dan mengelola kelas
TEFA/UP (Proses) kompetensi dengan DUDIKA peserta didik dilaksanakan oleh berkesinambungan dan dengan baik sesuai kebutuhan
c. Pemberdayaan yang relevan namun untuk beberapa wali kelas sesuai masih ada beberapa yang peserta didik dan
kemitraan DUDIKA LSP P1 belum dilaksanakan waktu yang ditentukan sering telat mengumpulkan melaksanakan remedial atau
(Proses) oleh kompetensi keahlian c. Memiliki format penilaian hasil nilainya kepada wali pengayaan
d. Berkembangnya Teknik Instalasi Tenaga dengan menggunakan aplikasi kelas terutama guru yang b. Melakukan supervisi direct
kelembagaan SMK Listrik. yang sama kurang aktif masuk kepada pendidik yang sering
(TEFA/UP, SDM k. Kelulusan dan kenaikan kelas d. Pelaporan penilaian secara mengajar. telat mengumpulkan nilai
Sekolah, Perolehan siswa sudah dilakukan periodik c. Pelaksanaan remedial dan kepada wali kelas dan malas
dukungan) berdasarkan pertimbangan i. pengayaan belum optimal masuk mengajar
(Outcome) yang sesuai diterapkan oleh semua guru c. Membuat jadwal remedial dan
d. Peserta didik malas untuk pengayaan kepada semua
melakukan remedial dan pendidik berdasarkan capaian
pengayaan untuk perbaikan hasil ujian bagi semua peserta
nilainya didik dan memberikan reward
bagi pendidik dan peserta
didik yang mampu melakukan
perubahan yang baik dalam
meningkatkan prestasinya.
d. Membentuk LSP P1 disekolah
5. Standar Pendidik a. Kepala Sekolah menguasai a. Kepala Sekolah memiliki a. Tenaga pendidik dan a. Melakukan berbagai upaya
dan Tenaga variabel (1) tindakan kualifikasi pendidikan S2, tenaga kependidikan dalam mengembangkan
Kependidikan inovatif, (2) bekerja keras, bersertifikat pendidik dan masih banyak yang kompetensi tenaga honor untuk
(3) motivasi yang kuat, (4) bersertifikat kepala sekolah. berstatus honor sehingga dapat lulus pada seleksi P3K
a. Sumber Daya pantang menyerah dan b. Kepala Sekolah memiliki sebagian dana BOS b. Melakukan supervisi dan
Manusia (Input) selalu mencari solusi kompetensi kepribadian baik, digunakan untuk penilaian kinerja guru terhadap
b. Pengembangan terbaik, (5) memiliki naluri manajerial baik, membiayai gaji mereka tenaga pendidik yang masih
SDM Sekolah kewirausahaan dalam kewirausahaan baik serta b. Tenaga pendidik dan berstatus honor
(Proses) kompetensi kewirausahaan. kompetensi sosial yang baik. tenaga kependidikan yang c. Mengikutkan diklat Kepala
c. Pemberdayaan b. Kepala Sekolah memahami c. Tenaga pendidik memiliki masih berstatus honor Perpustakaan untuk memenuhi
kemitraan DUDIKA namun belum optimal instruktur K13 tingkat kehadirannya belum kualifikasi yang di
(proses) dalam provinsi maksimal dan belum persyaratkan.
d. Penerapan budaya mengimplementasikan d. Kepala sekolah memiliki memiliki banyak d. Mengikutkan diklat atau
kerja (Proses) kompetensi supervisi naluri kewirausahaan yang pengalaman dalam bimbingan teknis Kepala
pembelajaran. sangat baik merencanakan dan Laboratorium agar memenuhi
c. Kepala e. Kepala Laboratorium/bengkel melaksanakan kriteria yang dipersyaratakan
Laboratorium/bengkel bersertifikat teknis dan pembelajaran dikelas e. Melaksanakan workshop atau
bersertifikat teknis dan memiliki kualifikasi c. Kepala Perpustakaan kegiatan-kegiatan yang mampu
memiliki kualifikasi pendidikan minimal D3 belum ada yang sesuai mengembangkan kompetensi
pendidikan minimal D3 f. Pendidik memiliki kualifikasi dengan kualifikasi yang di Pendidik dan Tenaga
d. Beberapa Guru belum S1 dan S2 persyaratkan. Kependidikan dengan
memiliki kompetensi g. Beberapa Pendidik memiliki d. Beberapa Kepala melibatkan Instruktur K13 dari
kejuruan yang berstandar kompetensi kejuruan Laboratorium di ampu sekolah sendiri.
industri/sertifikasi teknis berstandar industri/sertifikasi oleh pendidik yang tidak
e. Guru per kompetensi teknis relevan dengan
kejuruan belum optimal h. Kepala tenaga administrasi keahliannya
dalam melaksanakan berkualifikasi S1 e. Beberapa pendidik masih
magang di DUDIKA i. Tenaga pendidik dan tenaga belum optimal dalam
f. Sekolah belum optimal kependidikan mampu mengembangkan diri dan
dalam melaksanakan bekerjasama dalam berinovasi.
program pengembangan melaksanakan tugas dan e.
SDM guru yang meliputi : tanggung jawab yang
(1) pengembangan
kemampuan guru menyusun diamanahkan.
RPP, (2) kemampuan
melakukan evaluasi diri
refleksi dan perbaikan
kinerja berkelanjutan, (3)
kemampuan melaksanakan
penilaian hasil
pembelajaran, (4)
kemampuan melaksanakan
usaha inovatif dan kreatif
dalam kegiatan
pembelajaran
g. Sekolah belum optimal
dalam melaksanakan
program peningkatan
kompetensi professional
guru melalui : (1)
Kunjungan DUDIKA, (2)
Magang DUDIKA, (3)
Pendidikan dan Pelatihan,
(4) seminar dan workshop
h. Sekolah belum maksimal
bekerjasama dengan
DUDIKA dalam
melaksanakan program
magang guru di DUDIKA
yang meliputi : (1)
Perencanaan program
magang guru di DUDIKA,
(2) Pelaksanaan magang
guru di DUDIKA, (3)
Laporan magang guru di
DUDIKA, (4) Sertifikat
magang guru di DUDIKA,
(5) Laporan evaluasi
magang guru di DUDIKA.
i. Sekolah belum
melaksanakan program
peningkatan kompetensi
tenaga kependidikan
melalui (1) Kunjungan
DUDIKA, (2) Magang
DUDIKA, (3) Pendidikan
dan Pelatihan, (4)
Bimbingan Teknis
j. Beberapa kompetensi
keahlian belum maksimal
melaksanakan budaya kerja
di setiap kompetensi
keahlian yang dimiliki,
meliputi : (1) Program kerja
penerapan budaya kerja, (2)
Laporan pelaksanaan
budaya kerja di bengkel, (3)
Evaluasi pelaksanaan
budaya kerja di bengkel..

6. Standar Sarana a. Sekolah belum memiliki a. Sekolah Memiliki lahan yang a. Ruang Praktek dan rasio alat a. Mengajukan bantuan sarana
dan Prasarana ruang Praktek yang sesuai luas sehingga Praktek belum sesuai dan prasarana kepada
dengan ketentuan. memungkinkan untuk dengan ketentuan sehingga pemerintah melalui aplikasi
a. Sarana dan b. Sarana dan Prasarana yang pengadaan bangunan baru. pelaksanaan Praktek dan takola
Prasarana (input) tersedia di sekolah b. Kapasitas daya tampung di hasil produk yang b. Aktif mencari informasi
b. Pelaksanaan dimanfaatkan dengan optimal Sekolah telah memadai diharapkan belum maksimal program bantuan di aplikasi
pembelajaran dalam proses pembelajaran c. Kondisi bangunan sekolah b. Kelas kewirausahaan takola dan instansi pemerintah
(proses) sesuai dengan kebutuhan memadai membutuhkan kerjasama terkait.
c. Penyelenggaraan DUDIKA. d. Memiliki ruang kelas sesuai dengan pihak lain dan c. Menjalin kerjasama dengan guru-
TEFA/UP (proses) c. Sekolah telah membentuk tim standar sekolah belum guru yang memiliki usaha untuk
d. Pemberdayaan kelas kewirausahaan namun e. Memiliki ruang perpustakaan menindaklanjutinya. memaksimalkan Kelas
kemitraan DUDIKA belum optimal dalam sesuai standard c. Kelas Industri kewirausahaan.
(proses) penyelenggaraannya dan f. Memiliki Mushollah membutuhkan pengajar dari d. Menjalin kerjasama dengan
sekolah belum g. Memiliki lapangan olahraga industri dan sekolah belum Instansi terkait yang memiliki
menyelenggarakan kelas j. cukup dana untuk program yang sama untuk
industri mendatangkan pengajar dari melaksanakan kelas industri.
d. Sekolah memiliki alat dan industri. e. Meminta kepada pemegang
ruang Praktek berstandar d. Alat dan ruang Praktek kebijakan/pemerintah setempat
industri sesuai kompetensi belum berstandar industri untuk melaksanakan program
keahlian. Sekolah belum sesuai kompetensi keahlian. kebijakan pemerintah pusat untuk
memiliki rasio alat Praktek a. DUDIKA masih menutup merealisasikan program yang
yang sesuai dengan ketentuan diri untuk membantu meliputi ; pengurangan pajak
e. Sekolah bekerjasama dengan sekolah dalam bagi industri yang membantu
DUDIKA dalam pemenuhan pemenuhan sarana SMK dalam hal perekrutan
sarana Praktek di Sekolah Praktek di Sekolah sesuai lulusan, bantuan sarana dan
sesuai dengan tuntutan dengan tuntutan prasarana, program magang guru
pekerjaan industri pekerjaan industri dan siswa dan beberapa program-
b. Inventarisasi sarana program lainnya.
prasarana belum sesuai f. Memberikan bimbingan kepada
harapan tenaga kependidikan dalam hal
c. Belum ada tempat parkir pelaksanaan inventarisasi sarana
yang memadai prasarana sesuai prosedur.
d. Koperasi siswa dan guru g. Menyediakan tempat parkir yang
belum ada dan kantin memadai
juga belum sesuai h. Membentuk koperasi siswa
harapan sebagai sarana dan guru serta menyediakan
kewirausahaan kantin sehat yang dikelola oleh
e. Ruang Bimbingan siswa dengan bimbingan guru
Konseling belum sesuai kewirausahaan.
standard. i. Pengadaan ruang Bimbingan
f. Jamban atau WC belum Konseling yang sesuai standar.
sesuai standar. f. Mengoptimalkan pemanfaatan
g. Ruang guru belum sesuai papan Kartu inventaris ruangan
standar.
7. Standar a. Kepala Sekolah memahami a. Memiliki RKAS, RKS dan a. Sekolah belum optimal a. Sekolah wajib melibatkan
Pengelolaan namun belum optimal dalam RKT melakukan sosialisasi beberapa pihak terkait untuk
mengimplementasikan b. Kepala sekolah aktif Rencana Kerja Sekolah melakukan penyusunan dan
a. Sumber daya kompetensi supervisi menjalin mitra dan karena belum melibatkan sosialisasi Rencana Kerja
manusia (input) pembelajaran. kerjasama dengan berbagai seluruh pihak terkait Sekolah setiap tahunnya
b. DUDIKA (input) b. Sekolah sudah memiliki lembaga dan melibatkan seperti komite sekolah. b. Sekolah melakukan sistem
c. Penyelenggaraan bentuk kerjasama dan peran serta masyarakat serta b. Peserta didik sebagian transit dengan menggunakan
TEFA/UP (proses) dukungan DUDIKA yang lembaga lain. Kepala besar tinggal di daerah kartu kontrol untuk
d. Pemberdayaan meliputi : Penyelarasan Sekolah menjadi ketua minim jaringan internet mengetahui kondisi belajar
kemitraan DUDIKA kurikulum namun cabang khusus SMK pada sehingga pelaksanaan peserta didik yang tentunya
(proses) pelaksanaannya belum organisasi PGRI dan aktif pembelajaran daring bekerjasama dengan orang tua
maksimal termasuk pada organisasi lainnya. sewaktu pandemi tidak peserta didik.
perekrutan lulusan belum c. Beberapa program keahlian maksimal dan c. Meningkatkan kapasitas
terealisasi dengan baik telah memiliki penyelarasan penggunaan web serta kemampuan guru dalam
terhadap semua program kurikulum dengan Industri. aplikasi sipakatau tidak melakukan pembimbingan
keahlian, untuk magang guru d. Sekolah memiliki Visi dan tercapai sesuai harapan. ekstrakurikuler sehingga tidak
belum optimal dilaksanakan Misi serta Tujuan Pendidikan c. Pembimbingan perlu memanggil pembina dari
oleh semua pendidik, yang relevan dengan ekstrakurikuler belum luar, serta memperdayakan
begitupun dengan sertifikasi pendidikan kejuruan/vokasi. optimal karena seluruh potensi yang ada di
kompetensi masih banyak e. Sekolah telah memiliki web membutuhkan tenaga sekolah yang memiliki nilai
beberapa guru belum system informasi dan pengajar dari luar dan jual untuk menunjang
tersertifikasi. aplikasi sipakatau untuk harus dibiayai oleh dana kegiatan-kegiatan
c. Sekolah telah membentuk tim memudahkan dalam BOS. pengembangan diri peserta
kelas kewirausahaan namun mengakses informasi- d. Letak sekolah jauh dari didik
belum optimal dalam informasi dan pembelajaran pusat kota dan industri. d. Menanamkan jiwa
penyelenggaraannya dan dalam jaringan. e. Beberapa peserta didik kewirausahaan peserta didik
sekolah belum f. Sekolah memiliki alat musik memiliki ekonomi yang untuk lebih mandiri dan
menyelenggarakan kelas yang lengkap untuk serba kekurangan untuk mampu menghasilkan sesuatu
industri. menunjang kegiatan mencukupi biaya untuk dapat membiayai
d. Sekolah belum optimal ekstrakurikuler. pendidikannya sehingga kebutuhannya.
melaksanakan program g. Sekolah memiliki peserta sering memohon ijin e. Meningkatkan kunjungan
pengembangan SDM guru didik yang aktif dan membantu orang tuanya. rumah oleh wali kelas dan BK
yang meliputi : (1) semangat dalam kegiatan f. Kepedulian orang tua terhadap peserta didik yang
pengembangan kemampuan ekstrakurikuler dan mampu terhadap kehadiran sering bolos dan malas ke
guru menyusun RPP, (2) berkompetisi dengan sekolah anaknya di sekolah masih sekolah.
kemampuan melakukan lainnya. kurang mendapatkan f. Melakukan kembali
evaluasi diri refleksi dan h. perhatian serius. Orang penjemputan peserta didik
perbaikan kinerja tua sebagian besar didepan sekolah dengan
berkelanjutan, (3) berprofesi sebagai petani membudayakan senyum sapa
kemampuan melaksanakan dan sebagian lainnya salam dan memberikan reward
penilaian hasil pembelajaran, merantau mencari kepada peserta didik yang
(4) kemampuan pekerjaan. memiliki tingkat kedisiplinan
melaksanakan usaha inovatif g. Mendisiplinkan peserta sangat baik
dan kreatif dalam kegiatan didik belum bisa tercapai
pembelajaran. sesuai harapan
e. Sekolah belum optimal
melaksanakan program
peningkatan kompetensi
professional guru melalui :
(1) Kunjungan DUDIKA, (2)
Magang DUDIKA, (3)
Pendidikan dan Pelatihan, (4)
seminar dan workshop.
f. Sekolah belum optimal
melaksanakan program
peningkatan kompetensi
tenaga kependidikan melalui
(1) Kunjungan DUDIKA, (2)
Magang DUDIKA, (3)
Pendidikan dan Pelatihan, (4)
Bimbingan Teknis.
g. Kompetensi keahlian di
sekolah belum seluruhnya
bersama dengan DUDIKA
melaksanakan program
magang guru di DUDIKA dan
belum sepenuhnya melakukan
perencanaan program magang
guru di DUDIKA, belum
optimal Pelaksanaan magang
guru di DUDIKA, belum
maksimal melakukan laporan
magang guru di DUDIKA,
dan tidak memiliki Sertifikat
magang guru di DUDIKA,
serta Laporan evaluasi
magang guru di DUDIKA
belum ada.
h. Sekolah belum maksimal
membuat produk sesuai
dengan pesanan dari
DUDIKA dan produk yang
dihasilkan sesuai dengan
standar DUDIKA.
i. Persentase kompetensi
keahlian di sekolah yang
menyelenggarakan model
pembelajaran TEFA masih
belum sesuai harapan.

8. Standar a. Sekolah belum maksimal a. Memiliki RKAS, RKS dan a. Sumber dana belum a. Memanfaatkan potensi sumber
Pembiayaan menyelenggarakan Unit RKT mencukupi untuk daya alam yang ada disekolah
Produksi atau business center b. Memiliki sumber daya alam merealisasikan program dengan pengelolaan yang
a. Penyelenggaraan dengan 6 kriteria kegiatan yang potensial karena sekolah terencana dan terstruktur
TEFA/UP (proses) yang meliputi ; melibatkan terletak diatas tanah b. Sumber daya alam belum b. Memberikan tugas mengajar
siswa, memiliki SOP/SOP, pertanian yang subur. dikelola dengan baik kepada guru yang memiliki
adanya pengurus dan uraian c. Memiliki sumber daya c. Beberapa guru belum bisa usaha untuk mengampuh mata
tugasnya, omset dan manusia yang mampu menularkan jiwa pelajaran kewirausahaan
keuntungan, cakupan layanan mengelola keuangan dengan kewirausahaannya kepada sehingga dapat menularkan
dan unit produksi bagian dari baik peserta didik jiwa kewirausahaanya kepada
pembelajaran. d. Beberapa guru memiliki jiwa d. Kerjasama dan koordinasi peserta didik
b. Sekolah belum optimal kewirausahaan dibuktikan dengan alumni belum c. Menjalin Kerjasama dan
menyelenggarakan kelas dengan adanya usaha yang terjalin dengan baik koordinasi dengan alumni
kewirausahaan dan kelas dimiliki beberapa guru diluar e. kompetensi keahlian d. Mendukung dan memotivasi
industri. sekolah belum optimal dalam kompetensi keahlian dalam
e. Beberapa alumni sudah menciptakan inovasi dan menciptakan inovasi dan
terserap di dunia industri. kreatifitas untuk membuat kreatifitas untuk membuat
h. Memiliki kompetensi produk dan jasa produk dan jasa dengan
keahlian yang mampu memfasilitasi kebutuhan yang
membuat produk dan jasa akan digunakan.

Bantaeng, Januari 2023

Kepala UPT. SMKN 3 Bantaeng Ketua Jurusan TITL

WAHIDAH WAHYUNI, S.Pd.,M.Pd SUNAN IKHSAN, S.Pd


NIP. 19821002 200902 2 002 NIP. 19790411 201502 1 001

Anda mungkin juga menyukai