Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI ATAU KEJURUAN


UNTUK PENGEMBANGAN KEDEPAN
(TEACHING FACTORY)

MATAKULIAH
FILSAFAT ILMU
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng., IPU Asean
Eng

DISUSUN OLEH :
AYU LESTARI
MUH.ASSIDDIQ
SAMSINAR
SUMARI

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI
1
MAKASSAR 2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat meyelesaikan Tugas pada mata kuliah Filsapat Ilmu dengan
judul “Program Vokasi atau Kejuruan Untuk Pengembangan Kedepan (Teaching
Factory)

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah sebagai tugas pada semester 1 dari
Bapak/Ibu Dosen pada mata Filsapat Ilmu, selain itu tugas ini juga untuk menambah
wawasan dan kontribusi positif bagi pembaca

Kami ucapkan terimakasih kepada bapak Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya, M.Kes.,
M.Eng., IPU Asean Eng. sebagai Dosen matakuliah Filsapat Ilmu Pendidikan
Program Studi S2 Pendidkan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Makassar
yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai degan bidang studi yang Kami tekuni

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian tugas ini. Semoga tugas ini
dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

3 ii
DAFTAR ISI

Kata Pengatar……………………………………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………….……………………..……….………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang………………………………………………………………. 1
b. Maksud dan Tujuan…………………………………………………………. 2
c. Rencana Pelaksanaan………………………………………………………… 2
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM
a. Mekanisme/Strategi 5
Pelaksanaan…………………………………………….. 7
b. Mencari Ide Perbaikan Dengan Metode 5W dan 1H………………………… 5
3. 6
4.Jawaban Soal Nomor 4 (Kesulitan Belajar)……………………………… 8
5.Jawaban Soal Nomor 5 (Motivasi Belajar)……………………………….
Referensi…………………………………………………………………………..

4
BAB 1

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi asia (MEA) mempunyai
konsekuensi bahwa sejak itu persaingan tenaga kerja akan menjadi terbuka.
Oleh karena itu upaya peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan
perlu terus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan pasar kerja, baik untuk sekala
Regional,Nasional, maupun Internasional.
Data statistik menunjukan bahwa jumlah lulusan dari jenjang
pendidikan dasar dan menengah (SD,SMP,SMA,SMK) yang tidak
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu 34,40 % serta
lulusan SLTA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi sebesar 88,40
%,Kondisi ini berarti betapa besar jumlah SDM usia produktif yang mencari
pekerjaan. Sedangkan jumlah lapangan kerja yang ada di dalam negeri sangat
terbatas, untuk itu mereka berusaha mencari pekerjaan di luar negeri, akan
tetapi mereka tidak memiliki kompetensi sesuai tuntutan kebutuhan pasar
kerja.
Menjembatani kesenjangan dari fenomena tersebut di atas maka
pengembangan pendidikan keterampilan produksi melalui teaching factory
sangat membantu didalam peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya
pada mata prlajaran produktif/praktek. Oleh karena itu, SMK Negeri 2
Bontang sebagai lembaga pendidikan akan mempersiapkan calon tenaga
kerja dengan fasilitas yang ada akan meningkatkan peran dan tidak hanya
mendidik tetapi juga dapat melakukan langkah- langkah strategis dalam
mengatasi permasalahan peningkatan kualitas ketenagakerjaan secara sinergis
dengan dikembangkannya teaching factory. Perlu diketahui bahwa seluruh
paket keahlian yang ada di SMK Negeri 2 Bontang telah menerapkan
pembelajaran teaching factory yang menghasilkan produk dalam bentuk
barang dan jasa.
Namun demikian proses pembelajaran teaching factory di SMK Negeri
2 Bontang perlu dikembangkan sehubungan terdapat beberapa kendala
berupa penyusunan materi pembelajaran teaching factory, peralatan
pendukung, ruangan yang perlu direhab, peningkatan kompetensi guru,
kurangnya MOU dengan perusahaan yang relevan, tentunya kesemuanya itu
diperlukan biaya guna mangatasi kelemahan – kelemahan yang terjadi.
Dengan dilaksanakannya pengembangan teacing factory dapat dijadikan
sebagai alternatif yang berguna untuk memecahkan dan mengatasai keadaan
tersebut.
b. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pengembangan teaching factory adalah
merevitalisasi pembelajaran konvensional ke pembelajaran berbasis teching
factory yang dalam prosesnya mengacu pada standarisasi industri. Sehingga
proses pembelajaran dari mulai perencanaan, peroses, evaluasi sesuai dengan
standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Tentunya standar
operasional prosedur (SOP) yang diterapkan adalah sesuai dengan ketetapan
industri pasangan yang relevan dengan paket keahlian masing – masing.
Sehingga proses pembelajaran di teaching factory akan menyamai persis
sesuai dengan apa yang dilakukan dalam proses produksi di
industri.Teaching factory akan dikembangkan dan digunakan dalam proses
pembelajaran yang dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa
sehingga dapat dipasarkan baik untuk internal sekolah atau eksternal dalam
hal ini masyarakat.

c. Rencana Pelaksanaan
Dalam menempuh terlaksananya program pengembangan teaching
factory tentu ada beberapa rencana/program yang perlu dipersiapkan
diantaranya ;
1. Penyususnan rancangan pengembangan pembelajaran TEFA
2. Penyusunan Perangkat TEFA
3. Pengembangan SDM
4. Analisis kebutuhan suku cadang dan perbaikan peralatan
5. Koordinasi dengan Industri/institusi pasangan
6. Pengadaan bahan dan pembuatan contoh produk
7. Pengadaan alat penunjang dan perawatan/perbaikan peralatan
8. Penataan rauang praktek

7 2
Selanjutnya paket keahlian yang akan dikembangankan dalam
Teaching Factoery adalah:
1. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
2. Teknik Komputer dan Jaringan

a. Uraian Kegiatan
No. Waktu Uraian
- Merencanakan Kegiatan
Kegiatan dan Pelaksana
- RAB kegiatan Tim Pelaksanaan
Pembentukan Kepala
1 Juli - Pengembangan Sekolah
2024 Pengembangan Teaching
Teaching
Factory
Factory Ketua Tim
- Penandatanganan Surat
Perjanjian Bantuan
- Pengemabngan Teaching Factory
thn 2018
Kepala
Agustus 2024 Pengambilan dana Sekolah
2
Pengembangan dari Bank BRI
Bendahara
Agustus –
3 Desember Pelaksanaan pengembangan Ketua Tim
Teaching Factory
2024
Agustus –
4 Desember Pelaporan 70% kegiatan dan Ketua Tim
keuangan
2024

5 Desember 2024 Pelaporan akhir (100%) Ketua Tim

8 3
b. Organisasi dan mekanisme kerja
Susunan Personalia Tim Pelaksana Pengembangan Teching Factory
Jabatan dalam
No Nama Jabatan Rutin
Kepanitiaan
1 Mardijanti,S.Pi,M.Pd Penanggung Jawab Kepala Sekolah
2 Sugianto,M.Pd Ketua Tim Pelaksana Wakasek Humas
3 Tiamsah Sitimorang,S.E Sekretaris Kepala Tata Usaha
4 Nur Wahidah,S.Pi, M.Pd Bendahara Bendahara Sekolah
5 Erlina Krisdiyanti,S.Pt,M.Pd Wakasek Kurikulum
Penanggung Jawab
6 Pengembangan Non
Abdul Karim,S.T Kepala Program TSM
Fisik dan Program
11 Teaching Factory Kepala Program
Hani Prasetyo,S.Kom Teknik Komputer dan
Jaringan
Edy Suranto,S.Pt Penanggung Jawab Wakasek Sarana

Nataniel Tolanda,S.Th Pengembangan Fisik Guru

9 4
BAB 1I
PELAKSANAAN PROGRAM

a. Mekanisme / Strategi Pelaksanaan


Pelaksanaan pengembangan teaching factory melibatkan seluruh stake hoder SMK
Negeri 2 Bontang Adapaun yang berperan langsung dalam peresiapan/perencanaan,
proses dan evalusai, akan memberdayakan tim secara khusus yang kompeten dalam
bidangnya sesuai dalam program pengembangan teaching factory.
Sasaran yang menjadi lokasi untuk pengembangan dan dilaksanakannya program
teaching factory adalah ruang praktek siswa pada seluruh paket keahlian di SMK Negeri
2 Bontang Ruang praktik yang ada akan di rehab dan ditata mengacu pada standar tempat
kerja di Industri.
Pola pembelajaran yang digunakan pada teaching factory dari mulai perencanaan,
proses, dan evaluasi disesuaikan dari hasil sinkronisasi kurikulum antara kurikulum
nasional dengan kurikulum industri. Sehingga pada pelaksanaanya pembelajaran di
teaching factory mengadopsi budaya / alur kerja di industri. Hal ini agar membiasakan
siswa/i melaksanakan pembelajaran seaisu dengan alur, aturan, standar operasional
prosedur Industri.
Seperti halnya di Industri, bahwa pembelajaran teaching factory yaitu proses
pembelajaran yang terstruktur dan terintegrasi sehingga proses pembelajaran akan
menghasilkan produk dalam bentuk barang dan jasa. Guna terlaksana dan
berkesinambungannya program pembelajaran teaching factory, maka produk yang
dihasilkan baik dalam bentuk barang atau jasa harus dapat dipasarkan baik untuk internal
sekolah atau eksternal sekolah dalam hal ini masyrakat umum. Untuk itu didalam
pembelajaran di teaching factory bukan hanya belajar berproduksi tetapi juga pelajar
untuk memasarkan produk yang dihasilkan.
Didalam pelaksanaan pembelajaraan teaching factory sumber daya manusia
menjadi faktor penentu keberhasilan program. Langkah langkah agar sumberdaya yang
dimiliki dapat mengembangkan program teaching factory akan dimulai adanya pelatihan
guru dalam hal ini guru produktif di Industri, selanjutnya adanya work shoft tentang cara
mengelola pembelajaran di teaching factory dengan mengundang narasumber ahli dalam
mengelola teaching factory. Disamping itu kita juga memprogramkan untuk setudi
banding ke SMK yang telah berhasil menerapkan proses pembelajaran teaching factory.
Guna terlaksana dan berhasilnya kegiatan ini tentu perlu adanya kerjasama dengan
pihak industri. Hal ini dikarenakan hampir seluruh program pembelajaran di teaching

10 5
factori dari mulai perencanaan, proses, dan evalusai hasil dari sinkronisasi dan masukan
dari pihak industri

11 6
b. Mencari Ide Perbaikan Dengan Metode 5W dan 1H
N What Why Where How When Who
o
Faktor Apa Kenapa Akibat Dimana Penanggulangan Waktu Siapa
.
1 Ruangan Kurangnya Belum Progra Sekolah Pengadaan Juli Yayasan
ada m
dan ruangan dan ruangan TEFA ruangan dan alat 2024 KepalaSekolah
dan Wakasek
Alat alat alat tidak pendukungnpela Sarana
pendukungnp penduku berjalan ksanaan TEFA Kaprog
ngn
elaksanaan pelaksan
aan
TEFA TEFA
2 Metode Tidak ada Belum Progra Sekolah Dibuat Juli KepalaSekolah
ada m
pembela SOP Khusus SOP pembela METODE 2024 Wakasek
Khusus ja Kurikulum
jaran tentang tentang ran Khusus sesuai Kaprog
TEFA
metode metode tidak SKL dan SOP Guru Produktif
pembelajaran pembelaj berjalan industri
ara
TEFA n TEFA
3 Manusia SDM tidak Belum Progra Sekolah Dibuat Jadwal Agustus KepalaSekolah
m
kompeten adanya TEFA IHT, Work Shoft 2024 Wakasek
IHT, Kurikulum
Work tidak & Sertifikasi Kaprog
Shoft
Dan berjalan Guru Produktif
sertifikas (seluruh stake
i holder)

12 7
13 8
b. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan
JADWAL PELAKSANAAN BANTUAN PENGEMBANGAN TEACHING
FACTORY SMK Negeri 2 Bontang 2024

2024
No Komponen Kegiatan Jml KET
Agustus September Oktober Nopember Desember
1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Penyusunan Rancangan Pengembangan
1,1
Pembelajaran TeFA
a. Workshop Rancangan Pengembangan TeFa
1
(SBP/SDP)
b. Penyusunan Rancangan TeFa (SBP/SDP) 2
1,2 Penyusunan Perangkat TeFA
2 1
Non FISIK 1
c. Penyusunan Jadwal Blok Pembelajaran TeFa 4
d. Analisa produk Pembelajaran TeFa 1
e. Analisa Kebutuhan bahan Pebelajaran TeFa 1

14
1,3 Pengembangan SDM
Magang /kerja industri guru praktek di paket
keahlian unggulan
Analisa Kebutuhan Suku Cadang dan Perbaikan
1,4
Peralatan
a. Analisa Kebutuhan Perawatan/perbaikan
1
Peralatan

b. Penyusunan Kebutuhan perbaikan peralatan 1

1,5 Koordinasi dengan Industri/institusi


a. Koordinasi Pengembangan pembelajaran TeFa 2
b. Pendampingan penyusunan Tefa &
Rancangan(SBP/SDP)
c. Evaluasi dan Pelaporan
2 FISIK
2,1 Pengadaan bahan dan pembuatan Contoh Produk 1
Pengadaan Alat Penunjang dan
2,2 1
Perawatan/Perbaikan Peralatan Praktek
2,3 Penataan Ruang Praktek 1

15 10
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

Indikator – indikator keberhasilan pelaksanaaan program pengembangan teaching factory


adalah :
a. Adanya School Development Plan (SDP)
b. Seluruh Stake Holder memahami tentang Teching Factory
c. Adanya Materi Pembelajaran Teaching Factory
d. Adanya Produk Pembelajaran Teaching Factory
e. Adanya Bahan Pembelajaran Teaching Factory
f. Meningkatnya Kompetensi Guru Paket Keahlian dengan adanya magang di DU/DI
g. Adanya contoh Produk
h. Tersedianya peralatan pada teaching factory yang sesuai dengan perkembangan
teknologi dan standar industri
i. Adanya jadwal system blok pembelajaran tefa
j. Siswa menguasai kompetensi sesuai tuntutan industri
k. Tertatanya/rehabilitas ruang praktek/Teaching factory
l. Para lulusan dapat mengembangkan diri, dan meningkatkan keterampilan secara
profesional.
m. Para lulusan dapat bersaing kerja dipasar kerja dengan tenaga kerja lain baik nasional
maupun regional.
n. Sekolah dapat mengembangkan program tersebut sesuai tuntutan dunia kerja dimasa
yang akan datang.
Para lulusan dapat menguasai keahlian yang lebih baik sesuai tuntutan jaman.

16 11
BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan :

Pentingnya pengembangan program teaching factory untuk meningkatkan pendidikan vokasional,


dan juga perlunya kerjasama dengan industri, pelatihan bagi para guru, dan pembentukan lingkungan
belajar yang terstruktur,serta signifikansi program ini dalam mempersiapkan siswa untuk memenuhi
tuntutan pasar kerja dan bersaing secara efektif dalam peluang kerja baik di tingkat nasional maupun
regional.

Saran:
1. Melakukan kerjasama yang lebih erat dengan pihak industri untuk mendukung program teaching
factory.
2. Melakukan pelatihan yang intensif bagi para guru, khususnya guru produktif di industri.
3. Mengundang narasumber ahli dalam mengelola teaching factory untuk memberikan wawasan yang
lebih mendalam.
4. Melakukan studi banding ke SMK yang telah berhasil menerapkan program teaching factory untuk
mempelajari praktik terbaik.
5. Memastikan pengadaan ruangan, peralatan, dan sarana pendukung yang memadai untuk kelancaran
pelaksanaan teaching factory.

17
REFERENSI

Alptekin, S.E. Pouraghabagher, R. McQuaid. P, & Waldorf .P. 2001. Teaching factory. Proceedings of
the 2001 American Society for Engineering Education Annual Conference & Exposition, San Luis
Obispo, 3563.
Chang, T. Y., & Hsu, J. M. (2010). Development framework for tourism and hospitality in higher
vocational education in Taiwan. Journal of Hospitality, Leisure, Sports and Tourism Education
(Pre-2012), 9(1), 101.
Chryssolouris. G., Mavrikiosa. D., & Rentzosa. L. 2016. The Teaching Factory: A Manufacturing
Education Paradigm. 49th CIRP Conference on Manufacturing Systems Procedia CIRP 57: 44-48.
Daramola, C. O. 2006. Education And Society: What Type Of Relationship?. Ilorin:Education
Foundations.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Pembinaan SMK.2016.Optimalisasi Pembelajaran di SMK Untuk menghasilkan Skilled Labor
pada era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Jakarta: Direktorat Peminaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Direktorat PSMK. 2006. Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan Kaitanya dengan Aspek Mutu
Outcome Standar Nasional Pendidikan (SNP). Jakarta: Depdiknas
Direktorat PSMK. 2009. Roadmap pengembangan SMK 2010-2014. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
PSMK. Strategi Implementasi Revitalisasi SMK (10 Langkah Revitalisasi SMK). Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

18 13
LAMPIRAN

1. Identitas sekolah

A. PROFILE SEKOLAH
A.1 NPSN :
A.2 ID SEKOLAH :
A.3 NAMA SEKOLAH :
A.4 TAHUN DIBUKA :
A.5 TAHUN AKHIR RENOVASI :

A.6 ALAMAT :

A.7 DESA/KELURAHAN :
A.8 KECAMATAN :
A.9 KABUPATEN/KOTA :
A.10 PROVINSI :
A.11 KODE POS :
A.12 ALAMAT EMAIL :
A.13 WEB :
A.14 STATUS SEKOLAH :
A.15 JENIS SEKOLAH :
A.16 JARAK SEKOLAH SEJENIS :
A.17 WAKTU PENYELENGARAAN :

B. DOKUMEN DAN PERIJINAN :.


B.1 NO. IJIN OPERASIONAL :
B.2 TGL. IJIN OPERASIONAL :
B.3 HASIL AKREDITASI :
B.4 NO. SK AKREDITASI :
B.5 TGL. SK AKREDITASI :
B.6 NO. KEMKUMHAM :
B.7 TGL. KEMKUMHAM :

C. DATA KEPALA SEKOLAH


C.1 NAMA KEPALA SEKOLAH :
C.2 NIP :
C.3 NO. HP :
C.4 NO. SK IJIN MEMIMPIN :
C.5 TANGGAL SK IJIN MEMIMPIN :
C.6 NO KTP :
C.7 ALAMAT :

D. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


D.1 JUMLAH GURU PNS :
D.2 JUMLAH GURU HONORER :
D.3 JUMLAH GURU PNS & HONORER :

19
JUMLAH JAM MENGAJAR
D.4 HONORER :
D.5 JUMLAH TENDIK PNS :
D.6 JUMLAH TENDIK HONORER :

20
JUMLAH TENDIK PNS &
D.7 HONORER :

E. SISWA & ROMBEL


E.1 JUMLAH SISWA KELAS X :
E.2 JUMLAH SISWA KELAS XI :
E.3 JUMLAH SISWA KELAS XII :
E.4 JUMLAH SISWA KELAS XIII :
E.5 JUMLAH SISWA :
E.6 JUMLAH ROMBEL KELAS X :
E.7 JUMLAH ROMBEL KELAS XI :
E.8 JUMLAH ROMBEL KELAS XII :
E.9 JUMLAH ROMBEL KELAS XIII :
E.10 JUMLAH ROMBEL :
JURUSAN/KOMPETENSI
E.11 KEAHLIAN 1 :
JURUSAN/KOMPETENSI
E.12 KEAHLIAN 2 :
JURUSAN/KOMPETENSI
E.13 KEAHLIAN 3 :

F. SARANA PRASARANA
F.1 JUMLAH RUANG KELAS :
F.2 JUMLAH LAB :
F.3 JUMLAH PERPUSTAKAAN :
F.4 JUMLAH RUANG LAYANAN :
F.5 RUANG LAINNYA :
F.6 AKSES INTERNET :
F.7 PROVIDER INTERNET :
F.8 LUAS LAHAN SEKOLAH :
F.9 HAK LAHAN :
F.10 LUAS BANGUNAN SEKOLAH :
F.11 SUMBER LISTRIK :
F.12 DAYA LISTRIK :
F.13 VOLTASE LISTRIK :

G. KONTAK
G.1 TELPON :
G.2 NO. FAX :
G.3 EMAIL :
G.4 WEBSITE :

H. REKENING BANK
H.1 NAMA BANK :
H.2 NOMOR REKENING :
H.3 CABANG/KCP :
H.4 ATAS NAMA/PEMILIK REKENING :

21
2. Daftar siswa 3 Tahun Trakhir

Tahun 2020/2021
JUMLAH SISWA
NO NAMA JURUSAN KELAS KELAS KELAS
JUMLAH
X XI XII
TBSM
1
TKJ
2
3 APHPI 1
4
APHPI 2
5
APAT
6
NKPI
7
TKPI
8
NKN
9
TKN

TOTAL

Tahun 2021/2022

JUMLAH SISWA
NO NAMA JURUSAN KELAS KELAS KELAS
JUMLAH
X XI XII
TBSM
1
TKJ
2
3 APHPI 1
4
APHPI 2
5
APAT
6
NKPI
7
TKPI
8
NKN
9
TKN

22
TOTAL

Tahun 2022/2023

JUMLAH SISWA
NO NAMA JURUSAN KELAS KELAS KELAS
JUMLAH
X XI XII
TBSM
1
TKJ
2
3 APHPI 1
4
APHPI 2
5
APAT
6
NKPI
7
TKPI
8
NKN
9
TKN

TOTAL

23
3. RAB

RENCANA ANGGARAN BIAYA

TEACHING FACTORY

SMK Negeri 2 Bontang TAHUN

2024
A. PERALATAN

NO Nama Barang Merk/ Type Jumlah Harga Satuan Total

1
2
3
4
5
8
9
10
11
12
13
14
Jumlah

24
B. BAHAN

NO Nama Barang Type/Merk Jumlah Harga Satuan Total

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah

25
26

Anda mungkin juga menyukai