TEACHING FACTORY
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
berkat dan rahmat karuniaNya. Kami team pengembang program teaching factory
di SMK Strada 1 telah menyusun proposal program pelaksanaan teaching factory.
Proposal program pelaksanaan teaching factory di SMK Strada 1 merupakan
perwujudan harapan kami agar program itu bisa dilaksanakan di sekolah kami,
sehingga harapan kami kepada pihak yang berkompeten dan berwewenang dengan
program tersebut mohon perkenannya dapat menyetujui dan mengabulkan proposal
ini.
Tim pengembang program pelaksanaan teaching factory di SMK Strada 1
menyampaikan banyak terimakasih atas segala perhatian, bantuan, dan
persetujuannya terhadap SMK Strada 1 untuk dapat melaksanakan program
teaching factory, ungkapan terimakasih ditujukan kepada yang terhormat:
1. Direktur PSMK di Senayan Jakarta
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
3. Kepala Suku Dinas Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Pusat II
4. Perkumpulan Strada sebagai yayasan yang menaungi kami
5. Sinar Mas sebagai mitra
6. Semua pihak yang telah mendukung kami
Proposal program pelaksanaan teaching factory yang kami susun merupakan
informasi awal, gambaran pelaksanaan program teaching factory di SMK Strada 1,
sehingga dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang terkait. Atas perkenannya semoga Tuhan Yang Maha
Esa dapat memberikan kebaikan kepada kita. Amin.
A. Deskripsi Umum
Nama unit kerja : SMK Strada1
Tanggal berdiri : 1974
Alamat : Jl. Gunung Sahari No.88
E-mail : smkstrada1@gmail.com
Jenis kerja : Teaching factory
Program Keahlian : DKV Konsentrasi DMC
Ketua
Yohanes Nofri
Widiansyah,S.I.Kom
Sekretaris Bendahara
Ketua Unit Produksi
Fransiska Evi Anastasia Vera Kartika
Suharjanti.S.Kom Sari,S.Pd. Marcellinus Yudhista,S.Kom
GURU
PRODUKTIF
7. Guru Tamu
Guru tamu adalah tenaga ahli yang berasal dari DUDI atau institusi
profesi lainnya.
Tugas:
a. Sebagai agent of change dalam transfer teknologi produksi yang
berkaitan dengan produk lingkup teaching factory.
b. Mendampingi guru produktif/instruktur dalam penerapan standar
dan prosedur kerja industri di SMK, serta standar hasil produk
(barang/jasa).
c. Mendampingi guru produktif sebagai supervisor untuk kontrol
proses dan kualitas selama pelaksanaan produksi.
E. Lingkungan Usaha
Di SMK Strada 1 jenis usaha yang ditonjolkan yakni di bidang DMC memiliki
peluang yang sangat bagus. Jasa usaha di bidang DMC sangat berpeluang dalam
menjawab kebutuhan baik perorangan maupun instansi dalam bidang marketing
F. Kondisi Pasar
SMK Strada 1 akan fokus dengan menempatkan pasar internal Perkumpulan
Strada terkhusus Strada cabang JPBS yang didalamya terdapat unit-unit sekolah
mulai dari TK, SD, SMP dan SMK. Dengan setiap tahunnya seluruh sekolah selalu
melaksanakan kegiatan penerimaan murid baru PMB. Dalam kegiatan PMB selalu
membutuhkan media dan sarana untuk melakukan promosi. teaching factory SMK
Strada 1 berusaha menangkap kondisi dan peluang yang ada untuk menghasilkan
produk – produk yang dibutuhkan untuk promosi. Tim teaching factory SMK
Strada 1 sangat optimis dapat menangkap peluang kebutuhan pasar tersebut.
Produk-produk yang akan ditawarkan antara lain pembuatan kartu nama, nametag,
brosur, poster, flyer, e-flyer, banner, x-banner, rool up-banner, stamp, foto studio
dan video profil TK/Sekolah. Dengan ini kami yakin produk yang kami miliki
mampu bersaing dan laku di pasaran khusunya menjawab kebutuhan di internal
yayasan terlebih dahulu.
G. Rencana Pemasaran
Berbagai jenis usaha produk SMK Strada 1 akan dijadikan satu dalam sebuah
KATALOG dan di promosikan melalui berbagai macam cara antara lain melalui
brosur, spanduk, website, online shop, door to door ke instansi - instansi lain, ke
masyarakat, fashion show, bazar, ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan
akan mendirikan stand.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan permasalahan
yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh industri. Dalam UU No. 20
tahun 2003, bab 2, pasal 3 sudah dirumuskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai kompetensi baik dan
berkarakter.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan keahlian sumber
daya manusia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan
zaman yang semakin global. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam
proses pendidikan harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas.
Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang tepat agar
yang dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing dalam dunia
global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahan SMK adalah lembaga pendidikan
yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten di
bidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing.
Oleh karena itu peningkatan sumber daya manusia (skill/keahlian) harus menjadi
prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas tenaga kerja
menengah yang terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia
industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Banyak
faktor yang menjadi penyebab baik internal maupun eksternal, diantaranya adalah
kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya biaya pendidikan,
kurangnya kinerja guru, dan rendahnya kualitas guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK tidak siap dalam
menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya SMK dalam pelaksanaan
pendidikannya mengutamakan pendidikan skill para siswanya. Untuk mencapai hal
tersebut SMK harus memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang
berorientasi pada peningkatan lulusan yang benar-benar profesional, memiliki etos
kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka
pendidikan yang paling sesuai adalah pendidikan yang berorientasi pada dunia
industri. Oleh karena itu SMK harus bisa mencari satu model pembelajaran yang
tepat, dan sesuai dengan harapan dunia industri. Salah satu model pembelajaran
yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory dalam proses belajar di
SMK.
Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang
sudah ada yaitu, competensi based training (CBT), dan production based training
(PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life
skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
sesungguhnya. Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan dunia
industri (pasar/konsumen). Teaching factory merupakan model pembelajaran yang
berorientasi kepada bisnis dan produksi. Aplikasi program teaching factory adalah
dengan cara memadukan konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan
kompetensi keahlian yang relevan, misalnya pada kompetensi tata kecantikan kulit
melalui kegiatan perawatan rambut dan wajah, rias pengantin yang dikerjakan oleh
siswa.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program teaching factory SMK
Strada 1 menerapkan konsep teaching factory dalam kegiatan pemebelajaran
sekolah. Untuk mendukung program SMK Strada 1 bermitra dengan Perkumpulan
Strada khususnya Strada Cabang JPBS yang terdiri dari TK/Sekolah sebagi berikut:
1. TK Strada John Berchmans
2. TK Strada Bina Sejahtera
3. TK Strada Dewi Sartika II
4. TK Strada Bhakti Utama
5. TK Strada Indriyasana
6. SD Strada Pejompongan
7. SD Strada Bina Mulia 1
8. SD Strada Bhakti Utama
9. SD Strada Wiyatasana
10. SMP Strada Mardi Utama I
11. SMP Strada Pejompongan
12. SMP Strada Pelita II
13. SMP Strada Bhakti Utama
14. SMP Strada Marga Mulia
15. SMP Strada 2
Dalam penyelanggaraan kegiatan teaching factory melibatkan guru dan
siswa. Melalui metode ini siswa dan guru mendapat pengalaman langsung karena
didampingi oleh instruktur yang sudah berpengalaman dari pihak industri melalui
program guru tamu.
Program teaching factory merupakan langkah positif yang ditawarkan oleh
pihak SMK Strada 1 kepada siswa dan orangtua/wali murid untuk mengembangkan
jiwa enterprener, dengan harapan siswa lulusan SMK Strada 1 dapat langsung
masuk dunia kerja.
C. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Strada 1 akan berfokus
sebelum kegiatan PMB di Perkumpulan Strada. PMB di Perkumpulan Strada
dimulai pada bulan Oktober. Kegiatan teaching factory diharapkan membantu
siswa-siswi dalam menyelaraskan ilmu yang diterima di kelas dan
mengaplikasikannya dalam kegiatan produksi secara seimbang. Dengan kegiatan
ini, maka diharapkan siswa memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan yang
memadai untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat persaingannya.
D. Tim Pelaksana
1. Susunan team pengembang program teachimg factory SMK Strada 1 adalah
sebagai berikut:
a) Penanggung Jawab : Ignatius Sigit Rinta Padmaka, S.Pd.
b) Ketua : Yohanes Nofri Widiansyah,S.I.Kom
c) Sekretaris : Fransiska Evi Suharjanti.S.Kom
d) Bendahara : Anastasia Vera Kartika Sari,S.Pd.
e) Ketua Unit Produksi : Marcellinus Yudhista,S.Kom
f) Wakil Ketua Unit Produksi : Riris Ngesthi Rejeki,S.Ds
A. Mekanisme/Strategi pelaksanaan
1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di
SMK Strada 1 membentuk team pengembang program teaching factory
dengan susunan sebagai berikut:
a) Penanggung Jawab : Ignatius Sigit Rinta Padmaka, S.Pd.
b) Ketua : Yohanes Nofri Widiansyah,S.I.Kom
c) Sekretaris : Fransiska Evi Suharjanti.S.Kom
d) Bendahara : Anastasia Vera Kartika Sari,S.Pd.
e) Ketua Unit Produksi : Marcellinus Yudhista,S.Kom
f) Wakil Ketua Unit Produksi : Riris Ngesthi Rejeki,S.Ds
Tim ini bekerja dari mulai mencari informasi tentang pelaksanaan program
teaching factory melalui kegiatan study literature dan observasi ke beberapa
sekolah yang telah melaksanakan program tersebut. Setelah mendapatkan beberapa
informasi dan penjelasan tim menyusun proposal permohonan teaching factory.
Dalam proses persiapan pelaksanaan program teaching factory, tim melaksanakan
sosialisasi kepada jajaran dewan guru, para siswa dan orangtua/wali murid. Melalui
tahapan sosialisasi diharapkan semua stakeholder mendapatkan pemahaman
mengenai program teaching factory, manfaat dan bagaimana sistem
pengelolaannya. Diharapkan dengan tahap sosialisasi ini mereka memiliki motivasi
bahwa teaching factory sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas lulusan
SMK Strada 1. Dengan demikian semua stakeholder secara bersama- sama
termotivasi untuk dapat melaksanakan program teaching factory.
Tahapan selanjutnya setelah tim melaksanakan kegiatan sosialisasi adalah
menyusun perencanaan-perencanaan pelaksanaan program teaching factory yang
mampu menyelaraskan antara materi pembelajaran yang harus diberikan oleh guru
dan hasil akhir berupa pengetahuan dan ketrampilan siswa. Hal ini perlu
dilaksanakan karena teaching factory merupakan model pembelajaran yang pada
prinsipnya perpaduan antara competency based training (CBT) dan production
based training (PBT). Dengan demikian untuk semua guru mata pelajaran
diharapkan mengintegrasikan teaching factory pada perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran sehingga seluruh mata pelajaran dapat saling
mendukung dan menunjang bahwa teaching factory merupakan pendekatan
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas kompetensi siswa
khususnya pada kompetensi skill. Bagi guru-guru produktif penekanan
pembelajarannya siswa harus lebih banyak mendapatkan alokasi waktu untuk
kegiatan praktik, karena esensi program teaching factory berada pada intensitas dan
kapasitas siswa melakukan praktik baik di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan industri. Dengan demikian siswa betul-betul dibentuk dan dilatih dalam
kompetensi skillnya, etos kerja, disiplin dan budaya kerja. Secara intensif kegiatan
itu dilakukan dan berulang sehingga kualitas lulusan sesuai dengan harapan dunia
industri sehingga lulusannya akan mudah diserap oleh dunia kerja.
Selama pelaksanaan program teaching factory agar tidak menyimpang dari
indikator-indikator tujuan kegiatan teaching factory perlu ada pengawasan.
Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan oleh ketua tim pengembang untuk
mengukur sejauh mana pelaksanaan program teaching factory telah dicapai, dan
program – program kerja yang belum terlaksana. Evaluasi bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar tingkat ketercapaian tujuan program teaching factory
yang telah dilaksanakan, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang muncul
selama kegiatan berlangsung.
Sebagai tindak lanjut kegiatan evaluasi perlu adanya kajian prediksi serta
solusi terhadap kendala-kendala yang menghambat terlaksananya program
teaching factory. Berdasarkan hasil evaluasi maka dapat dilakukan tindak lanjut
perbaikan dalam pelaksanaan program teaching factory di SMK Strada 1, sehingga
program ini dapat dilaksanakan secara utuh sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Tahap pelaksanaan program teaching factory selanjutnya adalah membuat
laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban. Laporan
pelaksanaan wajib dibuat sesuai dengan arahan dan panduan direktorat PSMK,
antara lain ;
a. Tempat praktik siswa
Sebagai pendukung pelaksanaan program teaching factory di
SMK Strada 1, telah diadakan MOU (Memorandum of Understanding)
dengan dua mitra dunia industri yaitu Sinar Mas dan Perkumpulan
Strada.
Teaching factory merupakan salah satu model pembelajaran
sehingga seluruh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajarannya harus
merujuk dan mengaju kepada indikator-indikator teaching factory
sebagai model pembelajaran. Intinya bahwa model pembelajaran
teaching factory guru bersama siswa harus bisa memadukan model
pembelajaran secara serasi antara competency based training (CBT)
dan production based training (PBT). Para siswa setelah mendapat
pembekalan dari guru-gurunya tentang pengetahuan teknis dan lain-lain
berikutnya para siswa diharapkan mampu mempraktekan ilmu yang
didapat di ruang kelas melalui kegiatan praktik di tempat-tempat praktik
mitra dunia industri.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung di sekolah struktur
kurikulum dunia industri dipadukan struktur kurikulum sekolah
sehingga tujuan-tujuan pembelajaran akan lebih luas, instruktur dari
dunia industri berkolaborasi dengan para guru untuk menyampaikan
dalam pembelajaran tentang struktur kurikulum industri sehingga para
siswa mendapat bekal yang cukup karena mereka setelah mendapat
bimbingan pelatihan dari instruktur dunia industri, yang pada akhirnya
pada saat siswa melaksankan praktik di lapangan mereka tidak lagi
merasa asing dengan dunia industri. Sistem pelaksanaan praktiknya
dengan menerapkan hasil-hasil yang jelas dan konkret artinya setiap
siswa secara individu harus bisa menghasilkan baik berupa barang
produksi maupun jasa. Itulah yang menjadi tolok ukur bahwa teaching
factory berhasil ataukah tidak dicapai oleh setiap siswa.
b. Pemasaran
Sebagai tindak lanjut kegiatan teaching factory, karena siswa
menghasilkan produk barang atau jasa dan produknya itu sudah
diupayakan sedemikian rupa untuk mencapai standart mutu dunia
industri yang sesuai dengan harapan konsumen. Hasil karya siswa
berupa barang produk dan kompetensi skill siswa yang telah mereka
miliki perlu dipasarkan agar bisa sampai ke tangan konsumen atau
pelanggan hal itu dikemas dalam sebuah KATALOG yang di
promosikan melalui bebrapa cara antara lain sebagai berikut:
1) Brosur
2) Spanduk
3) Website
4) Online shop
5) Door to door ke instansi-instansi lain dan ke masyarakat
6) Fashion show
7) Bazar
8) Ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan akan
mendirikan stand
c. Sumber Daya Manusia
Program teaching factory di SMK Strada 1 dilaksanakan secara
terpadu antara tim pengembang program teaching factory, guru-guru,
staf tata usaha dan instruktur dari dunia industri KHUSUSNYA Sinar
Mas.
d. Hubungan Industri
Program teaching factory di SMK Strada 1 dalam
pelaksanaannya mutalk harus ada hubungan kerja sama dengan industri
- industri. Karena melalui kurikulum industri yang diintegrasikan ke
dalam kurikulum sekolah agar tujuan yang diharapkan oleh program
teaching factory dapat tercapai yaitu lulusan memiliki kompetensi dan
skill secara profesional. Hubungan dengan industri dalam konteks
teaching factory sifatnya mutlak sehingga smk Strada 1 menjalin
kemitraan dengan dunia industri sebagai sarana dan media
pembelajaran khususnya dengan Sinar Mas.
6. MOU
7. Pelaksanaan TEFA
b. Spanduk
c. Kartu nama
d. E-flyer
e. Kalender
f. Twibbon
2. SD
a. Souvenir
b. Twibbon
c. Spanduk
3. SMP
a. Brosur
b. Name Tag
c. Kartu Nama
d. Tumbler / Mug
e. Poster
4. SMK
a. Kartu nama
b. E-flyer
c. Banner
D. Simulasi Penjadwalan Sistem Blok
Pembelajaran sistem blok SMK Strada 1 antara lain sebagai berikut;
KELAS MERDEKA
Blok Kelas X
Mata Pelajaran X
1 2 T P
A Kelompok Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 3 3 6
2 Pendidikan Pancasila 2 2 4
3 Bahasa Indonesia 3 3 6
4 Pendidikan Jasmani,Olahraga dan KesehatanKesehatan 3 3 2 6
5 Sejarah 2 2 8
6 Seni Budaya*) 2 2 2 2
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
7 Muatan Lokal**) 2 2 4
Jumlah A 17 17 32 8
B Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
1 Matematika 3 3 6
2 Bahasa Inggris 3 3 6
3 Informatika 3 3 2 4
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial ***) 5 5 10
5 Dasar dasar Program Keahlian
1. Marketing 3 3 2 4
2. Ilmu Komunikasi 3 3 2 4
3. Desain Grafis 6 6 2 10
Jumlah B 26 26 30 22
Jumlah A + B 43 43 62 30
Bimbingan dan Konseling ****) 1 1 2
TOTAL 44 44 44 44
KELAS Blok Kelas Blok Kelas
MATA PELAJARAN XI XII XI XII
1 2 1 2 T P T P
A. Muatan Nasional
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2 6 4
4 Matematika 4 4 4 4 8 8
5 Sejarah Indonesia - - - - - -
1 Seni Budaya - - - - - -
Jumlah A dan B 17 17 15 15 32 2 30
2 Ekonomi Bisnis - - - - - -
3 Dasar - dasar Kreatifitas - - - - - -
1 Marketing - - - - - - -
2 Fotografi - - - - - - -
3 Komunikasi Bisnis - - - - - - -
C3 Kompetensi Keahlian
1 Videografi 7 7 8 8 4 10 4 12
2 Bisnis Online 7 7 7 7 4 10 4 10
5
SENIN
Praktik Informatika Praktik M ulok Praktik Videografi
5
RABU
A. Muatan Nasional
3 Bahasa I ndonesia 4 4 3 3 3 3 8 6 6
4 Matematika 4 4 4 4 4 4 8 8 8
5 Sejarah I ndonesia 3 3 - - - - 6 - -
1 Seni Budaya 3 3 - - - - 6 - -
Jumlah A dan 24 24 17 17 16 16 42 6 34 32
B
C. Muatan Peminatan Kejuruan
2 Ekonomi Bisnis 2 2 - - - - 4 - -
3 Dasar-dasar Kreativitas 2 2 - - - - 4 - -
1 Marketing 4 4 - - - - 8
2 Fotografi 6 6 - - - - 12
3 Komunikasi Bisnis 3 3 - - - - 6
C3 Kompetensi Keahlian
1 Videografi - - 7 7 8 8 14 14
2 Bisnis Online - - 7 7 7 7 14 14
Total 46 46 46 46 46 46 46 46 48 48 48 48
E. Struktur Kurikulum
STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA - DMC
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN STRADA KELAS X
TAHUN AJARAN 2022/2023
Catatan:
1. Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu dan 1 JP= 45 menit.
2. *) Sekolah menyediakan 1 jenis seni atau prakarya.
3. **) Muatan Lokal disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah.
4. ***) Proporsi Jam pelajaran antara aspek IPA dan IPS disesualkan dengan
kebutuhan Program Keahlian.
5.****) Penambahan 1jam tatap muka untuk Bimblingan dan Konseling dalam
rangka bimbingan klasikal.
6. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam satu tahun ajaran dilakukan
sekurang - kurangnya 3 (tiga) projek dengan 2 (dua) tema pilihan dan 1 (satu)
7. Pembiasaan disesuaikan dengan konteks sekolah, tidak memengaruhi Struktur Kurikulum.
STRUKTUR KURIKULUM 2013 - DMC
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN STRADA 1
TAHUN AJARAN 2022/2023
KELAS
MATA PELAJARAN XI XII
1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia - - - -
6 Bahasa lnggris dan Bahasa Asing Lainnva*) 3 3 4 4
Jumlah A 15 15 15 15
B. Muatan Kewilavahan
1 Seni Budaya - - - -
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 2 - -
Jumlah B 2 2 0 0
Jumlah A dan B 17 17 15 15
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1 Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital - - - -
2 Ekonomi Bisnis - - - -
3 Dasar - dasar Kreatifitas - - - -
4 Dasar Deain Grafis - - - -
C2 Dasar Program Keahlian
1 Marketing - - - -
2 Fotografi - - - -
3 Komunikasi Bisnis - - - -
C3 Kompetensi Keahlian
1 Videografi 7 7 8 8
2 Bisnis Online 7 7 7 7
3 Desain Media lnteraktif 4 4 4 4
4 Produksi Audio Visual 6 6 6 6
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 7 8 8
Jumlah C 31 31 33 33
Total 48 48 48 48
Muatan lokal **) 2 2 2 2
Bimbingan dan Konseling ***) 1 1 1 1
TOTAL 51 51 51 51
Catatan :
1 . Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
2 . Pembiasaan disesuaikan dengan konteks sekolah, tidak memengaruhi Struktur Kurikulum.
3. *) Bahasa Inggris diajarkan di kelas XI (3 jam pelajaran per minggu ), Bahasa lnggris dan
Bahasa Asing lainnya diajarkan di kelas XII (@2 jam pelajaran per minggu ).
4. **) Muatan Lokal disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah.
5. ***) Penambahan 1 jam tatap muka untuk Bimbingan dan Konseling dalam rangka bimbingan klasikal
F. JADWAL BELAJAR
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
JAM HARI
KD X DMC KD XI DMC KD XII DMC
1 21 Desain Grafis 9 Agama 18 Mulok
2 21 Desain Grafis 9 Agama 18 Mulok
3 21 Desain Grafis 9 Agama 23 BK
4 22 Informatika 18 Mulok 5 Videografi
SENIN
Dari hasil penjualan sekolah akan kelola bersama secara profesional antara pihak
Sekolah dan siswa serta guru sebagai pelaksana program teaching factory dengan
pembagian kriteria sebagai berikut;
Ketua Sekretaris
Mengetahui;
Kepala SMK Strada 1
(021) 42872335
Strada1.smkstrada.sch.id
@smkstrada1official
vocationalstradaone