BANTUAN PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY
SMK NEGERI 35 JAKARTA BARAT TAHUN 2019
Pada hari ini Selasa tanggal 02 bulan Oktober tahun dua ribu sembilan belas, bertempat di
Ruang Sidang SMK NEGERI 35 JAKARTA BARAT yang bertanda tangan di bawah ini :
Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan Serah Terima Laporan Kemajuan (minimal
50%) hasil pekerjaan dari bantuan pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 35 Jakarta
Tahun 2018, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
laporan kemajuan hasil Pekerjaan Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Dinamika
Arjawinangun yang telah selesai dilaksanakan sesuai dengan:
3. Pasal 2
Jenis Pekerjaan Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK sebagaimana tertuang
dalam surat perjanjian.
4. Pasal 3
Apabila dikemudian hari diketemukan hasil pekerjaan yang sudah diperiksa dan
diserah terimakan masih terdapat pekerjaan yang belum sesuai dengan ketentuan pada
Surat Perjanjian/kontrak tersebut di atas, PIHAK PERTAMA akan memenuhinya
sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan yang berlaku.
Demikian Berita Acara Serah Terima Laporan Hasil Kemajuan Pekerjaan Bantuan
Pengembangan Teaching Factory SMK ini dibuat dan ditanda tangani untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan nasional sangat terkait dengan kuailitas sumber
daya manusia, pemerintah telah berupaya mengoptimalkan kapasitas sumber daya
manusia Indonesia melalui sektor pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal
maupun nonformal. Salah satu jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya
untuk memiliki keunggulan didunia kerja adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Tujuan penting pengembangan program pendidikan SMK adalah menyiapkan sumber
daya manusia yang siap memasuki dunia kerja, memiliki kepemimpinan yang tinggi,
disiplin, profesiaonal, handal dibidangnya dan produktif. Idealnya lulusan SMK
merupakan tenaga kerja tingkat menengah yang siap dipakai, dalam pengertian
langsung bisa bekerja didunia usaha dan industri.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah melalui Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan telah berupaya secara maksimal meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai program pendidikan, menanamkan jiwa
wirausaha disetiap jenjang dan tingkat pendidikan.Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan (Direktorat PSMK) berpartisipasi dengan berupaya meningkatkan
kompetensi kerja dan jiwa wirausaha lulusan SMK. Direktorat Pembinaan SMK dalam
Rencana Strategis 2015-2019 memiliki visi terbentuknya insan dan ekosistem
pendidikan SMK yang berkarakter berlandaskan gotong royong. Salah satu program
prioritas untuk merealisasikan visi tersebut adalah dengan program pengembangan
pembelajaran teaching factory.Dalam RPJMN 2015-2019 telah ditergetkan 200 SMK
akan mengikuti program pembelajaran kewirausahaan dan teaching factory.
Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis
produksi/jasa yang mengacuh pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi diindustri. Implementasi teaching
factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri,
dan kompetensi yang dihasilkan oleh SMK. Pelaksanaan teaching factory menuntut
keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil
pendidikan di SMK. Pelaksanaan teaching factory juga harus melibatkan pemerintah,
pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan,
implementasi maupun evaluasinya.
5
B. Tujuan
Program Teaching Factory di SMK adalah melakukan realisasi produk dalam sistem
pembelajaran, sedangkan secara khusus bertujuan antara lain:
1. Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja,dan wirausaha.
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya.
3. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing
4. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK.
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual, dll.
7. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga
dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.
8. Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk memperluas wawasan intruksional.
9. Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk membangun jembatan intruksional
antara kelas dan dunia kerja.
A. Program Kerja
Adapun program kerja yang direncanakan sebagai berikut :
Komponen/Program/Bentuk Jml
No Juni Juli Agustus September Oktober Nov
Kegiatan Keg
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Pengenalan dan Pemahaman
1 Konsep Teaching Factory 1
Penyusunan Program Kerja
Pengembangan Teaching Factory
2 2.1. Pembahasan Program Kerja
Pengembangan Tefa 1
2.2. Penyusunan/pembuatan
Program Kerja Tefa 2
Penyusunan Perangkat
Pembelajaran Tefa
3 3.1. Pendampingan/Workshop 1
3.2. Penyusunan Perangkat
Pembelajaran 1
4 Magang Industri 2
Supervisi dan Koordinasi
5 5.1. Supervisi 1
5.2. Koordinasi Bimtek 2
Pengkondisian Fasilitas dan
Sarana Prasarana
6.1. Pembenahan Bengkel 1
6
6.2. Revitalisasi Peralatan 1
6.3. Penataaan Lingkungan
6.4. Pengembangan Web Site 1
Sesuai dengan rapat persiapan pelaksanaan kegiatan, waktu pelaksanaan magang industri
Bantuan Pemerintah
Pengembangan Teaching Factory adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan persiapan program magang guru dilaksanakan pada Rabu, 15 Juli 2019;
2. Kegiatan koordinasi DUDI tempat magang dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2019 dan
Kamis, 1 Agstus 2019;
3. Kegiatan pelaksanaan magang guru (2 orang @ 1 bulan) dan Draft Modul dilaksanakan
selama 30 hari mengikuti jam kerja DUDI dan dimulai dari 5 Agustus 2019 sampai dengan 4
September 2019
Tabel 2.5 Jadwal kegiata finalisasi modul pembelajaran berdasarkan masukan saat
workshop diseminasi
2. Program Pembelajaran
Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang :
1) Merencanakan dan mengkordinasikan Sistem Penjadwalan Pembelajaran TEFA;
2) Memberikan pembinaan kepada Tim pengurus untuk tujuan mengembangkan dan
memajukan Bisnis Center TEFA;
3) Mengawasi Proses jalannya produksi jasa dalam Bisnis Center TEFA;
12
4) Terlibat langsung dalam pertimbangan-pertimbangan mengenai pengorganisasian
program di Bisnis Center TEFA;
5) Berkoordinasi dengan Penangung jawab dan Manager Operasional dalam proses
jalannya produksi jasa di Bisnis Center;
6) Terlibat dalam proses penyusunan kurikulum Bengkel di Bisnis Center TEFA;
4. Manager Operasional
Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang :
1) Bertugas Setiap Hari;
2) Mengelola dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasiBisnis center
TEFA;
3) Meneliti teknologi baru dan metode alternatif yang efisien;
4) Mengawasi penyediaan barang atau produksi jasa;
5) Membuat pengembangan operasi dalam jangka pendek dan jangka panjang;
6) Meningkatkan sistem operasional proses dan kebijakan dalammendukung visi dan
misi Bisnis Center TEFA;
7) Melakukan pertemuan rutin dengan Pengawas dan Pembina Bisnis Center TEFA;
8) Mengelola biaya dari Bisnis Center TEFA;
9) Mengelola program jaminan kualitas / Quality Control;
10) Bersama Pembina dan Pengawas serta Tim Pengurus merencanakan program
pengembangan Bisnis Center TEFA;
11) Bertanggung jawab akan keamanan dan tata tertib di dalam Bisnis Center TEFA;
12) Bertanggung jawab dalam pengelolaan perkembangan Bisnis Center TEFA;
13) Bertanggung jawab dalam mendayagunakan sarana dan prasarana;
14) Mengkoordinasikan keterlibatan murid, guru dan teknisi dalam pemeliharaan dan
keindahan Bisnis Center TEFA;
Bentuk Kegiatan :
2). Pelaksanaan
Pembekalan Calon Pendamping TEFA dan sosialisasi Teaching Factory
yang melibatkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang dalam hal ini diwakili
oleh Kasi Kurikulum SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dari pihak Kantor
Perencanaan Pembangunan Kota (Kapenko) Jakarta Barat yang diwakili oleh
Bpk.Edy Jatmiko , Kasudin pendidikan wilayah 1 Jakarta Barat (Bpk.
Tadjudin Nur), Pihak industri Manufaktur (CV. Dion Motor : Bpk Gideon)
dan (PT. Zaiku 3D Indonesia Bpk. James), serta dihadiri semua guru dan
karyawan SMKN 35 Jakarta yang dilaksanakan selama 1 hari (11 Juli 2019)
Peserta :
Semua unsur sekolah, DUDI dan staekholder terkait, SMK sekitar, dan
Tim Pendamping Pengembangan TEFA 2019 sebagai nara sumber
Tempat Pelaksanaan : Ruang Multimedia SMKN 35 Jakarta Lantai-3
Bentuk Kegiatan :
Kegiatan workshop penyusunan perangkat pembelajaran TeFa yang terdiri dari
unsur kompetensi keahlian yang ditefakan, mitra industri dan pengawas
pendamping.
1. Persiapan Kegiatan
Mempersiapkan undangan dan perangkat workshop program implementasi tefa
khususnya :
1) Format analisis kondisi dan potensi kompetensi keahlian yang
ditefakan(Format-1),
2) Format Penyusunan Langkah Kerja Pelaksanaan Tefa(Format-2),
3) Format analisis kegiatan Tefa Terhadap Kurikulum (Format-3)
4) Format Analisis Aktifitas Peserta Didik (format -4)
5) Format Pelaksanaan Produksi (Format-5)
2. Pelaksanaan Kegiatan
Dibuat beberapa tim untuk menyelesaikan penyusunan dan pengisian format-
format tersebut.
Realisasi Penggunaan Dana Penyusunan Program Implementasi Tefa
- Pelaksanaan
4. Magang Industri
1). Workshop Persiapan Program Magang Guru
Proses Persiapan :
- Langkah pertama perlu mengetahui dasar hukum pelaksanaan Magang Industri
untuk guru di industri yaitu antara lain :
1). Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas
dan Daya Sain Sumber Daya Manusia Indonesia.
2). Peraturan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Nomor 1156/D5.3/KU/2019 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Teaching Factory Tahun 2019.
3). Perjanjian Kerjasama Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun
Anggaran 2019 antara Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pembinaan SMK
Subdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan
Kepala SMK Negeri 35 Jakarta Nomor 8961/D5.3/KU/2019.
- Tujuan penyelengaraan Magang Industri Bantuan Pemerintah Pengembangan
Teaching Factory adalah sebagai berikut :
1. Mampu menyusun nama guru magang dan uraian tugasnya (magang dan
membuat modul);
2. Mampu membuat perencanaan magang yang disusun calon guru magang dan
penetapan DUDI tempat magang;
3. Mampu membuat laporan magang dan draft modul pembelajaran;
4. Mampu menyosialisasikan hasil magang dan modul pembelajaran; dan
Guru yang mengikuti program magang harus paham sasaran program magang di
industri yaitu Sasaran Magang Industri Bantuan Pemerintah Pengembangan
Teaching Factory pada setiap kegiatan adalah sebagai berikut. :
1. Kegiatan persiapan program magang guru sasarannya yaitu sembilan orang yang
terdiri atas unsur pimpinan sekolah, unsur kompetensi keahlian yang ditefakan
termasuk guru yang dicalonkan magang;
2. Kegiatan koordinasi DUDI tempat magang sasarannya yaitu (1) satu orang unsur
DUDI mitra/calon guru magang dan (2) delapan orang yang terdiri atas unsur
pimpinan sekolah, unsur Kompetensi Keahlian yang ditefakan termasuk guru
yang dicalonkan magang;
3. Kegiatan pelaksanaan magang guru (2 orang @ 1 bulan) dan draft modul
sasarannya yaitu dua orang guru kompetensi keahlian Tefa;
Pelaksanaan :
Hasil Kegiatan :
Realisasi Penggunaan Dana
8. Sosialisasi/Koordinasi/Pameran
Proses Persiapan :
Pelaksanaan :
Hasil Kegiatan :
Realisasi Penggunaan Dana