Anda di halaman 1dari 32

RANCANGAN PENGEMBANGAN

PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY


2023

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


Alamat: Jalan Poros Tanete-Kajang Desa Bontominasa Kec. Bulukumba Kab. Bulukumba
Propinsi Sulawesi-Selatan,
Email: smkn_8_bulukumba@yahoo.co.id

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI

03-01-2023
Teaching Factory 2023

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI-SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
UPT SMK NEGERI 8 BULUKUMBA
Alamat : Jl.Poros Tanete – Kajang Desa Bontominasa Kec.Bulukumpa 92552
Email: smkn-8-bulukumba@yahoo.co.id

IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


Nss : 341191101008
Npsn : 40316618
No. Sk Pendirian : 188.4/174/DP-SK/VI/2009 tanggal 06-07-2009
Alamat Sekolah : jln. Poros Tanete-kajang Desa Bontominasa
Kec. Bulukumpa Kab. Bulukumba Propinsi
Sulawesi-Selatan, Kode Pos 92552.
E-mail : smkn 8 bulukumba@yahoo.com

Senin,6 Maret 2023


Kepala Sekolah

Drs. ABD.RAZAK,MM
196309031987031018

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA – Agribisnis Tanaman Perkebunan Halaman III


Teaching Factory 2023

Surat pengesahan

Kami menyatakan bahwa perancangan pengembangan Tefa ini dibuat dan dirancang sesuai
dengan potensi dan kemampuan yang kami miliki serta dengan penuh dengan komitmen untuk
melaksanakan dan menyelesaikan program-program pengembangan yang kami rancang sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam bidang keahlian.

□ Teknologi dan Rekayasa


□ Agribisnis dan Agroteknoligi
□ Kemaritiman
Kebutuhan dana total untuk merancang dan melaksanakan program pengembangan tefa untuk
seluruh paket keahlian yang kami miliki adalah Rp.300.000.000 terdiri dari komponen-komponen
biaya
1. Non Fisik = Rp. 125.000.000
2. Fisik = Rp.175.000.000
- Alokasi bantuan Dana Dit. PSMK Th 2019 adalah Rp. 150.000.000 (Seratus Lima Puluh Juta)
Dengan rencan penggunaan Dana sebagai berikut.
1. Non Fisik = Rp. 50.000.000
2. Fisik = Rp. 100.000.000
- Alokasi bantuan Dana Dit-PSMK Th 2022 (SMK Pusat Keunggulan Rp.1.300.000.000
1. Non Fisik = Rp.300.000.000
2. Fisik = Rp. 1.000.000.000
- Alokasi Bantuan Dana Dit-PSMK Th 2022 (Pemadanan)
1. Fisik = Rp. 356.645.000
Selanjutnya dalam menyusun dan melaksanakan program pengembangan tersebut telah dibentuk
tim pelaksana yang dipimpin oleh : Muhammda Yunus SP, Melalui SK Kepala Sekolah No.
424/001UPTSMK.8/BLK/DISDIK, Tertangggal 3, Maret 2023, Beserta Lampirannya.

Senin,6 Maret 2023


Kepala Sekolah

Drs. ABD.RAZAK,MM

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA – Agribisnis Tanaman Perkebunan Halaman III


Teaching Factory 2023

196309031987031018

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA – Agribisnis Tanaman Perkebunan Halaman III


Teaching Factory 2023

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA – Agribisnis Tanaman Perkebunan Halaman III


Teaching Factory 2023

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI-SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
UPT SMK NEGERI 8 BULUKUMBA
Alamat : Jl.Poros Tanete – Kajang Desa Bontominasa Kec.Bulukumpa 92552
Email: smkn-8-bulukumba@yahoo.co.id

Lampiran SK. No. 424/001-UPTSMK.8/BLK/DISDIK tertanggal 30 Juni 2021

TIM PELAKSANA
PENGEMBANGAN TEFA

KETUA TIM PELAKSANA : Muhammad Yunus,SP NIP. -

SEKRETARIS : Nelma, S.TP, MM NIP. 197803222011012004

BENDAHARA : Abd. Hakim S.Pd, MM NIP. 197705022008041002

ANGGOTA TIM PELAKSANA

1. PENANGGUNG JAWAB
PENGEMBANGAN – NON FISIK : 1. A. Haeril S.Pd, M.Pd NIP. -196409202022211002

2. Ery Triansyah Hafid ,S.Pd, GR NIP. 1986050720222211020

2. PENANGGUNG JAWAB
PENGEMBANGAN FISIK : 1. Hisbudin, S.Pi NIP. 198304062011111001

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA – Agribisnis Tanaman Perkebunan Halaman III


Teaching Factory 2023

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .......................................................................... i
Identitas Sekolah .......................................................................... ii
Lembar Pengesahan ......................................................................... iii
Surat Rekomendasi Provinsi .......................................................................... iv
Tim Pelaksana TeFa .......................................................................... v
Daftar Isi .......................................................................... vi
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 3
1.3 Sasaran Pelaksanaan .......................................................................... 4

BAB. II EVALUASI DIRI


2.1 Kondisi Umum .......................................................................... .......5
2.2 Kondisi Rinci .......................................................................... .......7

BAB. III LINGKUP DAN SASARAN PENGEMBANGAN


3.1 Program Pengembangan Non Fisik …............................................... 10
3.2 Program Pengembangan Fisik .................................................. 12

BAB. IV PEMBIAYAAN
4.1 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa .................................................. 14
4.2 Rencana Penggunaan Dana (RPD) Grant dari Dit. PSMK .............. 14

BAB. V JADWAL PELAKSANAAN


5.1 Jadwal Menyeluruh 3 (tiga) Tahun 2022 – 2024 .......................... 29
5.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Bantuan Pengembangan TeFa Tahun 2022 32

BAB. VI PENUTUP 34

LAMPIRAN 35

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA – Agribisnis Tanaman Perkebunan Halaman III


Teaching Factory 2023

RANGKUMAN EKSEKUTIF

Memasuki periode emas demografi Indonesia pada tahun 2020 – 2035,


dimana penduduk dengan usia kerja produktif merupakan penyusun struktur
kependudukan Indonesia yang utama. Ini suatu peluang sekaligus tantangan.
Jikalau Indonesia gagal menyelenggarakan pendidikan yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar global, terlebih lapangan pekerjaan tidak tersedia mencukupi maka
akan menjadi sumber kerawanan bagi Indonesia. Namun sebaliknya jika sistem
pendidikan Indonesia mampu mensuplai kebutuhan angkatan kerja unggul tidak saja
untuk negeri sendiri, melainkan juga mampu bersaing di MEA maka akan membawa
kemajuan yang sangat besar bagi Indonesia.
Sejalan dengan peluang dan tantangan tersebut, dalam pembelajaran di SMK
diterapkan model pembelajaran teaching factory. Model pembelajaran Teaching
Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan mengadopsi dan
mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri. Melalui model ini
diharapkan akan memberi pengalaman pembelajaran kompetensi kontingensi
terutama soft skill seperti etos kerja; disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-
inovatif, karakter kewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi secara cerdas.
Didalam mengembangkan model pembelajaran TeFa dilaksanakan 2 program
pengembangan yaitu; program pengembangan non fisik dan program
pengembangan fisik. Program pengembangan non fisik, berkenaan dengan :
1. Penyusunan School Busines Plan / School Development Plan TeFa;
2. Menyusun perangkat pembelajaran TeFa;
3. Pengembangan SDM guru produktif;
4. Pengkondisian fasilitas terkait TeFa;
5. Koordinasi pengembangan model pembelajaran Tefa.
Sedangkan program pengembangan Fisik, meliputi :
1. Pengadaan bahan, pembuatan contoh dan peningkatan produk/jasa;
2. Pengadaan bahan dan perawatan/perbaikan peralatan praktek;
3. Pengadaan bahan dan penataan ruang praktek.
Untuk mengembangkan TeFa di SMK Negeri 8 Bulukumba kurun waktu 2023 –
2024 diperlukan pembiayaan sebesar Rp. 300.000.000 yang terdiri atas: pembiayaan
program pengembangan non fisik Rp. 125.000.000; sedangkan pembiayaan program
pengembangan fisik sebesar Rp. 175.000.000.

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA – Agribisnis Tanaman Perkebunan Halaman III


(Teaching Factory 2023

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi negara Indonesia dibukanya pasar global ASEAN pada masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) adalah suatu peluang sekaligus tantangan. Jikalau
Indonesia gagal didalam menyiapkan generasi baru sumberdaya manusianya,
maka Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi negara lain. Namun jikalau
Indonesia berhasil mempersiapkan generasi baru sumberdaya manusia yang
berdayasaing, maka akan menjadi peluang bagi kemakmuran Indonesia secara
lebih luas.
Terlebih Indonesia akan memasuki periode emas demografi pada tahun
2020 – 2035, dimana penduduk dengan usia kerja produktif merupakan penyusun
struktur kependudukan Indonesia yang utama. Ini juga suatu peluang sekaligus
tantangan. Jikalau Indonesia gagal menyelenggarakan pendidikan yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar global, terlebih lapangan pekerjaan tidak tersedia
mencukupi maka akan menjadi sumber kerawanan bagi Indonesia. Namun
sebaliknya jika sistem pendidikan Indonesia mampu mensuplai kebutuhan
angkatan kerja unggul tidak saja untuk negeri sendiri, melainkan juga mampu
bersaing di MEA maka akan membawa kemajuan yang sangat besar bagi
Indonesia.
Sejalan dengan peluang dan tantangan tersebut, dalam pembelajaran di
SMK diterapkan model pembelajaran teaching factory. Model pembelajaran ini
diharapkan dapat memberi pengalaman kewirausahaan yang memadai bagi
peserta didik dan juga guru. Salah satu hambatan terbesar ialah pengalaman kerja
industri para pendidik tidak sesuai dengan tuntutan kemajuan Dunia Usaha/Dunia
Industri.
Model pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi
barang/jasa dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur
kerja industri. Melalui model ini diharapkan akan memberi pengalaman
pembelajaran kompetensi kontingensi terutama soft skill seperti etos kerja;
disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan,
bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya. Kompetensi tersebut

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

sangat langka diperoleh melalui pendidikan kejuruan yang diselenggarakan secara


konvensional Dimana pembelajarannya hanya dilaksanakan sampai pada
pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.
SMK Negeri 8 Bulukumba telah mempunyai pengalaman yang nyata
dalam mengembangkan unit produksi. Keunggulan yang dapat disampaikan dari
pengelolaan unit produksi ini, ialah:
1. Dari modal pendanaan yang telah diberikan pada tahun 2021 masih terus
bergulir hingga saat ini.
2. Unit produksi ini mengelola bidang usaha Pembibitan Tanaman Perkebunan
dan Pupuk Kompos/Pupuk Organik
3. Personal yang terlibat ialah warga sekolah dan masyarakat sekitar sesuai
dengan sifat pekerjaannya.
4. Hasil keuntungan dimanfaatkan sesuai ketentuan yang mengatur yang telah
ditetapkan sesuai prosedur operasional standar (POS) pengelolaan unit
produksi SMK Negeri 8 Bulukumba
5. Telah menyisihkan sebagian keuntungan sebagai dana sosial.

Kendala yang dihadapi untuk mengintegrasikan unit produksi menjadi


teaching factory yang relevan dengan kompetensi keahlian dan atau mata
pelajaran, ialah :
1. Dokumen pembelajaran berbasis teaching factory belum disusun.
2. Analisis kompetensi, kebutuhan alat dan bahan, lembar kerja produksi barang
dan jasa yang akan dikembangkan dalam teaching factory belum disiapkan.
3. Beberapa peralatan produksi diperlukan perbaikan dan penambahan jumlah.
4. Memerlukan perbaikan ruang produksi.
5. Untuk ekspansi unit kerja baru modal usaha belum tersedia.

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

Melalui proposal ini SMK Negeri 8 Bulukumba ingin mengintegrasikan


pengelolaan usaha unit produksi menjadi teaching factory ke dalam kompetensi
keahlian yang relevan. Sehingga diharapkan pembinaan dan bantuan pendanaan
teaching factory dari Direktorat Pembinaan SMK. Bantuan pembinaan dan
pendanaan akan dipergunakan sesuai dengan petunjuk teknis yang mengatur
tentang Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2023

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud penyelenggaraan pembelajaran berbasis teaching factory di SMK
Negeri 8 Bulukumba ialah :
1. Membekali lulusan dengan jiwa kewirausahaan, sehingga akan mendorong
pola pikir dari bergantung mencari pekerjaan kepada mampu menciptakan
peluang kerja baru.
2. Membekali guru dengan pengalaman nyata tuntutan kerja dari dunia usaha
dan dunia industri (Du/Di).
Sedangkan tujuan penyelenggaraan pembelajaran berbasis teaching factory
ialah :
1. Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan pelaku wirausaha;
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;
3. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing;
4. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
7. Memberikan kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih
keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karir yang
akan dipilih.

1.3 Sasaran Pelaksanaan


Dana bantuan Teaching Factory dimanfaatkan antara lain untuk:
1. Workshop-workshop penyusunan dokumen pembelajaran berbasis Teaching
Factory antara lain:

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

a. Sosialisasi dan pemahaman konsep Teaching Factory;


b. Penyusunan program Teaching Factory bersama Dunia Usaha/Dunia
Industri (Du/Di);
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Strategi pembelajaran melalui sistem blok;
e. Rencana kerja Teaching Factory;
f. Dokumen operasional Teaching Factory.
2. Analisis kompetensi, kebutuhan bahan dan alat, gambar kerja/job sheet dan
persyaratan teknis lain dalam memproduksi barang/jasa;
3. Pembelian bahan praktik pembelajaran berbasis produksi;
4. Pelaksanaan Teaching Factory;
5. Penyiapan peralatan antara lain pengadaan spare part, kalibrasi alat,
perawatan dan perbaikan peralatan serta pengadaan peralatan pendukung
lainnya;
6. Perbaikan ruang Teaching Factory;
7. Peningkatan kompetensi pengelolaan Teaching Factory;
8. Sosialisasi dan promosi produk/ jasa Teaching Factory.
9. Koordinasi, evaluasi dan pelaporan.

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

BABII.
EVALUASI DIRI

2.1 Kondisi Umum


Selaras dengan perkembangan Kabupaten Bulukumba maka SMK Negeri
8 Bulukumba, sebagai SMK yang berada di wilayah ini telah menyelenggarakan
pembelajaran dengan 3 (Tiga) paket keahlian pada Tabel 1. Hal ini dimaksudkan
dapat memenuhi potensi lokal dan regional.
Merujuk kepada program unggulan pembangunan nasional yaitu di sektor
perkebunan, kemaritiman. Maka untuk menjadikan SMK Negeri 8 Bulukumba
sebagai sekolah yang menyelenggarakan model pembelajaran teaching factory,
paket keahlian yang diunggulkan pada Tabel 2.

Tabel 1. Paket Keahlian yang Diselenggarakan di SMK Negeri 8


BulukumbaTahun Pelajaran 2022-2023
Bidang Studi
No. Keahlian Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Kode
I Teknologi dan 1.3 Teknik 1.3.3 Teknik Instalasi Tenaga 009
Rekayasa Ketenagalistrikan Listrik
II Kemaritiman 6.3 Perikanan 6.3.1 Agribisnis Perikanan 102
Air Tawar

III Agribisnis dan 5.1 Agribisnis 5.1.2 Agribisnis Tanaman 079


Agroteknologi Tanaman Perkebunan

Tabel 2. Paket Keahlian yang Dikembangkan di SMK Negeri 8 Bulukumba


dalam Penyelenggaraan Teaching Factory
Bidang Studi
No. Keahlian Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Kode
I Agribisnis dan 5.1 Agribisnis 5.1.2 Agribisnis Tanaman 079
Agroteknologi Tanaman Perkebunan

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

2.1.1 Siswa
Potensi jumlah siswa SMK Negeri 8 Bulukumba pada masing-masing
kompetensi keahlian yang diunggulkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Siswa per Kelas, per Tingkat, per Paket Keahlian yang
Diunggulkan Menyelenggarakan Teaching Factory
SMK Negeri 8 Bulukumba, Tahun Pelajaran 2022-2023
Kelas Kelas Kelas Jumlah Kejuruan
Kompetensi Keahlian
X XI XII Siswa Guru Staf
Agribisnis Tanaman Perkebunan
20 31 24 75 6 -
(ATP)
Total Jumlah 20 31 24 75 6 -

2.1.2 Sumber Daya Manusia


Jumlah guru dan staf dalam setiap kompetensi kejuruan pada Tabel 3.
Keadaan guru pada setiap kompetensi keahlian terdiri atas PNS dan GTT. Secara
umum sumber daya manusia pada kompetensi keahlian terdiri atas 3 orang guru
PNS, 8 orang guru GTT dan 4 orang staf PTT.

2.1.3 Fasilitas dan Sarana Prasarana


Pada setiap kompetensi keahlian telah memiliki kitchen / kandang / bengkel
/ lab untuk melaksanakan kegiatan produksi barang / jasa dari teaching factory.
Keadaan masing-masing sangat bervariasi.

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

2.1.4 Manajemen Bengkel / Lab


Pengelolaan bengkel / lab dibawah koordinasi Ketua Program Keahlian.
Pelaksana pekerjaan dilaksanakan oleh penanggungjawab bengkel / lab dan atau
staf kejuruan (teknisi / laboran).

2.1.5 Perawatan dan Perbaikan


Kegiatan perawatan dan perbaikan fasilitas kompetensi keahlian selama ini
bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk klasifikasi
ringan, dan usulan rehabilitasi kepada pemerintah untuk klasifikasisedang sampai
berat.

2.1.6 Industri Mitra


Secara umum SMK Negeri 8 Bulukumba telah menjalin berbagai bentuk
kerjasama kelembagaan dengan berbagai dunia usaha / dunia industri /
kelembagaan / institusi untuk menunjang kualitas pengelolaan sekolah. Ikatan
kerjasama dengan Du/Di pada masing-masing kompetensi keahlian masih
berkisar pada tempat praktek kerja industri dan magang. Sedangkan kerjasama
untuk memproduksi barang / jasa belum ada. Bentuk kerjasama lainnya ialah
diklat keterampilan masyarakat, rekruitmen tenaga kerja di tempat dan sertifikasi
kompetensi kerja (melalui TUK SMKN 8 Bulukumba dari Industri
PT.PP.LONDON SUMATERA, Tbk dan CV. MABBULOSIPAPPA).

2.2 Kondisi Rinci


Secara berturut-turut disajikan keadaan rinci dari masing-masing nominasi
kompetensi keahlian yang berpotensi menyelenggarakan teaching factory. Dasar
pertimbangan nominasi ialah; kesiapan standar mutu industri dan telah memiliki
mitra industri yang aktif.
 Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)
Kompetensi keahlian ATP memiliki mitra kerjasama untuk tempat
prakerind siswa. Keunggulannya ialah terdapat banyak perusahaan perkebunan
nasional disekitar sekolah. Selain itu relatif lebih mudah memperoleh standar
pekerjaan melaksanakan usaha perkebunan yang diterbitkan oleh perusahaan dan
atau lembaga perkebunan.

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

Kompetensi ini relatif lama untuk mencapai perputaran usaha. Lebih


banyak dalam bentuk investasi. Sedangkan produk yang dihasilkan baru dicapai
dalam waktu 5 tahun kedepan. Produk utama yang diharap ialah keterampilan
bekerja siswa dibidang perkebunan yang sesuai dengan standar industri.
Mempunyai siswa sebanyak 93 orang; 6 orang guru kejuruan. Sedangkan
staf kejuruan merupakan staf umum agribisnis tanaman. Didukung dengan
keberadaa Perkebunan Karet yang telah berproduksi yang dikembangkan unit
produksi sekolah seluas ± 6 hektar.

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

BAB III.
LINGKUP DAN SASARAN PENGEMBANGAN

SMK Negeri 8 Bulukumba, merupakan sekolah menengah kejuruan yang


berlokasi dijln. Poros Tanete-Kajang Desa Bontominasa, Kec. Bulukumpa, Kab.
Bulukumba dengan luas lahan ± 20.000 m2, yang merupakan hibah dari PT PP
LONSUM TBK.
SMK Negeri 8 Bulukumba terdiri dari tiga kompetensi keahlian, yaitu;
Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Perikanan Air Tawar, dan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik. Ketiga kompetensi ini diharapkan mampu menjawab
masa depan dengan cara meningkatkan produktivitas dan kualitas tamatan yang
berkaitan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

3.1 Program Pengembangan Non Fisik


3.1.1 Penyusunan Perangkat-perangkat TeFa
Perangkat-perangkat TeFa disiapkan dengan memulai dari melakukan :
3.1.1.1 Analisis-analisis
Kegiatan analisis dalam penyiapan pembelajaran dengan model TeFa ialah
 Analisis kondisi dan potensi diri; untuk memetakan hala-hal yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dari masing-
masing kompetensi keahlian.
 Analisis prioritas usaha; merupakan tahapan penilaian dan penentuan
produk/jasa yang hendak dihasilkan sebagai acuan pembelajaran model
TeFa dari masing-masing kompetensi keahlian.
 Analisis kurikulum berbasis TeFa; berdasarkan prioritas usaha maka
diuraikan jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai hasil
berupa produk/jasa. Dengan demikian terdapat keterkaitan kompetensi

dasar apa saja yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan suatu


pekerjaan dan juga mata pelajaran apa saja yang diperlukan serta kelas
mana saja yang terlibat.
 Analisis kompetensi dasar dan aktifitas belajar siswa; menganalisis
bentuk kegiatan belajar siswa untuk dapat menyelesaikan suatu tahapan
pekerjaan.
SMK NEGERI 8 BULUKUMBA
(Teaching Factory 2023

 Analisis penentuan model belajar; kegiatan ini dilakukan terhadap


kompetensi dasar dari mata pelajaran pendukung berdasarkan aktifitas
yang dituntut dari kompetensi dasar, manakah yang sesuai dengan
model TeFa.
3.1.1.2 Penetapan produk/jasa
Berdasarkan hasil analisis prioritas usaha maka ditetapkan jenis
produk/jasa yang paling berpeluang menjadi unggulan dari setiap
kompetensi keahlian.
3.1.1.3 Rekayasa struktur program
Dilakukan terutama untuk menyelaraskan model pembelajaran TeFa
dengan aktifitas belajar siswa dan karakteristik produk/jasa yang menjadi
unggulan.
3.1.1.4 RPP
RPP yang disusun dan model belajaranya ialah teaching factory. RPP ini
menjadi skenario pembelajaran TeFa.
3.1.1.5 Lembar kerja / jobsheet
Lembar kerja merupakan kelengkapan dari RPP sebagai panduan
pelaksanaan suatu pekerjaan/kompetensi.
3.1.2 Pengembangan SDM
Pengembangan SDM dilakukan, agar tujuan pembelajaran model TeFa
dapat tercapai. Pengembangan SDM dilakukan dengan cara :
3.1.2.1 Workshop
 Workshop dilaksanakan terutama untuk mensosialisasikan program
TeFa secara umum kepada seluruh warga sekolah.
 Workshop lanjutan dilakukan pada masing-masing kompetensi keahlian
untuk penajaman program TeFa.

 Workshop dilakukan dengan menghadirkan nara sumber yang


berkompeten.
3.1.2.2 Magang industri
Magang industri merupakan usaha membekali pengalaman industri bagi
para pendidik berbasis TeFa. Hal ini dimaksudkan agar pendidik dan
menghadirkan suasana industri yang sebenarnya dalam pembelajaran
TeFa.
SMK NEGERI 8 BULUKUMBA
(Teaching Factory 2023

3.1.2.3 Usaha-usaha berkelanjutan


Usaha-usaha berkelanjutan dimaksudkan untuk terus melakukan
penggalian konsep TeFa, menyusun kelengkapan dokumen pembelajaran
TeFa, dan juga usaha untuk terus menyempurnakan agar program-program
yang disusun, kelengkapan dokumen selalu terbaharui sesuai dengan
dinamika industri.
3.1.3 Koordinasi dengan Instansi/Industri Terkait
Kegiatan koordinasi dengan Du/Di dilakukan dalam kaitan untuk
melakukan :
 Kerjasama produksi/jasa;
 Pendampingan kegiatan;
 Sertifikasi, dan
 Penyerapan lulusan
3.1.4 Analisa dan Penetapan Kebutuhan Bahan, Sarana dan Prasarana TeFa
Masing-masing kompetensi keahlian melakukan analisis penetapan
kebutuhan bahan, sarana dan prasarana agar tujuan berproduksi/jasa dan
kegiatan belajar siswa terlaksana sesuai tahapan program kerja. Usaha-
usaha dilakukan agar terjadi kesinambungan kegiatan usaha, hasil-hasil
produk/jasa dapat digulirkan untuk siklus selanjutnya. Bahkan diusahakan
untuk menjadi program berkelanjutan.

3.2 Program Pengembangan Fisik


3.2.1 Pengadaan Bahan Praktek
Dana bantuan program pengembangan TeFa digunakan sesuai alokasi yang
ditetapkan pemberi bantuan (pemerintah). Untuk alokasi pengadaan bahan
praktek digunakan untuk pembelajaan kebutuhan bahan praktek dari masing-

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

masing kompetensi keahlian yang berbasis TeFa dan dipergunakan sebagai modal
awal kegiatan.
Pengadaan bahan praktek dibelanjakan untuk :
 Kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) berupa
kebutuhan sarana produksi pertanian tanaman perkebunan;
 Kompetensi keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT)
 Kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
3.2.2 Rehabilitasi Bengkel/Lab atau Ruang Penunjang Praktek
Untuk alokasi rehabilitasi bengkel/lab atau ruang penunjang praktek
digunakan untuk pembelajaan kebutuhan tersebut dari masing-masing kompetensi
keahlian yang berbasis TeFa.
Pengadaan tersebut dibelanjakan untuk :
 Kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) berupa
kebutuhan sarana produksi pertanian tanaman perkebunan;
 Kompetensi keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT)
 Kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
3.2.3 Koordinasi dengan Instansi/Industri Terkait
Koordinasi dengan instansi/industri terkait dilakukan dari masing-masing
kompetensi keahlian untuk keperluan: sinkronisasi program, kerja sama
produk/jasa, pendampingan, sertifikasi dan penyerapan lulusan.
Adapaun instansi/industri terkait dari masing-masing kompetensi keahlian
disesuaikan dengan karakteristik produk/jasa yang dihasilkan.
3.2.4 Penyempurnaan Tata Letak Peralatan
Penyempurnaan tata letak peralatan dilakukan untuk mengadopsi tata letak
yang mencerminkan standar dunia usaha/dunia industri. Tata letak peralatan juga
ditujukan bagi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

BAB IV.
PEMBIAYAAN

Untuk mengembangkan pembelajaran kejuruan berbasis teaching factory


di SMK Negeri 8 Bulukumba diperlukan pembiayaan untuk keperluan; penyiapan
program, pelaksanaan program dan keberlanjutan serta pengembangan program.
Pembiayaan dapat bersumber dari: bantuan pemerintah; bantuan komite sekolah ;
CSR Du/Di; dan pengembangan dari hasil produksi/jasa.
Untuk pengembangan teaching factory di SMK Negeri 8 Bulukumba,
dikelompokkan atas dua sub pembiayaan; kebutuhan biaya pengembangan TeFa
untuk seluruh paket keahlian; dan rencana penggunaan dana (RPD) alokasi grant
yang diterima dari Dit. PSMK.
4.1 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa
Kebutuhan biaya pengembangan teaching factory untuk periode tahun 2024
dirinci atas kebutuhan bersama, dan kebutuhan menurut kompetensi keahlian.
Kebutuhan pembiayaan menurut paket keahlian Agribisnis Tanaman
Perkebunan disesuaikan berdasarkankebutuhan setiap paket keahlian. Kebutuhan
biaya secara berturut-turut disajikan berikut ini

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA


(Teaching Factory 2023

4.1.1 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATP (PK-3)
Tabel 4. Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATP
Rincian Rincian
No Komponen Kegiatan Harga Total
Jml Satuan Jml Satuan Sub-Total
Satuan
1 Non FISIK 125.000.000 125.000.000
1.1 Penyusunan SBP/SDP Tefa
a. Workshop Pengembangan TeFa (umum) 5 Keg 5 Keg 2.000.000 10.000.000
b. Penyusunan SBP/SDP pengembangan TeFa 5 Keg 5 Keg 1.000.000 5.000.000
1.2 Penyusunan Perangkat Pembelajaran TeFA
a. Workshop Pendalaman Pengembangan Model 5 Keg 5 Keg 2.000.000 10.000.000
Pembelajaran TeFa di Kompetensi Keahlian
b. Wokshop Penyusunan Perangkat Model 5 Keg 5 Keg 2.000.000 10.000.000
Pembelajaran TeFa di kompetensi keahlian
c. Workshop Manajemen Model Pembelajaran 5 Keg 5 Keg 1.000.000 5.000.000
TeFa
d. Workshop Analisa dan Peningkatan 5 Keg 5 Keg 1.000.000 5.000.000
jenis/jumlah produk/jasa TeFa di kompetensi
keahlian
e. Workshop Analisa Kebutuhan bahan 5 Keg 5 Keg 1.000.000 5.000.000
produk/jasa
1.3 Pengembangan SDM
Magang /kerja industri guru produktif/praktek 5 Peserta 5 Peserta 3.000.000 15.000.000
dari Kompetensi Keahlian
(Teaching Factory 2023

Rincian Rincian
No Komponen Kegiatan Harga Total
Jml Satuan Jml Satuan Sub-Total
Satuan
1.4 Persiapan Revitalisasi/Pengkondisian Fasilitas
terekait TeFa
a. Workshop Analisa Kebutuhan 5 Keg 5 Keg 1.000.000 5.000.000
Perawatan/Perbaikan Peralatan
b. Workshop Analisa Kebutuhan Peralatan 5 Keg 5 Keg 1.000.000 5.000.000
Penunjang
c. Analisa Penataan dan Pengkondisian 5 Keg 5 Keg 1.000.000 5.000.000
Workshops
1.5 Koordinasi Pengembangan Model
Pembelajaran TeFa
a. Koordinasi dengan Mitra/Partner Industri aktif 5 Keg 5 Keg 3.500.000 17.500.000
b. Koordinasi Pendampingan Pengembangan 5 Keg 5 Keg 3.500.000 17.500.000
c. Koordinasi MoNev 5 Keg 5 Keg 2.000.000 10.000.000
2 FISIK 175.000.000 175.000.000
2.1 Pengadaan kendaraan pengangkut bahan baku 1 Unit 1 unit 175.000.000 175.000.000
pupuk organik
BIAYA TOTAL - 300.000.000
(Teaching Factory 2023

BAB V.
JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan pengembangan pembelajaran berbasis teaching factory pada kompetensi kejuruan di SMK Negeri 8 Bulukumba,
dibedakan atas: jadwal pelaksanaan 3 tahun semua kompetensi keahlian; dan jadwal pelaksanaan program bantuan selama 3 bulan dalam
kurun waktu tahun 2022.

5.1 Jadwal Menyeluruh 1 (satu) Tahun 2023


Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Teaching Factory Kompetensi Keahlian pada SMK Negeri 8 BulukumbaKurun Waktu Tahun
2024
2024
No Komponen Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Non FISIK
1.1 Penyusunan SBP/SDP Tefa
a. Workshop Pengembang
an TeFa (umum)
b. Penyusunan SBP/SDP
pengembangan TeFa
Penyusunan Perangkat
1.2 Pembelajaran TeFA
a. Workshop Pendalaman
Pengembangan Model
Pembelajaran TeFa di
Kompetensi Keahlian
b. Wokshop Penyusunan
Perangkat Model
Pembelajaran TeFa di
(Teaching Factory 2023

2024
No Komponen Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kompetensi keahlian
c. Workshop Manajemen Model
Pembelajaran TeFa
d. Workshop Analisa dan
Peningkatan jenis/jumlah
produk/jasa TeFa di
kompetensi keahlian
e. Workshop Analisa
Kebutuhan bahan
produk/jasa
1.3 Pengembangan SDM
Magang /kerja industri guru
produktif/praktek dari
Kompetensi Keahlian
1.4 Persiapan
Revitalisasi/Pengkondisian
Fasilitas terekait TeFa
a. Workshop Analisa Kebutuhan
Perawatan/Perbaikan
Peralatan

b. Workshop Analisa
Kebutuhan Peralatan
Penunjang
c. Analisa Penataan dan
Pengkondisian Workshops
1.5 Koordinasi Pengembangan
Model Pembelajaran TeFa
a. Koordinasi dengan
(Teaching Factory 2023

2024
No Komponen Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mitra/Partner Industri
aktif
b. Koordinasi
Pendampingan
Pengembangan
c. Koordinasi MoNev
2 FISIK
2.1 Pengadaan bahan,
pembuatan contoh dan
peningkatan produk/Jasa
2.2 Pengadaan Bahan dan
Perawatan/Perbaikan
Peralatan Praktek
2.3 Pengadaan Bahan dan
Penataan Ruang Praktek
3 PEMBELAJARAN TEFA
3.1 Pelaksanaan Bembelajaran
Berbasis TeFa
3.2 Evaluasi Pembelajaran
Teaching Factory 2023
5.1 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Bantuan Pengembangan TeFa Tahun 2024
Tabel 12. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2024

SEPTEMBE NOVEMBE
No Jenis Kegiatan JANUARY FEBRUARY MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS OKTOBER DESEMBER
R R

1 Non FISIK
Penyusunan SBP/SDP
1.1
Tefa
a. Workshop
Pengembangan TeFa
(umum)
b. Penyusunan SBP/SDP
pengembangan TeFa
Penyusunan Perangkat
1.2
Pembelajaran TeFA
a. Workshop
Pendalaman
Pengembangan Model
Pembelajaran TeFa di
setiap Prodi/Kompetensi
Keahlian)
b. Wokshop Penyusunan
Perangkat Model
Pembelajaran TeFa di
setiap prodi/kompetensi
keahlian
c. Workshop Manajemen
Model Pembelajaran
TeFa
d. Workshop Analisa dan
Peningkatan jenis/jumlah
produk/jasa TeFa di
setiap prodi/kompetensi
Teaching Factory 2023
keahlian
e. Workshop Analisa
Kebutuhan bahan
produk/jasa
1.3 Pengembangan SDM
Magang /kerja industri
guru produktif/praktek
dari Prodi/Kompetensi
Keahlian (prioritas)
Persiapan Revitalisasi/
1.4 Pengkondisian Fasilitas
terekait TeFa
a. Workshop Analisa
Kebutuhan
Perawatan/Perbaikan
Peralatan
b. Workshop Analisa
Kebutuhan Peralatan
Penunjang
c. Analisa Penataan dan
Pengkondisian
Workshops
Koordinasi
1.5 Pengembangan Model
Pembelajaran TeFa
a. Koordinasi dengan
Mitra/Partner Industri
aktif
b. Koordinasi
Pendampingan
Pengembangan
c. Kordinasi Monev
2. FISIK
Teaching Factory 2023
Pengadaan bahan,
2.1 pembuatan contoh dan
peningkatan produk/Jasa
Pengadaan Bahan dan
2.2 Perawatan/Perbaikan
Peralatan
Pengadaan Bahan dan
2.3 Penataan Ruang Praktek
PELAPORAN
Teaching Factory 2023

BAB VI.
PENUTUP

SMK Negeri 8 Bulukumba merupakan sekolah kejuruan dengan basis


utama kompetensi keahlian ialah sektor pertanian yang didukung oleh bidang
keahlian rekayasa dan teknologi. Pengembangan sektor pertanian merupakan
salah satu program kerja/nawa cita pemerintah Indonesia saat ini. Maka
pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan SMK sudah sewajarnya
memberikan perhatian lebih untuk membina mengembangkan sekolah ini dapat
sejajar menuju kemajuan.
SMK Negeri 8 Bulukumba dapat membuktikan bahwa sekalipun sangat
jarang mendapatkan bantuan pembinaan dalam hal pengembangan sekolah,
berkomitmen dengan kemadiriannya terus bergerak untuk maju. Hal ini juga
terbukti dapat mempertahankan bantuan dana unit produksi yang diterima pada
tahun 2018 tetap bergulir bahkan hingga saat ini. Sehingga melalui pengelolaan
dana unit produksi tersebut telah bermanfaat untuk kesejahteraan dan aktivitas
sekolah menuju kemajuan.
Pengembangan model belajar berbasis teaching factory merupakan model
untuk melaksanakan pembelajaran kompetensi kejuruan. Model ini akan menjadi
acuan utama pembelajaran kompetensi kejuruan pada SMK Negeri 8 Bulukumba

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA Halaman 31 dari 63


Teaching Factory 2023

SMK NEGERI 8 BULUKUMBA Halaman 32 dari 63

Anda mungkin juga menyukai