PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMKN WIDANG
2 NPSN : 20552240
3 Jenjang Pendidikan : SMK
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Brawijaya No. 350
Desa Mrutuk Kecamatan Widang
RT / RW : 001 / 001
Kode Pos : 62383
Kelurahan : Mrutuk
Kecamatan : Widang
Kabupaten/Kota : Tuban
Provinsi : Jawa Timur
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -7,012500 Lintang
112,144014 Bujur
2. Identitas Kepala Sekolah
7 Nama Lengkap : Endang Tri Bawani, M.Pd
8 Nomor SK : 821.2/2202/204/2020
9 Tanggal SK : 18 Mei 2020
10 Pejabat yang Mengangkat : Gubernur Jawa Timur
3. Data Pelengkap
11 SK Pendirian Sekolah : 188.45/77/KPTS/412.012/2011
12 Tanggal SK Pendirian : 23 Mei 2011
13 Status Kepemilikan : Pemerintah Provinsi
14 SK Izin Operasional : 188.45/08/KPT/414.012/2007
15 Tgl SK Izin Operasional : 2007-02-07
4. Kontak Sekolah
16 Nomor Telepon : (0356) 7076444
17 Nomor Fax : (0356) 7059444
18 Email : info@smknwidang.sch.id
19 Website : www.smknwidang.sch.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal Program
Pengembangan Teaching Factori (TeFa) SMK Negeri Widang.
Penyusunan proposal ini dimaksudkan untuk menstimulus SMK Negeri Widang dalam
mengembangkan Teaching Factoy (TeFa) yang sudah berjalan. Program Pengembangan
Teaching Factory (TeFa) bertujuan untuk mempersiapkan lulusan SMK untuk siap kerja dan
pelaku wirausaha, membantu siswa memilih bidang kerja sesuai dengan kompetensi,
menumbuhkan kreatifitas siswa melalui Learning by Doing, memberikan keterampilan yang
dibutuhkan dalam dunia kerja, memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan
SMK dan memberikan kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karir yang akan dipilih.
Proposal ini tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunannya, sehingga saran
dan kritik yang konstruktif demi perbaikan masih sangat kami butuhkan. Akhirnya, kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
proposal ini.
Pentingnya penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan siap
kerja diwujudkan pemerintah melalui kebijakan peningkatan mutu pendidikan kejuruan
yang memberi perhatian pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lebih
berorientasi pada permintaan pasar tenaga kerja masyarakat ekonomi ASEAN (MEA),
dan mempersiapkan para lulusan dengan pembekalan karakter kewirausahaan
(Entrepreneurship) yang bersinergi erat dengan industri sebagai mitra utama dalam
penerapan Teaching Factory (TeFa). Pengalaman dari sejumlah industri yang telah
bekerja sama dengan beberapa SMK yang telah menerapkan pola pembelajaran seperti
Teaching Factory (TeFa), unit produksi, dan sejenisnya, medapatkan respon positif dari
Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) atas peningkatan kualitas lulusannya.
Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK, saat ini menjadi trending topic
permasalahan yang belum menemukan jalan keluarnya, dimana mayoritas dari mereka
masih kurang memiliki pengalaman kerja industri yang memadai. Melalui pembelajaran
pola Teaching Factory (TeFa) yang hakekatnya memboyong sistem industri sebagai
pendekatan pembelajaran di SMK diharapkan terjadi transfer teknologi dari industri,
yang pada gilirannya kualitas guru akan meningkat.
C. Tim Pelaksana
NO NAMA TUGAS/JABATAN
A. Mekanisme/Strategi Pelaksanaan
Tujuan yang selaras tentang pembelajaran teaching factory (Sema E. Alptekin, Reza
Pouraghabagher, atPatricia McQuaid, and Dan Waldorf; 2001) adalah:
✓ Menyiapkan lulusan yang lebih profesional melalui pemberian konsep manufaktur
moderen sehingga secara efektif dapat berkompetitif di industri.
✓ Meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK yang berfokus pada konsep manufaktur
moderen.
✓ Menunjukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang terpadu
✓ Menerima transfer teknologi dan informasi dari industri pasangan terutama pada
aktivitas peserta didik dan guru saat pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran
Tingkat 1
Penekanan pendidikan dan pelatihan pada “Sense of quality” dan pembentukan
karakter atau “mentality building“ (disiplin, jujur, motivasi, kerja tinggi , ketekunan
dan ketabahan), siswa diharapkan mengerti akan kualitas dengan proses yang
dilakukan pada pekerjaan industry, seperti proses desain, pemotongan bahan,
pembubutan, pengefraisan, dan finishing.
Tingkat 2
Penekanan pendidikan dan pelatihan pada “sense of efficiency” dalam proses
pelaksanaanya, siswa dituntut untuk dapat melakukan proses kerja dengan benar ,
dengan waktu pengerjaan yang cepat dan hasil yang berkualitas. siswa diharuskan
membuat rencana kerja (work preperation) sebelum melaksanakan urutan proses
kerja, melaksanakan prosedur umum di bengkel-bengkel bidang keahlian yang akan
dipakai dalam proses pengajarannya.
Tingkat 3
Proses pendidikan dan pelatihan mengacu pada service , maintenance , repair dan
production oriented , penyelenggaraan program dan pelatihan didekatkan pada proses
kerja yang sesungguhnya (benda kerja harus memenuhi tutunan costumer), pada
kerja service (maintenance and Repare) berkala , juga diberikan materi pengayaan
dengan melihat tuntunan industri (market oriented).
C. Substansi Pembelajaran
No Kompetensi kunci
6. Mengatasi masalah
7. Penggunaan teknologi
8. Pemahaman budaya
A. Media Pembelajaran
Media merupakan sarana untuk membantu dalam proses belajar mengajar
sehingga akan tercapai tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Hal ini bertujuan
untuk menarik perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan. Media yang
digunakan dalam mata pelajaran produktif Teknik pemesinan yaitu berupa Mesin
Bubut, Mesin Frais dan Perkakas Tangan.
B. Sumber Belajar
Banyak sumber belajar yang digunakan dalam pelajaran produktif diantaranya
yaitu modul, buku sumber, jobsheet bahkan internet.
BAB VI
PENUTUP
Akhirnya atas kerja sama semua pihak dalam penyusunan dan perencanaan
program kerja ini, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT selalu membimbing
dan meridhoi usaha serta ibadah kita semua.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY (TEFA)
SMK NEGERI WIDANG
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
VOLUME/INDIKATOR
NO URAIAN KEGIATAN BIAYA
PENCAPAIAN
Tersusunnya 7 Aspek sistem TEFa
1. Manajemen
2. Bengkel/Lab
1 Workshop TEFa 3. Pola Pembelajaran Rp. 15.000.000,-
4. Marketing/Promosi
5. Produk-Jasa
6. SDM
7. Hubungan Industri
1. Benchmaking
2. M O U
5 Kunjungan Industri 3. Uji keselarsan system dan Rp. 10.000.000,-
Culture
4. Negosiasi
Research
Design
Produksi
6 Investasi Produksi Tahap 1 Uji Produk Rp. 150.000.000,-
Gudang
Marketing
Delevery