PERMOHONAN
BANTUAN PENGADAAN PERALATAN PRAKTIK SISWA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER
JARINGAN (TKJ)
1
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dengan diberlakukannya masyarakat ekonomi asia (MEA) mempunyai
konsekuensi bahwa sejak itu persaingan tenaga kerja akan menjadi terbuka. Oleh
karena itu upaya peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan perlu terus
ditingkatkan sesuai dengan tuntutan pasar kerja, baik untuk sekala
Regional,Nasional, maupun Internasional.
Data statistik menunjukan bahwa jumlah lulusan dari jenjang pendidikan
dasar dan menengah (SD,SMP,SMA,SMK) yang tidak melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi yaitu 34,40 % serta lulusan SLTA yang tidak
melanjutkan ke perguruan tinggi sebesar 88,40 %,Kondisi ini berarti betapa besar
jumlah SDM usia produktif yang mencari pekerjaan. Sedangkan jumlah lapangan
kerja yang ada di dalam negeri sangat terbatas, untuk itu mereka berusaha mencari
pekerjaan di luar negeri, akan tetapi mereka tidak memiliki kompetensi sesuai
tuntutan kebutuhan pasar kerja.
Menjembatani kesenjangan dari fenomena tersebut di atas maka
pengembangan pendidikan keterampilan produksi melalui teaching factory sangat
membantu didalam peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya pada mata
prlajaran produktif/praktek. Oleh karena itu, SMK SULTHAN BARUNA
Kabupaten Cianjur sebagai lembaga pendidikan akan mempersiapkan calon tenaga
kerja dengan fasilitas yang ada akan meningkatkan peran dan tidak hanya mendidik
tetapi juga dapat melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatasi
permasalahan peningkatan kualitas ketenagakerjaan secara sinergis dengan
dikembangkannya teaching factory. Perlu diketahui bahwa seluruh paket keahlian
yang ada di SMK SULTHAN BARUNA Kabupaten Cianjur telah menerapkan
pembelajaran teaching factory yang menghasilkan produk dalam bentuk barang dan
jasa.
Namun demikian proses pembelajaran teaching factory di SMK SULTHAN
BARUNA Kabupaten Cianjur perlu dikembangkan sehubungan terdapat beberapa
kendala berupa penyusunan materi pembelajaran teaching factory, peralatan
pendukung, ruangan yang perlu direhab, peningkatan kompetensi guru, kurangnya
MOU dengan perusahaan yang relevan, tentunya kesemuanya itu diperlukan biaya
4
guna mangatasi kelemahan – kelemahan yang terjadi. Dengan dilaksanakannya
pengembangan teacing factory dapat dijadikan sebagai alternatif yang berguna
untuk memecahkan dan mengatasai keadaan tersebut.
b. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pengembangan teaching factory adalah merevitalisasi
pembelajaran konvensional ke pembelajaran berbasis teching factory yang dalam
prosesnya mengacu pada standarisasi industri. Sehingga proses pembelajaran dari
mulai perencanaan, peroses, evaluasi sesuai dengan standar operasional prosedur
(SOP) yang telah ditetapkan. Tentunya standar operasional prosedur (SOP) yang
diterapkan adalah sesuai dengan ketetapan industri pasangan yang relevan dengan
paket keahlian masing – masing. Sehingga proses pembelajaran di teaching factory
akan menyamai persis sesuai dengan apa yang dilakukan dalam proses produksi di
industri.
Teaching factory akan dikembangkan dan digunakan dalam proses
pembelajaran yang dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa sehingga
dapat dipasarkan baik untuk internal sekolah atau eksternal dalam hal ini
masyarakat.
c. Rencana Pelaksanaan
Dalam menempuh terlaksananya program pengembangan teaching factory
tentu ada beberapa rencana/program yang perlu dipersiapkan diantaranya ;
1. Penyususnan rancangan pengembangan pembelajaran TEFA
2. Penyusunan Perangkat TEFA
3. Pengembangan SDM
4. Analisis kebutuhan suku cadang dan perbaikan peralatan
5. Koordinasi dengan Industri/institusi pasangan
6. Pengadaan bahan dan pembuatan contoh produk
7. Pengadaan alat penunjang dan perawatan/perbaikan peralatan
8. Penataan rauang praktek
Selanjutnya paket keahlian yang akan dikembangankan dalam program
teaching factory adalah ;
1. Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
2. Teknik Komputer Jaringan
3. Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
5
4. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
d. Program Kerja
No Waktu Uraian Kegiatan Pelaksana
1. April 2019 - Pembentukan Tim Pelaksanaan Kepala Sekolah
Pengembangan Teaching Factory
-
2. April 2019 - Merencanakan Kegiatan dan RAB Ketua Tim
kegiatan Pengembangan Teaching
Factory
-
3. April – Juni 2019 - Penandatanganan Surat Perjanjian Kepala Sekolah
Bantuan Pengembangan Teaching
Factory Tahun 2019
6
BAB 1I
PELAKSANAAN PROGRAM
7
juga memprogramkan untuk setudi banding ke SMK yang telah berhasil
menerapkan proses pembelajaran teaching factory.
Guna terlaksana dan berhasilnya kegiatan ini tentu perlu adanya kerjasama
dengan pihak industri. Hal ini dikarenakan hampir seluruh program pembelajaran di
teaching factori dari mulai perencanaan, proses, dan evalusai hasil dari sinkronisasi
dan masukan dari pihak industri
8
Mencari Ide Perbaikan Dengan Metode 5W dan 1H
2 Metode Tidak ada SOP Belum ada Program Sekolah Dibuat METODE Juli 2019 KepalaSekolah
pembela Khusus tentang SOP Khusus pembelajar Khusus sesuai SKL Wakasek Kurikulum Kaprog
jaran metode tentang an TEFA dan SOP industri Guru Produktif
pembelajaran metode tidak
TEFA pembelajaran berjalan
TEFA
3 Manusia SDM tidak Belum adanya Program Sekolah Dibuat Jadwal IHT, Agustus KepalaSekolah
kompeten IHT, Work TEFA tidak Work Shoft & 2019 Wakasek Kurikulum Kaprog
Shoft dan berjalan Sertifikasi Guru Produktif (seluruh
sertifikasi stake holder)
9
JADWAL PELAKSANAAN BANTUAN PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK SULTHAN BARUNA KAB CIANJUR JAWA BARAT TAHUN 2019
2019
No Komponen Kegiatan Jml April Mei Juni Juli Agustus KET
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Non FISIK
Penyusunan Rancangan Pengembangan Pembelajaran
1,1
TeFA
a. Workshop Rancangan Pengembangan TeFa (SBP/SDP) 1
Pengembangan SDM 4
Magang /kerja industri guru praktek di paket keahlian
1
unggulan
1
1,3
10
1,4 Analisa Kebutuhan Suku Cadang dan Perbaikan Peralatan
2 FISIK
2,1 Pengadaan bahan dan pembuatan Contoh Produk 1
Pengadaan Alat Penunjang dan Perawatan/Perbaikan
2,2 Peralatan Praktek 1
11
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN
n. Sekolah dapat mengembangkan program tersebut sesuai tuntutan dunia kerja dimasa yang akan datang.
Para lulusan dapat menguasai keahlian yang lebih baik sesuai tuntutan jaman.
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
1. Kesimpulan
Segenap pengurus Yayasan Pendidikan SMK SULTHAN BARUNA Kab. Cianjur beserta guru dan staf tata
Usaha(TU) tidak lupa seluruh siswa/siswi SMK SULTHAN BARUNA Kab.Cianjur senantiasa berdoa dan berjuang
13
agar apa yang kami lakukan mendapat ridha Alloh SWT. Akhirnya kami segenap keluarga besar SMK SULTHAN
BARUNA Kab.Cianjur mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian pemerintah tentang keberadaan kami ini, dan
semoga Alloh SWT membalas kebaikan kami semua. Amin
Cianjur, Januari 2019
Kepala Sekolah,
MUTAQIN, S.Pd
14
IDENTITAS SEKOLAH
16
Data siswa SMK Sulthan Baruna Tahun Ajaran 2017/2018
Kelas dan siswa menurut tingkat dan jenis kelamin
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3
Kompetensi keahlian Jumlah
L P
Jm Jumlah
L P Jml
Jumlah
L P Jml
Rmbl l Rmbl Rmbl
Teknik Komputer dan
1 23 13 36 1 22 8 30 - - - -
jaringan
Adminitrasi perkantoran 1 14 24 38 2 25 49 74 3 37 74 111
Teknik Kendaraan Ringan 1 33 0 33 1 31 0 31 2 45 2 47
Teknologi Pengolahan
Hasil Pertanian 1 16 12 28 1 7 25 32 - - - -
17
Jenjang Pendidikan Guru yang Usia
No. Guru Pernah 22-50 56-59
>S1 S1 D3/D4 <D3 Jumlah <22th Jumlah
Ditatar th th
1 Guru Normatif - 8 - 1 9 - - 9 - 9
2 Guru Adaptif - 2 - - 2 - - 2 - 2
3 Guru Produktif - 3 - 2 5 - - 5 - 5
Jumlah 0 14 - 3 16 0 - 16 0 16
18
Jenjang Pendidikan Guru yang Usia
No. Guru Pernah 22-50 56-59
>S1 S1 D3/D4 <D3 Jumlah <22th Jumlah
Ditatar th th
1 Guru Normatif - - - - - - - - - -
2 Guru Adaptif - - - - - - - - -
3 Guru Produktif - - - - - - - - - -
Jumlah - 0 - - 0 0 - 0 - 0
19
PROFIL SEKOLAH
DATA SEKOLAH
Jumlah siswa
Jenis Kelamin Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
Laki-laki 91 77 41 209
Perempuran 66 46 50 162
Jumlah 157 123 91 371
Kelas Jumlah RB
X 4
XI 4
XII 4
Total 12
Total 16 100 %
Total 16 100 %
20
Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Kualifikasi
Total 0 0%
Total 0 0%
Total 2
Total 12 100 %
Perpustakaan
Koleksi Buku :
Jenis Buku Jumlah Persen
Buku Pelajaran 1.733 87,13 %
Buku Penunjang 126 6,33 %
Buku Bacaan 130 6,54 %
Luas Perpustakaan 63 m2
21
Lapangan Olah Raga :
Jenis Lapangan Jumlah
1. Lapang Volly 2
2. Lapang Tenis Meja 1
3. Lapang Basket 1
22
RENCANA ANGGARAN BIAYA
A. PERUNTUKAN
B. RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGAJUAN : TEACHING FACTORY
NAMA SEKOLAH : SMK PGRI WANARAJA
TAHUN : 2019
HARGA JUMLAH
NO URAIAN JUMLAH DANA PUSAT Dana Shering
23
SATUAN HARGA
(APBN) (Daerah/komite)
VOL SAT (RP) (RP)
1 FISIK
A PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 PEMBANGUNAN
a Ruang Teaching Factory
-Ruang Praktek Siswa 60 M2 1.800.000 108.000.000 108.000.000
-Selasar 34 M2 1.500.000 51.000.000 51.000.000
b Infrastruktur
-Ruang Gudang 60 M2
Sub Total 1 159.000.000 159.000.000
II NON FISIK
A PENGADAAN PERALATAN
1 Peralatan 1 Paket 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Sub Total II 60.000.000 60.000.000
III B MEUBELAIR
1 Meubelair 1 Paket 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Sub Total III 5.000.000 5.000.000
IV A SOFTSKILL
1 Sistem Manajemen Mutu
Workshop TUK 1 Ls 9.655.000 9.655.000 9.655.000
2 Metodologi Pengajaran Produktif
In House Training 1 Ls 5.760.000 5.760.000 5.760.000
3 Kerjasama Hubungan Industri
MoU dengan mitraPerusahaan 1 Ls 9.752.000 9.752.000 9.752.000
Study banding Rujukan (dalam Negeri)
4 1 Ls 5.745.000
5.745.000 5.745.000
Sub Total IV 30.912.000 30.912.000
V A 1 PERENCANAAN DAN PENGAWAS
a Biaya Perencanan (3% x Sub Total 1) 1 Ls 9.750.000 9.750.000 9.750.000
b Biaya Pengawasan (2% x Sub Total 1) 1 Ls 6.500.000 6.500.000 6.500.000
B BIAYA PENGELOLAAN
Biaya Pengelolaan Administrasi (1 % x
1 1 Ls 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Sub Total 1)
Sub Total V 19.750.000 19.750.000
Total 274.662.000
Terbilang: “dua ratus tujuh puluh empat juta enam ratus enam puluh dua ribu rupiah”
24
Mutaqin, S.Pd
LAMPIRAN
DOKUMENTASI SEKOLAH UNTUK TEACHING FACTORY
25
26
27