PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
YANG MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN INDUSTRI
(TEACHING FACTORY)
TAHUN 2023
Segala Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah, Sehingga kami dapat menyusun Proposal
Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2023 yang ditujukan kepada
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan dan
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti.
Pola Pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan
mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi
pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja
disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan
(entrepreunership), bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Oleh karena itu melalui Proposal Pengembangan Teaching Factory ini kami bertekad
mewujudkan model pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industri. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri
sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan
Teaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan
stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan proposal
Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2023 ini, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami
menerima masukan/segala kritik dan saran yang membangun.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Banten, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak atas segala bantuan dan
kerjasamanya. SMK Bisa! SMK Hebat!
A. INDENTITAS SEKOLAH
1. Nama SMK : SMK Mulia Hati Insani
2. Status : Swasta
3. PBM : Pagi
4. Sertifikat ISO : -
5. Alamat Sekolah : Jalan Raya Pandeglang Km. 7
6. Kalurahan/Desa : Warunggunung
7. Kecamatan : Warunggunung
8. Kabupaten / Kota : Lebak
9. Telp. / Fax : -
10. Nomor Statistik Sekolah : 4002300303026
11. NPSN : 20613781
12. Email : smk.mhi78@gmail.com
13. Website : www.smkmhi.sch.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
2. SK Tim Pelaksana Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
3. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah;
4. Fotokopi Ijin Operasional dan Pendirian Sekolah;
5. Fotokopi Akte Pendirian Yayasan (Jika Swasta)
6. Data Siswa dan Data Rombongan Belajar;
7. Data Penerimaan Siswa Baru Tahun Terakhir (pendaftar-diterima-ditolak)
8. Fotokopi Piagam Akreditasi Sekolah;
9. Fotokopi Rekening Bank Sekolah;
LAMPIRAN - LAMPIRAN :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh SMK Mulia Hati Insani dalam
rangka pengembangan, pertama adalah Implementasi Pembelajaran CBET diarahkan
menjadi PBET, yang kemudian berlanjut ke Teaching Factory. Pengertiannya bahwa
suatu proses keahlian atau keterampilan (lifeskill) dirancang dan dilaksanakan
berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/konsumen. Dengan perkataan lain, untuk
mencapai kompetensi tertinggi, Jobsheet dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
prosedur dan standar kerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan tuntutan pasar artinya kualitasnya sudah dipercayai pasar, bukan
produk gagal. Perubahan pada kurikulum yang berlaku perlu dilakukan dalam rangka
memenuhi SKKNI dan penyesuaian terhadap implementasi pembelajaran yang
diterapkan pada Teaching Factory.
Adapun maksud dan menjadi tujuan dari program pengembangan teaching factory di
SMK Mulia Hati Insani sebagai berikut :
C. Rencana Pelaksanaan
Susunan Tim Pengembang Program Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani
sebagai berikut:
CONTACT
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT PERSON
1 SEHATI GRAFIKA SERANG BANTEN (0254) 215750
RANGKASBITUNG
2 SIMETRIS DIGITAL PRINTING (0252) 201040
BANTEN
3 ARKO GRUP SERANG BANTEN 081585770384
RANGKASBITUNG
4 3 PENDEKAR 081315534749
BANTEN
5. KABUPATEN LEBAK
PT INDOMARCO PRISTAMA 081295454917
BANTEN
6. AJUN PRINTING RANGKASBITUNG 085718555564
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK MULIA HATI INSANI
Salah satu tujuan utama program Teaching Factory di SMK adalah untuk meningkatkan
kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga berdampak
kepada penguatan daya saing industri di Indonesia.
Kompetensi yang dihantarkan secara integratif melalui penerapan Teaching Factory
adalah kompetensi yang “comphrehensive” meliputi keahlian di ranah psikomotorik,
afektif/sikap (“attitude”) dan kemampuan berpikir/mental (cognitive) “Higher-Order
Thinking Skills” (HOTS) yang mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah (“critical
thinking/evaluation” dan “problem solving”).
Sehingga pendidikan di SMK akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten
dari sisi keterampilan (hard skill), namun juga produktif dan bersikap
baik (produktif dan tahan banting). Peraturan, prosedur, kurikulum, sarana dan prasarana
untuk mendukung terlaksananya penerapan program Teaching Factory di SMK harus
ditindaklanjuti secepatnya oleh instansi teknis terkait.
Berkaitan dengan pengembangan teaching factory SMK Mulia Hati Insani, strategi yang
akan dilaksanakan oleh Tim Pengembang Teaching Factory yang telah diangkat oleh
Kepala SMK Mulia Hati Insani berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor : 423.5/288,
dengan Susunan Tim Pengembang Teaching Factory sebagai berikut;
secara garis besar meliputi kegiatan pengembangan secara non fisik. Untuk
penjelasannya kami uraikan sebagai berikut;
Tahun
Komponen/Program/ Jml 2023
No.
Bentuk Kegiatan Keg Juli Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Teaching Factory :
1.1. Workshop ke 1, Penyusunan 1
Draft Perangkat Pembelajaran
Teaching Factory untuk
Kompetensi Keahlian yang di
Teaching Factory kan (3 hari)
1.2. Workshop ke 2, Finalisasi 1
Perangkat Pembelajaran
Teaching Factory untuk
Kompetensi Keahlian yang di
Teaching Factory kan melalui
Pendampingan (3 hari)
1.3. Workshop ke 3, Pelatihan 1
Pembelajaran Project Based
Learning
2. Penyusunan Rencana Pengembangan
Produk Teaching Factory untuk
semua kompetensi keahlian :
2.1. Workshop ke 1, penyusunan 1
draft rencana pengembangan
teaching factory semua
kompetensi keahlian (1 hari)
2.2. Workshop ke 2, Finalisasi 1
Rencana Pengembangan
teaching factory semua
kompetensi keahlian (1 hari)
3. Penyusunan Rancangan
Pengkondisian Fasilitas Teaching
Factory:
Evaluasi pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani akan
disampaikan setelah seluruh rencana program yang dirancang dan disepakati oleh Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Kompetensi Keahlian, Guru Produktif yang di
Teaching Factorykan telah dilaksanakan.
Asumsi sementara dari kami bahwa dengan adanya Program Pengembangan Teaching
Factory maka akan sangat membantu kegiatan pembelajaran praktik siswa karena muatan
kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri yang relevan, mampu meningkatkan
SDM Guru dan siswa sehingga mampu menghasilkan produk/hasil karya siswa yang memiliki
nilai ekonomi cukup tinggi.
Hambatan-hambatan yang ditemui dan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan
Pengembangan Teaching Factory pada kegiatan pembelajaran adalah dalam sosialisasi
pelaksanaan teaching factory dan evaluasi serta perbaikan hasil pembelajaran teaching
factory. Sedangkan hambatan dan hal yang perlu diperbaiki dalah proses produksi adalah
pada bagian pemasaran.
Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran adalah proses pembelajaran
kompetensi keahlian lebih disesuaikan dengan standar kerja yang sesungguhnya di Industri),
setting pembelajaran lebih disesuaikan dengan situasi kerja, pembelajaran lebih diorientasikan
pada kegiatan problem solving, pembelajaran lebih diarahkan pada student active learning,
pembelajaran lebih ditekankan pada pencapaian kompetensi, pengembangan soft skill dalam
kegiatan pembelajaran, kemauan untuk belajar terus menerus, pengembangan pola
pembelajaran berbasis bisnis, pengorganisasian siswa yang terlibat dalam teaching factory,
dan memberikan bimbingan ke siswa pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran teaching
factory. Pada proses produksi, hal yang harus ditingkatkan adalah kegiatan perencanaan,
produksi, purna jual, dan membangun kemitraan dengan indusri (Partnership) yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan teaching factorynya.
BAB IV
PENDANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY
SMK MULIA HATI INSANI
Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani yang
meliputi kegiatan non fisik dan fisik, membutuhkan anggaran biaya sebesar Rp.
300.000.000,00 (Tiga ratus juta rupiah), yang keseluruhan dana tersebut diharapkan berasal
dari Bantuan Pemerintah Pusat melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah u.p. Kepala Subdit Kurikulum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Selanjutnya untuk Rencana Penggunaan Dana (RPD), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani Tahun Anggaran 2023
dijabarkan sebagaimana terlampir dilampiran Proposal Bantuan Pengembangan Teaching
Factory ini.
BAB V
PENUTUP
SMK Mulia Hati Insani melalui Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory ini
adalah salah satu upaya dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guru dan
siswa yang memiliki skil/keahlian yang profesional siap bersaing, menyiapkan sarana
prasarana praktik yang representatif sesuai standar yang ada di industri sehingga siswa
mampu menghasilkan produk/karya yang bernilai ekonomis sebagai bekal ketika mereka
telah tamat dari sekolah. Selain itu juga untuk membangun hubungan kemitraan dengan dunia
industri yang relevan, agar keterserapan tenaga kerja tamatan dapat maksimal.
Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK pada umumnya masih kurang memiliki
pengalaman kerja industri yang memadai. Melalui pembelajaran pola Teaching Factory yang
hakekatnya memboyong sistem dan suasana industri sebagai pendekatan pembelajaran di
SMK diharapkan menjadi transfer teknologi dari industri, yang pada akhirnya kualitas guru
akan meningkat.
Pola pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan
mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi
pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja disiplin,
jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi
secara cerdas dan sebagainya. Kompetensi tersebut sangat sulit diperoleh melalui pendidikan
kejuruan yang diselenggarakan secara konvensional, yang pada pembelajarannya hanya
dilaksanakan sampai pada pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.
Selain itu Hubungan kerjasama antara SMK dengan industri dalam pola pembelajaran
Teaching Factory akan berdampak positif untuk meningkatkan kerjasama (partnership)
secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi win-win solution. Penerapan pola
pembelajaran Teaching Factory merupakan sinkronisasi dunia pendidikan kejuruan dengan
dunia industri, sehingga terjadi check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK
untuk menjaga dan memelihara keselarasan (link and match) dengan kebutuhan pasar kerja.