Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
YANG MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN INDUSTRI
(TEACHING FACTORY)
TAHUN 2023

SMK MULIA HATI INSANI


JALAN RAYA PANDEGLANG KM. 7
KECAMATAN WARUNGGUNUNG
KABUPATEN LEBAK
BANTEN
KATA PENGANTAR

Segala Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah, Sehingga kami dapat menyusun Proposal
Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2023 yang ditujukan kepada
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan dan
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti.
Pola Pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan
mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi
pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja
disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan
(entrepreunership), bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Oleh karena itu melalui Proposal Pengembangan Teaching Factory ini kami bertekad
mewujudkan model pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industri. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri
sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan
Teaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan
stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan proposal
Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2023 ini, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami
menerima masukan/segala kritik dan saran yang membangun.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Banten, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak atas segala bantuan dan
kerjasamanya. SMK Bisa! SMK Hebat!

Warunggunung, 9 Maret 2023


Kepala SMK Mulia Hati Insani

YENI SULAEMAN, M.Pd.


NIP.
YAYASAN IKHLAS MULIA HATI
SMK MULIA HATI
INSANI
Jl. Raya Pandeglang KM. 7 Warunggunung – Lebak
Telp. 0252 5550289/087881618024
Email : info@smkmhi.sch.id Website : smkmhi.sch.id

A. INDENTITAS SEKOLAH
1. Nama SMK : SMK Mulia Hati Insani
2. Status : Swasta
3. PBM : Pagi
4. Sertifikat ISO : -
5. Alamat Sekolah : Jalan Raya Pandeglang Km. 7
6. Kalurahan/Desa : Warunggunung
7. Kecamatan : Warunggunung
8. Kabupaten / Kota : Lebak
9. Telp. / Fax : -
10. Nomor Statistik Sekolah : 4002300303026
11. NPSN : 20613781
12. Email : smk.mhi78@gmail.com
13. Website : www.smkmhi.sch.id

B. Surat Keputusan (SK) Pendirian Sekolah:


1. Nomor SK : 421/386/Dindik/Kab/2009
2. Tanggal : 16 Maret 2009
3. Lembaga yang mengeluarkan SK : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lebak

C. DATA KEPALA SEKOLAH


1. Nama / NIP : Yeni Sulaeman, M.Pd.
2. Basic Pendidikan : S2 Pendidikan
3. Status :
4. Alamat Rumah : Graha Pasir Ona blok F 1 Nomor 11
5. RT / RW : 005/010
6. Kalurahan : Rangkasbitung Timur
7. Kecamatan : Rangkasbitung
8. Kabupaten : Lebak
9. No. Telp. Rumah / HP : 087772225958
10. Nomor SK : 004/YYS/.INH.WRG/2001.
11. Tanggal SK : 1 Januari 2021
12. Lembaga yang mengeluarkan SK : Yayasan Ikhlas Mulia Hati
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan/Cover


Halaman Surat Permohonan
Halaman Identitas Sekolah
Halaman Daftar Isi
Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN Hal


A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Maksud dan Tujuan............................................................................
C. Rencana Pelaksanaan…….................................................................
D. Tim Pelaksana …… .........................................................................

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM


A. Mekanisme/Strategi Pelaksanaan ....................................................
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .........................................................
C. Program Kerja .................................................................................

BAB III EVALUASI PELAKSANAAN .........................................................

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………… …

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
2. SK Tim Pelaksana Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
3. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah;
4. Fotokopi Ijin Operasional dan Pendirian Sekolah;
5. Fotokopi Akte Pendirian Yayasan (Jika Swasta)
6. Data Siswa dan Data Rombongan Belajar;
7. Data Penerimaan Siswa Baru Tahun Terakhir (pendaftar-diterima-ditolak)
8. Fotokopi Piagam Akreditasi Sekolah;
9. Fotokopi Rekening Bank Sekolah;
LAMPIRAN - LAMPIRAN :

1. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah;

2. Fotokopi Ijin Operasional dan Pendirian Sekolah;

3. Fotokopi Akte Pendirian Yayasan (Jika Swasta);

4. Data Siswa dan Data Rombongan Belajar;

5. Data Penerimaan Siswa Baru Tahun Terakhir (pendaftar-diterima- ditolak)

6. SK Tim Pelaksana Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory;

7. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pengembangan Teaching Factory;

8. Fotokopi Piagam Akreditasi Sekolah;

9. Fotokopi Rekening Bank Sekolah;


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis


produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Pelaksanaan Teaching
Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan
menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA)
juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan stakeholders dalam
pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya


untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan
sekolah dan kebutuhan industri. Teaching factory merupakan pengembangan dari
unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada di
SMK. Unit produksi adalah pengembangan bidang usaha sekolah selain untuk
menambah penghasilan sekolah yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan
peralatan, peningkatan SDM, dll juga untuk memberikan pengalaman kerja yang
benar- benar nyata pada siswanya. Penerapan unit produksi sendiri memiliki landasan
hukum yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 pasal 29 ayat 2 yaitu
"Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan menjadi tenaga kerja, pada
sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit produksi yang beroperasi secara
profesional."

Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk menumbuh-kembangkan


karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan,
dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI serta meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi (competency based training)
menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang/jasa
(production based training).

Konsepsi dasar Pelaksanaan Teaching Factory di SMK Mulia Hati Insani


Teaching Factory adalah mengimplementasikan “Factory to
Classroom” yang bertujuan untuk melakukan transfer lingkungan produksi di industri
secara nyata ke dalam ruang praktik. Kehidupan produksi yang nyata sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan kompetensi pengajaran yang berbasis aktivitas nyata dari praktik
industri pada setiap harinya.
Selanjutnya pengembangan sistem pembelajaran berbasis Teaching Factory di SMK
Mulia Hati Insani merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu
Competency Based Educationand Training (CBET) dan Production Based
Education and Training (PBET), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian
atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
standar bekerja (Standard Operation Procedure) yang sesungguhnya untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/konsumen (industri).

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh SMK Mulia Hati Insani dalam
rangka pengembangan, pertama adalah Implementasi Pembelajaran CBET diarahkan
menjadi PBET, yang kemudian berlanjut ke Teaching Factory. Pengertiannya bahwa
suatu proses keahlian atau keterampilan (lifeskill) dirancang dan dilaksanakan
berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/konsumen. Dengan perkataan lain, untuk
mencapai kompetensi tertinggi, Jobsheet dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
prosedur dan standar kerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan tuntutan pasar artinya kualitasnya sudah dipercayai pasar, bukan
produk gagal. Perubahan pada kurikulum yang berlaku perlu dilakukan dalam rangka
memenuhi SKKNI dan penyesuaian terhadap implementasi pembelajaran yang
diterapkan pada Teaching Factory.

Proses penerapan program Teaching Factory adalah dengan memadukan konsep


bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan,
misalnya : pada program keahlian Multimedia melalui kegiatan Pengembangan Unit
Usaha yang dikerjakan oleh peserta didik.

Kedua penyediaan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran merupakan fasilitas


yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan pembelajaran ini bisa
berupa bahan bacaan, media, alat peraga, atau alat pendukung lainnya. Untuk
menyukseskan Pengembangan Teaching Factory di SMK Mulia Hati Insani ini bahan
pembelajaran perlu disiapkan dan diadakan secara lengkap, sehingga proses belajar
mengajar tidak terhambat oleh kurangnya bahan pembelajaran. Ketiga penyediaan
fasilitas ruang praktik siswa yang peralatannya lengkap, sesuai/sama dengan yang
ada di dunia industri, agar tamatan nantinya memiliki kompetensi yang sama dengan
kompetensi yang dibutuhkan oleh Industri.
Selanjutnya yang tak kalah penting, yang sangat menentukan keberhasilan
pengembangan teaching factory SMK Mulia Hati Insani adalah kesiapan sumber
daya manusia (SDM) guru dan tenaga kependidikan, utamanya adalah guru produktif
program keahlian animasi yang merupakan pelaku utama dari program
pengembangan teaching factory. Oleh karena kami merencanakan kegiatan workshop
sosialisasi dan desiminasi program teaching factory, workshop penyusunan rencana
pengembangan teaching factory semua program keahlian, workshop penyusunan
perangkat pembelajaran teaching factory, workshop penyusunan rancangan
pengkondisian fasilitas teaching factory, pengembangan SDM guru produktif melalui
kegiatan magang kerja di industri, serta pembenahan sarana prasarana ruang praktik
dan pengembangan akses informasi melalui media online (Website, Blog, Facebook)
dan lainnya sebagai sarana promosi sekolah dan media untuk berkomunikasi dengan
dunia industri

Berdasar kajian dan argumentasi diatas maka Bantuan Pengembangan Teaching


Factory dari Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan sangat dibutuhkan oleh SMK Mulia Hati Insani guna mengeratkan
hubungan kerjasama (partnership) dengan industri dalam pola pembelajaran teaching
factory yang sistematis dan terencana melalui sinkronisasi kurikulum pembelajaran
sekolah dengan dunia industri. Termasuk juga sebagai salah satu upaya untuk check
and balance terhadap proses pendidikan pada SMK Mulia Hati Insani.
B. Maksud dan Tujuan

Implementasi program pengembangan teaching factory di SMK Mulia Hati Insani


merupakan kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara langsung melakukan
kegiatan produksi baik berupa barang maupun jasa di dalam lingkungan sekolah.
Barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas sehingga memiliki nilai jual dan
diterima oleh masyarakat atau konsumen.

Adapun maksud dan menjadi tujuan dari program pengembangan teaching factory di
SMK Mulia Hati Insani sebagai berikut :

1. Mempersiapkan lulusan SMK yang siap menjadi pekerja dan berwirausaha;


2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;
3. Menumbuhkembangkan kreatifitas siswa dalam menghasilakn produk dan aatu
layanan jasa sesuai dengan kompetensinya;
4. Meningkatkan jiwa entrepreunership lulusan;
5. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
6. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
7. Menghasilkan produk barang atau jasa yang memiliki nilai tambah;
8. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah / memiliki nilai ekonomi;
9. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau dunia bisnis yang relevan
10. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja,
serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
11. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.

C. Rencana Pelaksanaan

Pelaksanaan program pengembangan teaching factory di SMK Mulia Hati Insani,


yaitu dengan menimplementasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi
secara seimbang sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang memadai
untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat persaingannya. Kompetensi
keahlian yang akan dikembangkan secara bertahap melalui program pengembangan
teaching factory adalah sebagai berikut:
1. Kompetensi keahlian Multimedia, yang menyiapkan lulusan agar memiliki
kompetensi keahlian dalam menghasilkan produk berupa Unit Produksi Jasa yang
melayani pembuatan Desain Grafis (Graphics Design), Foto (Photography) dan Video
(Videography). yang meliputi;
 Info grafis
 Desain logo
 Desain merchandise
 Desain media: undangan, poster, brosur, kalender, leaflet, banner, dll
 Desain kaos, wearpack, seragam
 Photobooth
 Paket Foto Buku Tahunan Sekolah (BTS)
 Paket Foto Indoor (pas photo)
 Paket Foto Pernikahan mulai
 Video Shooting Offline (rekaman)
 Video Shooting Live Streaming
 Video profile instansi/ perusahaan
 Video iklan produk/ layanan masyarakat

Rencana pelaksanaan pengembangan teaching factory kompetensi keahlian


Multimedia di SMK Mulia Hati Insani meliputi beberapa tahapan, yaitu;

 Pengembangan Unit Usaha Pada Kompetensi Keahlian Multimedia


 Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Tata
Busana
 Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi
Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
 Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi
Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
 Pengembangan Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan

2. Kompetensi keahlian Multimedia, yang menyiapkan lulusan agar memiliki


kompetensi keahlian sebagai berikut;
 Desain Grafis (Graphics Design),
 Foto (Photography), dan
 Video (Videography).
 Pemeliharaan Laboratorium
3. Tim Pelaksana

Susunan Tim Pengembang Program Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani
sebagai berikut:

No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim

1. Yeni Sulaeman, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab

2. Hamami, S. Kom Ketua Program Keahlian Ketua

3. Intan Pandini, S. Pd Wakil Kepsek bid. Sekretaris


Kurikulum
4. Mimin, S. Ak Staff TU Bendahara

5. Siti Mayati S. Pd. i Wakil Kepsek bidang Anggota


Humas
6. Anita Tajuina, S. Pd Wakil Kepsek bidang Anggota
Sarana & Prasarana
Rudi Hartono, M. Pd
7. Wakil Kepsek bidang Anggota
Kesiswaan
8. Angga Maulana, Amd. Kom Guru Anggota

9. Dimas Kusyana, S.AP Guru Anggota

10. Agit Wijaya Tool Man Anggota

Dalam pelaksanaan program Pengembangan Teaching Factory SMK Mulia Hati


Insani yang salah satunya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Guru
Produktif melalui program magang di industri, Tim Pengembang bekerjasama dan
bersinergi dengan Dunia Industri mitra yang selama ini sering berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan pihak sekolah. Data Industri mitra SMK Mulia Hati Insani
sebagai berikut ;

CONTACT
NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT PERSON
1 SEHATI GRAFIKA SERANG BANTEN (0254) 215750
RANGKASBITUNG
2 SIMETRIS DIGITAL PRINTING (0252) 201040
BANTEN
3 ARKO GRUP SERANG BANTEN 081585770384
RANGKASBITUNG
4 3 PENDEKAR 081315534749
BANTEN
5. KABUPATEN LEBAK
PT INDOMARCO PRISTAMA 081295454917
BANTEN
6. AJUN PRINTING RANGKASBITUNG 085718555564
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK MULIA HATI INSANI

A. Mekanisme / Strategi Pelaksanaan

Program Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis


produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Implementasi Teaching
Factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri
dan kompetensi yang dihasilkan oleh sekolah. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut
keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil
pendidikan dari SMK. Teaching Factory juga harus melibatkan Pemda/Pemkot/provinsi
maupun orang tua dan masyarakat dalam perencanaan, regulasi maupun
implementasinya. Dalam proses pendidikan di SMK, keterlibatan pihak industri dalam
proses pembelajaran sangatlah penting, karena perkembangan teknologi maupun proses
dalam produksi/jasa yang sangat pesat. Penerapan Teaching Factory di SMK akan
mendorong mekanisme kerja sama antar sekolah dan industri yang saling
menguntungkan, sehingga SMK akan selalu mengikuti perkembangan industri secara
otomatis (teknologi transfer, manajerial, pengembangan kurikulum, prakerin, magang
guru) dan sebagainya.

Salah satu tujuan utama program Teaching Factory di SMK adalah untuk meningkatkan
kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga berdampak
kepada penguatan daya saing industri di Indonesia.
Kompetensi yang dihantarkan secara integratif melalui penerapan Teaching Factory
adalah kompetensi yang “comphrehensive” meliputi keahlian di ranah psikomotorik,
afektif/sikap (“attitude”) dan kemampuan berpikir/mental (cognitive) “Higher-Order
Thinking Skills” (HOTS) yang mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah (“critical
thinking/evaluation” dan “problem solving”).

Sehingga pendidikan di SMK akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten
dari sisi keterampilan (hard skill), namun juga produktif dan bersikap
baik (produktif dan tahan banting). Peraturan, prosedur, kurikulum, sarana dan prasarana
untuk mendukung terlaksananya penerapan program Teaching Factory di SMK harus
ditindaklanjuti secepatnya oleh instansi teknis terkait.

Berkaitan dengan pengembangan teaching factory SMK Mulia Hati Insani, strategi yang
akan dilaksanakan oleh Tim Pengembang Teaching Factory yang telah diangkat oleh
Kepala SMK Mulia Hati Insani berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor : 423.5/288,
dengan Susunan Tim Pengembang Teaching Factory sebagai berikut;

No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim

1. Yeni Sulaeman, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab

2. Hamami, S. Kom Ketua Program Keahlian Ketua

3. Intan Pandini, S. Pd Wakil Kepsek Bid.


Sekretaris
Kurikulum
4. Mimin, S. Ak Staff TU Bendahara

5. Siti Mayati S. Pd. i Wakil Kepsek bidang


Anggota
Humas
6. Anita Tajuina, S. Pd Wakil Kepsek bidang
Anggota
Sarana & Prasarana
7. Rudi Hartono, M. Pd Wakil Kepsek bidang
Anggota
Kesiswaan
Angga Maulana, Amd. Kom
8. Guru Anggota

9. Dimas Kusyana, S.AP Guru Anggota

10. Agit Wijaya Tool Man Anggota

secara garis besar meliputi kegiatan pengembangan secara non fisik. Untuk
penjelasannya kami uraikan sebagai berikut;

1. Kegiatan pengembangan teaching factory non fisik adalah kegiatan


pengembangan yang berorientasi pada penyiapan perangkat pembelajaran
yang dibutuhkan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Guru
dan Tenaga Kependidikan melalui kegiatan seperti sosialisasi,
workshop, magang guru produktif. Secara rinci kami gambarkan sebagai
berikut ;
Rincian
No Komponen/Program/Bentuk Kegiatan
Volume Satuan
1 2 3 4
1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Teaching
Factory :
1.1. Workshop ke 1, Penyusunan Draft 1 Kegiatan
Perangkat Pembelajaran Teaching Factory
untuk Kompetensi Keahlian yang di
Teaching Factory kan (3 hari)
1.2. Workshop ke 2, Finalisasi Perangkat 1 Kegiatan
Pembelajaran Teaching Factory untuk
Kompetensi Keahlian yang di Teaching
Factory kan melalui Pendampingan (3 hari)
1.3. Workshop ke 3, Pelatihan Pembelajaran 1 Kegiatan
Project Based Learning
Penyusunan Rencana Pengembangan Produk
2. Teaching Factory untuk semua kompetensi
keahlian :
2.1. Workshop ke 1, penyusunan draft rencana 1 Kegiatan
pengembangan teaching factory semua
kompetensi keahlian (1 hari)
2.2. Workshop ke 2, Finalisasi Rencana
Pengembangan teaching factory semua 1 Kegiatan
kompetensi keahlian (1 hari)
3. Penyusunan Rancangan Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory:
3.1. Workshop ke 1, Penyusunan Draft 1 Kegiatan
Rancangan Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory
3.2. Workshop ke 2, Finalisasi Rancangan
Pengkondisian Fasilitas Teaching Factory 1 Kegiatan

4. Pengkondisian Fasilitas dan Sarana Prasana dalam


Pengembangan Teahing Factory :
4.1. Pembenahan Tempat Praktek/Bengkel 1 Kegiatan
4.2. Revitalisasi Peralatan 1 Kegiatan
4.3. Penataan Lingkungan 1 Kegiatan
4.4. Pengembangan Website 1 Kegiatan

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) :


5.1. Magang Kerja Industri Guru Produktif dari
Kompetensi yang di Teaching Factory kan 2 Orang
(2 Guru Produktif selama 1 bulan)
5.2. Seminar/Workshop/Lomba Hasil Karya 1 Kegiatan
Siswa SMK
5.3. Sosialisasi dan Desiminasi Program
Teaching Factory (1 hari) 1 Kegiatan
5.4. Publikasi penyelenggaraan Teaching Kegiatan
1
Factory
5.5. Pameran Produk Teaching Factory 1 Kegiatan
6. Koordinasi dan Pelaporan 1 Kegiatan
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan teaching factory agar dapat berjalan


sesuai dengan waktu yang ditetapkan, maka Tim Pengembang Teaching Factory
SMK Mulia Hati Insani menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut ;

Tahun
Komponen/Program/ Jml 2023
No.
Bentuk Kegiatan Keg Juli Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Teaching Factory :
1.1. Workshop ke 1, Penyusunan 1
Draft Perangkat Pembelajaran
Teaching Factory untuk
Kompetensi Keahlian yang di
Teaching Factory kan (3 hari)
1.2. Workshop ke 2, Finalisasi 1
Perangkat Pembelajaran
Teaching Factory untuk
Kompetensi Keahlian yang di
Teaching Factory kan melalui
Pendampingan (3 hari)
1.3. Workshop ke 3, Pelatihan 1
Pembelajaran Project Based
Learning
2. Penyusunan Rencana Pengembangan
Produk Teaching Factory untuk
semua kompetensi keahlian :
2.1. Workshop ke 1, penyusunan 1
draft rencana pengembangan
teaching factory semua
kompetensi keahlian (1 hari)
2.2. Workshop ke 2, Finalisasi 1
Rencana Pengembangan
teaching factory semua
kompetensi keahlian (1 hari)
3. Penyusunan Rancangan
Pengkondisian Fasilitas Teaching
Factory:

3.1. Workshop ke 1, Penyusunan 1


Draft Rancangan
Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory

3.2. Workshop ke 2, Finalisasi 1


Rancangan Pengkondisian
Fasilitas Teaching Factory
4. Pengkondisian Fasilitas dan Sarana 4
Prasana dalam Pengembangan Teahing
Factory :
4.1 Pembenahan Tempat
Praktek/Bengkel
4.2 Revitalisasi Peralatan
4.3 Penataan Lingkungan
4.4 Pengembangan Website
5 Pengembangan Sumber Daya Manusia 4
(SDM) :
5.1 Magang Kerja Industri Guru
Produktif dari Kompetensi yang
di Teaching Factory kan (2
Guru Produktif selama 1 bulan).
5.2 Seminar/Workshop/Lomba
Hasil Karya Siswa SMK
5.3 Sosialisasi dan Desiminasi
Program Teaching Factory (1
hari)
5.4 Publikasi penyelenggaraan
Teaching Factory
Pameran Produk Teaching
Factory
6. Koordinasi dan Pelaporan
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

Evaluasi pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani akan
disampaikan setelah seluruh rencana program yang dirancang dan disepakati oleh Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Kompetensi Keahlian, Guru Produktif yang di
Teaching Factorykan telah dilaksanakan.

Asumsi sementara dari kami bahwa dengan adanya Program Pengembangan Teaching
Factory maka akan sangat membantu kegiatan pembelajaran praktik siswa karena muatan
kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri yang relevan, mampu meningkatkan
SDM Guru dan siswa sehingga mampu menghasilkan produk/hasil karya siswa yang memiliki
nilai ekonomi cukup tinggi.

Hambatan-hambatan yang ditemui dan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan
Pengembangan Teaching Factory pada kegiatan pembelajaran adalah dalam sosialisasi
pelaksanaan teaching factory dan evaluasi serta perbaikan hasil pembelajaran teaching
factory. Sedangkan hambatan dan hal yang perlu diperbaiki dalah proses produksi adalah
pada bagian pemasaran.

Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran adalah proses pembelajaran
kompetensi keahlian lebih disesuaikan dengan standar kerja yang sesungguhnya di Industri),
setting pembelajaran lebih disesuaikan dengan situasi kerja, pembelajaran lebih diorientasikan
pada kegiatan problem solving, pembelajaran lebih diarahkan pada student active learning,
pembelajaran lebih ditekankan pada pencapaian kompetensi, pengembangan soft skill dalam
kegiatan pembelajaran, kemauan untuk belajar terus menerus, pengembangan pola
pembelajaran berbasis bisnis, pengorganisasian siswa yang terlibat dalam teaching factory,
dan memberikan bimbingan ke siswa pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran teaching
factory. Pada proses produksi, hal yang harus ditingkatkan adalah kegiatan perencanaan,
produksi, purna jual, dan membangun kemitraan dengan indusri (Partnership) yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dikembangkan teaching factorynya.
BAB IV
PENDANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY
SMK MULIA HATI INSANI

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani yang
meliputi kegiatan non fisik dan fisik, membutuhkan anggaran biaya sebesar Rp.
300.000.000,00 (Tiga ratus juta rupiah), yang keseluruhan dana tersebut diharapkan berasal
dari Bantuan Pemerintah Pusat melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah u.p. Kepala Subdit Kurikulum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Selanjutnya untuk Rencana Penggunaan Dana (RPD), dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Mulia Hati Insani Tahun Anggaran 2023
dijabarkan sebagaimana terlampir dilampiran Proposal Bantuan Pengembangan Teaching
Factory ini.
BAB V

PENUTUP

SMK Mulia Hati Insani melalui Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory ini
adalah salah satu upaya dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guru dan
siswa yang memiliki skil/keahlian yang profesional siap bersaing, menyiapkan sarana
prasarana praktik yang representatif sesuai standar yang ada di industri sehingga siswa
mampu menghasilkan produk/karya yang bernilai ekonomis sebagai bekal ketika mereka
telah tamat dari sekolah. Selain itu juga untuk membangun hubungan kemitraan dengan dunia
industri yang relevan, agar keterserapan tenaga kerja tamatan dapat maksimal.
Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK pada umumnya masih kurang memiliki
pengalaman kerja industri yang memadai. Melalui pembelajaran pola Teaching Factory yang
hakekatnya memboyong sistem dan suasana industri sebagai pendekatan pembelajaran di
SMK diharapkan menjadi transfer teknologi dari industri, yang pada akhirnya kualitas guru
akan meningkat.
Pola pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan
mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi
pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja disiplin,
jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi
secara cerdas dan sebagainya. Kompetensi tersebut sangat sulit diperoleh melalui pendidikan
kejuruan yang diselenggarakan secara konvensional, yang pada pembelajarannya hanya
dilaksanakan sampai pada pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.
Selain itu Hubungan kerjasama antara SMK dengan industri dalam pola pembelajaran
Teaching Factory akan berdampak positif untuk meningkatkan kerjasama (partnership)
secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi win-win solution. Penerapan pola
pembelajaran Teaching Factory merupakan sinkronisasi dunia pendidikan kejuruan dengan
dunia industri, sehingga terjadi check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK
untuk menjaga dan memelihara keselarasan (link and match) dengan kebutuhan pasar kerja.

Warunggunung, 9 Maret 2023


Kepala SMK Mulia Hati Insani

YENI SULAEMAN, M.Pd.


NIP.

Anda mungkin juga menyukai