Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com

PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
TAHUN 2022

SMK NEGERI 1 SRAGEN


Jalan Ronggowarsito Telp. 0271-891163 Sragen
Provinsi Jawa Tengah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


2 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022
SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com

Nomor :
Lampiran : 1 (satu) Bandel
Hal : Proposal Permohonan Bantuan
Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022

Kepada :
Yth : Direktur Pembinaan SMK
u.p. Kepala Subdit Kurikulum
Komplek Kemdikbud Senayan Gedung E Lantai 13
Jl. Jenderal Sudirman Jakarta 10270

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dalam rangka memujudkan pembelajaran berbasis produksi baik berupa


barang/jasa yang mengacu pada standar yang ada di industri serta meningkatkan
kompetensi siswa agar sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan oleh
industri, bersama ini kami mengajukan permohonan Bantuan Pengembangan
Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2022.
Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan Proposal Bantuan Pengembangan
Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2022.

Demikian atas perhatian dan bantuannya, kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Mengetahui Plt. Kepala SMK Negeri 1 Sragen


Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Kabupaten Sragen

Drs. SUNARNO, M.Pd. Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.


Pembina Tk. I Pembina Tk. I
NIP. 19660312 199302 1 001 NIP. 19661225 199403 2 003

KATA PENGANTAR
3 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022
SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
Segala Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah, Sehingga kami dapat menyusun Proposal
Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2022 yang ditujukan kepada
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan dan
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan baik tanpa ada halangan
yang berarti.
Pola Pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan
mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri, akan memberi
pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft skill seperti etos kerja
disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan
(entrepreunership), bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Oleh karena itu melalui Proposal Pengembangan Teaching Factory ini kami bertekad
mewujudkan model pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industri. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai
pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan Teaching
Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah, pemerintah daerah
dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun
evaluasinya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan
proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun Anggaran 2022 ini, baik dari
segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan
hati , kami menerima masukan/segala kritik dan saran yang membangun.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah atas segala bantuan dan kerjasamanya. SMK Bisa! SMK Hebat!

Sragen, 11 Januari 2022

Plt. Kepala SMK Negeri 1 Sragen


Provinsi Jawa Tengah

Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.


NIP. 19661225 199403 2 003

4 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com

IDENTITAS SEKOLAH

1. NSPN : 20313046
2. Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 SRAGEN
3. Status : Negeri
4. Alamat : Jl. Ronggowarsito Sragen
Kode Pos 572214
5. Telepon/ Fax. : 0271-891163 / 0271 - 891328
6. e-mail : smkn1sragen.jateng@gmail.com
7. Website : www.smkn1sragen.sch.id
8. No. Izin Pendirian : 41/UKK3/1968
9. Status : Terakreditasi A
10. Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
11. Kompetensi Keahlian : Multimedia
Yang akan di Tefakan :
12. Pengurus Yayasan/Komite
a. Nama : Drs. SUTARNO. MM.
b. Jabatan : Ketua
c. Alamat Rumah : Dawungan, Masaran, Sragen, Jawa Tengah
d. No. Telp. / HP. : 082 137 122 551 / 081 276 500 401

13. Kepala Sekolah


a. Nama : Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.
b. Jabatan : Guru Pembina
c. Alamat Rumah : RT. 40 / RW. 14, Widoro, Sragen Wetan
d. No. Telp. / HP. : 085 747 309 757

5 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan/Cover


Halaman Surat Permohonan
Halaman Identitas Sekolah
Halaman Daftar Isi
Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN Hal


A. Latar Belakan.......................................................................................
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................
C. Rencana Pelaksanaan..................................................................
D. Tim Pelaksana ……......................................................................

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM


A. Mekanisme/Strategi Pelaksanaan................................................
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan......................................................
C. Program Kerja .............................................................................

BAB III EVALUASI PELAKSANAAN ...........................................................

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………….........

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
2. SK Tim Pelaksana Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
3. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah;
4. Fotokopi Ijin Operasional dan Pendirian Sekolah;
5. Fotokopi Akte Pendirian Yayasan (Jika Swasta)
6. Data Siswa dan Data Rombongan Belajar;
7. Data Penerimaan Siswa Baru Tahun Terakhir (pendaftar-diterima-ditolak)
8. Fotokopi Piagam Akreditasi Sekolah;
9. Fotokopi Rekening Bank Sekolah;

6 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
LAMPIRAN - LAMPIRAN :

1. Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah;


2. Fotokopi Ijin Operasional dan Pendirian Sekolah;
3. Fotokopi Akte Pendirian Yayasan (Jika Swasta);
4. Data Siswa dan Data Rombongan Belajar;
5. Data Penerimaan Siswa Baru Tahun Terakhir (pendaftar-diterima-
ditolak)
6. SK Tim Pelaksana Program Bantuan Pengembangan Teaching Factory;
7. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pengembangan Teaching Factory;
8. Fotokopi Piagam Akreditasi Sekolah;
9. Fotokopi Rekening Bank Sekolah;

7 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis


produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di
industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan mutlak pihak industri
sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK.
Pelaksanaan Teaching Factory (TEFA) juga harus melibatkan pemerintah,
pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi,
perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang


sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara
pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Teaching
factory merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem
industri mitra di unit produksi yang telah ada di SMK. Unit produksi adalah
pengembangan bidang usaha sekolah selain untuk menambah penghasilan
sekolah yang dapat digunakan dalam upaya pemeliharaan peralatan,
peningkatan SDM, dll juga untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-
benar nyata pada siswanya. Penerapan unit produksi sendiri memiliki
landasan hukum yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 pasal 29
ayat 2 yaitu "Untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah kejuruan
menjadi tenaga kerja, pada sekolah menengah kejuruan dapat didirikan unit
produksi yang beroperasi secara profesional."

Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk menumbuh-


kembangkan karakter dan etos kerja (disiplin, tanggung jawab, jujur,
kerjasama, kepemimpinan, dan lain-lain) yang dibutuhkan DU/DI serta
meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dari sekedar membekali kompetensi
(competency based training) menuju ke pembelajaran yang membekali
kemampuan memproduksi barang/jasa (production based training).

8 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
Konsepsi dasar Pelaksanaan Teaching Factory di SMK Negeri 1 Sragen
Teaching Factory  adalah  mengimplementasikan “Factory to
Classroom” yang bertujuan untuk melakukan transfer lingkungan produksi di
industri secara nyata ke dalam ruang praktik. Kehidupan produksi yang nyata
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi pengajaran yang berbasis
aktivitas nyata dari praktik industri pada setiap harinya.

Selanjutnya pengembangan sistem pembelajaran berbasis Teaching Factory


di SMK Negeri 1 Sragen merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada
yaitu Competency Based Educationand Training (CBET) dan Production
Based Education and Training (PBET), dalam pengertiannya bahwa suatu
proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan
berdasarkan prosedur dan standar bekerja (Standard Operation Procedure)
yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan
pasar/konsumen (industri).

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Sragen


dalam rangka pengembangan, pertama adalah Implementasi Pembelajaran
CBET diarahkan menjadi PBET, yang kemudian berlanjut ke Teaching
Factory. Pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan
(lifeskill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar
bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
tuntutan pasar/konsumen. Dengan perkataan lain, untuk mencapai kompetensi
tertinggi, Jobsheet dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
standar kerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan tuntutan pasar artinya kualitasnya sudah dipercayai pasar, bukan
produk gagal. Perubahan pada kurikulum yang berlaku perlu dilakukan dalam
rangka memenuhi SKKNI dan penyesuaian terhadap implementasi
pembelajaran yang diterapkan pada Teaching Factory.

Proses penerapan program Teaching Factory adalah dengan memadukan


konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian
yang relevan, misalnya : pada program keahlian Multimedia melalui kegiatan
Pengembangan Unit Usaha yang dikerjakan oleh peserta didik.

9 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
Kedua penyediaan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran merupakan
fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan
pembelajaran ini bisa berupa bahan bacaan, media, alat peraga, atau alat
pendukung lainnya. Untuk menyukseskan Pengembangan Teaching Factory di
SMK Negeri 1 Sragen ini bahan pembelajaran perlu disiapkan dan diadakan
secara lengkap, sehingga proses belajar mengajar tidak terhambat oleh
kurangnya bahan pembelajaran. Ketiga penyediaan fasilitas ruang praktik
siswa yang peralatannya lengkap, sesuai/sama dengan yang ada di dunia
industri, agar tamatan nantinya memiliki kompetensi yang sama dengan
kompetensi yang dibutuhkan oleh Industri.

Selanjutnya yang tak kalah penting, yang sangat menentukan keberhasilan


pengembangan teaching factory SMK Negeri 1 Sragen adalah kesiapan
sumber daya manusia (SDM) guru dan tenaga kependidikan, utamanya
adalah guru produktif program keahlian animasi yang merupakan pelaku
utama dari program pengembangan teaching factory. Oleh karena kami
merencanakan kegiatan workshop sosialisasi dan desiminasi program
teaching factory, workshop penyusunan rencana pengembangan teaching
factory semua program keahlian, workshop penyusunan perangkat
pembelajaran teaching factory, workshop penyusunan rancangan
pengkondisian fasilitas teaching factory, pengembangan SDM guru produktif
melalui kegiatan magang kerja di industri, serta pembenahan sarana
prasarana ruang praktik dan pengembangan akses informasi melalui media
online (Website, Blog, Facebook) dan lainnya sebagai sarana promosi sekolah
dan media untuk berkomunikasi dengan dunia industri

Berdasar kajian dan argumentasi diatas maka Bantuan Pengembangan


Teaching Factory dari Pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan sangat dibutuhkan oleh SMK Negeri 1 Sragen guna
mengeratkan hubungan kerjasama (partnership) dengan industri dalam pola
pembelajaran teaching factory yang sistematis dan terencana melalui
sinkronisasi kurikulum pembelajaran sekolah dengan dunia industri.
Termasuk juga sebagai salah satu upaya untuk check and balance terhadap
proses pendidikan pada SMK Negeri 1 Sragen.

10 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
B. Maksud dan Tujuan

Implementasi program pengembangan teaching factory di SMK Negeri 1


Sragen merupakan kegiatan pembelajaran dimana para siswa secara
langsung melakukan kegiatan produksi baik berupa barang maupun jasa di
dalam lingkungan sekolah. Barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas
sehingga memiliki nilai jual dan diterima oleh masyarakat atau konsumen.

Adapun maksud dan menjadi tujuan dari program pengembangan teaching


factory di SMK Negeri 1 Sragen sebagai berikut:

1. Mempersiapkan lulusan SMK yang siap menjadi pekerja dan


berwirausaha;
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan
kompetensinya;
3. Menumbuhkembangkan kreatifitas siswa dalam menghasilakn produk dan
aatu layanan jasa sesuai dengan kompetensinya;
4. Meningkatkan jiwa entrepreunership lulusan;
5. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
6. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
7. Menghasilkan produk barang atau jasa yang memiliki nilai tambah;
8. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah / memiliki nilai ekonomi;
9. Meningkatkan kerja sama dengan indusatri atau dunia bisnis yang relevan
10. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja,
serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
11. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.

C.Rencana Pelaksanaan

Rekomendasi dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi


Jawa Tengah No. 421/175/PSMK/III/2021 Tanggal 17 Maret 2021 menyatakan
bahwa SMK Negeri 1 Sragen dapat mengikuti Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat keunggulan (SMK PK) tahun 2021 pada Bidang / Kompetensi
Keahlian Teknologi Informasi dan Komputer serta Pariwisata. Sesuai

11 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
rekomendasi tersebut maka untuk mendukung dan meningkatkan nilai sebagai
SMK Pusat Keunggulan SMK Negeri 1 Sragen mengembangkan
Pembelajaran Teaching Factory pada Kompetensi Keahlian Tata Busana dan
Kompetensi Keahlian Multimedia.
Pelaksanaan program pengembangan teaching factory di SMK Negeri 1
Sragen, yaitu dengan menimplementasikan kegiatan pembelajaran dan
kegiatan produksi secara seimbang sehingga siswa memiliki bekal
pengetahuan dan skill yang memadai untuk menghadapi dunia kerja yang
semakin ketat persaingannya.
Teaching factory adalah model pembelajaran pada SMK, oleh karena itu
dalam pengembangannya harus mengacu pada Kurikulum SMK yang berlaku,
yaitu mengupayakan agar kompetensi-kompetensi yang ada di dalam
kurikulum tersebut dapat dikuasai oleh peserta didik secara riil dan utuh
melalui pemberian pengalaman langsung membuat atau menghasilkan
produk, baik barang maupun layanan jasa sesuai dengan kompetensi keahlian
yang dipelajari. Produk yang dihasilkan berupa barang atau jasa yang benar-
benar ada dan digunakan oleh masyarakat, layak pakai dan dibutuhkan
masyarakat pada umumnya, sesuai dengan standar baik mutu produk maupun
proses memroduksinya sebagaimana yang terjadi dan dilakukan oleh DUDI.
Ketentuan sebagaimana yang berlaku di DUDI tersebut harus diterapkan atau
diadopsi sepenuhnya di SMK yang mengembangkan model pembelajaran
TeFa, termasuk penataan kondisi lingkungan tempat/ruang/lahan produksi
mulai dari tahap persiapan, proses/ pelaksanaan produksi, hingga tahap
pemanfaatan atau pemasaran produk bahkan termasuk tahap inovasi dan
pengembangan produk.

Di bawah ini adalah komponen-komponen Teaching Factory yang perlu


dikembangkan/disiapkan, mulai dari komponen yang paling prioritas untuk
dikembangkan karena akan menjadi prasyarat terhadap kebaikan komponen
berikutnya.
1. Kemitraan-strategis;
2. Produk;
3. Perangkat Pembelajaran;
4. Guru Berpengalaman DUDI;
12 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022
SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
5. Lingkungan dan fasilitas pendukung;
6. Tata Kelola.

1. Rencana Pengembangan Komponen Kemitraan Strategis


Pengembangan kemitraan strategis antara SMK dan DUDI merupakan
prasyarat atau langkah awal yang harus dilakukan oleh sekolah. Kemitraan
strategis dalam pelaksanaan TeFa dimaksudkan sebagai bentuk kerja
sama yang saling menguntungkan berdasarkan sinergitas atau keterkaitan
obyek
tujuan dan harapan masing-masing. Lulusan kompeten dengan tingkat
kesiapan kerja serta karakter/budaya kerja yang tinggi merupakan harapan
atau tujuan utama bersama baik bagi sekolah maupun DUDI dalam
pengembangan TeFa SMK.
Ruang lingkup kemitraan-strategis antara SMK dan DUDI dalam
mendukung model pembelajaran TeFa mencakup:
a. Pengembangan TeFa;
b. Kerja sama produksi;
c. Pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
d. pengembangan produksi;
e. Pemanfaatan produk TeFa;
f. Magang peserta didik dan guru;
g. Penyerapan lulusan;
h. Inovasi dan pengembangan produk TeFa.

2. Rencana Pengembangan Komponen Kerja sama Produksi


Penentuan produk TeFa dilakukan bersama-sama DUDI mitra dalam
format kemitraan–strategis dengan produk yang sama atau mungkin
berbeda karena pertimbangan tertentu termasuk alasan hak cipta ataupun
strategi pengembangan dan atau inovasi produk sepanjang masih
berorientasi kepada pemenuhan kompetensi tuntutan kurikulum.
1) Kriteria Produk
Dalam menentukan produk TeFa perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
 Ditetapkan bersama oleh SMK dan DUDI mitra

13 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
 Dioptimalkan untuk memenuhi kompetensi dasar (KD) yang ada
dalam kurikulum
 Kompetensi keahlian yang melaksanakan TeFa dapat
melaksanakan satu jenis produk atau lebih
 Jika karena sesuatu hal terpaksa harus menetapkan produk
sendiri, maka sekolah harus melakukan analisis kebutuhan dan
peruntukan produk
2) Volume Produk
Volume produk barang dan atau jasa TeFa ditentukan oleh
peruntukannya yang dapat dikelompokan menjadi 2 (dua)
kategori, yaitu: a) produk hanya untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran dan b) produk untuk memenuhi kebutuhan
pengguna produk

3. Rencana Pengembangan Komponen Perangkat Pembelajaran


Perangkat pembelajaran TeFa merupakan elemen pokok yang harus
disiapkan dalam pembelajaran membuat dan menyelesaikan suatu
produk, baik berupa barang dan ataupun jasa. TeFa mengupayakan agar
budaya dan kegiatan yang berlaku di lingkungan DUDI, juga dibudayakan
dan diberlakukan dalam pelaksanaan model pembelajaran TeFa di SMK.
Termasuk jika DUDI mitra sudah memiliki instructional-media atau acuan
yang biasa digunakan oleh karyawan dalam proses produksi, maka
sekolah dapat menggunakannya dan tidak harus membuat perangkat
pembelajaran baru.
Perangkat pembelajaran terdiri atas:
a. Silabus;
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
c. Lembar Pembelajaran (Instructional Sheets) berisi:
1) Lembar Informasi (information Sheet), dapat berupa Service
Manual,
2) Lembaran Kerja (Job Sheets) termasuk standar mutu yang
diharapkan,
3) Lembaran (Operational Sheets), pelengkap Job Sheets, dan

14 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
4) Lembar Penilaian (Evaluation Sheests) ;
d. Jadwal Pembelajaran.
(Jadwal produksi: blok teori praktik)

4. Rencana Pengembangan Komponen Guru Berpengalaman DUDI


Pembelajaran TeFa menerapkan budaya kerja industri kepada peserta
didik dalam proses pembelajaran praktik, dilakukan melalui pendampingan
guru dan atau unsur industri mitra. Agar dapat memberikan bimbingan
secara tepat dan benar, maka guru pendamping harus benar-benar
mengerti dan paham tentang apa saja yang terjadi di DUDI, terutama hal-
hal yang terkait dengan proses produksi, baik berupa pembuatan barang
atau berupa layanan jasa. Budaya kerja berkembang seiring dengan
penggunaan teknologi yang semakin canggih serta karena adanya inovasi
produk yang selalu mengikuti trend permintaan masyarakat, karena itu
guru pendamping perlu mendapat penyegaran budaya kerja kekinian yang
ada di DUDI.

5. Rencana Pengembangan Komponen Lingkungan dan Fasilitas


Pendukung
Pembelajaran TeFa peserta didik akan dibekali karakter sebagai pekerja
terdidik sesuai kualifikasi DUDI. Pola interaksi antar entitas di lingkungan
sekolah diubah dari sekadar pembelajaran dengan dominasi penularan
ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta didik, menjadi interaksi yang
dominan antara peserta didik dengan lingkungan sekolah baik secara
umum maupun khusus dalam ruang praktik yang telah dikondisikan
mereflikasi kondisi DUDI.
Penataan ulang lingkungan sekolah untuk mereflikasi lingkungan DUDI
dilakukan terhadap beberapa area sebagaimana dijelaskan berikut:
a) Lingkungan Sekolah
Penataan lingkungan dimaksudkan untuk terbentuknya suasana
sekolah seperti di DUDI pada semua lingkungan sekolah, meliputi:
lingkungan sekitar bangunan ruang kantor, ruang teori, ruang praktik,
dan bangunan penunjang lainnya. Kebersihan dan kerapihan tetap

15 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
menjadi acuan utama tujuan pembenahan dan penataan lingkungan
sekolah, termasuk penataan dan pemanfaatan lahan kosong.
b) Ruang Praktik
Ruang tersebut berikut perabot dan peralatannya dikelola, ditata dan
dikembangkan sesuai dengan situasi, kondisi dan persyaratan kerja
yang berlaku di DUDI, dengan memperhatikan ha-hal sebagai berikut:
1) Tersedia ruang/area kerja yang memadai untuk melaksanakan
kegiatan produksi barang dan atau jasa, dengan jenis dan luasan
sesuai dengan standar dan prosedur kerja di DUDI
2) Ruang/area kerja dilengkapi dengan ruang penunjang antara lain:
(a) Ruang alat untuk menyimpan peralatan tangan dan peralatan
tangan bermesin (handtools and powertools).
(b) ruang bahan untuk menyimpan bahan baku produksi.
(c) ruang manajemen/instruktur sebagai tempat bekerja untuk
manajemen dan guru/instruktur dalam menyiapkan dan
mengevaluasi laporan hasil produksi.
(d) ruang tutorial atau tempat untuk menjelaskan job sheet
kepada peserta didik sebelum mereka melaksanakan kerja
produksi.
3) Pengaturan yang jelas antara area kerja dan area sirkulasi sesuai
dengan standar DUDI untuk menjaga keamanan kerja dan
sirkulasi, dengan memberikan tanda-tanda area kerja dan area
sirkulasi/lalu lintas dalam ruang praktik.
4) Menjaga dan melakukan perawatan rutin (setiap hari) kebersihan
ruang/area kerja yang meliputi lantai, dinding, jendela, kisi-kisi,
plafond dan lain-lain.
5) Memberikan pencahayaan yang cukup sesuai dengan standar
kerja, baik untuk pencahayaan alam, buatan maupun
pencahayaan setempat sesuai persyaratan dan standar kerja
DUDI.
6) Untuk dapat menunjang beroperasinya ruang/area kerja dan
peralatan, ruang praktik harus dilengkapi dengan utilitas atau
instalasi sesuai standar meliputi:
(a) instalasi listrik daya dan penerangan,
16 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022
SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
(b) instalasi gas,
(c) instalasi air bersih,
(d) instalasi pembuangan air kotor, dan lain-lain.
7) Tersedia peralatan dan kelengkapan kebersihan untuk
melaksanakan pemeliharaan rutin ruang praktik.
8) Tersedia peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
9) Tersedia rambu-rambu Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

c) Pengelolaan Ruang
Mengembangkan dan melaksanakan sistem pengelolaan ruang
praktik/bengkel mengacu standar dan prosedur pengelolaan tempat
kerja di DUDI, dengan karakteristik sebagai berikut.
1) Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan ruang
praktik/ruang kerja telah disepakati dan ditandatangani.
2) SOP disosialisasikan dan ditempelkan pada tempat yang strategis.
3) SOP diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan.
Pada prinsipnya ruang praktik, perabot, dan peralatan praktik di SMK
harus ditata dan dibenahi kembali mengacu kepada suasana, budaya,
standar dan prosedur kerja DUDI. Dengan cara seperti itu, artinya
peserta didik sejak awal sudah dikenalkan dan dibiasakan dengan
situasi, kondisi, dan budaya DUD.
d) Sarana dan Prasarana
1. Peralatan
 Tersedia peralatan dengan jenis dan spesifikasi standar yang
sesuai kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan produksi
barang dan atau layanan jasa, dan jumlahnya sesuai dengan
jumlah peserta didik yang bekerja.
 Peralatan ditata mengacu pada standar tata letak (lay out) dan
prosedur kerja DUDI disesuaikan dengan kebutuhan dan
lingkup kegiatan Teaching Factory.
 Sebelum dan setelah digunakan, peralatan selalu dalam
keadaan rapih, bersih, dan siap digunakan.

17 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
 Tersedia ruang penyimpanan untuk peralatan tangan dan
peralatan tangan bermesin (handtools and powertools), serta
ada sistem peminjaman dan pengembalian.
 Tersedia peralatan pencegahan kebakaran dan diletakkan di
tempat yang strategis.
 Tersedia perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K).
 Tersedia peralatan dan kelengkapan kebersihan untuk
melaksanakan pemeliharaan rutin peralatan.
2. Perabot
 Tersedia meja kerja sesuai standar dan jumlah bagi kegiatan
produksi yang mempersyaratkan.
 Tersedia perabot untuk menunjang operasi bagi peralatan yang
membutuhkan.
 Tersedia perabot bagi peserta didik untuk melaksanakan
penjelasan awal.
 Tersedia perabot untuk manajemen dan guru/instruktur.
3. Kelengkapan Kerja
 Sepatu dan seragam kerja peserta didik sesuai dengan
persyaratan keamanan dan kesehatan standar kerja.
 Helm dan kaca mata pengaman kerja sesuai standar bagi
kegiatan produksi yang mempersyaratkan.
 Sarung tangan sesuai standar bagi kegiatan produksi yang
mempersyaratkan.
 Kelengkapan kerja lainnya sesuai standar bagi kegiatan
produksi yang mempersyaratkan.
4. Penampungan / Pembuangan Limbah
Di sekitar ruang praktik tersedia tempat pembuangan dan
pengolahan limbah praktik sesuai kategori limbah padat, limbah
cair, dan limbah bahan kimia.
e) Perawatan, Perbaikan dan Kalibrasi
Perawatan, perbaikan, dan kalibrasi atau MRC dilaksanakan secara
terus menerus agar menjadi kebiasaan, melibatkan tenaga MRC,

18 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
guru/instruktur, dan peserta didik. Bila diperlukan dapat menggunakan
tenaga ahli dari luar SMK. Kegiatan MRC mencakup hal-hal sebagai
berikut :

6. Rencana Pengembangan Komponen Tata Kelola


Tata kelola TeFa pada SMK meliputi dua bagian yang menyatu, yaitu
aspek internal dan external

D.Tim Pelaksana

Susunan Tim Pengembang Program Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen


sebagai berikut:

No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim

1. Dra. Budi Isnanik, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab


Yunanto Ari Prabowo, S.Pd.,
2. Waka Kurikulum Koordinator 1
M.Pd.

3. Agus Supardi, S.Pd., MM. Waka Humas Koordinator 2

4. Basuki Eryanto, S.Kom. Guru Produktif Sekretaris 1

5. Sapto Prasetyo, S.Pd., M.Pd. Guru Produktif Sekretaris 2

6. Dra. Endar Sulistiyani Guru Produktif Bendahara

7. Wahyudi Wijayanto, ST. Guru Produktif Anggota

8. Pitoyo Meiono, ST. Guru Produktif Anggota

9. Christina Kusumaningtyas, S.Pd. Guru Produktif Anggota

10. Ari Mukti Wibowo, SS. Staff Waka Humas Anggota

10. Suparno Staff TU Anggota

11. Ngatini Staff TU Anggota

Dalam pelaksanaan program Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1


Sragen yang salah satunya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia
19 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022
SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
(SDM) Guru Produktif melalui program magang di industri, Tim Pengembang
bekerjasama dan bersinergi dengan Dunia Industri mitra yang selama ini
sering berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Data Industri
mitra SMK Negeri 1 Sragen sebagai berikut ;

NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT Ket.


Jl. Stasiun Masaran Km. 02,
1 PT. Indolive Garment Company Ngasinan Kulon RT. 18, TB
Gebang Masaran, Sragen
Karangudi RT.18, Ngrampal,
2 Pandawa Lima Collection TB
Sragen
Jl. Raya Solo - Sragen km.
PT. Tri Usaha Sejahtera Pratama
3 21.2, Desa krikilan, Masaran, TB
(TRUST)
Sragen
Bendungan, Kebayanan Jetis,
4 PT. Delapan Jaya Perkasa Garmen TB
Pilangsari, Sragen
Jl. Maospati - Solo,
5 Mawur Taylor Lemahbang, Sambungmacan, TB
Sragen
Jl. Hayam Wuruk, Mojokulon,
6 Ayu Busana TB
Kab. Sragen
7 Samudra Digital Printing Jl. Raya Sukowati Sragen MM
8 Percetakan Berlian Jetak, Sragen MM
9 Bhira Mandiri Digital Printing Tempursari, Mantingan, Ngawi MM
10 Freeyouth Sablon Jl. Jend, Sudirman Sragen MM
11 Terima Jadi Studio Purwosari, Surakarta MM
12 Fascho Grafika Desain Makam Haji, Surakarta MM
-

20 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK NEGERI 1 SRAGEN

A. Mekanisme / Strategi Pelaksanaan

Program Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK


berbasis produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang
berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industri. Implementasi Teaching Factory di SMK dapat menjembatani
kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan kompetensi yang
dihasilkan oleh sekolah. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut keterlibatan
mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil
pendidikan dari SMK. Teaching Factory juga harus melibatkan
Pemda/Pemkot/provinsi maupun orang tua dan masyarakat dalam
perencanaan, regulasi maupun implementasinya. Dalam proses pendidikan di
SMK, keterlibatan pihak industri dalam proses pembelajaran sangatlah
penting, karena perkembangan teknologi maupun proses dalam produksi/jasa
yang sangat pesat. Penerapan Teaching Factory di SMK akan mendorong
mekanisme kerja sama antar sekolah dan industri yang saling
menguntungkan, sehingga SMK akan selalu mengikuti perkembangan industri
secara otomatis (teknologi transfer, manajerial, pengembangan kurikulum,
prakerin, magang guru) dan sebagainya.

Salah satu tujuan utama program Teaching Factory di SMK adalah untuk
meningkatkan kompetensi lulusan SMK yang relevan dengan kebutuhan
industri, sehingga berdampak kepada penguatan daya saing industri di
Indonesia.

Kompetensi yang dihantarkan secara integratif melalui penerapan Teaching


Factory adalah kompetensi yang “comphrehensive” meliputi keahlian di ranah
psikomotorik, afektif/sikap (“attitude”) dan kemampuan berpikir/mental
(cognitive) “Higher-Order Thinking Skills” (HOTS) yang mampu berpikir kritis
dan memecahkan masalah (“critical thinking/evaluation” dan “problem
solving”).
21 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022
SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
Sehingga pendidikan di SMK akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya
kompeten dari sisi keterampilan (hard skill), namun juga produktif dan bersikap
baik (produktif dan tahan banting). Peraturan, prosedur, kurikulum, sarana dan
prasarana untuk mendukung terlaksananya penerapan program Teaching
Factory di SMK harus ditindaklanjuti secepatnya oleh instansi teknis terkait.

Berkaitan dengan pengembangan teaching factory SMK Negeri 1 Sragen,


strategi yang akan dilaksanakan oleh Tim Pengembang Teaching Factory
yang telah diangkat oleh Kepala SMK Negeri 1 Sragen berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Nomor : 423.5/288, dengan Susunan Tim Pengembang
Teaching Factory sebagai berikut;

No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim


1. Dra. Budi Isnanik, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab
Yunanto Ari Prabowo, S.Pd.,
2. Waka Kurikulum Koordinator 1
M.Pd.
3. Agus Supardi, S.Pd., MM. Waka Humas Koordinator 2
4. Basuki Eryanto, S.Kom. Guru Produktif Sekretaris 1
5. Sapto Prasetyo, S.Pd., M.Pd. Guru Produktif Sekretaris 2
6. Dra. Endar Sulistiyani Guru Produktif Bendahara
7. Wahyudi Wijayanto, ST. Guru Produktif Anggota
8. Pitoyo Meiono, ST. Guru Produktif Anggota
9. Christina Kusumaningtyas, S.Pd. Guru Produktif Anggota
10. Ari Mukti Wibowo, SS. Staff Waka Humas Anggota
10. Suparno Staff TU Anggota
11. Ngatini Staff TU Anggota

secara garis besar meliputi kegiatan pengembangan secara non fisik dan
fisik. Untuk penjelasannya kami uraikan sebagai berikut;

1. Kegiatan pengembangan teaching factory non fisik adalah kegiatan


pengembangan yang berorientasi pada penyiapan perangkat pembelajaran
yang dibutuhkan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Guru

22 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
dan Tenaga Kependidikan melalui kegiatan seperti sosialisasi, workshop,
magang guru produktif. Secara rinci kami gambarkan sebagai berikut;

Rincian
No Komponen/Program/Bentuk Kegiatan
Volume Satuan
1 2 3 4
1. Sosialisasi dan Desiminasi Program Teaching 1 Kegiatan
Factory (1 hari)
2. Penyusunan Rencana Pengembangan Teaching
Factory untuk semua kompetensi keahlian :
2.1. Workshop ke 1, penyusunan draft rencana
pengembangan teaching factory semua 1 Kegiatan
kompetensi keahlian (1 hari)
2.2. Workshop ke 2, Finalisasi Rencana
Pengembangan teaching factory semua
kompetensi keahlian (1 hari) 1 Kegiatan
3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Teaching
Factory :
3.1. Workshop ke 1, Penyusunan Draft 1 Kegiatan
Perangkat Pembelajaran Teaching Factory
untuk Kompetensi Keahlian yang di
Teaching Factory kan (3 hari)
3.2. Workshop ke 2, Finalisasi Perangkat 1 Kegiatan
Pembelajaran Teaching Factory untuk
Kompetensi Keahlian yang di Teaching
Factory kan melalui Pendampingan (3
hari)
4. Penyusunan Rancangan Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory:
4.1. Workshop ke 1, Penyusunan Draft 1 Kegiatan
Rancangan Pengkondisian Fasilitas
Teaching Factory
4.2. Workshop ke 2, Finalisasi Rancangan 1 Kegiatan
Pengkondisian Fasilitas Teaching Factory
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) :
1.1. Magang Kerja Industri Guru Produktif dari
Kompetensi yang di Teaching Factory kan 2 Orang
(2 Guru Produktif selama 1 bulan)
1.2. Seminar/Workshop/Lomba Hasil Karya 1 Orang
Siswa SMK
6. Pengkondisian Fasilitas dan Sarana Prasana
dalam Pengembangan Teahing Factory :
6.1. Pembenahan Tempat Praktek/Bengkel 1 Kegiatan
6.2. Revitalisasi Peralatan 1 Kegiatan
6.3. Penataan Lingkungan 1 Kegiatan
6.4. Pengembangan Website 1 Kegiatan

23 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan teaching factory agar dapat
berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, maka Tim Pengembang
Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen menyusun jadwal pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut ;
Tahun 2022
Komponen/Program/ Jml
No. Juli Agustus September Oktober November
Bentuk Kegiatan Keg 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengenalan dan Pemahaman Konsep 1
Teaching Factory
2. Penyusunan Program Kerja
PengembanganTeaching Factory
2.1 Pembahasan Program Kerja 1
Pengembangan TeFa (semua
kompetensi)
2.2 Penyusunan/pembuatan 2
Program Kerja TeFa (oleh
petugas)
3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
TeFa
3.1 Pendampingan/Workshop 1
3.2 Penyusunan Perangkat 3
Pembelajaran
4. Penyusunan Rancangan 2
Pengkondisian Fasilitas Teaching
Factory:
4.1. Workshop ke 1, Penyusunan
Draft Rancangan Pengkondisian
Fasilitas Teaching Factory
4.2. Workshop ke 2, Finalisasi
Rancangan Pengkondisian
Fasilitas Teaching Factory
5. Magang Industri 1
6. Pengkondisian Fasilitas dan Sarana
Prasarana
6.1 Pembenahan Bengkel 1
6.2 Revitalisasi Peralatan 1
6.3 Penataan Lingkungan 1
6.4 Pengembangan WEB Site 1

24 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

Evaluasi pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen


akan disampaikan setelah seluruh rencana program yang dirancang dan disepakati
oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Kompetensi Keahlian, Guru
Produktif yang di Teaching Factorykan telah dilaksanakan.

Asumsi sementara dari kami bahwa dengan adanya Program Pengembangan


Teaching Factory maka akan sangat membantu kegiatan pembelajaran praktik
siswa karena muatan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri yang
relevan, mampu meningkatkan SDM Guru dan siswa sehingga mampu
menghasilkan produk/hasil karya siswa yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.

Hambatan-hambatan yang ditemui dan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam


pelaksanaan Pengembangan Teaching Factory pada kegiatan pembelajaran adalah
dalam sosialisasi pelaksanaan teaching factory dan evaluasi serta perbaikan hasil
pembelajaran teaching factory. Sedangkan hambatan dan hal yang perlu diperbaiki
dalah proses produksi adalah pada bagian pemasaran.

Hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam kegiatan pembelajaran adalah proses


pembelajaran kompetensi keahlian lebih disesuaikan dengan standar kerja yang
sesungguhnya di Industri), setting pembelajaran lebih disesuaikan dengan situasi
kerja, pembelajaran lebih diorientasikan pada kegiatan problem solving,
pembelajaran lebih diarahkan pada student active learning, pembelajaran lebih
ditekankan pada pencapaian kompetensi, pengembangan soft skill dalam kegiatan
pembelajaran, kemauan untuk belajar terus menerus, pengembangan pola
pembelajaran berbasis bisnis, pengorganisasian siswa yang terlibat dalam teaching
factory, dan memberikan bimbingan ke siswa pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran teaching factory. Pada proses produksi, hal yang harus ditingkatkan
adalah kegiatan perencanaan, produksi, purna jual, dan membangun kemitraan
dengan indusri (Partnership) yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
dikembangkan teaching factorynya.

25 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
BAB IV

PENDANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK NEGERI 1 SRAGEN

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen


yang meliputi kegiatan non fisik dan fisik, membutuhkan anggaran biaya sebesar
Rp. 200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah), yang keseluruhan dana tersebut
diharapkan berasal dari Bantuan Pemerintah Pusat melalui Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
u.p. Kepala Subdit Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.

Selanjutnya untuk Rencana Penggunaan Dana (RPD), dan Rencana Anggaran


Biaya (RAB) Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen Tahun
Anggaran 2022 dijabarkan sebagaimana terlampir dilampiran Proposal Bantuan
Pengembangan Teaching Factory ini.

26 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
BAB V

PENUTUP

SMK Negeri 1 Sragen melalui Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory


ini adalah salah satu upaya dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) guru dan siswa yang memiliki skil/keahlian yang profesional siap bersaing,
menyiapkan sarana prasarana praktik yang representatif sesuai standar yang ada di
industri sehingga siswa mampu menghasilkan produk/karya yang bernilai ekonomis
sebagai bekal ketika mereka telah tamat dari sekolah. Selain itu juga untuk
membangun hubungan kemitraan dengan dunia industri yang relevan, agar
keterserpan tenaga kerja tamatan dapat maksimal.
Kualitas guru pada kompetensi keahlian di SMK pada umumnya masih kurang
memiliki pengalaman kerja industri yang memadai. Melalui pembelajaran pola
Teaching Factory yang hakekatnya memboyong sistem dan suasana industri
sebagai pendekatan pembelajaran di SMK diharapkan menjadi transfer teknologi
dari industri, yang pada akhirnya kualitas guru akan meningkat.
Pola pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa
dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri,
akan memberi pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan terutama soft
skill seperti etos kerja disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter
kewirausahaan, bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya.
Kompetensi tersebut sangat sulit diperoleh melalui pendidikan kejuruan yang
diselenggarakan secara konvensional, yang pada pembelajarannya hanya
dilaksanakan sampai pada pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.
Selain itu Hubungan kerjasama antara SMK dengan industri dalam pola
pembelajaran Teaching Factory akan berdampak positif untuk meningkatkan
kerjasama (partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi
win-win solution. Penerapan pola pembelajaran Teaching Factory merupakan
sinkronisasi dunia pendidikan kejuruan dengan dunia industri, sehingga terjadi
check and balance terhadap proses pendidikan pada SMK untuk menjaga dan
memelihara keselarasan (link and match) dengan kebutuhan pasar kerja.
Sragen, 11 Januari 2022

Plt. Kepala SMK SMK Negeri 1 Sragen


Provinsi Jawa Tengah

Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.


NIP. 19661225 199403 2 003

27 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SRAGEN
NO. : …………………….

Tentang

SUSUNAN TIM PENGEMBANG TEACHING FACTORY


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN 2022

Menimbang Bahwa dalam rangka penyelenggaraan Teaching Factory SMK


: Negeri 1 Sragen, maka ditetapkan Tim Pengembang Teaching
Factory Tahun 2022

Dasar 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 bab 2 pasal 3


: tentang Sistem Pendidikan Nasional

Menetapkan 1. Tim Pengembang Teaching Factory SMK Negeri 1 Sragen


: Tahun 2022.
2. Menunjuk nama-nama yang tercantum dalam surat
keputusan ini sebagai Tim Pengembang Teaching Factory
SMK Negeri 1 Sragen Tahun 2022.
3. Pembiayaan pelaksanaan Teaching Factory Tahun 2022
akan dibebankan kepada anggaran yang sesuai.
4. Tugas ini supaya dilaksanakan sebaik-baiknya dan
dipertanggungjawabkan kepada Kepala Sekolah.
5. Apabila terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini,
maka akan ditinjau kembali.
6. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sragen
Pada Tanggal : 6 Januari 2022

Plt. Kepala SMK Negeri 1 Sragen

Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP. 19661225 199403 2 003

28 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
Lampiran : Surat Keputusan Tim Pengembang Teaching Factory Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Sragen Tahun 2022
No. : …………………
Tanggal : 6 Januari 2022

TIM PENGEMBANG TEACHING FACTORY


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN 2022

No Nama Unsur Jabatan Dalam Tim


1. Dra. Budi Isnanik, M.Pd. Kepala Sekolah Penanggung Jawab
Yunanto Ari Prabowo, S.Pd.,
2. Waka Kurikulum Koordinator 1
M.Pd.
3. Agus Supardi, S.Pd., MM. Waka Humas Koordinator 2

4. Basuki Eryanto, S.Kom. Guru Produktif Sekretaris 1

5. Sapto Prasetyo, S.Pd., M.Pd. Guru Produktif Sekretaris 2

6. Dra. Endar Sulistiyani Guru Produktif Bendahara

7. Wahyudi Wijayanto, ST. Guru Produktif Anggota

8. Pitoyo Meiono, ST. Guru Produktif Anggota

9. Christina Kusumaningtyas, S.Pd. Guru Produktif Anggota

10. Ari Mukti Wibowo, SS. Staff Waka Humas Anggota

10. Suparno Staff TU Anggota

11. Ngatini Staff TU Anggota

Ditetapkan di : Sragen
Pada Tanggal : 6 Januari 2022

Plt. Kepala SMK Negeri 1 Sragen

Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP. 19661225 199403 2 003

29 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email :
smkn1sragen.jateng@gmail.com

DATA SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR


SMK NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN 2021-2022

No Jml Kelas
Kompetensi Keahlian Ket
. Rombel X XI XII
1. Teknik Komputer dan Jaringan 6 72 72 72

2. Multimedia 3 36 36 36

3. Tata Busana 3 35 36 35
Otomatisasi Dan Tata Kelola
4. 9 108 107 105
Perkantoran
5. Akuntansi dan Keuangan Lembaga 14 175 143 180

6. Bisnis Daring dan Pemasaran 6 68 71 72


JUMLAH 41 494 465 500
TOTAL SISWA 1.459

Plt. Kepala SMK Negeri 1 Sragen

Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP. 19661225 199403 2 003

30 Proposal Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2022


SMK Negeri 1 Sragen – Jawa Tengah
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
SRAGEN
Jalan Ronggowarsito, Sragen Kode Pos 57214
Telepon 0271-891163 Faksimile 0271 – 891328 Email : smkn1sragen.jateng@gmail.com

DATA PENERIMAAN SISWA BARU


SMK NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN 2018-2019, 2019-2020, 2020-2021
TAHUN 2018-2019 TAHUN 2019-2020 TAHUN 2020-2021
No. Kompetensi Keahlian
Pendaftar Diterima Ditolak Pendaftar Diterima Ditolak Pendaftar Diterima Ditolak
1. Akuntansi dan Keuangan Lembaga 299 160 139 286 180 106 239 180 59
2. Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 232 96 136 204 108 96 173 108 65
3. Bisnis Daring dan Pemasaran 161 64 97 138 72 66 104 72 32
4. Tata Busana 137 32 105 187 36 151 126 36 90
5. Teknik Komputer dan Jaringan 182 64 118 178 72 106 149 72 77
6. Multimedia 76 36 40 91 35 55 112 36 76
JUMLAH 1087 452 635 1084 503 580 903 504 399

Plt. Kepala SMK Negeri 1 Sragen

Dra. BUDI ISNANIK, M.Pd.


Pembina Tk. I
NIP. 19661225 199403 2 003

Anda mungkin juga menyukai