ALUR RENCANA TEFA AKSI PENGIMBASAN

` MANAGEMENT
SMK NEGERI 3 Yogyakarta
Kompetensi Keahlian
Teknik Pemesinan dan
Teknik Elektronika

SMKN 2 Karanganyar SMKN 1 Ponjong SMKN 1 Gedangsari

(Teknik Pemesinan) (Teknik Audio Video) (Teknik Elektronika
Industri)

Bentuk Kegiatan : Bentuk Kegiatan : Bentuk Kegiatan :

1. Event 1. workshop 1. Workshop
Management

PRODUKSI
Peningkatan SDM Melalui pembelajaran
Teaching Factory di jurusan teknik Hotel di jogja
pemesinan dan teknik elektyronikayang
dikelola oleh Peserta Didik. Meliputi
produksi bagian moulding dan produksi
meeting amplifier

HASIL PRODUKSI
SMK N 3 Yogyakarta
1. Komponen moulding
2. Meeting amplifier

TARGET MARKET
Kantor-kantor pemerintah, kantor-
kantor industry, Masyarakat umum Hotel di Jogja
lainnya.
Industry-industri manufaktur.
Adapun bentuk Kerjasama dalam project pengimbasan SMKN 3 Yogyakarta dengan 3 sekolah yang
memiliki Jurusan dibidang manufaaktur pemesinan dan elektronika :

1. SMKN 2 Karanganyar (Teknik Pemesinan)

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Karanganyar atau yang sering disebut dengan SMK N
2 Karanganyar adalah sebuah Sekolah Menengah Kejuruan yang berlokasi di Jl. Laksda Yos
Sudarso Telp. 494549 Fax. 6498171 Bejen, Karanganyar 57716.
SMKN 2 Karanganyar memiliki 4 kompetensi keahlian yaitu teknik pemesinan, teknik
ototronik, teknik pembuatan kain dan rekayasa perangkat lunak.
Pada saat ini yang akan dikembangkan sebagai sekolah terimbas adalah program keahlian
teknik pemesinan
2. SMKN 1 Ponjong (Teknik Audio Video)
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Ponjong merupakan salah satu sekolah di wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupten Gunungkidul, Kapanewonan Ponjong. SMK N 1
Ponjong memiliki 3 kompetensi keahlian yaitu Teknik Audio Video, Multimedai dan teknik
Kendaraan Ringan.
Sebagai sekolah yang akan dijadikan sekolah terimbas teaching factory SMK N 3
Yogyakarta, akan diimbaskan pada program keahlian Teknik Audio Video. Dengan harapan
kelak kemudian hari akan menjadi sekolah yang lebih maju dan semakin berkembang baik.
3. SMKN 1 Gedangsari (Teknik Elektronika Industri)
SMKN 1 Gedangsari memiliki 3 Kompetensi Keahlian, yaitu Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor, Elektronika Industri, dan Bisnis Daring Pemasaran. Masing-masing Kompetensi
Keahlian telah bermitra dengan Industri. SMKN 1 Gedangsari memiliki fasilitas
diantaranya Perpustakaan, Bursa Kerja Khusus (BKK), dan Lembaga Sertifikasi Profesi P1
SMKN 1 Gedangsari.

SMKN 1 Gedangsari akan menjadi mitra terimbas TeFa SMK N 3 Yogyakarta pada
kompetensi keahlian Teknik Elektronoka.

Program yang sudah dirintis dalam pengembangan Teaching Factory di SMK Negeri 3
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Teknik Pemesinan
Program keahlian Teknk Pemesinan SMK N 3 Yogyakarta mengembangkan teaching
factory (TeFa) berupa Bagian/komponen moulding, teaching factory (TeFa) ini
dikembangkan bersama perusahaan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT YPTI)
Yogyakarta. Perusahaan ini ber Alamat : Jl. Cangkringan, Duri, Tirtomartani, Kec.
Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571. Bidang usaha yang
dijalankan yaitu di bidang Checking Fixture, Spare Part, Plastic Injection, dan Mold
Making.
 SMK N 3 Yogyakarta bekerjasama untuk membuat satu komponen dari muolding yang
diproduksi oleh PT YPTI Yogyakarta

2. Teknik Elektronika

Kopetensi Keahlian Teknik Elektronika SMK N 3 Yogyakarta telah mengembangkan

teaching factori dari tahun 2018. Dalam program ini bekerjasama dengan SERUNI
KARYA INDONESIA yang beralamat di Griya Mahkota Regency F-7, Kwarasan,
Nogotirto, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55292
Perusahaan ini memproduksi peralatan audio dan memasarkan produk-produk mitra
kerjanya yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.
SMK N 3 Yogyakarta dengan PT Seruni Karya Indonesia bekerjasama dalam
memproduksi meeting amplifier dengan daya kecil dan sedang.

2
 Rencana Pengimbasan TEFA

Berdasarkan dari Program Pengembangan TEFA SMK Negeri 3 Yogyakarta dalam rangka
implementasi SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema
Pengimbasan Tahun 2024 dapat disampaikan seperti tabel dibawah ini :

Daftar SMK Terimbas :

1. SMKN 2 Karanganyar (Teknik Pemesinan)
2. SMKN 1 Ponjong (Teknik Audio Video)
3. SMKN 1 Gedangsari (Teknik Elektronika Industri)

No Nama Kegiatan Unsur yang terlibat Hasil yang diharapkan

1 Pengembangan Program Bersama Dunia Kerja dan SMK lain
a. Rapat Persiapan / a. Manajemen SMK 1. Koordinasi pembelajaran Tefa
Koordinasi Pengimbas Sekolah Pengimbas terkait
b. Mitra Kerja SMK topik “ Management Jasa
Pengimbas Penjualan Kamar“
c. SMK Jejaring : 2. Koordinasi pembelajaran Tefa
1. SMKN 2 Karanganyar Sekolah Jejaring
2. SMKN 1 Ponjong 3. Penyelesaian masalah yang
Gunungkidul timbul
3. SMKN 1 Gedangsari
Gunungkidul
d. Mitra Kerja SMK Jejaring

b. Sosialisasi Program Manajemen SMK Pengimbas Pemahaman tentang Bantuan

Bantuan Tefa Mitra Kerja SMK Pengimbas Pemerintah Teaching Factory
Skema pengimbasan Manajemen SMK Jejaring (Tefa) Skema Pengimbasan kepada
Mitra Kerja SMK Jejaring Dunia Kerja, Manajemen Sekolah,
Sinkronisasi dan
Pendidik SMK Pengimbas dan Guru pada SMK Pengimbas
Pengembagan
Pendidik dan SMK terimbas/SMK Mitra.
Kurikulum berbasis
SMK Jejaring :
Industri pada
SMKN 2 Karanganyar Sinkronisasi dan Pengembagan
pembelajaran Tefa
SMKN 1 Ponjong Gunungkidul Kurikulum berbasis Industri pada
Amarelo dan Solia
SMKN 1 Gedangsari Gunungkidul pembelajaran Tefa Amarelo dan
Hotel
Solia Hotel
c. Workshop Persiapan Manajemen SMK Pengimbas 1. Pemahaman Pembelajaran Tefa
Pembelajaran dan Mitra Kerja SMK Pengimbas di SMK,
Implementasi Manajemen SMK Jejaring 2. Pemahaman Penerapan
Kurikulum Merdeka Mitra Kerja SMK Jejaring Sertifikasi Keahlian pada
dan Project Based Pendidik SMK Pengimbas pelaksanaan pembelajaran
Learning Pendidik SMK Jejaring Tefa .
3. Pemahaman Prosedur
Operasional Standar
penyusunan Skill Set (area

3
 spesifik dari kompetensi
berupa unit-unit kompetensi)
4. Dokumen Skill Set yang
meliputi: cakupan kompetensi
dan identifikasi produk.
5. Kesepakatan Sertifikat
Kompetensi Keahlian
6. Dokumen Analisis dan
perencanaan sumber daya.
d. Workshop penguatan Manajemen SMK Pengimbas 1. Analisis sumber daya manusia
pembelajaran Mitra Kerja SMK Pengimbas pelaksana
dengan metode Manajemen SMK Jejaring 2. Daftar kebutuhan peralatan
pembelajaran Mitra Kerja SMK Jejaring 3. Daftar bahan baku
interaktif dan Pendidik SMK Pengimbas 4. Dokumen analisis produksi
Analisis Sumber Pendidik SMK Jejaring 5. Daftar kebutuhan sarana
Daya produksi

e. Workshop Manajemen SMK Pengimbas 1. Rancangan produk tervalidasi:

Pengembangan Mitra Kerja SMK Pengimbas gambar, alat, bahan, sdm, dll.,
Modul Ajar Manajemen SMK Jejaring 2. Draft modul ajar sesuai skema
(Instructional Mitra Kerja SMK Jejaring okupasi/KKNI/ Industri,
Design) Pendidik SMK Pengimbas 3. Validasi dokumen analisis dan
Pendidik SMK Jejaring perencanaan sumber daya.
f. Workshop Pengawas 1. Rancangan Produk
Perancangan/ Manajemen SMK Pengimbas 2. Mekanisme Produksi
Pengembangan Mitra Kerja SMK Pengimbas 3. Pembagian peran masing-masing
Produk Manajemen SMK Jejaring sekolah
Mitra Kerja SMK Jejaring
Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
g. Evaluasi Penerapan Manajemen SMK Pengimbas 1. Modul Ajar tervalidasi
Modul Ajar Mitra Kerja SMK Pengimbas 2. Uji Coba Modul
Manajemen SMK Jejaring
Mitra Kerja SMK Jejaring
Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
h. Pendampingan oleh Manajemen SMK Pengimbas 1. Pemahaman Manajemen Tefa
Sekolah Pengimbas Mitra Kerja SMK Pengimbas dengan di SMK Mitra Sekitar
Ke 3 SMK Jejaring Manajemen SMK Jejaring 2. Pemahaman Penyusunan Modul
Mitra Kerja SMK Jejaring Ajar di SMK Mitra Sekitar
Pendidik SMK Pengimbas 3. Pemahaman Pembelajaran Tefa
Pendidik SMK Jejaring di SMK Jejaring

i. Workshop Manajemen SMK Pengimbas

Penyusunan Materi Mitra Kerja SMK Pengimbas Materi Uji Kompetensi satu unit
Uji Kompetensi Manajemen SMK Jejaring pada setiap konsentrasi keahlian

4
 Mitra Kerja SMK Jejaring
Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
j. Workshop Manajemen SMK Pengimbas
Pengembangan Mitra Kerja SMK Pengimbas
Karakter dan Manajemen SMK Jejaring
Penguatan Budaya Mitra Kerja SMK Jejaring
Kerja Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
k. Workshop Manajemen SMK Pengimbas
Pengembangan Mitra Kerja SMK Pengimbas
Media Pembelajaran Manajemen SMK Jejaring
Mitra Kerja SMK Jejaring
Pendidik SMK Pengimbas
Pendidik SMK Jejaring
l. Pengembangan SDM:
1) Pelatihan Guru Manajemen SMK
Mitra Kerja SMK Pengimbas
Mitra Kerja SMK Jejaring
2) Pelatihan Peserta Manajemen SMK
Didik Mitra Kerja SMK Pengimbas
Mitra Kerja SMK Jejaring
3) Pembuatan Video Manajemen SMK
Pembelajaran Tefa Mitra Kerja SMK Pengimbas
(Praktik Baik) Mitra Kerja SMK Jejaring
2 Manajemen dan Pemasaran Produk Tefa
a. Workshop Manajemen SMK
manajemen Mitra Kerja SMK Pengimbas
keuangan Tefa Mitra Kerja SMK Jejaring
Peserta didik SMK Pengimbas
Peserta didik SMK Jejaring
Modul P5
Media Pembelajaran
Pelatihan K3LH/ Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Guru
Pemahaman Guru terkait standar
industri
Pelatihan K3LH/ Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Guru
Pemahaman Peserta didik terkait
standar industri
Video Praktik
1. Peningkatan Kompetensi
Guru
2. Peningkatan Komptenesi
Peserta Didik
3. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
perencanaan keuangan.
4. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
pengelolaan keuangan.
5. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
penganggaran keuangan.
6. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
5

b. Workshop dan Manajemen SMK
Pelatihan Mitra Kerja SMK Pengimbas
implementasi Mitra Kerja SMK Jejaring
sistem informasi Peserta didik SMK Pengimbas
management TeFa Peserta didik SMK Jejaring
c. Workshop Manajemen SMK
management Mitra Kerja SMK Pengimbas
pemasaran TeFA Mitra Kerja SMK Jejaring
Peserta didik SMK Pengimbas
Peserta didik SMK Jejaring
d. Workshop dan Manajemen SMK
Pelatihan Mitra Kerja SMK Pengimbas
implementasi Mitra Kerja SMK Jejaring
teknik Peserta didik SMK Pengimbas
penjualan/pemasar Peserta didik SMK Jejaring
an produk
dalam mengambil keputusan
dari sisi keuangan.
1. Peningkatan Kompetensi
Guru
2. Peningkatan Komptenesi
Peserta Didik
3. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait cara
penggunaan aplikasi sistem
informasi manajemen
4. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
pembuatan basis data
5. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
menjalankan proses dan
prosedur bisnis dalam
bentuk perangkat lunak
(aplikasi sistem informasi
manajemen)
1. Peningkatan Kompetensi
Guru
2. Peningkatan Kompetensi
Peserta Didik
3. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
dalam menganalisis pasar
4. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
segmentasi pasar
5. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
sasaran,
6. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait metode
perencanaan.
7. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait proses
pengembangan produk
1. Peningkatan Kompetensi
Guru
2. Peningkatan Kompetensi
Peserta Didik
3. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait Digital
Marketing.
6

e. Workshop Manajemen SMK
manajemen SDM Mitra Kerja SMK Pengimbas
Mitra Kerja SMK Jejaring
Peserta didik SMK Pengimbas
Peserta didik SMK Jejaring
f. Workshop Manajemen SMK
implementasi Mitra Kerja SMK Pengimbas
pembentukan Mitra Kerja SMK Jejaring
teamwork Peserta didik SMK Pengimbas
Peserta didik SMK Jejaring
4. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait Social
Media Management
5. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait
marketing mix, yaitu:
product, price, place dan
promotion.
6. Pemahaman Guru dan
peserta didik terkait Brand
awareness
1. Peningkatan Kompetensi
Guru
2. Peningkatan Komptensi
Peserta Didik
3. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
perencanaan sumber daya
manusia
4. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
penerapan, perekrutan,
pelatihan, pengembangan
kompetensi peserta didik
5. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
benchmarking pengelolaan
tefa.
6. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait standar
industri
1. Peningkatan Kompetensi
Guru
2. Peningkatan Komptensi
Peserta Didik
3. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
metode berkomunikasi yang
baik dan profesional.
4. Melakukan evaluasi secara
objektif terkait penilaian
yang dilaksanakan oleh
Guru dengan menggunakan
indikator yang jelas dan
relevan sesuai dengan
industri.
7
 5. Pemahaman Guru dan
Peserta didik terkait
menyelesaikan konflik
dengan baik dan mencapai
kesepakatan yang saling
menguntungkan.
3 Pengadaan Bahan Baku
a. Pengadaan Bahan Manajemen Tefa Tersedianya bahan baku produksi
Baku Tim Pengadaan dalam pengembangan pembelajaran
Tefa

4 Pengadaan Fasilitas dan sarana pendukung produksi

a. Penataan dan rehab Manajemen Tefa Tersedia ruang praktik siswa untuk
ringan: ruang Tim Pengadaan melaksanakan kegiatan
produksi/ruang pembelajaran TEFA dengan jenis
pamer/ruang praktik dan luasan sesuai dengan standar
dan prosedur kerja yang
berlangsung di industri.
b. Pengadaan peralatan Manajemen Tefa Tersedia peralatan dengan jenis,
praktik Tim Pengadaan dan spesifikasi sesuai standar
kebutuhan untuk melaksanakan
kegiatan produksi barang dan atau
layanan jasa dan jumlah peralatan
sesuai dengan jumlah
siswa yang bekerja.
5 Koordinasi, Evaluasi dan Pelaporan
a. Workshop Refleksi Manajemen SMK Pengimbas 1. Koordinasi → partisipasi
penyelenggaraan Mitra Kerja SMK Pengimbas bimbingan teknis, konsultasi,
Teaching Factory Manajemen SMK Jejaring narasumber yang diperlukan,
Mitra Kerja SMK Jejaring dan kegiatan koordinasi
Pendidik SMK Pengimbas lainnya
Pendidik SMK Jejaring 2. Pelaporan → Laporan
kegiatan

b. Koordinasi dan Manajemen SMK Pengimbas Laporan

Pelaporan Manajemen SMK Jejaring

8
 PROGRAM PENGAMBANGAN TEFA DAN PENGIMBASAN

Implementasi Program Pengembangan TEFA SMK yang Mengembangkan Pengajaran

Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Pengimbasan Tahun 2024 meliputi kegiatan
seperti disajikan pada bagan dibawah.

A. PEMBENTUKAN TIM
1. Penyusunan Tim
2. Penerbitan SK Tim Pelaksana
C. PENGUATAN DAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
B. PENGEMBANGAN 1. Perancangan Produk
/PERENCANAAN PRODUK 2. Penyusunan perangkat pembelajaran
1. Identifikasi produk 3. Penyusunan jadwal
2. Analisis cakupan kompetensi 4. Pengerjaan produk
3. Analisis Produk 5. Penyerahan hasil produk
6. Layanan Purna Jual
7. Penguatan Mitra Kerja

D. PEMENUHAN PERALATAN
PRAKTIK DAN/ATAU BAHAN
BAKU
1. Analisis Fasilitas dan Bahan E. PEMENUHAN SARPRAS G. PUBLIKASI
1.Penataan Ruang PENYELENGGARAAN
2. Analisis Pembiayaan
2. Pengkodisian alat Pameran/Expo
3. Perencanaan
4. Pengadaan
5. Komisioning dan pemanfaatan

H. KEBERLANJUTAN PROGRAM I. KOORDINASI DAN PELAPORAN

1. Tim Manajemen TEFA 2. 1. Koordinasi 2. Pelaporan
Monitoring 3. Evaluasi 4.
Pengembangan

Bagan Lingkup Kegiatan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik

(Teaching Factory) Skema Pengimbasan Tahun 2024.

A. PEMBENTUKAN TIM
SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema
Pengimbasan Tahun 2024 membentuk Tim Pengelola Bantuan dan Tim Tefa. Tim
Pengelola Bantuan terdiri dari: Ketua (Kepala SMK), Sekretaris (Waka Kurikulum/Waka
Humas/Waka Sarpras, atau yang ditunjuk), Bendahara (bendahara yang ditunjuk) dan Tim
Teknis (ditunjuk oleh Kepala Sekolah).
- Tim Pengelola Bantuan bekerja untuk melaksanakan kegiatan administrasi dan
keuangan bantuan.
- Tim Tefa menjadi penanggung jawab dan penggerak seluruh unsur yang terlibat
dalam implementasi Tefa di sekolah dan memperkuat kolaborasi dengan pihak
eksternal. Tim ini bertanggung jawab secara permanen terhadap pengembangan dan
implementasi Tefa di sekolah, termasuk bertanggung-jawab terhadap
 keterlaksanaan dan keberhasilan Bantuan Pemerintah Sekolah Menengah Kejuruan
yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema
Pengimbasan Tahun 2024 .
- Tim Tefa menganalisis seluruh capaian pembelajaran sesuai dengan projek/produk
yang dihasilkan, dan menetapkan jenis projek/produk yang sesuai kebutuhan
kompetensi peserta didik, kebutuhan masyarakat secara luas, dan kebutuhan dunia
kerja.
- Tim Tefa dapat terintegrasi dengan struktur organisasi sekolah dengan memberikan
tambahan tugas dan kewenangan dalam mengelola Tefa, tetapi dapat juga
membentuk Tim Tefa secara khusus yang bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Sekolah.

Masing-masing unsur di atas ditetapkan sebagai ketua pelaksana serta koordinator dan
anggota pada kegiatan utama program TEFA, yaitu:
 Penguatan Pembelajaran
Koordinator : Maryuli Darmawan, S.Pd., M.Eng.
Anggota : Puji Astuti, S.Pd.
Hermawan Rohmadi, S.Pd.
Suryono, S.Pd., MT.
 Pengadaan Peralatan
Koordinator : M. Hasanudin, S.Pd..
Anggota : Maryadi, S.Pd.
Syahrina, S.Pd., M.Pd.
Rubiyanto, A.Md.
 Penataan Ruang
Koordinator : Taufiq Afandy, S.Pd.
Anggota : Agung Haribawa, S.Pd.
Murajiyono, S.Pd., MM.
Nur Indarji, S.Pd.

Struktur organisasi pada program bantuan pemerintah TEFA SMK Negeri 3 Yogyakarta
adalah:
 Penasahet & Penanggungjawab : Kepala Sekolah
 Ketua Pelaksana : Drs. Winih Wicaksono, MT.
 Bendahara : Nike Rahmawati Hidayat, S.Pd.
 Koordinator Lapangan : Sarbini, S.Pd.
 Koordinator Sarana & Prasarana : Beti Sri Purnamawati, S.Pd., M.Eng
 Koordinator Produk : Gunawan, S.Pd., MM.
 Koordinator Marketing : Fais Mudhoki, S.Pd.
 Tim MOD : Maryono, S.Pd., MT.
Sapto Angkasa, S.Si
Agus Manaji, S.Si.
Heru Mulyono, S.Pd.

 Perwakilan SMK Sasaran Pengimbasan#1

 Perwakilan SMK Sasaran Pengimbasan#2
2
  Perwakilan SMK Sasaran Pengimbasan#3
 Perwakilan DUDI
 Tim Teknis

Tugas Tim Tefa antara lain:

1. Menyusun perencanaan dan mengimplementasikan Tefa ;
2. Memperkuat kolaborasi antara guru mata pelajaran, bidang keahlian, program keahlian,
dan kompetensi/konsentrasi keahlian;
3. Memperkuat kemitraan dengan pihak dunia kerja;
4. Mengembangkan promosi dan/atau pemasaran produk;
5. Mengendalikan implementasi Tefa sesuai standar dunia kerja;
6. Mengevaluasi pelaksanaan TEFA;
7. Melaksanakan perbaikan dan pengembangan Tefa; dan
8. Melaksanakan pendampingan kepada Tim Tefa SMK Jejaring dalam pelaksanaan tugas
di atas.

B. PENGEMBANGAN/PERENCANAAN PRODUK
Pengembangan/perencanaan produk merupakan dasar penyusunan program pembelajaran
yang menggunakan produk sebagai media belajar. Produk yang dipilih harus benar-benar
mendukung terbentuknya kompetensi peserta didik sesuai konsentrasi keahlian. Kegiatan
ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu: identifikasi produk, analisis cakupan kompetensi,
dan perancangan produk.
1. Identifikasi Produk
Identifikasi produk merupakan langkah awal pengembangan produk. Dalam
pelaksanaan Tefa, produk dapat berasal dari pesanan dan/atau untuk persediaan
(analisis kecenderungan pasar).
2. Analisis Cakupan Kompetensi
Analisis dilakukan untuk mengukur kecukupan dan kesesuaian cakupan kompetensi
yang diperlukan dalam penyelesaian produk. Kompetensi yang dibangun melalui
penyelesaian produk harus mendukung tercapainya kompetensi pada kurikulum yang
berlaku.
3. Analisis Produk
Pengerjaan produk sebagai media belajar diawali dengan analisis produk yang akan
menjadi dasar analisis kecukupan sumber daya sekolah.

Hasil kegiatan berupa:

1) Pemahaman pembelajaran Tefa di SMK,
2) Pemahaman penerapan sertifikasi pada pelaksanaan pembelajaran Tefa.
3) Pemahaman Prosedur Operasional Standar (POS) penyusunan Skill Set (area spesifik
dari kompetensi berupa unit-unit kompetensi)
4) Dokumen Skill Set yang meliputi: cakupan kompetensi dan identifikasi produk.
5) Kesepakatan sertifikasi kompetensi
6) Dokumen analisis dan perencanaan sumber daya.

3
C. PENGUATAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penguatan dan pelaksanaan pembelajaran model Tefa terdiri dari perancangan produk,
penyusunan perangkat pembelajaran, penyusunan jadwal, pengerjaan produk, penyerahan
hasil produk, pelayanan purna jual dan penguatan mitra kerja. Masing-masing langkah
dijelaskan sebagai berikut.

1. Perancangan Produk
Perancangan produk dilakukan melalui kegiatan workshop perancangan produk oleh
masing-masing kompetensi/konsentrasi keahlian pelaksana bantuan Tefa.

2. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Penyusunan perangkat pembelajaran dan asesmen didasarkan pada analisis kesesuaian
Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran. Pemerintah telah menyediakan Platform
Merdeka Mengajar (PMM) sebagai bahan inspirasi untuk menyusun modul
pembelajaran.

3. Penyusunan Jadwal
Penyelesaian produksi/layanan jasa memerlukan durasi waktu tertentu sampai produk
tersebut tuntas dikerjakan.

4. Pengerjaan Produk
Pengerjaan produk mengacu kepada rancangan pembelajaran dan jadwal produksi yang
telah disusun, dilaksanakan oleh peserta didik di bawah bimbingan pendidik/instruktur,
dan dapat bekerja sama dengan mitra dunia kerja. Sebelum melaksanakan pekerjaan,
peserta didik diberikan briefing/coaching sebagai pembekalan melaksanakan
pekerjaan. Pembekalan meliputi: pemenuhan kompetensi prasyarat, penguasaan
tentang SOP, dan budaya kerja

5. Penyerahan Hasil Produk

Peserta didik menyerahkan produk dengan bimbingan pendidik dan/atau instruktur
dari dunia kerja berdasarkan dokumen produk kepada pemesan baik yang berasal dari
dunia kerja, masyarakat, dan/atau internal sekolah.

6. Pelayanan Purna Jual

Peserta didik melaksanakan layanan purna jual terutama untuk menangani keluhan dari
konsumen/error handling dan/atau garansi (jika ada) atas produk yang
dikerjakan/dihasilkan baik secara luring maupun daring.

7. Penguatan Mitra Kerja

Penguatan kemitraan antara SMK dan dunia kerja, asosiasi perusahaan, asosiasi profesi,
akademisi, atau pihak terkait lainnya, menjadi hal yang strategis dalam upaya mencapai
tujuan pengembangan Tefa, terutama untuk meningkatkan keterlibatan, partisipasi, dan
dukungan dalam pengembangan dan pelaksanaan Tefa.

4
D. Pemenuhan Peralatan Praktik dan/atau Bahan Baku

1. Analisis Fasilitas dan Bahan

Sekolah perlu menganalisis kebutuhan fasilitas (penataan ruang, pembelian dan
pengkondisian alat) dan bahan produksi yang digunakan dalam pembelajaran Tefa.
Analisis didasarkan pada dukungan pelaksanaan pembelajaran Tefa yang akan
dilaksanakan.
2. Analisis Pembiayaan
SMKN 3 Yogyakarta dalam tahap ini mengidentifikasi sumber pembiayaan dalam
pengembangan Tefa sebagai pertimbangan dalam penyusunan program kegiatan Tefa,
termasuk di dalamnya biaya manajemen dan biaya operasional produksi. Analisis
tersebut dilakukan untuk sinkronisasi dan mendukung terselenggaranya Tefa di SMK
secara maksimal.
3. Perencanaan
Perencanaan pengadaan dilakukan melalui workshop yang dikoordinasi oleh sekolah
dengan melibatkan DUDI serta seluruh konsentrasi keahlian pelaksana bantuan TEFA.
Peserta workshop adalah guru pengampu mata pelajaran terkait produk dapat
bekerjasama dengan mitra kerja.
4. Pengadaan
Pengadaan barang dan jasa berupa pembelian bahan dan alat produksi dapat dilakukan
oleh sekolah melalui aplikasi e-purchasing sesuai ketentuan yang berlaku.

E. Peningkatan Sumber Daya Manusia

1. Pengembangan SDM
Kegiatan pengembangan SDM dilakukan oleh SMK yang Mengembangkan Pengajaran
Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Pengimbasan Tahun 2024 yaitu SMKN 3
Yogyakarta yang mengacu pada rencana Pengembangan TEFA dan aturan yang
berlaku.

2. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Hasil pengembangan SDM perlu dievaluasi efektivitasnya terhadap dukungan
pembelajaran Tefa. Materi evaluasi disesuaikan dengan kisi instrumen dan evaluasi
pembelajaran Tefa. Hasil evaluasi ditindaklanjuti dengan penempatan atau penugasan
untuk ikut berperan aktif mengembangkan pembelajaran Tefa.

F. Publikasi penyelenggaraan

Melalui bantuan ini diharapkan setiap SMK dapat mempublikasikan dan mensosialisasikan
secara lebih realistik tentang proses dan hasil implementasi Tefa yang dilaksanakannya,
dengan harapan SMK-SMK lain akan tertarik untuk mengimplementasikan Tefa. Kegiatan
publikasi penyelenggaraan Tefa dapat diwujudkan dalam bentuk antara lain: website
sekolah, kegiatan pameran (exhibition), media sosial dan platform lain yang sesuai.
Adapun bentuk media publikasi yang dapat dipergunakan misalnya: poster/video
publikasi/ foto publikasi, dll.
5
G. Keberlanjutan Program
Dalam mendukung keberlanjutan Program Pengembangan TEFA SMK yang
Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Pengimbasan
Tahun 2024, maka SMK perlu melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut:

1. Manajemen Tefa
Manajemen merupakan peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran
Tefa. Kepala sekolah perlu membentuk Tim Tefa SMK berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Sekolah sebagai pengembang Tefa. Tim Tefa SMK bertanggung-jawab atas
terselenggaranya pembelajaran Tefa secara berkelanjutan, dan tidak hanya pada saat
mendapat bantuan.
2. Monitoring
Monitoring adalah kegiatan untuk memantau keterlaksanaan Tefa, guna memastikan
bahwa proses yang sedang dan telah berlangsung sesuai dengan rencana dan identifikasi
masalah yang terjadi yang dilakukan secara periodik. Apabila proses berlangsung tidak
sesuai rencana atau terdapat kendala, maka segera dilakukan penyesuaian dan
penyelesaian. Monitoring dilakukan oleh sekolah bersama dunia kerja/ mitra.
Monitoring dilakukan untuk mendapatkan informasi sesuai parameter yang telah
ditentukan, meliputi:
a. Tata kelola,
b. Pembelajaran berbasis produk,
c. Sumber daya manusia,
d. Sarana prasarana, dan
e. Hubungan mitra kerja.
Teknik dan strategi pelaksanaan monitoring dikembangkan oleh masing-masing
sekolah. Oleh karena itu, setiap SMK penerima bantuan harus membentuk tim dan
menyusun instrumen monitoring, dokumentasi kegiatan, serta diakhiri dengan
pembuatan laporan monitoring.

3. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengukur dan menilai keberhasilan implementasi Tefa
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan produk yang telah ditetapkan, dilaksanakan
secara periodik oleh sekolah bersama mitra dunia kerja. Sekolah dapat melibatkan
institusi/ lembaga eksternal lainnya dalam melaksanakan kegiatan evaluasi.
Dokumentasi kegiatan berupa laporan evaluasi.
Pelaksanaan Evaluasi Tefa dilakukan minimal sekali dalam setiap tahun. Melalui
proses evaluasi, sekolah dapat menimbang kekuatan dan kelemahan dari elemen-
elemen yang mempengaruhi implementasi Tefa di SMK dan memperoleh gambaran
untuk meningkatkan mutu dan kualitas yang akan menunjang keberhasilan
implementasi Tefa.

4. Parameter Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Parameter dalam melakukan evaluasi mencakup: tata kelola, proses dan hasil model
pembelajaran Tefa, sumber daya manusia, sarana prasarana dan hubungan mitra kerja.

6
 a. Tata Kelola
Implementasi model pembelajaran Tefa di SMK dapat dipastikan akan
menyebabkan peningkatan intensitas penggunaan fasilitas sekolah, khususnya
untuk pelaksanaan pembelajaran praktik yang berubah menjadi proses produksi.
b. Proses dan hasil pembelajaran Tefa
Tefa mengintegrasikan pembelajaran dan produksi dalam menghasilkan produk
dan/atau layanan jasa berkualitas sehingga dapat diterima oleh dunia kerja. Kedua
proses tersebut mendukung tujuan SMK sebagai lembaga untuk menghasilkan
tamatan berkualitas yang sesuai dengan standar kompetensi dunia kerja.

5. Sumber Daya Manusia (SDM)

Implementasi Tefa harus memiliki SDM yang berpengalaman produksi dan Tefa, serta
SDM yang mampu berinovasi dan bekerjasama dengan baik dalam tim.

6. Sarana Prasarana
Sarana dan Prasarana Tefa serta kelengkapannya merupakan komponen pendidikan
yang strategis di SMK sebagai tempat peserta didik untuk mengenal, memahami dan
mempraktikkan budaya, standar dan prosedur kerja dalam melaksanakan kegiatan
produksi barang dan/atau jasa.

7. Mitra Kerja dalam pembelajaran Tefa memiliki peran sangat penting. Peran tersebut
terkait dengan proses pembelajaran maupun penyerapan tamatan. Adapun parameter
hubungan mitra kerja tersebut meliputi.
Kegiatan monitoring dan evaluasi Tefa diharapkan mampu:
a. Menghindarkan kemungkinan terjadinya penyimpangan yang lebih jauh dalam
pelaksanaan;
b. Merumuskan pemecahan masalah agar segera dapat diambil tindakan untuk
penyesuaian kembali, sehingga sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai; dan
c. Mengetahui tingkat pencapaian sekolah dalam penerapan model pembelajaran
Tefa.